Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

(DALAM)
PADA NY.A DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE II

Disusun Oleh :

Chusnur Rofikhoh

NIM. 071191044

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITS NGUDI WALUYO
2020
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PADA NY. A DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II
PROFESI NERS / UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Nama Mahasiswa : Chusnur Rofikhoh


NIM : 071191044

1. Pengkajian
Waktu Pengkajian : 20 juli 2020
A. Identitas
a) Identitas klien
Nama : Ny.A
Umur : 48 Tahun
Pendidikan Terakhir : Tidak sekolah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : IRT & Pedagang
TB/BB : sebelum sakit 160 cm / 105 kg
selama sakit 160 cm/70kg
Diagnosa Medis : Diabetes Mellitus
Alamat : Surakarta
b) Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn. S
Umur : 49 Tahun
Pendidikan Terakhir : SMP
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hub.dengan klien : Suami
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : surakarta
c) Tanggal Masuk RS : 19 April 2020
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mengeluh nyeri pada luka kaki kanan
P : pasien mengeluh nyeri pada luka
Q : pasien mengatakan seperti tertusuk-tusuk
R : pasien mengatakan nyeri kaki sebelah kanan
S : pasien mengatakan nyeri di skala 6
T : pasien mengatakan nyerinya hilang timbul
2. Riwayat Kesehatan saat ini
Alasan masuk rumah sakit :
2 minggu sebelum masuk RS klien tidak mengontrol lagi makannya, sejak
itu kaki bekas tertusuk paku mulai membengkak, dan bernanah, lalu
mencoba berobat ke mantri tapi tidak sembuh dan luka semakin parah
(bernanah dan bau). 4 hari sebelum masuk RS, klien dibawa ke RSCM
untuk berobat, disarankan amputasi tapi klien menolak dan hanya
dilakukan pembersihan luka (debridement). Pada tanggal 19 April 2020
pasien masuk rumah sakit.
Faktor pencetus :
Luka pada kaki kanan akibat tertusuk paku payung di pasar pada jari
kelingking
Timbulnya keluhan : (✓) Bertahap ( ) Mendadak
Faktor yang memperberat :
2 minggu sebelum masuk RS klien tidak mengontrol lagi makannya, sejak
itu kakinya mulai membengkak, dan bernanah, lalu mencoba berobat ke
mantri tapi tidak sembuh dan luka semakin parah (bernanah dan bau).
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi ,masalah dan keberhasilannya
Sejak klien tahu bahwa ia menderita kencing manis. Kemudian klien diberi
obat gula dan diet diatur, luka juga hampir sembuh. Namun, 2 minggu
sebelum masuk RS klien tidak mengontrol lagi makannya, sejak itu
kakinya mulai membengkak, dan bernanah, lalu mencoba berobat ke mantri
tapi tidak sembuh dan luka semakin parah (bernanah dan bau)
3. Riwayat kesehatan lalu
Penyakit yang pernah dialami :
Klien mengatakan memiliki Riwayat penyakit TBC, 10 tahun yang lalu dan
mendapat pengobatan 6 bulan dinyatakan sembuh
Kecelakaan :
Klien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakan
Pernah dirawat : (✓) Ya ( ) tidak, Penyakit : TBC , waktu : tahun 2010
Pernah operasi : ( ) Ya (✓ ) tidak Jenis : tidak ada , waktu : belum
pernah
Alergi makanan : pasien mengatakan tidak alergi makanan
Alergi obat-obatan : pasien mengatakan tidak alergi terhadap obat-obatan
Factor lingkungan : pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap
lingkungan (tidak mempunyai alergi debu, cahaya panas maupun dingin)
Lain-lain : pasien mengatakan tidak memiliki alergi
Faktor-faktor resiko penyebab masalah kesehatan saat ini :
Pasien tidak melakukan control ke klinik dokter, sejak itu kakinya mulai
membengkak, dan bernanah, lalu mencoba berobat ke mantri tapi tidak
sembuh dan luka semakin parah (bernanah dan bau).
Kebiasaan hidup tidak sehat : merokok/minum kopi/alcohol/obat-obatan/dll
pasien mengatakan jarang melakukan olahraga.
4. Riwayat kesehatan keluarga :
Kebiasaan hidup tidak sehat : klien mengatakan, suaminya merokok
Penyakit menular : klien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang
memiliki penyakit menular, tetapi pasien memiliki riwayat TBC 10 tahun
yang lalu dan mendapat pengobatan 6 bulan dinyatakan sembuh.
Penyakit menurun : klien mengatakan ayah kandungnya juga menderita
diabetes mellitus.
5. Genogram
6. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Garis Keturunan
C. Riwayat Lingkungan Tempat Tinggal
1. Tipe tempat tinggal
Pasien mengatakan tinggal di rumah permanen, dindingnya sudah tembok,
lantainya keramik.
2. Jumlah kamar
Pasien mengatakan jumlah kamarnya ada 3 terdiri dari 3 kamar tidur
3. Jumlah penghuni
Pasien mengatakan tinggal bersama suaminya karena anak perempuannya
sudah menikah dan memiliki rumah sendiri.
4. Kondisi tempat tinggal
Pasien mengatakn tinggal dilingkungan pedesaan dan rumahnya layak huni.
D. Pengkajian Sistem Tubuh
Keadaan umum : keadaan umun Ny.A tampak lemah
Tingkat kesadaran : Komposmentis/apatis/somnolen/spoor/semi koma/koma
Glascow Coma Scale : E 4, M 6, V5 = 15
TTV
Tekanan darah : 110/60 mmHg
Nadi : 90 x/ menit
Suhu : 36,3 ᵒC
Pernafasan : 20 x/ menit
1. System Pernafasan
Data Subjektif :
a. Dispnea : ( ) Ya (✓ ) Tidak
b. Pemajaman terhadap polusi udara : Tidak ada
c. Perokok : ( ) Ya (✓ ) Tidak
Berapa lama : pasien mengatakan tidak merokok
Habis berapa : tidak merokok
d. Penggunaan alat bantu : pasien mengatakan tidak menggunakan alat
bantu pernafasan.
e. Pengetahuan batuk efektif : pasien belum mengetahui batuk efektif
f. Hasil temuan lain : tidak ditemukan temuan lain.
Data Objektif :
a. Kedalaman pernafasan : normal dengan nada yang sedikit lebih tinggi
Irama : regular/irreguler
Kesimetrisan : pengembangan paru kanan dan kiri simetris
b. Penggunaan alat bantu pernafasan : ( ) Ya (✓ ) Tidak
c. Pernafasan cuping hidung : ( ) Ya (✓ ) Tidak
d. Patensi nares/ hidung : aliran udara nares hidung paten
e. Batuk : klien tidak batuk
Sputum : klien tidak mengeluarkan sputum
Karakteristik : tidak ada
f. Taktil fremitus : taktil fremitus pada klien teraba
Perkusi paru : resonan/sonor, hipersonan/hipersonor/dullness/redup
Letak : terletak pada bagian kedua lapang paru
Bunyi nafas : vesikuler/ bronkovesikuler/ ronki/ wheezing/ pleural/
friction Rub
g. Sianosis : klien mengalami sianosis pada kaki
h. Fungsi mental/gelisah : klien tidak mengalami gangguan mental.
i. Hasil temuan lain : pada klien tidak ditemukan temuan lain.
2. System Kardiovaskuler :
Data Subyektif :
a. Riwayat hipertensi/masalah jantung :
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat hipertensi atau masalah
jantung.
b. Riwayat edema (-) batuk berdarah (-)
Pasien mengatakan tidak mengalami edema maupun batuk berdarah
c. Kesemutan : pasien mengatakan terkadang mengalami kesemuatan
baal/kebas : pasien mengatakan mengalami bbal/kebas dikedua kaki.
d. Palpitasi : tidak adanya palpitasi
e. Hasil temuan lain : pada klien tidak ditemukan temuan lain.
Data Objektif :
1. Tekanan darah berbaring : 110/60 mmHg
Duduk : 100/60 mmHg
2. Bunyi jantung, bunyi jantung 1 dan 2 : bunyi jantung 1 dan 2 normal
( lup dup )
Murmur : pada klien tidak ada suara murmur
3. Ekstremitas : suhu : 37 ᵒC warna : kecoklatan
Pengisian kapiler/ capillary refille (CRT) : 2-3 detik
Varises : pada klien tidak memiliki varises
Abnormalitas kuku (Clubbing finger) : klien tidak mengalami clubbing
finger
Membran mukosa : bibir : kering konjungtiva : tidak anemis
Sclera : tidak ikterik
4. Hasil temuan lain : ekstremitas hangat
3. System persyarafan dan musculoskeletal
Data Subyektif :
a. Riwayat kecelakaan : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
kecelakaan
Fraktur : tidak ada Kapan : tidak ada
Kondisi : tidak ada Pengobatan : tidak ada
Sembuh : tidak ada
b. Riwayat cedera kepala dan medulla spinalis : pasien mengatakan tidak
memiliki riwayat cedera kepala dan medulla spinalis
Kapan : tidak ada Kondisi : tidak ada
Pengobatan : tidak ada Sembuh : tidak ada
c. Riwayat penyakit cedera serebrovaskuler : pasien mengatakan tidak
memiliki riwayat cedera serebrovaskuler
Kapan : tidak ada Kondisi : tidak ada
Pengobatan : tidak ada Sembuh : tidak ada
d. Penurunan sensori : klien mengatakan tidak memiliki penunuran
sensori
Kesemutan/kebas/kelemahan : pasien mengatakan mengalami
kesemutan/kebas/kelemahan
Lokasi : kaki
e. Diplopia : Pada pemeriksaan fisik didapatkan kedua mata klien masih
dapat melihat, namun terkadang mata kanan sedikit kabur.
f. Amnesia : pasien mengatakan tidak mengalami amnesia
Data Obyektif :
a. Paralisis : klien tidak mengalami kelumpuhan
Facial drop : klien tidak mengalami facial drop
b. Letargi : klien tidak mengalami penurunan kesadaran
Bahasa : bahasa klien mudah dimengerti
c. Orientasi terhadap waktu/tempat/orang : klien masing mengingat waktu,
tempat maupun orang.
d. Fungsi saraf cranial / nervus cranial (NC)
NC I :Saat disuruh memejamakan mata, klien masih mampu
mencium dan membedakan bau dengan benar
NC II :Klien masih mampu melihat dengan jelas, karena saat
dilakukan pemeriksaan lapang pandang mata klien masih
bias melihat dengan jelas
NC III :Klien dapat mengangkat kelopak mata ke atas
NC IV :Klien tampak bisa menggerakkan bola mata
NC V : Klien mempu menggigit dan mengunyah serta dapat
menggerakkan rahang ke kiri dan kekanan
NC VI :Saat dilakukan pemeriksaan dengan menguji reflek pupil
dan inspeksi kelopak mata, klien Nampak mampu
menggerakkan matanya dan peka terhadap reflek tersebut
NC VII :Klien nampak mampu menunjukkan ekspresi wajahnya
dengan cara klien mampu menutup kelopak mata dengan
tahanan, mengangkat mata dan mampu menjulurkan lidah
untuk membedakan rasa asin dan manis
NC VIII :Saat dilakukan tes webber dan rinne, klien mampu
mendengar suara dari test tersebut dari telinga sebelah kiri
dan telinga sebelah kanan
NC IX :Klien masih dapat membedakan sensasi rasa yaitu klien
mampu mebedakan rasa manis dan asin, saat menyentuh
spatel ke dalam tenggorokan klien merasa ada reflek muntah
NC X : Klien masih mampu untuk menelan
NC XI :Klien masih mampu menggerakan bahunya saat diberikan
tahan pada bahu
NC XII :Klien masih mampu menjulurkan lidahnya an masih dapat
menggerkakan lidahnya ke kanan dan kekiri

