Anda di halaman 1dari 8

MENEJEMEN PERENCANAAN POAC DI KAMAR BEDAH

Diusulkan oleh :
SAHDA MAYSARAH ( 190106135 )
SALIM RUMRA ( 190106136 )
SKETSA AREA DHIATAMA ( 190106141 )
SOFIATUL AULIA ( 190106142 )
SYAVIRA SALSABILA PUTRI NOLA . P ( 190106147 )

PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2021
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan
suatu kegiatan di organisasi. Di dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan POAC (planning,
Organizing, Actuating, Controlling)terhadap staf, sarana, dan prasarana dalam mencapai tujuan
organisasi. Manajemen didefinisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkungan yang berubah. Manajemen juga
merupakan proses pengumpulan dan mengorganisasi sumber-sumber dalam mencapai tujuan
(melalui kerja orang lain) yang mencerminkan dinamika suatu organisasi.tujuan ditetapkan
berdasarkan misi,filosofi dan tujuan organisasi.proses manajemen meliputi kegiatan mencapai
tujuan organisasi melalui perencanaan organisasi,pengarahan dan pengendalian sumber daya
manusia,fisik,dan teknologi.semua perawat yang terlibat dalam manajemen keperawatan
dianggap perlu memahami misi,Filosofi dan tujuan pelayanan keperawatan serta kerangka
konsep kerjanya. Manajemen keperawatan mempunyai lingkup manajemen operasional untuk
merencanakan, mengatur dan menggerakkan karyawan dalam memberikan pelayanan
keperawatan sebaik-baiknya pada pasien melalui manajemen asuhan keperawatan. Agar dapat
memberikan pelayanan keperwatan sebaik-baiknya kepada pasien, diperluikan suatu standar
yang akan digunakan baik sebagai target maupun alat pengontrol pelayanan tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk membuat makalah dengan judul fungsi
manajemen keperawatan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas penulis
mengangkat rumusan masalah “apa fungsi manajemen keperawatan? C. Tujuan 1. Tujuan umum
Mengetahui fungsi manajemen keperawatan

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengangkat rumusan masalah “apa fungsi
manajemen keperawatan?

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengetahui fungsi manajemen keperawatan
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui fungsi perencanaan dalam manajemen keperawatan b. Mengetahui fungsi
pengorganisasian dalam manajemen keperawatan c. Mengetahui fungsi pengaturan staf dalam
manajemen keperawatan d. Mengetahui fungsi kepemimpinan dalam manajemen keperawatan e.
Mengetahui fungsi pengendalian (controlling)) dalam manajemen keperawatan
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen dan Manajemen Keperawatan Manajemen


Merupakan suatu perkenalan dan perencanaan, mengorganisasikan, memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan. Memperkirakan dan merencanakan berarti
mempertimbangkan masa depan dan menyusun rencana aktivitas. Mengorganisasikan berarti
mengembangkan struktur ganda yaitu materi dan manusia, dari suatu usaha. Memimpin berarti
mengikat menyatukan dan menyelaraskan segala bentuk aktivitas dan usaha. Mengendalikan
berarti memperhatikan bahwa segala sesuatu yang terjadi sesuai dengan peraturanperaturan yang
telah ditetapkan dan tuntutan yang ada (Triwibowo, 2013). Manajemen didefinisikan sebagai
suatu proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Sedangkan manajemen
keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara profesional. Disini Kepala Instalasi dituntut untuk merencanakan,
mengorganisir, memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat
memberikan asuhan keperwatan yang seefektif dan se-efisien mungkin bagi individu, keluarga
dan masyarakat (Sumiyati, 2006). Manajemen keperawatan secara singkat diartikan sebagai
proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien/keluarga serta masyarakat (Gillies,
1985). Manajemen keperawatan merupakan suatu proses yang dilaksanakan sesuai dengan
pendekatan sistem terbuka. Oleh karena itu, manajemen keperawatan terdiri atas beberapa
komponen yang tiap-tiap komponen saling berinteraksi. 8 Pada umumnya suatu sistem dicirikan
oleh lima elemen, yaitu input, proses, output, kontrol dan mekanisme umpan-balik (Arwani,
2005).

B. Fungsi Manajemen Keperawatan Fungsi manajemen keperawatan


Adalah memudahkan perawat dalam menjalankan asuhan keperawatan yang holistik
sehingga seluruh kebutuhan klien di rumah sakit terpenuhi. Terdapat lima elemen dalam
manajemen keperawatan berdasarkan fungsinya yaitu planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), staffing (kepegawaian), directing (pengarahan) dan controlling
(pengendalian/evaluasi) (Rosyidi, 2013).
1. Perencanaan (Planning)
a. Definisi
Perencanaan dalam manajemen keperawatan memiliki peranan penting dalam fungsi
manajemen keperawatan. Perencanaan merupakan dasar untuk melakukan kegiatan. Tanpa
adanya perencanaan yang baik, maka proses manajemen tidak akan berjalan dengan baik
(marquis & huston, 2000). Seorang manajer keperawatan harus memiliki kemampuan leadership/
kepemimpinan yang baik seperti keterampilan membuat visi dan kreativitas (marquis & huston,
2000). Visi berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena itu, visi tersebut
membantu manajer keperawatan untuk dapat membuat perencanaan yang adekuat, sehingga
tanpa adanya visi maka tujuantujuan yang akan dicapai tidak akan dapat dibayangkan apalagi
direncanakan Perencanaan dapat diartikan dengan memutuskan terlebih dahulu apa yang akan
dilakukan, siapa yang akan mengerjakan, bagaimana, kapan, dan dimana sesuatu itu akan
dilakukan (marquis & huston, 2000). Perencanaan adalah sebuah proses berkelanjutan yang
diawali dengan menyusun tujuan, capaian, dan rencana-rencana tindakan untuk mencapai tujuan
tersebut, mempertimbangkan proses dan hasil, memberikan umpan balik kepada personel, dan
memodifikasi rencana-rencana (tersebut) saat diperlukan (swansburg, 1999).

b. Tujuan
1) Meningkatkan pencapaian kesuksesan difokuskan pada hasil bukan pelaksanaan
2) Menuntut kita untuk berpikir kritis dan mengevaluasi alternatif-alternatif yang bisa
mengembangkan atau mengubah keputusan
3) Membentuk suatu struktur untuk pengambilan keputusan yang konsisten sesuai dengan
tujuan top management
4) Mengajak atau menggerakan orang-orang untuk bekerja atau bertindak aktif daripada
bersikap reaktif
5) Mengatur kegiatan hari-perhari atau kegiatan jangka pangjang yang terfokus

c. Perencanaan
Tenaga Keperawatan Perencanaan tenaga atau staffing merupakan salah satu fungsi
utama seorang pemimpin organisasi, termasuk organisasi keperawatan. Penentuan tenaga
keperawatan dipengaruhi oleh keinginan untuk menggunakan tenaga keperawatan yang sesuai.
Untuk lebih akuratnya dalam perencanaan tenaga keperawatan, maka pimpinan keperawatan
harus mempunyai keyakinan tertentu dalam organisasinya, seperti rasio antara perawat dan klien
saat shift pagi atau sore adalah 1:5, untuk malam hari di ruang rawat 1:10. Berdasarkan surat
keputusan menteri kesehatan no. 262 tahun 1979, kebutuhan tenaga didasarkan pada rasio tempat
tidur yang tersedia di kelas masing-masing. Misalnya rumah sakit kelas d, tempat tidur: tenaga
keperawatan = 2:1.
Menurut wastler dalam swansburg tahun 1999, proporsi tenaga keperawatan dibagi per shift :
 Dinas pagi 47 %
 Dinas sore 36 %
 Dinas malam 17 %

d. Contoh khasus dan pembahasan Khasus:


Anda adalah seorang kepala ruang rawat bedah laki-laki dengan 34 TT dan BOR 85%. Staf anda
terdiri dari 15 perawat, 4 pos, 1 tenaga administrasi, & 3 cleaning service. Hasil survey direktur
keperawatan saudara menunjukkan adanya ketidakpuasan dari pasien (75% pasien ekternal &
68% pasien internal). Bagaimana proses perencanaan saudara sebagai seorang kepala ruangan
menanggapi permasalahan diatas? Pembahasan: Proses perencanaan Hierarki perencanaan ruang
rawat X, meliputi:
1) Visi:
Terwujudnya ruang rawat bedah laki-laki berkualitas tinggi yang memberikan perawatan secara
holistik tahun 2020.
2) Misi:
 Memberikan pelayanan perawatan bedah laki-laki yang profesional, bermutu dan
bersahabat untuk mewujudkan kepuasan pelanggan.
 Memberikan perawatan bedah laki-laki dalam kedudukannya sebagai pusat rujukan
daerah.
 Memberikan pelatihan-pelatihan kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan
kualitas perawatan bedah.
 Mendorong dan memfasilitasi tenaga kesehatan untuk mengadakan penelitian
perawatan bedah di ruang rawat bedah laki-laki.
3) Filosofi
Profesional dalam melayani
4) Tujuan
Tujuan jangka panjang: memberikan pelayanan kesehatan yang optimal secara holistik dan
berbasis evidence based practice.
Tujuan jangka pendek:
 Mengoptimalkan proses penyembuhan klien dengan memberikan asuhan keperawatan yang
holistik di ruang rawat bedah laki-laki
 Mencegah terjadinya infeksi nosokomial di ruang rawat bedah laki-laki
 Memandirikan klien dan keluarga pasca operasi dan reabilitasi
 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan secara kontinu.
 Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berbasis evidence based practice
5) Kebijakan
Gaya kepemimpinan kepala ruangan bersifat situasional.
 Kepala ruangan melakukan sistem reward dan punishment kepada staf.
 Kepala ruangan melibatkan stafnya dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.
 Kepala ruangan mengupayakan kebijakan pelatihan klinik tenaga kesehatan.
 Merekomendasikan tenaga kesehatan yang kinerjanya baik kepada pihak rumah sakit untuk
diikutsertakan dalam program beasiswa.

2. Pengorganisasian
Adalah pengelompokkan aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuan objektif, penugasan
suatu kelompok manajer dengan otoritas pengawasan setiap kelompok, dan menentukan cara
pengoordinasian aktivitas yang tepat dengan unit lainnya, baik secara vertikal maupun horizontal
yang bertanggung jawab mencapai tujuan organisasi.

3. Pengaturan Staf (Staffing)


Staffing (kepegawaian) adalah metodologi pengaturan staff, merupakan proses yang
teratur, sistematis, berdasarkan rasional diterapkan untuk 14 menentukan jumlah dan jenis
personal suatu organisasi yang dibutuhkan dalam situasi tertentu (Rosyidi, 2013).

4. Kepemimpinan
Menurut Stogdill yaitu kepemimpinan sebagai suatu proses yang mempengaruhi aktivitas
kelompok terorganisasi dalam upaya menyusun dan mencapai tujuan. Definisi kepemimpinan
dari Strogdill dapat diterapkan dalam keperawatan. Gardner mendefinisikan kepemimpinan
sebagai suatu proses persuasi dan memberi contoh sehingga individu (atau pemimpin kelompok)
membujuk kelompoknya untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan usulan pimpinan atau
usulan bersama.

5. Pengawasan
Definisi Controlling adalah proses pemeriksaan apakah segala sesuatu yang terjadi sesuai
dengan rencana yang telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta prinsip-prinsip yang
ditetapkan, yang bertujuan untuk menunjukkan kekurangan dan kesalahan agar dapat diperbaiki
dan tidak terjadi lagi. Melalui fungsi pengawasan, standar keberhasilan program yang dituangkan
dalam bentuk target, prosedur kerja dan sebagainya harus selalu dibandingkan dengan hasil yang
telah dicapai atau yang mampu dikerjakan oleh staf (Rosyidi, 2013 & Simamora, 2012).
Maksud dan tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan,
penyimpangan, dan ketidaksesuaian yang dapat mengakibatkan tujuan/sasaran organisasi tidak
terrcapai dengan baik, karena pelaksanaan pekerjaan/kegiatan tidak efisien dan tidak efektif.
BAB III

A. Kesimpulan
Fungsi manajemen keperawatan menurut Marquis dan Huston (2010) sebagai berikut:
 Perencanaan : dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, kebijaksanaan, prosedur, dan
peraturan ; termasuk perencanaan jangka pendek dan jangka panjang ; menentukan
tindakan fiskal ; dan mengelola perubahan terencana.
 Pengorganisasian : meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan,
menetapkan metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang paling tepat,
mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuan unit serta melakukan peran dan fungsi
dalam organisasi dan menggunakan kekuatan serta otoritas dengan tepat.
 Ketenagaan : meliputi merekrut, mewawancarai, mengontrak, dan orientasi dari staf baru,
penjadwalan, pengembangan staf, sosialisasi staf dan pembentukan tim.
 Pengarahan : mencangkup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia
seperti motivasi untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi, dan
memfasilitasi kolaborasi dan
 Pengawasan/pengendalian meliputi penilaian kinerja, tanggung gugat fiskal, pengawasan
mutu, pengawasan hukum dan etika, dan pengawasan hubungan profesional dan kolegial.

B. Saran
Kita sebagai perawat hendaklah menerapkan atau mengaplikasikan manajemen
keperawatan dengan efektif dalam setiap melakukan proses keperawatan, sehingga dalam
memberikan pelayanan bisa dilakukan secara optimal. Manajemen keperawatan dikatakan baik
apabila dalam satu tim bisa berpatisipasi secara aktif.

Anda mungkin juga menyukai