SKRIPSI
Keperawatan
Disusun Oleh :
MAULIDIAH
1714201064
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Remaja merupakan masa tumbuh kembang yang di mulai dari usia 10-
dari masa anak ke masa dewasa. Remaja disebut juga dalam istilah adolescere
yang berarti mengalami perubahan dari masa anak ke masa dewasa kearah
tumbuh kembang perubahan dari masa anak ke dewasa yang ditandai dengan
Perubahan fisik pada perempuan ditandai dengan pertumbuhan buah dada dan
mengalami menarche atau haid pertama, sedangkan perubahan fisik bagi laki-
laki ditandai dengan mimpi basah maupun perubahan suara, di ikuti timbulnya
jakun, dan tumbuh rambut di bagian muka, dada, kaki serta kemaluan (Survei
beberapa bulan kemudian remaja perempuan sudah bisa hamil jika sel telur-
nya dibuahi oleh sperma. Remaja perempuan yang sudah melewati menarche
sudah bisa hamil dan melahirkan jika terjadi pembuahan. Meskipun organ
reproduksi remaja perempuan sudah bisa untuk hamil dan melahirkan, namun
tidak dalam kondisi sempurna seperti kehamilan yang terjadi pada usia
dewasa. Hal ini disebabkan karena kondisi fisik dan sistem reproduksi remaja
hamil dan melahirkan, namun pada faktanya banyak remaja perempuan yang
telah hamil dan memiliki anak (Shaffer dan Kipp, 2015; Irianti dkk, 2014).
14-19 tahun baik disengaja maupun tidak sengaja. Salah satu faktor yang
karena pada usia ini fungsi hormonal akan bekerja maksimal. Resiko
kehamilan yang terjadi akan menyebabkan kematian ibu dan bayi 2-4 kali
lebih besar dibandingkan kehamilan dan persalinan pada usia produktif sehat
yakni usia 20-35 tahun. Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah faktor-
faktor yang dapat memperberat keadaan ibu hamil seperti empat terlalu
(terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan dan terlalu dekat jarak
2020 sekitar 27 kematian ibu 227,22/100.000 KH. Total AKI secara nasional
305/100.000 KH, target AKI (Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Sedangkan Angka kematian bayi (AKB) 24/1.000 KH, dan angka kematian
neonatal (AKN) 15/1.000 KH, target Indonesia tahun 2024 AKN 10/100.000
KH, target Global (Sustainable Development Goals) SDGs tahun 2030 AKB
12/1.000 KH, AKN 7/1.000 KH. Tahun 2020 sampai dengan bulan agustus
post neonatal AKB 9.78/1.000 KH. Penyebab kematian bayi, Asfiksia, (Berat
Badan Lahir Rendah) BBLR dan prematuritas masih menjadi penyebab utama
Masalah ini sangat penting untuk diatasi karena berakibat buruk pada
persalinan jumlah persalinan remaja sekitar 16 juta perempuan pada usia 15-
19 tahun dan 2,5 juta perempuan di bawah usia 16 tahun. Ibu hamil remaja
dalam masa transisi anak menuju dewasa merasa tidak berdaya dalam
bagi ibu dan janin, resikokesehatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kehamilan orang dewasa seperti persalinan prematur, Berat Badan Bayi
karena pada masa tersebut wanita sedang mangalami masa subur sehingga
itu sendiri. Jika semakin banyak usia muda yang melangsungkan pernikahan
maka dapat dinilai keadaan sosial ekonomi dilingkungan tersebut tidak begitu
baik. Banyak jumlah perempuan dan laki-laki yang tidak memiliki pekerjaan
tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), Angka kematian bayi (AKB), resiko
Berat Badan Bayi Rendah (BBRL), terjadinya resiko anemia pada ibu, tingkat
sebagai berikut:
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Remaja
bagian, yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20
tahun, batasan usia remaja Indonesia usia 11-24 tahun dan belum
tahun, dan masa remaja akhir 18-21 tahun (Pieter dan Lubis, 2013;
Sarwono, 2011).
yang sulit secara efektif. Jika terlibat dalam masalah, remaja dapat
membedakan antara cinta dan nafsu, (3) Masa Remaja Lanjut (Late
Adolescence) Umur 17 – 21 tahun, pada masa ini remaja mulai
oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis.
