Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI

PASIEN Ny R DILAKUKAN TINDAKAN OPERASI SECTIO


CAESARIA+ INSERSI IUD
DENGAN TINDAKAN ANESTESI REGIONAL ANESTESI
DI RUANG KAMAR OPERASI RS TINGKAT III DR
REKSODIWIRYO
PADA TANGGAL 04 JANUARI 2022

I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Anamnesis
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Rahayu Oktaviani
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Suku Bangsa : Minang
Status perkawinan` : Kawin
Golongan darah : O+
Alamat : kuranji, padang
No. RM : 135778
Diagnosa medis : G2 P1 A0 H1 37-38 minggu+bekas sc+fetal takikardi
Tindakan Operasi : Sectio caesaria+ Insersi IUD
Tanggal MRS : 04 januari 2022
Tanggal pengkajian : 04 januari 2022
Jam Pengkajian : 21.30 wib

b. Alasan Masuk RS
Pasien datang ke rumah sakit RST III DR. Reksodiwiryo dengan kehamilan 37-38
minggu dan pasien mengatakan gerak janin berkurang

c. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien dengan kehamilan 38-39 minggu dan pasien mengatakan gerak janin
berkurang

2) Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sistemik seperti diabetes
mellitus, hipertensi, Asma, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal dan
penyakit jantung.
3) Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit sistemik seperti


diabetes mellitus, hipertensi, Asma, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi
ginjal dan penyakit jantung.

4) Khusus pasien perempuan :

HP : 2 maret 2021
HT : 8 maret 2021
Siklus haid : Teratur
Lama haid : 5-7 hari

5)Riwayat pengobatan/konsumsi obat:

Pasien mengatakan tidak ada mengkonsumsi obat kusus yang diminum secara
rutin dan teratur.

6)Riwayat Alergi :
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi pada makanan, dan obat dan
lingkungan.

7)Kebiasaan :
Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok, pasien mengatakan tidak memiliki
kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol dan bersoda dan tidak pernah
mengkonsumsi obat narkotika.

d. Pola Kebutuhan Dasar

No Jenis Aktivitas Sehat Sakit


Pola Nutrisi
1
Makanan
a. Frekuensi makan 3 kali sehari 3 kali sehari
b. Jenis makan Biasa Biasa
c. Makanan yang disukai 1 porsi 1 porsi
d. Porsi makan Teratur Teratur
e. Pola Makan
Minuman
a. Frekuensi minum 7-8 gelas 7-8 gelas
b. Jenis Cair Cair
c. Minuman yang disukai kopi Tidak ada
2 Pola Eliminasi
Buang Air Besar (BAB)
a. Frekuensi 1- 2 kali sehari 1- 2 kali sehari
b. Warna Kuning kecoklatan Kuning
c. Konsistensi Lunak kecoklatan
d. Penggunaan pencahar Tidak ada Lunak
Tidak ada
Buang Air Kecil (BAK)
a. Frekuensi 6-8 kali sehari 6-8 kali sehari
b. Warna Normal Normal
c. Bau Normal Normal

3 Pola Tidur dan Istirahat


a. Waktu tidur 22.00 23.00
b. Lama tidur 6-7 jam 5-6 jam
c. Kebiasaan saat tidur - -
d. Kesulitan tidur Tidak Ada ada

4 Pola Aktifitas dan Latihan


a. Kegiatan dalam bekerja Duduk Tidak ada
b. Olahraga Berjalan Berjalan
c. Kegiatan waktu luang Bersih-bersih Istirahat

2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Pasien dengan kesadaran composmentis, GCS 15, E: 4 M : 6 V: 5, dengan keluhan
detak janin bayi 168-180x/menit . Dengan tanda-tanda Vital :
TD : 130/90 mmHg
N : 88x/menit
S : 36,5
RR : 22

b. Pemeriksaan 6 B
No Pemeriksaan 6 B Jenis Pemeriksaan

1 B1 (BREATH) Kepala dan leher :

Inspeksi :

Bentuk kepala bulat, rambut hitam, bau normal, pasien tampak


meringis, warna kulit kuning langsat, wajah simetris, wajah
normal, posisi bola mata simetris, bulu mata tidak rontok, sclera
putih, kornea coklat, pupil isokor, bentuk telinga normal, ukuran
normal, tidak ada penumpukan serumen, tulang hidung normal,
tidak ada kotoran, tidak ada gigi palsu, tidak ada gigi goyang,
lidah normal, tidak ada peradangan tonsil, bau mulut normal,
tidak ada perubahan suara, bentuk leher normal ( simetris), tidak
ada jaringan parut, warna leher normal.

