Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Kebersihan itu senduri sangat berpengaruhdiantaranya kebudayaan, sosial, keleurag,
pendidikan. Persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta perkembangan.

Praktik hygine sama dengan peningkatan kesehatan . Dengan implementasi tindakan


hygine pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu dalam
lingkungan rumah sakit, perawat menambahtingkat kesembuhan pasien. dengan mengajarkan
cara hygine pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan
partisipan dalm perawatan diri ketika memungkinkan.

Jika sesorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi
karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut
dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Perawatan rambut (mencuci, menyisir)
b. Perawatan gigi dan mulut: Menyikat gigi, merawat mulut dan gigi pada pasien yang tidak
sadar.
c. Mengganti pakaian pasien.
d. Memandikan pasien di atas tempat tidur pada pasien sadar dan penurunan kesadaran
e. Vulva dan penis hygine
f. Perawatan kuku dan kaki

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mempelajari lebih jelas mengenai Standar Operasional Prosedur Personal
Hygine.
2. Untuk menambah wawasan bagi pembaca.

1.4 MANFAAT PENULISAN


1. Supaya para mahasiswa dan mahasiswi keperawatan serta pembaca mengetahui dan
memahami mengenai Standar Operasional Prosedur Personal Hygine.
2. Supaya para mahasiswa dan mahasiswi khususnya jurusan keperawatan dapat
menerapkan Standar Operasional Prosedur Personal Hygine.

1
BAB II
PEMBAHASAN

a. Mencuci/keramas rambut pasien di ranjang

A. Definisi

Membersihkan rambut dengan menggunakan shampoo atau sabun untuk menghilangkan


kotoran, minyak, dan bau tidak sedap pada kulit kepala dan rambut pada pasien tidak berdaya
di atas ranjang

B. Tujuan
1. Menjaga agar rambut tetap bersih dan sehat
2. Merangsang pertumbuhan rambut
3. Mencegah kerontokan rambut
4. Mencegah rasa gatal dan infeksi
5. Mencegah penumpukan kotoran, ketombe dan minyak
6. Mencegah rambut kusut
7. Merangsang sirkulasi
8. Membersihkan rambut setelah terapai pedikulosis
9. Memperbaiki penampilan dan rasa percaya diri
10. Mengamati kulit kepala
11. Memberikan rasa segar

C. Kontraindikasi
1. Cedera kepala dan leher
2. Cedera medula spinalis
3. Operasi punggung dan leher

No KEGIATAN PENILAIAN
1 2 3 4
A. Persiapan Alat
1. Perlak dan alas ( dari handuk)
2. Talang karet (perlak dan handuk yang di buat sebagai
talang)
3 Handuk (1buah)

2
4 Sampo
5 Kain kasa dan kapas bulat pada tempatnya
6 Sisir rambut
7 Bengkok berisi larutan Lysol 2/3%
8 Potongan cet sop pada tempatnya
9 Gayung
10 Waskom/ ember berisiair hangat 40 derajat celcius
11 Ember kosong
12 Kain pel
13 Jar ( 2 buah )
14 Bangku pendek
15 Kain lienen bersih
B. Persiapan pasien
1 Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
C. Pelaksanaan
1 Pasang sampiran
2 Bantal dianggkat, pasang perlak dan pengalas dibawah
kepala
3 Pasang ujung handuk diatas bahu pasien
4. Atur kepala pasien berada dipinggir tempat tidur
5. Pasang talang dibawah kepala pasien dengan ujung
talang dimasukkan didalam ember kosong yang telah
dialas dengan kain pel
6. Sisir rambut
7. Tutup lubang telinga pasie dengan kapas dan tutup mata
dengan kasa
8. Siram atau basahi rambut dengan air hangat dari pangkal
keujung rambut dengan air hangat
9 Gosok pangkal rambut dengan kain kasa yang sudah di
beri sampo kemudian dimasage
10 Bilas rambut dengan air hangat sampai bersih
11 Angkat tutup telinga dan mata
12 Talang dan penggalas dianggkat, karetnya dimasukkan
kedalam ember
13 Rambut dikeringkan dengan handuk dan dibungkus
14 Rambut disisir
15 Atur kembali posisi pasien
16 Alat alat dirapi kan
17 Dokuentasi tindakan