e. Fungsi motorik
Inspeksi sikap, bentuk, dan ukuran tubuh, gerakan abnormal : pada
pasien, sikap pasien normal, bentuk dan ukuran tubuh BB lebih, gerakan
abnormal karena pasien terbaring ditempat tidur karena luka yang ada
dikaki.
Kemampuan berjalan : pasien tidak bisa berjalan dengan normal
Kemampuan koordinasi : Tidak terkaji
Tremor : pasien tidak mengalami tremor
Kemampuan pergerakan sendi : pergerakan sendi pada pasien menurun
karena dasar luka kaki kanan : luka menembus lapisan tulang dan sendi
(Grade 3 ).
Tonus otot : 5/1/5/3
Kekuatan otot : 5/1/5/5
Kemampuan mobilitas : pasien mengalami kelemahan sehingga
mobilitas harus dibantu.
Deformitas : pada pasien tidak ditemukan deformitas
Sendi bengkak : tidak terdapat sendi bengkak
Piting edema : terdapat piting edema
f. Pemeriksaan reflek :
Reflek tendon bisep : normal, trisep : normal
Patella : normal, Archiles :abnormal
Reflek patologis : abnormal pada kaki
g. Hasil temuan lain : terdapat luka pada kaki kanan
4. System Integumen
Data Subyektif :
a. Riwayat gangguan kulit : pasien mengatakan mengalami luka pada kaki
kanan yang menyebabkan kakinya membengkak dan bernanah.
b. Keluhan klien : pasien mengatakan nyeri.
c. Gatal : pasien mengatakan mengalami gatal diarea luka
d. Hasil temuan lain : luka pasien membengkak dan bernanah dan pasien
mengatakakan luka tidak sembuh dan semakin parah ( bernanah dan
bau )
Data Objektif
a. Adanya lesi/luka/eritema : terdapat lesi/luka/eritema
b. Lokasi lesi/luka/eritema : kaki sebelah kanan
c. Jumlah lesi/luka/eritema : satu
Pengkajian luka :
a. Stadium luka : Grade 3 (luka menembus lapisan tulang dan
sendi)
b. Warna dasar luka : luka merah keputih-putihan
c. Ukuran luka : Kaki kanan : 4 x 4 x 1 cm
d. Tanda-tanda infeksi : Eritema> 2 cm disertai salah satu dari
pembengkakan, nyeri, hangat, pus, infeksi membentuk abses,
osteomielitis
5. System perkemihan :
Data subyektif :
a. Riwayat gangguan ginjal/saluran kemih : pasien mengatakan tidak
mengalami riwayat gangguan ginjal/saluran kemih.
b. Riwayat gangguan obat diuretic : pasien mengatakan tidak memiliki
riwayat gangguan obat diuretic.
c. Rasa nyeri dan terbakar saat kencing : pasien mengatakan tidak
mengalami rasa nyeri atau terbakar saat kencing
d. Kesulitan BAK : pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan BAK
e. Pola BAK : pasien mengatakan sering kencing
f. Hasil temuan lain : pasien terpasang kateter urin, out put urin 3000cc/24
jam.
Data objektif :
a. Retensi urin : pasien tidak mengalami retensi urin
Inkontinensia urin : pasien mengalami inkontinensia urin
Distensi : pasien tidak mengalami distensi urin
b. Karakteristik urin :
Jumlah : 3000cc/24jam Bau : khas
Warna : kuning
Hasil temuan lain : tidak ditemukan temuan lain
6. System Gastrointestinal
Data Subjektif :
a. Makanan pantang : pasien mengatakan memiliki pantangan makanan
mengandung gula/manis
b. Kebiasaan makan : makan 3x sehari
c. Jenis diit : diet DM
d. Jumlah makanan perhari : 3x sehari ( habis ½ porsi)
e. Kehilangan selera makan (anoreksia) : ada/tidak
f. Mual : ada/tidak, Muntah : ada/tidak
g. Nyeri abdomen : ada/tidak, Kuadran/regio : pasien mengatakan
tidak mengalami nyeri pada abdomen
h. Gangguan mengunyah : pasien mengatakan tidak memiliki gangguan
mengunyah Menelan : pasien mengatakan tidak memiliki gangguan
menenlan