Palpasi :

Tidak ada benjolan dikepala, rambut tidak rontok, tidak ada


ditemukan massa atau pembengkakan pada wajah, tidak ada
oedema pada kelopak mata, konjungtiva an-anemis, tidak ada
nyeri tekan pada mata, tidak ditemukan lesi dan nyeri tekan pada
telinga, tidak ada perdarahan pada hidung, tidak ada massa atau
lesi pada bibir, tidak ada massa pada leher, tidak ada perbesaran
kelenjar tiroid.

2 B2 (BLOOD) Konjungtiva an-anemis, tidak ada perbesaran vena jugularis,


sclera putih,

bunyi jantung I : regular

bunyi jantung II : Reguler

tidak ada bunyi jantung tambahan

3 B3 (BRAIN) Kesadaran Komposmentis GCS : 15

E:4M:6V:5
4 B4 (BOWEL) Inspeksi : bentuk abdomen membusung dikarenakan

kehamilan, abdomen simetris

Auskultasi : Frekuensi bising usus 15x/i

Palpasi : Nyeri tekan dan nyeri lepas pada abdomen,

ginjal dan hepar tidak teraba.

Perkusi : Tympani

5 B5 (BLADDER)
Terpasang kateter, tidak ada infeksi saluran kemih, tidak ada
retensi urin.

6 B6 (BONE) Tidak ada kelainan tulang belakang

Ekstremitas atas

Inspeksi :

Otot kiri dan kanan simetris, tidak ada atrofi, ada fraktur pada
tangan sebelah kanan, IV line terpasang disebelah tangan kiri
no IV line 18 G.

Palpasi :

CRT < 2 detik

Ekstremitas bawah

Inspeksi :

Otot kiri dan kanan simetris, tidak ada atrofi, tidak ada fraktur
pada kaki sebelah kiri dan kanan, tidak ada terpasang infus
pada kaki .

Palpasi :

CRT < 2 detik

Akral teraba hangat


3. Data Penunjang Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hb 11,9 g/dl 12-14 g/dl
Hematocrit 36,3% 37-43%
Leukosit 9000 5000-10.000
Eritrosit 4,3 4,2-5,4
Trombosit 475.000 150.000-400.000
Gds 62 70-199

b. Pemeriksaan Radiologi : ………………………………………………………


Hasil Pemeriksaan radiologi……………………………………………………..

c. Lain-lain:…………………………………………………………………………
Hasil pemeriksaan……………………………………………………………….

4. Therapi Saat ini :


……………………………………………………………………………………………
………...
……………………………………………………………………………………………

5. Kesimpulan status fisik (ASA):


ASA I

6. Pertimbangan Anestesi
a. Faktor penyulit:
Tidak ada faktor penyulit
b. Jenis Anestesi: Regional Anestesi
Indikasi: Bedah Panggul,obstetrik-ginekologi, operasi tidak berlansung lama dan
kurang dari 2 jam

c. Teknik Anestesi: Spinal Anestesi


Indikasi: Bedah Panggul,obstetrik-ginekologi dan operasi berlansung kurang dari 2
jam
7. Analisa Data

No Symptom Etiologi Problem


I. PRE ANESTESI
1 DS: Tindakan pembedahan yang akan Ansietas
- Pasien mengatakan cemas dilakukan
dan tidak tenang

DO:
- TD 130/90mmHg

2. DS : Ketidaknyamanan , sekunder Pola tidur, gangguan


- Pasien mengatakan sulit akibat kehamilan
tidur semnjak 4 minggu
terakhir
DO :
- TD 130/90mmHg
N : 88 x/i
3. DS : Koping terhadap kematian Stress berlebih
- Pasien mengatakan takut
dengan proses persalinan
secara normal
DO :
- TD : 130/90mmHg
II. INTRA ANESTESI
No Symptom Etiologi Problem
1 DS:
- Penurunan curah
DO: Pengaruh obat anestesi jantung
- TD : 90/64 mmHg
- N : 56x/I
2. DS :
-
DO :
- N: Imobilitas, sekunder akibat : efek Ketidak efektifan
sedatif medikasi anestesi spinal pola nafas
3. DS:
-
DO:
- Pasien tampak shivering Dehidrasi dan inaktivitas
(menggigil) Hipotermi