3
a. Perhatian Khusus
1. Pertimbangkan sisi budaya, agama, dan keinginan pribadi pasien
2. Hati-hati bila memposisikan pasien yang terpasang jalur vena sentral

b. Perawatan oral untuk pasien tidak sadar

a. Definisi

Melakukan pembersihan gigi dan mulut pada pasien tidak sadar

b. Tujuan

1. Menjaga keutuhan bibir, lidah, dan membran mukosa mulut


2. Mencegah dan merawat infeksi oral
3. Memberikan dam melembabkan membran mukosa oral
4. Merangsang pengeluaran air liur
5. Mencegah terjadinya karies gigi dan gigi yang busuk
6. Mencegah bau mulut tidak sedap

c. Kontraindikasi
-

No KEGIATAN PENILAIAN
1 2 3 4
A. Persiapan Alat
1. Perlak kecil dan handuk wajah
2. Forceps arteri
3 Pinset
4 Mangkuk kecil dengan larutan pembersih mulut atau
NaCL0,9%
5 Nampan ginjal
6 Pelembab
7 Sepatula
8 Sarung tangan bersih
9 Kapas usap
10 Jar kecil berisi air
11 Alat penahan mulut
12 Perangkat alat penghisap
13 Potongan kasa berbentuk bujur sangkar (5x5cm)

4
B. Persiapan Pasien
1 Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
C. Prosedur Kerja
1. Periksa higien oral pasien
2. Lakukan penilaian terhadap ada tidaknya refleks muntah
dengan meletakkan spatula pada setengah belakang lidah
3. Periksa instruksi dokter terkait kewaspadaan terhadap
pergerakan dan posisi pasien
4. Jelaskan prosedurnya pada pasien dan /keluarganya
5. Tutup tirai
6. Naikan ketinggian ranjang untuk kenyamanan bekerja.
Siapkan alat disamping ranjang
7. Posisikan pasiean ketepi ranjang dan wajahnya diarahkan
ke anda
8. Letakkan handuk dan oerlak dibawah kepala pasien dan
letakkan satu handuk diatas dada serta baskom dibawah
dagu
9 Naikan jeruji ditepi ranjang pada kedua sisi
10 Cuci tanggan dan pakai sarung tangan
11 Turunkan jeruji ranjang pada sisi tempat anda bekerja
12 Jangan pernah menuangkan air kedalam mulut pasien
yang tidak sadar
13 Pisahkan gigi atas dan gigi bawah dengan cara
memasukkan spatula berlapis secara cepat dan perlahan
bila diperlukan
14 Ambil potongan kasa dengan pinset
15 Bungkus ujung forseps dengan kasa. Basahi kasa dengan
NaCI 0,9 % atau celup kedalam larutan bersih
16 Gosok setiap gigi secara perlahan tetapi tegas dan gosok
pula semua bagian samping gigi. Gosok permukaan gigi
koorona terlebih dahulu kemudian permukaan dalam dan
luar dari arah gusu kearah korona gigi
17 Gosok gigi bawah pada kedua sisi kemudian diikuti gigi
atas pada kedua sisi pula
18 Gosok secara perlahan atap mulut, gusi, dan bagian
dalam pipi
19 Bersihkan lidah dari bagian belakang kedepan dengan
menggunakan forseps arteri yang dibungkus kasa
20 Bersihkan gigi dan lidah dengan cara yang sama
menggunakan air

5
21 Oleskan pelembab pada bibir dengan menggunakan
kapas usap
22 Posisikan pasien kembali pada posisi yang nyaman,
naikan jeruji,turunkan ranjang
23 Rapikan kembali alat alat setelah membuang sampah,
melepas sarung tangan, membuangnya serta mencuci
tangan
24 Catat tanggal, waktu, larutan yang digunakan, kondisi
mulut, dan kelainan apapun seperti pendarahan/
inflamasi

