Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI PADA Ny. S DENGAN TUMOR MAMAE


DEXTRA TEKNIK GENERAL ANESTESI TIVA DI RSI FATIMAH CILACAP

Oleh:
FARAH FILDZAH ROSADI
1801060013

Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(...................................................) (...................................................)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


PROGRAM SARJANA TERAPAN FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
2022
I. PENGKAJIAN
1) Pengumpulan Data
1. Anamnesis
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Ny.S
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Jawa
Status perkawinan : Kawin
Golongan darah :-
Alamat : Jl. Kebon salak no 55 RT 1/RW 6
No.CM : 355325
Diagnosa medis : Tumor Mamae dextra
Tindakan Operasi : Eksisi
Tanggal MRS : 03 April 2022
Tanggal pengkajian : 04 april 2022

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn.H
Umur : 51 Tahun
Jenis kelamin : Laki Laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Indonesia
Hubungan dg Klien : Suami
Alamat : Jl. Kebon salak no 55 RT 1/RW 6
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
a. Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien datang ke RSI Fatimah pada tanggal 03 april 2022 , pasien mengeluh
nyeri pada benjolan di payudara sebelah kanan.
b. Saat Pengkajian
Pasien mengatakan benjolan tersebut ada sekitar bulan januari 2022,dan
benjolanya terasa nyeri.
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poliklinik bedah dengan suaminya,melakukan pemeriksaan
dipoli bedah mengeluh ada benjolan di payudara sebelah kanan , setelah
dilakukan pemeriksaan dari dokter menyarankan untuk dilakukan operasi
dengan biopsy pada tanggal 04 april 2022.
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit
4) Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada
5) Riwayat Kesehatan
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? Tidak ada
Jika ya, menderita penyakit apa? -
- Riwayat operasi sebelumnya : Tidak ada
- Riwayat anestesi sebelumnya : Tidak ada
- Apakah pasien pernah mendapatkan transfusi darah? Tidak ada
jika ya, jumlah : - , Reaksi alergi: Tidak
- Apakah pasien pernah didiagnosis penyakit menular? Tidak
- Khusus pasien perempuan :
Jumlah kehamilan: 0
jumlah anak : 0
mensturasi terakhir : tidak terkaji
6) Riwayat pengobatan/konsumsi obat:
a) Obat yang pernah dikonsumsi: paracatamol
b) Obat yang sedang dikonsumsi: tidak terkaji
7) Riwayat Alergi : Tidak
8) Kebiasaan :
a) Merokok : Tidak
b) Alkohol : Tidak
c) Kopi/teh/soda : Tidak
c. Pola Kebutuhan Dasar
1) Udara atau oksigenasi
Sebelum Sakit
- Gangguan pernafasan : Tidak ada
- Alat bantu pernafasan : tidak ada
- Sirkulasi udara : normal
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
Saat Ini
- Gangguan pernafasan : tidak ada
- Alat bantu pernafasan : tidak ada
- Sirkulasi udara : normal
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
2) Air / Minum
Sebelum Sakit
- Frekuensi : 3-5 gelas
- Jenis : air minum
- Cara : menggunakan gelas
- Minum Terakhir : setiap waktu
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
Saat Ini
- Frekuensi : 3-5 gelas
- Jenis : air minum
- Cara : menggunakan gelas
- Minum Terakhir : sebelum puasa
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
3) Nutrisi/ makanan
Sebelum Sakit
- Frekuensi : 3 kali/hari
- Jenis : nasi, sayur, lauk, buah.
- Porsi : cukup
- Diet khusus : tidak ada
- Makanan yang disukai : tidak terkaji
- Napsu makan : baik
- Puasa terakhir : tidak terkaji
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
Saat ini
- Frekuensi : 3 kali/hari
- Jenis : nasi, sayur, lauk, buah
- Porsi : cukup
- Diet khusus : tidak ada
- Makanan yang disukai : tidak terkaji
- Napsu makan : baik
- Puasa terakhir : sebelum operasi
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
4) Eliminasi
a) BAB
Sebelum sakit
- Frekuensi : 1 kali/hari
- Konsistensi : lunak
- Warna : kuning
- Bau : khas
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
Saat ini
- Frekuensi : 1 kali/hari
- Konsistensi : lunak
- Warna : kuning
- Bau : khas
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
b) BAK
Sebelum sakit
- Frekuensi : 4 kali/hari
- Konsistensi : cair
- Warna : kuning
- Bau : khas
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
Saat ini
- Frekuensi : 4 kali/ hari
- Konsistensi : cair
- Warna : kuning
- Bau : khas
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
5) Pola aktivitas dan istirahat
a) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum V
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Berpindah V
0 : mandiri, 1 : Alat bantu, 2. Dibantu orang lain, 3. Dibantu orang lain
dan alat. 4 : tergantung total
b) Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? tidak
- Berapa jam anda tidur: malam : 7 jam, siang 1 jam.
Saat ini
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? Tidak
- Berapa jam anda tidur: malam 6 jam, siang 1 jam
6) Interaksi Sosial
Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman : Baik.
7) Pemeliharaan Kesehatan
Rasa Aman : Aman
Rasa Nyaman : Kurang nyaman dengan aadanya benjolan dipayudara.
Pemanfaatan pelayanan kesehatan : Baik
8) Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial
sesuai dengan potensinya.
Konsumsi vitamin : Ya
Imunisasi : Ya
Olahraga : Jarang
Upaya keharmonisan keluarga: Baik
Stres dan adaptasi : Baik

2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis
GCS : Verbal: 5 , Motorik: 6, Mata : 4
Penampilan : tampak sakit ringan
Tanda-tanda Vital :
Nadi = 91 x/menit,
Suhu = 36 derajat C,
TD = 181/87 mmHg,
RR = 22 x/menit,
Skala Nyeri =4
BB: 56 Kg, TB: 160 Cm,
b. Pemeriksaan 6 B
1) B1 (BREATH)
- Wajah: Normal simetris
- Kemampuan membuka mulut < 3 cm : Tidak
- Jarak Thyro - Mental < 6 cm : Tidak
- Cuping hidung : Tidak
- Mallampati Skor : I
- Tonsil : T0
- Kelenjar tiroid : ukuran tidak teraba
- Obstruksi Jalan Napas : tidak ditemukan
- Bentuk Leher : Simetris
- Mobilitas Leher : maksimal
 Leher pendek : Tidak
 Dapatkah pasien menggerakkan rahang ke depan? Ya
 Dapatkah pasien melakukan ekstensi leher dan kepala? Ya
 Apakah pasien menggunakan collar? Tidak

- Thorax:
 Bentuk thorax : simetris
 Pola napas : normal
 Retraksi otot bantu napas : tidak terlihat
 Perkusi paru : sonor
 Suara napas : vesikular
2) B2 ( BLOOD )
- Konjungtiva : anemis
- Vena jugularis : tidak ada pembesaran
- BJ I : tunggal
- BJ II : tunggal
- Bunyi jantung tambahan: tidak ada
3) B3 ( BRAIN )
- Kesadaran : kompomentis
- GCS : Verbal : 5, Motorik : 6, : Mata : 5
- Reflek fisiologis
Reflek bisep ( + )
Reflek trisep ( + )
Reflek brachiradialis ( + )
Reflek patella ( + )
Reflek achiles ( + )
- Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.
Reflek babinski ( - )
Reflek chaddok ( - )
Reflek schaeffer ( - )
Reflek oppenheim ( - )
Reflek gordon ( - )

4) B4 ( BOWEL )
- Frekuensi peristaltic usus : 16 x/menit
- Titk Mc. Burney : tidak ada nyeri tekan
- Borborygmi : Tidak
- Pembesaran hepar : Tidak
- Distensi : Tidak
- Asites : tidak ada

5) B5 ( BLADER)
- Buang air kecil : spontan
- Terpasang kateter : Tidak
- Gagal ginjal : Tidak
- Infeksi saluran kemih :Tidak
- Produksi urine : 100 cc
- Retensi urine :Tidak

6) B6 ( BONE )
a) Pemeriksaan Tulang Belakang :
- Kelainan tulang belakang: tidak ada kelainan tulang belakang
b) Pemeriksaan Ekstremitas
- Ekstremitas Atas
 Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-)
Fraktur (-), atropi otot ( -)
IV line: terpasang di dextra, ukuran abocatch 22, tetesan 20x/Menit
ROM : Aktif
 Palpasi
Perfusi : normal
CRT: <2 detik
Edema : tidak ada
Lakukan uji kekuatan otat : ( 5 )

- Ekstremitas Bawah :
 Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris ), deformitas (-), Fraktur (-)
Traksi ( - ), atropi otot (-)

 Palpasi
Perfusi: normal
CRT: <2 detik
Edema : (0)
Kekuatan otot : ( 5 )
Kesimpulan palpasi ekstermitas : Baik
3. Data Penunjang Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium

HIV 3 TEST
HIV (Rapid test) Non reaktif Non
reaktif
HbsAg Negatif Negatif
SARS-COV 2
Antigen SARS –COV 2 Non reaktif Non
reaktif
Kesimpulan Non reaktif Non
reaktif

b. Pemeriksaan EKG

1. Therapi Saat ini :


 Infus cairan RL
2. Kesimpulan status fisik (ASA):

ASA II( pasien mempunyai riwayat hipertensi terkontrol)

3. Pertimbangan Anestesi
a. Faktor penyulit : -
b. Jenis Anestesi : General anestesi
Indikasi : operasi hanya dilakukan sebentar dan membutuhkan waktu pulih sadar
yang singkat.
c. Teknik Anestesi : TIVA
Indikasi :
- Obat induksi anestesi umum
- Obat tunggal untuk anestesi pembedahan singkat
4. Critical and emergensy
Pasien mengalami apnea pada saat intra operasi cara penanganya yaitu
oksigenasi menggunakan face mask

3) Analisa Data
No Symptom Etiologi Problem
I. PRE ANESTESI
1. DS : Agen Nyeri akut
P: klien mengatakan nyeri dan berkurang bilang patologis/penyak
berbaring it
Q: klien mengatakan nyerinya seperti disayat
R : klien mengatakan nyerinya hanya pada perut bagian
bawah
S : klien mengatakan nyerinya ada pada skala 4 kalau dari
1-10
T : klien mengatakan nyerinya bertambah bila bergerak

DO:
a. Klien tampak mengerutkan dahi menahan sakit
b. Wong Baker Pain Rating Scale : 4
c. TD : 170/90 mmHg
N : 85X/mnt
RR : 20X/mnt
II. INTRA ANESTESI

No Symptom Etiologi Problem


1 DS :- Efek obat Resiko komplikasi
DO : anestesi disfungsi
a. Klien tampak tidur setelah diinduksi menggunakan pernapasan
injeksi IV propofol 150mg
b. Pasien terpasang sungkup dan oksigen 5 L/menit
c. Pada monitor tampak nilai vital sign klien sebagai
berikut :
- TD : 170/90 mmHg
- N : 85 X/menit
- RR : 20X/menit
- SpO2 : 60%
2 DS :- Efek obat Resiko aspirasi
DO : anestesi

a. Klien tampak tidur setelah diinduksi menggunakan


injeksi IV propofol 150mg
b. Oksigen 5L/mnt menggunakan sungkup
c. Pasien tidak terpasang ETT/LMA
d. Pada monitor tampak nilai vital sign klien sebagai
berikut :
- TD : 150/80 mmHg
- N : 88 X/menit
- RR : 18
- SpO2 : 60% (oksigenasi menggunakan facemask)
III. PASCA ANESTESI

No Symptom Etiologi Problem

1 DS : - Pengaruh obat Ketidakefektifan


DO : anestesia pola nafas

a. Tampak klien belum sadar penuh


b. Terpasang canul oksigen 3L/mnt
c. Vita signs :
- TD : 170/80 mmHg
- N : 92 X/menit
- RR : 22 X/mnt
- SpO2 : 99%
- S : 36C
2 DS : - Post operasi Nyeri akut
DO :
a. Tampak klien belum sadar penuh, klien merasa
kesakitan pada area pembedahan
b. P: klien mengatakan nyeri dan berkurang bilang
berbaring
c. Q: klien mengatakan nyerinya seperti disayat
d. R : klien mengatakan nyerinya hanya pada perut
bagian bawah
e. S : klien mengatakan nyerinya ada pada skala 5
kalau dari 1-10
f. T : klien mengatakan nyerinya bertambah bila
bergerak
g. Vita signs :
- TD : 170/90 mmHg
- N : 92 X/menit
- RR : 22 X/mnt
- SpO2 : 99%
- S : 36C

II. Problem ( Masalah )


a. PRE ANESTESI
1. Nyeri akut berhubungan dengan alat dj stent
Alasan prioritas: Nyeri merupakan kondisi tidak nyaman yang dialami
klien dan dapat diungkapkan oleh klien sebelum memperoleh tindakan
lanjutan di IBS. Klien merasa tidak nyaman dengan adanya agen patologis /
penyakit dan terdapat benjolan pada payudara.

b. INTRA ANESTESI
1. Resiko komplikasi disfungsi pernapasan b.d efek obat anestesi
2. Resiko aspirasi b.d anestesi
Alasan prioritas : Komplikasi anestesi berupa spasme laring yang
membahayakan keselamatan rawan terjadi pada klien pediatrik saat
dilakukan pembiusan sehingga menurut saya hal ini harus diwaspadai dan
diantisipasi supaya tidak terjadi.
c. PASCA ANESTESI
1. Ketidakefektifan pola napas b.d efek obat anestesi
2. Nyeri akut b.d post operasi
Alasan prioritas: Pola nafas menjadi prioritas karena airway pada klien post
op harus terjamin kepatenannya. Kepatenan pola nafas merupakan salah satu
syarat yang penting untuk pasien.
d. Perhitungan Cairan

1. M:2xKgbb
:2x56
:112cc

2. PP:6XM
:6x112
:672cc

3. SO: 4xkgbb
:4x56
:224cc

4. Kebutuhan cairan jam pertama :1/2pp+M+SO


½ . 336+112+224
:672cc

5. EBV:65/kgbb
:65x56
:3640cc
III.Rencana Intervensi, Implementasi dan Evaluasi
1) Pra Anestesi

Nama : Ny.S No. CM : 355325


Umur : 56 tahun Dx : tumor mamae dextra ]

Jenis kelamin : perempuan Ruang : IBS


No Problem Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi Nama &
(Masalah) Tujuan Intervensi Paraf
1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan a. Kaji skala nyeri dan a. Memberi edukasi S : Pasien mengatakan nyeri berkurang Farah
alat dj stent kepenataan anestesi selama TTV managemen nyeri kepada
5 menit masalah nyeri akut pasien tentang relaksaii dan O: hemodinamik stabil
teratasi dengan kriteria b. Anjurkan untuk nafas dalam agar
menarik nafas dalam a. klien tampak tenang
hasil : mengurangi tingkat nyeri
setiap kali timbul b. Mengkaji tanda tanda vital b. Rating Scale : 3
a. Skor nyeri : 3 nyeri. pasien c. TD : 170/90mmHg
b. Klien tampak
c. Berikan posisi yang c. Mengkaji skala nyeri
tenang d. N : 90X/mnt
nyaman sesuai pasien saat sesudah dan
c. TD : 170/90 e. RR : 22X/mnt
dengan keinginan sebelum tindakan
d. N : 90X/mnt
pasien. managemen nyeri A: masalah teratasi
e. RR : 20 X/mnt
d. Pemberian analgesik
d. Kolaborasi untuk kepada pasien. P : lanjutkan intervensi kepenataan
pemberian terapi intra anestesi
analgetik.
ASSESMEN PRA INDUKSI/ RE – ASSESMEN
Tanggal : 04 april 2022
Kesadaran : composmentis Pemasangan IV line : 1 buah
Tekanan darah : 170/90 mmHg, Nadi : 88x/mnt. Kesiapan mesin anestesi : Siap/baik
RR : 18 x/mnt Suhu : 360C Kesiapan Sumber gas medik : Siap/baik
Saturasi O2 : 99% Kesiapan volatile agent : Siap/baik
Gambaran EKG : normal sinus rythm Kesiapan obat anestesi parenteral : Siap/baik
Kesiapan obat emergensi : Siap/baik
Penyakit yang diderita : tidak ada
Penggunaan obat sebelumnya: tidak ada
Gigi palsu : Tidak ada
Alergi :Tidak ada
Kontak lensa : Tidak ada.
Asesoris: Tidak ada
CATATAN LAINNYA : -
2) Intra Anestesi

Nama : Ny. S No. CM : 355325


Umur : 56 tahun Dx : tumor mamae dextra

Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS

No Problem Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi Nama


(Masalah) Tujuan Intervensi &
Paraf
1 Resiko Setelah dilakukan tindakan a. Periksaa a. Memeriksaa ketersedian Farah
S:-
komplikasi selama masalah resiko ketersedian gas gas pada indikator gas
O:
disfungsi komplikasi disfungsi pada indikator gas sentral didepan kamar

pernapasan pernafasan dapat sentral didepan operasi a. Gas oksigen tersedia cukup
diantisipasi dengan kriteria kamar operasi b. Memeriksa ketersediaan
b. Obat-obatan emergency tersedia
hasil : b. Periksa dan dan menyiapkan obat-
lengkap
a. Tersedianya siapkan obat- obatan emergency di
oksigen dalam A : masalah teratasi
obatan emergency meja anestesi
jumlah yang cukup P : lanjutkan intervensi kepenataan intra
di meja anestesi c. Mempersiapkan
selama tindakan anestesi
anestesi dan c. Persiapkan sungkup untuk alat
pemulihan pasca sungkup bantu napas
anestesi
b. Tersedianya obat-
obatan emergency
dimeja anestesi
2 Resiko aspirasi Setelah dilakukan tindakan a. Posisikan klien a. Memposisikan klien S:- Farah
kepenataan anestesi dengan posisi kepala dengan posisi kepala lebih O: mulut bersih, tidak ada suara nafas
selama intra anestesi,
lebih tinggi. tinggi. tambahan
masalah resiko aspirasi
teratasi dengan kriteria b. Hindari bantuan b. Menghindari bantuan
A: masalah teratasi
hasil tidak terjadi aspirasi ventilasi berlebihan ventilasi berlebihan
P: pertahankan intervensi kepenataan
c. Bersihkan c. Membersihkan
selama intra anestesi
sekresi/lendir sekresi/lendir
menggunakan kassa menggunakan kassa
lembab. lembab.
Siapkan electric d. Menyiapkan electric
suction didekat meja suction didekat meja
tindakan yang mudah
tindakan yang mudah
dijangkau dan siap
digunakan dijangkau dan siap
digunakan.
3) Pasca Anestesi

Nama : Ny. S No. CM : 355325

Umur : 56 tahun Dx : tumor mamae dextra

Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS

No Problem(Masalah) Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi

Tujuan Intervensi

1. Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan a. Monitor tanda-tanda vital a. Memonitor tanda-


S : klien mengatakan sudah lega
nafas berhubungan tindakan kepenataan b. Ajarkan teknik bernafas tanda vital
nafasnya
anestesi selama dan relaksasi yang benar b. Mengajarkan teknik
dengan pengaruh obat
O:
anestesi, masalah c. Monitor respirasi dan bernafas dan
anestesia
Ketidakefektifan pola status oksigenasi relaksasi yang benar a. Klien tampak bernafas dengan
nafas teratasi dengan c. Memonitor respirasi teratur dan tampak tenang
kriteria hasil : dan status
b. Klien lebih nyaman bernafas
a. Klien dapat oksigenasi
tanpa o2 canul
bernafas dengan
c. TTV:
normal
b. Tanda-tanda RR : 20x/mnt
vital dalam batas
SpO2 : 99%
normal
N: 120X/mnt
RR :
12-20X/mnt CR : <2detik
SpO2 : 95-99%
A : masalah teratasi
tanpa oksigen
P : Klien boleh pindah ke ruang
dengan canul
istirahat One Day Service sampai
N : 80-100X/mnt
dengan benar-benar stabil dan
CR : <2detik
diperbolehkan pulang oleh petugas
jaga ruang tersebut.

2. Nyeri akut Setelah dilakukan .a. Kaji skala nyeri dan TTV .a. Memberi edukasi S : Pasien mengatakan nyeri
tindakan kepenataan managemen nyeri kepada berkurang
b. Anjurkan untuk menarik
anestesi selama 5 pasien tentang relaksaii
nafas dalam setiap kali timbul O: hemodinamik stabil
menit masalah nyeri dan nafas dalam agar
nyeri. - klien tampak tenang
akut teratasi dengan mengurangi tingkat nyeri
c. Berikan posisi yang nyaman
kriteria hasil : sesuai dengan keinginan b. Mengkaji tanda tanda - Rating Scale : 2
pasien. vital pasien
- Skor nyeri : 3 a. TD : 170/90mmHg

d. Kolaborasi untuk pemberian c. Mengkaji skala nyeri N : 92X/mnt


- Klien tampak
terapi analgetik. pasien saat sesudah dan RR : 22X/mnt
tenang
sebelum tindakan A : masalah teratasi
TD : 170/90 managemen nyeri
P : lanjutkan intervensi kepenataan
N : 92X/mnt, RR : intra anestesi
d. Pemberian analgesic
22X/mnt,
kepada pasien.
IV. Hand Over recovery Room ke Ruang Rawat Inap
Nama : Ny.S
No. CM : 355325
Umur : 56 tahun

Dx : Tumor mamae dextra

Jenis kelamin : perempuan


Ruang : IBS
S (Situation) Klien Ny.S umur 56 tahun, dengan diagnosa tumor mamae dextra.
Tanda-tanda vital : N : 90 X/menit, RR : 22 X/mnt, SpO2 : 99%, S :
36⁰C, TD : 170/90 mmHg, CR : <2detik, Bromage score : 2

B (Background) Klien Ny.S pasca biopsy tumor mamae dextra dengan general anestesi
teknik TIVA. Kondisi klinis pasien baik, sadar penuh, bernafas spontan,
tidak ada mual/muntah, reflek batuk (+).

A Menurut saya, klien dapat dipindahkan ke bangsal bedah agar lebih


(Assestment/Analisa) nyaman dan dapat dipulangkan setelah betul-betul stabil.

R a. Awasi tanda-tanda vital klien setiap 15 menit sampai dengan stabil


(Recommendation) penuh.
b. Boleh mulai makan jika tidak mual/muntah.

Nama dan Paraf yang Nama : Farah Fildzah Rosadi Paraf


menyerahkan pasien

Nama dan paraf yang Nama : Paraf


menerima pasien

Anda mungkin juga menyukai