4. DS:
-
DO:
- Pasien tampak shivering
(menggigil) Disfungsi
Peningkatan filtrasi kapiler,
- Sulit mengangkat neurovascular
sekunder akibat : hipotermia
ekstremitas bawah perifer, resiko

III. PASCA ANESTESI


No Symptom Etiologi Problem

1 DS:
- Pasien mengatakan nyeri
pada daerah pasca
pembedahan
Berhubungan dengan Nyeri akut
DO :
pembedahan yang telah
- Nadi : dilakukan

DS :
2. - pesien mengatakan
kedinginan
DO: Dehidrasi dan inaktivitas Hipotermi
- Pasien tampak menggigil
- Akral teraba dingin
II. Diagnosa Keperawatan Anestesi
a. PRE ANESTESI
1. Ansietas berhubungan dengan tindakan pembedahan yang akan dilakukan
2. Pola tidur, gangguan berhubungan dengan ketidaknyamanan , sekunder akibat kehamilan
3. Stress berlebih berhubungan dengan Koping terhadap kematian
b. INTRA ANESTESI
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan Pengaruh obat anestesi
2. Ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan Imobilitas, sekunder akibat :
efek sedatif medikasi anestesi spinal
3. Hipotermi Dehidrasi dan inaktivitas
4. Disfungsi neurovascular perifer, resiko berhubungan dengan Peningkatan filtrasi kapiler,
sekunder akibat : hipotermia
c. PASCA ANESTESI
1.Nyeri akut Berhubungan dengan pembedahan yang telah dilakukan

2.Hipotermi Berhubungan dengan Dehidrasi dan inaktivitas


III. Rencana Intervensi, Implementasi dan Evaluasi

1. Pra Anestesi
Nama : Rahayu Oktaviani No. CM : 135778

Umur : 29 tahun Dx : G2 P1 A0 H1 + bekas sc+ fetal takikardi

Jenis kelamin : Perempuan Ruang : OK RST

No Diagnosa Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi Nama &


Keperawatan Tujuan Intervensi Paraf
Anestesi
1. Ansietas Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Kaji tingkat ansietas 1. mengkaji tingkat ansietas S:
- pasien
berhubungan anestesi dalam waktu 1 x 15 menit 2. Berikan kenyamanan 2. memberikan mengatakan cemas
dengan tindakan pasien menyatakan peningkatan sedikit berkurang
dan ketentraman hati kenyamanan dan
pembedahan yang kenyamanan psikologis dan fisiologis.
akan dilakukan 3. Bantu pasien mengatasi ketentraman hati O:

rasa marah 3.membantu pasien - Pasien tampak


sedikit tenang
4.Ajarkan penghenti mengatasi rasa marah - TD 130/90
ansietas yang dapat 4.mengajarkan penghenti A: masalah teratasi
diterapkan jika situasi ansietas yang dapat P: Intervensi
yang menimbulkan stres diterapkan jika situasi dihentikan

tidak dapat dihindari. yang menimbulkan stres


tidak dapat dihindari.

2. Pola tidur, gangguan Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Batasi jumlah dan lama 1. Membatasi jumlah dan S:
- pasien
berhubungan anestesi dalam waktu 1 x 30 menit waktu jika berlebihan. lama waktu jika mengatakan dapat
dengan pasien mengatakan keseimbangan berlebihan. tidur dengan
ketidaknyamanan , optimal antara istirahat dan aktivitas. 2.Batasi asupan minuman 2.Membatasi asupan tenang
sekunder akibat yang mengandung kafein minuman yang
O:
kehamilan setelah sore hari. mengandung kafein
- Pasien tampak
3.Tetapkan bersama setelah sore hari. sedikit tenang

individu suatu bersama - TD 130/90


jadwal 3.Menetapkan
untuk program aktivitas individu suatu jadwal - N : 88x/i
di siang hari. untuk program aktivitas A: masalah teratasi
P: Intervensi
di siang hari. dihentikan
4. Atur rutinitas releksasi
untuk persiapan tidur. 4. Mengatur rutinitas
releksasi untuk persiapan
tidur.
Stress berlebih
3. Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1.Mulai lakukan relaksasi : lakukan S:
1.Memulai
- pasien
berhubungan dengan anestesi dalam waktu 1 x 30 menit tarik napas lewat hidung relaksasi : tarik napas mengatakan dapat
Koping terhadap kondisi sekarang
pasien mengatakan stress berkurang. selama 4 detik lewat hidung selama 4
lebih tenang
kematian detik
2. Bantu untuk menetapkan
tujuan yang realistik 2. Membantu untuk O:
untuk meningkatkan menetapkan tujuan yang - Pasien tampak
tenang
kesehatan. realistik untuk
- TD 130/90
meningkatkan kesehatan.
3.Minta individu untuk - N : 88x/i
membuat daftar satu atau 3.Meminta individu untuk A: masalah teratasi
dua perubahan yang di membuat daftar satu atau P: Intervensi
dihentikan
inginkan. dua perubahan yang di
inginkan.
ASSESMEN PRA INDUKSI/ RE- ASSESMEN
Tanggal : 04 januari 2022
Kesadaran : Compos mentis………………….. Pemasangan IV line : □ 1 buah □ 2 buah □ ……….
Tekanan darah: 110/70..mmHg, Nadi 80.. x/mnt. Kesiapan mesin anestesi : □ Siap/baik □ ………
RR : 22..x/mnt Suhu :36 0C Kesiapan Sumber gas medik : □ Siap/baik □ ………
Saturasi O : 99..% Kesiapan volatile agent : □ Siap/baik □ ………
Gambaran EKG : ………………………………… Kesiapan obat anestesi parenteral : □ Siap/baik □ ………
Kesiapan obat emergensi : □ Siap/baik □ ………
Penyakit yang diderita : □Tidak ada □ Ada, sebutkan……………
Penggunaan obat sebelumnya: □ Tidak ada □ Ada, sebutkan…………
Gigi palsu : □ Tidak ada □ Ada , permanen □ Ada,sudah dilepas
Alergi : □ Tidak ada □ Ada, sebutkan…………
Kontak lensa : □ Tidak ada □ Ada , sudah dilepas.
Asesoris : □ Tidak ada □ Ada, sebutkan…………

CATATAN LAINNYA:
2. Intra Anestesi
Nama :Rahayu oktaviani No. CM :135778

Umur : 29 tahun Dx : G2 P1 A0 H1 + bekas sc+ fetal takikardi

Jenis kelamin : Perempuan Ruang : OK RST

No Diagnosa Keperawatan Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi


Anestesi Tujuan Intervensi
1. Setelah dilakukan asuhan 1. pantau tanda dan gejala 1. Memantau tanda dan gejala S:-
Penurunan curah jantung keperawatan anestesi
penurunan curah jantung penurunan curah jantung O:
dalam waktu 1 x 2 jam
berhubungan dengan
perawat akan memantau 2. pantau asupan dan keluaran 2. Memantau asupan dan keluaran serta - TD :
Pengaruh obat anestesi dan menangani episode
serta berat badan berat badan - N:
penurunan curah jantung
A : Masalah teratasi
3. berikan agens inotropic dan 3. Memberikan agens inotropic dan
vasoaktif seperti dopamine dan P : Intervensi dihentikan
vasoaktif seperti dopamine dan
dobutamin.
dobutamin.
Ketidak efektifan pola
2. Setelah dilakukan asuhan 1. pastikan bahwa upaya yang 1. pastikan bahwa upaya yang S:-
nafas berhubungan keperawatan anestesi dilakuakn untuk menjamin dilakuakn untuk menjamin kesehatan O:
dengan Imobilitas, dalam waktu 1 x 2 jam kesehatan 2. Dampingi dan bimbing pasien untuk - Saturasi pasien dalam
sekunder akibat : efek batas normal
pasien memperlihatkan 2. Dampingi dan bimbing pasien bernafas secara perlahan dan lebih
sedatif medikasi anestesi frekuensi pernafasan yang - Spo2 : 99 %
untuk bernafas secara perlahan dan efektif
spinal A : Masalah teratasi
efektif dan mengalami lebih efektif
3. Jelaskan bahwa seseorang dapat P : Intervensi dihentikan
perbaikan pertukaran gas belajar mengatasi hiperventilasi
3. Jelaskan bahwa seseorang dapat
pada paru melalui kontrol pernafasan secara sabar
belajar mengatasi hiperventilasi
melalui kontrol pernafasan secara
sabar
3. Hipotermi Dehidrasi dan Setelah dilakukan asuhan 1. Berikan selimut hangat 1. Memberikan selimut hangat S:-
inaktivitas keperawatan anestesi 2. Jelaskan mengenai tanda awal 2. Menjelaskan mengenai tanda awal O :
dalam waktu 1 x 1 jam hipotermia: kulit digin, pucat, hipotermia: kulit digin, pucat, - Akral pasien teraba
hangat
pasien mampu memutih, kemerahan. memutih, kemerahan.
- Pasien tanpak tidak
mempertahankan tubuh
3. Jelaskan tentang perlu minum 8 3. Mengganti gaun dan balutan yang menggigil
dalam batas normal basah dengan yang kering
sampai 10 gelas setiap hari A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
4. Ganti gaun dan balutan yang
basah dengan yang kering

