Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYELUHAN

PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS


Dalam rangka praktek program Ners Keperawat Medikal
Bedah

Disusun oleh :

Kelompok 1

Saelusmana
Tanti Rusmiati
Ulfah Syarifah
Nelly Akmalya
Dina Fitri Parlina
Rini Sapariani

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI

BANDUNG

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyakit Tuberkolis


Sub topik : Pencegahan penyakit Tuberkulosis
Sasaran : Keluarga pasien di ruang peawatan R.Melati RS Paru
Dr.H.A.Rotinsulu
Tempat : Ruang tunggu, R.Melati RS Paru Dr.H.A.Rotinsulu
Hari/Tanggal : Jum’at/04 Mei 2018, pukul 08.00 WIB
Waktu : 45 Menit

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Pada akhir proses penyuluhan, peserta/keluarga pasien dapat
memahami tentang penyakit tuberkulosis dan pencegahanya.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan peserta/keluarga pasien dapat :
1. Menyebutkan pengrtian Tuberkulosisi
2. Menyebutkan 3 gejala tuberkulosis
3. Menyebutkan proses penularan penyakit tuberkulosis
4. Meneyebutkan 5 cara pencegahan penyakit tuberkulosisi

III. SASARAN DAN JUMLAH PESERTA


Keluarga pasien berjumlah 30 orang di ruang peawatan R.Melati RS
Paru Dr.H.A.Rotinsulu.

IV. MATERI
1. Pengertian Penyakit Tuberkulosis
2. Gejala penyakit
3. Penularan penyakit
4. Pencegahan penyakit Tuberkulosis

V. METODE
1. Ceramah interaktif
2. Tanya Jawab

VI. MEDIA
1. LCD
2. Laptop
3. Leaflet

VII. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktur
 Peserta hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di R.Melati RS
Paru Dr.H.A.Rotinsulu
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya
2. Evaluasi Proses
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar
3. Evaluasi Hasil
 Peserta mampu menjawab pertanyaan
 Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 15 penunggu pasien.
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA


1. 3 Pembukaan :
menit 1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari 3. Memperhatikan
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan 4. Memperhatikan
diberikan
2. 30 Pelaksanaan :
menit

Menjelaskan tentang :
1. Memperhatikan
1. Pengertian Penyakit
Tuberkulosis
2. Memperhatikan
2. Gejala penyakit
3. Memperhtikan
3. Penularan penyakit
4. Memperhatikan
4. Pencegahan penyakit
Tuberkulosis
5. Memberi kesempatan
5. Bertanya
kepada peserta untuk
bertanya.
3. 10 Evaluasi :
menit ·
Menanyakan kepada peserta tentang Menjawab pertanyaan
materi yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada peserta yang
dapat menjawab pertanyaan.
4. 2 Terminasi :
menit 1. Mengucapkan terimakasih 1. Mendengarkan
atas peran serta peserta.
2. Mengucapkan salam penutup 2. Menjawab salam
PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS

I. Sekilas tentang penyakit Tuberkulosisi

A. Definisi penyakit

gangguan pernapasan kronis yang disebabkan oleh infeksi


bakteri Mycobacterium tuberculosis (Nurarif, 2015).
TBC lebih banyak terjadi pada laki-laki (60%) daripada perempuan
(40%). Proporsi kasus tuberkulosis terbanyak tahun 2016
ditemukan pada kelompok usia produktif (25-34 tahun) yaitu
sebesar 18,07%, diikuti kelompok umur 45-54 tahun sebesar 17,25
persen

B. Gejala penyakit

i. Demam yang tidak terlalu tinggi, hilang timbul, sehingga


pasien merasa tidak pernah bebas dari perasaan demam.
Curigai infeksi TB apabila demam lebih dari 3 minggu dan
tidak jelas penyebabnya.
ii. Batuk/batuk darah, batuk berdahak yang pada kasus
tertentu dapat disertai dengan darah.
iii. Sesak napas.
iv. Nyeri dada.
v. Nafsu makan menurun, berat badan menurun,
vi. Berkeringat di malam hari meski tidak kegerahan,
vii. Nyeri otot.
C. Penularan penyakit
Penyakit TBC menular ketika pengidap TB
mengeluarkan dahak atau cairan liur dari mulutnya yang berisi
kuman M. tuberculosis ke udara — misalnya saat batuk,
bersin, berbicara, bernyanyi, atau bahkan tertawa — dan
kemudian dihirup oleh orang lain. Kuman yang keluar dari
batuknya pengidap TB dapat bertahan di udara lembap yang
tidak terpapar sinar matahari selama berjam-jam. Akibatnya,
setiap orang yang berdekatan dan berinteraksi dengan
penderita TB secara langsung berpotensi menghirupnya
sehingga akhirnya tertular.

D. Yang beresiko tertular


Daya penularan TB dari pengidap ditentukan oleh banyaknya
kuman yang dikeluarkan dari paru, yang dapat dideteksi
dengan pemeriksaan dahak. Makin tinggi derajat kepositifan
hasil pemeriksaan dahak, maka makin menular pasien
tersebut.
Faktanya, kebanyakan orang telah terpapar kuman TB selama
hidupnya, namun hanya 10% orang yang terinfeksi TB akan
menderita penyakit ini. Salah satu faktor penentu seseorang
bisa terkena TB atau tidak adalah sistem imun tubuhnya.
Semakin kuat daya tahan tubuh Anda, semakin kecil
kemungkinannya untuk tertular TB. Orang-orang yang
memiliki sistem kekebalan tubuh lemah biasanya cenderung
lebih mudah terinfeksi. Lansia, orang dengan HIV atau AIDS,
penderita kanker, diabetes, ginjal, dan penyakit autoimun
lainnya berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi TBC karena sistem
imunnya tidak mampu melawan pertumbuhan bakteri.
E. Pemeriksaan diagnosa penyakit
i. Pemeriksaan darah, tidak memberikan hasil yang kurang
sensitif dan spesifik untuk infeksi TB. Basanya ditemukan
peningkatan sel darah putih (leukosit) dan laju endap
darah.
ii. Pemeriksaan dahak, penting untuk menentukan adanya
kuman TB, biasanya dilakukan dalam 3 waktu, Sewaktu-
Pagi-Sewaktu (SPS).
iii. Tes tuberkulin, banyak dipakai untuk menegakkan TB
pada anak, namun tes ini bisa memberikan hasil negatif
palsu dan positif palsu. Pemeriksaan ini kurang berarti
untuk diagnosis pasien dewasa.
iv. Pemeriksaan radiologi, merupakan cara yang praktis
untuk diagnosis TB dan rutin dilakukan.

II. Pencegahan penyakit Tuberkulosis


A. Pecegahan terhadap penyakit secara umum
1. Rajin membersihkan atau mencuci tangan, terutama
sebelum menyiapkan, menyentuh, atau mengonsumsi
makanan. Juga setelah kembali dari toilet, buang air
kecil/besar, atau bahkan sekadar mengganti popok. Cucilah
tangan dengan sabun selama setidaknya 20 detik sambil
menggosok tangan dengan cermat.
2. Tutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, dengan
arahkan pada siku bagian dalam, bukan telapak tangan
(segera cuci tangan bila terpaksa menggunakan tangan).
3. Jangan biasakan menyentuh mulut, hidung, atau mata
setelah menggunakan tangan untuk menutup mulut saat
bersin.
4. Tetap berada di rumah ketika Anda atau anak Anda sedang
sakit parah, seperti ketika mengalami demam, muntah, atau
diare.
5. Jangan berbagi pakai alat-alat pribadi, seperti sikat gigi,
pisau cukur, sisir, dan juga alat makan, seperti garpu,
sendok atau gelas minum.
6. Pastikan tempat menyiapkan makanan selalu dalam
keadaan bersih dan pastikan makanan dimasak hingga
benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
7. Jangan biarkan makanan yang telah dimasak atau
makanan sisa berada dalam suhu ruangan lebih dari 3 jam.
8. Pastikan Anda dan anak Anda telah mendapat imunisasi
untuk mengurangi risiko tertular penyakit infeksi.
9. Pelajari suatu daerah sebelum Anda mengunjunginya.
Konsultasikan dengan dokter tentang jenis vaksinasi
maupun pengobatan profilaksis (pencegahan) yang
diperlukan di daerah tersebut, misalnya vaksinasi untuk
meningitis saat akan naik haji atau minum obat profilaksis
malaria sebelum ke pedalaman Papua.
10. Jangan berganti-ganti pasangan seksual. Gunakan kondom
jika pasangan Anda memiliki sejarah penyakit menular
seksual atau juga jika Anda tidak mengetahui riwayat
seksualnya.
11. Hindari menahan buang air kecil terlalu lama, dan jaga
kebersihan organ kelamin dengan baik untuk menghindari
infeksi saluran kemih.

12. Gunakan alat pelindung diri dan lakukan pekerjaan sesuai


dengan prosedur keamanan yang berlaku, terutama bila
Anda bekerja di area yang dikelilingi bahan infeksius,
seperti rumah sakit atau laboratorium.
13. Menjaga pola hidup yang sehat dan pola makan dengan
nutrisi seimbang, perbanyak minum air putih untuk
mencukupi kebutuhan cairan, penuhi kebutuhan serat dan
vitamin dengan makan buah dan sayuran, mencukupi
istirahat dan berolahraga secara rutin dan teratur. Hal-hal
ini penting dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh agar
tidak mudah terserang penyakit infeksi.

B. Pencegahan penyakit Tuberkulosisi


1. Tinggal di rumah. Jangan pergi kerja atau sekolah atau
tidur di kamar dengan orang lain selama beberapa minggu
pertama pengobatan untuk TB aktif
2. Ventilasi ruangan. Kuman TB menyebar lebih mudah
dalam ruangan tertutup kecil di mana udara tidak
bergerak. Jika ventilasi ruangan masih kurang, buka
3. jendela dan gunakan kipas untuk meniup udara dalam
ruangan ke luar.
4. Tutup mulut mengunakan masker. Gunakan masker untuk
menutup mulut kapan saja ini merupakan langkah
pencegahan TB secara efektif. Jangan lupa
5. untuk membuang masker secara teratur.
6. Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah
diberikan desinfektan (air sabun).
7. Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan
8. Hindari udara dingin.
9. Usahakan sinar matahari dan udara segar masuk
secukupnya ke dalam tempat tidur.
10. Menjemur kasur, bantal, dan tempat tidur terutama pagi
hari.
11. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah
begitu juga mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh
orang lain.
12. Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein.

Referensi :

Nurarif AH, Kusuma H. Aplikasi asuhan keperawatan


berdasarkan diagnosa medis dan NANDA (North
American Nursing Association) & NIC-NOC, edisi revisi,
jilid 1, Jogjakarta: MediAction; 2015

Yasmin NG, Effendy. Keperawatan medikal bedah: Klien


dengan gangguan sistem pernafasan, Jakarta: EGC;
2004.

Anda mungkin juga menyukai