KEPERAWATAN MATERNITAS II
DISUSUN OLEH :
MATARAM 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita nikmat dan
karunianya sehingga kita semua dapat menjalankan aktivitas kita sehari-hari, khususnya
kami yang dengan karunia-Nya lah, kami dapat menyelesaikan penulisan makalah pada
mata kuliah konsep dasar keperawatan dengan tema ‘’INFEKSI TRAKTUS
GENETALIA’’ ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi
MuhammadSAW, yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju alam
yang terang benerang.
Kami sangat menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan dan ketidak sempurnaan kami, baik dari segi penulisan maupun
ketajaman analisis permasalahan di dalamnya, Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan dalam penulisan
makalah pada masa yang akan datang. Dan akhirnya kami mengucapkan terimakasih
atas keadilan bapak/ibu/saudara untuk membaca makalah kami. Serta mohon maaf atas
segala kekurangannya. Terdorong oleh rasa ingin tahu,kemauan,kerja sama dan kerja
keras, kami serahkan seluruh upaya demi mewujudkan keinginan ini.
Penulis menyadi pula, bahwa selesainya makalah ini tidak lapas dari dukungan
serta bantuan, baik berupa moral maupun material dari semua pihak terkait. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih banyak kepada
Dosen pembimbing dan rekan mahasiswa yang telah memberikan msukan dan petunjuk
serta saran-saran yang baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................
1.1 LatarBelakang..................................................................................................
1.2 RumusanMasalah............................................................................................
1.3 Tujuan..............................................................................................................
3.1 Pengkajian.......................................................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan......................................................................................................
4.2 Saran................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
3.1 PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama :
Umur :
Jenis kelamin:
Alamat :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
2. Keluhan utama : nyeri, luka, perubahan fungsi seksual
3. Riwayat penyakit
a. Sekarang: keluhan klien menderita infeksi alat kelamin.
b. Dahulu: riwayat keluarga mempunyai penyakit serupa, gangguan
reproduksi.
Riwayat penyakit :
1) Riwayat penyakit yang pernah di alami: kaji adanya penyakit yang
pernah dialami oleh klien misalnya DM, jantung, hipertensi, masalah
ginekologi/urinaria, penyakit endokrin, dan penyakit-penyakit lainnya.
2) Riwayat kesehatan keluarga: yang dapat di kaji melalui genogram dan
dari genogram tersebut dapat diidentifikasi mengenai penyakit turunan
dan penyakit menular yang terdapat dalam keluarga.
3) Riwayat kesehatan reproduksi: kaji tentang mennorhoe, siklus
menstruasi, lamanya, banyaknya, sifat darah, bau, warna dan adanya
disminorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala seta keluhan
yang menyertainya.
4) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas : kaji bagaimana keadaan anak
klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan
kesehatan anaknya.
5) Riwayat seksual: kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi
yang digunakan serta keluhan yang menyertainya.
6) Riwayat pemakaian obat : kaji riwayat pemakaian obat-obatan
kontrasepsi oral, obat digitalis, dan jenis obat lainnya.
7) Pola aktivitas sehari-hari : kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit,
eliminasi (BAB dab BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik
sebelum dan saat sakit.
4. Pemeriksaan fisik
a. Head to Toe
1. Kepala
Inspeksi : ukuran lingkar kepala, bentuk, kesimetrisan,
adanya lesi atau tidak, kebersihan rambut dan kulit kepala,
warna, rambut, jumlah dan distribusi rambut. Normal:
simetris, bersih, tidak ada lesi, tidak menunjukkan tanda-
tanda kekurangan gizi, (rambut jagung dan kering).
Palpasi: adanya pembengkakan/penonjolan, dan tekstur
rambut.
Normal: tidak ada penonjolan/pembengkakan, rambut lebat
dan kuat/tidak rapuh.
2. Wajah
Inspeksi: warna kulit, pigmentasi, bentuk, dan kesimetrisan.
Normal: warna sama dengan bagian tubuh lain, tidak
pucat/ikterik, simetris.
Palpasi: nyeri tekan dahi, dan edema pipi, dan rahang.
Normal: tidak ada nyeri tekan dan edema.
3. Mata
Inspeksi: bentuk, kesimetrisan, alis mata, kelopak mata, bulu
mata, kesimetrisan, bola mata, warna konjungtiva dan sclera
(anemis/ikterik), penggunaan kacamata/lensa kontak, dan
respon terhadap cahaya. Normal: simetris mata kika, simetris
bola mata, kika, warna konjungtiva pink, dan sclera berwarna
putih.
4. Telinga
Inspeksi: bentuk dan ukurang telinga, kesimetrisan, integritas,
posisi telinga, warna, liang telinga (cerumen/tanda-tanda
infeksi), alat telinga, warna, liang telinga, (cerumen/tanda-
tanda infeksi), alat bantu dengar,
Normal: bentuk dan posisi simetris kika, integritas kulit
bagus, warna sama dengan kulit lain, tidak ada tanda-tanda
infeksi, dan alat bantu dengar.
Palpasi: nyeri tekan aurikuler, mastoid, dan tragus.
Normal: tidak ada nyeri tekan.
5. Hidung
Inspeksi: hidung eksternal (bentuk, ukuran, warna,
kesimetrisan), rongga, hidung, (lesi, sumbatan, secret,
pendarahan), hidung internal (kemerahan, lesi, tanda-tanda
infeksi).
Normal: simetris kika, warna sama dengan warna kulit lain,
tidak ada lesi, tidak ada sumbatan, perdarahan dan tanda-
tanda infeksi.
Palpasi: frontalis dan, maksilaris, (bengkak, nyeri, septum
deviasi).
Normal: tidak ada bengkak dan nyeri tekan.
6. Mulut
Inspeksi dan palpasi struktur luar: warna mukosa mulut dan
bibir, tekstur, lesi, dan stomatitis.
Normal: warna mukosa mulut dan bibir pink, lembab, tidak
ada lesi dan stomatitis.
Inspeksi dan palpasi bagian dalam: gigi lengkap/penggunaan
gigi palsu, perdarahan/radang gusi, kesimetrisan, warna,
posisi lidah, dan keadaan langit-langit.
Normal: gigi lengkap, tidak ada tanda-tanda gigi berlubang
atau kerusakan gigi, tidak ada perdarahan atau radang gusi,
lidah simetris, warna pink, lembab, tidak ada lesi dan
stomatitis.
Inspeksi dan palpasi struktur dalam : gigi
lengkap/penggunaan gigi palsu, perdarahan/radang gusi,
kesimetrisan, warna, posisi lidah, dan keadaan langit-langit.
Normal: gigi lengkap, tidak ada tanda-tanda gigi berlubang
atau kerusakan gigi, tidak ada perdarahan atau radang gusi,
lidah simetris, warna pink, langit-langit utuh dan tidak ada
tanda infeksi.
7. Leher
Inspeksi leher: warna integritas, bentuk simetris.
Normal: warna sama dengan kulit lain, integritas kulit baik,
bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar gondok.
Inspeksi dan palpasi kelenjar tiroid (nodus/difus, pembesaran,
batas, konsistensi, nyeri, gerakan/perlengkapan pada kulit),
kelenjar limfe (letak, konsistensi, nyeri, pembesaran),
kelenjar parotis, (letak, terlihat/teraba).
Normal: tidak teraba pembesaran kelenjar gondok, tidak ada
nyeri.
8. Thorax
Inspeksi: kesimetrisan, bentuk/postur dada, gerakan nafas,
(frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya
pernafasan/penggunaan otot-otot bantu pernafasan), warna
kulit, lesi, edema, pembengkakan/penonjolan.
Normal: simetris, bentuk dan postur normal, dan tidak ada
tanda-tanda distress pernapasan, warna kulit sama dengan
warna kulit lain, tidak ikterik/sianosis, tidak ada
pembengkakan/penonjolan/edema.
Palpasi: simetris, pergerakan dada, massa dan lesi, nyeri,
tractile fremitus.
Normal: integritas kulit baik, tidak ada nyeri
tekan/massa/tanda-tanda peradangan, ekspansi simetri, taktil
vremitus cendrung sebelah kanan lebih teraba jelas.
Perkusi: paru, ekskrusi diafragma (konsistensi dan
bandingkan satu sisi dengan satu sisi lain pada tinggi yang
sama dengan pola berjenjang sisi ke sisi).
Auskultasi: suara nafas, trachea, bronchus, paru. (dengarkan
dengan menggunakan stetoskop dilapang paru kika, di RIC 1
dan 2, di atas manubrium dan di atas trachea).
Normal: bunyi nafas vesikuler, bronchovesikuler, brochial,
tracheal.
