Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I


MENCUKUR DAERAH/ AREA OPERASI

OLEH KELOMPOK V:

1. ARIA UL-HAJ (P07120317001)


2. ANGGRIANI PUSPITA AYU (P07120317002)
3. EKA SEPRIYANI (P07120317007)
4. I GUSTI BAGUS JENEK DWIADNYANA (P07120317012)
5. MAULANA ABDI NUGRAHA (P07120317017)
6. NI KOMANG SURTI ANGGRENI (P07120317023)
7. REKA SOPYANTI (P07120317028)
8. TSULATUL FITRI (P07120317033)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN MATARAM
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur hanya milik Allah SWT, Karena berkat rahmat, karunia
serta hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“MENCUKUR DAERAH/ AREA OPERASI”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah 1 (KMB 1). Makalah ini tidak mungkin terwujud
tanpa bantuan dari beberapa pihak yang ikhlas bersedia meluangkan waktunya
untuk membantu kami. Maka pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :Ibu Dra. Sugijati, S.Kep.Ns.,
MM.Kes.
Kami menyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan Makalah ini.
Semoga Makalah ini dapat berguna bagi banyak orang, pihak-pihak yang
telah membantu dan kepada siapa saja yang ingin memanfaatkannya sebagai
referensi keilmuanya. Amiin..

Mataram, 29 Oktober 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang 4
B. Rumusan masalah 4
C. Tujuan 5
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian 6
B. Persiapan alat 6
C. Tata laksana 7
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam asuhan keperawatan preoperatif salah satu bagian yang
penting adalah pencukuran daerah operasi. Persiapan preoperatif
dilakukan untuk mempersiapkan daerah kulit pasien agar terhindar
dari kontaminasi sebelum dilakukan insisi bedah dan pencukuran
daerah operasi dilakukan agar terciptanya lapangan operasi yang
bersih serta mencengah terjadinya infeksi daerah operasi.
Pencukuran daerah operasi pertama kali dilakukan pada
abad ke-19. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Seropian dan
Renolds tahun 1971 yang meneliti tentang angka infeksi bila dicukur
dengan pisau cukur sebesar5,6% dengan depilatori 0,6% dan bila
tidak dicukur 0,6%. Dan penelitian dilakukan oleh Alexander dan
kawan-kawan meneliti tentang angka infeksi setelah 30 hari post
operasi didapatkan angka infeksi pencukuran dengan pisau cukur malam
hari 8,8% dengan cliping 10%, pencukuran pisau cukur di pagi hari7,5%
dengan cliping 3,2%.
Dari penelitian tersebut apabila diperlukan pencukuran daerah
operasi melakukan pencukuran sesaat sebelum operasi. Hindari
mencukur daerah operasi dengan jeda waktu yang lama sebelum operasi
dimulai.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari mencukur rambut/bulu pada daerah operasi?
2. Apa saja alat yang digunakan untuk mencukur rambut/ bulu pada
daerah yang akan dioperasi?
3. Bagaimana tata laksana pencukuran rambut/bulu pada daerah operasi?

4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dari mencukur rambut/bulu pada daerah operasi
2. Untuk mengetahui apa saja alat yang digunakan untuk mencukur
rambut/bulu pada daerah yang akan dioperasi
3. Untuk mengetahui bagaimana tata laksana pencukuran rambut/bulu
pada daerah operasi

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Dalam asuhan keperawatan preoperatif salah satu bagian yang
penting adalah pencukuran daerah operasi. Persiapan preoperatif
dilakukan untuk mempersiapkan daerah kulit pasien agar terhindar
dari kontaminasi sebelum dilakukan insisi bedah dan pencukuran
daerah operasi dilakukan agar terciptanya lapangan operasi yang
bersih serta mencengah terjadinya infeksi daerah operasi.
Pencukuran daerah operasi pertama kali dilakukan pada
abad ke-19. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Seropian dan
Renolds tahun 1971 yang meneliti tentang angka infeksi bila dicukur
dengan pisau cukur sebesar5,6% dengan depilatori 0,6% dan bila
tidak dicukur 0,6%. Dan penelitian dilakukan oleh Alexander dan
kawan-kawan meneliti tentang angka infeksi setelah 30 hari post
operasi didapatkan angka infeksi pencukuran dengan pisau cukur malam
hari 8,8% dengan cliping 10%, pencukuran pisau cukur di pagi hari7,5%
dengan cliping 3,2%.
Dari penelitian tersebut apabila diperlukan pencukuran daerah
operasi melakukan pencukuran sesaat sebelum operasi. Hindari
mencukur daerah operasi dengan jeda waktu yang lama sebelum operasi
dimulai.
B. Persiapan Alat :
Yang harus dipersiapkan sebelum melakukan daerah operasi.
1. Sarung tangan on steril.
2. Perlak.
3. Handuk kecil/waslap.
4. Clipper Electric.
5. Cairan desinfektan/betadine/foam pencukur.
6. Plester.
7. Kom berisi air bersih.

