Disusun sebagai syarat tugas kelompok pada mata kuliah promosi kesehatan
Kelompok 4 :
Dosen pengampu :
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu Ns.
Astilia, S.Kep,M.Kep pada Prodi Keperawatan Anestesiologi. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
kelompok.
kelompok kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
A. Pengertian Anestesi 2
B. Pengertian Peran 2
A. Jurnal I
B. Jurnal II
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Istilah fasilitator berasal dari kata “fasilitasi” yang berarti sarana. Maka
sehingga pasien atau masyarakat memilih sendiri mana yang baik. Peran penata
fasilitator agar dapat melaksanakan peran fasilitator yang baik, maka penata
Anestesi Regional
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Anestesi
sensasi sakit / nyeri, rabaan, suhu, posisi/ propioseptif. General anesthesia atau
membuat tidak sadar, dan menyebabkan amnesia yang bersifat reversible dan
dapat diprediksi. Tiga pilar anestesi umum atau yang disebut trias anestesi
meliputi hipnotik atau sedative, yaitu membuat pasien tertidur atau mengantuk,
analgesia atau tidak merasakan sakit, dan relaksasi otot yaitu kelumpuhan otot
B. Pengertian Peran
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil (Kozier
Barbara, 2008).
Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
keadaan social baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah
bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi social tertentu.
Anestesi adalah hilangnya seluruh modalitas dari sensasi yang meliputi
sensasi sakit / nyeri, rabaan, suhu, posisi/ propioseptif. Peran penata yang
dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas penata dalam praktik, dimana
oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab penata secara
professional sesuai dengan kode etik professional. Dalam hal ini penata
Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
perannya. Fungsi dapat berubah di sesuaikan dengan keadaan yang ada, fungsi
penata dalam melakukan pengkajian pada indibvidu sehan maupun sakit dimana
pengetahuan yang dimiliki, aktivitas ini dilakukan dengan berbagai cara untuk
tetapi memberikan alternatif pasien memilih sendiri mana yang lebih baik. Selain
itu juga menghargai, menjalin hubungan baik, memberi motivasi dengan cara
memberi pujian.
keefesianan waktu pelatihan, memantau jalan nya pelatihan dan kemajuan pasien.
menjadi pembahasan.
BAB III
ANALISIS JURNAL
A. JURNAL 1
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penulisan ini merupakan studi literatur review.
Tahun penerbitan artikel yang digunakan adalah tahun 2004 sampai tahun 2017.
PEMBAHASAN
Teori Peplau berfokus pada individu, penata dan proses interaktif. Hasilnya
identifikasi, fase eksploitasi dan fase resolusi (Tomey & Alligood, 2006).
asuhan keperawatan kepada pasien dan untuk itu dibutuhkan seorang leadership
kemampuan mempengaruhi yang luar biasa (Robbins dan Judge, 2008:90 dalam
Pradhanawati, 2012).
bawahan saling menaikkan diri ke tingkat moralitas dan motivasi yang lebih
perawat dalam mobilisasi dini pasien retensi urine paska pembedahan dengan
penata dengan pasien dan memiliki empat tahap diantaranya: tahap pertama,
tahap orientasi dimana perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk
proses pengumpulan data, kedua, fase identifikasi peran perawat apakah sudah
dimana penata telah membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi klien
post operasi dan keempat, fase resolusi penata secara bertahap memberi motivasi
bertahap dan mandiri dan dibutuhkan peranpenting dari seorang leadhership yang
mobilization ini.
B. JURNAL 2
Urquarts
METODE PENELITIAN
PEMBAHASAN
dibutuhkan untuk anestesi regional. “Kami adalah rumah sakit yang menerima
banyak pasien yang tidak mampu membayar dan...rumah sakit tidak memiliki
bahan yang mereka butuhkan seperti obat-obatan. Pembentukan sistem ini adalah
suku cadang. Kita dapat memiliki jarum balok hari ini, tetapi besok kita tidak
memilikinya. Kami dapat melakukan USG dengan baik hari ini, dan besok kami
untuk menemukan apa yang dibutuhkan. Dan jika mereka dapat menemukan apa
yang dibutuhkan, itu membuat pekerjaan kita lebih mudah mungkin mereka
anestesi)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kozier, barbara. (2018). Peran dan mobilitas kondisi masyarakat. Jakarta : penerbit
gunung agung
Perawat pada Early Mobilization Pasien Retensi Urine Pasca Pembedahan dengan
https://prosiding.unimus.ac.id/index.php/mahasiswa/article/download/158/117
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5781271/