6
c. MENYIKAT GIGI

No KEGIATAN PENILAIAN
1 2 3 4
A. Persiapan Alat
1. Sikat gigi
2. Pasta gigi
3 Floss gigi
4 Gelas dengan air dingin
5 Sedotan
6 Bengkok
7 Sarung tangan
8 Handuk
B. Persiapan Pasien
1 Pasien atau keluarga di beri penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan
C. Prosedur Kerja
1. Cuci tangan
2. Bawa peralatan di dekat klien
3. Tinggikan tempat tidur pada posisi kerja yang nyaman
4. Selanjutnya letakkan anduk di atas dada klien
5. Posisikan meja tempat tidur dalam jangkauan yang
mudah dan atau ketinggian sesuai kebutuhan
6. Gunakan sarung tangan
7. Oleskan pasta gigi pada sikat pegang sikat di atas baskon
tuangkan sejumlah air di pasta gigi
8. Pegang sikat gigi dengan sudut bulu 45 derajat pada
garis gusi. Sikat permukaan luar dan dalamdari gigi atas
dan bawah
9 Pegang sikat pada sudut 45 derajat dan dengan lembut
sikatkan pada permukaan dan samping lidah. Hindari
merangsang reflek gigi.
10
11
12
13 Pisahkan gigi atas dan gigi bawah dengan cara
memasukkan spatula berlapis secara cepat dan perlahan
bila diperlukan
14 Ambil potongan kasa dengan pinset
15 Bungkus ujung forseps dengan kasa. Basahi kasa dengan
NaCI 0,9 % atau celup kedalam larutan bersih

7
16 Gosok setiap gigi secara perlahan tetapi tegas dan gosok
pula semua bagian samping gigi. Gosok permukaan gigi
koorona terlebih dahulu kemudian permukaan dalam dan
luar dari arah gusu kearah korona gigi
17 Gosok gigi bawah pada kedua sisi kemudian diikuti gigi
atas pada kedua sisi pula
18 Gosok secara perlahan atap mulut, gusi, dan bagian
dalam pipi
19 Bersihkan lidah dari bagian belakang kedepan dengan
menggunakan forseps arteri yang dibungkus kasa
20 Bersihkan gigi dan lidah dengan cara yang sama
menggunakan air
21 Oleskan pelembab pada bibir dengan menggunakan
kapas usap
22 Posisikan pasien kembali pada posisi yang nyaman,
naikan jeruji,turunkan ranjang
23 Rapikan kembali alat alat setelah membuang sampah,
melepas sarung tangan, membuangnya serta mencuci
tangan
24 Catat tanggal, waktu, larutan yang digunakan, kondisi
mulut, dan kelainan apapun seperti pendarahan/
inflamasi

8
d. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT
TIDUR

A. Pengertian
Membersihkan seluruh tubuh pasien yang tidak dapat turun dari ranjang

B. Tujuan
1. Menyingkirkan mikroorganisme, produk sekresi,eksresi tubuh,serta kulit yang
mati
2. Merangsang sirkulasi
3. Memberikan perasaan segar pada pasien
4. Memberikan rasa rileks dan nyaman
5. Meningkatkan harga diri
6. Mencegah atau menghilangkan bau tidak sedap
C. Indikasi
Pasien yang memerlukan bantuan mandi di tempat tidur

D. Kontraindikasi
-

No KEGIATAN PENILAIAN
1 2 3 4
A. Persiapan Alat
1. 2 buah handuk satu untuk muka dan satu untuk badan
2. 2 buah baskom besar
3 2 buah baskom kecil
4 3 buah washlap ( satu buah khusus untuk genitalia)
5 Sabun mandi dalam tempatnya
6 Air hangat 43-46 derajat celcius
7 Kamper spritus dan bedak
talk,oil,deodorant,powder/lotion
8 Selimut extra/mandi 1 buah
9 Pakaian bersih pasien
10 Tempat pakaian kotor
11 Sampiran/skerem
12 Laken (jika perlu)
B. Persiapan Pasien
1 Mengkaji ulang kebutuhan pasien
2 Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan ke pasien
C. Prosedur Kerja

9
1. Pasang sampiran
2. Mencuci tangan
3. Berikan pot/urinal ( jika diperlukan)
4. Sikat gigi pasien (jika diperlukan)
5. Pasang selimut extra/mandi
6. Buka baju pasien
7. Tempatkan salah satu handuk di atas dada atau dibawah
kepala pasien
8. Lap mata pasien dengan washlap,keringkan ( dari bagian
dalam ke luar ) gunakan ujung yang lain dari washlap
untuk membersihkan mata sebelahnya
9. Tanyakan apakah wajah pasien mau disabuni atau tidak,
cuci dan keringkan muka,leher,dan telinga.