i. Pola BAB : Frekuensi : 1x/hari Warna : kuning


Konsistensi :lembek bau : khas feses
Kesulitan : pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan BAB
j. Hasil temuan lain : pada pasien tidak ditemukan temuan lain
Data Objektif :
a. BB sekarang : 70 Kg, TB : 160 cm, Bentuk tubuh : BB lebih
b. Halitosis (bau mulut) : pasien tidak ada bau mulut
c. Kondisi mulut : gigi : bersih, lidah : bersih, faring : tidak ada
pembengkakan
Tonsil : tidak ada pembengkakan
d. Pembesaran abdomen : tidak ada pembesaran abdomen
e. Inspeksi : tidak terdapat lesi, edema, perut sedikit lebih cembung.
Auskultasi : bising usus 14x/menit
Perkusi : Thympani palpasi : tidak terdapat nyeri abdomen
Nyeri tekan : tidak ada Kuadran/region : tidak ada
Lingkar abdomen : 98 cm, Pembesaran Hati/Limpa : ya/tidak
f. Hernia/ massa : tidak memiliki hernia/massa
g. Pola BAB :
Frekuensi : 1x sehari Konsistensi : lembek
Warna : kuning Bau : khas feses
h. Anus :
Kebersihan : bersih Lesi : tidak ada
Hemoroid : tidak memiliki Massa : tidak ada massa
i. Hasil temuan lain :
Pasien mengatakan memiliki riwayat penurunan berat badan dari
105kg menjadi sekitar 70kg selama 1 tahun.
7. System Penginderaan
Data Subjektif :
a. Riwayat infeksi mata/telinga : ada/tidak, Kapan : pasien
mengatakan tidak memiliki riwayat ionfeksi mata/telinga
b. Riwayat trauma mata/telinga : ada/tidak, Kapan : pasien
mengatakan tidak memiliki riwayat trauma mata/telinga
c. Riwayat katarak : ada/tidak, Kapan : pasien
mengatakan tidak memiliki riwayat katarak
d. Riwayat glaucoma : ada/tidak, Kapan : pasien
mengatakan tidak memiliki riwayat glaucoma
e. Riwayat penyakit mata lain : ada/tidak, Kapan : pasien
mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit mata lain.
f. Gangguan penglihatan : diplopia : pasien mengatakan
terkadang mata kanan sedikit kabur
Penurunan penglihatan : pasien mengalami penurunan
penglihatan saat mata kanannya kabur.
Fotophobia : pasien mengatakan tidak memmiliki
fothofobia
g. Kemampuan pendengaran : pasien mengatakan kemampuan
pendengaran baik, pasien bisa menjawab pertanyaan tanpa harus
mengulangi pertanyaan yang sama.
h. Nyeri hidung/telinga : pasien mengatakan tidak memiliki
dibagian nyeri hidung/telinga
i. Telinga berdengung/tinnitus : pasien mengatakan tidak
mengalami telinga berdengung/tinnitus
j. Sensasi pengecapan : pasien mengatakan sensasi
pengecapan rasa baik, bisa membedakan rasa asam, manis,asin.
k. Hasil temuan lain : pada pasien tidak ditemukan
temuan lain.
Data Objektif :
Pemeriksaan mata :
a. Pemeriksaan visus/ketajaman penglihatan :terkadang mata kanan
pasien sedikit kabur
b. Lapang pandang : terkadang mata kanan pasien sedikit kabur
c. Gerakan ekstraokuler/gerakan mata : baik
d. Pemeriksaan fisik mata : Area orbital ; edema : tidak ada edema
Hematom : tidak ada hematom Lesi/luka : tidak ada lesi/luka
Massa : tidak ada massa
e. Kelenjar lakrimal : tidak ada
f. Sklera : tidak ikterik Kornea : Jernih Iris : kecoklatan
g. Pupil : bentuk : bulat , ukuran : 2mm
h. Kesimetrisan : isokor , reaksi terhadap cahaya : reaksi terhadap
cahaya baik
i. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain.
Pemeriksaan Hidung :
a. Inspeksi hidung : kesimetrisan : simetris , bentuk : normal
Luka/lesi : tidak ada luka/lesi , Massa : tida ada
massa
Pembesaran polip : tidak ada pembesaran polip , kebersihan : cukup
bersih
Keluar cairan : tidak mengeluarkan cairan
perdarahan/epistaksis: tidak ada perdarahan/epistakis
b. Palpasi : perubahan anatomis : tidak ada perubahan anatomis, Nyeri:
tidak ada nyeri
c. Sinus frontalis : tidak ada nyeri, sinus maksilaris : tidak ada nyeri
d. Patensi aliran udara dalam nares : aliran udara dalam nares paten
e. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak temukan temuan lain
Pemeriksaan Telinga :
a. Inspeksi telinga luar : tidak terdapat kelainan bentuk, tidak terdapat lesi
atau massa
b. Inspeksi telinga dalam :
Kebersihan : cukup bersih Massa : tidak ada massa
Lesi : tidak ada lesi Serumen : ada sedikit serumen

c. Palpasi daun telinga :


Nyeri : tidak ada nyeri
Massa : tidak ada massa
d. Pemeriksaan Rinne: tidak terkaji
Weber : tidak terkaji
Swabach : tidak terkaji
e. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain.
8. System Endoktrin
Data Subjektif :
a. Riwayat gangguan pertumbuhan dan perkembangan : Ya/Tidak , bentuk
dan proporsi tubuh BB berlebih
b. Riwayat DM (ditanyakan keluham trias DM) : Ya/Tidak
Polidipsi (Ya/Tidak), Poliuri (Ya/Tidak), Polifagia (Ya/Tidak)
c. Inspeksi kesimetrisan leher : bentuk leher simetris tidak ada luka
maupun massa
d. Hiperpigmentasi / Hipopigmentasi kulit : tidak ada
hiperpigmentasi/hipopigmentasi kulit
e. Penumpukan massa otot dileher bagian belakang (bufflow neck) : tidak
ada
f. Perubahan tanda sex sekunder : pasien mengatakan tidak memiliki
perubahan tanda sex sekunder.
g. Pertumbuhan rambut berlebih pada dada dan wajah : pasien
mengatakan tidak ada pertumbuhan rambut berlebih pada dada dan
wajah
h. Pembesaran payudara pada laki-laki : tidak ada (pasien perempuan)
i. Bentuk abdomen cembung akibat penumpukan lemak : pasien
mengatakan ada penumpukan lemak mengakibatkan perutnya cembung
j. Tremor : pasien tidak mengalami tremor
k. Pembesaran kelenjar tiroid : pasien mengatakan tidak mengalami
pembesaran tiroid
l. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain.
9. System Cairan dan Elektrolit :
Data Subjektif :
a. Perasaan haus yang berlebih : pasien mengatakan mengeluh banyak
minum
b. Factor resiko kekurangan cairan dan elektrolit : pasien mengatakan
banyak kencing jadi memiliki factor resiko kekurangan cairan dan
elektrolit
c. Kudutan otot : pasien tidak mengalami kedutan otot
d. Kejang/riwayat kejang : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
kejang
e. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain
Data Objektif :
a. Intake cairan : 3500 cc
b. Output cairan : 3000 cc
c. Balance cairan : 500 cc
d. Muntah : pasien tidak mengalami muntah .
Diare : pasien tidak mengalami diare
e. Turgor kulit : turgor kulit menurun
f. Tekstur kulit : menebal
g. Kelembaban kulit : lembab pada daerah gangren
h. Kelembaban membrane mukosa : mukosa bibir kering
i. Tekstur lidah : elastis
j. Tekanan vena jugularis : tidak tampak tekanan pada vena jugularis
k. Edema : umum : tidak ada
l. Lingkar abdomen : 98cm
m. Perfusi perifer : pada pasien tidak tampak sianosis
n. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak terdapat temuan lain
10. System Imunitas
Data Subjektif :
a. Riwayat alergi/ sensitivitas : pasien mengatakan tidak memiliki
alergi/sensitivitas Sebutkan : pasien mengatakan tidak memiliki
alergi/sensitivitas
b. Reaksinya : pasien mengatakan tidak memiliki alergi/sensitivitas
c. Perubahan imunitas sebelumnya : daya tahan tubuh pasien baik
Penyebab : tidak ada perubahan imunitas
d. Riwayat penyakit hubungan seksual : pasien mengatakan tidak
memiliki riwayat penyakit hubungan seksual
e. Perilaku resiko tinggi : pasien mengatakan tidak memiliki perilaku
resiko tinggi
f. Transfusi darah/jumlah : pasien mengatakan belum pernah melakukan
transfusi darah
kapan : pasien mengatakan belum pernah melakukan transfuse darah
g. Riwayat infeksi kronis : pasien mengatakan 2 bulan yang lalu klien
pernah mengalami luka pada kaki kanannya akibat tertusuk paku
payung pada jari kelingking.
h. Riwayat pembedahan : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
pembedahan
i. Riwayat imunisasi dewasa : pasien mengatakan tidak melakukan atau
tidak ada riwayat imunisasi dewasa.
j. Riwayat penggunaan obat-obat steroid : pasien mengatakan tidak ada
penggunaan obat steroid.
k. Keluhan nyeri tekan pada kelenjar limfe : pasien mengatakan tidak ada
nyeri tekan pada kelenjar limfe
l. Pembesaran kelenjar limfe : pasien mengatakan tidak ada pembesaran
kelenajar limfe
m. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain

Data Objektif :
a. Inspeksi kulit dan mukosa : lesi : lesi pada kaki kanan
b. Purpura/perdarahan subkutan : ada purpura/ perdarahan subkutan
Dermatitis : ada kemerahan disekitar luka
Inflamasi : ada pembengkakan disertai dengan nyeri
Pengeluaran secret : pus/nanah
Ulticaria : ada ulticaria
Dimana : dikaki sebelah kanan
Banyaknya : Eritema > 2 cm, luas luka 4 x 4 x 1 cm
c. Kemerahan dikulit : ada kemerahan dikulit
d. Palpasi kelenjar limfe servikal , aksilaris dan inguinalis : tidak ada
pembesaran
Ukuran : normal Konsistensi : tidak berpindah
e. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain
11. Sistem Reproduksi
Data Subjektif
a. Aktif melakukan hubungan seksual : Ya / Tidak
b. Penggunaan kondom saat berhubungan : Ya / Tidak
c. Masalah/kesulitan dalam hubungan seksual : Ya / Tidak
Data Objektif :
a. Wanita :
1. Usia menarche : 15 tahun , lama siklus haid : 6
hari
Menstruasi terakhir : tidak terkaji
Gangguan menstruasi : tidak ada , menopause :
2. Rabbas vagina : tidak ada , warna : tidak ada
Bau : tidak ada , banyaknya : tidak
ada
Waktu keluar : tidak ada
3. Penggunaan alat kontrasepsi : Ya / Tidak
Jenisnya : tidak menggunakan alat kontrasepsi
Berapa lama : tidak menggunakan alat kontrasepsi
4. Pemeriksaan payudara : simetris, tidak ada benjolan disekitar area
payudara
5. Pemeriksaan PAP Smear : tidak terkaji
Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain
12. System Hematologi
a. Riwayat transfuse darah : Ya / Tidak , kapan : pasien tidak ada riwayat
tranfusi darah
Jumlah : tidak ada
E. Data Tambahan
1. Pola aktifitas, istirahat dan tidur
Data Subjektif :
a. Aktifitas yang biasa dilakukan : pasien biasanya bekerja menjadi
pedagang, 2 bulan yang lalu klien pernah mengalami luka pada kaki
kanannya akibat tertusuk paku payung di pasar pada jari kelingking
kemudian klien berobat ke klinik dokter dan diperiksa gula darahnya
420. Sejak itu klien tahu bahwa ia menderita kencing manis. Kemudian
klien diberi obat gula dan diet diatur, luka juga hampir sembuh. Namun,
2 minggu sebelum masuk RS klien tidak mengontrol lagi makannya,
sejak itu kakinya mulai membengkak, dan bernanah, lalu mencoba
berobat ke mantri tapi tidak sembuh dan luka semakin parah (bernanah
dan bau), jadi pasien hanyab bisa berbaring dan aktivitasnya sekarang
dibantu oleh suaminya.
b. Perasaan bosan/tidak puas : pasien mengatakan merasakan bosan
dengan kondisi yang terebatas saat ini karena hanya berbaring di bed
pasien
c. Keterbatasan karena kondisi : Klien tidak mengetahui riwayat diabetes
mellitus sebelumnya, klien baru mengetahui setelah sakit saat ini
d. Lama waktu tidur : malam : 4jam siang : tidak bisa tidur
sing
e. Hasil temuan lain : pasien sering terbangun saat tidur
Data Objektif :
a. Respon terhadap aktivitas yang teramati :
Kardiovaskuler : pasien tampak lemah
Pernafasan : pasien tampak bernafas dengan norma RR : 20x/menit
b. Status mental : (terlihat mengantuk, menarik diri,letarghi)
c. Mata merah : mata memerah
d. Kelopak mata berwarna gelap : kelopak mata tampak berwarna gelap
e. Terlihat menguap : pasien terkadang tampak menguap
f. Hasil temuan lain :
Pada [pasien tidak ditemukan temuan lain.
2. Integritas ego (status psikososial)
Data subyektif :
a. Faktor- factor stress : pasien mengatakan penyakitnya tidak kunjung
sembuh dan sakit yang dirasakan semakin berat/tambah parah.
b. Cara mengatasi stress : pasien mengatakan lebih suka berdiam diri
c. Masalah-masalah financial : pasien mengatakan tidak mempunyai
masalah finansial
d. Status hubungan : pasien mengatakan hubungannya baik dengan
keluarga maupun orang sekitarnya.
e. Factor-faktor budaya : pasien mengatakan tidak ada factor budaya yang
mempengaruhi kesehatannya.
f. Gaya hidup : pasien mengatakan jarang berolahraga
g. Perasaan ketidakberdayaan : pasien mengatakan merasa tidakberdaya
h. Peran dalam keluarga : pasien mengatakan peran dalam keluarganya
sebagai istri dan ibu bagi anaknya
i. Hubungan dengan anggota keluarga yang lain : pasien mengatakan
hubungannya baik dengan anggota keluarga yang lain.
j. Orang pendukung : suami dan anaknya.
k. Komunikasi dengan orang lain : pasien mengatakan komunikasi dengan
yang lain baik dan tidak ada masalah.
l. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain.

Data Obyektif
a. Status emosional (pilih yang sesuai) : tenang/cemas/marah/menarik
diri/takut/mudah tersinggung/tidak sabar/euphoris
b. Respon-respon fisiologis yang terobservasi : pasien tampak gelisah
c. Bicara : jelas / tidak jelas
Afasia / disartria : pasien tidak mengalami afasia/disartria
Penggunaan alat bantu bicara : pasien tidak menggunakan alat bantu
pembicaraan
d. Kemampuan komunikasi non verbal : pasien mampu berkomunikasi
dengan baik
e. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain.
3. Aktivity Daily Living
Data Subjektif :
a. Aktivitas sehari-hari
Mandiri / tergantung, Mobilitas dibantu oleh keluarga
Makan : dibantu Kebersihan diri : dibantu
Berpakaian : dibantu Toileting : dibantu
Bantuan diberikan oleh : suami, anak dan alat (terpasang cateter urin)
b. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain
Data objektif :
a. Penampilan umum : penampilan kurang rapi
b. Cara berpakaian : pasien menggunakan pakaian seperti pada
umumnya.
c. Bau badan : bau pada luka
d. Kebersihan badan : bersih kuku :pendek
Kulit kepala : bersih kutu : tidak ada
e. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain
4. Ketidaknyamanan
Data Subjektif :
a. Perasaan nyeri : pasien mengatakan nyeri bertambah saat bergerak
Intensitas : pasien mengatakan intensitas nyeri skala 5
Frekuensi : pasien mengatakan nyerinya hilang timbul
Durasi : biasanya nyeri berlangsung 3-5 menit
Kualitas : pasien mengatakan nyerinya seperti tertusuk-tusuk
Penjalaran : pasien mengatakan nyerinya tidak menjalar
b. Faktor-faktor pencetus : luka akibat terkena paku payung
c. Factor pemberat : Klien tidak mengetahui riwayat diabetes mellitus
sebelumnya, klien baru mengetahui setelah sakit saat ini
d. Cara menghilangkan : klien berobat ke klinik dokter dan diperiksa gula
darahnya 420. Sejak itu klien tahu bahwa ia menderita kencing manis.
Kemudian klien diberi obat gula dan diet diatur, luka juga hampir
sembuh. Namun, 2 minggu sebelum masuk RS klien tidak mengontrol
lagi makannya, sejak itu kakinya mulai membengkak, dan bernanah,
lalu mencoba berobat ke mantri tapi tidak sembuh dan luka semakin
parah (bernanah dan bau). 4 hari sebelum masuk RS, klien dibawa ke
RSCM untuk berobat, disarankan amputasi tapi klien menolak dan
hanya dilakukan pembersihan luka (debridement).
Keberhasilan : kurang berhasil, karena tidak mengontrol lagi makannya,
sejak itu kakinya mulai membengkak, dan bernanah, lalu mencoba
berobat ke mantri tapi tidak sembuh dan luka semakin parah (bernanah
dan bau).
e. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak terdapat temuan lain

