Anda di halaman 1dari 81

KESEHATAN DAERAH MILITER V/ BRAWIJAYA

RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN

PROGRAM KERJA DAN ANGGARAN


RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN
TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen sebagai balak Kesdam V/Brawijaya


mempunyai tugas pokok yaitu memberikan pelayanan kesehatan bagi prajurit,
PNS beserta keluarganya dan memberikan dukungan kesehatan bagi komando
atas;

b. Untuk keberhasilan pelaksanaan tugas pokok Rumah Sakit Tk.II


dr. Soepraoen maka perlu disusun Program Kerja TA. 2018 yang dapat
digunakan sebagai pedoman bagi para pelaksana di Rumah Sakit Tk. II dr.
Soepraoen dalam melaksanakan kegiatan pada tahun 2018 sehingga
pencapaian sasaran yang diharapkan dapat berhasil secara optimal; dan

c. Program Kerja dan Anggaran Tahun 2018 ini merupakan kelanjutan dari
Program Kerja Tahun 2017.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud. Memberikan gambaran kepada Komando/Pimpinan tentang


rencana kegiatan Rumah sakit Tk. II dr. Soepraoen yang juga sekaligus sebagai
pedoman bagi para pelaksana Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen; dan

b. Tujuan. Agar dalam menyelenggarakan Program Kerja TA. 2018


Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen dapat melaksanakan tugasnya secara efektif
dan efisien dengan skala prioritas serta dapat memanfaatkan Progja ini untuk
sarana pengendalian dan pengawasan.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut

Ruang Lingkup Program Kerja TA. 2018 baik fungsi organik, fungsi teknis dan
unsur penunjangnya disusun dengan sistematika sebagai berikut :

a. Pendahuluan
b. Keadaan Umum
c. Fungsi Organik
d. Fungsi Teknis
e. Penutup
4. Dasar

a) Program Kerja dan Anggaran Kesdam V/Brawijaya TA 2018.


b) Program Kerja dan Anggaran Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen TA 2017.

II. KEADAAN UMUM

5. Tugas Pokok. Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen mempunyai tugas pokok
melaksanakan pelayanan kesehatan bagi anggota TNI AD dan PNS beserta
keluarganya serta memberikan dukungan kesehatan bagi Komando.,

6. Data Bangunan

a. Luas tanah ,status tanah dan bangunan sbb :


1) Sertifikat Nomor : AK 954333 -12.06.03.05.4.00002 tanggal 2
April 1998 seluas 253M2

2) Sertifikat Nomor : AK 954334 – 12.06.03.4.00003 tanggal 2


April 1998 seluas 5.451M2

3) Sertifikat Nomor : 60351 - 12.06.03.05..4.00015 tanggal 4


Nopember 2014 seluas 73.116M2

4) Sertifikat Nomor : 37933/2015 - 12.06.03.05.4.00017 tanggal


6 Agustus 2015 seluas 5.264M2

5) Luas Bangunan : 22.548 M2

b. Penunjang Umum

1) Listrik, dengan menggunakan :

- PLN : 407 KVA


- Genset : 500 KVA

2) Air : PDAM dibantu sumur pompa


3) Telepon
7. Kemampuan

a. Sesuai tingkatannya Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen dilengkapi ruang


rawat inap dengan kapasitas 283 tempat tidur dengan distribusi tempat tidur sbb:

1) Pav anggrek : 12 TT
2) Pav Mawar : 18 TT
3) Pav Melati : 16 TT
4) ICU : 15 TT
5) Teratai : 15 TT
6) Flamboyan : 20 TT
7) Bougenville : 18 TT
8) Dahlia : 21 TT
9) Nusa Indah : 18 TT
10) Kenanga : 21 TT
11) Cempaka : 30 TT
12) Seruni : 17 TT
13) Tulip : 18 TT
14) Edelweis : 13 TT
15) NICU PICU : 10 TT
16 Unit Stroke : 18 TT

b. Kemampuan rawat jalan Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen didukung juga
dengan IGD, Hemodialisa dan 13 poliklinik terdiri dari :

1) Poliklinik Penyakit Dalam


2) Poliklinik Jantung
3) Poliklinik Bedah
4) Poliklinik Anak
5) Poliklinik Obsgyn
6) Poliklinik Syaraf
7) Poliklinik Jiwa
8) Poliklinik THT
9) Poliklinik Mata
10) Poliklinik Kulit Kelamin
11) Poliklinik Paru
12) Poliklinik Gigi dan Mulut
13) Poliklinik VCT

c) Instalasi yang dimiliki :

1) Instalasi Rawat Jalan


2) Instalasi Rawat Inap
3) Instalasi Rehab Medik
4) Instalasi Kamar Bedah
5) Instalasi Jangwat
6) Instalasi Pendidikan
7) Instalasi Farmasi
8) Instalasi Jangdiagnostik
d. Sarana Penunjang ;

1) Penunjang Diagnostik

a) Radiologi
b) Laboratorium Patologi Klinik
c) Laboratorium Patologi Anatomi

2) Penunjang Perawatan

a) Kamar Jenasah
b) Laundry
c) Ambulans
d) Dapur

e. Fasilitas lain – lain

1) Tempat Ibadah ( Masjid Asy-syifa )


2) Sarana Olahraga
3) Parkir
4) Kantin
8. Personel

a. Daftar DSPP sesuai kualifikasi sbb :

1) Sesuai Orgas

MENURUT KENYATAAN
NO. KWALIFIKASI SELISIH KET
DAF/DSPP YANG ADA
I Militer
Medis Ahli 29 18 - 11
Medis Umum 14 4 -10
Para Medis Perawatan 107 66 -41
Para Medis Penunjang 19 24 +5
Non Medis 29 38 -9
Jumlah 198 150 - 48
II PNS
Medis Ahli 1 5 +4
Medis Umum 18 10 -8
Para Medis Perawatan 137 139 +2
Para Medis Penunjang 50 46 -4
Non Medis 91 99 +8
Jumlah 297 299 2
Jumlah Besar I + II 495 449 -46

2) Sesuai Kebutuhan Yankes

III Sukwan ( HR )
Medis Ahli - 2
Medis Umum - 12
Para Medis Perawatan - 223
Para Medis Penunjang - 49
Non Medis - 163
JUMLAH 449
IV Dokter Part Timer :
Medis Ahli - 8
Medis Umum - -
Jumlah Sukwan & Partimer - 8
Jumlah Mil, PNS, Sukwan & Partimer 906
9. Prioritas Sasaran

a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui kursus-kursus,


seminar-seminar, pelatihan,penyegaran rutin dll, agar diperoleh personel Rumah
Sakit Tk.II dr. Soepraoen yang profesional dalam melaksanakan tugas
pelayanan kesehatan bagi militer, PNS beserta keluarganya;

b. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Tk. II


dr. Soepraoen melalui pemenuhan kebutuhan personel, perbaikan /
pemeliharaan sarana dan prasarana fasilitas rumah sakit, pemenuhan kebutuhan
alat-alat kesehatan dan obat-obatan.

III. SASARAN DAN RENCANA KERJA TA 2018

10. Umum. Hasil evaluasi setiap tahun anggaran selalu diwarnai keterbatasan
kemampuan anggaran, yang berpengaruh kepada perencanaan Program Kerja. Oleh
sebab itu perlu diambil langkah-langkah antisipasi dini terhadap situasi dan kondisi
yang terjadi.

11. Sasaran.

a. Bidang Fungsi Organik.

1) Tercapainya kemampuan fungsi Pengamanan satuan secara


optimal dengan sasaran Personel, Materiil/Keuangan, Dokumen/Informasi
dan administrasi;

2) Melaksanakan latihan sesuai program dari Satuan Atas; dan

3) Menyelenggarakan pembinaan personel, logistik dan piranti lunak


kesehatan guna menjamin pembinaan dan kekuatan secara berlanjut,
terpadu dan terarah secara efektif dan efisien.

b. Bidang Fungsi Tehnik Kesehatan.

1) Mampu menyelenggarakan dukungan kesehatan yang handal


terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk satuan-satuan guna
menjamin kelancaran penyelenggaraan pembinaan dan kekuatan;

2) Mampu memberikan pelayanan kesehatan terhadap seluruh


anggota TNI AD, PNS berserta keluarganya;

3) Mampu merencanakan dan menyiapkan kebutuhan/dukungan


materil kesehatan yang menjadi Area Service pelayanan kesehatan
Rumkit Tk.II dr Soepraoen;
4) Mampu menyelenggarakan pembinaan SDM kesehatan dalam
rangka kebutuhan personel yang handal dan professional guna memenuhi
kebutuhan organisasi dan tuntutan tugas kesehatan yang lebih berat ;

5) Perencanaan kebutuhan Materil Kesehatan yang akurat ,


pengajuan kebutuhan dari satuan bawah sebagai dasar perencanaan
pengadaan dan pendistribusian yang tepat jumlah waktu, mutu dan
penggunaan; dan

6) Peningkatan saran / prasarana instalasi pelayanan kesehatan /


Rumah Sakit termasuk mutu pelayanan kesehatan sehingga citra dan
kepercayaan pasien semakin meningkat.

c. Bidang Anggaran

Anggaran Belanja Pegawai. Menyerap Anggaran Belanja sesuai


dengan peruntukannya dan prosedur administrasi.

12 Program Kerja.

a. Bidang Fungsi Organik. Seksi Tata Usaha Dan Urusan Dalam.

1) Urusan Pengamanan.

a) Peningkatan Fungsi Urusan Pengamanan.

(1) Tujuan. Tercapainya kemampuan fungsi


Pengamanan satuan secara optimal.

(2) Sasaran. Personel, Materiil / Keuangan, Dokumen /


Informasi dan administrasi.

(3) Kegiatan :

(a) Mengadakan Koordinasi terus menerus


dengan aparat urusan pengaman Satuan Bawah dan
Instansi terkait guna penyelesaian masalah;

(b) Penambahan pengetahuan dan keterampilan


dengan cara mengikut sertakan personel Urusan
Pengaman pada pendidikan / penataran Intelpam
sesuai alokasi dari Komando Atas; dan

(c) Mengadakan penyeragaman tertib administrasi


Urusan Pengaman yang pelaksanaannya
bersamaan dengan supervise ke jajaran Kesdam
V/Brawijaya.
b) Peningkatan pengamanan Personel.

(1) Tujuan. Meningkatkan disiplin personel dan


menurunkan terjadinya pelanggaran personel.

(2) Sasaran. Personel Militer dan PNS Rumah Sakit Tk.


II dr. Soepraoen beserta keluarganya.

(3) Kegiatan.

(a) Memberikan penerang tentang reformasi


internal TNI secara terus menerus;

(b) Memberikan penjelasan tentang Demokratisasi


di TNI secara benar sesuai aturan yang digariskan;

(c) Mencegah terjadinya pelanggaran lalu lintas


dan mengadakan pemeriksaan surat-surat kendaraan,
SIM dan mengadakan penyuluan tentang tertib berlalu
lintas dengan bekerja sama dengan kepolisian.

(d) Mencegah terjadinya pertikaian/perkelahian


antar anggota, antar Satuan/Angkatan lain dengan
menumbuhkan rasa jiwa korsa. Kegiatan yang
dilaksanakan bersama-sama antara lain olah raga,
PBB, PPM dan sebagainya dilaksanakan dengan rasa
kebersamaan serta dengan selalu menjunjung tinggi
sikap sportifitas;

(e) Mencegah terjadinya penyalahgunaan obat-


obatan yang terlarang (Narkoba) dengan memberikan
penerangan tentang bahaya Narkoba dan memeriksa
anggota yang di curigai menggunakan Narkoba;

(f) Mencegah/mengurangi perasaan tidak puas


dikalangan angggota baik yang timbul dari kondisi
intern maupun extern dengan memberikan penjelasan
secara terasparan hal-hal yang menjadi
permasalahan;

(g) Mengadakan pencegahan terhadap pengaruh


kegiatan subversi, inviltrasi dan golongan ekstim
lainnya dalam tubuh personel Rumah Sakit Tk. II
dr. Soepraoen baik Militer maupun PNS beserta
keluarganya. Hal ini dilalukan dengan mengawasi dan
meminta keterangan dari mereka yang perilaku dan
kegiatannya mencurigakan setiap saat;
(h) Memantau keluarga personel baik Militer
maupun PNS yang masih belum bersih lingkungan
dengan selalu memberikan kesempatan mengikuti
Litsus di Sinteldam V/Brawijaya, dalam rangka
pengembangan karier, Binwatpers maupun keperluan
dinas lainnya;

(i) Pemantapan personel Rumah Sakit Tk. II


dr. Soepraoen beserta keluarganya agar terhindar dari
pengaruh negatif kegiatan golongan yang menentang
Pancasila dan UUD 1945 serta pengaruh lingkungan
yang tidak baik. Pemantapan ini dilakukan dengan
memberikan jam-jam pembinaan mental dari
Bintaldam V/Brawijaya dan pembicara (Ustad) dari
umum secara selektif;

(j) Meningkatkan disiplin dan tata tertib serta


menegakkan hukum dilingkungan Personel Kesdam
V/Brawijaya serta keluarganya sesuai dengan jiwa
Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
Dilaksanakan dengan melakukan latihan dalam
satuan, sebagai contoh latihan P5, pengecekan
secara rutin terhadap pelaksanaan tata tertib satuan
serta menindak lanjuti setiap ada pelanggaran hukum;

(k) Mencegah keterlibatan anggota dalam kasus


calo (Penerimaan calon Tamtama, Bintara, Perwira,
PNS serta tindakan-tindakan lainnya);
Hal ini dilakukan dengan memberikan penekanan
pada saat jam Komandan dan saat Apel;

(l) Melaksanakan pencatatan dan pendataan


personel setiap saat yang telah melakukan
pelanggaran, guna kepentingan pembinaan karier
yang obyektif dan adil;

(m) Merumuskan saran dan tindakan kepada


pimpinan dalam hal penanganan kasus-kasus yang
dilakukan personel Kesdam V/Brawijaya; dan

(n) Selalu memberikan penekanan kepada


anggota utamanya personel militer agar pelaksanaan
Pemilu maupun Pilkada betul-betul menjaga netralitas
TNI.
c). Peningkatan Pengamanan Materiil/Keuangan.

(1) Tujuan. Meningkatkan pengamanan materiil dan


administrasi keuangan agar terhindar dari sabotase,
kerusakan serta kehilangan

(2) Sasaran. Materiil dan Keuangan Kesdam


V/Brawijaya

(3) Kegiatan :

(a) Pengamanan Instalasi.

i. Peningkatan tertib administrasi dan


inventarisasi Materiil Umum, Alsintor, Alsatri
dan Alkom Kesdam V/Brawijaya;

ii. Mencegah terhadap kemungkinan


terjadinya kerusakan/ kehilangan untuk ditindak
lanjuti;

iii. Peningkatan pengawasan komplek


radius ± 100 meter;

iv. Merawat dan menyempurnakan


konsignyes setiap saat bila ada perkembangan
/ perubahan;

v. Merawat dan menyempurnakan pager


keliling satuan;

vi. Merawat dan menyempurnakan alat-alat


pemadam kebakaran;

vii. Mengatur letak lampu penerangan


ditempat semestinya sesuai dengan keperluan;

viii. Mengadakan revisi / penyempurnaan


Protap yang ada bila mana ada perubahan; dan

ix. Mengadakan latihan kesiapsiagaan (Uji


Protap).

(b) Pengamanan Materiil.

i. Mencegah kerugian materiil Kesdam


V/Brawijaya akibat kebakaran, kecerobohan
dan bencana alam dengan memberikan
penjelasan pada jam Kepala dan pada saat
Apel;
ii. Mencegah adanya sabotase terhadap
materiil Kesdam V/Brawijaya dengan
memberikan penjelasan pada jam Kepala pada
saat Apel;

iii. Mengadakan dan pengamanan senjata


api, munisi dan handak; dan

iv. Meningkatkan pengamanan senjata api


guna mencegah penyalah gunaan kehilangan
dan kerusakan, dilakukan dengan memberikan
penjelasan, penekanan pada saat jam Kepala
dan pada saat Apel, serta melaksanakan
administrasi penyimpanan dan penggunaan
senjata api sesuai peratuaran yang berlaku.

(c) Pengamanan Perbendaharaan dan


keuangan.

i. Menekan dan mencegah terjadinya


kasus kebocoran/penyalahgunaan keuangan
dengan cara pengawasan secara terus
menerus

ii. Mencegah terhadap kemungkinan


penyalahgunaan dan tidak tertibnya
pemanfaatan perbendaharaan dan keuangan
dengan melaksanakan tertib administrasi
perbendaharaan dan keuangan

iii. Melaksanakan jalur administrasi sesuai


prosedur keuangan yang berlaku, dan

iv. Mengadakan pengecekan pelaksanaan


prosedur sewaktu-waktu

d) Peningkatan Pengamanan Informasi

(1) Tujuan. Tercapainya kerahasiaan arus lalu lintas


surat-surat, agar terhindar dari kebocoran dan kegiatan
dapat terlaksana dengan tertib dan aman.

(2) Sasaran. Surat dinas terutama surat yang bersifat


Rahasia dan setiap pelaksanaan kegiatan latihan satuan
maupun kegiatan seleksi kesehatan baik Werving Secata,
Secaba, Akmil serta Rikkes dalam rangka seleksi pendidikan
Cabareg, Capareg dll.
(3) Kegiatan :

(a) Pengamanan dokumen2 dan berita dilakukan


setiap saat.

(b) Meningkatkan pengendalian arus lalu lintas


informasi, koordinasi dan komunikasi termasuk
pengamanannya terhadap hal- hal yang berkaitan
dengan perkembangan situasi dan masalah-masalah
yang terjadi didalam tubuh TNI AD;

(c) Membenahi dan meningkatkan sistem


pengamanan dokumen dan menertibkan
penyimpanan, pengiriman, dan pemusnahan
dokumen;

(d) Meningkatkan upaya cegah dini dan


peringatan dini dalam rangka menghindari kerugian
dalam operasi, latihan dan kegiatan lainnya sebagai
akibat kealpaan, rutinitas serta tidak dilaksanakannya
Prosedur Tetap pengamanan yang telah dikeluarkan;

(e) Mencegah masuknya pengaruh-pengaruh


yang kurang baik dari luar dalam bentuk tulisan,
pamfle dalam tubuh Kesdam V/Brawijaya;
Hal ini dilakukan dengan cara memberikan penekanan
tehadap seluruh anggota, tentang pengamanan
terhadap tulisan, pamflek negatif; dan

(f) Membuat rencana pengamanan dan


melaksanakan pengamanan kegiatan latihan satuan
maupun Rikkes Werving Secata, Sacaba, Akmin serta
Rikkes dalam rangka seleksi pendidikan Cabareg,
Cabareg dll.

e) Peningkatan Administrasi Pengamanan

(1) Tujuan. Agar administrasi pengamanan lebih


baik dan tertib sehingga penyelenggaraan administrasi
pengamanan efektif dan efisien.

(2) Sasaran. Penyelenggaran Administrasi Urusan


Pengamanan.

(3) Kegiatan :

(a) Meningkatkan kesadaran wajib laporan dan


penyelenggaraan administrasi pengamanan sesuai
aturan yang ada;
(b) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian
terhadap administrasi pengamanan agar cepat dan
tepat; dan

f) Pembinaan Teritorial Satuan Non Kowil. Pembinaan


Teritorial Satuan Non Kowil di Rumkit Tk. II dr. Soepraoen sesuai
rencana Komando Atas.

1) Tujuan. Membantu Satuan Teritorial untuk


melaksanakan pembinaan Teritorial Terbatas 0-3 Km di
kuasai, 3-5 Km dipengaruhi dan 5-8 Km dipantau dalam
rangka mencari dukungan dari masyarakat sekitarnya dan
tercapainya kemanunggalan TNI Rakyat sehingga
berkembang rasa senasib. Seperjuangan dan kesetian
kawanan sosial.

(2) Sasaran. Masyarakat sekitar Rumah Sakit Tk. II


dr. Soepraoen dan daerah binaan yang telah ditentukan oleh
Satkowil masing-masing daerah.

(3) Kegiatan.

(a) Bhakti TNI; dan


(b) Gerakan Nasional Indonesia Bersih (GNIB)

g) Pembinaan Komunikasi Sosial.

(1) Tujuan. Membina komunikasi sosial antar


anggota Rumkit Tk. II dr. Soepraoen dan masyarakat sekitar
Makesdam V/Brawijaya sehingga berkembang rasa senasib,
seperjuangan dan kesetiakawanan sosial, guna
meningkatkan rasa patriotisme agar tetap tercipta rasa
persatuan dan kesatuan terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta ikut serta dan berpartisipasi
menjaga Stabilitas keamanan nasional.

(2) Sasaran. Sasaran ke dalam dan sasaran keluar.


(Prajurit, PNS beserta keluarganya dan masyarakat sekitar
serta masyarakat daerah binaan).

(3) Kegiatan :

(a) Memberikan materi tentang wawasan


kebangsaan;

(b) Visi, misi dan Binter TNI AD;

(c) Tehnik berbicara dan komunikasi sosial;

(d) Sosialisasi Undang-Undang RI Nomor 34


tahun 2004 tentang TNI; dan
(e) Anjangsana / Silaturahmi kepada tokoh agama
dan tokoh masyarakat dll.

2) Bidang Urusan Personel.

a) Tujuan. Terpenuhinya semua hak dan kewajiban


personel sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga dapat
meningkatkan kinerja personel Rumkit Tk. II dr. Soepraoen

b) Sasaran. Personel Militer dan Pegawai Negeri Sipil


(PNS) Rumkit Tk. II dr. Soepraoen

c) Kegiatan :

(1) Membuat laporan kekuatan personel sesuai jadual


dari Komando Atas;

(2) Membuat laporan mutasi personel meliputi Mutasi


Jabatan, Kenaikan Pangkat, Tunjungan Anak, Tunjungan
Istri, Kenaikan Gaji Berkala (berdasarkan Ins 2 Kasat);

(3) Mengikuti data Registrasi secara terus menerus dan


Info data online serta data registrasi peserta BPJS;

(4) Membuat Dapen Militer dan SKP PNS sesuai


petunjuk dari Komando Atas.

(5) Menganalisa Usul Kenaikan Pangkat Reguler


selanjutnya merencanakan Sijak Usulan Kenaikan Pangkat
bagi yang memenuhi syarat;

(6) Mengajukan usulan Kenaikan pangkat bagi Personel


yang memenuhi syarat dalam Sijak;

(7) Melaksakan pembinaan fisik bagi Personel yang di


usulkan kenaikan Pangkat Reguler sesuai jadwal yang
ditentukan dengan memperhatikan Prosedur Tetap Garjas
dari Jasdam V/Brawijaya;
(8) Mengusulkan personel yang memenuhi syarat untuk
mengikuti Dik Bangspes, Dik Bangum ke Komando Atas
sesuai permintaan/alokasi

(9) Melaksakan latihan Permildas secara terus menerus


dan berkesinambungan berdasarkan Juklak/Juknis dari
Komando Atas;
(10) Menghimpun usulan pengajuan Satya Lencana
Kesetiaan VII, XVI, XXIV dan Kartika Eka Peksi Nararya
untuk personel Militer dan Satya Lencana Karya Satya X, XX
dan XXX untuk personel PNS (bagi personel yang memenuhi
syarat) selanjutnya diusulkan ke Komando Atas;

(11) Mengusulkan personel yang akan melaksanakan


MPP, Pensiun dan mengajukan uang ASABRI dan TWP bagi
personel yang akan melaksanakan pensiun, setiap ada
mutasi dan sesuai kebutuhan;

(12) Memproses anggota yang mengajukan ibadah Haji,


Umroh, ijin kawin, KPI/KPS, Karis/Karsu, KTA ke Komando
Atas;

(13) Memproses usul penerbitan kartu ASABRI bagi


anggota baru ke Komando Atas dan

(14) Memproses surat ijin bagi personel yang akan


melaksanakan cuti, ijin dan sebagainya sesuai peraturan
yang berlaku.

d) Pembinaan Karier (Bingkar)

(1) Penempatan personel harus mempertimbangakan


prinsip-prinsip Binpers dan Binorgs; dan

(2) Penempatan jabatan :

(b) Pama Rumkit Tk. II dr. Soepraoen diusulkan ke


Kesdam V / Brawijaya selanjutnya diusulkan ke
Kodam V/Brawijaya

(c) Bintara dan Tamtama diusulkan ke Kesdam


V/Brawijaya.

(4) Pengajuan kenaikan pangkat harus sesuai MDP, dan


jabatan setelah 6 (enam)bulan;

(5) Pembinaan Personel TA. 2018

(a) Personel Militer

i UKP ( 1-4-2018 ) = 7 orang

- Pa : 1 orang
- Ba : 6 orang
- Ta : - orang
ii UKP ( 1-10-2018 ) = 10 orang

- Pa : 3 orang
- Ba : 6 orang
- Ta : 1 orang

iii. Usul Pemindahan Jabatan = 12 orang

- Pa : 5 orang
- Ba : 12 orang
- Ta : - orang

iv. MPP = 4 orang

- Pa : 2 orang
- Ba : 2 orang
- Ta : - orang

v. Pensiun = 7 orang

- Pa : 5 orang
- Ba : 2 orang
- Ta : - orang

vi. Usul Dik / Sus

- Seskoad : - orang
- Selapa I : - orang
- Selapa Kes : - orang
- Diktukpa : - orang
- Diktukba : 1 orang
- Bawat Keslap: - orang
- Tawat Keslap: - orang
- Susfung : - orang

(b) Personel PNS

i UKP ( 1-4-2018 ) = 27 orang

- Gol. IV : - orang
- Gol. III : 23 orang
- Gol II : 4 orang
- Gol. I : - orang

ii UKP ( 1-10-2018 ) = 47 orang

- Gol. IV : - orang
- Gol. III : 15 orang
- Gol II : 32 orang
- Gol. I : - orang
iii. Usul Pemindahan Jabatan = 7 orang

- Gol. IV : - orang
- Gol. III : 7 orang
- Gol II : - orang
- Gol. I : - orang

iv. MPP = 2 orang

- Gol. IV : - orang
- Gol. III : - orang
- Gol II : 1 orang
- Gol. I : 1 orang

e) Kesejahteraan Moril

(1) Satya Lencana. Bagi yang berhak mendapatkan


Satya lencana segera diusulkan kepada Ajendam V /
Brawijaya dan bagi anggota yang tugas operasi mengikuti
Satpur / Satbanpur tanda jasa diusulkan di daerah operasi :

(a) SL Kesetiaan VIII th : - orang


(b) SL Kesetiaan XVI th : 4 orang
(c) SL XXIV th : 7 orang
(d) SL XXX th : 9 orang
(e) Nararya : 8 orang
(f) SL XXXII : - orang

(2) Perawatan Jenazah

a) Keputusan Mahakam / Pangab Nomor Kep /


03 /M / III / 1999 tanggal 8 Maret 1999 bahwa yang
memperoleh perawatan jenazah adalah TNI / PNS /
Aktif dan Purnawirawan yang memiliki Bintang
Gerilya, dan

b) membantu melaksanakan peawatan jenazah


bagi yang berhak dengan memanfaatkan dana yang
ada.

(3) Kesehatan Jasmani. Dilaksanakan dengan 2


periode dalam satu anggaran:

a) Perode I : Bulan Januari s.d Juni laporan


bulan Juli ; dan

b) Periode II : Bulan Juli s.d November


laporan bulan Desember.
4) Pembinaan Mental dan Dokumen Sejarah.

a) Melaksanakan Bintal Komando untuk


meningkatkan kesadaran dan pencegahan
pelanggaran dilakukan sesuai jadwal dari Bintaldam
V/Brawijaya dan sewaktu-waktu bersamaan jam
Kepala, dan

b) Mengusulkan personel yang dipresentasi ke


Komando Atas untuk mengikuti tes bantuan
menunaikan ibadah Haji.

5) Memberi penghargaan kepada prajurit yang


berprestasi guna menumbuhkan budaya bersaing yang
positif sesuai haknya berdasarkan pada pengabdian yang
telah ditempuh.
6) Meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarganya
dengan mendistribusikan hak-haknya secara tepat, termasuk
memerankan koperasi satuan sebagai wadah usaha.

7) Perumahan.

a) Pendataan personel yang belum memiliki


rumah (masih menempati rumah dinas/kontrak)

b) Memberikan kesempatan kepada anggota


yang berminat memiliki perumahan melalui KPR baik
melalui ASABRI maupun program khusus
Kemhan, dan
8) Cuti/ Ijin.

a) Memberikan cuti kepada anggota yang


memenuhi syarat cuti yang pelaksanaanya diatur agar
tidak terjadi penumpukan cuti, dan

b) Memberikan dan mengajukan surat jalan/ijin


jalan / cuti anggota, yang keluar Kodam V/Brawijaya
perijinan dilakukanoleh Pangdam V/Brawijaya.
Kasdam V/Brawijaya dan Aspers Kasdam
V/Brawijayan sedangkan perijinan wilayah Jawa Timur
yang mengeluarkan cukup Komandan Satuan, Khusus
untuk perijinan ke luar negeri surat ijin ditanda tangani
oleh Kasad.

9) KTP TNI dan KTA PNS TNI.

a) Mendata personel Militer/PNS yang belum


memiliki KTP/KTA dan atau KTP/KTA yang sudah
tidak lagi, dan
b) Mengajukan kebutuhan Blanko KTP TNI dan
KTA PNS TNI ke Komando Atas (Ajendam
V/Brawijaya).

10) Kawin/Cerai.

a) Menyelesaikan pengurusan administrasi per-


kawinan/perceraian anggota baik Militer/PNS, untuk
Bintara, Tamtama dan PNS surat ijin dikeluarkan oleh,
Kakesdam V/Brawijaya, dan

b) Mengajukan usul perkawianan/perceraian bagi


personel Perwira ke Kesdam V/Brawijaya.

11) Traskim.

a) Mendata personel yang berminat mengikuti


program transmigrasi/pemukiman khususnya yang
akan pensiun, dan

b) Mengajukan personel yang mengikuti program


Transkim ke Komando Atas.

12) Tunjangan Cacat.

a) Mendata personel Militer yang cacat dimedan


operasi, dan

b) mengajukan usul tunjangan kecacatan sesuai


dengan kualifikasi kecacatan ke Komando Atas.

4) Bidang Urusan Logistik.

a) Perbekalan Umum.

(1) Bekal Kelas I (Makanan).

(a) Pembekala Uang Lauk Pauk.

i. ULP Organik. Diterimakan setiap bulan


bersamaan penerimaan gaji dengan indek
RP.50.000,-/hari/orang TMT 1-1-2015

ii. Uang Makan PNS. TMT 1 Januari 2017


uang makan PNS mengalami perubahan.

1) Gol I dan II Rp. 35.000,-/hari kerja


2) Gol III Rp. 37.000,-/hari kerja
3) Gol IV Rp. 41 .000,-/hari kerja.
(b) Ransum D. Diterimakan setiap Triwulan
dengan Indeks Rp.15.000,-/Hari/Orang

(c) Ransum F .(Profilaksis). Diterimakan setiap


Triwulan dengan Indek Rp.6.000,-/Hari/Orang.

2) Bekal Kelas II (Kaporlap). Penerimaan Bekal Kelas


II sesuai pendistribusian dari Bekangdam V/Brawijaya
berdasarkan kekuatan dan alokasi.

3) Bekal Kelas III (BBM).

a) Alokasi BMP TA 2018 diberikan berdasarkan


pagu anggaran yang tersedia, bukan berdasarkan
norma indek/kuantum BMP yang dibutuhkan,

b) Sesuai Surat Perintah Kasad Nomor


Sprin/41/I/2013 tanggal 28 Januari 2013 untuk
dukungan jatah rutin BMP diberikan 90% dari jatah
rutin Ranjen.

c) Alamat pemakai BBM diajukan ke Denpal


selaku Binmat sesuai Ran Organik Satuan,

d) Rekapitulasi kendaran Organik satuan diajukan


ke Denbekang
selaku pendukung BBM, dan
e) Dukungan BBM disesuaikan dengan ranjen
masing-masing kendaran organik,

(1)Sepeda motor Type A1 : 1,5 Lt/Hari (MT)


(2)ST Wagon/Sedan Type A1: 6 Lt/Hari (MT)
(3)Mini bus/ B1 : 4,5 Lt/Hari (HSD)

f) Dukungan Pelumas diajukan/diterimakan


setiap Triwulan.

4) Bekal Kelas IV (Kapsus) Alsatri/Alsintor penerimaan


Bekal Kelas IV sesuai pendistribusian dari Denbekang V-44-
03 Malang berdasarkan alokasi
b) Materiil

NAMA SATU TOP/ KONDISI KURA


NO NYATA LEBIH KET
MATERIIL AN DSPP B RR RB NG
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Senjata
P1 Pucuk 46 15 14 1 - 31 -
M.16 Pucuk - 20 20 - - - -
Jumlah Pucuk 35 34 1 - 31

2 Munisi Butir
Kal 9 Mm Tj Butir - 450 - - - - -
Kal 5,56 Mm Tj Butir - 5.000 - - - - -

Jumlah Butir
3
Kendaraan
Sedan Buah - 2 1 - - - -
Truk ¼ T Buah 4 - - - - 4 -
Bus kecil Buah 9 1 2 - - 7 -
Ambulan Buah 8 2 3 - - 5 -
Sepeda Motor Buah - 1 1 - - - -
Jumlah Buah 6 7 - -

(1) Rekapitulasi Senjata beserta Alkapnya. (Data


terlampir )

(2) Rekapitulasi munisi terlampir (Data terlampiran)

(3) Rekapitulasi kendaraan terlampir (Data terlampiran)

(4) Bidang Janslog.

