Anda di halaman 1dari 5

"Hipnocaring Sebagai Terapi Komplementer Keperawatan"

abet maleo/DIII Kep

AOA0180872

Hipnocaring atau Hipnoterapi merupakan terapi yang diberikan kepada klien dalam keadaan
Hipnosis. Kata “Hipnosis” adalah kependekan dari istilah James Braid’s “neuro-hypnotism”
berarti “tidurnya sistem syaraf” (Wikipedia Indonesia). Hipnoterapi merupakan penggunaan
teknik hipnosis yang diarahkan untuk membantu individu ke arah kesehatan dan keutuhan
pikiran, tubuh, dan jiwanya (Adelina, Widjaja, & Sapri, 2010).

Hipnosis adalah suatu kondisi dimana pikiran bawah sadar (sub-conscious) manusia dapat
menerima informasi lebih intensif dibandingkan dengan kondisi normal. Kondisi itu tercipta
melalui proses komunikasi persuasif yang bersifat sangat “sugesti” atau proses “induksi”
(Hariyanto, 2016).

Dalam UU Keperawatan No. 38 tahun 2014 pasal 30 ayat (2) huruf m menjelaskan bahwa
dalam memberikan asuhan keperawatan perawat berwenang untuk memberikah terapi
komplementer dan alternatif. Secara legalitas hukum tidak ada masalah ketika perawat
memberikan terapi komplementer pada praktik mandiri atau di fasilitas kesehatan lainya.
Dalam teori keperawatan yang diungkapkan oleh Florence Nightingle (1954) keperawatan
adalah menempatkan manusia dalam kondisi yang terbaik, yaitu kondisi lingkungan yang
alamiah dan pendekatan holistik (mind-body-spirit) untuk mencegah atau mengobati penyakit
atau cedera.

Sejarah Pengertian Hipnotis.

Hypnosis sendiri di yakini telah ada sebelum masa prasejarah, karena hypnosis diteliti
fenomena trance yang terjadi pada manusia. Zaman dahulu, hypnosis sering dikaitkan dengan
hal mistis karena fenomena trance dapat membuat manusia melakukan hal-hal yang tidak
seperti orang normal lainnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, hypnosis mulai dipelajari dan dikenal sebagai
bagian dari keilmuan psikologi.

Istilah Hypnotism pertama kali di cetuskan oleh James Braid yang merupakan seorang
dokter dan ahli bedah dari Skotlandia. Hypnotism merupakan singkatan dari kata neuro-
hypnotism yang berarti tidurnya saraf, kata hypnosis sendiri merupakan nama dewa tidur dan

1
mimpi Yunani. James Braid menemukan fenomena trance seperti katalepsi, anastesia,
amnesia dapat di-induksi tanpa tidur, dari situ ia menyadari bahwa kata hypnotism kurang
tepat, kemudian ia mencoba mengubahnya menjadi “monoideism” yang berarti konsentrasi /
fokus kepada satu ide. Tetapi sudah terlambat, karena kata hipnosis sudah menjadi populer.

James Braid kemudian dikenal oleh banyak orang sebagai Hypnotherapist pertama dan Bapak
Hypnotisme Modern.

Tahun 1892 British Medical Association mulai mengesahkan penggunaan hipnosis untuk
terapi.

Pada tanggal 23 April 1955 British Medical Association (BMA) menyetujui


penggunaan hypnosis dalam psikoneurosis dan hypnoanesthsia dalam pain management
proses melahirkan dan pembedahan. BMA juga menyarankan agar semua dokter dan
mahasiswa kedokteran menerima pelatihan Hypnotherapy Fundamental.

Indikasi serta Kontra

Kontra

 Rosen dan Bertemeier (1961) ada beberapa akibat negatif dari hipnoterapi yang
disebabkan oleh aplikasi hipnoterapi oleh terapis yang tidak berpengalaman atau
orang awam yang tidak punya kualifikasi dan kecakapan menggunakan hipnosis.
 Kleinhauz dan Beran (1981) percaya bahwa ada dua area aplikasi hipnosis yang
berisiko: 1) saat peneliti mengunakan hipnosis untuk mencapai tujuan penelitian dan
bukan untuk tujuan terapeutik; dan 2) saat praktisi hipnosis tidak mengenali potensi
bahaya dalam bentuk terapi tertentu. Hampir semua praktisi hipnosis telah
menetapkan goal sesuai dengan lingkup kompetensi mereka, dengan demikian potensi
bahaya yang tidak perlu dapat dihilangkan. Namun bila seorang praktisi tidak
menjalani atau kurang dalam pelatihan profesional dapat mengakibatkan ia tidak
mengenali atau salah dalam mengartikan komunikasi yang disampaikan oleh klien
baik secara verbal maupun nonverbal. Dengan kata lain, orang yang tidak terlatih
tidak akan dapat memberi respon yang tepat terhadap sinyal kegelisahan klien.

Indikasi

 Indikasi hipnoterapi dan terapi relaksasi adalah untuk spektrum gangguan


cemas, premenstrual syndrome, dan insomnia. Namun dilaporkan pula bahwa

2
teknik-teknik hipnoterapi dan terapi relaksasi juga efektif dalam menurunkan stress
dan nyeri, menurunkan denyut jantung, menurunkan tekanan darah, menurunkan
ketegangan dan nyeri otot, serta menurunkan tingkat konsumsi oksigen dan hormon
stress.
 Terapi ini juga diindikasikan pada pasien-pasien penyakit kronik yang mempunyai
komorbiditas psikiatri ringan akibat sakitnya, misalnya depresi, cemas, dan gejala-
gejala stress pada pasien dengan diabetes mellitus. Terapi relaksasi juga dilaporkan
efektif dalam mengatasi insomnia pada pasien dengan gangguan kardiovaskular.
 Hipnoterapi dan terapi relaksasi juga dilaporkan efektif untuk menangani gangguan-
gangguan otot,dan nyeri kronik, seperti temporomandibular disorder, terutama dalam
menurunkan tingkat nyeri. Penelitian juga menunjukan bahwa relaksasi bisa
membantu menurunkan nyeri pasca operasi.

Syarat menjadi hipnoterapis

Pertama, alasan hendak menjadi hipnoterapis. Tanpa dilandasi passion yang benar maka
upaya atau perjalanan panjang untuk menjadi seorang hipnoterapis akan terasa berat dan sulit.

Kedua adalah komitmen.  Komitmen di sini meliputi aspek waktu, tenaga, pikiran, dan biaya.

Pola gelombang otak manusia


BETA
14 – 30 hertz
Sugesti sangat sulit masuk
Kondisi ketika kita sadar sepenuhnya , misal:
Aktivitas yang menggunakan analisis, logika.
Memikirkan persoalan rumit.
Berdebat, dll.

ALPHA
8 – 13,9 hertz
Sugesti agak mudah masuk.
Kondisi ketika kita rileks, namun pikiran kita masih waspada , misal:
Membaca/ menulis (yang tidak menggunakan daya analisis), mendengarkan musik-musik
yang slow .

3
Saat kita fokus pada suatu hal/ objek tertentu.
Sedang terpesona/ terhanyut oleh sesuatu.
Saat berdoa khusyuk/ dzikir/ ritual keagamaan.

THETA
4 – 7,9 hertz
Sugesti sangat mudah masuk.
Kondisi hampir tertidur/ tidur disertai mimpi , misal:
Saat melakukan relaksasi pikiran yang dalam.
Saat meditasi yang dalam.
Saat melamun yang dalam.

DELTA
0,1 – 3,9 hertz
Sugesti tidak dapat masuk.
Kondisi ketika kita tertidur lelap sekali dan tanpa mimpi (tidak ada pikiran maupun perasaan
sama sekali pada kondisi ini).

Conscious Mind

Level berfikir dalam kondisi sadar, yaitu pada saat kamu memikirkan masa depan,
menentukan tujuan, memutuskan untuk makan, dan sejenisnya. Walaupun kondisi sadar ini
belum tentu sepenuhnya ditentukan oleh Conscious Mind kamu, karena bisa saja terjadi
Sub/Unconscious Mind ikut mempengaruhi. Yang membedakan kondisi Conscious dan
Subconscious adalah kesadaran itu sendiri (semoga nggak bingung).

Unconscious

Unconscious Mind seperti perpustakaan memori bawah tanah dari semua kenangan,
pengalaman, kebiasaan, prilaku. Gudang dari semua emosi terdalam yang tersimpan sejak
kamu lahir. Semua data ini di-press seolah hilang dari ingatan kamu, padahal sama sekali
tidak. Ingatan mengenai makanan apa yang pertama kali kamu makan, teman baik kamu
semasa kamu kecil, traumatik masa kecil, kejadian yang membuat kamu takut di masa kecil,
dll.Memori yang akan sangat sulit kamu ingat biarpun kamu berusaha keras mengingatnya,
seperti ter-block atau terhapus begitu saja. Unconscious adalah sumber data yang digunakan
oleh subconscious untuk membentuk prilaku kamu.

4
Prilaku manusia dewasa menurut peneliti 95% ditentukan oleh subconsious mind. Pada saat
kamu lahir sampai pada usia 2 tahun, apa yang kamu lihat dan kamu serap masuk pada area
Conscious Mind, usia 2-10 tahun kamu area Subconscious Mind mulai terbentuk, usia 7
tahun ke atas Unconscious Mind mulai terkunci.

Jika kamu menginginkan perubahan signifikan pada diri kamu, Unconscious Mind adalah
pusatnya, tapi tentunya sangat tidak mudah untuk merombak semua data yang tersimpan ini.
Ada beberapa cara khusus untuk merombak pattern pada unconscious tentunya kamu akan
perlu petunjuk dari orang yang berpengalaman untuk melakukannya.

Anda mungkin juga menyukai