Data Objektif :
a. Mengerutkan muka : pasien tampak merintih kesakitan
Menjaga area nyeri : pasien tampak ingin melindungi area nyeri
b. Respon emosional : pasien tampak gelisah
penyempitan focus : pasien tampak mengalami penurunan tingkat
konsesntrasi sehingga fokusnya menyempit
c. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain.
5. Pembelajaran :
Data Subjektif :
a. Bahasa dominan : pasien mengatakan sering menggunakan bahasa
Indonesia untuk komunikasi
Buta huruf : pasien mengatakan tidak mengalami buta huruf
b. Keterbatasan kognitif : pasien mengatakan tidak mengalami
keterbatasan kognitif
c. Keyakinan kesehatan yang dilakukan : pasien mengatakan hanya bisa
berdoa kepada Allah dan berusaha serta pasrah akan kesehatannyan
untuk segera lekas sembuh
d. Orientasi terhadap perawatan kesehatan berhubungan dengan kultur
budaya/agama yang dianut : pasien mengatakan tidak ada budaya yang
bertentangan dengan kesehatannya
e. Harapan terhadap tim kesehatan :pasien mengatakan berharap
perawatan oleh tim kesehatan lebih baik lagi supaya pemulihan cepat.
f. Cara yang biasa dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan : pasien
mengatakan jika merasakan sakit pasien berobat ke pelayanan
kesehatan terdekat
Keberhasilan : kurang berhasil, karena setelah gejala tidak muncul
pasien tidak melakukan control rutin.
a. Pengetahuan klien dan keluarga tentang kondisi klien saat ini dan
perawatan yang diperlukan : Pasien dan keluarga mengatakan setelah
menjalankan perawatan menjadi lebih tau mengenai kondisinya saat ini.
g. Hasil temuan lain :
Pada pasien tidak ditemukan temuan lain
Data Objektif :
a. Klien dan atau keluarga tampak bingung : Ya / Tidak
b. Sering bertanya kepada tim kesehatan : Ya / Tidak
hal yang sering ditanyakan : keluarga pasien jarang menanyakan ke
pihak perawat atau dokter jaga.

F. Data Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Jenis pemeriksaan 9 –2- 2008 11 –2- 2008 Hasil Satuan
normal

HEMATOLOGI

DPL :

Hemoglobin 12 9.4 12.0 - 14.0 g/dL

Hematokrit 36 25 37.0 – 43.0 %

Eritrosit 3.99 3.27 4.00 – 5.00 Juta/ ul

MCV/ VER 78 76.5 82.0 – 92.0 Fl

MCH/ HER 26 28.7 27.0 – 31.0 Pg

MCHC/ KHER 34 37.6 32.0 – 36.0 g/dl

Leukosit 12.100 14.5 5.0 – 10.0 Juta

Trombosit 352.000 328 150 – 400 Juta

HITUNG JENIS :

Basofil 0 0.1 0.0 – 1.0 %

Eosionofil 1 0.8 1.0 – 3.0 %

Neutrofil 86 95 52 – 76 %

Limfosit 10 3.2 20.0 – 40.0 %

Monosit 0 1.1 2.0 – 8.0 %

KIMIA

Protein Total 7.0 7.2 6.6 – 8.7 g/dl

Albumin 3.00 3.30 3.40 – 4.80 g/dl

Globulin 4.00 3.90 1.80 – 3.90 g/dl

Natrium Darah (Na) - 129 135 – 147 mEq/L

Kalium Darah (K) - 3.20 3.50 – 5.50 mEq/L

Klorida Darah (Cl) - 93.0 100.0 – mEq/L


106.0
Hasil Kultur : Eschericia Coli

Hasil pemeriksaan gula darah dam pemberian RI

Tanggal 13/2 14/2 18/2 19/2 20/2 21/2 25/2

Pemberian

RI 3x5 3x5 3x5 3x5 3x5 3x5 3x5

GDN jam 6 131 157 123 161 173 158 134

GD jam 11 104 143 - 267 174 147 98

GD jam 16 97 166 180 255 136 149 -

2. Pemeriksaan Diagnostik
Hasil fotopedis
Tampak destruksios metatarsal distal digiti V dan telah terbentuk kalus
disekitarnya. Densitas dan trabekulasi tulangbaik. Tak tampak penempitan
celah sendi. Tampak area lusensi di jaringan lunak pedisdextra.
Kesan : Osteomyelitis pediskanan, Emfisemasubkutis

3. Terapi
(12 Februari 2008)

Jenis Dosis Golongan & Fungsi &


Terapi Kandungan Farmakologi

RI 3x5 u Preparat insulin Memenuhi


kebutuhan pasokan
insulin pada
penderita diabetes

Heparin 2 x 5000 u Antikoagulan Mencegah dan


mengobati
penggumpalan
darah

Omeprazole 1 x 40 amp Obat maag jenis Mengurangi kadar


penghambat pompa asam lambung
proton atau proton
pump inhibitors (PPIs)