(a) Daya dan Jasa. Indek LTGA dengan biaya


legalisasi Kemhan Atas beban Negara sesuai
ketentuan yang telah berlaku.
(b) Sesuai ketentuan biaya legalisasi Kemhan atas
beban Negara hanya diperuntukan untuk Rumah
Dinas Gol. I, IIA, dan Kesatrian,; dan

(c) Pagu Daya Listrik, Jasa Air dan Pagu Telepon


disesuaikan dengan perincian besarnya nilai Pagu
dari Komando Atas.
b. Anggaran ( Dana Non APBN Yanmasum)

Pengelolaan dana rumkit hasil Yankesmasum di Rumah Sakit Tk.II


dr. Soepraoen dilaksanakan dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku
di lingkungan Kemhan / TNI sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Dirjen
Kuathan Kemenhan Nomor JUKLAK / 01 / VII / 2009 tentang PNBP Yanmasum
dan Juklak Kasad Nomor Perkasad / 29 / VII / 2010 tanggal 8 Juli 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pola Pengelolaan Keuangan Negara Bukan Pajak
Pelayanan Masyarakat Umum Rumah Sakit di Lingkungan TNI AD. (RKA TA.
2018 terlampir)

III. FUNGSI TEKNIS

13. Urusan Pelayanan Medik (Yanmed)

a. Tujuan

1) Tujuan Umum

Tujuan umum dari program kerja ini adalah terlaksananya kegiatan


secara terencana dengan prioritas kebutuhan, terstruktur dalam langkah-
langkah pelaksanaan, serta terintegrasi yang mencakup seluruh kegiatan
sesuai standar serta komprehensif dengan melihat seluruh komponen
(input, proses, dan output/outcame) pelayanan

2) Tujuan Khusus

a) Meningkatkan mutu pelaynan klinis


b) Meningkatkan mutu manajemen
c) Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien
d) Tercapainya monitoring/evaluasi pelayanan/asuhan
kesehatan pasien
e) Tercapainya profesionalisme petugas kesehatan dalam
melakukan tindakan berdasarkan SPO
f) Tercapainya kualitas sumber daya manusia unit rekam
medis

3) Sasaran

a) Terlaksananya koordinasi inter dan antar unit dengan


adanya kegiatan rapat secara rutin (100%)

b) Tersusun program kerja komite tahun 2018 (100%)

c) Tersusun perencanaan dan pemenuhan kebutuhan sarana


dan prasarana sesuai dengan jumlah dan jenis yang dibutuhkan
(100%)
d) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pengukuran indikator mutu kunci rekam medis (100%)

e) Tersusun perencanaan dan pemenuhan kebutuhan SDM


Komite sesuai jumlah dan kualifikasi berdasarkan kebutuhan
(100%)

f) Manajemen Resiko pelayanan

g) Terlaksananya sistem pelaporan indikator mutu setiap 3


bulan (100%)

h) Terlaksananya monitoring dan evaluasi pelaksanaan


penilaian kinerja staf (100%)

b. Kegiatan pokok & rincian kegiatan

1) Rapat Rutin

a) Rapat Internal Pelaynan Medik

Rapat rutin unit rekam medis yang dilaksanakan setiap 1


bulan sekali di hari Kamis Minggu terakhir jam 14:00 WIB di ruang
tunggu pasien depan loket TPPRJ. Dipimpin oleh Ketua Pelayanan
Medik yang bertujuan untuk menganalisa kinerja beserta kendala
selama kegiatan sebulan yang telah dilakukan oleh unit pelayanan
medik.

b) Rapat koordinasi

Rapat koordinasi pelayanan medik diadakan untuk


mengkoordinasikan seluruh kegiatan rekam medis di rumah sakit
dengan unit-unit lain serta media sosialisasi dan evaluasi atas
pencapaian indicator mutu tiap tri wulan, diadakan setiap bulan,
April, Juli, Agustus, dan Januari (Setelah diterimanya laporan
pencapaian mutu setiap tri wulan). Pelaksanaan besamaan dengan
rapat staf rumah sakit.

c) Rapat Insidentil

Rapat insidental dilaksanakan pada situasi mendadak jika


terdapat permasalahan yang memerlukan tindak lanjut segera.

2) Pengembangan Unit

Pengajuan pemenuhan sarana prasarana unit pelayanan medik


untuk meningkatkan mutu pelayanan, antara lain:

a) Pengajuan ATK setiap bulannya


b) Pengajuan kebutuhan 1 unit komputer bagian filing untuk
melacak dokumen rekam medis terakhir pelayanan, agar
mempermudah petugas filing dalam menjalankan tugasnya.

c) Pengajuan alat scanner di unit rekam medis untuk


melakukan penggandaan file dokumen rekam medis dalam bentuk
softfile.

d) Pengajuan seluruh ruangan rekam medis menjadi sentral

3) Penyusunan Program Kerja Komite Pelayanan Medik tahun 2018

4) Pengembangan Pelayanan

Pengembangan sistem pelayanan baru dalam penerimaan pasien


rawat jalan, yaitu menggunakan sistem online yang bertujuan untuk
mempermudah pasien dalam melakukan pendaftaran juga agar tidak
terjadi penumpukan pasien di TPPRJ saat mendaftar

5) Pengelolaan SDM

a) Orientasi pegawai baru di bagian seksi pelayanan medik


diperlukan untuk mensosialisasikan mengenai tugas dan tanggung
jawabnya untuk mendukung upaya meningkatkan pelayanan mutu,
serta perlu dilaksanakan sosialisasi mengenai Visi dan Misi Rumkit
Tk II dr. Soepraoen dan juga Visi dan Misi seksi pelayanan medik.
b) Mengupdate singkatan atau istilah baru diagnosa penyakit
maupun diagnosa tindakan yang dilakukan dokter menyesuaikan
dengan ICD-10 dan ICD-9cm, kemudian mensosialisakannya.

c) Rotasi Mutasi dilakukan untuk pengembangan mutu SDM


dibagian TPPRJ, TPPRI, filing, mobiling.

d) Diklat personil Pelayanan Medik perlu dilaksanakan dalam


rangka meningkatkan kompetensi staf untuk mampu mendukung
semua tugas dan tanggung jawabnya, untuk itu perlu
merencanakan kegiatan untuk meningkatkan kompetensi melalui
seminar, workshop, pelatihan terkait: Workshop mengenai Peranan
rekam medis dan informasi kesehatan rumah sakit versi snars 1
untuk menambah wawasan dalam menghadapi akreditasi tahun
berikutnya.
Menyusun kembali uraian tugas yang lebih tegas dan merata
6) Pengelolaan mutu unit

Pengelolaan mutu unit dilakukan melalui penetapan standar


pelayanan unit serta pemilihan indikator mutu kunci, yang meliputi sebagai
berikut:

No Indikator Pelayanan Satuan SPM


1 2 3 4
1 Ketepatan pengembalian berkas RM lengkap ≤ 2x24 jam % ≤ 100
setelah selesai pelayanan rawat inap
2 Demografi pasien yang terdiagnosa HIV-AIDS baik rawat - -
jalan maupun rawat inap
3 Kelengkapan Informed Consent setelah mendapat informasi % 100
yang jelas
4 Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat menit ≤ 10
jalan
5 Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat menit ≤ 15
inap

7) Penyelesaian pembuatan Aplikasi sistem pelaporan indikator mutu


kunci

Aplikasi sistem pelaporan indikator mutu kunci sedang dalam


progres penyelesaian, diharapkan paling lambat tri wulan I Th 2018 telah
mampu diselesaikan

8) Manajemen Keselamatan pasien

Pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien


dibudayakan dengan menekankan untuk tidak takut melaporkan untuk
dicari what & why nya bukan whonya (perbaikan sistem untuk mencegah
tidak terjadinya insiden keselamatan pasien). Insiden keselamatan pasien
yang perlu dilakukan pencatatan dan pelaporan terdiri dari: kejadian
sentinel, KTD, KNC, KPC dan KTC, selanjutnya melakukan grading dan
menyusun rencana tindak lanjut atas insiden yang terjadi. Budaya
melaporkan insiden keselamatan pasien yang masih rendah perlu
ditindaklanjuti dengan sosialisai ulang tentang konsep keselamatan
pasien, pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien untuk
seluruh staf secara bertahap.

9) Manajemen risiko Unit

a) Keselamatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana


(K3)

b) Untuk meningkatkan perhatian, kesejahteraan, keselamatan,


dan keamanan petugas/staf dalam bekerja maka dilakukan
pencatatan dan pelaporan insiden kecelakaan kerja sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan tim K3. Seksi Pelayanan Medik,
melalui koordinasi dalam rangka monitoring evaluasi pelaksanaan
kegiatan serta indikator mutu K3.
c) Hilangnya DRM pasien.

d) Melakukan pencatatan kegiatan keluar masuknya DRM


pasien baik dokumen rawat jalan, rawat inap, dan UGD agar dapat
dilacak keberadaan dokumen apabila hilang.

10) Penyusunan laporan dan analisa indikator mutu setiap 3 bulan


sekali

Sesuai dengan kebijakan dalam monitoring dan evaluasi data


indikator mutu kunci dilaksanakan setiap 3 bulan, untuk itu Seksi
Pelayanan Medik bertanggung jawab atas pelaksanaannya dan
melaporkan kepada Pimpinan sesuai periode pelaporan yang telah
ditetapkan

11) Penyusunan laporan evaluasi pelaksanaan program kerja tahun


2018

Diakhir tahun program 2018 Seksi Pelayanan Medik bertanggung


jawab untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan
melaporkannya kepada pimpinan.

c. Cara melaksanakan kegiatan

Program kerjadilaksanakan dengan prinsip-prinsip yang tertuang dalam


metode siklus PDCA yaitu siklus peningkatan proses (Process Improvement)
yang berkesinambungan atau secara terus menerus seperti lingkaran yang tidak
ada akhirnya.
Gambar: Siklus PDCA

ACT PLAN

Check DO

Plan :

Tahap untuk menetapkan Target atau Sasaran yang ingin dicapai dalam
peningkatan proses ataupun permasalahan yang ingin dipecahkan,
kemudian menentukan Metode yang akan digunakan untuk mencapai
Target atau Sasaran yang telah ditetapkan tersebut. Dalam Tahap PLAN
ini juga meliputi pembentukan Tim Peningkatan Proses (Process
Improvement Team) dan melakukan pelatihan-pelatihan terhadap sumber
daya manusia yang berada di dalam Tim tersebut serta batas-batas waktu
(Jadwal) yang diperlukan untuk melakukan perencanaan-perencanaan
yang telah ditentukan. Perencanaan terhadap penggunaan sumber daya
lainnya seperti Biaya dan Mesin juga perlukan dipertimbangkan dalam
Tahap PLAN ini.

Do :

Tahap DO adalah tahap penerapan atau melaksanakan semua yang telah


direncanakan di tahap PLAN termasuk menjalankan proses-nya,
memproduksi serta melakukan pengumpulan data (data collection) yang
kemudian akan digunakan untuk tahap CHECK dan ACT.

Check :

Tahap CHECK adalah tahap pemeriksaan dan peninjauan ulang serta


mempelajari hasil-hasil dari penerapan di tahap DO. Melakukan
perbandingan antara hasil aktual yang telah dicapai dengan Target yang
ditetapkan dan juga ketepatan jadwal yang telah ditentukan.

Action :
Tahap ACT adalah tahap untuk mengambil tindakan yang seperlunya
terhadap hasil-hasil dari tahap CHECK. Terdapat 2 jenis Tindakan yang
harus dilakukan berdasarkan hasil yang dicapainya, antara lain:

1) Tindakan Perbaikan (Corrective Action) yang berupa solusi


terhadap masalah yang dihadapi dalam pencapaian Target, Tindakan
Perbaikan ini perlu diambil jika hasilnya tidak mencapai apa yang telah
ditargetkan.
2) Tindakan Standarisasi (Standardization Action) yaitu tindakan
untuk men-standarisasikan cara ataupun praktek terbaik yang telah
dilakukan , Tindakan Standarisasi ini dilakukan jika hasilnya mencapai
Target yang telah ditetapkan.

Siklus tersebut akan kembali lagi ke tahap PLAN untuk melakukan


peningkatan proses selanjutnya sehingga terjadi siklus peningkatan
proses yang terus menerus (Continuous Process Improvement).
Pelaksanaan kegiatan melalui pertemuan rutin tiap bulan, audit kepatuhan
pelaksanaan indicator dan evaluasi dari penanggung jawab ruangan
d. Schedule/Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

JADWAL RENCANA KEGIATAN PROGRAM KERJA PELAYANAN MEDIK


TAHUN 2018
KEGIATAN PEB MAR APRIL MEI
NO JAN JUNI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Rapat Unit
- Internal √ √ √ √ √ √
- Rapat KoordinasI

Menyusun Program kerja Seksi
2 √ √
Pelayanan Medik
Pengajuan kebutuhan sarana dan
3 √ √ √ √ √ √
prasarana unit
Workshop mengenai Peranan rekam
4 medis dan informasi kesehatan rumah √
sakit versi snars 1
Menyusun dan Mengevaluasi
5 √
SOP/PROTAP sesuai kebutuhan
Pembuatan laporan indikator mutu
6 √ √
setiap triwulan kepada PMKP
7 Pembuatan laporan pelayanan medis √ √
Melaksanakan kegiatan pembuatan
8 surat-surat permohonan terkait Visum, √ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan Penyakit , dll
Menyusun laporan pelaksaan program
9 kerja
Melaksanakan kegiatan pendaftaran
rawat inap, rawat jalan dan rawat
10 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
darurat dengan pelayanan
BPJS,JAMKESDA, dan JAMPERSAL
TAHUN 2018
KEGIATAN AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
NO JULI DESEMBER
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Rapat Unit
- Internal √ √ √ √ √ √
- Rapat KoordinasI

Menyusun Program kerja Seksi
2
Pelayanan Medik
Pengajuan kebutuhan sarana dan
3 √ √ √ √ √ √
prasarana unit
Workshop mengenai Peranan rekam
4 medis dan informasi kesehatan
rumah sakit versi snars 1
Menyusun dan Mengevaluasi
5
SOP/PROTAP sesuai kebutuhan
Pembuatan laporan indikator mutu
6 √ √
setiap triwulan kepada PMKP
7 Pembuatan laporan pelayanan medis √ √
Melaksanakan kegiatan pembuatan
8 surat-surat permohonan terkait √ √ √ √ √ √ √ √
Visum, Keterangan Penyakit , dll
Menyusun laporan pelaksaan
9 program kerja √ √ √ √

Melaksanakan kegiatan pendaftaran


rawat inap, rawat jalan dan rawat
10 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
darurat dengan pelayanan
BPJS,JAMKESDA, dan JAMPERSAL
14. Bidang Urusan Penunjang Umum

a. Tujuan
Memperlancar pengajuan dan pendistribusian unsur logistik sesuai
dengan peraturan-peraturan yang ditetapkan.

b. Sasaran
Seluruh unit kerja dan pasien Rumkit Tk. II dr. Soepraoen.

c. Kegiatan

1) Menerima dan mendistribusikan Matum alokasi Komando Atas


2) Pengadaan Matum swadaya Rumkit Tk. II dr. Soepraoen
3) Pencatatan SABMN Matum

15. Urusan Penunjang Medik (Jangmed)

a. Tujuan Umum

Tujuan umum dari program kerja ini adalah tersusunnya program kerja
pemeliharaan alat kesehatan tahun 2018 dalam kesiapan alat kesehatan untuk
menunjang peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

b. Tujuan Khusus

1) Memberikan arah dan pedoman kerja pemeliharaan alat kesehatan


dalam kegiatannya selama tahun 2018.

2) Terlaksananya program pemeliharaan alat kesehatan rumah sakit


secara sistimatis, terarah dan tepat waktu.

3) Memperpanjang masa pakai alat kesehatan yang dimiliki rumah


sakit.

4) Mengurangi biaya yang dikeluarkan rumah sakit untuk penyediaan


alat kesehatan.

c. Sasaran

Memenuhi kebutuhan material kesehatan / Alkes guna memberikan


pelayanan kesehatan di seluruh ruangan, poliklinik dan bagian lain yang
membutuhkan sehingga pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan secara
optimal.

d. Kegiatan

Kegiatan pemeliharaan peralatan kesehatan di rumah sakit dilaksanakan


oleh Kasijangmed mulai dari proses perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
pengakhiran.
1) Perencanaan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah perencanaan


pemeliharaan alat kesehatan di rumah sakit, waktu dan petugas yang
bertanggung jawab sebagai berikut :

a) Menyusun Rencana pemeliharaan alat kesehatan di rumah


sakit sesuai dengan jenis, bentuk dan kegunaan serta anggaran
yang dibutuhkan.

b) Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menetukan


rencana pemeliharaan peralatan medis dirumah sakit antara lain:
(1) Nama alat
(2) Merk
(3) Type/model
(4) Nomor seri
(5) Jumlah
(6) Satuan
(7) Anggaran

c) Menyusun rencana jadwal pemeliharaan alat medis.

2) Persiapan

Pada tahap ini kegiatan meliputi persiapan petugas penangguang


jawab pemeliharaan alat medis yang akan ditentukan berdasarkan skala
prioritas dan pencatatan hasi pengecekan peralatan medis antara lain
memilah mana yang bisa dikerjakan sendiri dan mana yang harus
dikerjakan oleh teknisi pihak ketiga.

3) Pelaksanaan

Pada tahap ini peralatan medis yang rusak ringan langsung di


perbaiki oleh penanggung jawab pemeliharaan alat medis, tetapi apabila
penanggung jawab tidak mampu memperbaiki maka alat medis di berikan
ke pihak ketiga.

e. Skedul/Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

BULAN
JADWAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1
NO KETERANGAN
KEGIATAN
0 1 2
Dilakukan setiap
Pengecekan fungsi
1 hari oleh
alat medis
pengguna
Pengecekan/pemel Dilakukan tiap
2 i-haraan X X X X X X X X X X X X bulan oleh si
(service)alat medis jangmed
Dilakukan oleh
3 Kalibrasi alat medis X X
Pihak swasta
16. Instalasi Rawat Jalan (Instalwatlan)

a. Tujuan Umum

Tujuan umum dari program kerja ini adalah terlaksananya kegiatan secara
terencana sesuai dengan prioritas kebutuhan, terstruktur dalam langkah-
langkah pelaksanaan, serta terintegrasi yang mencakup seluruh kegiatan
sesuai standar serta komprehensif dengan melihat seluruh komponen (input,
proses dan output / outcame) pelayanan.
.
b. Tujuan Khusus

1) Meningkatkan mutu pelayanan klinis.


2) Meningkatkan mutu manajemen.
3) Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien.
4) Tercapainya monitoring / evaluasi pelayanan / asuhan kesehatan
pasien.
5) Tercapainya profesionalisme petugas kesehatan dalam melakukan
tindakan berdasarkan SPO.
6) Tercapainya kinerja yang tinggi dari staf Instalwatlan.
7) Memberikan pelayanan Rawat Jalan di Poliklinik sesuai standar
pelayanan yang baku.
8) Terjaminnya ketersediaan kebutuhan untuk melaksanakan
pelayanan baik untuk keperluan diagnostik, terapeutik maupun
rehabilitatif.

c. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan

1) Penyusunan Program Kerja

2) Rapat Rutin

a) Rapat Internal Unit

Rapat rutin Instalasi Rawat Jalan dilaksanakan setiap 1


bulan sekali hari Selasa / Kamis Minggu ke-2 jam 13.00 WIB di
ruang Instalasi Rawat Jalan, dipimpin oleh Kepala Instalasi Rawat
Jalan yang bertujuan untuk mengkonsolidasikan kegiatan Poliklinik
dengan seluruh Ka poliklinik.

b) Rapat Insidentil

Rapat insidentil dilaksanakan pada situasi mendadak jika


terdapat permasalahan yang memerlukan tindak lanjut segera.

3) Pengajuan Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Unit


4) Pelaporan Pasien Poliklinik
5) Pelatihan PPI
6) Pelatihan Damkar (K3)
7) Pelatihan BHD
8) Penyusunan Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program Kerja
9) Penyusunan Indikator Mutu Unit kerja (SPM/Standar Pelayanan
Minimal).

SPM/Standar Pelayanan Minimal adalah Ketentuan tentang jenis dan


mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap warga secara minimal, Juga merupakan spesifikasi teknis
tentang tolok ukur pelyanan minimal yang diberikan oleh Badan Layanan Umum
kepada masyarakat.
Dalam Penyusunan Indikator Mutu unit kerja mengacu dari SPM yang mengacu
pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. Dengan
SPM diharapkan akan menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada
masyarakat secara merata dan terjangkau. Untuk pelaporan SPM ini dilakukan
secara rutin dan dilanjutkan ke RS lewat Komite PMKP.

1) Standar Pelayanan Minimal yang dilakukan di Instalwatlan adalah:

a) Dokter pemberi Pelayanan di Poliklinik Spesialis.


b) Ketersediaan Pelayanan (klinik Anak, Peny. Dalam,
Kebidanan, Bedah).
c) Jam buka pelayanan.
d) Waktu Tunggu Di Rawat Jalan.
e) Kepuasan Pelanggan pada rawat jalan.
f) Pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani dengan
strategi DOTS.

g) Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis


TB.
h) Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di
RS.
i) Penyelesaian laporan pemeriksaan kesehatan (rikkes) bagi
masyarakat umum.

2) Indikator Mutu Kunci

Tidak terdapat indikator kunci di Instalasi Rawat Jalan.

3) Insiden Keselamatan Pasien

Pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien


dibudayakan dengan menekankan untuk tidak takut melaporkan untuk
dicari what & why nya bukan whonya (perbaikan sistem untuk mencegah
tidak terjadinya insiden keselamatan pasien). Insiden keselamatan pasien
yang perlu dilakukan pencatatan dan pelaporan terdiri dari : kejadian
sentinel, KTD, KNC, KPC,
4) Insiden Kecelakaan Kerja

Untuk meningkatkan perhatian, kesejahteraan, keselamatan dan


keamanan petugas/staff dalam bekerja maka dilakukan pencatatan dan
pelaporan insiden kecelakaan kerja sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan tim K3.

5) Penilaian Kinerja Staf adalah penilaian kinerja / Performance

Appraisal dari masing-masing staf sesuai profesi pada saat


bertugas, dilakukan oleh atasannya atau pejabat yang berwenang dengan
menggunakan Pedoman Penilaian Kinerja.

6) Penilaian Kinerja Unit

Pencatatan dan penilaian kinerja unit dilihat dari jumlah pengunjung


dan kunjungan berdasarkan status pasien dan kelas perawatan.

7) Pengelolaan Mutu Unit

Pengelolaan mutu unit dilakukan melalui penetapan standar


pelayanan unit serta pemilihan indikator mutu, yang meliputi sebagai
berikut:

No Indikator Pelayanan Satuan SPM

1 2 3 4
1 Dokter pemberi pelayanan di Poliklinik Spesialis % 100
2 Ketersediaan pelayanan rawat jalan Buah 4
3 Jam buka pelayanan jam 08.00 – 13.00 setiap hari kerja % 100
4 Waktu tunggu di rawat jalan Menit < 60
5 Kepuasan pelanggan pada rawat jalan % ≥ 90
6 Pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani dengan % 100
strategi DOTS
7 Penegakkan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis % ≥60
TB
8 Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di % 100
RS
9 Penyelesaian laporan pemeriksaan kesehatan (rikkes) bagi Hari 7
masyarakat umum
8) Manajemen Keselamatan pasien

Pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien


dibudayakan dengan menekankan untuk tidak takut melporkan untuk
dicari what & why nya bukan who nya (perbaikan sistem untuk mencegah
tidak terjadinya insiden keselamatan pasien). Insiden keselamatan pasien
yang perlu dilakukan pencatatan dan pelaporan terdiri dari : kejadian
sentinel, KTD, KNC, KPC dan KTC, selanjutnya melakukan grading dan
menyusun rencana tindak lanjut atas insiden yang terjadi.

9) Manajemen risiko Unit

a) Pencegahan dan pengendalian Infeksi

Upaya Pencegahan dan pengendalian Infeksi dilaksanakan


dibawah koordinasi Tim PPI RS melalui kegiatan surveylance di
seluruh ruang rawat jalan yang di laksanakan oleh petugas
surveylance yang telah ditunjuk.

b) Keselamatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana


(K3)

Untuk meningkatkan perhatian, kesejahteraan, keselamatan


dan keamanan petugas/staff dalam bekerja maka dilakukan
pencatatan dan pelapaoran insiden kecelakaan kerja sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan tim K3.

10) Penilaian kinerja individu

Adalah penilaian kinerja “Performance Appraisal” dari masing-


masing staf sesuai profesi pada saat bertugas, dilakukan oleh atasannya
atau pejabat yang berwenang dengan menggunakan Pedoman Penilaian
Kinerja, yang meliputi:

a) Penilaian kinerja tenaga profesional


b) Penilaian kinerja tenaga non professional

d. Cara melaksanakan kegiatan

Program kerja dilaksanakan dengan prinsip-prinsip yang tertuang dalam


metode siklus PDCA yaitu siklus peningkatan proses (Process Improvement)
yang berkesinambungan atau secara terus menerus seperti lingkaran yang tidak
ada akhirnya.
Gambar Siklus PDCA

ACT PLAN

Check DO

Plan :

Tahap untuk menetapkan Target atau Sasaran yang ingin dicapai


dalam peningkatan proses ataupun permasalahan yang ingin
dipecahkan, kemudian menentukan Metode yang akan digunakan
untuk mencapai Target atau Sasaran yang telah ditetapkan
tersebut. Dalam Tahap PLAN ini juga meliputi pembentukan Tim
Peningkatan Proses (Process Improvement Team) dan melakukan
pelatihan-pelatihan terhadap sumber daya manusia yang berada di
dalam Tim tersebut serta batas-batas waktu (Jadwal) yang
diperlukan untuk melakukan perencanaan-perencanaan yang telah
ditentukan. Perencanaan terhadap penggunaan sumber daya
lainnya seperti Biaya dan Mesin juga perlukan dipertimbangkan
dalam Tahap PLAN ini.

Do :

Tahap DO adalah tahap penerapan atau melaksanakan semua


yang telah direncanakan di tahap PLAN termasuk menjalankan
proses-nya, memproduksi serta melakukan pengumpulan data
(data collection) yang kemudian akan digunakan untuk tahap
CHECK dan ACT.

Check :

Tahap CHECK adalah tahap pemeriksaan dan peninjauan ulang


serta mempelajari hasil-hasil dari penerapan di tahap DO.
Melakukan perbandingan antara hasil aktual yang telah dicapai
dengan Target yang ditetapkan dan juga ketepatan jadwal yang
telah ditentukan.

Action :

Tahap ACT adalah tahap untuk mengambil tindakan yang


seperlunya terhadap hasil-hasil dari tahap CHECK. Terdapat 2 jenis
Tindakan yang harus dilakukan berdasarkan hasil yang dicapainya,
antara lain:

1) Tindakan Perbaikan (Corrective Action) yang berupa solusi


terhadap masalah yang dihadapi dalam pencapaian Target,
Tindakan Perbaikan ini perlu diambil jika hasilnya tidak mencapai
apa yang telah ditargetkan.
2) Tindakan Standarisasi (Standardization Action) yaitu
tindakan untuk men-standarisasikan cara ataupun praktek terbaik
yang telah dilakukan , Tindakan Standarisasi ini dilakukan jika
hasilnya mencapai Target yang telah ditetapkan.

Siklus tersebut akan kembali lagi ke tahap PLAN untuk melakukan


peningkatan proses selanjutnya sehingga terjadi siklus peningkatan
proses yang terus menerus (Continuous Process Improvement).

e. Sasaran

Sasaran dalam program Instalasi Rawat Jalan tahun 2018 adalah sebagai
berikut:

1) Tersusun Program kerja tahun 2018 (100%)

2) Terlaksananya pertemuan rutin Instalasi Rawat Jalan minimal 1


(satu) bulan sekali sebagai media kordinasi internal unit (80%)

3) Tersusun perencanaan dan pemenuhan kebutuhan sarana dan


prasarana Instalasi Rawat Jalan sesuai dengan jumlah dan jenis yang
dibutuhkan (100%).

4) Terlaksananya Pelaporan pasien poliklinik setiap bulan (100%).

5) Terlaksananya Pelatihan PPI, APAR, dan BHD (90%).

6) Terlaksananya pelayanan terhadap pasien yang datang berobat ke


poliklinik sesuai dengan pedoman pelayanan/kerja serta SPO dengan
tertib dan lancar.

7) Terlaksananya Pengembangan SDM bagi personil di Instalwatlan


sesuai kebutuhan mendukung program kegiatan rumah sakit.

8) Tercapainya kinerja unit sesuai dengan standar pelayanan minimal


yang ditetapkan.
f. Skedul/Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Jadwal Tahun 2018 Ket.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Penyusunan Program √
Kerja
2 Rapat Rutin √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Pengajuan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kebutuhan Sarana
Dan Prasarana Unit
4 Pelaporan Pasien √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Poliklinik
5 Pelatihan PPI √ √
6 Pelatihan Damkar √ √
(K3)
7 Pelatihan BHD √ √
8 Penilaian Kinerja Unit √
9 Penyusunan Laporan √
Evaluasi
Pelaksanaan
Program Kerja

18. Instalasi Rawat Inap (Instalwatnap)

a. Tujuan Umum

Program kerja ini disusun dengan maksud dapat dijadikan panduan dan
pedoman bagi ruang rawat inap dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai
Visi dan Misi Rumah Sakit dengan meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan sesuai dengan standar kompetensi

b. Tujuan Khusus

1) Sub asuhan keperawatan instalwatnap (Kasub A)

a) Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan Rumah Sakit


Tk.II dr. Soepraoen.

b) Terlaksananya Supervisi ruang keperawatan Rumah Sakit


Tk.II dr. Soepraoen.

c) Terlaksananya ronde keperawatan dalam pembahasan


kasus bermasalah.

d) Terpenuhinya kepuasan pasien rawat inap Rumah Sakit


Tk.II dr. Soepraoen.
e) Terlaksananya penilaian indikator klinik pelayanan
keperawatan Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen.

f) Terlaksananya evaluasi pedoman dan SOP pelayanan


keperawatan Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen.

2) Sub SDM keperawatan dan kebidanan instalwatnap (Kasub B)

a) Tersusunnya standard dan pola tenaga keperawatan yang


professional.

b) Terlaksananya rotasi dan mutasi tenaga keperawatan


Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen.

c) Terlaksananya orientasi bagi tenaga keperawatan Rumah


Sakit Tk.II dr. Soepraoen.

d) Terlaksananya pembinaan bagi tenaga keperawatan Rumah


Sakit Tk.II dr. Soepraoen.

e) Terlaksananya pengembangan tenaga keperawatan melalui


pendidikan non formal (pelatihan, workshop, ilmiah keperawatan,
seminar dan symposium ) di dalam maupun diluar Rumah Sakit
Tk.II dr. Soepraoen.

f) Terlaksananya pengembangan tenaga keperawatan melalui


pendidikan formal (Diklat PIM TK III dan TK IV, DIII Keperawatan,
DII Kebidanan, DIV Kebidanan, S1 Keperawatan, S2 Keperawatan)
baik didalam maupun diluar Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen.

g) Terwujudnya pengadaan Profilaksis tenaga keperawatan


Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen.

h) Terwujudnya pengadaan pakaian seragam dan sepatu kerja


Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen tenaga keperawatan Rumah Sakit
Tk.II dr. Soepraoen.

i) Terwujudnya tunjangan produktifitas tenaga keperawatan


Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen.

j) Terlaksananya penilaian kinerja tenaga keperawatan Rumah


Sakit Tk.II dr. Soepraoen.

3) Sub logistik keperawatan dan kebidanan instalwatnap (Kasub


C)

a) Terpenuhinya sarana dan prasarana sesuai standar yang


ada.

b) Mengelola semua sarana dan prasanan di ruang rawat inap


Rumah Sakit Tk II dr. Soepraoen.
c) Tersusunnya evaluasi program kerja Instalasi Rawat Inap.

c. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan

1) Kegiatan Pokok instalasi rawat inap

Dalam pengelolaan pelayanan keperawatan, instalasi rawat inap


berkoordinasi dengan bagian personalia dan bagian lain yang terkait
dengan pelayanan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit Tk.II dr.
Soepraoen, guna mengoptimalkan pelayanan keperawatan di Rumah
Sakit Tk.II dr. Soepraoen.

a) Rincian kerja instalasi rawat inap

(1) Sub Asuhan Keperawatan instalwatnap (Kasub A)

(a) Revisi standar asuhan keperawatan dan


kebidanan

(b) Sosialisasi dan revisi SPO pelayanan


keperawatan dan kebidanan instalwatnap.

(c) Monitoring pelaksanaan penerapan standar


asuhan keperawatan.

(d) Monitoring pelaksanaan standar pelayanan


minimal instalalsi rawat inap.

(e) Pengelolaan peningkatan mutu pelayanan


instalwatnap yang terkait dengan sub asuhan
keperawataan.

(f) Menyusun pedoman dan melaksanakan


peningkatan mutu, keselamatan pasien, keselamatan
kerja, fasilitas keperwatan dan kebidanan (rapat
terpadu, rapat kasus kematian, supervisi pelayanan
keperawatan, evaluasi penerapan standar pelayanan
keperawatan, penilaian kinerja perawat, evaluasi
kepuasan pasien).

(2) Sub SDM Instalwatnap (Kasub B)

(a) Mengelola tenaga keperawatan dan non


keperawatan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
Tk.II dr. Soepraoen.

(b) Melaksanakan program rotasi mutasi


keperawatan dan non medis sesuai dengan standar di
instalwatnap.
(c) Melaksanakan program orientasi anggota baru.

(d) Membuat program rapat berkala di


instalwatnap.

(e) Menyusun perencanaan pengembangan SDM


keperawatan dan kebidanan sesuai standar di
instalwatnap.

(f) Melaksanakan program rapat berkala di


instalasi rawat inap.

(g) Pengelolaan peningkatan mutu pelayanan


instalwatnap yang terkait dengan sub SDM.

(3) Sub Logistik (Sarana dan prasarana) keperawatan


(Kasub C)

(a) Melaksanakan pengelolaan sarana dan


prasarana di instalasi rawat inap sesuai dengan
standar.

(b) Memberikan kesejahteraan tenaga


keperawatan dan non keperawatan berupa sragam
perawat dan non medis, penghargaan kepada
perawat yang berprestasi, rekreasi tenaga
keperawatan.

(c) Menyusun laporan evaluasi pelaksanaan


program kerja Instalasi Rawat Inap setiap akhir tahun.

(d) Pengelolaan peningkatan mutu pelayanan


instalwatnap yang terkait dengan sub logistik.

d. Cara melakukan kegiatan

1) Sub Asuhan Keperawatan instalwatnap (Kasub A)

a) Membentuk tim revisi standar asuhan keperawatan dan


kebidanan di instalwatnap.

b) Identifikasi semua SPO serta merevisi SPO pelayanan


keperawatan secara bertahap.

c) Melakukan sosialisasi metode studi dokumentasi,


penyebaran angket, observasi di semua ruang rawat inap, serta
melakukan survey asuhan keperawatan.

d) Melakukan pengawasan ke semua ruang rawat inap dalam


pelaksanakan asuhan keperawatan.
e) Melakukan evaluasi, pelaporan dan rencana tindak lanjut
dari hasil penilaian dan pengecekan asuhan keperawatan di ruang
rawat inap.

f) Melaksanakan program surveilans sesuai dengan ketentuan


waktu.

g) Membuat laporan hasil kegiatan penerapan asuhan


keperawatan serta tindak lanjut.

h) Membuat laporan monitoring pelaksanaan standar


pelayanan minimal instalalsi rawat inap yang terkait dengan sub
asuhan keperawatan.

i) Membuat laporan indikator peningkatan mutu pelayanan


instalwatnap yang terkait dengan sub asuhan keperawataan

2) Sub SDM instalwatnap (Kasub B)

a) Mengidentifikasi kebutuhan tenaga perawat tiap triwulan


dengan menggunakan rumus Douglas dan perbandingan
ketergantungan pasien.

b) Mengkompilasi dan melaporkan dari semua pengajuan


ruang rawat inap tentang penambahan tenaga keperawatan dan
kebidanan serta tenaga non medis, ke Kainstalwatnap selanjutnya
untuk diajukan ke Karumkit Tk II dr. Soepraoen.

c) Melaksanakan orientasi anggota baru di instalwatnap.

d) Membuat perencanaan program rotasi sesuai dengan


pedoman rotasi.

e) Membuat usulan rencana rotasi perawat, bidan serta non


medis ke kainstalwatnap.

f) Melakukan evaluasi tentang pencapaian program rotasi.

g) Identifikasi kebutuhan diklat sesuai dengan kualifikasi.

h) Usulan peserta diklat kepada kainstalwatnap untuk rencana


diklat sesuai dengan kualifikasi.

i) Evaluasi pasca diklat.

j) Laporan pencapaian.

k) Melaksanakan program rapat berkala di instalasi rawat inap.


l) Membuat laporan indikator peningkatan mutu pelayanan
instalwatnap yang terkait dengan sub SDM.