9. Abdomen.
Inspeksi: kuadran dan simetris, contour, warna kulit, lesi,
scar, ostomy, distensi, tonjolan, pelebaran vena, kelainan
umbilicus, dan gerakan dinding perut.
Normal: simetris kika, warna dengan warna kulit lain, tidak
ikterik tidak terdapat ostomy, distensi, tonjolan, pelebaran
vena, kelainan umbilicus.
Auskultasi: suara peristaltic (bising usus) di semua kuadran
(bagian diafragma dari stetoskop) dan suara pembuluh darah.
Normal: suara peristaltic terdengar setiap 5-20x/dtk,
terdengar denyutan arteri renalis, arteri iliaka dan aorta.
Perkusi semua kuadran: mulai dari kuadran kanan atas
bergerak searah jarum jam, perhatikan jika klien merasa nyeri
dan bagaimana kualitas bunyinya. Perkusi hepar: batas,
perkusi limfa: ukuran dan batas. Perkusi ginjal: nyeri.
Normal: timpani, bila hepar dan limfa membesar=redup dan
apabila banyak cairan =hipertimpani.
Palpasi semua kuadran (hepar, limfa, ginjal kiri dan kanan):
massa, karakteristik organ, adanya asistes, nyeri irregular,
lokasi, dan nyeri dengan cara perawat menghangatkan tangan
terlebih dahulu.
Normal: tidak teraba penonjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada massa dan penumpukkan cairan.
10. Eksremitas
Inspeksi struktur muskuloskletal atas: simetris dan
pergerakan, integritas ROM, kekuatan dan tonus otot.
Normal: simetris kika, integritas kulit baik, ROM aktif
kekuatan otot penuh.
Palpasi: denyutan a. brachialis dan a. radialis.
Normal :teraba jelas
Tes reflex: tendon trisep, bisep, dan brachioradialis.
Normal: reflek bisep dan trisep positif
Inspeksi struktur musculoskeletal bawah: simetris dan
pergerakan, integritas kulit, posisi dan letak, ROM, kekuatan
dan tonus otot.
Normal: simetris kika, integritas kulit baik, ROM aktif,
kekuatan otot penuh.
Palpasi : a. femoralis, a. popliteal, a. dorsalis pedis:denyutan.
Normal: teraba jelas.
Tes reflex: tendon patella dan archiles.
Normal: reflex patella dan archiles positif.
3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Dx :hipertermia yang berhubungan dengan penyakit ditandai oleh kulit
kemerahan.
Tujuan : suhu tubuh normal
Kriteria : a. tidak ada tanda-tanda peningkatan suhu tubuh
b. TTV dalam batas normal
Intervensi :
a. Monitor suhu sesering mungkin.
b. Monitor warna dan suhu kulit.
c. Monitor TTV
d. Monitor penurunan tingkat kesadaran
e. Monitor intake dan output
f. Kompres hangat
g. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antiseptic dan antibiotic
h. Tingkatkan sirkulasi udara.
i. Anjurkan untuk banyak minum air putih.
2. Dx : Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis
(mis.,infeksi,iskemia,neoplasma) yang di tandai oleh mengekspresikan
perilaku (mis.,gelisah,merengek,menangis,waspada), keluhan intensitas
menggunakan skala nyeri (mis.,skala Wong-baker FACES,skala analog
visual, skala penilaian numeric)
Kriteria:
Intervensi:
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Radang atau infeksi pada alat-alat genetal dapat timbul secara akut dengan
akibat meninggalnya penderita atau penyakit bisa sembuh sama sekali tanpa bekas atau
dapat meninggalkan bekas seperti penutupan lumen tuba. Penyakit ini bisa juga
menahun atau dari permulaan sudah menahun. Salah satu dari infeksi tersebut adalah
pelbiksitis, adneksitis dan salpingitis. Pada umunya penyakit penyakit yang terjadi
memiliki tanda dan gejala serta penanganan masing-masing, untu mencegahnya
diperlukan kebersihan dari diri setiap masing-masing individu.
4.2 Saran
Demi kesempurnaan makalah kami, maka kami meminta saran serta kritik yang
mendukung demi kesempurnaan makalah ini. Diharapkan agar dapat member masukan
berupa kritik dan saran yang bersifat membangun tentang infeksi traktus genetalia.
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, P. E. (2010). Peran Faktor Virulensi Pada Patogenesis Infeksi Candida Albicans.
Stomatognatic (J.K.G.Unej) Vol. 7 No.2010: 113-17 , 113-117.