Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Hypnotherapy”
Ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Terapi Komplementer

Dosen Pengampuh :
Ns. Rizkan H. Djafar, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh :
Kelas 5A Keperawatan

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya, penyusunan makalah ini bisa dilakukan dengan lancar tanpa kekurangan suatu
apa pun.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ns. Rizkan H. Djafar, S.Kep., M.Kep., selaku Dosen
Mata Kuliah Terapi Komplementer yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Makalah yang berjudul “Hypnotherap” disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan sebagai
bahan pembelajaran dan penilaian.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat menyelesaikan dengan baik. Oleh
karena itu, jika ada masukkan, saran, kritik, dan usul yang sifatnya untuk perbaikan kami akan
menerima dengan senang hati.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I (PENDAHULUAN)
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II (PEMBAHASAN)
A. Pengertian Hipnoterapi
B. Sejarah Hypnoterapi
C. Hipnoterapi Modern
D. Tujuan dan Manfaat Hipnoterapi
E. Tahapan atau Proses Hipnoterapi
F. Teknik Hipnoterapi
G. Syarat-syarat Melakukan Hipnoterapi
H. Cara Melakukan Hypnoterapi Pada Diri Sendiri
I. Efek Samping
J. Fakta Hipnoterapi

BAB III (PENUTUP)


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di tengah-tengah psikolog yang memprioritaskan penelitiannya pada kesadaran
dan memandang kesadaran sebagai aspek utama dari kehidupan mental, muncul seorang
dokter muda dari kota Wina yang bernama Sigmund Freud (1856 – 1939), dengan
gagasan yang radikal dimana ia mengatakan bahwa kesadaran itu hanyalah sebagian kecil
saja dari kehidupan mental sedangkan bagian yang terbesar justru alam tidak sadar atau
alam ketidaksadaran. Istilah ketidaksadaran yang lebih dikenal dengan sebutan
psikoanalisa ini walaupun diciptakan oleh Freud tetapi ide-idenya campur tangan dari
Josep Breuer. Psikoanalisa itu sendiri secara umum dapat dikatakan sebagai suatu
pandangan tentang manusia dimana ketidaksadaran memainkan perananan sentral. Dalam
teori psikoanalaisa ini terdapat tiga aspek penting yang meliputi psikoanalisa sebagai
aspek kepribadian, sebagai aspek teknik evaluasi kepribadian dan sebagai teknik terapi.

Hipnoterapi sampai saat ini masih terus berkembang yang dimulai sejak abad ke-
18, mulai dari konsep hypnosis konvensional yang dikembangkan oleh Dr. James Braid
sampai dengan hipnoterapi klinis modern yang dikembangkan oleh Dr. Milton H.
Erickson sampai terakhir-terakhir yang dikembangkan oleh Dr. Dave Elman, Gill Boyne
maupun DR. Calvin Banyan.

Pada awalnya hipnoterapi, itu digunakan terutama untuk membantu mengatasi


emosi, masalah psikologis, dan sebagai alternatif anestesi, untuk operasi lapangan. Pada
titik tertentu, Pada tahun 1900-an hipnoterapi mulai menjadi populer untuk menggunakan
hipnosis untuk membantu orang berhenti merokok, dan menurunkan berat badan.

Seseorang yang mempelajari Hipnoterapi disebut Hipnoterapis.Dengan Hipnosis,


seorang Hipnoterapis membantu klien untuk menyelesaikan masalahnya. Waktu yang
dibutuhkan untuk mengatasi masalah klien,seorang Hipnoterapis mungkin hanya
dibutuhkan satu sesi atau beberapa sesi, tergantu permasalahan yang di hadapai klien.
Setelah melakukan sesi hipnoterapi, masalah yang dihadapi klien akan teratasi,
meberikan lebih banyak kontrol terhadap pikiran dan perasaanya sehingan terjadi
perubahan perilaku.

Seorang Hipnoterapis akan mengantarkan klien masuk ke dalanm kondisi relaks


atau trans dengan Hipnosis. Dalam kondisi relaks atau trans, pikiran seseorang akan lebih
mudah menerima sugesti sehingga mengubah cara seseorang berpikir, berperilaku dan
merasa.Trans bukanlah tidur tetapi relaks dan menyenangkan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Defenisi Hipnoterapi ?
2. Bagaimana Sejarah Hipnoterapi ?
3. Hipnoterapi Modern
4. Tujuan dan Manfaat Hipnoterapi
5. Tahapan atau Proses Hipnoterapi
6. Teknik Hipnoterapi
7. Syarat Hipnoterapi
8. Cara Melakukan Hypnoterapi Pada Diri Sendiri
9. Efek Samping Hipnoterapi
10. Fakta Hipnoterapi

C. Tujuan
1. Agar mahsiswa keperawatan dapat mengetahui tentang Sejarah Hipnotis &
Hipnoterapi.
2. Agar mahasiswa keperawatan mengetahui Dasar-dasar Hipnotis & Hipnoterapi.
3. Agar masiswa keperawatan mengetahui cara Penggunaan Hipnotis dalam Bidang
keperawatan.
4. Agar masiswa keperawatan mengetahui cara yang benar tentang Relaksasi mendalam
sebagai Teknik Hipnosis Modern.
5. Agar masiswa keperawatan mengetahui apa saja Kasus yang dapat ditangani dengan
Hipnoterapi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hipnoterapi
Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari manfaat
sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan, dan perilaku. Hipnoterapi dapat juga
dikatakan sebagai suatu teknik terapi pikiran menggunakan hipnotis (Setiawan, 2009:
179). Kata hipnotis atau hipnosis berasal dari bahas Yunani “hypnos” yaitu nama dewa
tidur. Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, hipnosis berarti “keadaan seperti
tidur” karena pada taraf permulaan orang itu berada di bawah pengaruh orang yang
memberikan sugestinya, tetapi pada taraf selanjutnya orang menjadi tidak sadar sama
sekali. Definisi lain dari hipnosis adalah metode komunikasi verbal dan non verbal yang
persuasif dan sugestif pada seorang klien sehingga menjadi responsif terhadap sugesti
yang didasarkan pada sistem nilai yang dianut (Abas, 2016: 3).
Hipnoterapi atau clinical hypnosis adalah aplikasi hipnosis dalam menyembuhkan
gangguan mental dan meringankan gangguan fisik. Secara medis hypnosis mampu
mengatasi berbagai macam gangguan fisik dan psikis. Tidak seperti pengobatan lain yang
mengobati gejala (simptom) atau dampak yang ditimbulkan, hipnosis berurusan langsung
dengan peyebab suatu masalah. Dengan menghilangkan penyebabnya, maka secara
otomatis akibat yang ditimbulkan akan lenyap atau tersembuhkan (Setiawan, 2009: 67).
Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
hipnoterapi merupakan sebuah terapi dengan mengguakan metode hipnosis. Dalam
kondidi hipnosis ini seseorang akan mencapai kondisi tans dimana manusia akan fokus
pada suatu tindakan atau aktivitas yang sedng dilakukan dengan mengabaikan hal-hal lain
yang bukan prioritasnya. Sehingga, apabila ada suatu masalah dapat dengan mudah
diselesaikan.

B. Sejarah Hypnoterapi
Pada jaman dahulu, hypnosis ini sering sekali dikaitkan dengan klenik-klenik,
supranatural, ritual keagamaan, kepercayaan, dll. Banyak "orang pintar" di jaman mesir
kuno dan yunani menggunakan metode hypnosis untuk mengobati orang-orang pada
waktu itu, walaupun waktu itu belum ada istilah hypnosis.
Menurut yang ditulis pada catatan dokumen medis Ebers Papyrus, Catatan sejarah
tentang sejarah hipnosis, berawal dari jaman mesir kuno 1550 SM. Menurut Ebers
papyrus, dituliskan bahwa pada jaman mesir kuno ada kuil pengobatan yang bernama
kuil tidur. Cara pengobatan pada waktu itu, para pendeta menyembuhkan pasiennya
dengan menyentuhkan tangannya pada dahi pasien sambil mengucapkan mantra atau
sugesti untuk menyembuhkan pasiennya. Kemudian para warga sekitar pada waktu itu
mempercayai bahwa pendeta itu memiliki kekuatan magis.Pada abad 18 adalah titik awal
untuk sejarah hypnosis modern, yang dimulai dari pendeta yang bernama gassner.
Gassner meyakini bahwa orang sakit itu kerasukan setan, maka dengan membuat pasien
masuk ke kondisi hypnosa (hypnosa adalah kondisi dimana manusia menjadi rileks dan
terfokus) kemudian beliau melakukan ritual tertentu untuk mengusir setan yang ada
dalam tubuh pasiennya.
Setelah Gassner, barulah muncul beberapa tenaga kesehatan dari para dokter dan
psikolog yang meneliti tentang hypnosis ini, dimulai dari :
1. Franz Anton Mesmer (1735-1815),
2. Marquis de Puysegur (1751-1825),
3. John Elliotson (1791-1868),
4. James Braid,Penulis dan dokter terkenal di Inggris (1795-1860),
5. Para psikiater Jean Martin Charcot (1825-1893) dan Sigmund Freud (1856-1939)
6. Milton Erickson (1901-1980)
7. Dave Elman (1900-1967)
8. Ommond Mcgill (1913-2005)

Dari para tokoh diatas, yang paling berperan adalah Milton Erickson, karena
jasanya hypnosis bisa di terima oleh Asosiasi Medis Amerika dan Asosiasi Psikiatris
Amerika yang bisa digunakan dalam pengobatan sejak tahun 1958. Dr. Milton H.
Erickson pertama kali memperkenalkan bahwa jiwa manusia sangat unik. Tidaklah
mudah meminta orang untuk secara langsung menghilangkan kebiasaan buruk yang
ingin dia tinggalkan. Seperti kita menyampaikan nasihat kepada seseorang yang
mengeluh karena dia mempunyai masalah, “Sekarang kamu dapat menyelesaikannya”,
atau seseorang yang mempunyai masalah perilaku lalu kita berikan nasihat, “Sekarang
perilaku anda sudah berubah menjadi baik”. Belum tentu dia akan merubah perilakunya
dengan segera. Mungkin hanya, untuk sementara, tetapi biasanya kebiasaan itu akan
kembali lagi. Apalagi jika kita tidak mengetahui akar permasalahannya mengapa dia
berperilaku demikian, tidak mengetahui nilai dasar dan keinginan sebenarnya yang
dimiliki orang tersebut. Ingat, jiwa manusia sangat kompleks, setiap orang mempunyai
jiwa dan nilai yang unik. Perilaku atau respons seseorang tidak sama dalam menghadapi
peristiwa yang berbeda. Bahkan sangat mungkin sekali untuk peristiwa yang sama,
perilaku atau respons seseorang yang sama dapat berbeda.Hal inilah yang dikembangkan
Erickson menuju metode hipnoterapi yang lebih efektif. Berkat jasanya dalam
mengembangkan metode-metode dalam melakukan terapi klinis dengan metode
hipnoterapi, maka pada tahun 1950-an hipnoterapi diakui oleh Asosiasi Medis Amerika
sebagai metode terapi.Paska Milton H. Erickson, metode ini berkembang terus sampai
dengan metode yang berorientasi kepada pasien. Saat ini, metode ini lebih efektif
digunakan apalagi digabungkan dengan pola komunikasi yang telah dikembangkan
Erickson. Metode ini telah banyak dipergunakan oleh para terapist terkenal seperti Gill
Boyne, Mary Lee LaBay, maupun Calvin Banyan dan lain-lain.
C. Hipnoterapi Modern
Hipnoterpi di masa lalu indentik dengan kondisi tidur, terbaring, atau tidak
bergerak. Pada masa kini, hipnotis lebih ditekankan pada kondisi relaksasi yang dalam,
baik secara fisik maupun mental. Saat ini dikenal beberapa keadaan hipnotis seperti
moving meditation, hypnoidal state, serta automatic writing, dimana pasien melakukan
aktivitas bawah sadar dalam bentuk gerakan atau tindakan yang dikendalikan oleh
niat.Psikolog pada Pusat hipnoterpi Kedokteran RSPAD Gatot Subroto (pusat hipnotis
kedokteran pertama di Indoneisa) Dra Psi Adjeng Lasmini mengatakan, pada hipnoterpi,
pasien diajak untuk relaks secara fisik dan mental dengan memusatkan perhatian melalui
sarana fiksasi berupa suara, tatapan, dan sentuhan secara berulang dan monoton. Ini
membuat pasien merasa semakin santai. Dalam kondisi hipnoterapi, lanjutnya, sugesti
positif yang ditanamkan disusun dalam kalimat yang sederhana. Karena pada kondisi ini
kemampuan seseorang untuk merangkum kalimat demi kalimat mengalami penurunan.

D. Tujuan dan Manfaat Hipnoterapi


Hipnoterapi adalah ilmu untuk mengeksplorasi pikiran, maka segala masalah yang
berkaitan dengan pikiran dan perasaan biasa dibantu dengan hipnoterapi. Hipnoterapi
juga bisa berperan dalam bidang kecantikan, kedokteran, kebidanan, kesehatan tubuh dan
pikiran, masalah anak dan remaja, pengembangan diri, masalah seksual, bahkan untuk
sekedar hiburan dan reklesi mental.
Menurut Masdudi (2017), hipnoterapi merupakan teknik hipnosis yang bertujuan
untuk menyelesaikan permasalahan, meningkatkan kemampuan diri, meningkatkan
motivasi, dan meningkatkan pertumbuhan pribadi dan juga spiritual. Hipnoterapi telah
digunakan sejak perang Dunia ke II sebagai salah satu teknik pengobatan kepada korban
perang untuk mengurangi rasa sakit, dan pengalaman traumatic. Selain itu hipnoterapi
juga bermanfaat untuk mengubah fungsi nyeri dan kenyamanan, mengatasi rasa sakit, dan
juga trauma akibat kecelakaan fisik.
Secara teknis tujuan hipnoterapi adalah untuk membantu individu memodifikasi
pengalaman dengan memanfaatkan fenomena hipnosis, misalnya regresi (akses yang
lebih luas pada memori masa kecil), distorsi waktu, gerakan spontan (misalnya, perilaku
ideomotor seperti jari atau mengangkat lengan), perubahan-perubahan dalam sensasi
tubuh (perilaku ideosensori), mengembangkan dan mengendalikan pengalaman disosiatif.
Hipnoterapi adalah aplikasi hipnosis dalam menyembuhkan gangguan mental dan
meringankan gangguan fisik. Dalam praktik di lapangan hipnosis telah terbukti secara
medis bisa mengatasi berbagai macam gangguan psikologis maupun fisik, misalnya
menghilangkan kebiasaan buruk merokok, menghilangkan phobia. Hipnoterapi juga cara
tercepat dan termudah untuk mengubah pikiran, perasaan, perilaku, kebiasaan dan
kepribadian seseorang. Dari segi medis hipnoterapi bisa digunakan untuk anastesi, cabut
gigi, khitan, menjahit luka dan operasi besar atau kecil.

E. Tahapan atau Proses Hipnoterapi


Dalam melakukan hipnoterapi, terdapat beberapa tahapan atau proses, berikut
adalah tahapan proses hipnoterapi (Setiawan, 2009: 97) .
1. Pra-induksi (Pre-induction) (Interview)
Pada tahap ini merupakan pertama kali terapis bertemu dengan klien. Disini
terapis akan mulai membangun hubungan baik (raport) dengan klien, sehingga klien
mempercayakan masalahnya pada terapis. Terapis berusaha untuk menghilangkan
rasa takut kien pada hipnoterapi, menjelaskan hipnoterapi serta menjawab semua
pertanyaan klien. Sebelumnya, terapis harus dapat menggali aspek-aspek psikologis
dari klien, antara lain hal yang diminati dan tidak diminati, apa yang diketahui klien
tentang hipnoterapi dan sebagainya.
Pra induksi dapat berupa percakapan ringan, saling berkenalan, serta hal-hal lain
yang bersifat mendekatkan terapis secara mental kepada klien. Terapis juga akan
membangun pengharapan mental klien terhadap masalah yang dihadapinya.
Prainduksi merupakan tahapan yang sangat penting karena seringkali kegagalan
proses hipnoterapi disebabkan oleh proses pra-induksi yang tidak tepat.
2. Tes Sugestibilitas (suggestibility test)
Maksud dari tes sugestibilitas adalah untuk menentukan apakah klien masuk ke
dalam orang yang mudah menerima sugesti atau tidak. Selain itu, tes sugestibilitas
juga berfungsi untuk pemanasan dan menghilangkan rasa takut terhadap proses
hipnoterapi. Tes sugestibilitas juga membantu terapis dalam menentukan teknik
induksi paling baik bagi klien.
3. Induksi (induction)
Induksi adalah cara yang digunakan oleh terapis untuk membawa pikiran klien
berpindah dari pikiran sadar ke pikiran bawah sadar, dengan menembus apa yang
dikatakan dengan critical area. Saat tubuh rileks, pikiran juga menjadi rileks, maka
frekuensi gelombang otak klien akan turun dari beta, alfa, kemudian theta. Semakin
turun gelombang otak, klien akan semakin rileks hingga berada dalam kondisi trans.
Inilah yang dinamakan dengan kondisi terhipnotis. Terapis akan mengetahui
kedalaman trans melakukan deepthlevel test.
4. Pendalaman trans (Deepening)
Jika dianggap perlu, terapis akan membawa klien ke trans yang lebih dalam.
Proses ini dinamakan deepening.
5. Sugesti (Suggestion)
Terapis disini akan memberikan sugesti-sugesti positif yang bersifat mengobati
pada klien. Sugesti-sugesti ini yang diharapkan 12 akan tertanam dalam pikiran
bawah sadar klien dan menghasilkan peerubahan positif terhadap masalah klien. Pada
saat klien masih berada dalam kondisi trans, terapis akan memberikan post hypnotic
suggestion.

Sugesti ini diberikan kepada klien pada saat proses hipnotis masih berlangsung dan
diharapkan terekam terus oleh pikiran bawah sadar klien meskipun telah keluar dari
proses hipnotis. Post hypnotic suggestion adalah salah satu unsur terpenting dalam
proses hipnoterapi.
6. Terminasi (Termination)
Akhirnya dengan teknik yang tepat, terapis secara perlahanlahan akan
membangunkan klien dari “tidur” hipnotisnya dan membawanya ke keadaan
sepenuhnya sadar. Proses atau tahapan hipnoterapi diatas bukanlah menjadi
satusatunya acuan dalam melakukan hipnoterapi. Banyak ahli-ahli lain yang memiliki
pendapat berbeda, bahkan dalam praktknya seorang terapis dapat menggunakan
teknik mereka masing-masing sesuai dengan keahliannya. Akan tetapi tidak akan jauh
juga dari proses hipnoterapi yang sudah dipaparkan diatas.

F. Teknik Hipnoterapi
Berikut ini adalah teknik-teknik yang secara umum dapat digunkan dalam
hipnoterapi. Teknik-teknik ini dapat digunakan secara terpisah atau digabung satu sama
lain sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan klien (Gunawan, 2006: 140-145) :
1. Ideomotor response
Ini adalah cara untuk mendapat jawaban “ya”, “tidak”, “atau tidak tahu” dari klien
dengan cara menggerakkan salah satu jari tangan. Teori dibalik teknik ini adalah
bahhwa orang cenderung memberikan jawaban yang jujur, sesuai dengan jawaban
pikiran bawah sadar, melalui respon gerakan fisik (ideomotor response) dari pada
dalam bentuk verbal atau ucapan.
2. Hipnotic regresion
Teknik regresi adalah teknik yang membawa klien mundur ke masa lampau untuk
mencari tahu penyebab suatu masalah. Teknik ini biasanya menggunakan affect
bright (jembatan perasaan) atau feeling conection.
3. Systematic desensitization
Sesuai dengan namanya, teknik ini bertujuan untuk mengurangi sensitivitas klien
terhadap masalahnya.
4. Implosive desensitization
Teknik ini digunakan apabila klien mengalami abreaction. Yakni, situasi dalam
kedamaian untuk menenangkan dirinya. Tujuannya adalah menurunkn tingkat
intensitas emosi secara bertahap. Teknik ini juga disebut circle therapy.
5. Desensitization by object projection
Teknik ini meminta klien membayangkan emosi, rasa sakit, atau
masalahnyakeluar dari tubuh klien dan mengambil suatu bentuk yang mewakili
masalahnya itu. Teknik ini hanya bagus pada klien yang visual, untuk yang auditori
dan kinestetik digunakan proyeksi dalam bentuk suara atau perasaan.

6. The informed child technique


Sama halnya dengan implosive desensitization, namun kali ini terapis mensugesti
bahwa klien kembali ke masa lampaunya dengan membawa serta semua pengetahuan,
pengalaman, kebijaksanaan dan pengetahuan yang dimiliki saat dewasa sekarang.
7. Gestalt therapy
Ini adalah teknik terapi yang dilakukan dengan permainan peran atau role play.
Dalam teknik ini, klien diminta memainkan peran secara bergantian, baik sebagai
dirinya sendiri maupun sebagai orang lain yang menjadi penyebab trauma atau luka
batin.
8. Rewriting history
Bagian pertama dari teknik ini dilakukan dengan the informed child technique,
bagian lanjutannya dilakukan dengan menggunakan gestalt therapy yang
memungkinkan klien untuk menyampaikan apa yang ingin ia katakan pada orang
yang menyebabkan luka batin.
9. Open screen imagery
Teknik ini menggunakan layar bioskop
10. Positive progammed imagery
Teknik ini dapat digunakan sebelum klien dibangunkan dari kondisi trans. Teknik
ini hanya efektif bila dilakukan setelah teknik-teknik lainnya digunakan terlebih
dahulu. Teknik ini bisa digunakan bersamaan dengan post hypnotic suggestion dan
verbalizing.
11. Verbalizing
Dalam teknik ini klien diminta untuk berbicara atau mengucapkan pemahaman
baru atau apa yang menurutnya harus dilakukan. Apabila klien yang
mengucapkannya, efeknya akan menjadi sangat kuat dari pada bila hal yang sama
diucapkan oleh terapis.
12. Direcct sugestion
Sugesti yang bersifat langsung diberikan berdasarkan apa yang diucapkan oleh
klien (verbalizing).
13. Indirect guided imagery (Ericksonian Metaphors)
Karena teknik ini menggunakan metafora, terapis perlu membuat script atau cerita
yang telah disiapkan sebelumnya. Cerita yang disampaikan sepenuhnya tergantung
pada terapis. Namun, penyimpulan makna cerita itu dilakukan klien.
14. Inner guide
Yang dimaksud inner guide bisa berupa penasehat spiritual, malikat, mentor,
orang atau bagian dari diri klien yang bijaksana. Dalam klien ini, klien dibantu oleh
inner guide untuk menyelesaikan masalahnya.
15. Part therapy
Teknik ini digunakan untuk membantu klien menyelesaikan inner conflict atau
konflik yang timbul dari pertentangan antara “bagian-bagian” dari diri klien.