3) Sub Logistik (Sarana dan prasarana) keperawatan. (Kasub C)

a) Kompilasi semua pengajuan kebutuhan alkes, bekkes,


alsatri, pembersih, atk dari semua ruang rawat inap sesuai standar
alat, selanjutnya melaporkan ke kainstalwatnap.

b) Kompilasi semua pengajuan perbaikan atau pengajuan


kerusakan sarana prasarana dari ruang rawat inap selanjutnya
melaporkan ke kainstalwatnap.

c) Evaluasi semua kegiatan yang terkait dengan pengelolaan


sarana parasarana di ruang rawat inap.

d) Membuat usulan ke kainstalwatnap terkait dengan


kesejahteraan tenaga keperawatan dan non keperawatan berupa
sragam perawat dan non medis, penghargaan kepada perawat
yang berprestasi, rekreasi tenaga keperawatan.

e) Menyusun laporan evaluasi pelaksanaan program kerja sub


logistik Instalasi Rawat Inap setiap akhir tahun.

f) Membuat laporan indikator peningkatan mutu pelayanan


instalwatnap yang terkait dengan sub logistik.
e. Sasaran

No Kegiatan Rencana Pencapaian


1 Kasub askep (Kasub A) Revisi standar asuhan keperawatan dan kebidanan. (100%)
Sosialisasi dan revisi SPO pelayanan keperawatan dan kebidanan instalwatnap. (100%)
Monitoring pelaksanaan penerapan standar asuhan keperawatan. (100%)
Monitoring pelaksanaan standar pelayanan minimal instalalsi rawat inap. (100%)
Pengelolaan peningkatan mutu pelayanan instalwatnap yang terkait dengan sub asuhan keperawataan .
(100%)
Rapat Internal Instalwatnap terselenggara secara berkala 1 bulan sekali diikuti oleh seluruh anggota
Instalwatnap (100%)
Mengelola tenaga keperawatan dan non keperawatan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk.II dr.
2 Sub SDM instalwatnap (Kasub B)
Soepraoen.(100%)
Melaksanakan program rotasi mutasi keperawatan dan non medis sesuai dengan standar di
instalwatnap.(100%)
Melaksanakan program orientasi anggota baru.(100%)
Membuat program rapat berkala di instalwatnap.(100%)
Menyusun perencanaan pengembangan SDM keperawatan dan kebidanan sesuai standar di
instalwatnap.(100%)
Melaksanakan program rapat berkala di instalasi rawat inap.(100%)
Pengelolaan peningkatan mutu pelayanan instalwatnap yang terkait dengan sub SDM.(100%)
Sub Logistik (Sarana dan
3 prasarana) keperawatan (Kasub C)
Melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana di instalasi rawat inap sesuai dengan standar.(100%)
Memberikan kesejahteraan tenaga keperawatan dan non keperawatan berupa sragam perawat dan non
medis, penghargaan kepada perawat yang berprestasi, rekreasi tenaga keperawatan.(100%)
Menyusun laporan evaluasi pelaksanaan program kerja Instalasi Rawat Inap setiap akhir tahun.(100%)
Pengelolaan peningkatan mutu pelayanan instalwatnap yang terkait dengan sub logistik.(100%)
f. Jadual kegiatan instalwatnap

JADWAL KEGIATAN INSTALASI RAWAT INAP TH 2018

PEB SEP NOP DES


JAN MAR AP JU JU AGUS OKTO
NO KEGIATAN UARI
RUA
ET RIL
MEI
NI LI TUS
TEM
BER
EMB EMB KET
RI BER ER ER

I Kasub askep (Kasub A)


Revisi standar asuhan keperawatan
1 √ √
dan kebidanan.
Sosialisasi dan revisi SPO
2 pelayanan keperawatan dan √ √ √ √ √ √ √
kebidanan instalwatnap.
Monitoring pelaksanaan penerapan
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
standar asuhan keperawatan.
Monitoring pelaksanaan standar
4 pelayanan minimal instalalsi rawat √ √ √ √
inap.
Pengelolaan peningkatan mutu
5 pelayanan instalwatnap yang terkait √ √ √ √ √ √
dengan Sub A.

6 Laporan kegiatan sub A √ √ √ √

II Sub SDM instalwatnap (Kasub B)


Mengelola tenaga keperawatan dan
non keperawatan di Instalasi Rawat
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Inap Rumah Sakit Tk.II dr.
Soepraoen.
Melaksanakan program rotasi mutasi
2 keperawatan dan non medis sesuai √ √ √
dengan standar di instalwatnap.
Melaksanakan program orientasi
3 √ √ √
anggota baru.
PEB SEP NOP DES
JAN MAR AP JU JU AGUS OKTO
NO KEGIATAN UARI
RUA
ET RIL
MEI
NI LI TUS
TEM
BER
EMB EMB KET
RI BER ER ER
Membuat program rapat berkala di
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
instalwatnap.
Menyusun perencanaan
pengembangan SDM keperawatan
5 √
dan kebidanan sesuai standar di
instalwatnap.
Pengelolaan peningkatan mutu
6 pelayanan instalwatnap yang terkait √ √ √ √ √ √
dengan Sub B.
7 Laporan kegiatan Sub B √ √ √ √

III Sub Logistik (Sarana dan prasarana) keperawatan (Kasub C)


Melaksanakan pengelolaan sarana
1 dan prasarana di instalasi rawat inap √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sesuai dengan standar.
Merencanakan kesejahteraan tenaga
keperawatan dan non keperawatan
berupa sragam perawat dan non
2 √
medis, penghargaan kepada perawat
yang berprestasi, rekreasi tenaga
keperawatan.
Pengelolaan peningkatan mutu
3 pelayanan instalwatnap yang terkait √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan Sub C.
4 Laporan kegiatan Sub C √ √ √ √
19. Instalasi Penunjang Perawatan (Instaljangwat)

a. Tujuan Umum

Tujuan umum dari program kerja ini adalah terlaksananya kegiatan secara
terencana sesuai dengan prioritas kebutuhan, terstruktur dalam langkah-langkah
pelaksanaan, serta terintegrasi yang mencakup seluruh kegiatan sesuai standar
serta komprehensif dengan melihat seluruh komponen (input, proses dan
output/outcame) pelayanan.

b. Tujuan Khusus

1) Tercapainya indikator program kerja mutu dari bulan ke


bulanInstalasi Penunjang Perawatan.

2) Teridentifikasinya faktor pendukung kegiatan monitoring indikator


mutuInstalasi Penunjang Perawatan

3) Teridentifikasinya faktor penghambat pelaksanaan monitoring


indikator mutuInstalasi Penunjang Perawatan.

4) Teridentifikasinya rencana tindak lanjut atas pelaksanaan


monitoring indikator mutu Instalasi Penunjang Perawatan

c. Kegiatan

1) Rapat Rutin

a) Rapat Internal Unit

o Dilaksanakan setiap awal Bulan minggu ke-1

b) Rapat koordinasi dengan unit lain

o Dilaksanakan setiap Bulan minggu ke-4 dengan


Instalasi terkait pelayanan pasienbila diperlukan.

c) Rapat Insidentil

o Dilaksanakan diwaktu yang diperlukan terkait dengan


acara besar yang membutuhkan koordinasi cepat dalam
waktu terbatas

2) Penyusunan Program kerja

Penyusunan Program Kerja dilaksanan pada akhir tahun yang


berisi kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya.
3) Pemantauan Indikator Mutu Unit

Pemantauan Indikator Mutu unit dilaksanan setiap


triwulan/semester/tahunan dan dilaporkan pada akhir tahun yang berisi
indikator- indikator sesuai Standar Pelayanan Mininal (SPM) yang
dilaksanakan.
Pengelolaan mutu unit dilakukan melalui penetapan standar pelayanan
Minimal tiap unit kerja, yang meliputi sebagai berikut :

a) Unit Gizi

Tabel 2. Indikator Mutu (SPM) Unit Gizi tahun 2018

No Indikator Pelayanan Satuan SPM


1 2 3 4
1 Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien % ≥ 90
2 Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien % ≤20
3 Tidak adanya kejadian kesalahan dalam pemberian % 100
diet
4 Kunjungan awal pasien baru ≤2x24 jam % 100

b) Unit Laundry

Tabel 3. Indikator Mutu (SPM) Unit Laundry tahun 2018

No Indikator Pelayanan Satuan SPM


1 2 3 4
1 Tidak adanya kejadian linen yang hilang % 100
2 Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat % 100
inap
3 Waktu selesai pelayanan Laundry % 100
4 Terjaga dan Terpeliharanya Peralatan dan mesin - % 100
mesin Laundry
5 Waktu tanggap hasil pelayanan Laundry Hari ≤1
6 Tidak adanya Infeksi Nosokomial bagi karyawan dan % 100
pasien
7 Terpenuhinya kebutuhan Linen Ruangan % 100

c) Unit Kamar Jenazah

Tabel 4. Indikator Mutu (SPM) Unit Kamar Jenazah tahun 2018

No Indikator Pelayanan Satuan SPM


1 2 3 4
1 Waktu pelayanan pemulasaraan jenazah Jam/hari 24
2 Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah Jam ≤2
4) Pelaporan Insiden Keselamatan pasien dan Manajemen resiko

Pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien


dibudayakan dengan menekankan untuk tidak takut melporkan untuk
dicari what & why nya bukan whonya (perbaikan sistem untuk mencegah
tidak terjadinya insiden keselamatan pasien). Insiden keselamatan pasien
yang perlu dilakukan pencatatan dan pelaporan terdiri dari : kejadian
sentinel, KTD, KNC, KPC dan KTC, selanjutnya melakukan grading dan
menyusun rencana tindak lanjut atas insiden yang terjadi.
Pengelolaan manajemen risiko yang mungkin terjadi pada unit kerja
dibawah Instaljangwat bekerjasama dengan tim PPI dan MFK/K3 Rumkit
Tk II dr. Soepraoen, diantaranya:

a) Pencegahan dan pengendalian Infeksi

Upaya Pencegahan dan pengendalian Infeksi dilaksanakan


dibawah kordinasi Tim PPI RS melalui kegiatan surveylance di
seluruh ruang rawat inap maupun unit kerja yang di laksanakan
oleh petugas yang telah ditunjuk.

b) Keselamatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana


(K3)

Untuk meningkatkan perhatian, kesejahteraan, keselamatan


dan keamanan petugas/staff dalam bekerja maka dilakukan
pencatatan dan pelapaoran insiden kecelakaan kerja sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan tim K3.

5) Diklat Instaljangwat

Kebutuhan diklat pada unit kerja dibawah Instaljangwat


menyesuaikan Pola ketenagaan dan kebutuhan diklat masing- masing unit
kerja serta pengajuan kembali diklat yang belum terealisasi pada tahun
sebelumnya untuk memenuhi kompetensi yang wajib dimiliki oleh SDM.
a) Unit Gizi
POLA KETENAGAAN RUMKIT TK.II dr. SOEPRAOEN

Nama Unit Kerja : GIZI


NO JABATAN JAB NYATA JAB BUT DIK YANG HARUS DIMILIKI KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI
1 Ka Unit Gizi 1 1 S1 Gizi dgn pendidikan dasar D III Gizi 1. Asuhan Gizi/NCP (MNT)
2. Food service
3. HACCP
4. Edukasi dan Konseling

2 Koord Perencanaan 1 1 D III Gizi 1. Food Service


2. HACCP

3 Koord Asuhan Gizi Rawat Inap 1 1 S1 Gizi / D IV Gizi 1. Asuhan Gizi/NCP(MNT)


2. Edukasi dan Konseling Gizi

4 Koord Asuhan Gizi Rawat Jalan 1 1 D III Gizi 1. Asuhan Gizi/NCP(MNT)


2. Edukasi dan Konseling Gizi

5 Koord Produksi dan Distribusi 1 1 D III Gizi 1. Food Service


Makanan 2. HACCP

6 Koordinasi Litbang. Gizi 1 1 S1 Gizi / D IV Gizi 1. Asuhan Gizi/NCP(MNT)


2. HACCP

7 Pelaksana Asuhan Gizi 3 3 D III Gizi 1. Asuhan Gizi/NCP(MNT)


2. Edukasi dan Konseling Gizi

8 Admin/Skretariat 1 1 SMA 1. Komputer

9 Pemasak / Pengolah 21 21 SMK Boga Atau SMA dgn Keterampilan Khusus 1. Boga/Kuliner
(Turyan Produksi) 2. Hygiene dan Sanitasi Penjamah Makanan

10 Petugas Gudang 1 1 SMA/SMP 1. Hygiene dan Sanitasi Penjamah Makanan

11 Kebersihan 1 1 SMA/SMP 1. Hygiene dan Sanitasi Penjamah Makanan

12 Pramusaji 16 16 SMA/SMK/SMP 1. Hygiene dan Sanitasi Penjamah Makanan


2. Pelatihan Pramusaji Rumah Sakit

JUMLAH 49 49

REKAPITULASI KEBUTUHAN PELATIHAN UNIT KERJA TAHUN 2019

Data Unit Kerja Rincian Pers Mil Rincian Pers PNS Kualifikasi Dik
Nama Unit Kerja Unit Gizi
Jumlah Personel Mil 2 Pamen 1 S2/Spes
Ba 1 D4/S1 2
Jumlah Personel ASN 16 Gol III 3 D3 7
Gol II 10 SLTA 37
Gol I 3 SLTP 1
Jumlah Sukwan 31 Sukwan 31 SD 2

Inhouse / Exhouse Lama


No Nama Pelatihan Untuk Kompetensi Jabatan Jumlah Personel Bulan Pelaksanaan Keterangan
Training (hari)
Pelatihan Hygiene sanitasi
1 Pemasak & Pramusaji 3 Exhouse Maret 2 hari Malang
Tenaga Penjamah Makanan
Pelatihan NCP Dasar &
2 Ka Unit gizi 1 Exhouse Mei 3 hari Bandung
Advance
Variasi menu makanan bagi
3 Ahli Gizi Perencanaan 1 Exhouse 3 hari Malang
pasien di Rumah Sakit
Manajemen Gizi dan Asupan
4 Ahli Gizi 2 Exhouse 5 hari Malang
Makanan bagi Pasien
Pelatihan keamanan makanan
5 Ahli Gizi 2 Exhouse Mei 3 hari Yogya
RS (HACCP)
6 Pelatihan NCP di RSSA Ahli Gizi 4 Exhouse 3 hari Malang
Studi Banding ke Unit Produksi Kanit, Ahli Gizi, Pemasak &
7 20 Exhouse Juli 1 hari Surabaya
Makanan RS PHC Surabaya Pramusaji
8 Edukator DM (TOT) Ahli Gizi 1 Exhouse 3 hari Jakarta/Surabaya
9 Pelatihan Pramusaji RS Pramusaji 16 Inhouse 2 hari Malang
Pelatihan Pengukuran Status
10 Ahli Gizi, Perawat 80 Inhouse Juli 1 hari Malang
Gizi & Antropometri
11 Temu Ilmiah Dietetik AsDI Ahli Gizi 8 Exhouse 1 hari Malang/Surabaya
12 Pelatihan PAGD 2018 Ahli Gizi 2 Exhouse Oktober 3 hari Medan
b) Unit Laundry

Tabel 8. Pola ketenangan Unit Laundry tahun 2018

Jumlah tenaga
Nama jabatan
Tersedia Dibutuhkan
Kepala Unit Laundry 1 1
Turyan Administrasi 1 1
Koord. Penerimaan & Pemilahan Linen 1 1
Turyan penerimaan & pemilahan linen 2 3
Koord. Pencucian Linen 1 1
Turyan pencucian linen infeksius 1 2
Turyan pencucian linen non infeksius 1 2
Koord. Pengeringan 1 1
Koord. Penyetrikaan 1 1
Turyan Penyetrikaan 1 1
Koord. Pelipatan 1 1
Turyan Pelipatan 1 3
Koord. Perbaikan Linen 1 1
Koord. Penyimpanan& Pendistribusian Linen 1 1
Turyan Penyimpanan Linen 1 2
8
Turyan Pengambilan &Pendistribusian Linen ( 8 merangkap tugas 8
lain)
Jumlah 15 22

Tabel 9. kualifikasi ketenangan Unit Laundry

Kualifikasi
Nama Jabatan
Standar Tersedia
UNIT LAUNDRY
Kepala Unit Laundry S1 Kesling/Kesehatan SM Farmasi
Turyan Administrasi Laundry Minimal SMA D3 T. Listrik
Koordinator unit Laundry SMA + Pelatihan Laundry SD/SMP/SMA
+Pelatihan Laundry

Tabel 10. Kebutuhan Pelatihan Exhause Training tahun 2018

In/Ex
Nama Kompetensi Bulan
No Jumlah house Lama Keterangan
Pelatihan jabatan pelaksanaan
training
1 Manajemen Ka unit 1 Exhaouse Mei 3 hari Yogya
Laundry di Laundry
RS
2 Pelatihan Tenaga 15 Exhaouse 3 hari Malang
Update pelaksana
Laundry Laundry
c) Unit Kamar jenazah

Tabel 11. Pola ketenangan Unit Kamar jenazah tahun 2018

Jumlah tenaga
Nama jabatan
Tersedia Dibutuhkan
Kepala Unit Kamar jenazah (merangkap
1 1
tugas lain)
Turyan Kamar Jenazah (merangkap
2 3
tugas lain)
Jumlah 3 4

Tabel 12 kualifikasi ketenangan Unit Kamar Jenazah


Kualifikasi
Nama Jabatan
Standar Tersedia
UNIT KAMAR JENAZAH
Kepala Unit Kamar Jenazah S1 Kesehatan SMA + Pelatihan
Pemulasaraan jenazah
Turyan Kamar Jenazah SMA + Pelatihan SD/SMP/SMA

Tabel 13. Kebutuhan Pelatihan Exhause Training tahun 2018

In/Ex
Nama Kompetensi Bulan
No Jumlah house Lama Ket.
Pelatihan jabatan pelaksanaan
training
Tenaga
Pelatihan pelaksana
1 Pemulasaraan Kamar 3 Exhaouse Agustus 3 hari Malang
Jenazah Jenazah

d. Cara melaksanakan kegiatan


Program kerja dilaksanakan dengan prinsip-prinsip yang tertuang dalam
metode siklus PDCAyaitu siklus peningkatan proses (Process Improvement)
yang berkesinambungan atau secara terus menerus seperti lingkaran yang tidak
ada akhirnya.
Gambar: Siklus PDCA

ACT PLAN

Check DO

Plan :

Tahap untuk menetapkan Target atau Sasaran yang ingin dicapai


dalam peningkatan proses ataupun permasalahan yang ingin
dipecahkan, kemudian menentukan Metode yang akan digunakan
untuk mencapai Target atau Sasaran yang telah ditetapkan
tersebut. Dalam Tahap PLAN ini juga meliputi pembentukan Tim
Peningkatan Proses (Process Improvement Team) dan melakukan
pelatihan-pelatihan terhadap sumber daya manusia yang berada di
dalam Tim tersebut serta batas-batas waktu (Jadwal) yang
diperlukan untuk melakukan perencanaan-perencanaan yang telah
ditentukan. Perencanaan terhadap penggunaan sumber daya
lainnya seperti Biaya dan Mesin juga perlukan dipertimbangkan
dalam Tahap PLAN ini.

Do :
Tahap DO adalah tahap penerapan atau melaksanakan semua
yang telah direncanakan di tahap PLAN termasuk menjalankan
proses-nya, memproduksi serta melakukan pengumpulan data
(data collection) yang kemudian akan digunakan untuk tahap
CHECK dan ACT.

Check :
Tahap CHECK adalah tahap pemeriksaan dan peninjauan ulang
serta mempelajari hasil-hasil dari penerapan di tahap DO.
Melakukan perbandingan antara hasil aktual yang telah dicapai
dengan Target yang ditetapkan dan juga ketepatan jadwal yang
telah ditentukan.

Action :
Tahap ACT adalah tahap untuk mengambil tindakan yang
seperlunya terhadap hasil-hasil dari tahap CHECK. Terdapat 2 jenis
Tindakan yang harus dilakukan berdasarkan hasil yang dicapainya,
antara lain:

a. Tindakan Perbaikan (Corrective Action) yang berupa solusi


terhadap masalah yang dihadapi dalam pencapaian Target,
Tindakan Perbaikan ini perlu diambil jika hasilnya tidak mencapai
apa yang telah ditargetkan.
b. Tindakan Standarisasi (Standardization Action) yaitu
tindakan untuk men-standarisasikan cara ataupun praktek terbaik
yang telah dilakukan , Tindakan Standarisasi ini dilakukan jika
hasilnya mencapai Target yang telah ditetapkan.

Siklus tersebut akan kembali lagi ke tahap PLAN untuk melakukan


peningkatan proses selanjutnya sehingga terjadi siklus peningkatan
proses yang terus menerus (Continuous Process Improvement).

d. Sasaran :

1) Peningkatan koordinasi inter dan antar unit


2) Standar Pelayanan
3) Peningkatan mutu dan keselamatan pasien
4) Manajemen Risiko pelayanan
5) Manajemen SDM
6) Pemantauan kinerja (Unit dan Individu)

e. SKEDUL/JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan dalam program unit gizi disusun sesuai dengan jadwal
sebagai berikut:

Tabel 14. Pelaksanaan kegiatan dalam program unit gizi tahun 2018

Jadwal
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan Progja √
2 Pertemuan Rutin √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Penyusunan standar dan √
pola ketenagaan
4 Pelaksanaan penyuluhan √
kelompok PKRS
5 Pelatihan In House √ √
Training
6 Pelatihan Exhause Tr. √ √ √ √ √
7 Litbang gizi terapan. √ √ √ √
8 Penilaian kinerja unit √ √
9 Pelaporan indikator √ √ √ √
Kinerja Unit
10 Penyusunan Laporan √
evaluasi pelaksanaan
program kerja
11 Pelatihan PPI √
12 Pelatihan APAR ( K3 ) √
13 Pelatihan BHD √
Pelaksanaan kegiatan dalam program unit laundry disusun sesuai dengan jadwal
sebagai berikut:

Tabel 15. Pelaksanaan kegiatan dalam program unit laundry tahun 2018

Jadwal
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan Progja √
2 Pertemuan Rutin √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Penyusunan standar dan √
pola ketenagaan
4 Pelatihan PPI √
5 Pelatihan APAR (K3) √
6 Pelatihan BHD √
7 Penilaian kinerja unit √
8 Pelaporan indikator Kinerja √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Unit
9 Penyusunan Laporan √
evaluasi pelaksanaan
program kerja

Pelaksanaan kegiatan dalam program unit kamar jenazah disusun sesuai dengan jadwal
sebagai berikut:

Tabel 16. Pelaksanaan kegiatan dalam program unit kamar jenazah tahun 2018

Jadwal
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan Progja √
2 Pertemuan Rutin √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Penyusunan standar dan √
pola ketenagaan
4 Pelatihan PPI √
5 Pelatihan APAR (K3) √
6 Pelatihan BHD √
7 Penilaian kinerja unit √
8 Pelaporan indikator √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kinerja Unit
9 Penyusunan Laporan √
evaluasi program kerja
20. Instalasi Farmasi

a. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di RS Tk. II dr.


Soepraoen Malang.

b. Tujuan Khusus

1) Sebagai pedoman dalam memberikan pelayan kefarmasian di RS


Tk. II dr. Soepraoen Malang.

2) Sebagai pedoman kerja bagi Apoteker dan tenaga Teknis


Kefarmasian dalam mendukung pelayanan kesehatan.

3) Untuk menjamin penggunaan obat yang benar dan rasional.

4) Memantau penggunaan obat untuk mengetahui tujuan akhir, serta


kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan.

c. Sasaran

Program kegiatan dan anggaran Instalasi Farmasi Rumah Sakit Tk. II dr.
Soepraoen Malang TA.2018 diarahkan dalam rangka mendukung tugas pokok
Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen Malang dengan peningkatan mutu pelayanan
kefarmasian yang sejalan dengan program kerja Rumah Sakit dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia atau tenaga farmasi yang memiliki skill dan
ketrampilan yang handal dalam menjalankan tugas – tugas kefarmasian.

1) Terselenggaranya pelayanan farmasi rumah sakit, antara lain :

a) Manajemen farmasi
b) Farmasi klinik

2) Terselenggaranya peningkatan kemampuan SDM dengan inhouse


training dan exhouse training serta pendidikan berkelanjutan.

Sasaran dari program kerja Instalasi Farmasi tahun 2018 adalah sebagai berikut:

1) Tercapainya sistematika penulisan resep yang standar


2) Tercapainya waktu tunggu pelayanan resep yang standar
3) Tercapainya kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuai
dengan formularium rumah sakit
4) Tidak adanya kesalahan dispensing obat
5) Tercapainya aktifitas farmasi klinik
6) Tidak adanya kekosongan obat esensial
7) Tercapaianya kepuasan pelanggan
8) Tercapainya penggunaan antibiotik yang bijak
9) Terlaksananya pelatihan –pelatihan unit-unit kerja
10) Penambahan SDM Apoteker agar dapat memberikan pelayanan
farmasi yang lebih komprehensif lagi
d. Kegiatan pokok

1) Pengelolaan Kefarmasian

Kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan


Bahan Medis Habis Pakai dilakukan sesuai ketentuan peraturan
perundang - undangan yang berlaku meliputi pemilihan, perencanaan
kebutuhan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pemusnahan dan penarikan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan.

a) Pemilihan

Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis sediaan


farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai berdasarkan
Formularium Nasional, Formularium RS, standar
pengobatan/pedoman diagnosa dan terapi, pola penyakit, efektifitas
dan keamanan, pengobatan berbasis bukti, mutu, harga dan
ketersediaan di pasaran.

b) Perencanaan

Dalam membuat perencanaan pengadaan Sediaan Farmasi,


Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan kegiatan
untuk menentukan jumlah dan periode pengadaan sesuai dengan
hasil kegiatan pemilihan untuk menjamin terpenuhinya kriteria tepat
jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien. Perencanaan dilakukan
untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode
yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar dasar perencanaan
yang telah ditentukan antara lain konsumsi, epidemiologi,
kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi dan disesuaikan
dengan anggaran yang tersedia.

c) Pengadaan

Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk


merealisasikan perencanaan kebutuhan. Pengadaan yang efektif
harus menjamin ketersediaan, jumlah dan waktu yang tepat dengan
harga yang terjangkau dan sesuai standar mutu.Untuk menjamin
kualitas Pelayanan Kefarmasian maka pengadaan Sediaan
Farmasi melalui jalur resmi sesuai ketentuan peraturan perundang
– undangan (e-purchasing untuk obat - obat BPJS).

d) Penerimaan

Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin


kesesuaian jenis spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan
harga yang tertera dalam surat pesanan dengan kondisi fisik yang
diterima.
e) Penyimpanan

(1) Obat/bahan obat harus disimpan dalam wadah asli


dari pabrik. Dalam hal pengecualian atau darurat dimana isi
dipindahkan pada wadah lain, maka harus dicegah terjadinya
kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas pada
wadah baru. Wadah sekurang – kurangnya memuat nama
obat, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa.

(2) Semua obat/bahan obat harus disimpan pada kondisi


yang sesuai sehingga terjamin keamanan dan stabilitasnya.

(3) Sistem penyimpanan dilakukan dengan


memperhatikan bentuk sediaan dan kelas terapi obat serta
disusun secara alfabetis dan kelompok terapi.

(4) Pengeluaran Obat memakai sistem FEFO (First


Expire First Out) dan FIFO (First In First Out).

2) Pendistribusian

Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka


menyalurkan/ menyerahkan sediaan farmasi.distribusi obat pada pasien
rawat jalan dilakukan dengan metode individual prescribing sementara
pada pasien rawat inap dengan sistem One Unit Dose Dispensing (OUDD).

3) Pemusnahan

a) Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai


dengan jenis dan bentuk sediaan . Pemusnahan obat
kadaluwarsa atau rusak yang mengandung narkotika atau
psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.

b) Pemusnahan obat selain narkotika dan psikotropika


dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh tenaga kefarmasian
lain yang memiliki surat izin praktek atau surat izin kerja.
Pemusnahan dibuktikan dengan berita acara pemusnahan
menggunakan formulir pemusnahan obat.

c) Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima)


tahun dapat dimusnahkan. Pemusnahan resep dilakukan oleh
Apoteker dan disaksikan oleh sekurang – kurangnya petugas lain di
instalasi Farmasi dengan cara dibakar atau cara pemusnahan lain
yang dibuktikan dengan berita acara pemusnahan resep dan
selanjutnya dibuat Berita Acara Pemusnahan dan di
dokumentasikan.
4) Pengendalian

Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan jenis dan jumlah


persediaan sesuai kebutuhan pelayanan, melalui pengaturan sistem
pesanan atau pengadaan, penyimpanan dan pengeluaran. Hal ini
bertujuan untuk menghindari terjadinya kelebihan, kekurangan,
kekosongan, kerusakan, kadaluwarsa, kehilangan serta pengembalian
pesanan. Pengendalian persediaan dilakukan menggunakan kartu stok
baik dengan cara manual atau elektronik. Kartu stok memuat nama
Obat, nomor batch, tanggal kadaluwarsa, jumlah pemasukan, jumlah
pengeluaran dan sisa persediaan.

5) Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan Sediaan


Farmasi, Alat Kesehatan , dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi
pengadaan (surat pesanan, faktur), penyimpanan (kartu stock),
penyerahan (nota atau struk penjualan) dan pencatatan lainnya
disesuaikan dengan kebutuhan, rekap pengeluaran obat dan alat
kesehatan setiap hari.
Pelaporan terdiri dari pelaporan internal dan eksternal. Pelaporan internal
merupakan pelaporan yang digunakan untuk kebutuhan manajemen
Instalasi Farmasi dan rumah sakit, meliputi keuangan,barang dan laporan
lainnya. Pelaporan eksternal merupakan pelaporan yang dibuat untuk
memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan meliputi pelaporan Narkotika dan Psikotropika, serta
pembuatan RKO untuk pelayanan BPJS.

e. Pelayanan Farmasi Klinik

Pelayanan farmasi klinik di RS merupakan pelayanan langsung yang


diberikan Apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan outcome terapi
dan meminimalkan resiko terjadinya efek samping karena obat, untuk tujuan
keselamatan pasien (patient safety) sehingga kualitas hidup pasien (quality of
life) terjamin. Pelayanan farmasi klinik meliputi: Pengkajian resep; Dispensing;
Pelayanan Informasi Obat (PIO); Konseling dan Monitoring Efek Samping Obat
(MESO) ,Visite dan Rekonsiliasi .

1) Pengkajian Resep

Kegiatan pengkajian Resep meliputi administrasi, kesesuaian


farmasetik dan pertimbangan klinis.

a) Kajian administrative meliputi:

(1) Nama pasien, tanggal lahir/umur, nomor rekam


medik, jenis kelamin dan berat badan;

(2) Nama dokter, nomor Surat Izin Praktek (SIP), alamat,


dan paraf;
(3) Tanggal penulisan Resep, ruang/bagian
b) Kajian kesesuaian farmasetik meliputi:

(1) Nama obat, bentuk dan kekuatan sediaan;


(2) Dosis dan jumlah obat
(3) Stabilitas
(4) Aturan dan cara penggunaan

c) Pertimbangan klinis meliputi:

(1) Ketepatan indikasi dan dosis Obat


(2) Duplikasi dan/ atau polifarmasi
(3) Alergi
(4) Reaksi obat yang tidak diinginkan (manifestasi klinis
lain)
(5) Kontraindikasi
(6) Interaksi. Jika ditemukan adanya ketidak sesuaian
dari hasil pengkajian maka Apoteker harus menghubungi
dokter penulis Resep

2) Dispensing Sedian Steril

Dispensing sediaan steril harus dilakukan di Instalasi Farmasi


Rumah Sakit dengan teknik aseptic untuk menjamin sterilitas dan
stabilitas produk dan melindungi petugas dari paparan zat berbahaya
serta menghindari terjadinya kesalahan pemberiaan obat.

a) Dispensing sediaan steril bertujuan:

(1) Menjamin agar pasien menerima obat sesuai dengan


dosis yang dibutuhkan
(2) Menjamin sterilitas dan stabilitas produk;
(3) Melindungi petugas dari paparan zat berbahaya
(4) Menghindari terjadinya kesalahan pemberiaan obat.

b) Kegiatan dispensing sediaan steril meliputi:

(1) Pencampuran Obat Suntik

Melakukan pencampuran Obat steril sesuai


kebutuhan pasien yang menjamin kompatibilitas dan
stabilitas Obat maupun wadah sesuai dengan dosis yang
ditetapkan khusus untuk sediaan pasien paediatric dan
neonatus yang membutuhkan dosis yang tidak tersedia di
pasaran
(2) Penanganan sediaan sitostatik

Merupakan penanganan obat kanker secara aseptis


dalam kemasan siap pakai sesuai kebutuhan pasien oleh
tenaga farmasi yang terlatih dengan pengendalian pada
keamanan terhadap lingkungan, petugas maupun sediaan
obatnya dari efek toksik dan kontaminasi, dengan
menggunakan alat pelindung diri, mengamankan pada saat
pencampuran, distribusi, maupun proses pemberian kepada
pasien sampai pembuangan limbahnya.
Secara operasional dalam mempersiapkan dan melakukan
harus sesuai prosedur yang ditetapkan dengan alat
pelindung diri yang memadai.

3) Pelayanan Informasi Obat ( PIO )

Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan penyediaan


dan pemberiaan informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat,
tidak bias, terkini dan komprehensif yang dilakukan oleh Apoteker kepada
dokter, Perawat , Profesi kesehatan lainnya serta pasien dan pihak lain di
luar Rumah Sakit. PIO bertujuan untuk :

a) Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan


tenaga kesehatan di lingkungan Rumah Sakit dan pihak lain di luar
Rumah Sakit;

b) Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang


berhubungan dengan obat/sedian Farmasi, Alat Kesehatan , dan
Bahan Medis Habis Pakai, terutama bagi Tim Farmasi dan Terapi;

c) Menunjang penggunaan Obat yang rasional

Kegiatan Pelayanan Informasi Obat di Rumah Sakit meliputi:

a) Menjawab pertanyaan ;

b) Menerbitkan bulletin,leaflet,poster,news letter ;

c) Menyediakan informasi bagi Tim Farmasi dan Terapi


sehubungan dengan penyusunan Formularium Rumah Sakit;

d) Bersama dengan Tim Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit


(PKRS) melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan
dan rawat inap;

e) Melakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga


kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya;dan

f) Melakukan penelitian.
4) Konseling

Konseling merupakan proses interaktif antara Apoteker dengan


pasien/ keluarga untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman,
kesadaran dan kepatuhan sehingga terjadi perubahan perilaku dalam
penggunaan obat dan menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien.
Untuk mengawali konseling, Apoteker menggunakan threeprime
questions. Apabila tingkat kepatuhan pasien dinilai rendah, perlu
dilanjutkan dengan metode Health Belief Model. Apoteker harus
melakukan verifikasi bahwa pasien atau keluarga pasien sudah
memahami obat yang digunakan.

Kriteria pasien /keluarga pasien yang perlu diberi konseling:

a) Pasien geriatric

b) Pasien kondisi khusus (gangguan fungsi hati dan/atau ginjal,


ibu hamil dan menyusui).

c) Pasien dengan terapi jangka panjang/penyakit kronis


(misalnya: TB, DM, jantung dan Hipertensi, AIDS, epilepsi).

d) Pasien yang menggunakan obat dengan instruksi khusus


(penggunaan kortikosteroid dengan tapering down/off).

e) Pasien yang menggunakan obat dengan indeks terapi


sempit (digoksin, fenitoin,teofilin).

f) Pasien dengan polifarmasi

g) Pasien dengan tingkat kepatuhan rendah.

Tahap Kegiatan Konseling :

a) Membuka komunikasi antara Apoteker dengan pasien


b) Menilai pemahaman pasien tentang penggunaan obat
melalui Three Prime Questions, yaitu :

(1) Apa yang disampaikan dokter tentang obat Anda ?


(2) Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang cara
pemakaian Obat Anda ?
(3) Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang hasil yang
diharapkan setelah Anda menerima terapi obat tersebut ?

c) Menggali informasi lebih lanjut dengan memberi kesempatan


kepada pasien untuk mengeksplorasi masalah penggunaan obat.

d) Memberikan penjelasan kepada pasien untuk


menyelesaikan masalah penggunaan obat.
e) Melakukan verifikasi akhir untuk memastikan pemahaman
pasien.

Apoteker mendokumentasikan konseling dengan meminta tanda


tangan pasien sebagai bukti bahwa pasien memahami informasi
yang diberikan dalam konseling.

5) Monitoring Efek Samping Obat (MESO)

Merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap obat


yang merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal
yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis,diagnosis dan
terapi atau memodifikasi fungsi fisiologis.

Kegiatan:

a) Mengidentifikasi obat dan pasien yang mempunyai resiko


tinggi mengalami efek samping obat.
b) Mengisi formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
c) Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat
Nasional.

Faktor yang perlu diperhatikan:

a) Kerjasama dengan tim kesehatan lain.


b) Ketersediaan formulir Monitoring Efek Samping Obat.

6) Visite

Visite merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang


dilakukan Apoteker secara mandiri atau bersama tim tenaga kesehatan
untuk mengamati kondisi klinis pasien secara langsung, dan mengkaji
masalah terkait obat, memantau terapi obat dan Reaksi Obat Tidak
Dikehendaki (ROTD), meningkatkan terapi obat yang rasional, dan
menyajikan informasi obat kepada dokter, pasien serta profesl kesehatan
lain. Sebelum melakukan kegiatan visite Apoteker harus mempersiapkan
diri dengan mengumpulkan informasi mengenai kondisi pasien dan
memeriksa terapi obat dari rekam medik atau sumber lain.

7) Rekonsiliasi Obat

Rekonsiliasi obat merupakan proses membandingkan instruksi


pengobatan dengan obat yang telah didapat pasien. Rekonsiliasi
dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan obat (medication error)
seperti obat tidak diberikan, duplikasi , kesalahan dosis atau interaksi
obat. Kesalahan obat (medication error) rentan terjadi pada pemindahan
pasien dari satu Rumah Sakit ke Rumah Sakit lain,antar ruang perawatan,
serta pada pasien yang keluar dari Rumah Sakit ke layanan kesehatan
primer dan sebaliknya.
Tujuan dilakukan rekonsiliasi obat adalah :

a) Memastikan informasi yang akurat tentang obat yang


digunakan pasien

b) Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak


terdokumentasinya instruksi dokter

c) Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terbacanya


instruksi dokter

8) Evaluasi pengelolaan obat emergensi

Merupakan upaya untuk untuk menilai proses pengelolaan obat


emergensi yang tersedia di troli emergensi di setiap ruang IGD, ICU,
NICU/PICU dan perawatan pasien terkait dengan keselamatan pasien

9) Evaluasi Pengelolaan pesediaan ruangan/ floor stock

Evaluasi dilakukan untuk menjaga ketersediaan obat dan alat


kesehatan yang dibutuhkan pasien dan terkait dengan proses
pengendalian oleh Instalasi farmasi.

10) Evaluasi waktu tunggu pelayanan

Untuk mengukur proses pelayanan resep rawat jalan sehingga


pasien merasakan kenyamanan dan segera mendapatkan obat untuk
terapi.

WAKTU TUNGGU PASIEN RENCANA


NO
RAWAT JALAN PELAYANAN TA. 2018

a. Non Racikan 30 menit 15 menit


b. Racikan 60 menit 30 menit

11) Evaluasi kesesuaian penulisan resep sesuai formularium

Untuk mengukur kepatuhan dokter penulis resep terhadap


formularium dan informasi terbaru terkait dengan pengobatan pasien serta
usulan pada saat penyusunan formularium periode berikutnya

12) Evaluasi kepuasan pelanggan

Bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan sehingga


dapat mempertahankan mutu pelayanan kefarmasian yang dilakukan
dengan metode kuesioner.
13) Evaluasi penggunaan Antibiotik

Evaluasi dilakukan dalam rangka penggunaan antibiotika yang


rasional dan bijak dalam terapi pasien.

f. Cara melaksanakan kegiatan

Program kerja dilaksanakan dengan prinsip-prinsip yang tertuang dalam


metode siklus PDCA yaitu siklus peningkatan proses (Process Improvement)
yang berkesinambungan atau secara terus menerus seperti lingkaran yang tidak
ada akhirnya.

ACT PLAN

Check DO

Gambar: Siklus PDCA

1) Plan: Tahap untuk menetapkan Target atau Sasaran yang ingin


dicapai dalam peningkatan proses ataupun permasalahan yang ingin
dipecahkan, kemudian menentukan Metode yang akan digunakan untuk
mencapai Target atau Sasaran yang telah ditetapkan tersebut. Pada
tahap ini adalah sebagai berikut:

a) Mencatatan pengkajian resep obat yang meliputi :

(1) Data pasien tidak lengkap


(2) Obat tidak terbaca
(3) Signa tidak terbaca
(4) Paraf dokter tidak ada
(5) Dosis sediaan tidak ada
(6) Frekuensi pemberian tidak ada
(7) Rute pemberian tidak ada

b) Mencatat dan mendokumentasikan data waktu tunggu


pelayanan resep.

c) Mencatat, mengidentifikasi, melaporkan dan


mendokumentasi penulisan resep tidak sesuai dengan formularium
rumah sakit.

d) Mencatat, mengidentifikasi, melaporkan dan


mendokumentasi kepatuhan pemberian label high alert.

e) Mencatat, mengidentifikasi, melaporkan dan


mendokumentasi kesalahan dispensing obat.
f) Mencatat, mengidentifikasi, melaporkan dan
mendokumentasikan kekosongan obat esensial.

g) Mencatat, mengidentifikasi, melaporkan dan


mendokumentasikan Efek Samping Obat.

2) Do : Mengolah data dan mengevaluasi pengkajian resep, data


waktu tunggu pelayanan resep, penulisan resep tidak sesuai dengan
formularium rumah sakit, kesalahan dispensing obat.

3) Check : Melaksanakan pemantauan hasil pengkajian resep, data


waktu tunggu pelayanan resep, penulisan resep tidak sesuai dengan
formularium rumah sakit, kesalahan dispensing obat, kekosongan obat
esensial dan Efek Samping Obat.

4) Action : Tahap ACT adalah tahap untuk mengambil tindakan yang


seperlunya terhadap hasil-hasil dari tahap CHECK. Terdapat 2 jenis
Tindakan yang harus dilakukan berdasarkan hasil yang dicapainya, antara
lain:

a) Tindakan Perbaikan (Corrective Action) yang berupa solusi


terhadap masalah yang dihadapi dalam pencapaian Target,
Tindakan Perbaikan ini perlu diambil jika hasilnya tidak mencapai
apa yang telah ditargetkan.

b) Tindakan Standarisasi (Standardization Action) yaitu


tindakan untuk men-standarisasikan cara ataupun praktek terbaik
yang telah dilakukan , Tindakan Standarisasi ini dilakukan jika
hasilnya mencapai Target yang telah ditetapkan

Siklus tersebut akan kembali lagi ke tahap PLAN untuk melakukan


peningkatan proses selanjutnya sehingga terjadi siklus peningkatan
proses yang terus menerus (Continuous Process Improvement). Hasil
evaluasi data pertriwulan dilaporkan Pimpinan rumah sakit dan Ketua
PMKP.
g. Skedul/jadwal pelaksanaan kegiatan

TAHUN 2018
NO KEGIATAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Pengelolaan
Kefarmasian :
a) Perencanaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
b) Pengadaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
c) Penerimaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
d) Distribusi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
e) Penyimpanan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
f) Pengemdalian √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
g) Pencatatan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan pelaporan
h) Pemusnahan √ - - - - - - - - - - -

2 Pelayanan Farmasi
Klinik :
a) Pengkajian
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
resep
b) Dispensing √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
c) PIO √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

d) Konseling
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

e) MESO √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

f) Visite
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

g) Rekonsiliasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Evaluasi
pengelolaan obat √ √ √ √
emergensi dan HD
4 Evaluasi
Pengelolaan
pesediaan √ √ √ √
ruangan/ floor
stock
5 Evaluasi waktu
√ √ √ √
tunggu pelayanan
6 Evaluasi
kesesuaian
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
penulisan resep
sesuai formularium
7 Evaluasi kepuasan
pelanggan √
8 Evaluasi
penggunaan √ √ √ √
Antibiotik
h. Adapun indikator pencapaian program dapat diukur menggunakan
parameter sebagai berikut:

No Jenis Kegiatan Indikator Pencapaian Target

1 2 3 4
1 Pengelolaan Kefarmasian :
a) Perencanaan Kesesuaian persediaan obat/alat kesehatan dengan 100%
kebutuhan yang direncanakan
b) Pengadaan Ketersediaan obat/alat kesehatan yang memadai 100%
c) Penerimaan Kesesuaian antara surat pesanan dan faktur yang 100%
diterima
d) Distribusi Kesesuaian pencatatan obat yang diterima pasien 100%
dengan resep
e) Penyimpanan Kesesuaian pengisian Kartu stok memuat nama Obat, 100%
nomor batch, tanggal kadaluwarsa, jumlah pemasukan,
jumlah pengeluaran dan sisa persediaan

f) Pengendalian Kesesuaian pencatatan terhadap masuk dan keluarnya 100%


obat secara tertib administrasi

g) Pencatatan dan pelaporan Ketepatan waktu pelaporan obat termasuk narkotika dan 100%
psikotropika pada setiap akhir bulan

h) Pemusnahan pencatatan terhadap obat kadaluwarsa atau rusak dan 100%


harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan bentuk
sediaan

2 Pelayanan Farmasi Klinik


a) Pengkajian resep jumlah resep yang dilakukan proses telaah. 100%
b) Dispensing pelayanan pencampuran obat cytostatika secara 100%
aseptis dalam kemasan siap pakai sesuai kebutuhan
pasien oleh tenaga farmasi yang terlatih sesuai standar
c) PIO jumlah pengisian lembar edukasi terintegrasi dalam 100%
rekam medik pasien
d) Konseling jumlah lembar konseling sesuai standar yang ditetapkan 100%
e) MESO ketepatan pelaporan MESO per triwulan 100%
f) Visite Jumlah SOAP yang dilakukan di lembar rekam medis 100%
pasien
g) Rekonsiliasi Jumlah lembar pengisian rekonsiliasi obat oleh DPJP 100%
3 Evaluasi pengelolaan obat laporan dari hasil pengolahan data lembar supervisi 100%
emergensi farmasi yang telah dilakukan secara berkala sesuai SPO
dan kebijakan
4 Evaluasi Pengelolaan pesediaan laporan dari hasil pengolahan data lembar supervisi 100%
ruangan/ floor stock farmasi yang telah dilakukan secara berkala sesuai SPO
dan kebijakan
5 Evaluasi waktu tunggu pelayanan laporan perhitungan waktu tunggu dengan sistem 100%
sampling pada setiap awal bulan dilakukan selama 10
hari di depo rawat jalan
6 Evaluasi kesesuaian penulisan laporan dari perhitungan setiap bulan kesesuaian 100%
resep sesuai formularium penulisan resep dokter dengan formularium
7 Evaluasi kepuasan pelanggan laporan dan pengolahan data kuesioner tentang 100%
kepuasan pelanggan
8 Evaluasi penggunaan Antibiotik aporan tentang penguunaan antibiotik pada pasien rawat 100%
inap di rumah sakit
i. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi hasil kegiatan

1) Pencatatan

Pencatatan dilakukan pada setiap proses Pengelolaan


Kefarmasian meliputi pengadaan (surat pesanan, faktur), penyimpanan
(kartu stok),penyerahan (nota atau struk penjualan) dan pencatatan
lainnya disesuaikan dengan kebutuhan.

2) Pelaporan

Pelaporan terdiri dari pelaporan internal dan eksternal.Pelaporan


internal merupakan pelaporan yang digunakan untuk kebutuhan
manajemen Rumah Sakit dan laporan lainnya. Pengendalian dilakukan
untuk mempertahankan jenis dan jumlah persediaan sesuai kebutuhan
pelayanan, melalui pengaturan sistem pesanan atau pengadaan,
penyimpanan dan pengeluaran. Hal ini bertujuan untuk menghindari
terjadinya kelebihan, kekurangan, kekosongan, kerusakan, kadaluwarsa,
kehilangan serta pengembalian pesanan. Pengendalian persediaan
dilakukan menggunakan kartu stok baik dengan cara manual atau
elektronik. Kartu stok memuat nama Obat, tanggal kadaluwarsa, jumlah
pemasukan, jumlah pengeluaran dan sisa persediaan.

a) Tujuan

(1) Tersedianya data yang akurat sebagai bahan


evaluasi
(2) Tersedianya informasi yang akurat
(3) Tersedianya arsip yang memudahkan penelusuran
surat dan laporan
(4) Mendapat data / laporan yang lengkap untuk
membuat perencanaan
(5) Agaran yang tersedia untuk pelayanan dan bekal
kesehatan dapat dikelola secara efisien dan efektif.

b) Proses pendataan dan pelaporan dapat dilakukan secara:

(1) Tulis tangan


(2) Otomatisasi dengan menggunakan computer
(software)

3) Secara umum seluruh kegiatan dicatat dan laporkan pada akhir


periode program dalam Laporan Evaluasi Hasil Kegiatan instalasi farmasi
dengan disertai dengan kendala yang dihadapi dan rencana tindak lanjut.
21. Instalasi Pendidikan

a. Tujuan Umum.

Sebagai panduan Instalasi Pendidikan dalam melaksanakan kegiatan


pendidikan dan pelatihan personil Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen selama tahun
anggaran 2018.

b. Tujuan Khusus.

1) Terlaksananya program urusan pendidikan di Rumah Sakit Tk II


dr.Soepraoen yang meliputi: pendidikan lanjut (alih jenjang), kerjasama
dengan institusi pendidikan, bimbingan praktek dan field study serta
kegiatan penelitian.

2) Terselenggaranya program urusan pelatihan di Rumkit Tk.II


dr.Soepraoen meliputi: inhouse dan exhouse training, orientasi personel
baru, skill refreshing dan magang fresh graduate.

c. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

1) Kegiatan Pokok

a) Pendidikan lanjut bagi personel rumah sakit.


b) Kerjasama dengan Institusi pendidikan dari luar rumah sakit.
c) Program praktek profesi, OJT (On Job Training) dan praktek
kerja lapangan.
d) Penelitian dari dalam dan luar rumah sakit.
e) Program workshop, seminar dan pelatihan yang
diselenggarakan di luar rumah sakit (Exhouse Training).
f) Program pelatihan, workshop, sosialisasi dan diseminasi
serta seminar yang diselenggarakan di dalam rumah sakit (Inhouse
Training).
g) Program magang fresh graduate dalam meningkatkan
kompetensi perorangan.
h) Program pembekalan dan pengenalan lingkungan rumah
sakit (orientasi) bagi personel baru rumah sakit.
i) Kegiatan skill refreshing bagi personel rumah sakit dalam
rangka peningkatan jenjang kompetensi bekerjasama dengan
Komite Keprofesian.

2) Rincian Kegiatan

a) Pendidikan lanjut bagi personel rumah sakit.

(1) Alih jenjang dari SMA/SMK ke D-III/S-1.


(2) Alih jenjang dari D-III ke S-1.
(3) Alih jenjang dari S-1 ke S-2.
(4) Alih jenjang dari S-2 ke S-3.
(5) Alih jenjang dari dokter umum ke PPDS
b) Kerjasama dengan Institusi pendidikan dari luar rumah sakit.

(1) Menjalin kerjasama baru praktek profesi dan


penelitian dengan program D-III, D-IV/S-1 dan S-2
Kesehatan serta PPDS.
(2) Menjalin kerjasama baru praktek kerja lapangan/field
study dengan SMK program keahlian Kesehatan.
(3) Menjalin kerjasama baru praktek profesi dan
penelitian dengan program D-III, D-IV/S-1 Non Kesehatan.
(4) Evaluasi dan pembaruan kerjasama dengan institusi
pendidikan profesi yang akan memperpanjang kerjasama.

c) Program praktek profesi, OJT (On Job Training) dan praktek


kerja lapangan.