Objek seksual dapat berupa orang (baik jenis maupun lawan jenis),
lain yaitu : (1) bergaul dengan lawan atau sesama jenis, (2)
Siyoto, 2013).
atau wali gagal merawat mereka (2) Pengaruh teman sebaya dalam
Mutara, 2015).
(2) Faktor dari dalam diri remaja sendiri yang kurang memahami
yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir
rendah (BBLR) juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga
infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas, (4) Anemia kehamilan
atau kekurangan zat besi, penyebab anemia pada saat hamil di usia
saat hamil di usia muda, karena pada saat hamil mayoritas seorang
perdarahan dan infeksi, selain itu angka kematian ibu karena gugur
(Kusmiran, 2014).
dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar
resiko bagi ibu dan faktor resiko bagi bayi, beberapa faktor resiko
lain disebabkan karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses
darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada
Anemia kehamilan yaitu ibu hamil dengan kadar Hb < 11gr% pada
trimester I dan III atau Hb < 10,5 gr% pada trimester II. Sebagian
Asupan nutrisi pada remaja seringkali minim zat besi, kalsium dan
pada remaja disebabkan karena pada masa ini masih terjadi proses
rawan. Selain itu pengaruh gizi yang kurang pada masa remaja
tanpa diseertai tanda inpartu dan setelah satu jam tetap tidak diikuti
ekonomi rendah, serta ibu yang merokok dan minum alcohol, (8)
dan psikis. Faktor power hal ini mencakup kekuatan HIS dan
sendiri akan dipengaruhi oleh umur, paritas dan kesiapan ibu dalam
antara lain posisi janin dan plasenta, sikap janin dan berat badan
aksi uterus yang tidak efektif. Hal ini dapat menjadi satu-satunya
menyatakan bahwa bayi premature adalah bayi yang lahir pada usia
kelahiran yang kurang dari 37 minggu (259 hari). Jika ibu hamil
lahir lebih awal (prematur) yang memiliki resiko lebih tinggi untuk
premature pada bayinya baik dari ibu maupun bayi nya sendiri.
bila ditinjau dari segi psikologi pada usia remaja emosional belum
setabil dan pada masa ini. Hal tersebut disebabkan pada masa
diwarnai dengan konflik dan suasana hati. Pada masa ini remaja
stres. CRH sendiri diproduksi oleh otak dan plasenta dan jelas
bisa prematur dan berat lahir kurang. Hal ini disebabkan karena
ini dapat menyebabkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Ibu
yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuan akan gizi masih
dalam rahim untuk tumbuh. Bayi lahir dengan berat badan lahir
atau segera setelah lahir. Hampir sebagain besar asfiksia bayi baru
radiasi, faktor fisik pada rahim, faktor gizi, riwayat kesehatan ibu,
dan dibawah usia 35 tahun adalah usia yang tepat bagi reproduksi
tidak siap dan kurang tepat dalam menerima kehamilan pada masa
itu. Oleh karena itu untuk lebih amannya wanita hamil dan
mungkin akan terjadi. Seperti cacat bawaan pada bayi dan juga
sosial modern saat ini, dimana wanita telah memiliki karir yang
memiliki kondisi yang prima dan harus siap secara mental maupun
fisik seorang wanita. Menurut para ahli usia dan fisik wanita
sudah matang. Dan pada masa ini individu telah mampu mengatasi
yang terjadi atau dialami individu pada waktu dan tempat tertantu,
walaupun melihat suatu obyek yang sama, hal ini dipengaruhi oleh
(Notoatmojo,2012).
Sumber: sarwono, 2012; rohan dan siyoto, 2013; sandu dan rohan, 2015;
prawiroharjo, 2012; fadlun, 2011; jhonson, 2010; nindi dkk, 2012; walsh &
purwaningsih, 2010; chamberlain, 2012.
BAB III
METODE PENELITIAN
yang disadarinya. Tujuan penelitian ini, peneliti ingin mengetahui lebih dalam
usia remaja. Hal ini akan tercapai dengan cara peneliti terlibat secara total ke
dalam fenomena yang akan diteliti. Pada penelitian ini, peneliti melakukan
remaja.
Peneliti mencari kata kunci dari setiap informasi yang diungkapkan partisipan.
Setiap kata kunci yang memiliki makna yang sama dikelompokan menjadi
kategorik, selanjutnya setiap kategorik yang memiliki makna yang sama akan
peneliti sebagai hasil penelitian. Pada tahap analisis peneliti tidak melakukan
tema.
wilayah tersebut masih banyak perempuan yang sudah melahirkan pada usia
remaja, waktu penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Juli
2021.
3.3 Partisipan
sama. Populasi pada penelitian ini adalah pengalaman perempuan yang sudah
pernah melahirkan di usia remaja. Sampel adalah bagian kecil dari populasi
(Creswell, 2012).
kualitatif ditentukan berdasarkan saturasi data. Saturasi data yaitu data yang
didapat sampai pada suatu titik kejenuhan dimana tidak ada lagi informasi
partisipan ketujuh data yang diambil sudah saturasi tetapi untuk meyakinkan
peneliti bahwa data tersebut sudah saturasi, peneliti menambahkan satu
partisipan lagi.
kriteria inklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini sebagai berikut: (1)
merawatan bayi.
data yang bervariasi juga. Pada awalnya ada delapan orang partisipan yang
telah ditentukan. Dari kedelapan orang tersebut yang bersedia untuk menjadi
melebar dari fokus penelitian dan dapat mengurangi jumlah informasi yang
semua topik yang ada didalam daftar topik tersebut, Prosedur pengumpulan
data pada penelitian ini dimulai dengan tahap persiapan, pelaksanaan dan
calon partisipan
Kontak kedua dilakukan peneliti satu hari sebelum pengambilan data dengan
nyaman dan percaya bahwa mereka adalah individu yang relevan dalam
pertimbangan etik penelitian. Etika penelitian terdiri dari empat yaitu tidak
yang sudah melahirkan di usia remaja. Peneliti tidak akan menyakiti partisipan
baik fisik maupun psikologis, dan peneliti juga menjelaskan kepada partisipan
menentukan pilihan untuk ikut terlibat atau tidak dalam penelitian ini. Peneliti
menghargai hak partisipan dan tidak akan memaksa partisipan bila partisipan
dan merawat bayi di usia remaj. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat
perlakuan kepada partisipan. Semua partisipan memiliki hak yang sama untuk
karena analisis data menurut Colaizzi lebih sering digunakan untuk penelitian
& Carpenter, 2012) yaitu: (1) peneliti membuat transkrip verbatim untuk
kunci yang didapat diberikan warna yang berbeda untuk setiap partisipan, (4)
kategori, (5) kategori yang memiliki arti yang sama dikelompokkan menjadi
tema, (6) peneliti membuat matriks tema yang bertujuan untuk memudahkan
peneliti melihat kembali kata kunci yang diungkapkan partisipan, (7) peneliti
Carpenter, 2012). Keabsahan data dalam penelitian kualitatif terdiri dari empat
bila partisipan yakin dan mengenali dengan benar hal-hal yang diceritakannya.
yang sama (Polit, Beck & Hungler, 2011; Speziale & Carpenter, 2014).
kestabilan data pada berbagai waktu dan situasi (Polit, Beck & Hungler,
pakar penelitian kualitatif yaitu dosen pembimbing. Data pada penelitian ini
hasil penelitian. Menurut Polit, Beck dan Hungler (2011) keabsahan data ini
mengacu pada kenetralan dari data yang ditemukan, bahwa data yang