Dosen Pengajar :
Ns. Yola Yolanda,M.Kep
Disusun oleh :
Kelompok 1 / 1B
ANGGI APRILLIA PUTRI
ANITYA WULANDARI
DEXKRI ALWAREF
ELVI ZORA
HIRSA NURSUARI SALFERA
LEONY PRISKA PRISYLIA
MEISYARAH
NINDA WIDIA FORTUNA
NONI NOFIRA
SOSKA YOLANDA
Nya beserta segala kemudahan, sehingga tim penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Terapi Komplementer Hipnoterapi” dengan sebaik mungkin dan insya Allah
Dalam proses penyelesaian makalah ini, tim penulis banyak mendapatkan dorongan
serta bimbingan dari berbagai pihak, karenanya pada kesempatan ini tim penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang secara
Dasar” ini, tim penulis menyadari bahwa makalah penuh dengan kekurangan, tak ada gading
yang tak retak oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan
untuk makalah yang lebih baik kedepannya. Dan akhirnya dengan penuh harapan semoga
karya kecil ini bermanfaat juga menambah wawasan bagi pembaca. Amin yaa rabbal
‘alamin.
Kelompok 1
Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................
Daftar Isi .....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................
B. Rumusan Masalah .................................................................................
C. Tujuan ...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi Hipnoterapi..............................................................................
B. Sejarah Hipnoterapi................................................................................
C. Hipnoterapi Modern..............................................................................
D. Dasar Teori Hipnoterapi........................................................................
E. Proses Hipnoterapi.................................................................................
F. Syarat-Syarat Melakukan Terapi Hipnoterapi......................................
G. Tahapan Hipnoterapi............................................................................
H. Manfaat Hipnoterapi............................................................................
I. Efek Samping Hipnoterapi...................................................................
J. Fakta Hipnoterapi..................................................................................
Hipnoterapi sampai saat ini masih terus berkembang yang dimulai sejak abad ke-18,
mulai dari konsep hypnosis konvensional yang dikembangkan oleh Dr. James Braid sampai
dengan hipnoterapi klinis modern yang dikembangkan oleh Dr. Milton H. Erickson sampai
terakhir-terakhir yang dikembangkan oleh Dr. Dave Elman, Gill Boyne maupun DR. Calvin
Banyan.
Pada awalnya hipnoterapi, itu digunakan terutama untuk membantu mengatasi emosi,
masalah psikologis, dan sebagai alternatif anestesi, untuk operasi lapangan. Pada titik
tertentu, Pada tahun 1900-an hipnoterapi mulai menjadi populer untuk menggunakan hipnosis
untuk membantu orang berhenti merokok, dan menurunkan berat badan.
B. RUMUSAN MASALAH
5. Proses Hipnoterapi
7. Tahapan Hipnoterapi
8. Manfaat Hipnoterapi
C. TUJUAN
1. Agar mahsiswa keperawatan dapat mengetahui tentang Sejarah Hipnotis & Hipnoterapi.
2. Agar mahasiswa keperawatan mengetahui Dasar-dasar Hipnotis & Hipnoterapi.
3. Agar masiswa keperawatan mengetahui cara Penggunaan Hipnotis dalam Bidang
keperawatan
4. Agar masiswa keperawatan mengetahui cara yang benar tentang Relaksasi mendalam
sebagai Teknik Hipnosis Modern.
5. Agar masiswa keperawatan mengetahui apa saja Kasus yang dapat ditangani dengan
Hipnoterapi
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Hipnoterapi adalah suatu rangakain proses yang digunakan seorang hipnoterapis untuk
menyelesaikan masalah klien dengan ilmu hipnosis.
Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari manfaat sugesti
untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan dan perilaku. Hipnoterapi dapat juga dikatakan
sebagai suatu teknik terapi pikiran menggunakan hipnotis. Hipnotis bisa diartikan sebagai
ilmu untuk memberi sugesti atau perintah kepada pikiran bawah sadar. Orang yang ahli
dalam menggunakan hipnotis untuk terapi disebut “hypnotherapist”.