6
C. Tata Laksana Pencukuran.
Petunjuk yang perlu diperhatikan petugas kamar operasi pada saat
pencukuran adalah sebagai berikut:
1. Waktu yang tepat untuk melakukan pencukuran adalah segera
sebelum operasi dimulai.
2. Dokter harus menulis atau menyampaikan perintah untuk mencukur.
3. Pasien harus menandatangani persetujuan operasi.
4. Daerah yang dicukur harus berupa daerah persegi dengan batas
luarnya kira-kira 2-3 cm daerah insisi sebenarnya.
5. Semua pencukuran dilakukan setelah kulit pasien dibasahi.
6. Gunakan cairan desinfektan/ foam pencukur atau betadine juga dapat
merupakan pilihan, tetapi pastikan bahwa pasien tidak alergi terhadap
cairan desinfektan atau foam tersebut.
7. Jaga rahasia pribadi pasien (patient’s privacy) dengan membatasi tirai
dan hanya daerah yang akan dicukur diperlihatkan.
8. Gunakan sarung tangan.
9. Cukur rambut menggunakan alat cukur elektrik/clipper rambut dengan
gerakan yang tegas ke arah tumbuhnya rambut dan kulit jangan
tergores atau melipat karena mikroorganisme dapat diam pada
kulit yang pecah.
10. Setelah pencukuran selesai, keringkan daerah tersebut dengan
menggunakan handuk atau waslap, angkat semua rambut yang lepas
(menggunakan plester agar lebih mudah dan bersih), dan
tinggalkan pasien dalam keadaan rapi dan nyaman.
11. Setelah selesai pencukuran tulis dan paraflah pada lembar
terintegritas pada status pasien setelah selesai pencukuran.
12. Buang sarung tangan, mata pisau clipper, kassa yang telah digunakan
pada tempat sampah yang sesuai, bersihkan baki, clipper dan
kembalikan pada tempat semula.

7
Perhatian :
1. Jangan melakukan pencukuran tanpa adanya perintah tertulis.
2. Waktu melakukan pengkajian awal pada kulit pasien laporkan bila
sudah ada luka atau goresan ataupun setiap ruam yang
ditemukan sebelum memulai persiapan prabedah pada pasien.
3. Setiap luka atau goresan pada pasien perlu dilaporkan kepada
dokter bedah dan dibuat laporan kejadian.
4. Semua pencukuran di daerah kepala dilakukan dengan hati-hati.
5. Semua pencukuran sebaiknya dilakukan.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam asuhan keperawatan preoperatif salah satu bagian yang
penting adalah pencukuran daerah operasi. Persiapan preoperatif
dilakukan untuk mempersiapkan daerah kulit pasien agar terhindar
dari kontaminasi sebelum dilakukan insisi bedah dan pencukuran
daerah operasi dilakukan agar terciptanya lapangan operasi yang
bersih serta mencengah terjadinya infeksi daerah operasi.

B. Saran
Perawat berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan, edukator,
advokat, konselor, manajer, koordinator, penelitian. Perawat juga
sebaiknya berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan secara
komprehensif yang sesuai dengan standar operasional prosedur.

9
Daftar Pustaka

Gruendemann, Barbara J. 2005. Buku Ajar Keperawatan Perioperatif, Vol. I


Prinsip. Yudha dan Siti Aminah. Jakarta: EGC
Sabiston, David C. 1995. Buku Ajar Bedah (Sabiston’s Essentials Surgery).
Alih bahasa, Brahm U. Pendit. Editor edisi Bahasa Indonesia, Egi Komara.
Jakarta: EGC.
Sudart. Brunner. 1984. Texbook Of Medical Surgical Nursing Fifth edition IB.
Lippincott Company.Philadelphia..

10
CHECKLIST MEMBERSIHKAN KULIT SEBELUM OPERASI
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
DEFINISI :
Membersihkan kulit adalah suatu prosedur preoperative yang
dilakukan untuk mendekontaminasikan dan mengurangi jumlah
organism pada kulit dengan tujuan untuk mencegah transmisi
organism tersebut kedalam lokasi insisi.
TUJUAN :
1. Mengangkatrambutdari area kulit
2. Mencegah infeksi luka pasca operasi
METODE PENGANGKATAN RAMBUT :
1. Pencukuran secara basah
2. Dipotong
3. Pemakaian krim penghilang rambut

PELAKSANAAN
Tahap Pre Interaksi :
a. Persiapan Pasien
1. Memvalidasi data pasien
2. Mengevaluasi diri
3. Cucitangan
4. Siapkanalat-alat
b. Persiapan Alat dan Bahan
1. Set pisaucukur
2. Mata pisaubaru
3. Sabun
4. Mangkukberisi air
5. Kainpembersih/kertas tissue
6. Nampanginjal (kidney basin)
7. Perlak/alas tidak tembus air
8. Baskom berisi air

11
9. Lap kertas
10. Handuk besar
11. Kain lap
12. Krim penghilang rambut (opsional)
13. Pemotong rambut elektrik bila rambut akan dipotong
14. Sarung tangan bersih
15. Gunting

c. Persiapan Lingkungan
1. Tutup Sampiran

Tahap Orientasi
1. Memberisalam, panggil klien dengan panggilan yang
disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau
keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan

Tahap Kerja
1. Inspeksi kondisi umum pasien
2. Periksa instruksi dokter atau buku prosedur institusi
terkait area yang akandi cukur
3. Nilai pemahaman pasien dan penerimaanya terhadap
tujuan pencukur rambut
4. Cuci tangan
5. Tutup pintu kamar atau tirai ranjang dan naikkan ranjang
sampai ketinggian yang pas untuk kerja perawat
6. Posisikan pasien secara nyaman dengan memaparkan
lokasi operasi
7. Pakai sarung tangan bersih
8. Cukur rambut
I. Pencukuran area basah

12
a. Letakkan handuk atau alas tidak tembus air di
bawah bagian tubuh yang akan dicukur
b. Selimuti pasien dengan handuk,dengan hanya
memaparkan bagian tubuh yang akan dicukur
c. Potong rambut yang panjang menjadi pendek
dengan menggunakan gunting. Usap kulit
dengan kain kasa yang dicelup di dalam sabun
antiseptic
d. Cukur area kecil dalam satu waktu. Pegang
kain kasa dengan tangan yang tidak dominan
untuk menstabilkan kulit Pegang pisau cukur
dengan sudut 45 derajat dengan tangan yang
dominan dan cukur sesuai arah partumbuhan
rambut.Gunakan gerakan mencukur yang
lembut
e. Bilas pisau cukur di dalam baskom berisi air
bila sabun dan rambut menumpuk dipisau
cukur. Ganti dan buang pisau cukur bila sudah
tumpul
f. Atur ulang posisi handuk begitu setiap bagian
sudah selesai dicukur
g. Gunakan kain lap dan air hangat untuk
mengangkat sisa rambut dan larutan sabun dari
kulit. Ganti air sesuai kebutuhan
h. Bila area pencukuran berada pada daerah
lipatan seperti pusar atau selangkangan,
bersihkan dengan cotton bud atau bola-bola
kapas yang dicelupkan dalam larutan
antiseptic.
i. Keringkan lipatan dengan bola-bola kapas atau
cotton bud
j. Buang duk atau alas tidak tembus air

13
k. Amati kulit dengan seksama untuk melihat ada
tidaknya goresan atau luka
II. Pemotongan rambut dengan alat pemotong
rambut
a. Keringkan area yang akan dipotong rambutnya
dengan handuk
b. Pegang alat pemotong rambut di tangan yang
dominan, sekitar 1cm di atas kulit dan potong
rambut sesuai arah pertumbuhannya
c. Atur ulang posisi selimut sesuai kebutuhan
d. Lap secara lembut daerah tersebut dengan
handuk untuk mengangkat rambut yang sudah
dipotong
e. Bila area tersebut berada pada daerah lipatan
kulit, bersihkan lipatan kulit dengan cotton bud
atau bola-bola kapas yang dicelup dalam
larutan antiseptic ,kemudian keringkan
III. Pengangkatan rambut dengan krim penghilang
rambut
a. Oleskan krim penghilang rambut pada area
tersebut (sebelum mengoleskan krim, lakukan
tes sensitivitas dengan mengoleskan sedikit
krim pada kulit pada bagian dalam lengan
bawah atau pergelangan tangan. Periksa ada
tidaknya nyeri aks isensitivitas seperti
kemerahan, ruam, gatal, setelah 15 sampai 20
menit)
b. Tunggu selama beberapa waktu dan lap krim
dengan kain lap atau lap kertas
c. Cuci kulit dan bilas secara menyeluruh
9. Beritahukan pasien bahwa prosedurnya telah selesai
10. Bersihkan dan buang peralatan sesuai peraturan institusi,

14
jangan menyimpan pisau cukur bekas pakai. Buang
sarung tangan
11. Cuci tangan
12. Catat prosedur, area pemotongan atau pencukuran rambut
dan kondisi kulit sebelum dan sesudah pencukuran pada
catatan perawat
13. Inspeksi untuk memastikan bahwa selimutnya kering,
handuk sudah dilepas, pasien memakai pakaian rumah
sakit, dan pasien diposisikan secaara nyaman
14. Laporkan perubahan apapun atau goresan atau luka pada
kulit kepada dokter bedah

Tahap Dokumentasi
1. Catat seluruh tindakan yang telah dilakukan dalam catatan
keperawatan dan respon pasien setelah dilakukannya
tindakan.

Keterangan :
0 = tidak dikerjakan
1= dikerjakan tapi tidak lengkap/ tidak sempurna
2= dikerjakan dengan sempurna

15

Anda mungkin juga menyukai