10. Tempatkan handuk memanjang di bawah lengan


pasien,cuci dan keringkan bagian lengan dengan
proximal ( dari titik terjauh sampai titik terdekat tubuh)
ulangi untuk lengan yang lain (mulai dari lengan pasien
yang terjauh dari perawat) hati-hati jika terdapat infus
dan kelainan.
11. Rendam tangan pasien di dalam Waskom cuci dan
keringkan perhatikan kebersihan sela-sela jari
12. Lipat selimut ke bawah sampai batas pubic dan
tempatkan handuk memanjang di sebelah dada abdomen
jika dibersihkan satu-satu cuci dan keringkan bagian
dada abdomen perhatikan pada lipatan mamae
kembalikan selimut setelah bagian tersebut dibersihkan
13 Buka pakaian bawah/dalam pasien
14 Tutupi kaki dengan selimut extra (untuk bagian yang
belum dicuci pastikan daerah pubic tertutup dengan baik.
Tempatkan handuk memanjang dan merata sedikit
ditekan bersihkan dari pergelangan kaki ke lutut ke paha
keringkan tutupi kembali dan ulangi kaki yang lain
(dahulukan kaki yang jauh dari perawat)
15 Bersihkan kaki dengan menempelkan/direndam dalam
baskom keringkan dan perhatikan sela-sela jari
16 Ganti air hangat dengan yang baru (setiap saat jika air
kotor)
16. Atur posisi pasien prone atau sim. Tempatkan handuk
memanjang dari punggung hingga bokong dan bawah
paha perhatikan celah-celah bokong beri bachrub atau
message dengan oil atau camper spritus/lotion bedak
17. Aatur posisi supine terlentang tempatkan handuk di
bawah bokong pasien dan bersihkan perineum bisa

10
pasien nya sendiri dengan menggunakan washlap yang
tersendiri
18. Beri pasien powder atau lotion/deodorant bantu pasien
memakai baju jika terpasang infus (pertama-tama
masukan botol infus baru pergelangan tangan )
19. Ganti alas tempat tidur
20. Mengatur kembali posisi pasien dang anti selimut pasien
21. Alat-alat dirfapikan
22. Perawat cuci tangan dan skerem dibuka
23. Observasi keadaan pasien
24. Dokumentasikan tindakan yang dilakukan dan respon
pasien

11
e. Perawatan Pada Wanita
1. Ganti sarung tangan jika sudah kotor
2. Letakkan popok tahan air di bawah bokong pasien dengan posisi pasien
supine(tambahan :letakkan pispot di bawah pasien.
3. Bantu pasien dengan posisi dorsal rekumben
4. Lipat linen tempat tidur paling atas ke arah kaki tempat tidur dan angkat baju
pasien sampai daerah genitalia
5. Bungkus pasien secara “DIAMOND” dengan menempatkan selimut mandi
dengan satu ujung di antara dua kaki ,satu ujung arah masing masing sisi tempat
tidur ,dan satu ujung di atas dada.
6. Naikkan penghalang tempat tidur.Isi baskom dengan air hangat
7. Turunkan penghalang dan bantu pasien memfleksi lututnya dan pisahkan dua kaki
terbuka.
8. Lipat ujung bawah selimut mandi di antara ke dua tungkai pasien ke arah
abdomen
9. Bersihkan dan keringkan paha atas pasien .
10. Bersihaka labia mayora
11. Pisahkan labia dengan tangan tidak dominan untuk membuka meatus uretra dan
orifisium vagina.
12. Jika pasien di atas pispot,siram air hangat di atas daerah perineum.
13. Keringkan daerah perineum secara merata
14. Lipat ujung bawah selimut mandi kembali di antara kaki pasien dan di atas
perineum.Minta pasien untuk menurunkan kaki da memeproleh posisi nyaman.