Disfungsi neurovascular Setelah dilakukan asuhan


4. 1. kaji dan evaluasi status 1. Mengkaji dan evaluasi status S:-
perifer, resiko keperawatan anestesi neurovascular sedikitnya setiapjam neurovascular sedikitnya setiapjam
O:
dalam waktu 1 x 2 jam selama 24 jam pertama. selama 24 jam pertama.
berhubungan dengan adanya perubahan sensasi
2. kaji kemampuan untuk 2. Mengkaji kemampuan untuk - Pasien tidak mampu
Peningkatan filtrasi perifer atau pergerakan melakukan dorsofleksi dan melakukan dorsofleksi dan mengangkat
plantarfleksi plantarfleksi ektremitas bagian
kapiler, sekunder akibat :
bawah
hipotermia 3. minta pasien untuk melaporkan 3. Meminta pasien untuk melaporkan
adanya sensasi yang tidak lazim adanya sensasi yang tidak lazim A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
INTRA ANESTESI

Infus perifer : Tempat dan ukuran Obat-obatan / Infus


1. sebelah tangan kiri ukuran 18 G
1.Bupivakain spinal
2.
2.Morfin spinal
CVC :
3.Ondansentron
Posisi
4.Oxytocyn
□ Terlentang □ Lithotomi □ Perlindungan mata 5.Metargyn
□ Prone □ Lateral □ Ka □ Ki □ Lain-lain 6.Sedacum
Premedikasi
7.Tramadol
□ Oral :
8.Pronalges
□ I.M :
□ I.V:
Induksi N2O / O2 / Air
□ Intravena : Gas : Isof/Sevo/Des %
□ Inhalasi :

Tata Laksana Jalan nafas RR N TD


Face mask No Oro/Nasopharing 28 220
ETT No Jenis Fiksasi cm 20 200
LMA No Jenis 16 180
Trakhesotomi N 12 160
 Sis 8 180 140
Bronkoskopi fiberoptik
Glidescope  Dis 160 120
Lain-lain + RR 140 100
Intubasi 120 80
□ Sesudah tidur □ Blind □ Oral □Nasal □ 100 60
Ka □ Ki
□ Trakheostomi 80 40
□ Sulit ventilasi : 60 20
□ Sulit intubasi : 0
□ Dengan stilet □ Cuff □ Level ETT □ Pack
Ventilasi
□ Spontan □ Kendali □ Ventilator: TV RR Mulai anestesia X  Selesai anestesia ←X Mulai pembedahan O→Selesai pembedahan ←O
PEEP
Intubasi ↑ Ekstubasi ↓ Pemantauan
□ Konversi :
SpO2 %
Tindakan Anestesi PE CO2 mm Hg
FiO2
Lain-lain :
Teknik Regional/Blok Perifer Cairan infus ml
Jenis : Spinal Darah ml
Urin ml
Lokasi :Lumbal 3-4
Perdarahan ml
Jenis Jarum / No : 25
Kateter : □ Ya □ Tidak Fiksasi cm
Obat-obat: Bupivakain 0,5 % + Morfin 12,5 mg Lama pembiusan : jam menit
Komplikasi : Hasil Lama pembedahan : jam menit
: □ Total Blok□Partial
Masalah Intra Anesstesi:
□ Gagal
3. Pasca Anestesi
Nama : Rahayu oktaviani No. CM :135778

Umur : 29 tahun Dx : G2 P1 A0 H1 + bekas sc+ fetal takikardi

Jenis kelamin : Perempuan Ruang : OK RST

No Diagnosa Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi


Keperawatan Anestesi Tujuan Intervensi
1. Nyeri akut Berhubungan Setelah dilakukan 1. Atasi kendala kurng 1. Mengtasi kendala kurng S:
dengan pembedahan asuhan keperawatan pegetahuan pegetahuan - Pasien
yang telah dilakukan anestesi dalam waktu 2. Diskusikan lasan mengapa 2. Mendiskusikan lasan mengapa mengatakan nyeri
1 x 1 jam pasien pasien dapat mengalami pasien dapat mengalami berkurang
mengatakan nyeri peningkatan atau enurunan nyeri. peningkatan atau enurunan nyeri. O:
berkurang setelah
3. Ajarkan metode distraksi 3. Ajarkan metode distraksi selama -
pereda nyeri diberikan. N:
selama nyeri akut. nyeri akut. - TD :
4. Ajarkan tentang tindakan 4. Ajarkan tentang tindakan pereda - Pasien tanpak
pereda nyeri noninvasif. nyeri noninvasif. tenang

5. Berikan pereda rasa sakit yang 5. Berikan pereda rasa sakit yang A : masalah teratasi
optimal dengan analgetik. optimal dengan analgetik P : intervensi
dihentikan

2. Hipotermi Berhubungan Setelah dilakukan 1. Berikan selimut hangat 1. Memberikan selimut hangat S:
dengan Dehidrasi dan
asuhan keperawatan 2. Jelaskan mengenai tanda awal 2. Menjelaskan mengenai tanda - Pasien
inaktivitas
mengatakan
anestesi dalam waktu hipotermia: kulit digin, pucat, awal hipotermia: kulit digin, pucat,
dingin berkurang
1 x 1 jam pasien memutih, kemerahan. memutih, kemerahan. O:
mampu 3. Jelaskan tentang perlu minum 3. Mengganti gaun dan balutan yang - Akral pasien
basah dengan yang kering teraba hangat
mempertahankan 8 sampai 10 gelas setiap hari
- Pasien tanpak
tubuh dalam batas 4. Ganti gaun dan balutan yang
tidak menggigil
normal basah dengan yang kering A : Masalah teratasi
P : Intervensi
dihentikan
PASCA ANESTESI
CATATAN PASIEN DI KAMAR PEMULIHAN :

Waktu masuk RR Pk 22.40 wib


Penata anestesi pengirim : Penata anestesi penerima :
Tanda Vital : □ TD: 130/70 mmHg □ Nadi: 70x/menit □ RR: 22 x/menit □ Temperatur : 36,50C
Kesadaran : □ Sadar betul □ Belum sadar □ Tidur dalam
Pernafasan : □ Spontan □ Dibantu □ VAS
Penyulit Intra operatif : Instruksi Khusus :

SKALA ALDRETTE SCORE STEWARD SCORE BROMAGE SCORE


Frekuensi

Frekuensi

Tekanan

NYERI SCORE SCORE SCORE


darah
napas

nadi

(Lingkar)

28 220 Gerakan
2 Pergerakan penuh dari
20 200 0 Saturasi O2 Tungkai
1
26 180
2
12 160 Tak mampu
3 2 Pernafasan ekstensi
8 180 140 4 Pernapasan tungkai
160 120 5
6
140 100 Tak mampu
7 2 Kesadaran fleksi
120 80 8 Sirkulasi Lutut
9
100 60
10
80 40 Tak mampu
Aktifitas motorik 1
fleksi
60 20 pergelangan
kaki
0
Kesadaran 2
Lama Masa Pulih :
Menginformasikan keruangan untuk menjemput pasien :
1. Jam : Penerima : 2. Jam : Penerima : 3. Jam : Penerima :

KELUAR KAMAR PEMULIHAN


Pukul keluar dar RR : Pk. 23.30 ke ruang: □ rawat inap □ ICU □ Pulang □ lain-lain: SCORE ALDRETTE : 9
SCORE STEWARD : SCORE BROMAGE :
SCORE PADSS (untuk rawat jalan) : □ not applicable SCORE SKALA NYERI : □ Wong Baker :
Nyeri : □ tidak □ ada
Resiko jatuh : □ tidak beresiko □ resiko rendah □ resiko tinggi
Risiko komplikasi respirasi : □ tidak □ ada
Resiko komplikasi kardiosirkulasi : □ tidak □ ada
Resiko komplikasi neurolgi : □ tidak □ ada Lainya

INSTRUKSI PASCA BEDAH:


Pengelolaan nyeri :Tramadol 100 mg
Penanganan mual/ muntah : Ondansentron 1 mg Antibiotika :
Obat-obatan lain :
Infus :

Diet dan nutrisi Pemantauan tanda vital : Boleh makan dan minum
Lain-lain : Setiap Selama .

Hasil pemeriksaan penunjang/obat/barang milik pasien) yang diserahkan melalui perawat ruangan/ICU :
1) 2) 3)

Tanda Tangan Penata Anestesi Tanda Tangan Dokter Anestesiologi

(. …………………………………….) (dr..................................................)

Anda mungkin juga menyukai