Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TUBERCULOSIS

Pokok Bahasan : Tuberculosis (TBC)


Sub Tema : Mengenal, Mencegah dan Merawat Penderita TBC
Hari/tanggal : 6 September 2019
Waktu pertemuan : 35 Menit
Tempat : Aula Lapas Klas IIB Sleman
Sasaran : WBP

I. Tujuan
1. Umum : Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan WBP
mampu memahami cara perawatan dan pencegahan TBC.

2. Khusus : Setelah mengikuti proses penyuluhan WBP diharapkan dapat


menjelaskan :
1. Pengertian TBC
2. Etiologi TBC
3. Tanda dan gejala TBC
4. Cara penularan TBC

II. Garis Besar Materi

1. Pengertian TBC

2. Etiologi TBC

3. Tanda dan Gejala TBC

4. Cara penularan TBC

III. Metode

 Ceramah

 Tanya jawab

 Diskusi
V. Media

 Laptop, LCD Proyektor, Power Point

VI. Kegiatan Penyuluhan

No. Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Peserta


1 Pendahuluan
 Memberi salam. 5 menit  Menjawab salam.
 Memberi pertanyaan apersepsi.  Memberi salam.
 Menyampaikan pokok bahasan.  Menyimak.
 Menyampaikan tujuan.  Menyimak.
2 Kegiatan Inti
 Memberikan penjelasan tentang 25 menit  Menyimak.
TBC.  Bertanya.
 Memberikan kesempatan peserta  Memperhatikan.
untuk bertanya.
 Menjawab pertanyaan peserta.
3 Penutup
 Menyimpulkan materi penyuluhan 5 menit  Memperhatikan.
bersama peserta.  Menjawab.
 Memberikan evaluasi secara lisan.
 Memberikan salam penutup.

Referensi :

Soeparman, dkk. (2010). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Press UI

Depkes RI. (2009). Buku Pedoman Untuk Prokesa Dalam Program Pemberantasan
Penyakit TBC Paru. Jakarta : Depkes RI
TUBERKULOSIS

A. Pengertian
Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan berpotensi untuk menyebabkan
kematian yang disebabkan oleh bakteri yang terbang di udara yaitu Mycobacterium
tuberculosae.

B. Etiologi
Bakteri Mycobacterium tuberculosae.

C. Tanda dan gejala


Biasanya orang yang mengidap penyakit tuberkulosis menunjukkan gejala-gejala
atau tanda-tanda sebagai berikut :
1. Batuk-batuk berdahak lebih dari 4 minggu.
2. Batuk mengeluarkan darah atau pernah mengeluarkan darah.
3. Dada terasa sakit / nyeri.
4. Terasa sesak waktu bernafas.
5. Suhu badan meningkat.
6. Nafsu makan berkurang.
7. Badan mengurus.

D. Mengapa perlu diberantas ?


1. Sering menyebabkan kematian
Penyakit TBC merupakan masalah yang harus mendapat perhatian dalam bidang
kesehatan karena 2-3 di antara 1000 orang ditemui dalam masyarakat menderita
penyakit TBC menular dan kurang menyadari bahwa mereka terserang atau
menderita TBC.
2. Menular
Ludah atau dahak mengandung hasil TBC merupakan bahaya besar bagi
lingkungan, karena butir-butir air ludah (droplet) mengandung kuman
beterbangan di udara dan dapat terhisap orang yang sehat kemudian masuk ke
paru-parunya, dan akhirnya orang tersebut menderita TBC.
3. Menurunkan daya kerja
Membuat cepat lelah, tidak bersemangat bekerja sehingga hasil kerja tidak
memuaskan.
4. Penyakit dapat diobati
Penyakit TBC disebabkan oleh suatu basil yang disebut basil TBC. Penyakit
TBC bukan penyakit keturunan, bukan akibat kutukan atau guna-guna
5. Obat tersedia di puskesmas
Obat untuk mengbati penyakit ini telah tersedia, akan tetapi masyarakat masih
ada yang belum mengetahui bahwa penyakit tersebut dapat disembuhkan.

E. Pengobatan Penderita
Ada dua cara pemberian pengobatan penderita TBC :
Pengobatan jangka panjang selama 1 tahun.
Pengobatan jangka pendek selama 6-9 bulan.
Dengan cara teratur yaitu :
Untuk jangka panjang : 4 minggu pertama disuntik tiap hari, kemudian 48
minggu berikutnya 2 x seminggu ke Puskesmas.
Jangka pendek : 4 minggu pertama makan obat tiap hari, kemudian 22
minggu berikutnya makan obat 2 x seminggu.

F. Upaya Pencegahan TBC Paru


a. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan suntikan BCG (imunisasi)
kepada bayi umur antara 3 s/d 14 bulan.
Langkah-langkah dalam rangka memberikan kegiatan imunisasi.
Menganjurkan orang tua bayi agar mau membawa bayinya untuk
divaksinasi, serta membantu mengumpulkan bayi-bayi pada hari yang
telah ditetapkan di Puskesmas atau di tempat lain.
Menyampaikan daftar bayi-bayi tersebut ke Puskesmas dan meminta
petugas imunisasi untuk datang melakukan vaksinasi di desa.
b. Peningkatan gizi keluarga
Makan bergizi dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tubuh kita tidak
mudah terkena penyakit.
Langkah-langkah dalam peningkatan gizi ini yaitu dengan anjuran :
Memanfaatkan pekarangan (berternak, kolam ikan, bercocok tanam).
Memakan hasil pemanfaatan perkarangan.
Menyediakan makanan yang bergizi untuk dimakan oleh keluarga.
Catatan :
Ludah (air liur) dari mulut bukan contoh yang baik.
Penderita dianjurkan supaya membersihkan mulutnya (kumur-kumur dan lain-
lain) sesudah mengeluarkan dahak.
c. Peningkatan kesehatan lingkungan
Kuman TBC akan mati kalau terkena sinar matahari dan sabun. Langkah-
langkah dalam peningkatan kesehatan lingkungan yaitu dengan anjuran :
Membuat dan mengusahakan rumah sedemikian rupa sehingga sinar
matahari dan udara segar masuk dengan leluasa ke dalam rumah dengan
jalan membuka pintu dan jendela terutama pada pagi hari.
Menghindari tidur dalam satu kamar dengan penderita terutama bagi anak-
anak, selam 4 minggu pertama pengobatan.
Meludah di tempat khusus yang tertutup, seperti kaleng yang diisi dengan
air sabun.
Meningkatkan kebersihan perorangan yaitu:
Mencuci tangan dengan sabun sehabis melayani penderita.
Menutup mulut waktu batuk atau bersin.

G. Cara Membantu Keteraturan & Kepatuhan Penderita Berobat


Penyakit TBC adalah penyakit menahun yang penyembuhannya memerlukan
waktu cukup lama. Seringkali karena terlalu lama penderita tidak meneruskan
pengobatan lagi kalau merasa badannya sudah lebih baik. Selain itu pengobatan
harus dilakukan secara teratur sesuai dengan petunjuk Puskesmas, hingga
dinyatakan sembuh.
Langkah-langkahnya antara lain :
Memotivasi penderita mau berobat ke Puskesmas secara teratur.
Membantu dan mengawasi penderita pada saat minum obat (pastikan obat
benar-benar diminum).

Anda mungkin juga menyukai