12
Perawatan Pada Pria
1. Ganti sarung tangan jika sudah kotor
2. Turunkan penghalang ,turunkan ujung atas selimut mandi di bawah perineum
pasien.Secara lembut angkat penis dan letakkan handuk mandi di bawahnya.
3. Secara lenbut raih tungkai penis.Jika pasien ereksi tangguhakan prosedur
4. Cuci kepala penis pertama pada meatus urethra
5. Kembalikan kulit luar ke posisi semula
6. Cuci tangkai penis dengan usapan lembut tetapi tegas ke arah.Beri perhatian
khusus pada permukaan bawah penis.
7. Bilas dan keringkan secara erata instruksikan pasien untuk membuka kaki sedikit.
8. Secara lembut bersihkan skrotum.
9. Lipat kembali selimut mandi di atas perineum dan bantu pasien kembali ke posisis
yang nyaman
10. Jika pasien mengalami inkontensia feses atau uirn gunakan lapisan tipis pelindung
kulit yang berisi petrolatum atau oksida pada anus dsan pada kulit
11. Buka sarung tangan sekali pakai dan buang pada tempat sampah
12. Bantu pasien memperoleh posisi yan nyaman dan tutup dengan selimut
13. Angkat selimut andi dan buang semua linen tempat tidur yang kotor.
14. Tinggikan penghalang dan turunkan posisi ke tempat tidur pada ketinngia yang
sesuai
15. Cuci tangan
16. Inspeksi permukaan genitalia eksternal dan kulit sekitar terhadap
kemerahan,bengkak,kotoran,atau iritasi setelah pembersihan
17. Jika kateter yang tetap berada pada tempatnya.
18. Catat prosedur dan segala temuan yang tidak normal

13
f. Perawatan kuku kaki dan tangan
Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku
sendiri.Tujuannya adalah menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka atau
infeksi akibat garukan dari kuku.

A) Alat dan Bahan


1. Alat pemotong kuku
2. Handuk
3. Baskom berisi air hangat
4. Bengkok/nierbekken
5. Sabun
6. Kapas
7. Sikat kuku

B) Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur pada pasien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien dengan duduk atau tidur
4. Tentukan kuku yang akan di potong
5. Rendamlah kuku denga air hangat kurang lebih 2 menit dan lakukan sikat dengan
beri sabun bila kotor.
6. Keringkan dengan handuk
7. Letakkan tangan di atas bengkok /nierbekken dan lakukan pemotongan kuku.
8. Cuci tangan

14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Hygine personal adalah upaya yang dilakukan individu dalam memelihara kebersihan dan
kesehatan dirinya baik secara fisik maupun mental. Hygine bertujuan untuk menciptakan
keindahan serta meningkatkan derajat kesehatan individu sehingga dapat men cegah timbulnya
penyakit pada diri sendiri maupun orang lain.

3.2 SARAN
Bagi penulis:

Sebaiknya seorang perawat harus bisa memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan bisa mencontohkan kebersihan dirinya sendiri terlebih dahulu.

Bagi pembaca:

Sebaiknya lebih memahami dan menerapkan tentang bagaimana cara melakukan upaya
dalam membersihkan diri sendiri (personal hygine) dan kesehatan diri.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sutanto, Andina Vita Dan Vitriana, Yuni. 2017 Kebutuhan Dasar Manusia Teori Dan Aplikasi
Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Yogyakarta PUSTAKA BARU PRESS.

PPNI (2018).Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan,


edisi 1. Jakarta : DPP PPNI

Potter Perry. 2005. Buku Ajar Fundametal Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik, Volume
2. Jakarta: EGC.

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :Definisi dan Indikator Diagnostik,
edisi 1. Jakarta Selatan : SDKI DPP PPNI.

16

Anda mungkin juga menyukai