16. Dream therapy


Terapi ini menggunakan mimpi sebagai simbol yang dikomunikasikan oleh
pikiran bawah sadar. Mimpi yang digunakan untuk analisis dan terapi adalah mimpi
yang terjadi selama kurang lebih sepertiga waktu tidur menjelang bangun.

G. Syarat-syarat Melakukan Hipnoterapi


Secara konvensional,hypnotherapy dapat diterapkan kepada mereka yang memenuhi
persyaratan dasar, yaitu:
1. Bersedia dengan sukarela
2. Memiliki kemampuan untuk fokus
3. Memahami komunikasi verbal

H. Cara Melakukan Hypnoterapi Pada Diri Sendiri


Self hipnotis atau hipnoterapi pada diri sendiri berguna untuk membuat diri kita sendiri
lebih reseptif pada sugesti yang akan kita berikan untuk diri sendiri. selama prosesnya,
kita akan sadar secara penuh dan terbilang aman untuk dilakukan dan bahkan bisa
dijadikan terapi susah tidur bagi anda yang memiliki masalah ini.
1. Masuk keruangan nyaman
Awali dengan masuk keruangan yang nyaman dan duduk disebuah kursi atau
tempat tidur yang juga nyaman. Pastikan jika bagian tubuh dan juga kaki tidak terlipat
sehingga anda bisa berada di posisi ini dalam waktu lama namun tetap merasa
nyaman.
2. Tentukan tujuan hypnoterapi
Langkah berikutnya adalah menentukan alasan mengapa anda melakukan
hypnoterapi tersebut, apakah supaya rileks, meningkatkan kualitas diri sendiri,
melatih otak, menurunkan berat badan, berhenti merokok dan lain sebagainya.
Hypnoterapi senidiri memang digunakan untuk meningkatkan relaksasi, akan tetapi
juga sering digunakan untuk mencapai tujuan tertentu,mengubah pola
pikir,memberikan motifasi dan sebagainya. Sebagai contoh, jika anda melakukan
hyppnoterapi supaya bisa berhenti kebiasaan buruk seperti rokok,maka anda bisa
memikirkan kalimat penegasan yang tepat sasaran seperti, “aku tidak ingin
merokok,rokok tidak menarik bagiku”.
3. Menyingkirkan berbagai perasaan buruk
Saat akan memulai hypnoterapi ini, kemungkinan anda akan sulit untuk
menjauhkan berbagai pikiran yang terus mengganggu. Apabila ini terjadi, jangan
memaksakan diri dan amati pikiran tersebut dengan netral lalu biarkan menghilang
dengan sendirinya.
4. Kenali ketegangan tubuh
Langkah selanjutnya adalah mengenali ketegangan pada bagian tubuh yang
dimulai dari jari kaki.bayangkan ketegangan tersebut lepas dari tubuh dan kemudian
hilang.
Bayangkan ketegangan tersebut terlepas dari tubuh satu per satu sehingga bisa
semakin ringan buat jari kaki anda rileks kemudian lanjutkan ke kaki dan teruskan ke
bagian tubuh lain hingga mencapai kepala. Pakailah tekhnik membayangkan sesuatu
yang menurut anda nyaman seperti contohmya membayangkan air mengalir di kaki
untuk menghilangkan ketegangan tersebut.
5. Masuki keadaan hipnotis
Mulailah menceritakan yang sedang anda lakukan dan juga beberapa suggesti
positif untuk diri sendiri dengan memakai kata saya dan bukan orang ke dua. Pakailah
sugesti yang lebih spesifik dan gunakan rumus sugesti yang singkat.
Dalam tahap ini, masing-masing individu akan memiliki metode yang berbeda-
beda dalam menanamkan sugesti tersebut. Apabila tidak berhasil,maka anda bisa
mencari metode lain yang lebih efektif dan disesuaikan dengan anda.
6. Penyelesaian hypnoterapi
Tahap penyelesaian hypnoterapi mengartikan jika anda sudah menyelesaikan
program hypnoterapi dan berikan batasan yang sangat jelas antara sadar dan hipnotis
yang dilakukan supaya anda tidak tertidur. Akhir proses ini dengan cara memikirkan
bagaimana anda terbangun seperti hitungan dan sebagainya.

I. Efek Samping
Seperti terapi lainnya, hipnoterapi juga dapat menimbulkan efek samping.seperti
dikatakan dr,Erwin kusuma SpKJ, program yang ditanamkan dalam hipnoterapi harus
positif. Ini mengingat pasien tidak memiliki kemampuan merangkum (sintesis) karena
kecerdasan jasmaninya menurun. Bila hal ini tidak diperhatikan,bukan tidak mungkin
akan muncul hasil yang tidak diinginkan,seperti timbul abreaksi (keluarnya rekaman
bawah sadar secara serentak,seperti kekesalan dan kesedihan,sehingga ungkapan dan
tindakan pasien tidak terkendali).

J. Fakta Hipnoterapi
1. Hipnoterapi adalah suatu hal yang aman dilakukan. Hal ini hanyalah keadaan santai
di mana pikiran bawah sadar seseorang dapat diakses dan terbuka untuk membuat
perubahan positif.
2. Hipnoterapi bukan pengendalian pikiran,karena dengan bantuan pembimbing,orang
tersebut yang memilih cara yang tepat untuk mengikhlaskan dan mengatasi masalah
seseorang.
3. Seseorang tetap sadar selama hipnoterapi.kondisi ini hanyalah sebuah bagian dari
relaksasi,yaitu pikiran tenang dan rileks.
4. Siapapun dapat di hipnoterapi (selama yang bersangkutan tidak mengalami
paksaan,dan gangguan dalam berkomunikasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari manfaat
sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan dan perilaku. Hipnoterapi dapat juga
dikatakan sebagai suatu teknik terapi pikiran menggunakan hipnotis. Hipnotis bisa
diartikan sebagai ilmu untuk memberi sugesti atau perintah kepada pikiran bawah sadar.
Orang yang ahli dalam menggunakan hipnotis untuk terapi disebut “hypnotherapist”.
Manfaat dari hynoterapi itu sendiri adalah untuk mengatasi maslah emosi, fisik dan
perilaku. Sedankan syarat hipnoterapi itu sendiri adalah bersedia dengan sukarela,
memiliki kemampuan untuk focus, dan memahami komunikasi verbal.
Hipnoterapi juga dapat menimbulkan efek samping. Seperti dikatakan dr Erwin
Kusuma SpKJ, program yang ditanamkan dalam hipnoterapi harus positif. Ini mengingat
pasien tidak memiliki kemampuan merangkum (sintesis) karena kecerdasan jasmaninya
menurun. Bila hal ini tidak diperhatikan, bukan tidak mungkin akan muncul hasil yang
tidak diinginkan, seperti timbul abreaksi (keluarnya rekaman bawah sadar secara
serentak, seperti kekesalan dan kesedihan, sehingga ungkapan dan tindakan pasien tidak
terkendali).

B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini semua pihak yang tidak menutup
kemungkinan masyarakat, mahasiswa pada khususnya mahasiswa keperawatan, dan
seluruh jajaran terkait, dapat memandang positif serta memahami adanya informasi ini,
sesuai apayang dibahas didalamnya dengan menerapkan sesuai peraturan yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Chamber, Bradford. 2005. How to hypnotize. Stravon Publisher : New York
Murphy, Joseph. 1997. The power of Your Subconscious Mind (terjemahan) spektrum : Jakarta
McDonald F., 2006, Hypnotherapy Applications in Pain Management. www.fmcdonald.com
McDonald F. 2006 Hypnotherapy in Substance Use Treatment. www.fmcdonald.com
Purwanto, S. 2007 Hipnoterapi (Suplemen Kuliah. Tidak diterbitkan Labels: psikoterapy
Adiyanto. 2007, Hipnosis penurunan rasa nyeri Pengamatan Efek Hypnosis Pada Otak
Melalui Brain Imaging. www.ibh.com

Anda mungkin juga menyukai