Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Kebutuhan Cairan dan Nutrisi pada Pasien GGK


Sasaran : Pasien dan Keluarga di ruang Bougenville
Hari, tanggal : Rabu, 30 Oktober 2019
Tempat : Ruang Bougenville RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Waktu : Pukul 12.00 WIB - Selesai
Penyuluh : Mahasiswa/(i) Ners STIKes Eka Harap

1. Tujuan Intruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit klien / keluarga diharapkan
dapat mengerti tentang kebutuhan cairan.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Secara khusus penyuluhan ini bertujuan agar klien dan keluarga dapat.
1) Mengetahui apa yang dimaksud dengan cairan
2) Pengertian cairan
3) Kebutuhan asupan cairan
4) Fungsi cairan tubuh
5) Pengeluaran cairan tubuh
6) Kebutuhan nutrisi
3. Metode
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan
Kebutuhan Cairan dan Nutrisi pada Pasien GGK oleh Mahasiswa Stikes
Eka Harap Palangka Raya meliputi :
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
3) Diskusi
4. Media
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini yaitu
meliputi :
1) Lembar balik
2) Leaflet
5. Pelaksanaan Tugas
Adapun rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan
oleh Mahasiswa STIKES Eka Harap Palangka Raya.
1) Topik : Kebutuhan Cairan dan Nutrisi pada Pasien GGK
3) Media dan Alat : Lembar balik dan Leaflet
2) Tempat : R. Bougenville RSUD dr. Doris Sylvanus P.Raya
3) Hari dan Tanggal : Rabu, 30 Oktober 2019
4) Pukul : 12.00 WIB s/d selesai
5) Seting Tempat :

Keterangan :
: Moderator & Leader

: Peserta

: Fasilitator

6. Tugas Pengorganisasian
Adapun tugas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kegiatan penyuluhan
kesehatan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit oleh mahasiswa STIKES Eka
Harap Palangka Raya meliputi :
1) Protokol / Pembawa Acara: Milowanto
Uraian tugas :
(1) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
(2) Mengatur proses dan lama penyuluhan.
(3) Menutup acara penyuluhan.
2) Penyuluh / Pengajar: Reka Laura
Uraian tugas :
(1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh peserta.
(2) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
(3) Memotivasi peserta untuk bertanya.
3) Fasilitator : Agustin Cristiyani
Uraian tugas :
(1) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
(2) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
(3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
(4) Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang
jelas bagi peserta.
(5) Membagikan snack kepada peserta
4) Observer : Mairita Andani
Uraian tugas :
(1) Mencatat nama dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan.
(2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
(3) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan.
(4) Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
(5) Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa
tidak sesuai dengan rencana penyuluhan.
5) Dokumenter : Mairita Andani
Uraian tugas :
(1) Mengambil gambar saat kegiatan penyuluhan.
7. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 2 menit  Pembukaan :  Menjawab salam
 Mengucapkan salam.  Mendengarkan
 Menjelaskan nama dan
akademi
 Menjelaskan tujuan
pendidikan kesehatan
 Menyebutkan materi
yang diberikan.
 Menanyakan kesiapan
peserta
2. 10 menit  Pelaksanaan :  Mendengarkan
 Penyampaian materi  Bertanya
o Menjelaskan tentang
pengertian cairan
o Menjelaskan tentang
kebutuhan asupan
cairan dan elektrolit
o Menjelaskan tentang
fungsi cairan tubuh
o Menjelaskan tentang
pengeluaran cairan
tubuh
 Tanya jawab
3. 10 menit  Evaluasi:  Menjelaskan
 Menanyakan kembali
hal-hal yang sudah
dijelaskan mengenai
cairan dan elektrolit.

4. 3 menit  Penutup :  Mendengarkan


Menutup pertemuan  Menjawab salam
dengan menyimpulkan
materi yang telah dibahas
 Memberikan salam
penutup

8. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a. Tempat dan alat sesuai rencana.
b. Peran dan tugas sesuai rencana.
c. Setting tempat sesuai dengan rencana.
2) Evaluasi Proses
a. Selama kegiatan semua peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan.
b. Selama kegiatan semua peserta aktif.
3) Evaluasi Hasil
a. Menjelaskan tentang pengertian cairan
b. Menjelaskan tentang kebutuhan asupan cairan dan elektrolit
c. Menjelaskan tentang fungsi cairan tubuh
d. Menjelaskan tentang pengeluaran cairan tubuh
e. Menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh
tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah salah satu
bagian dari fisiologi homeostasis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan
komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan
yang terdiri dari (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia
yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada
dalam larutan. Cairan dan Elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu: cairan intraseluler dan
cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel di
seluruh tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel
dan terdiri dari tiga kelompok yaitu: cairan intravaskuler (plasma), cairan
interstitial dan cairan transeluler. Cairan dan elektrolit adalah suatu proses
dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap untuk
melakukan respons terhadap keadaan fisiologis dan lingkungan.
2. Kebutuhan Asupan Cairan Dan Elektrolit
2100ml/hari yang didapat dari minuman dan makanan, hasil oksidasi
karbohidrat ± 200 ml/hari.
3. Fungsi Cairan Tubuh
(1) Mengatur suhu tubuh
(2) Melancarkan peredaran darah
(3) Membuang racun dan sisa makanan
4. Pengeluaran Cairan Tubuh
Pengeluaran cairan tubuh biasanya dapat melalui :
(1) Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus
urinarius merupakan proses output cairan tubuh yang utama. Dalam
kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau
sekitar 30-50 ml per jam pada orang dewasa. Pada orang yang sehat
kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila
aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan
menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam
tubuh.
(2) IWL (Invisible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, melalui kulit dengan
mekanisme difusi. Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh
melalui proses ini adalah berkisar 300-400 mL per hari, tapi bila proses
respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat.
Rumus menghitung balance cairan:
Cairan masuk = Output/cairan keluar + IWL
Rumus perhitungan IWL:
IWL = (15xBB)
24 Jam
(3) Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas,
respon ini berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya
ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh
susunan syaraf simpatis pada kulit.
(4) Feses
Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari,
yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar
(kolon).
5. Dampak Kelebihan Cairan Tubuh
(1) Kenaikan berat badan secara cepat
(2) Pembengkakan pada ekstremitas atas/bawah
(3) Acites (pembengkakan sekitar area perut)
(4) Sesak nafas akibat cairan yang terlalu banyak pada jaringan paru.
6. Kebutuhan Nutrisi
Pada pasien gagal ginjal kronik pasti akan mengalami perubahan kebutuhan
nutrisi yang mengaharuskan mereka untuk melakukan diet sesuai kebutuhan. Pada
pasien gagal ginjal kronik yang belum pernah sama sekali menjalani hemodialisa
(cuci darah) dengan pasien gagal ginjal kronik yang sudah menjalani hemodialisa
rutin 1-2x seminggu mempunyai diet nutrisi yang berbeda pula. Adapun diet yang
harus dijalani pasien gagal ginjal kronik adalah sebagai berikut:
(1) Diet pasien gagal ginjal kronik yang belum menjalani hemodialisa, yaitu:
a. Rendah garam
b. Rendah protein, terutama protein nabati sepeti tempe, tahu, dan kacang-
kacangan. Kebutuhan protein pada pasien gagal ginjal kronik sesuai berat
badannya adalah sebagai berikut:
<50 kg = 30 gram
50-60 kg = 35 gram
>60 kg = 40 gram
c. Rendah kalium, biasanya terdapat pada buah-buahan seperti pisang,
tomat, alpukat, jeruk, pir, rebung, dan kurma. Untuk mengganti
kebutuhan kaliumnya diberikan puding yang sudah disesuaikan dengan
kebutuhan gizinya.
(2) Diet pasien gagal ginjal kronik yang sudah menjalani hemodialisa rutin 1-2x
seminggu, yaitu:
a. Rendah garam
b. Tinggi Protein, karena pada saat proses hemodialisa asam amino akan
ikut terbuang bersama cairan dari dalam tubuh. Dimana asam amino
sangat penting untuk proses metabolisme tubuh. Asam amino sendiri
dapat ditemukan pada makanan tinggi protein seperti telur, ikan, keju,
susu, tempe, tahu, kacang-kacangan, hati ayam, daging-dagingan (ayam,
daging sapi, dll)
d. Rendah kalium, biasanya terdapat pada buah-buahan seperti pisang,
tomat, alpukat, jeruk, pir, rebung, dan kurma. Untuk mengganti
kebutuhan kaliumnya diberikan puding yang sudah disesuaikan dengan
kebutuhan gizinya.
e. Pada pasien gagal ginjal kronik yang telah menjalani hemodialisa rutin
akan mendapatkan snack berupa susu khusus yaitu nutrisol dialisis 2x
sehari pada jam 10 pagi dan 3 sore yang berfungsi untuk mengganti
protein yang hilang akibat melakukan hemodialisa atau terbuang pada
saat penggantian cairan CAPD.
DAFTAR PUSTAKA

Tamsuri, Anas. 2009. Seri Asuhan Keperawatan “Klien Gangguan


Keseimbangan Cairan & Elektrolit” . Jakarta: ECG

Syaifudin, Drs. 2012. Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis Kompetensi Edisi 4.


Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai