Anda di halaman 1dari 43

Manajemen Pengembangan

Profesional Perawat
Dalam Kedaruratan
Asuhan Keperawatan
Delirium

Disusun Oleh Kelompok 2 :


Firda Fauziyah P27820717015 Syevana Vindya M. P27820717022
Devi Faridatul. U P27820717016 Zenitha Firdaus N. P27820717023
Safira Qibtiya P27820717017 Galuh Ayuwantiwi P27820717024
Siti Hanifah P27820717018 Doni Aditya P27820717026
Bobi Bimantara P27820717019 Sri Shinta M.T P27820717027
Ainul Yatim P27820717020 Anggie Dwi L. P27820717028
Vicky Amalia P27820717021
Definisi Delirium
Delirium adalah suatu gangguan organic global
akur dan sementara dari fungsi system saraf
pusat yang menyebabkan gangguan kesadaran
dan perhatian (Allison dkk, 2004 dalam Septian,
2015).

Delirium biasanya terjadi dalam waktu


singkat, kadang – kadang tidak lebih dari
beberapa jam, dan berfluktuasi atau berubah
sepanjang hari
Etiologi Delirium Faktor predisposisi
Faktor predisposisi membuat seseorang lebih rentan mengalami
delirium.Faktor predesposisi gangguan otak oraganik; seperti
demensia, umur lanjut, kecelakaan otak, seperti stroke, dll
Faktor presipitasi
Faktor presipitasi merupakan factor penyebab somatic delirium.
Termasuk perubahan lingkungan (perpindajan ruangan),
pneumonia, infeksi, dehidrasi, hipoglikemia, imobilisasi, malagizi,
dll

Terdapat 4 (empat)subkategori delirium berdasarkan sejumlah penyebab, yaitu:


A. Delirium akibat kondisi medis umum, seperti infeksi.
B.  Delirium yang diinduksi oleh obat-obatan, seperti zat psikoaktif.
C.  Delirium dengan etiologi multiple, seperti trauma kepala dan penyakit ginjal
D. Delirium yang tak tergolongkan. (Sadock & Virginia. 2010).
Jenis-jenis delirium
A. Delirium hiperaktif.
Delirium hiperaktif adalah penderita akan terlihat gelisah,
seringkali
berubah mood atau berhalusinasi. Gejala ini paling mudah dikenali.
B. Delirium hipoaktif
Delirium hipoaktif adalah penderita akan tampak tidak aktif atau
mengurangi aktivitas gerak, lesu, mengantuk atau tampak linglung.
C. Delirium campuran
Delirium campuran adalah penderita akan sering menunjukkan

perubahan gejala dari delirium hiperaktif ke delirium hipoaktif atau

sebaliknya.
Tanda dan Gejala Delirium
1. Gangguan kesadaran
2. Gangguan atensi
3. Gangguan memori dan disorientasi
4. Agitasi
5. Apatis dan menarik diri ( with drawl )
6. Gangguan persepsi

Tanda tanda neurologis


Pada delirium dapat muncul tanda neurologis antara lain
:tremorgait (berjalan seperti zombie atau tidak
seimbang), sulit untuk menulis dan membaca serta
gangguan fisual.
Psikopatologi Delirium
Gangguan jiwa yang psikotik atau nonpsikotik yang disebabkan oleh
gangguan jaringan fungsi
otak. Gangguan fungsi jaringan otak ini dapat disebabkan oleh penyakit
badaniah yang terutama mengenai otak (meningoensephalitis, gangguan
pembuluh darah otak, tumur otak dan sebagainya) atau yang terutama di
luar otak atau tengkorak (tifus, endometriasis, payah jantung, toxemia
kehamilan, intoksikasi dan sebagainya). Bila bagian otak yang terganggu
itu luas, maka gangguan dasar mengenai fungsi mental sama saja, tidak
tergantung pada penyakit yang menyebabkannya. Bisa juga didapatkan
adanya febris. Terdapat gejala psikiatrik bila sangat mengganggu dapat
diberikan neroleptika, terutama yang mempunyai dosis efektif tinggi.
Penatalaksanaan delirium
A. Melindungi saluran napas.
B. Menyediakan cairan dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh penderita.
C. Membantu penderita yang kesulitan menggerakkan tubuh.
D. Menangani rasa nyeri yang dialami penderita.
E. Mencegah penderita kehilangan kendali atas dirinya.
F. Menghindari pemakaian pengekangan fisik atau pemakaian tabung
kandung kemih.
G. Menghindari banyak perubahan di lingkungan sekitar penderita.
H. Mendorong adanya interaksi antara penderita dengan keluarga atau
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah atau tid
ak
memperparah delirium, yaitu:

1. Menghindari faktor-faktor yang berisiko memicu delirium, misalnya berada di rumah sakit dengan
suasana baru, suara berisik, pemakaian obat bius
2. Lakukan kebiasaan tidur yang sehat. Sediakan kamar dan lingkungan yang tenang.
3. Terus berusaha menenangkan atau mengarahkan penderita agar tidak merasakan banyak perubahan di
sekitarnya
4. Menghindari masalah medis dan komplikasi lainnya, yang juga membantu menurunkan tingkat
keparahan delirium. Diet sehat, obat-obatan tersedia, anjuran untuk berolahraga, dan mengobati kondisi
fisik yang mengarah ke gangguan kesehatan tertentu, semua dapat membantu menurunkan kekambuhan
delirium.
Perbedaan Delirium dan Dimensia
Gambaran Delirium Dimensia

Riwayat Penyakit akut Penyakit kronik

Awal Cepat Lambat laun

Sebab Terdapat penyakit lain (infeksi, dehidrasi, guna.putus obat) Biasanya penyakit otak kronik (Seperti Aizheimer

demensia vascular)

Lamanya Berhari-hari/minggu Berbulan/ tahun

Perjalanan Naik turun Sakit kronik progresif

Taraf kesadaran Naik turun Normal

Orientasi Terganggu periodic Intak pada awalnya

Afek Cemas dan iritabel Labil tapi tak cemas

Alam fikiran Sering terganggu Turun jumlahnya

Bahasa Lamban, inkoheren,inadekuat Sulit menemukan istilah tepat

Daya ingat Jangka pendek terganggu nyata Jangka pendek & panjang terganggu

Persepsi Halusinasi (visual) Halusinasi jarang


Your Text Here
You can simply impress
your audience and add a
unique zing and appeal to
your Presentations.

Your Text Here


You can simply impress
your audience and add a
unique zing and appeal to

Asuhan Kepera
your Presentations.

watan Delirium Your Text Here


You can simply impress
your audience and add a
unique zing and appeal to
your Presentations.
Pengkajian
1. Identitas

Nama : Sdr. R
Umur : 22 tahun
Jenis kelamin : laki-laki 80%
Suku/bangsa : Jawa/indonesia
Agama : islam
Alamat : Jl. K U IV/34 SDR
Pendidikan : lulusan lulusan STM teknik mesin
Pekerjaan : Swasta
MRS : 8 Agustus 2020
Tanggal Pengkajian : 9 Agustus 2020
Sumber data : klien, teman,keluarga keluarga (ayah dan ibu klien)
2. Keluhan Utama
Ngomel-ngomel

Autoanamnese :
Klien dapat menyebutkan namanya yang dijawab dengan suara yang agak keras,tetai klien dapat menyebutkan
siapa ayah dan ibunya serta teman yang ada di sekitarnya.

Heteroanamnese :
1 minggu yang lalu klien sakit panas,disertai bicara ngelatur,gelisah,sulit tidru dan seperti bingung dan marah-
marah
Klien sering melihat dan mendegar sesuatu yang terasa pada tangan yang dipasang infus ada bunyi derap sapi
sebanyak 4 (empat) yang sedang berkejar-kejaran (“tak-tuk-tak-tuk”)
Klien juga tidak mengenal orang-orang yang disekitarnya yang sebelumnya sudah dikenalnya (salah menyebutkan
namanya)
Klien banyak ngelamun,tidak bisa tidur dan tidak mau makan
Klien pernah mempunyai keinginan untuk mencapai ilmu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain sejak 4
bulan yang lalu tetapi klien tidak mampu dalam menjalaninya dan bertirakat sehingga klien tergoncang jiwanya,
ngomel-ngomel,berbicara keras dan kadang-kadang marah sehingga harus dibawa ke RS.
4. Pemeriksaan Fisik
3. Faktor Predisposisi
Kesadaran yang meningkat,
• Klien belum pernah mengalami gangg-uan GCS 456,
jiwa Refleks fisiologis (+),
• Tidak ada anggota keluarganya yang refleks patologis (-),
mengalami gangguan jiwa Tensi 120/70,
• Klien pernah menjalani operasi usus buntu nadi 80x/menit,
pada bulan desember tahun 2019 di RS RR 20x/menit,
Kartini Krian temperatur 37,1ºC,
• Pengalaman klien yang tidak menyenangkan BB 44 Kg,TB 158 cm,
adalah pada gurunya saat menjalani takikardia,
pembekalan ilmu sehingga dirinya merasa BB menurun karena nafsu makan yang
tidak kuat lagi menurun dan tidak mau makan.
5. Psikososial
a. Genogram
b. Konsep diri
• Gambaran diri klien tidak mengeluh tentang gambaran diri yang dimiliki
(menerima diri sendiri apa adanya).
• Identitas klien laki-laki.
• Peran,klien sebagai anak yang perlu mengabdi kepada keluarga (ayah dan
ibu) dengan bekerja keras membantu di sawah.
• Ideal diri, keinginann yang tidak sesuai dengan kenyataan dan kemampuan
yang ada(mencari ilmu untuk menjaga diri dan membantu orang lain tetapi
tidak mampu untuk mendapatkannya)
• Harga diri,tidakmampuan dalam mencapai tujuan sehingga klien merasa
harga dirinya rendah karena kegagalannya.
c. Hubungan Sosial
Klien menganggap bahwa orang tua merupakan orang yang paling berarti dan perlu
berbakti kepadanya serta berbalas budi.Berbagai faktor di masyarakat yang
membuat klien diterima sebagai anggota kelompok remaja karena mempunyai
kepandaian dalam bidang olahraganya (seperti badminton,pingpong,sepak bola,dan
permainan ringan lainya). Klien juga mengikuti permainan yang sifatya totoan dan
klien pernah kalah sehingga berkeinginan untuk mencari ilmu untuk menambah
kematangan diri dan membantu orang lain tetapi klien tidak mampu sehingga
mengalami gangguan interaksi dan jengkel pada gurunya

d. Spiritual
Keyakinan klien terhadap agama dan keyakinannya masih sangat kuat.Tetapi tidak
atau kurang mampu dalam melaksanakan ibadahnya sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
6. Status Mental
a. Penampilan klien tidak rapi dan tidak mampu untuk merawat dirinya sendiri,
berbaring dan dipasang infus dextrose 5% 20 tetes/menit pada tangan kiri
b. Pembicaraan keras,cepat,dan inkoheren
c. Aktivitas motorik ,perubahan motorik dapat dimanifestasikan adanya peningkatan
kegiatan motorik,gelisah,agitasi
d. Alam Perasaan
Klien nampak ketakuan dan putus asa dan harga diri rendah.
e. Afek dan emosi
Keadaan ini menimbulkan perubahan efek yang digunakan klien untuk
melindungi dirinya,karena afek yang telah berubah memampukan klien mengingkari
dampak emosional yang menyakitkan dari lingkungan eksternal.Respon emosional
klien mungkin tampak bizar dan kerangka pikir yang telah berubah. Perubahan afek
adalah tumpul,datar,tidak sesuai,berlebihan dan ambivalen.
f. Interaksi selama wawancara
Sikap klien terhadap pemeriksa kurang kooperatif,kontak mata kurang serta secara
menunjukan sifat bermusuhan.

g. Persepsi
Perubahan persepsi yang paling sering ditemukan adalah halusinasi penglihatan dan
pendengaran.

h. Proses berpikir
Klien yang terganggu pikirannya sukar berperilaku kohem,tindakannya cenderung
berdasarkan penilaian pribadi klien terhadap realitas yang tidak sesuai dengan penilaian yang
umum diterima.Bentuk pikir non realistik.Penilaian realitas secara pribadi oleh klien merupakan
penilaian subyektif yang dikaitkan dengan orang,benda atau kejadian yang tidak logis (pemikiran
autistik).Klien tidak menelaah ulang kebenaran realitas.Arus pikir (Asosiasi longgar),dan isi pikir
(pemikiran tak memadai).
i. Tingkat Kesadaran
Kesadaran berkabut,bingung,disorientasi waktu,temapt,dan orang.

j. Memori
Gangguan daya ingat yang baru saja terjadi kejadian pada beberapa jam atau hari
yang lampau yang sudah lama berselang terjadi (kejadian beberapa tahun yang lalu)

k.Tingkat Konsentrasi
Klien tidak mampu berkosentrasi

l. Kemampuan Penilaian
Gangguan ringan dalam penilaian atau dan lambat dalam pengambilan.
7. Kebutuhan Klien sehari-hari
• Tidur, klien sukar tidur karena cemas,gelisah,berbaring atau duduk dan gelisah.Kadang-
kadang terbangun tengah malam dan sukar tidur kembali.Tidurnya terganggu sepanjang
malam,sehingga tidak merasa segar di pagi hari yang ditandai adanya klien tampak
ngantuk,mata merah dikuatkan oleh cerita keluarganya (ayah dan ibu klien)
• Selera makan,Klien tidak mempunyai selera makan atau makannya hanya sedikit karena
putus asa,merasa tidak berharga,aktivitas terbatas sehingga bisa terjadi penurunan berat
badan.
• Eliminasi, Klien terganggu buang air kecilnya,kadang-kadang dibantu dan kadang
ngompol dan belum BAB selama 2 hari setelah MRS.
Apabila klien merasa tidak berhasil,kegagalan maka ia akan
menetralisir,mengingkari atau meniadakannya dengan
8. Mekanisme mengembangkan berbagai pola koping
Koping mekanisme.Ketidakmampuan mengatasi secara konstruktif
menyebabkan klien ngomel-ngomel,menarik diri dari
kelompoknya dan kadang-kadang marah.
Perawatan

9. Penatalaksanaan 1. Pengobatan etiologik harus sedini mungkin dan disamping faal otak
dibantu agartidak terjadi kerusakan otak yang menetap.
2. Peredaran darah harus diperhatikan (nadi,jantung dan tekanan
darah),bila perlu diberi stimulansia.
Pemeriksaan Penunjang 3. Pemberian cairan harus cukup,sebab tidak jarang terjadi dehidrasi.
Hati-hati dengan sedativa dan narkotika (barbiturat,morfin) sebab
Pemeriksaan laboratorium : kadang-kadang tidak menolong,tetapi dapat menimbulkan efek
Tanggal 10 agustus 2020 paradoksal,yaitu klien tidak menjadi tenang,tetapi bertambah
Hb : 12,5gr% gelisah.
LED : 45mg/L 4. Klien harus dijaga terus,lebih-lebih bila ia sangat gelisah,sebab
berbahaya untuk dirinya sendiri (jatuh,lari dan loncat keluar dari
Leukosit :5,0 x 10-9/dl
jendela dan sebagainnya) ataupun untuk orang lain.
5. Dicoba menenangkan klien dengan kata-kata (biarpun
Pemeriksaan widal
kesadarannya menurun) atau dengan kompres es.Klien mungkin
S thyphi O : negatif lebih tenang bila ia dapat melihat orang atau barang yang ia kenal
S thphi H : negatif dari rumah.
S Para A : negatif 6. Terdapat gejala psikiatrik bila sangat mengganggu dapat diberikan
S Para B : negatif nerloptika, terutama yang mempunyai dosis efektif tinggi.
Dampak masalah
• Individu
• Pola persepsi dalam pemeliharaan kesehatan,klien secara tidak sadar bahwa
dirinya mengalami gangguan jiwa
• Pola nutrisi dan metabolisme,penurunan berat bedan dan pemenuhan
kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
• Pola aktivitas,perilaku yang hiperkenesia,agitasi,dan gelisah
• Pola eliminasi,bak masih ngompol (kadang-kadang),2 hari belum BAB setelah
MRS
a. individu • Pola istirahat dan tidur,klien sulit tidur dan gelisah
• Pola kognitif,klien tidak bisa konentrasi dan lambat berbicara dan mengambil
keputusan
• Pola persepsi diri,halusinasi dengar dan penglihatan
• Pola Peran,harga diri rendah,putus asa,kegagalan
• Pola penyesuai diri,isolasi diri
• Pola hubungan sosial,kerusakan interaksi sosial
• Pola kepercayaan dan agama,gangguan dalam beribadah
• Klien mungkin mengabaikan atau mendapat kesulitan dalam
melakukan kegiatan sehari-hari seperti kebersihan diri misalnya tidak
mau mandi,tidak menyisir atau mengganti pakaian.
• Kesejahteraan dan konsep diri,klien merasa kehilangan harga diri,harga
diri rendah, merasa tidak berarti,tidak berguna dan putus asa sehingga
b. Keluarga : klien perlu diisolasi
• Kemandirian,klien kehilangan kemandirian akan hidup dan
ketergantngan pada keluarganya atau orang yang merawat cukup
tinggi,sehingga menimbulkan stress fisik
• Ketegangan tingkat konflik ,menganggu satu atau lebih anggota
keluarga berperan dengan baik.
Analisa data
Pengelompokan Data Etiologi masalah
DS : Penurunan Risiko perilaku
Keluarga mengatakan klien mendengar suara bisikan Kesadaran Kekerasan
keras, sering memegang klien ketika gelisah karena dan
klien ingin melepas infuse dan meminta dilepas tali gangguan
pengikatnya. persepsi
Klien mengatakan bahwa di tempat pemasangan infuse sensori
ada 4 pasang sapi yang kejar-kejaran
DO :
Klien tampak gelisah, berontak, ngomel-ngomel tidak
enak duduk tidak enak tidur, mata memerah, kontak
Analisa Data Etiologi Masalah
DS : Intake tidak adekuat dan status emosiaonal Risiko Defisit Nutrisi
Keluarga mengatakan bahwa klien sudah meningkat
dua hari tidak mau makan dan kalaupun
mau makan hanya dua/tiga suapan saja
DO :
Mukosa bibir kering, turgor baik,
konjungtiva tidak anemis, terpasang infuse
dextrose 4 % di tangan kiri dengan tetesan
maintenance 20 tpm, tampilan fisik kurus,
TD : 120/70 mmHg, S : 37 C

DS :
Keluarga mengatakan klien kadang
berbicara sendiri dengan nada agak keras Sistem pendukung tidak adekuat Isolasi Sosial
dan tampak gelisah
DO :
Tampak sukar berinteraksi dengan orang
lain,komunikasi tidak realistic, kontak mata
kurang, afek emosi dangkal, kesadaran
berubah ubah, psikmotor meningkat, bentuk
Analisa Data Etiologi Masalah
DS :
Table Style Keterbatasan dalam membersihkan diri Defisit Perawatan Diri
Keluarga mengakatan klien tidak mandi
hanya diseka di bagian tubuh yang terbuka
saja, kadang klien ngompol
DO :
Your Text Here Your Text Here Your Text Here
Kemauan perawatan diri
Your Text
menurun,penampilan Heretampak
tidak rapi,
kusut dan kusam, celana basah karena
$100 $80 $99
$150
ngompol, klien terpasang fiksasi sehingga You can simply You can simply You can simply
kebutuhan adl dibantu impress your impress your impress your
You can simply audience and audience and audience and
impress your add a unique add a unique add a unique
audience and
DS : add a unique Kurang terpapar informasi Defisit Pengetahaun
Keluarga mengatakan belum mengetahui
obat dan efek samping obat klien,
pendidikan
Text Here
rata rata keluarga lulusan SD,Keluarga Text Here Text Here Text Here
mengatakan bahwa klien ingin tidur saja,
tidak
henak menelan makanan dan memegangi
DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
1. Risiko perilaku kekerasan d.d Perubahan kesadaran dan gangguan persepsi sensori
2. Risiko deficit nutrisi d.d Intake tidak adekuat dan status emosiaonal meningkat
3. Isolasi sosial B.d Sistem pendukung tidak adekuat d.d Keluarga mengatakan klien
kadang berbicara sendiri dengan nada agak keras dan tampak gelisah Tampak sukar
berinteraksi dengan orang lain,komunikasi tidak realistic, kontak mata kurang, afek emosi
dangkal, kesadaran berubah ubah, psikmotor meningkat, bentuk pikir non realistic, arus
asosiasi longgar, isi pemikiran tidak memadai,
4. Defisit perawatan diri B.d Keterbatasan dalam membersihkan diri d.d Keluarga
mengakatan klien tidak mandi hanya diseka di bagian tubuh yang terbuka saja, kadang
klien ngompol Kemauan perawatan diri menurun,penampilan tidak rapi, tampak kusut
dan kusam, celana basah karena ngompol, klien terpasang fiksasi sehingga kebutuhan adl
dibantu
5. Kurang terpapar informasi B.d Kurang terpapar informasi d.d Keluarga mengatakan
belum mengetahui obat dan efek samping obat klien, pendidikan rata rata keluarga
lulusan SD,Keluarga mengatakan bahwa klien ingin tidur saja, tidak enak menelan
RENCANA TINDAKAN KEPERAW
ATAN
a. Risiko terhadap penyiksaan pada diri sendiri, orang lain dan lingkungan
berhubungan dengan berespin oada gangguan sensori- persepstual
(halusiansi dengan dan lihat).
Batasan kriteria:
Sasaran jangka pendek:
- Dalam 2 minggu klien dapat mengenal tanda tanda peningkatan kegelisahan
dan melaporkan pada perawat agar dapat diberikan intervensi sesuai
kebutuhan.
Sasaran jangka Panjang :
- Klien tidak akan membahayakan diri, orang lain dan lingkungan selama
dirumah sakit.
Intervensi Rasional
Columns Style
1. Pertahankan agar lingkungan klien pada tingkat stimulus 1. Tingkatkan ansietas atau gelisah akan meningkat dalam
2. yang rendah (penyinaran rendah, sedikit orang, dekorasi yang lingkungan yang penuh stimulus
sederhana dan tingkat kebisingan yang rendah) 2. Lingkungan psikososial yang terapiutik akan menstimulasu
3. Ciptakan lungkyngan psikososial : kemampuan perasaan kenyataan
- sikap perawat yang bersahabat, penuh perhatian, lembut dan 3. Observasi ketat merupakan hal yang penting karena dengan
hangat) demikian intervensi yang tepat dapat memberikan segera dan untuk
- Bina hubungan saling percaya (menyapa klien dengan rama selalu memastikan bahwa klien berasa dalam keadaan aman
memanggil nama klien, jujur tepat janji, empati dan menghargai) 4. Klien perlu dikembangkan kemampuannya untuk menilai realita
- Tunjukkkan perawat yang bertanggung jawab secara adekuat agar klien dapat beradaptasi dengan lingkungan.
4. Observasi secara ketat perilaku klien (setiap 15 menit) Klien yang berada dalam keadaan gelisah, bingung,klien tidak
5. Kembangkan orientasi kenyataan : menggunakan benda benda tersebut untuk membahayan diri
- bantu klien untuk mengenal persepsinya sendiri Maupin orang lain
- Beri umpan balik tentang perilaku klien tanpa menyokong atau 5. Klien halusinasi pada fase berat tidak dapat mengontrol
membantah kondisi nya perilakunya. Lingkungan yang aman dan pengawasan yang tepat
- Beri kesempatan untuk mengungkapkan persepsi dan daya dapat mencegah cedera.
orientasi 6. Klien yang sudah dapat mengontrol halusinasi nya perlu
6. Lindungi klien dan keuar dari bahaya halusinasi : sokongan keluarga untuk mempertahankannya.
- Kaji halusinasi kllien 7. Obat neroleptika ini dipakai untuk mengendalikan psikosis dan
- Lakukan Tindakan pengawasan ketat, upayakan tidak melakukan mengurangi tanda tanda agitasi
pengikatan
b. perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
kurang, status emosioanl yang meningkat.
Batas kriteria :
- Penurunan berat badan, konjungtiva dan membrane mukosa pucat, turhor kulit
jelekm ketidakseimbangan elektrolit dan kelemahan)
Sasaran jangka pendek :
- Klien dapat mencapai pertambahan 0.9 kg/hari kemudian
- Hasil laboratorium elektrolit serum klien akan Kembali dalam batas normal dalam
1 minggu
Sasaran jangka Panjang :
Klien tidak memperlihatkan tanda tanda / gejala malnutrisi saat pulang.
intervensi Rasional
1. Monitor masukan, haluaran dan jumlah kalori 1. Informasi ini penting untuk membuat pengkajian
sesuai kebutuhan nutrisi yang akurat memperhatikan keamanan klien
2. Timbang berat badan setiap pagi sebelum tidur 2. Kehilangan berat badan merupakan informasi
3. Jelaskan pentingnya nutrisi yang cukup bagi penting untuk mengetahui perkembangan status
Kesehatan dan proses penyembuhan. nutrisi klien.
4. Kolaborasi 3. Klien mungkin tidak memiliki pengetahuan yang
- Dengan ahli gizi untuk menyediakan makanan cukup atau akurat berkenaan dengan kontribuso
dalam porsi yang cukup sesuai dengan kebutuhan nutrisi yang baik untuk Kesehatan
- pemberian cairan perparental (IV-line) 4. Kolaborasi :
- pantau hasil laboratorium (serum elektrolit) - Klien lebih suka menghabiskan makan yang
5. sertakan keluarga dalam memenuhi kebutuhan disukai oleh klien
sehari hari (makan dan kebutuhan fisiologis - Cairan infus diberikan pada klien yang tidak atau
lainnya) kurang dalam mengintake makanan
- Serum elektrolit yang normal menunjukkan
adanya homestatis dalam tubuh
c. Kurangnya interaksi social (isolasi sosial) berhubungan dengan system
pendukung yang tidak adekuat
Batas kriteria :
- Kurang rasa percaya pada orang lain, sukar berinteraksi dengan
orang lain, komunikasi yang tidak realistic, kontak mata kurang,
berfikir tentang sesuatu menurut pikiran nya sendiri, afek emosi yang
dangkal
Sasaran jangka pendek :
- Klien siap masuk dlaam terapi aktivitas ditemani oleh seorang
perawat yang dipercayai dalam 1 minggu.
Sasaran jangka Panjang :
Klien dapat secara sukarela meluangkan waktu Bersama klien lainnya dan
perawat dalam aktivitas kelompok di unit rawat inap
Intervensi Rasional
1. Ciptakan lingkungan terapeutik : 1. Lingkungan fisik dan psikososial yang terapeutik akan
You can Resize without
- Bina hubungan
losing quality saling percaya menstimulasi kemampuan klien terhadap kenyataan
2. Hal ini akan membuat klien merasa menjadi orang
- Tunjukka
You can perawat yang
Change Fill bertanggung
Color & jawab
Line Color yang berguna
2. Perlihatkan penguatan positif pada klien.
3. Kesadaran diri yang meningkat dalam hubungannya
Temani klien untuk memperlihatkan dukungan dengan lingkungan waktu, tempat dan orang
selama aktivitas kelompok yang mungkin 4. Obat ini dipakai untuk mengendalikan psikosis dan
FREE
merupakan hal yang sukar bagi klien. mengurangi tandatanda agitasi
3. Orientasikan
PPT klien pada waktu, tempat dan
orang
TEMPLATES
4. Berikan obat anti psikotik sesuai dengan
www.allppt.com
program terapi (Haloperidol 2x2 mg)
d. Kurang nya perawatan diri berhubungan dengan kemauan yang
menurun
Batas kriteria :
Kemauan yang kurang untuk membersihkan tubuh, defekasi,
berkemih dan kurang minat dalam berpakaian yang rapi
Sasaran jangka pendek :
- Klien dapat mengatakan keinginan untuk melakuakn kegiatan
hidup sehari hari dalam 1 minggu
Sasaran jangka Panjang :
- Klien mampu melakukan kegiatan hidup sehari hari secara mandiri
dan mendemonstrasikan sesuatu keinginan untuk melakukannya
You can Resize without
losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
d. Ketidaktahuan keluarga dan klien tentang efek samping obat antip
sikotik berhubungan dengan kurangnya informasi

Batasan kriteria :
Adanya pertanyaan kurangnya pengetahuan, permintaan untuk men
dapatkan informasi dan mengataskan adanya permasalahan yang dia
lami klien,
Sasaran jangka pendek :
- Klien dapat mengatakan efek terhadap tubuh yang diikuti dengan i
mplementasi rencana pengajaran
Sasaran jangka Panjang :
- Klien dapat mengatakan penting mengetahui dan kerja sama dalam
memantau gejala dan tanda efek samping obat
Implementasi

Anda mungkin juga menyukai