Anda di halaman 1dari 4

Nama : Abet

Kelas : Maleo/DIII Kep

Matkul : Keperawatan Gadar

SOP MEMBUKA JALAN NAPAS DENGAN OPA (Oropharyngeal airway)

1 PENGERTIAN Pembebasan jalan nafas dengan oropharyngeal tube adalah cara yang
ideal untuk mengembalikan sebuah kepatenan jalan nafas yang menjadi
terhambat oleh lidah pasien yang tidak sadar atau untuk membantu
ventilasi (Sally Betty,2005)
2 TUJUAN 1. Untuk Menjaga kepatenan jalan nafas pasien
2. Memudahkan penghisapan lendir
3 INDIKASI 1. Untuk mempertahankan jalan napas tetap terbuka
2. Tidak sadar
3. Kejang yang akan berkembang menjadi tonik atau gerakan klonik
4 PERALATAN 1. Mayo / Guidel / oropharyngeal tube sesuai kebutuhan
2. Sarung tangan
3. Bengkok
5 PROSEDUR TAHAP ORIENTASI
1. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
pada keluarga
2. Menjelaskan prosedur pemasangan oropharingeal tube
3. Melakukan inform consent
4. Menyiapkan pasien dalam posisi nyaman sesuai kebutuhan , yaitu
Posisikan klien terlentang

TAHAP KERJA
1) Cuci tangan, gunakan sarung tangan.
2) Membuka mulut pasien, tahan dengan menggunakan tongue spatel
3) Bersihkan mulut dengan kassa steril menggunakan ujung penyedot
faring yang kaku (Yaunker), bila memungkinkan
4) pilihlah ukuran airway yang sesuai dengan pasien. yaitu dengan
menempatkan OPA di samping wajah, dengan ujung OPA pada

5) sudut mulut, ujung yang lain pada sudut rahang bawah. Bila OPA
diukur dan dimasukkan dengan tepat, maka OPA akan tepat sejajar
dengan pangkal glotis
6) Masukkan oropharing tube dengan mengikuti salah satu cara
dibawah ini.

a. Balik oropharing tube sehingga bagian atasnya menghadap


kemuka atau ke palatum. setelah masuk dinding posterior pharing
lalu putar oropharingeal tube 180º sampai posisi ujung mengarah
ke oropharing.

b. Gunakan penekan lidah, gerakkan lidah keluar untuk menghindari


terdorong ke belakangmasuk faring posterior. Masukkan
oropharing tube oral ke dalam posisi yang seharusnya dengan
bagian atas masuk kebawah dan tidak perlu diputar.

7) jika reflek cegukan pasien terangsang, cabut jalan nafas dengan


segera dan masukkan kembali.
8) Lakukan fiksasi dipangkal oropharing tube dengan plester tanpa
menutup lubang oropharing tube.
9) Berikan posisi yang nyaman.
10) Rapikan pasien
11) Rapikan alat
12) Lepas handschoen
13) Perawat cuci tangan

TAHAP TERMINASI
1) Keadaan umum pasien
2) Tindakan dan hasil setelah dilakukan
3) Tanda-tanda vital
4) Pola nafas
2|4
5) harus dilakukan oral hygiene
6) Instruksikan keluarga untuk segera laor pada perawat jika pasien
merasa tidak nyaman atau terdapat sumbatan

MEMBUKA JALAN NAPAS DENGAN HEAD TILT, CHIN LIFT, JAW THRUST

1. Pengertian Pembukaan jalan napas manual adalah teknik dasar pembukaan jalan
napas atas dengan mengangkat kepala dan mendorong rahang bawah
ke depan atau disebut angkat kepala-angkat dagu (head tilt-chin lift) yang
disebabkan jatuhnya lidah atau relaksasi otot jalan napas atas.
Pada kasus trauma dengan kecurigaan cedera leher/servikal, maka
dilakukan penarikan rahang tanpa mendorong kepala (jaw thrust)
2. Tujuan Sebagai acuan untuk petugas melakukan pembukaan jalan napas
manual dengan Head Tilt, Chin Lift, Jaw Thrust.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas tentang Penanganan Pasien Gawat
Darurat
5. Alat dan Bahan 1. APD
2. Oropharyngeal airway
6. Langkah- 1. Lakukan penilaian jalan napas
langkah
2. jika jalan napas tertutup akibat jatuhnya lidah pada pasien
tidak sadar maka segera lakukan tindakan membuka jalan
napas manual
3. Pasang APD sarung tangan
4. Pada pasien tanpa kecurigaan cedera servikal dilakukan
maneuver Head Tilt – Chin Lift, sedangkan pada kasus trauma
dengan cedera servikal hanya dilakukan perasat Jaw Thrust
dengan mencegah tidak stabilnya tulang leher
5. Head Tilt – Chin Lift Maneuver
a) Posisikan telapak tangan pada dahi sambil mendorong dahi
ke belakang
b) Pada waktu bersamaan, ujung jari tangan lain mengangkat
dagu

6. Jaw thrust maneuver

3|4
a) Posisikan setiap tangan pada sisi kanan dan kiri kepala
korban, dengan siku bersandar pada permukaan korban
telentang
b) Pegang sudut rahang bawah kiri dan kanan
c) Angkat keduanya bersamaan hingga rahang bawah
terdorong ke depan

7. Pertahankan maneuver atau pasang Oropharyngeal Airways


untuk menjaga jalan napas tetap terbuka

Daftar pustaka

Buku Ajar Kursus Bantuan Hidup Jantung Dasar (BCLS) Indonesia. Perki 2017.

4|4

Anda mungkin juga menyukai