Anda di halaman 1dari 11

CHECKLIST KOMPRES HANGAT DAN DINGIN

DISUSUN OLEH :

NAMA KELOMPOK

1.RAHMATULLAH AZMI

2.YUSRIL DWISTY HIJJABI

3.DEWINTA HUSDIANTI IKMALIA

4.REKA SOPIYANTI

5.JUHAENI FEBRI AULIA

6.MERI SYAKILA

7.NI KADEK DIAH PUSPITA DEWI

8.NI NYOMAN INDAH SARI

9.NANI ROSITA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM KEMENTERIAN KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI DIV KEPERAWATAN

2017
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN
Program Studi DIV Keperawatan
TINGKAT 1A
CHECKLIST KOMPRES HANGAT DAN DINGIN
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-

CHECKLIST KOMPRES HANGAT BASAH


Nama : ……………………………………….
No. Mahasiswa : ……………………………………….
Nilai
Aspek yang Dinilai
0 1 2
DEFENISI :
Kompres hangat basah adalah memberikan rangsangan pada klien
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh
yang memerlukannya

TUJUAN :
1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Mengurangi rasa sakit
3. Merangsang pristaltik usus
4. Memperlancar pegeluaran getah radang
5. Memberi rasa nyaman atau hangat dan tenang
INDIKASI :
1. Klien yang mengalami nyeri
2. Klien yang mengalami demam

KONTRA INDIKASI :
1. Klien yang terdapat lesi
Tahap Pra Interaksi
a. Persiapan Pasien
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan
tindakan yang akan dilaksanakan
4. Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya
5. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta
tidak mengancam
6. Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
7. Privacy klien selama komunikasi dihargai
8. Memperlihatkan kesabaran, penuh empati, sopan, dan perhatian,
serta respek selama berkomunikasi dan melakukakan tindakan
9. Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan
dilakukan)
b. Persiapan Alat dan Bahan
1. Baskom yang berisi cairan hangat (40 C – 46 C)
2. Handuk kecil sesuai kebutuhan (8 lembar)
3. Perlak dan pengalas
4. Termometer air
5. Handscoon dalam tempatnya
6. Termos berisi air hangat

c. Persiapan Lingkungan
Sampiran
Tahap Orientasi
1. Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien dan keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan
Tahap Kerja

1. Cuci tangan dan bawa peralatan ketempat yang mudah dijangkau


2. Pasang pengalas dibawah area yang akan diberi kompres
3. Pakai sarung tangan
4. Ukur suhu cairan yang akan digunakan (40˚- 46˚)
5. Masukkan handuk pada baskom yang berisi air hangat
6. Buka pakaian pada daerah yang akan diberi kompres
7. Ambil handuk yang telah terendam air hangat, peras, bentangkan
dan letakkan daerah yang akan di kompres
8. Biarkan selama 1-2 menit kemudian ganti dengan menggunakan
handuk lain (yang sudah teendam dalam air hangat)
9. Bersihkan dan rapikan peralatan
10. Cuci tangan
Tahap terminasi
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan
kegiatan
2. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
4. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien

Tahap Dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

Keterangan :
0 = Tidak dikerjakan
1 = Dikerjakan tidak lengkap/tidak sempurna
2 = Dikerjakan dengan benar/sempurna

Penguji Praktek

(………………………………)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN
Program Studi DIV Keperawatan
TINGKAT 1A
CHECKLIST KOMPRES HANGAT DAN DINGIN
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-

CHECKLIST KOMPRES HANGAT KERING


Nama : ……………………………………….
No. Mahasiswa : ……………………………………….
Nilai
Aspek yang Dinilai
0 1 2
DEFENISI :
Kompres hangat adalah memberikan rangsangan pada klien menggunakan
buli-buli panas yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
memerlukannya

TUJUAN :
1. Mengurangi/membebaskan rasa nyeri, spasmus otot, peradangan atau
kongesti
2. Memberikan rasa hangat
INDIKASI :
1. Klien yag kedinginan
2. Atas saran dokter
3. Persiapan aether bed
Tahap Pra Interaksi
a. Persiapan pasien
1. Mengucapakan salam trapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur
dan tujuan tindakan yang akan dilaksanakan
4. Penjelasan yang disampaikan dimengerti
klien/keluarganya
5. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas,
sistematis serta tidak mengancam.
6. Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk
klarifikasi
7. Privasy klien selama komunikasi dihargai
8. Memperlihatkan kesabaran, penuh empati, sopan, dan
perhatian serta respek selama berkomunikasi dan
melakukan tindakan
9. Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang
dilakukan)

b. Persiapan alat dan bahan


Baki yang berisi :
1. Buli-buli panas dan sarungnya
2. Termos berisi air panas
3. Thermometer air panas (jika perlu)
4. Lab kerja
c. Persiapan lingkungan
1) Sampiran
Tahap Orientasi
1. Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan

Tahap Kerja
1. Berikan penjelasan kepada klien tentang prasat yang akan
diberikan
2. Siapkan peralatan
3. Cuci tangan dan bawa peralatan ketempat yang mudah dijangkau
4. Lakukan pemanasan pendahuluan pada buli-buli panas dengan
cara mengisi buli-buli dengan air panas, mengencangkan
penutupnya, kemudia membalik posisi buli-buli berulang kali
lalu dikosongkan isinya
5. Siapkan dan ukur suhu air yang diinginkan (50-60C)
6. Isi buli-buli dengan air panas sebanyak ½ bagian, lalu keluarkan
udaranya dengan cara :
 Meletakkan/menidurkan buli-buli diatas meja/tempat data
 Melipat bagian atas buli sampai kelihatan permukaan air
dileher buli-buli
 Menutup buli-buli dengan benar/rapat
7. Periksa buli-buli apakah bocor/tidak, lalu keringkan dengan lap
kerja dan masukkan dalam sarungnya
8. Bawa buli-buli kedekat klien
9. Beri tahu klien
10. Siapkan/atur posisi klien
11. Letakkan/pasang buli-buli pada bagian/area yang memerlukannya
12. Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetahui kelainan yang
timbul akibat pemberian kompres dengan buli-buli panas,
misalnya kemerahan, ketidaknyamanan/kebocoran dsb
13. Ganti buli-buli panas setelah 20 menit dipasang dengan air panas
(sesuai kebutuhan)
14. Bereskan dan kembalikan peralatan bila prasat sudah selesai
15. Cuci tangan

Tahap terminasi
1) Menanyakan pada klien apa yang dirasakan setelah dilakukan
kegiatan
2) Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3) Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
4) Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap Dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

Keterangan :
0 = Tidak dikerjakan
1 = Dikerjakan tidak lengkap/tidak sempurna
2 = Dikerjakan dengan benar/sempurna

Penguji Praktek

(………………………………)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN
Program Studi DIV Keperawatan
TINGKAT 1A
CHECKLIST KOMPRES HANGAT DAN DINGIN
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-

CHECKLIST KOMPRES DINGIN BASAH


Nama : ……………………………………….
No. Mahasiswa : ……………………………………….
Nilai
Aspek yang Dinilai
0 1 2
Definisi : kompres dingin merupakan tekhnik memasang suatu zat dengan
suhu rendah pada tubuh untuk tujuan terapeutik
Tujuan :
1. Meunurunkan suhu tubuh
2. Mencegah peradangan meluas
3. Mengurangi kongesti
4. Mengurangi pendarahan local
5. Mengurangi rasa sakit local
6. Agar luka menjadi bersih
INDIKASI
1. Klien yang suhu tubuhnya tinggi
2. Klien yang mengalami peradangan
3. Klien dengan memar
4. Klien yang batuk/muntah darah
5. Klien pasca tonsilektomi
6. Klien dengan luka tertutup/terbuka
Tahap Pra Interaksi
a. Persiapan pasien
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan
tujuan tindakan yang akan dilaksanakan
4. Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya
5. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis
serta tidak mengancam
6. Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
7. Privacy klien selama komunikasi dihargai
8. Memperlihatkan kesabaran, penuh empati, sopan, dan
perhatian, serta respek selama berkomunikasi dan
melakukakan tindakan
9. Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan
dilakukan)

b. Persiapan alat dan bahan

1. Perlak dan pengalas


2. Mangkok bertutup steril
3. Cairan yang diperlukan (PK 1 : 3000 / BETADIN}
4. Baki instrument berisi :
 Pinset anatomi 2 buah
 Beberapa potong kain kasa sesuai kebutuhan
 Pembalut/jika perlu

c. Persiapan lingkungan
1. Sampiran
Tahap Orientasi
1. Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2. Panggil klien dengan panggilan yang disenangi
3. Memperkenalkan nama perawat
4. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
5. Menjelaskan tentang kerahasiaan

Tahap Kerja
1. Cuci tangan dan bawa peralatan ketempat yang mudah dijangkau
2. Pasang perlak pengalas dibawah bagian yang akan dikompres
3. Kocok obat/cairan kompres jika terdapat endapan
4. Tuangkan cairan kedalam mangkok steril
5. Masukkan kasa kedalam cairan kompres
6. Peras kain kasa dengan menggunakan 2 pinset
7. Bentangkan dan letakkan kasa diatas bagian yang akan dikompres,
lalu balut
8. Tutup/pasang busur selimut (jika perlu)
9. Rapikan klien
10. Bersihkan dan rapikan peralatan
11. Cuci tangan
Tahap terminasi
1) Menanyakan pada klien apa yang dirasakan setelah dilakukan
kegiatan
2) Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3) Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
4) Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien

Tahap Dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

Keterangan :
0 = Tidak dikerjakan
1 = Dikerjakan tidak lengkap/tidak sempurna
2 = Dikerjakan dengan benar/sempurna

Penguji Praktek

(………………………………)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN
Program Studi DIV Keperawatan
TINGKAT 1A
CHECKLIST KOMPRES HANGAT DAN DINGIN
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-

CHECKLIST KOMPRES DINGIN KERING


Nama : ……………………………………….
No. Mahasiswa : ……………………………………….
Nilai
Aspek yang Dinilai
0 1 2
Definisi :Memasang eskap/eskrag pada tubh untuk tujuan terapeutik dengan
menggunakan :
1. Kirbat es (eskap) : bentuk bundar/lonjong digunakan untuk bagian
kepala, leher, dada dan perut
2. Eskrag : bentuk memanjang digunakan untuk bagian leher

Tujuan :
1. Menurunkan suhu tubuh
2. Mengurangi nyeri atau sakit setempat. Missal : pada radang usus
buntu
3. Mengurangi perdarahan, missal : pasca tonsilektomi, muntah/batuk
darah, perdarahan usus, perdarahan lambung, dan pascapartum
Indikasi
1. Klien yang suhu tubuhnya tinggi
2. Klien dengan perdarahan hebat, misalnya epistaksis
3. Klien yang kesakitan, misalnya infiltrate apendikuler, sakit
kepala hebat, dll
4. Klien pascabedah tonsil (tonsilektomi), dll
Tahap Pra Interaksi
a. Persiapan pasien
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur
dan tujuan tindakan yang akan dilaksanakan
4. Penjelasan yang disampaikan dimengerti
klien/keluarganya
5. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas,
sistematis serta tidak mengancam
6. Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk
klarifikasi
7. Privacy klien selama komunikasi dihargai
8. Memperlihatkan kesabaran, penuh empati, sopan, dan
perhatian, serta respek selama berkomunikasi dan
melakukakan tindakan
9. Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan
dilakukan)
b. Persiapan alat dan bahan
1. Eskap atau eskrag dengan sarungnya
2. Baskom berisi potongan-potongan kecil es dan satu
sendok teh garam (agar es tidak cepat mencair)
3. Air dalam baskom
4. Lap kerja
5. Perlak kecil dan alasnya
c. Persiapan lingkungan
1. Sampiran

Tahap Orientasi
1. Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan

Tahap Kerja
1. Berikan penjelasan kepada klien mengenai perasat yang
akan dilakukan
2. Cuci tangan dan bawa peralatan ketempat yang mudah
dijangkau
3. Masukkan potongan es kedalam baskom air agar pinggir es
tidak tajam
4. Isi kirbat es atau eskrag dengan potongan es sebanyak ½
bagian
5. Keluarkan udara dari eskap/eskrag dengan melipatkan
bagian yang kosong lalu tutup rapat
6. Periksa eskap/eskrag apakah bocor atau tidak
7. Keringkan eskap/eskrag dengan lap dan masukkan kedalam
sarung eskap/eskrag
8. Buka area yang akan diberi kompres dan atur posisi klien
sesuai kebutuhan
9. Pasang pengalas pada bagian tubuh yang akan diberi
kompres
10. Letakkan eskap yang memerlukan kompres. Untuk leher :
letakkan eskrap diatas leher dan ikatkan dibelakang leher
11. Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa,
dan suhu tubuh (jika perlu)
12. Angkat eskap/eskrag jika sudah cukup/selesai
13. Atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
14. Bereskan alat dan simpan ketempat semula
15. Cuci tangan
Tahap terminasi
5) Menanyakan pada klien apa yang dirasakan setelah dilakukan
kegiatan
6) Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
7) Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
8) Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien

Tahap Dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

Keterangan :
0 = Tidak dikerjakan
1 = Dikerjakan tidak lengkap/tidak sempurna
2 = Dikerjakan dengan benar/sempurna

Penguji Praktek

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai