Anda di halaman 1dari 11

RESUME HIPNOSIS/HIPNOTERAPI

Mata Kuliah : Terapi Komplementer


Dosen Koordinator : Ns.Desy Ayu Wardani, M.Kep.Sp.Kep.Mat

Disusun Oleh:
Cresentia Cheelin (1805605601)
Keperawatan 3B Semester 5

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS WIYATA HUSADA


SAMARIDA
A. pengertian dan perkembangan hipnosis
1. pengertian
Hipnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar dan diikuti dengan
diterimanya suatu sugesti/ide atau pemikiran sehingga menyebabkan perubahan
perilaku, dan tatanan mental emosional. Serta dapat pula disefenisikan sebagai
suatu kondisi pikiran pada saat fungsi analitis logis pikiran direduksi sehingga
memungkinkan individu masuk ke dalam kondisi bawah sadar sehingga tersimpan
berbagai potensi internal yang dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kualitas
hidup yang efektik, cepat, dan efisien, untuk menghantarkan informasi ke dalam
pikiran bawah sadar. Hipnosis secara bahasa berasal dari kata hipnosis, yang
merupakan nama dewa tidur orang Yunani, sejak ribuan tahun sebelum Masehi.
Penggunaannnya dilakukan dalam ritual agama, seperti doa, mantra, kidung, atau
semacam kata yang diucapkan secara berulang tulang. Bahkan dipakai dalam
pengobatan atau penyembuhan pada masa itu. Meskipun dilihat dari segi bahasa
bahwa dewa tidur, bukan berarti hipno disamakan seperti otang tidur pada
umumnya.Hipnosis dilakukan, sesungguhnya tidak membuat orang-orang benar
tertidur, dan masih tetap mendengar atau merespon informasi yang diterimanya.
Hipnosis sebelumnya dikenal sebagai aliran magnetism4 atau mesmerism.
Pendekatan ini lebih cenderung kearah yang lebih tradisional, dan pendekatan ini
dihubungkan dengan dengan olah nafas, olah energy, serta ritual yang bersifat
mistik.
2. Perkembangan
Hipnotis memiliki sejarah tersendiri dimulai dari era pra sejarah hingga zaman
modern seperti sekarang ini. Tidak hanya dipraktikkan, namun ilmu ini juga
mengalami perkembangan sedemikian rupa. Umur dari sejarah hipnotis dibilang
sama dengan umur manusia itu sendiri karena ini sangat berkaitan dengan fenomena
manusia yang alamiah. Berikut adalah penjelasan mengenai sejarah hipnotis
tersebut.
Sejarah Hipnotis Tradisional
Pada era trasidional, yakni era sebelum masehi, hipnotis sudah dijadikan sebagai
metode pengobatan. Namun demikian, istilahnya belum dikenal. Misalnya di tahun
4000 SM ada praktik pengobatan pendeta yang menggunakan dupa disertai
pembacaan doa. Dimana pendeta akan memandangi mata pasien kemudian
memohon kepada Tuhan untuk memberikan kesembuhan. Sekarang disebut
hipnoterapi.
Fenomena semacam ini terus berlanjut sampai pada masa 2000 SM, 1552 SM, 1200
SM, 928 SM, 400-377 SM, 300-270 SM dan 70 SM. Informasi tersebut didapatkan
dari berbagai dokumen sejarah yang ada. Kemudian pada tahun 1060 seorang raja
dari Inggris bernama Edward melakukan praktik penyembuhan hanya degan
sentuhan.
Sejarah Hipnotis Mangnetism & Marmerism
Berdasarkan catatan sejarah, di era-era sesudah 1500 M, ada beberapa orang yang
melakukan praktik hipnotis untuk beragam keperluan. Misalnya saja di tahun 1493-
1541 M, ada seorang dokter yang bernama Paracelsus. Ia berasal dari Swiss dan
berusaha menggunakan media berupa magnet untuk proses pengobatan pasien.
Sesudah itu, ada banyak pasiennya yang sembuh karena terapi tersebut.
Sejarah hipnotis juga mencatat adanya seorang pendeta yang bernama Abbe Faria.
Ia adalah seorang pendeta Portugis yang mempecayai bahwa adanya fenomena
magnetisme itu bisa berhasil lantaran adanya kerjasama dan pengarapan di dalam
pikiran dari masing-masing pasien itu sendiri. Sesudah itu, akhirnya teori ini terus
dikembangkan oleh generasi selanjutnya.
Sejarah Hipnotis Konvensional
Pada era hipnotis konvensional, istilah hipnotis digunakan untuk pertama kalinya.
Adapun yang pertama kalinya memperkenalkan istilah ini adalah James Braid di
tahun 1795-1860. Ia merupakan salah seorang ahli bedah dari kawasan Skotlandia.
Ia membuat suatu kesimpulan dalam karyanya bahwa dalam proses magnetisme,
fenomena yang dialami oleh pasien merupakan fenomena saraf yang tidur.
Kemudian pada sekitar tahun 1847, Braid berhasil menemukan suatu pengetahuan
baru bahwa seluruh fenomena hipnotis, misalnya amnesia, katalepsi atau anatesia
sesungguhnya dapat diinduksi dengan tidak menggunakan teknik tidur. Dari
penelitian yang ia lakukan tersebut, akhirnya ia dikenal oleh banyak kalangan
sebagai seorang hipnoterapis yang pertama.
Sejarah Hipnotis Modern
Setelah masa sejarah hipnotis konvensional, kemudian masuklah kepada era sejarah
hipnotis modern. Dimana era ini merupakan sebuah era yang menunjukkan bahwa
peran dari kliean amatlah besar untuk proses hipnotis itu sendiri. Kemudian, pada
tahun 1951 akhirnya didirikanlah organisasi hipnotis nasional yang pertama.
Sesudah itu, disusul oleh berbagai jenis organisasi yang lainnya.
Bahkan, di era selanjutnya hipnotis sudah disetujui sebagai salah satu alternatif
untuk diterapkan pada proses pembedahan dan melahirkan. Sehingga, semua dokter
disarankan untuk mempelajari keilmuan yang satu ini. Dan bisa dilihat bahwa saat
ini hipnotis sudah sangat berkembang pesat. Dari yang awalnya bersifat mistis
hingga yang sifatnya hiburan untuk jenis hipnotis tertentu di era modern seperti
sekarang.
Sejarah hipnotis memang sangat kompleks. Hal itu disebabkan karena manusia dan
alam serta fenomena di dalamnya memiliki sifat yang dinamis dan dapat berubah
sewaktu-waktu. Sehingga, Anda yang berniat untuk belajar ilmu ini sebaiknya
jangan belajar secara otodidak dan pastikan kepada ahlinya. Pastikan mentor Anda
selalu meng-update perkembangan keilmuan ini.
B. peraturan praktek hypnosis
1. Klien datang atas keinginan atau kesadarannya sendiri. Bukan atas rayuan,
bujukan, desakan, paksaan, dan atau ancaman orang lain.
2. Klien jelas aspek apa yang ingin diatasi dengan hipnoterapi.
3. Dalam satu sesi hipnoterapi hanya satu aspek saja yang dibereskan. Untuk itu
klien perlu menetapkan dengan hati-hati dan jelas apa yang paling utama dan
penting untuk dibereskan di sesi hipoterapi.
4. Klien mengijinkan dirinya untuk diterapi.
5. Harus ada niat sungguh-sungguh dari diri sendiri untuk berubah atau keluar dari
masalah.
6. Klien percaya sepenuhnya pada terapis.
7. Ikhlas dan pasrah.
8. Tidak menganalisis.
9. Menjalankan bimbingan terapis dengan sungguh-sungguh.
10. Komit menjalani hingga maksimal 4 sesi konsultasi dan atau terapi. Komitmen
awal adalah untuk 2 sesi. Satu sesi berlangsung selama 2 (dua) jam. Bila masih
dibutuhkan terapi bisa dilanjutkan hingga 4 sesi.
11. Pada sesi pertama, bila terapis menilai klien siap, maka bisa langsung dilakukan
terapi. Namun bila terapis menilai klien belum siap maka hanya akan dilakukan
konsultasi atau konseling.
C. Hipnoterapi
hipnoterapi merupakan salah satu terapi psikologis yang diterapkan oleh terapis
(hipnosan) dengan metode hipnosis atau mengunakan sugesti berupa kata-kata (saran)
kepada klien yang langsung menyentuh alam bawah sadar yakni pada saat tidur trans
atau disaat pikiran klien hanya terfokus pada kata-kata terapis (hipnosan) dengan tujuan
permasalahan klien (gangguan psikosomatis).-kata (saran) kepada klien yang langsung
menyentuh alam bawah sadar yakni pada saat tidur trans atau disaat pikiran klien hanya
terfokus pada kata-kata terapis (hipnosan) dengan tujuan menyembuhkan permasalahan
klien (gangguan psikosomatis).

D. mekanisme hipnoterapi
Hipnoterapi dilakukan melalui 5 tahap, yaitu pengkajian, induksi, deeping, terapi
pikiran, terminasi. Pada tahap deeping inilahklien dibawa masuk ke alam bawah
sadarnya, kemudian pada tahap terapi pikiran terapis dapat memberikan keyakinan
positif untuk menghilangkan stress pasca trauma yang dialami. Melalui tahap-tahap
hipnoterapi, klien yang mengalami stress pasca trauma tingkat sedang akan menurun
dan klien dapat menjalani kehidupan lanjutnya dengan lebih baik. Hipnoterapi cara ini
diketahui dapat menetralisir ketegangan (stress) kehidupan yang dialami sehari-hari,
dan merelaksasikan 3 unsur jiwa raga, yaitu; nafas, gerak, dan nalar. Ketika seseorang
berada dalam kondisi ini, dan diperiksa dengan mesin EEG (Elektro-Ensefalo-Grafi)
akan terlihat dominasi gelombang Alfa, yaitu gelombang setengah lingkaran (sinusoid,
tumpul) dengan frekuensi 8 – 12 silkus perdetik. Situasi yang akan dicapai seseorang
dalam keadaan sangat tenang. Ini tak lain karena Hipnoterapi tidak saja memberikan
sugesti semata yang mempercepat penyembuhan namun juga membawa seseorang
kedalam kondisi nyaman mereka (trance). Sehingga dalam kenyamanan para
hypnotherapist hebat mampu menyembuhkan dalam waktu yang sangat
singkat.Beberapa kaidah pokok yang bisa dipakai sebagai pertimbangan dalam sesi
hypnotherapy adalah: Menggunakan bahasa positif, sesi sesi yang merujuk situasi
informal, bahasa dan pengertian yang digunakan menyesuaikan umur klien
E. kegunaan hipnoterapi
fungsi hipnoterapi bagi kehidupan manusia.
1. lingkup pendidikan : mampu memberikan penumbuhan kesadaran tingkat belajar
dan meningkatkan kepercayaan diri seseorang.
2. bidang psikologi : mengatasi masalah psikis seperti panik berlebih, stress, depresi,
frustasi, sakit hati dan emosi negative.
3. Bidang kesehatan : seseorang dapat termotivasi untuk bisa lepas dari penyakitnya
dan bisa meredakan sakit atau nyeri pada bagian tubuh tertentu akibat sakit yang
anda derita.
F. tahapan hipnoterapi
Dalam praktik pelaksanaan hipnoterapi terdapat beberapa tahap yang pada umumnya
dijalankan, yaitu:
1. Preinduction interview

Semua peroses terapi diawali dengan tahap preinduction interview. Ini adalah tahap
yang sangat penting dan menentukan hasil terapi yang akan dilakukan. Terapis
(hipnosan) yang andal akan meluangkan cukup waktu dalam melakukan tahap ini
sebelum masuk ke proses terapi berikutnya. Preinduction interview terdiri dari
empat tahap.

a. Membangun dan menjaga relasi. Tahap ini dimulai saat klien pertama
kali menghubungi, baik melalui telpon,e-mail, SMS, maupun bertemu
langsung. Cara menjawab klien saat kontak pertama akan menjadi kesan
pertama mengenai terapis, dan sangat mempengaruhi persepsi, sikap, dan
ekspektasi klien.

b. Mengatasi atau menghilangkan rasa takut

Pada tahap ini, terapis perlu menangani perasaan takut atau persepsi klien
yang salah atau kurang tepat mengenai hipnosis dan hipnoterapi.
Beberapa persepsi yang salah dalam pikiran orang selama ini mengenai
hipnosis adalah:

1) Hipnosis adalah praktik supranatura

2) Hipnosis adalah suatu bentuk penguasaan pikiran

3) Hipnosis sama dengan tidur

4) Hipnosis dapat mengubah kepribadian

5) Hipnosis dapat mengakibatkan lupa ingatan

Pada tahap ini terapis juga perlu menjelaskan bahwa perannya


hanyalah memberi penunjuk jalan, proses terapi yang
sesungguhnya dilakukan oleh klien sendiri.

c. Membangun ekspektasi
Jangan pernah menjanjikan bahwa dengan bantuan kita klien pasti
sembuh dari masalah yang mereka alami.Janji seperti itu sangat
berbahaya. Cara yang tepat untuk membangun ekspektasi adalah
menceritakan kasus-kasus yang pernah kita tangani dan berhasil. Dengan
mendengar kisah-kisah ini, akan tumbuh ekspektasi atau pengharapan
dalam diri klien. Pengharapan ini akan menjadi katalisator yang sangat
membantu proses terapi. Tahap ini juga digunakan untuk menetapkan
hasil dicapai setelah terapi.Klien datang kepada terapis karena tahu
bahwa mereka punya masalah.Karena itu, secara sadar mereka ingin
sembuh atau terbebas dari masalah mereka.

d. Menggali dan mengumpulkan informasi

Pada tahap ini, terapis berusaha menggali dan mengumpulkan sebanyak


mungkin informasi mengenai masalah yang dihadapi klien. Terapis akan
menemukan akar masalah yang dihadapi oleh klien. Hal yang perlu
diperhatikan adalah terapis harus jujur kepada klien.Apabila masalah atau
sakit yang dialami klien itu disebabkan oleh pikiran (psikosomatis),
hipnoterapis dapat membantu menyelesaikan masalahnya.Jika penyebab
sakitnya adalah fisik, misalnya kepala pusing karena tekanan darah yang
rendah, terapis hendaknya menganjurkan klien untuk menemui dokter
yang memang kompeten untuk menangani masalah klien tersebut.

2. Induction (induksi)

Setelah dilakukan prenduction interviw untuk mengetahui akar masalah dan


menentukan prosedur terapi, klien dibimbing untuk masuk kedalam kondisi trance.
Untuk membantu klen masuk kedalam kondisi trance, terapis (hipnosan)
melakukan induksi. Pada tahapan awal induksi seorang suyet (klien) diberikan
sugesti ringan agar dapat merasa nyaman dan rileks. Teknik induksi yang sering
digunakan oleh hipnotis adalah relaksasi. Teknik ini dilakukan dengan memberikan
sugesti relaksasi tubuh secara menyeluruh agar suyet (klien) dapat benar-benar
masuk ke alam subconciousnya (alfa dan teta) serta menerima sugesti dengan baik.

Contoh induksi yang diberikan terapis kepada klien saat diterapi:

Alur induksi: Memejamkan mata.


Intruksi bagi klien: Tarik napas yang dalam.

Lepaskan. Pejamkan mata anda dan biarkan badan anda menjadi santai. Santaikan
otot-otot di sekeliling mata anda. Santai dan seamakin santai. Terus buat santai dan
lepaskan semua ketegangan. Biarkan mata anda tetap terpejam. (Jeda) bagus.
(Jeda).

Alur induksi: Relaksasi tubuh. Intruksi bagi klien: Alirkan gelombang santai yang
sama ke seluruh tubuh anda dari ubun-ubun sampai ujung jari-jari kaki anda. (Jeda).

Alur induksi: Fraksinasi

Intruksi bagi klien: Sebentar lagi, saya akan meminta anda membuka mata anda dan
menutupnya kembali. Di saat menutup mata, anda akan santai 10 kali lipat dari
sekarang. Buka mata anda, tutup....sepuluh kali lebih santai. Saya kembali akan
meminta anda membuka dan menutup mata. Kali ini, anda akan merasa dua kali
lebih santai dari sebelumnya. Buka mata anda....tutup. Dua kali lebih santai dari
sebelumnya. (Jeda) bagus saya masih akan meminta anda membuka dan menutup
mata. Buka...Tutup. Rasakan gelombang santai yang lebih dalam. (Jeda).

Alur induksi: Menjatuhkan tangan

Intruksi bagi klien: Dengan tetap menjaga rasa santai yang sekarang anda rasakan,
saya akan menyentuh pergelangan tangan anda dan mengangkatnya. Anda tidak
perlu membantu saya. (Sambil memegang pergelangan tangan kanan) saya akan
sedikit mengangkat lengan kanan anda dan menjatuhkannya. Ketika jatuh, buat
perasaan anda semakin santai dan santai semakin dalam. (Jatuhkan) setiap kali saya
mengangkat lengan kanan anda dan menjatuhkannya, anda akan santai, semakin
dalam. (Jatuhkan beberapa kali).
Alur induksi: Amnesia Intruksi bagi klien: Sekarang badan anda terasa sangat
santai. Sesaat lagi saya akan membantu membuat perasaan anda menjadi lebih
santai. Saya akan meminta anda menghitung mundur dari 100 dengan suara yang
jelas. Setiap hitungan mundur akan membuat pikiran dan hati anda menjadi santai
dan tenang. Hanya dalam beberapa hitungan, anda akan merasa sangat santai.
Angka-angka yang lain akan menjauh, samar-samar, dan hilang dalam pikiran anda.
Ketika anda mengalaminya, rasakan ketegangan di hati dan pikiran anda menjadi
sirna. Setiap kali membuang napas, hitunglah mundur dari 100...99...98... biarkan
setiap angka membuat anda menjadi santai dan tenang. Hanya dengan beberapa
hitungan, sisa angka yang lain akan hilang dengan sendirinya. Mulailah mengihtung
mundur sekarang...(Biarkan klien menghitung mundur). Di antara dua hitungan,
berilah penguatan, seperti bagus atau lanjutkan.Alur induksi: Sugesti posthipnotik
Intruksi bagi klien: (Inilah inti dari hipnoterapi. Terapis memberi sugesti yang
berkaitan dengan penyakit atau gangguan yang dialami klien. Sugesti ini bertujuan
menerapi dan memodifikasi perilaku klien).

Alur induksi: Akhir induksi Intruksi bagi klien: Bila anda merasa siap untuk
kembali bangun, silahkan menghitung satu sampai lima. Pada hitungan lima
nantinya, mata anda terbuka dan anda akan merasa santai dan segar sekali. Mulailah
menghitung dengan suara yang jelas. Dan setiap hitungan, anda menjadi semakin
segar dan pada hitungan kelima anda bangun dan merasa segar sekali.
3. Deepening

Setelah berhasil membimbing klien masuk kedalam kondisitrance maka


dilakukan tahap deepening, yakni tahapan untuk menggunakan berbagai
teknik hipnoterapi. Deepening sangat tergantung pada teknik yang digunakan.
Terapis harus mampu membimbing dan membantu klien masuk
kedalamtrance yang sesuai agar dapat dicapai hasil terapi yang optimal.

Pada tahap deepening, yakni pada saat klien memasuki tidur trans (tidur
hipnosis) digunakan oleh terapis (hipnosan) untuk memberikan sugesti secara
mendalam berupa kata-kata yang membentuk sebuah keyakinan dalam diri
klien.

4. Depth level test (tes kedalaman hipnosis)


Depth level test dapat digunakan untuk mengetahui kedalaman sugesti klien
memasuki alam bawah sadarnya.Depth level test dapat berupa sugesti sederhana.
Setiap orang memiliki tingkat kedalaman yang berbeda tergantung dari keadaan,
pemahaman, mood, waktu, lingkungan, dan keahlian sang hipnotis sendiri.
Kebutuhan untuk penggunaandepth level test juga berbeda tergantung dari maksud
dan tujuan seorang hipnosis tersbut.
5. Termination (terminasi)
Terminasi adalah proses berpindah kembalinya pikiran bawah sadar (suconcious)
ke pikiran sadar (concious). Proses terminasi dilakukan apabila klien telah siap
untuk di bangunkan dari ‘tidur hipnosisnya’.
6. Post hypnotic behavior (perilaku pasca hipnosis)
Post hypnotic behavior adalah perilaku atau nilai baru yang didapatkan oleh
seorang klien setelah terbangun dari ‘tidur hipnosis’.

G. penelitian tentang hipnoterapi


Pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien yang
menjalani kemoterapi di RS Telogorejo Semarang.
Pada pasien yang baru pertama kali akan menjalani kemoterapi seringkali terlalu tinggi
menilai bahaya dan terlalu rendah menilai kemampuan diri. Sebelum kemoterapi pada
pasien yang pertama kali menjalani kemoterapi pasien mengalami ketakutan atau
kecemasan terhadap kemoterapi.Kecemasan merupakan gejolak emosi seseorang yang
berhubungan dengan sesuatu di luar dirinya dan mekanisme diri yang digunakan dalam
mengatasi permasalahan. Kecemasan adalah suatu perasaan takut yang tidak
menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang sering disertai dengan gejala fisiologis,
sedangkan pada gangguan ansietas terkandung unsur penderitaan yang bermakna dan
gangguan fungsi yang disebabkan oleh kecemasan tersebut.Hasil penelitian tentang
kecemasan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi yang dilakukan
menunjukkan bahwa sebanyak 34,28% responden mengalami kecemasan sedang;
12,86% mengalami kecemasan berat; 4,28% mengalami kecemasan sangat berat.
Penanganan kecemasan dapat dilakukan dengan cara farmakologi dan non farmakologi.
Dalam farmakologi digunakan obat anti ansietas terutama benzodiazepin, digunakan
untuk jangka pendek, tidak digunakan untuk jangka panjang karena pengobatan ini
bersifat toleransi dan ketergantungan. Untuk non farmakologi di antaranya pelatihan
relaksasi, psikoterapi terutama psikodinamik dengan hipnotis atau hipnoterapi. Hasil
tersebut sejalan dengan penelitian yang di lakukan responden yang mengalami tingkat
kecemasan ringan sebanyak 17 responden (42,5%), kecemasan sedang sebanyak 23
responden (57,5%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pemberian intervensi
hipnoterapi berdampak pada penurunan tingkat kecemasan saat menjalani kemoterapi
pada pasien kanker. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipnoterapi
berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani
kemoterapi

Daftar pustaka

Cahyadi, A. (2017). Metode Hipnoterapi Dalam Merubah Perilaku. Jurnal Ilmiah Syi'ar, 17(2),


73-82.

Rohimi. (2020). Hipnoterapi: Proses dan Dampak Religiulitas dalam Menyelesaikan Kasus
Kenakalan Seorang Remaja. Jurnal Ilmiah Syi'ar 19 (2), 127-137,

Wulur, M. B. (2019). APLIKASI HIPNOSIS (TINJUAN KOMUNIKASI DAKWAH).


Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah, 24(2).

Nasution, Helmi Wardah. (2020). PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP


PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG
HYPNOBIRTHING DI RUMAH SAKIT WULANDARI. JURNAL ILMIAH
KOHESI 4 (3), 286-297

Rakhmawati, R., Putra, K. R., & Perdana, F. R. B. P. B. (2015). Metode Keperawatan


Komplementer Hipnoterapi Untuk Menurunkan Efek Stress Pasca Trauma
Tingkat Sedang Pada Fase Rehabilitasi Sistem Penanggulangan
Kegawatdaruratan Terpadu (SPGDT). Jurnal Keperawatan, 5(2), 178-184.

Anda mungkin juga menyukai