(1) Praktek Kerja Lapangan/Field Study Siswa SMK


Keperawatan
(2) Praktek Kerja Lapangan/Field Study Siswa SMK
Analis Kesehatan
(3) Praktek Kerja Lapangan/Field Study Siswa SMK
Farmasi
(4) Praktek Kerja Lapangan/Field Study Siswa SMK
Keperawatan Gigi
(5) Praktek Kerja Lapangan/Field Study Siswa D-1
Komputer
(6) Field Study Mahasiswa D-I Rekam Medis
(7) Praktek Profesi Mahasiswa Program D-III
Keperawatan
(8) Praktek Profesi Mahasiswa Program D-III Kebidanan
(9) Praktek Profesi Mahasiswa Program D-III Gizi
(10) Praktek Profesi Mahasiswa Program D-III Analis
Kesehatan
(11) Praktek Profesi Mahasiswa Program D-III RMIK
(12) Praktek Profesi Mahasiswa Program D-III Akupunktur
(13) Praktek Profesi Mahasiswa Program D-III Fisioterapi
(14) Praktek Profesi Mahasiswa Program D-III Radioterapi
(15) Praktek Profesi dan Field Study Mahasiswa D-IV/S-1
Keperawatan
(16) Praktek Profesi dan Field Study Mahasiswa D-IV/S-1
Gizi
(17) Praktek Profesi dan Field Study Mahasiswa D-IV/S-1
Kebidanan
(18) Field Study Mahasiswa S-1 Farmasi
(19) Field Study Mahasiswa S-1 Psikologi
(20) Field Study Mahasiswa S-1 Fisioterapi
(21) Praktek Profesi Mahasiswa S-1 Kedokteran (Dokter
Muda)
(22) Field Study Mahasiswa S-2 Keperawatan
(23) Praktek Profesi Mahasiswa PPDS (Dokter Residen)
(24) OJT Susjur Bawat dan Tawat Keslap Rindam V/Brw
d) Penelitian dari dalam dan luar rumah sakit.

(1) Penelitian Kepuasan pelayanan


(2) Penelitian Dokumentasi Pelayanan
(3) Penelitian pencapaian indicator klinis di unit
pelayanan
(4) Penelitian Implementasi Sistem Informasi Manajemen
(5) Penelitian mahasiswa program D-III Kesehatan
(6) Penelitian mahasiswa program D-III Non Kesehatan
(7) Penelitian mahasiswa program D-IV/S-1 Kesehatan
(8) Penelitian mahasiswa program D-IV/S-1 Non
Kesehatan
(9) Penelitian mahasiswa program S-1 Kedokteran
(10) Penelitian mahasiswa program S-2 Kesehatan
(11) Penelitian mahasiswa program S-3
(12) Sosialisasi hasil penelitian internal dan mahasiswa

e) Program workshop, seminar dan pelatihan yang


diselenggarakan di luar rumah sakit (Exhouse Training).

(1) Seminar dan Symposium bagi Dokter


(2) Pelatihan Advanced Cardiac Life Support ( ACLS )
bagi Dokter
(3) Temu Ilmiah Tahunan dan Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan (PKB) Nasional
(4) Pelatihan PPGDON bagi Bidan
(5) Pelatihan PPGD bagi Perawat
(6) Temu Ilmiah Tahunan dan PKB Keperawatan Medikal
dan Bedah
(7) Temu Ilmiah Tahunan dan PKB Keperawatan
Maternitas dan Kebidanan
(8) Temu Ilmiah Tahunan dan PKB Keperawatan Anak
(9) Temu Ilmiah Tahunan dan PKB Keperawatan Jiwa
(10) Temu Ilmiah Tahunan dan PKB Keperawatan Gadar
dan Bencana
(11) Temu Ilmiah Tahunan dan PKB Perawat Manajer
(12) Temu Ilmiah Tahunan dan PKB Keperawatan Palliatif
(13) Pelatihan Keperawatan Intensif bagi Perawat ICU dan
CVCU
(14) Pelatihan Keperawatan Neonatal bagi Petugas
NICU/PICU
(15) Pelatihan Perawatan Luka Bakar
(16) Pelatihan BTCLS bagi perawat Gawat Darurat
(17) Temu Ilmiah Tahunan dan PKB bagi Konselor
HIV/AIDS
(18) Pelatihan Perawatan Stroke Dasar
(19) Pelatihan Penatalaksanaan Pelayanan Kesehatan
Gigi Secara Komprehensif
(20) Pelatihan Manajemen Keperawatan Dan Bangsal
(21) Pelatihan Food Service bagi petugas Unit Gizi
(22) Pelatihan dan Workshop Tatakelola Farmasi
(23) Update Ilmu Patologi Klinik & Laboratorium Klinik
melalui Workshop dan Simposium Ilmiah
(24) Pelatihan Operasional Computed Radiography Dan
Digital
(25) Temu Ilmiah Tahunan dan PKB bagi petugas
Perekam Medis
(26) Workshop pembuatan materi Visum et Repertum bagi
Dokter
(27) Pelatihan PPI Lanjutan bagi staf Komite PPI
(28) Diklat dan ujian sertifikasi ahli pengadaan barang dan
jasa pemerintah
(29)
Pelatihan Pengembangan Media Bagi Petugas Promkes
(30) Pelatihan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS)
(31) Update Terkini tentang Perumahsakitan melalui
Seminar, Workshop dan Bimtek
(32) Diklat Khusus Bagian Diklat Rumah Sakit (ToT, MoT
dan TOC)
(33) Pelatihan Preceptorship bagi pembimbing klinik
mahasiswa
(34) Pelatihan Etik Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan
(35) Pelatihan dan Bimtek Manajemen K3 dan Keamanan
Fasilitas RS
(36) Pelatihan Manajemen BLU RS
(37) Pelatihan dan Bimtek Audit Rumah Sakit dan
Pencegahan Potensi Fraud
(38) Pelatihan pemulasaraan jenazah pasien diduga
terinfeksi

f) Program pelatihan, workshop, sosialisasi dan diseminasi


serta seminar yang diselenggarakan di dalam rumah sakit (Inhouse
Training).

(1) Pelatihan service excellent bagi petugas pelayanan


(2) Pelatihan komunikasi efektif bagi petugas pelayanan
(3) Sosialisasi Handling Customer Complaints/
Penanganan Keluhan Pelanggan
(4) Pelatihan Disaster Plan/Kesiapsiagaan Bencana
(5) Pelatihan dan simulasi Penanggulangan Bahaya
Kebakaran di Rumah Sakit
(6) Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit
(7) Pelatihan dan Simulasi Sasaran Keselamatan Pasien
(8) Pelatihan BHD bagi Personel Rumah Sakit
(9) Pelatihan Food Service dan Tata Boga bagi Petugas
Penyaji Makanan
(10) Klinik Penyusunan Indikator Mutu Unit Kerja bagi
Personel Rumkit
(11) Pelatihan Kemampuan Edukasi bagi Petugas PKRS
(12) Diseminasi hasil exhouse training dalam Pertemuan
Ilmiah Komite Medik (Round table Discussion)
(13) Diseminasi hasil exhouse training dalam bidang
keperawatan, keteknisian medis
(14) Pelatihan dan workshop asuhan keperawatan
(15) Pelatihan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit
Edisi I
(16) Sosialisasi dan Workshop dokumen Pokja-Pokja
Akreditasi Rumah Sakit
(17) Sosialisasi dan Workshop kebijakan, pedoman dan
SOP unit kerja
(18) Workshop penatalaksanaan Rekam Medik bagi PPA
pasien
(19) Pelatihan MC bagi petugas informasi dan pembawa
acara
(20) Seminar Kesehatan bagi Masyarakat Umum

g) Program magang fresh graduate dalam meningkatkan


kompetensi perorangan.

(1) Pembekalan dan Orientasi Magang Fresh Graduate


Keperawatan Kompetensi Gawat Darurat.
(2) Pembekalan dan Orientasi Magang Fresh Graduate
Keperawatan Kompetensi Haemodialisis.
(3) Pembekalan dan Orientasi Magang Fresh Graduate
Keperawatan Kompetensi Perawatan Intensif.
(4) Pembekalan dan Orientasi Magang Fresh Graduate
Kebidanan

h) Program pembekalan dan pengenalan lingkungan rumah


sakit (orientasi) bagi personel baru rumah sakit.

(1) Program Orientasi Pegawai / Karyawan Baru Periode


I tahun 2018
(2) Program Orientasi Pegawai / Karyawan Baru Periode
II tahun 2018

i) Kegiatan skill refreshing bagi personel rumah sakit dalam


rangka peningkatan jenjang kompetensi (rekredensial) bekerjasama
dengan Komite Keprofesian.

(1) Uji Kredensial Tenaga Keperawatan Periode I tahun


2018
(2) Uji Kredensial Tenaga Keperawatan Periode II tahun
2018.
(3) Uji Kredensial Tenaga Medis tahun 2018
(4) Uji Kredensial Tenaga Keteknisian Medis tahun 2018
d. Cara Melaksanakan Kegiatan

1) Pendidikan lanjut bagi personel rumah sakit.

a) Mengidentifikasi perguruan tinggi tempat penyelenggaraan


Dikjut.

b) Menginformasikan jadwal sipenmaru kepada personel yang


akan melaksanakan Dikjut.

c) Memfasilitasi proses perijinan dan pendaftaran Dikjut ke


suprasistem.

d) Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan Dikjut.

e) Melaporkan perkembangan kegiatan secara berkala

2) Kerjasama dengan Institusi pendidikan dari luar rumah sakit.

a) Melaksanakan identifikasi terhadap institusi pendidikan yang


sudah dan akan melaksanakan kerjasama

b) Melaksanakan verifikasi

c) Melaksanakan koordinasi terkait kesiapan unit yang akan


menerima praktekan

d) Memproses naskah kerjasama sesuai SOP yang berlaku

e) Melaksanakan hearing dan ceremonial penandatanganan


naskah kerjasama secara kolektif setiap 6 (enam) bulan.

f) Mencatat, mengarsipkan dan melaporkan pelaksanaan


kegiatan kepada supra sistem

3) Program praktek profesi, OJT (On Job Training) dan praktek kerja
lapangan.

a) Mengidentifikasi permohonan praktek dari institusi


pendidikan

b) Melakukan verifikasi jadwal praktek yang telah tersusun

c) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait jadwal,


kapasitas, kompetensi dan lama praktek

d) Melaksanakan pembekalan dan pengenalan lingkungan


rumah sakit dan penyumpahan kepada praktekan

e) Melaksanakan monitoring kegiatan praktek dan proses


bimbingan di unit kerja
f) Melaksanakan evaluasi kegiatan praktek

g) Menyelesaikan proses pembayaran biaya praktek dan


administrasi keuangan

h) Membuat laporan evaluasi kegiatan praktek

4) Penelitian dari dalam dan luar rumah sakit.

a) Mengidentifikasi permohonan penelitian yang masuk

b) Melakukan verifikasi dan telaah etik terhadap protokol


penelitian

c) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait jadwal,


target dan lama penelitian

d) Melaksanakan penyumpahan kepada peneliti

e) Melaksanakan monitoring kegiatan penelitian di unit kerja

f) Memfasilitasi presentasi hasil penelitian

g) Menyelesaikan proses pembayaran biaya penelitian dan


administrasi keuangan

h) Membuat laporan evaluasi kegiatan penelitian

5) Program workshop, seminar dan pelatihan yang diselenggarakan di


luar rumah sakit (Exhouse Training).

a) Melaksanakan kajian dan analisis kebutuhan pelatihan


personel rumah sakit (Training Needs Assessment/TNA) dengan
memperhatikan trend dan issue yang berkembang.

b) Melaksanakan seleksi dan verifikasi terhadap penawaran


pelatihan dari penyelenggara disesuaikan dengan hasil analisis
kebutuhan pelatihan rumah sakit.

c) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait personel


yang diusulkan mengikuti pelatihan.

d) Menyelesaikan proses administrasi dan keuangan bagi


personel yang ditunjuk.

e) Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan serta tindak


lanjut hasilnya bagi yang bersangkutan dan rumah sakit.

f) Membuat laporan pencapaian mutu kegiatan exhouse


training.
6) Program pelatihan, workshop, sosialisasi dan diseminasi serta
seminar yang diselenggarakan di dalam rumah sakit (Inhouse Training).

a) Melaksanakan kajian dan analisis kebutuhan pelatihan


personel rumah sakit (Training Needs Assessment/TNA) dengan
memperhatikan trend dan issue yang berkembang.

b) Menentukan program dan jadwal inhouse training sesuai


hasil analisis kebutuhan pelatihan SDM rumah sakit.

c) Melaksanakan rapat koordinasi terkait kepanitiaan inhouse


training, personel yang mengikuti, narasumber, sarana prasarana
kegiatan, konsumsi, ATK, materi, sistem evaluasi dan anggaran
biaya yang dibutuhkan.

d) Melaksanakan koordinasi dengan instansi luar yang


mendukung kegiatan inhouse training.

e) Melaksanakan ceremonial pembukaan dan penutupan


kegiatan inhouse training.

f) Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan serta tindak


lanjut hasilnya bagi individu dan rumah sakit.

g) Menyelesaikan proses administrasi dan wabku inhouse


training.

h) Membuat laporan pencapaian mutu kegiatan inhouse


training.

7) Program magang fresh graduate dalam meningkatkan kompetensi


perorangan.

a) Mengidentifikasi permohonan dari peserta magang.

b) Melakukan verifikasi persyaratan peserta magang.

c) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait jadwal,


kapasitas, kompetensi dan lama praktek.

d) Melaksanakan pembekalan dan pengenalan lingkungan


rumah sakit dan penyumpahan kepada praktekan.

e) Melaksanakan monitoring proses bimbingan di unit kerja.

f) Melaksanakan evaluasi terhadap praktekan magang.

g) Menyelesaikan proses administrasi penilaian dan sertifikat


serta pertanggungjawaban keuangan.

h) Membuat laporan evaluasi kegiatan magang.


8) Program pembekalan dan pengenalan lingkungan rumah sakit
(orientasi) bagi personel baru rumah sakit.

a) Menentukan jadwal orientasi pegawai/karyawan baru rumah


sakit.

b) Melaksanakan rapat koordinasi terkait kepanitiaan orientasi,


personel yang mengikuti, narasumber, sarana prasarana kegiatan,
konsumsi, ATK, materi dan anggaran biaya yang dibutuhkan.

c) Melaksanakan ceremonial pembukaan dan penutupan


kegiatan orientasi.

d) Melaksanakan monitoring proses bimbingan di unit kerja.

e) Melaksanakan evaluasi/penilaian terhadap peserta orientasi.

f) Menyelesaikan proses administrasi penilaian, rekomendasi


dan sertifikat serta pertanggungjawaban keuangan.

g) Membuat laporan evaluasi kegiatan.

9) Kegiatan skill refreshing bagi personel rumah sakit dalam rangka


peningkatan jenjang kompetensi bekerjasama dengan Komite
Keprofesian.

a) Melaksanakan verifikasi terhadap personel yang akan


melaksanakan skill refreshing.

b) Melaksanakan rapat koordinasi terkait kepanitiaan, personel


yang mengikuti, assesor/mitra bestari, sarana prasarana kegiatan,
konsumsi, ATK, materi skill test dan anggaran biaya yang
dibutuhkan.

c) Melaksanakan ceremonial pembukaan kegiatan skill


refreshing.

d) Melaksanakan monitoring kegiatan.

e) Melaksanakan evaluasi/penilaian terhadap peserta.

f) Menyelesaikan proses administrasi penilaian, rekomendasi


dan pertanggungjawaban keuangan.

g) Membuat laporan evaluasi kegiatan.


e. Sasaran

1) Terlaksananya pendidikan lanjut dan alih jenjang bagi personel


rumah sakit sesuai periode waktu yang telah ditetapkan rata-rata 5 (lima)
personel pertahun.

2) Terealisasinya perjanjian kerjasama dengan Institusi Diklat dari luar


rumah sakit baik yang baru maupun perpanjangan minimal 2 (dua)
periode setahun dengan rata-rata 10 (sepuluh) PKS tiap periode.

3) Terpetakan dan terlaksananya kegiatan praktek profesi, OJT (On


Job Training) dan praktek kerja lapangan (Field Study) di masing-masing
unit kerja sesuai proposal kegiatan yang diajukan dengan memperhatikan
aspek keamanan, keselamatan dan kepuasan pasien serta etika profesi
dan tata aturan yang berlaku, rata-rata 10 (sepuluh) praktekan per unit
kerja per bulan dengan ratio 1 pembimbing berbanding 5 praktekan (1:5).

4) Terlaksananya kegiatan penelitian ilmiah baik dari dalam maupun


luar rumah sakit sesuai prosedur, mekanisme dan etika penelitian yang
berlaku, rata-rata 8 (delapan) penelitian per bulan.

5) Terlaksananya kegiatan workshop, seminar dan pelatihan yang


diselenggarakan di luar rumah sakit (Exhouse Training) sesuai rencana
berdasarkan hasil analisis kebutuhan pelatihan rumah sakit, rata-rata 4
(empat) kegiatan perbulan disertai rencana tindak lanjut yang dapat
dievaluasi.

6) Terselenggaranya program pelatihan, workshop, sosialisasi dan


diseminasi serta seminar yang diselenggarakan di dalam rumah sakit
(Inhouse Training) berdasarkan hasil analisis kebutuhan pelatihan SDM
rumah sakit rata-rata 2 (dua) kegiatan perbulan untuk memenuhi minimal
20 jam pelatihan perorang pertahun dengan hasil yang dapat dievaluasi.

7) Terselenggaranya program magang fresh graduate yang


tersertifikasi pada unit kerja yang diminati minimal 3 (tiga) kali pertahun
dengan rata-rata peserta 10 (sepuluh) orang.

8) Terlaksananya program pembekalan dan pengenalan lingkungan


rumah sakit (orientasi) bagi personel baru rumah sakit sesuai standar
rekruetmen pegawai minimal 1 (satu) kali pertahun.

9) Terlaksananya kegiatan uji kompetensi (skill refreshing)


bagi personel rumah sakit dalam rangka peningkatan jenjang kompetensi
dan pemetaan status ketenagaan di rumah sakit minimal 2 (dua) kali
setahun.

f. Skedul (Jadwal) Pelaksanaan Kegiatan (terlampir)


IV. PENUTUP

22. Penutup

Demikian Program Kerja Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen TA. 2018 dibuat
sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas bagi seluruh staf dan anggota, dengan
harapan agar kinerja Rumkit dapat diarahkan, dikendalikan, diawasi, dan dievaluasi.

Malang, Januari 2018


Kepala Rumah Tk. II dr. Soepraoen,

dr. Sebastian A.B


Kolonel Ckm NRP. 34131

Anda mungkin juga menyukai