Hipnoterapi menggunakan sugesti atau pengaruh kata - kata yang disampaikan dengan
teknik - teknik tertentu. Satu - satunya kekuatan dalam hipnoterapi adalah komunikasi. Setiap
perawat sudah cukup akrab dengan namanya komunikasi karena pekerjaannya adalah
langsung berinteraksi dengan orang banyak, termasuk klien dan keluarga. Oleh karena itu tak
akan banyak makan waktu jika dibutuhkan latihan, sebab hampir setiap hari kita
berkomunikasi dengan orang asing. Perawat mampu menghipnotis pasien jika dia memahami
bahasa yang perawat gunakan.
Psikolog pada Pusat hipnoterpi Kedokteran RSPAD Gatot Subroto (pusat hipnotis
kedokteran pertama di Indoneisa) Dra Psi Adjeng Lasmini mengatakan, pada hipnoterpi,
pasien diajak untuk relaks secara fisik dan mental dengan memusatkan perhatian melalui
sarana fiksasi berupa suara, tatapan, dan sentuhan secara berulang dan monoton. Ini membuat
pasien merasa semakin santai. Dalam kondisi hipnoterapi, lanjutnya, sugesti positif yang
ditanamkan disusun dalam kalimat yang sederhana. Karena pada kondisi ini kemampuan
seseorang untuk merangkum kalimat demi kalimat mengalami penurunan.
Beta adalah kondisi pikiran pada saat sesorang sangat aktif dan waspada. Kondisi
ini adalah kondisi umum ketika seseorang tengah beraktivitas normal. Frekwensi pikiran pada
kondisi ini sekitar 14 – 24 Cps (diukur dengan perangkat EEG)
Alpha adalah kondisi ketika seseorang tengah fokus pada suatu hal (belajar,
mengerjakan suatu kegiatan teknis, menonton televisi), atau pada saat seseorang dalam
kondisi relaksasi. Frekwensi pikiran pada kondisi ini sekitar 7 – 14 Cps.
Theta adalah kondisi relaksasi yang sangat ekstrim, sehingga seakan-akan yang
bersangkutan merasa “tertidur”, kondisi ini seperti halnya pada saat seseorang melakukan
meditasi yang sangat dalam. Theta juga gelombang pikiran ketika seseorang tertidur dengan
bermimpi, atau kondisi REM (Rapid Eye Movement). Frekwensi pikiran pada kondisi ini
sekitar 3.5 – 7 Cps.
Delta adalah kondisi tidur normal (tanpa mimpi). Frekwensi pikiran pada kondisi ini sekitar
0.5 – 3.5 Cps.
Kondisi Hypnosis sangat mirip dengan kondisi gelombang pikiran Alpha dan Theta.
Yang sangat menarik, bahwa kondisi Beta, Alpha, dan Theta, merupakan kondisi umum yang
berlangsung secara bergantian dalam diri kita. Suatu saat kita di kondisi Beta, kemudian
sekian detik kita berpindah ke Alpha, sekian detik berpindah ke Theta, dan kembali lagi ke
Beta, dan seterusnya.
Pada saat setiap orang menuju proses tidur alami, maka yang terjadi adalah
gelombang pikiran ini secara perlahan-lahan akan menurun mulai dari Beta, Alpha, Theta,
kemudian Delta dimana kita benar-benar mulai tertidur. Perpindahan wilayah ini tidak
berlangsung dengan cepat, sehingga sebetulnya walaupun seakan-akan seseorang sudah
tampak tertidur, mungkin saja ia masih berada di wilayah Theta.