Ketorolac 3 x 1 amp Obat antiinflamasi Meredakan


nonsteroid (OAINS) peradangan dan
nyeri

Metronidaz 3 x 500 mg Antibiotic Menangani infeksi


ole akibat bakteri atau
parasit disitem
reproduksi, saluran
pencernaan , kulit,
jantung, tulang ,
sendi, paru-paru,
darah, system saraf
dan daerah tubuh
lainnya.
II. ANALISA DATA
No. Hari Data Kemungkinan Masalah
Tanggal Penyebab Keperawatan
1. Selasa 21 DS : Agen cedera biologis Nyeri akut
juli 2020 Pasien mengatakan
mengeluh nyeri pada luka
kaki kanan
P : pasien mengeluh nyeri
pada luka
Q : pasien mengatakan
seperti tertusuk-tusuk
R : pasien mengatakan nyeri
kaki sebelah kanan
S : pasien mengatakan nyeri
di skala 6
T : pasien mengatakan
nyerinya hilang timbul
DO :
- pasien tampak gelisah
- pasien tampak meringis
menahan nyeri
- pasien tampak inigi
melindungi area nyeri
- pasien tampak mengalami
penurunan tingkat
konsesntrasi sehingga
fokusnya menyempit
2. Selasa 21 DS : Penurunan Kerusakan
juli 2020 - Pasien mengatakan 2 vaskularisasi/ gangguan integritas kulit
bulan yang lalu pernah sirkulasi
mengalami luka pada
kaki kanannya akibat
tertusuk paku payung di
pasar pada jari kelingking
- Pasien mengatakan
kakinya mulai
membengkak, dan
bernanah, lalu mencoba
berobat ke mantri tapi
tidak sembuh dan luka
semakin parah (bernanah
dan bau)
- Pasien mengatakan
mengalami nyeri
DO :
- terdapat luka di kaki
sebelah kanan
Pengkajian luka :
- Stadium luka : Grade 3
(luka menembus lapisan
tulang dan sendi)
- Warna dasar luka : luka
merah keputih-putihan
- Ukuran luka : Kaki
kanan : 4 x 4 x 1 cm
- Tanda-tanda infeksi :
Eritema> 2 cm disertai
salah satu dari
pembengkakan, nyeri,
hangat, pus, infeksi
membentuk abses,
osteomielitis
- Ekstremitas hangat
3. Selasa 21 DS : Tidak adekuatnya factor Risiko
juli 2020 - Klien mengatakan insulin dan insulin ketidakstabilan
memiliki riwayat terhadap resisten kadar glukosa
penurunan berat badan darah
dari 105 Kg menjadi
sekitar 70 Kg selama 1
tahun.
- Klien juga mengeluh
banyak minum dan
banyak kencing
- klien mengatakan ayah
kandungnya juga
menderita diabetes
mellitus
DO :
- GDS : 420 mg/dL
- Pemantauan gula darah
tidak adekuat
4. Selasa 21 - Pasien mengatakan 2 kadar glukosa tinggi Risiko infeksi
juli 2020 bulan yang lalu pernah
mengalami luka pada
kaki kanannya akibat
tertusuk paku payung di
pasar pada jari kelingking
- Pasien mengatakan saat
tau menderita kencing
manis kemudian diberi
obat gula dan diet diatur,
luka juga hampir sembuh.
Namun, 2 minggu
sebelum masuk RS klien
tidak mengontrol lagi
makannya, sejak itu
kakinya mulai
membengkak, dan
bernanah, lalu mencoba
berobat ke mantri tapi
tidak sembuh dan luka
semakin parah (bernanah
dan bau).
DO :
- terdapat luka di kaki
sebelah kanan
- Tanda-tanda infeksi :
Eritema> 2 cm disertai
salah satu dari
pembengkakan, nyeri,
hangat, pus, infeksi
membentuk abses,
osteomielitis
- Leukosit 14.5 juta
- Hematokrit 25 %
- Haemoglobin 9.4 g/dl
- GDS : 420 mg/dl
III. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera bilogis ( Domain 12.
Kenyamanan. Kelas 1. Kenyamanan fisik. Kode Diagnosis 00132,
Hal.445).
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penurunan vaskularisasi/
gangguan sirkulasi (Domain 11. Keamanan/perlindungan. Kelas 2.cedera
fisik. 00046)
3. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan tidak
adekuatnya factor insulin dan insulin terhadap resisten (Domain 2.
Nutrisi. Kelas 4. Metabolisme. 00179)
4. Risiko Infeksi berhubungan dengan kadar glukosa tinggi (Domain 11.
Keamanan/perlindungan. Kelas 1.infeksi. kode 00004)
IV. Rencana Keperawatan
No Hari Tujuan Rencana Jurnal
Tanggal keperawatan
1. Selasa Setelah diberikan Manajemen nyeri
21 juli tindakan (1400)
2020 keperawatan 1. Lakukan
selama 3 x 24 jam pengkajian
diharapkan dengan nyeri
kriteria hasil : komprehensif
Kontrol nyeri yang meliputi
(1605) lokasi,
1. (160502) karakteristik,
Mengenali onset/durasi,
kapan terjadi frekuensi,
nyeri, kualitas,
dipertahankan intensitas atau
pada skala 3 beratnya nyeri
ditingkatkan dan factor
ke skala 5. pencetus.
2. (160502) 2. Gali bersama
Menggunakan pasien factor-
tindakan faktor yang
pengurangan memperberat
(nyeri) tanpa atau
analgesic, menurunkan
dipertahankan nyeri.
pada skala 3 3. Ajarkan
ditingkatkan prinsip-prinsip
ke skala 5. manajemen
3. (160511) nyeri.
melaporkan 4. Ajarkan
nyeri yang penggunaan
terkontrol, teknik non
dipertahankan farmakologi
pada skala 3 untuk
ditingkatkan mengurangi
ke skala 5 rasa nyeri
(mis. relaksasi,
Tingkat nyeri pijat, distraksi,
(2102) terapi bermain,
1. (210201) Nyeri 5. Berikan
yang individu
dilaporkan, penurun nyeri
dipertahankan yang optimal
pada skala 3 dengan
ditingkatkan ke peresepan
skala 5. analgesic oleh
2. (210206) dokter
Ekspresi nyeri
wajah,
dipertahankan
pada skala 3
ditingkatkan ke
skala 5.

2. Selasa Setelah diberikan Perawatan luka Efektivitas


21 juli tindakan (3660) perawatan luka
2020 keperawatan Aktivitas- teknik balutan wet-
selama 3 x 24 jam aktivitas dry dan moist
diharapkan dengan 1. Angkat wound healing
kriteria hasil : balutan dan pada penyembuhan
Integritas jaringan : plester luka ulkus diabetik
kulit dan membrane perekat (jurnal of borneo
mukosa (1101) 2. Monitor holistic
1. (110101) suhu karakteristik health,volume 1 No
kulit luka, 1 juni 2018)
dipertahankan termasuk Maria immaculate
pada skala 3 drainase, ose
ditingkatkan ke warna,
skala 5. ukuran, dan
2. (110515) lesi bau
pada kulit, 3. Ukur luas
dipertahankan luka yang
pada skala 3 sesuai
ditingkatkan ke 4. Berikan
skala 5. perawatan
3. (110113) ulkus pada
integritas kulit, kulit, yang
dipertahankan diperlukan
pada skala 3 5. Pertahankan
ditingkatkan ke teknik balutan
skala 5. luka steril
ketika
melakukan
perawatan
luka, dengan
tepat.

3. Selasa Setelah diberikan Manajemen


21 juli tindakan energy (0180)
2020 keperawatan Aktivitas-
selama 3 x 24 jam aktivitas :
diharapkan dengan 1. Monitor/ catat
kriteria hasil : waktu dan
Pergerakan (0208) lama
1. (020804) istirahat/tidur
gerakan pasien
otot,dipertahan 2. Tingkatkan
kan pada skala tirah baring
3 ditingkatkan pasien/
ke skala 5. pembatasan
2. (020606) kegiatan
Berjalan, (misalnya,
dipertahankan meningkatkan
pada skala 3 jumlah waktu
ditingkatkan ke istirahat
skala 5. pasien)
3. (020814) 3. Kaji status
bergerak dengan fisiologis
mudah, pasien yang
dipertahankan menyebabkan
pada skala 3 kelelahan
ditingkatkan ke 4. Monitor
skala 5. intake/asupan
nutrisi untuk
mengetahui
sumber energi
yang adekuat
5. Lakukan
ROM
aktif/pasif
untuk
menghilangka
n ketegangan
otot.
6. Anjurkan
aktivitas fisik
(misalnya,
ambulasi,
ADL) sesuai
dengan
kemampuan
pasien.

4. Selasa Kadar glukosa Manajemen


21 juli darah (2300) Hiperglikemi
2020 1. (230001)Glukosa (1850)
darah, Aktivitas-
dipertahankan aktivitas :
pada skala 3 1. Memonitor
ditingkatkan ke kadar glukosa
skala 5. darah, sesuai
Managemen diri : indikasi.
Diabetes (1619) 2. Monitor tanda
1. (161911) gejala
memantau kadar hiperglikemi :
glukosa darah, poliuria,
dipertahankan polidipsi,
pada skala 3 polifagi,
ditingkatkan ke letargai,
skala 5. malaise,
2. (161921) pandangan
mengikuti diet kabur, atau
yang sakit kepala.
direkomendasika 3. Berikan
n , dipertahankan insulin, sesuai
pada skala 3 resep.
ditingkatkan ke 4. Batasi
skala 5. aktivitas
3. (161922) ketika kadar
memantau berat glukosa darah
badan, lebih dari 250
dipertahankan mg/dl,
pada skala 3 khususnya
ditingkatkan ke jika ketonurin
skala 5. terjadi.

5. Selasa Keparahan Infeksi Kontrol Infeksi


juli (0703) (6540)
2020 1. (070301) Aktivitas-
Kemerahan , aktivitas:
dipertahankan 1. Observasi
pada skala 3 tanda-tanda
ditingkatkan ke infeksi dan
skala 5. peradangan
2. (070303) (demam,
Cairan atau kemerahan,
luka yang pus,luka)
berbau busuk , 2. Tingkatkan
dipertahankan upaya
pada skala 3 pencegahan
ditingkatkan ke dalam
skala 5. melakukan
3. (070307) cucci tangan
Demam, yang baik
dipertahankan pada semua
pada skala 3 orang yang
ditingkatkan ke berhubungan
skala 5. dengan pasien
4. (070333) Nyeri termasuk
dipertahankan pasien sendiri
pada skala 3 3. Pertahankan
ditingkatkan ke teknik aseptic
skala 5. pada
5. (070326) procedure
Peningkatan invasife
Leukosit, 4. Berikan
dipertahankan perawatan
pada skala 3 kulit secata
ditingkatkan ke teratur seperti
skala 5. message
5. Berikan
antibiotic
yang sesuai

PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukakan asuhan keperawatan Ny. A di RS Dr. Moewardi
pada tanggal 22 April 2020, kemudian membandingkan antara teori dan
kasus, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pada saat pengkajian pasien didapatkan data berupa klien datang ke
IGD RS Dr. Moewardi dengan keluhan utama yang dirasakan klien
yaitu nyeri akut dengan pengkajian pasien mengatakan mengeluh nyeri
pada kaki kanan yang mengalami luka, pasien mengatakan merasakan
nyeri saat bergerak, Pasien mengatakan Rasa baal di kedua kaki,
pasien mengatakan mengalain BB turun, dan pasien mengatakan
kakinya mulai bengkak, Berdasarkan hasil analisa data didapatkan ada
5 diagnosis keperawatan yang diangkat berdasarkan diagnosis
keperawatan yaitu nyeri, risiko infeksi, kerusakan integritas kulit,
Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah dan hambatan mobilitas
fisik.
2. Perencanaan keperawatan dirumuskan berdasarkan prioritas
masalah dan kondisi Ny. A penulis telah berusaha melakukan
tindakan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan yang telah
ditujukan untuk mengatasi masalah yang dialami klien dengan
tindakan berdasarakan Nursing Interventions Classification (NIC).
3. Implementasi yang dilakukan penulis sudah sesuai dengan intervensi
yang telah direncanakan berdasarkan Nursing Interventions
Classification (NIC).
4. Hasil evaluasi pada kasus didapatkan tidak adanya kesenjangan antara
teori dan kasus. Dimana masalah keperawatan Nyeri akut
berhubungan dengan agens cedera bilogis, Risiko Infeksi berhubungan
dengan kadar glukosa tinggi, Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan penurunan vaskularisasi/ gangguan sirkulasi, Resiko
ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan tidak
adekuatnya factor insulin dan insulin terhadap resisten dan Hambatan
mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan.

A. Saran
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Diabetes militus
sebaiknya dalam pemberian tindakan keperawatan harus sesuai dengan
kebutuhan utama yang di perlukan pasien dan sesuai dengan masalah yang di
alami oleh pasien. jika tidak memungkinkan perawat bisa kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lainya dalam melakukan tindakan. Sehingga tidak ada
kesalahan dalam memberi tindakan kepada pasien

Anda mungkin juga menyukai