Pada wilayah Theta seseorang akan merasa tertidur, suara-suara luar tidak dapat didengarkan
dengan baik, tetapi justru suara-suara ini didengar dengan sngat baik oleh pikiran bawah
sadarnya, dan cenderung menjadi nilai yang permanen, karena tidak disadari oleh “pikiran
sadar” yang bersangkutan
2. Suggestibility Test
Maksud dari uji sugestibilitas adalah untuk menentukan apakah klien masuk ke dalam
orang yang mudah menerima sugesti atau tidak. Selain itu, uji sugestibilitas juga berfungsi
sebagai pemanasan dan juga untuk menghilangkan rasa takut terhadap proses hipnoterapi. Uji
sugestibilitas juga membantu hipnoterapis untuk menentukan teknik induksi yang terbaik
bagi sang klien.
3. Induction
Induksi adalah cara yang digunakan oleh seorang hipnoterapis untuk membawa pikiran
klien berpindah dari pikiran sadar (conscious) ke pikiran bawah sadar (sub conscious),
dengan menembus apa yang dikenal dengan Critical Area.
Saat tubuh rileks, pikiran juga menjadi rileks. maka frekuensi gelombang otak dari klien akan
turun dari Beta, Alfa, kemudian Theta. Semakin turun gelombang otak, klien akan semakin
rileks, sehingga berada dalam kondisi trance. Inilah yang dinamakan dengan kondisi ter
-hipnotis. Hipnoterapis akan mengetahui kedalaman trance klien dengan melakukan Depth
Level Test (tingkat kedalaman trance klien).
5. Suggestions / Sugesti
Pada saat klien masih berada dalam trance, hipnoterapis juga akan memberi Post
Hypnotic Suggestion, sugesti yang diberikan kepada klien pada saat proses hipnotis masih
berlangsung dan diharapkan terekam terus oleh pikiran bawah sadar klien meskipun klien
telah keluar dari proses hipnotis. Post Hypnotic Suggestion adalah salah satu unsur terpenting
dalam proses hipnoterapi.
6. Termination
Akhirnya dengan teknik yang tepat, hipnoterapis secara perlahan – lahan akan
membangunkan klien dari “tidur” hipnotisnya dan membawanya ke keadaan yang
sepenuhnya sadar.
J. FAKTA HYPNOTERAPI
1. Hipnoterapi adalah suatu hal yang aman dilakukan. Hal ini hanyalah keadaan santai di mana
pikiran bawah sadar seseorang dapat diakses dan terbuka untuk membuat perubahan positif.
2. Hipnoterapi bukan pengendalian pikiran. Karena dengan bantuan pembimbing, orang
tersebut yang memilih cara yang tepat untuk mengkhilaskan dan mengatasi masalah
seseorang.
3. Seseorang tetap sadar selama hipnoterapi. Kondisi ini hanyalah sebuah bagian dari relaksasi,
yaitu pikiran tenang dan rileks.
4. Siapapun dapat di hipnoterapi (selama yang bersangkutan tidak mengalami paksaan, dan
gangguan dalam berkomunikasi)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari manfaat
sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan dan perilaku. Hipnoterapi dapat juga
dikatakan sebagai suatu teknik terapi pikiran menggunakan hipnotis. Hipnotis bisa diartikan
sebagai ilmu untuk memberi sugesti atau perintah kepada pikiran bawah sadar. Orang yang
ahli dalam menggunakan hipnotis untuk terapi disebut “hypnotherapist”.
Manfaat dari hynoterapi itu sendiri adalah untuk mengatasi maslah emosi, fisik dan
perilaku. Sedankan syarat hipnoterapi itu sendiri adalah bersedia dengan sukarela, memiliki
kemampuan untuk focus, dan memahami komunikasi verbal.
B. SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini semua pihak yang tidak menutup
kemungkinan masyarakat, mahasiswa pada khususnya mahasiswa keperawatan, dan seluruh
jajaran terkait, dapat memandang positif serta memahami adanya informasi ini, sesuai apa
yang dibahas didalamnya dengan menerapkan sesuai peraturan yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA