Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA PADA IBU HAMIL

NAMA KELOMPOK 1:

1. Ayu Aliyah (20200910100016)


2. Diany Fauziyah (20200910100027)
3. Elsa pujiatunisa (2020091010113)
4. Firyaal Khaliilah Syafa Salsabila (20200910100117)
5. Hana Ridwaningsih (20200910100036)
6. Laela Nur Rahmawati (20200910100044)
7. Linda Triana Rosy (20200910100138)
8. Nanda Indah Utami (20200910100060)
9. Safinatun Najah (20200910100128)
10. Tiara Valencia (20200910100132)

Kelas 3B

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Asuhan keperawatan Sehat Jiwa Pada Ibu Hamil” ini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran
agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
pendidikan agama dengan judul “Asuhan keperawatan Sehat Jiwa Pada Ibu Hamil”.
Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu kamu selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah
makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

Jakarta, Maret 2022


 

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................5
C. Tujuan Umum.....................................................................................................................................5
D. Tujuan Khusus....................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI...................................................................................................................................6
A. Definisi Kehamilan.............................................................................................................................6
B. Perubahan Fisiologis Kehamilan.........................................................................................................6
C. Perubahan dan Adaptasi Psikologis selama Masa Kehamilan.............................................................7
D. Masalah Emosi Selama Kehamilan.....................................................................................................9
E. Gangguan Jiwa Pada Kehamilan Dan Penanganannya......................................................................10
F. Tanda dan Gejala psikologis pada ibu hamil.....................................................................................12
G. Cara Mengatasi Gangguan Psikologis Kehamilan............................................................................13
BAB III.....................................................................................................................................................15
ASUHAN KEPERAWATAN.................................................................................................................15
1. Pengkajian.........................................................................................................................................15
2. Pemeriksaan Fisik..............................................................................................................................17
3. Diagnosa Keperawatan & Intervensi.................................................................................................20
BAB IV.....................................................................................................................................................25
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................................25
A. KESIMPULAN................................................................................................................................25
B. SARAN.............................................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................26
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu proses yang normal akan tetapi kebanyakan wanita akan
mengalami perubahan baik dari segi psikologis maupun emosional selama kehamilan.
Sering kali kita mendengar betapa bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu tetapi
tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah selama kehamilannya
misalnya ibu takut dengan anak yang akan dilahirkannya apakah normal ataukah tidak
atau mungkin ibu takut kehilangan kecantikannya. Sedangkan gangguan psikologis
adalah perubahan psikologi pada ibu hamil merupakan hal yang normal dan merupakan
hal yang individual. Didasarkan pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada
pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini diperlukan proses belajar
melalui serangkaian aktifitas.
Perubahan peran selama kehamilan seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ibu
akan mengalami perubahan psikologis dan pada saat ini pula wanita akan mencoba untuk
beradaptasi terhadap peran barunya melalui tahapan sebagai berikut:
a. Tahap antisipasi
b. Tahap honeymoon (menerima peran, mencoba menyesuaikan diri)
c. Tahap stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran)
d. Tahap akhir (perjanjian)

Salah satu upaya pelayanan kesehatan terpenting adalah meningkatkan Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) melalui pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, misalnya dengan
Program Gerakan Sayang Ibu (GSI). GSI ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup perempuan sebagai sumber daya manusia, khususnya pada saat kehamilan dengan
merencanakan kehamilan dan persalinan yang sehat (Depkes RI, 2007).

Kehamilan, bersalin, nifas dan menyusui merupakan masa yang sangat penting dalam
kehidupan perempuan. Pada masa tersebut, mereka rentan mengalami masalah kejiwaan.
Masalah kejiwaan adalah gangguan pada pikiran perasaan dan perilaku, sehingga
menimbulkan penderitaan dan terganggunya fungsi sehari-hari baik pribadi dan social.
Salah satu masalah kejiwaan yang sering dialami oleh ibu hamil, bersalin, nifas dan
menyusui adalah: depresi, cemas, gangguan tidur, psikotik (Kemenkes RI, 2013).

Sejumlah riset juga melaporkan bahwa wanita yang melahirkan tidak jarang
mengalami cemas, takut, bahkan depresi. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
permasalahan psikologis (stress) ibu hamil, diantaranya tingkat pengetahuan tentang
kehamilan dan persalinan, serta dukungan dari orang-orang sekitarnya. Laporan World
Health Organization (WHO) tahun 2005 menjelaskan bahwa status kesehatan jiwa secara
global memperlihatkan 25% penduduk duni pernah mengalami gangguan emosional dan
perilaku, namun hanya 40% yang terdiagnosis. Proporsi penduduk dunia yang mengalami
gangguan emosiaonal dan perilaku sekitar 10% orang dewasa dan sekitar 20% lainnya
teridentifikasi mengalami gangguan jiwa. Gangguan emosional yang sering terjadi adalah
kecemasan, stres, atau bahkan depresi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan definisi kehamilan?
2. Sebutkan apa saja perubahan dan adaptasi psikologis selama masa kehamilan?
3. Sebutkan apa saja masalah emosi selama kehamilan?
4. Sebutkan apa saja gangguan jiwa pada kehamilan dan penanganannya?
5. Bagaimana cara mengatasi gangguan psikologis kehamilan?

C. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan perkembangan psikosial pada ibu hamil.

D. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui definisi kehamilan.
2. Untuk mengetahui perubahan dan adaptasi psikologis selama masa kehamilan.
3. Untuk mengetahui masalah emosi selama kehamilan.
4. Untuk mengetahui gangguan jiwa pada kehamilan dan penanganannya.
5. Untuk mengetahui cara mengatasi gangguan psikologis kehamilan.
BAB II

TINJAUAN TEORI
A. Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses yang normal akan tetapi kebanyakan wanita akan
mengalami perubahan baik dari segi psikologis maupun emosional selama kehamilan. Sering kali
kita mendengar betapa bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu tetapi tidak jarang ada
wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah selama kehamilannya misalnya ibu takut
dengan anak yang akan dilahirkannya apakah normal ataukah tidak atau mungkin ibu takut
kehilangan kecantikannya. Sedangkan gangguan psikologis adalah Perubahan psikologi pada ibu
hamil merupakan hal yang normal dan merupakan hal yang individual. Didasarkan pada teori
Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai
peran ini diperlukan proses belajar melalui serangkaian aktifitas.

B. Perubahan Fisiologis Kehamilan


Pada trimester I kehamilan ditandai dengan reaksi tubuh berupa mual diwaktu pagi,
ketegangan payudara, perubahan fisik, seksual, diet, pergerakan, peningkatan ukuran perut dan
payudara. Pada trimester II adanya peningkatan hormon estrogen dan progesterone serta
terhambatnya pembentukan FSH dan LH. Ovum tidak terbentuk tetapi estrogen & progesteron
yang terbentuk. Ovulasi akan terjadi peningkatan sampai kadar relatif rendah. Sekresi hipofisis,
kelenjar hipofisis anterior membesar sedikikitnya 50% selama kehamilan & meningkat
kortikotropin tirotropin & prolaktin. Sekresi kortikosteroid,meningkat selama kehamilan untuk
membeantu mobilisasi asam amino dari jaringan ibu sehingga dapat dipakai untuk sintesis
jaringan janin. Sekresi kelenjar tiroid, membesar sekitar 50% dan meningkat produksi tiroksin
yang sesuai dengan Pembesaran tersebut. Sekresi kelejar paratiroid, membesar selama kehamilan
terjadi bila ibu mengelamai defisiensi Ca / kalsium dalam makanannya. Karena janin akan
mengunakan Ca ibu untuk pembentukan tulangnya sendiri. Pada trimester III Hormon
Somatomamotropin, esterogen, dan progesteron merangsang mammae semakin membesar dan
meregang, untuk persiapan laktasi.
C. Perubahan dan Adaptasi Psikologis selama Masa Kehamilan
 Perubahan Peran Selama Kehamilan

Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan psikologis dan
pada saat ini pula wanita akan mencoba untuk beradaptasi terhadap peran barunya melalui
tahapan sebagai berikut :

1. Tahap Antisipasi

Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan merubah peran sosialnya
melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas khusus kehamilan) dan informal melalui model
peran (role model). Meningkatnya frekuensi interaksi dengan wanita hamil dan ibu muda lainnya
akan mempercepat proses adaptasi untuk mencapai penerimaan peran barunya sebagai seorang
ibu.

2. Tahap Honeymoon (menerima peran, mencoba menyesuaikan diri)

Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara mencoba menyesuaikan
diri. Secara internal wanita akan mengubah posisinya sebagai penerima kasih sayang dari ibunya
menjadi pemberi kasih sayang terhadap bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang,
wanita akan menuntut dari pasangannya. Ia akan mencoba menggambarkan figur ibunya dimasa
kecilnya dan membuat suatu daftar hal-hal yang positif dari ibunya untuk kemudian ia daptasi
dan terapkan kepada bayinya nanti. Aspek lain yang berpengaruh dalam tahap ini adalah seiring
dengan sudah mapannya beberapa persiapan yang berhubungan dengan kelahiran bayi, termasuk
dukungan semangat dari orang-orang terdekatnya.

3. Tahap Stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran)

Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu titik stabil dalam
penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan aktivitas-aktivitas yang bersifat positif dan
berfokus untuk kehamilannya, seperti mencari tahu tentang informasi seputar persiapan
kelahiran, cara mendidik dan merawat anak, serta hal yang berguna untuk menjaga kondisi
kesehatan keluarga.
4. Tahap Akhir (perjanjian)

Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia tetap mengadakan
“perjanjian” dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin “menepati janji” mengenai
kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia buat berkaitan dengan apa yang akan ia perankan
sejak saat ini sampai bayinya lahir kelak.

 Perubahan psikologis selama kehamilan:


1. Perubahan Psikologis Trimester I (Periode Penyesuaian) :
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya.
b. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan. Bahkan kadaang ibu
berharap agar dirinya tidak hamil saja.
c. Ibu akan selalu mencaari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan sekedar
untuk meyakinkan dirinya.
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan seksama.
e. Oleh karena perutnya, masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin
akan diberitahukannya kepada orang lain
atau malah mungkin dirahasiakannya.
f. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapi kebanyakan
akan mengalami penurunan.

2. Perubahan Psikologis Trimester II (Periode kesehatan yang baik)


a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi.
b.Ibu sudah dapaat menerima kehamilan.
c. Merasakan gerakan anak.
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
e. Libido meningkat.
f. Menuntut perhatian untuk cinta.
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya.
h. Hubungan seksual meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru
menjadi ibu.
i. Ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran
baru.

3. Perubahan Psikologis Trimester III (penantian dengan penuh kewaspadaan)


a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan
tidak menarik.
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan
keselamatannya.
d. Khawatir bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
e. Merasa sedih akan terpisah dari bayinya.
f. Merasa kehilangan perhatian.
g. Perasaan mudah terluka atau sensitif.
h. Libido menurun.

D. Masalah Emosi Selama Kehamilan


Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis
dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita
menganggap bahwa kehamilan merupakan peristiwa kodrat yang harus dilalui tetapi sebagian
lagi menganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan selanjutnya.
Perubahan kondisi fisik dan emosional yang komplek, memerlukan adaptasi terhadap
penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan
prokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma – norma sosiokultural dan persoalan dalam
kehamilan itu sendiri, dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi
emosional ringan hingga ketingkat gangguan jiwa yang
berat. Dukungan psikologik dan perhatian akan memberi dampak terhadap pola kegiatan sosial
( keharmonisan, penghargaan, pengorbanan, kasih sayang dan empati) pada wanita hamil dan
dari aspek teknis, dapat mengurangi aspek sumber daya (tenaga ahli), cara penyelesaian
persalinan normal, akselerasi, kendali nyeri dan asuhan neonatal),
Hubungan episode kehamilan dengan reaksi psikologis yang terjadi.:
a. Trimester 1 :
Sering terjadi fluktuasi lebar aspek emosional sehingga perode ini mempunyai resiko tinggi
untuk terjadi pertengkaran atau rasa tidak nyaman.
b. Trimester II :
Fluktuasi emosional sudah mulai mereda dan perhatian wanita hamil lebih terfokus pada
berbagai perubahan tubuh yang terjadi saat kehamilan, kehidupan seksual keluarga dan
hubungan bathiniah dengan bayi yang dikandungannya.
c. Trimester III :
Berkaitan dengan bayangan resiko kehamilan dan proses persalinan sehingga wanita hamil
sangat emosional dalam upaya mempersiapkan atau mewaspadai segala sesuatu yang akan
dihadapi.

E. Gangguan Jiwa Pada Kehamilan Dan Penanganannya


Sejumlah besar pengobatan psikotropik sekarang telah tersedia untuk penanganan
gangguan mental (Kuller dkk, 1996). Pengobatan wanita hamil dengan agen psikotropik
mencakup mereka dengan penyakit psikiatrik sebelumnya atau bila gangguan emosional timbul
selama kehamilan. Terapi psikososial dalam kehamilan meliputi : terapi perilaku, psikoterapi
interpersonal, terapi kelompok, terapi keluarga dan psikoterapi suportif.

1. Gangguan Kecemasan pada Kehamilan

Semua wanita hamil mempunyai pengalaman peristiwa kecemasan. Cemas terhadap perubahan
fisik, kesukaran persalinan dan kesehatan janin yang dikandungnya. Kadang-kadang kecemasan
itu menjadi berlebihan dan merugikan sehingga timbul gangguan cemas seperti fobia, perilaku
menghindar
serta kecemasan yang berulang.
a) Gangguan kecemasan secara menyeluruh
Gambaran utama gangguan ini kekhawatiran dan kecemasan yang berlebihan tentang kehidupan
kehamilan, misalnya komplikasi kehamilan, sekalipun kehamilan itu normal, yang ditandai
dengan ketegangan motorik dan hiperaktifitas motorik dan otonom misalnya:
gemetar, gugup, gelisah, cepat lelah;
gejala hiperaktifitas otonom misalnya : nafas pendek, palpitasi, keringat, kaki dan tangan dingin,
pusing, mual, gangguan menelan, kewaspadaan yang berlebihan, perasaan terancam, iritabel,
insomnia.
b) Gangguan Panik
Bermanifestasi dengan ciri-ciri utama adanya periode kekhawatiran yang mendalam atau
perasaan tidak enak yang berlangsung beberapa menit dan sifatnya berulang secara tak terduga.
Serangan panik terjadinya mendadak dengan rasa takut dan kecemasan yang berlebihan serta
perasaan ingin mati. Ada laporan bahwa wanita yang hamil mengalami peningkatan gejala panik
selama kehamilan. Gejala yang dialami selama serangan panik : nafas pendek, rasa tercekik,
jantung berdebar-debar, telinga mendengung, mata kabur / berkunang, perasaan gatal, takut mati
dan kehilangan kontrol.
c) Gangguan obsesif kompulsif
Gangguan ini ditandai oleh dorongan dan obsesi berulang yang cukup berat dan menyebabkan
tekanan emosi yang nyata. Obsesi adalah ide yang menetap, pikiran atau impuls yang tidak
masuk akal,misalnya
keinginan. Kompulsi adalah tingkah laku yang berulang-ulang yang dilakukan sebagai respon
atas obsesi. Tingkah laku kompulsif dan pikiran obsesif menyebabkan tekanan mental yang
nyata pada wanita hamil.

2. Penanganannya
Psikoterapi membantu wanita hamil yang mengalami kecemasan untuk mengatasi ketakutan dan
kecemasan yang berhubungan dengan kehamilannya. Dengan mendiskusikan pikiran dan
perasaan yang mengganggu menyebabkan dapat lepas dari tekanan. Pengurangan gejala
kecemasan membuat wanita tersebut dapat berfungsi lebih efektif dalam hubungan pribadi dan
keluarga dengan sendirinya kecemasan itu akan hilang. Pada wanita dengan gangguan obsesif
kompulsif, dimana obsesi menetap dan kecemasan yang tidak dapat ditoleransi rawat inap
mungkin diperlukan. Pengobatan noninvasif yang efektif dari gangguan kecemasan dapat
digunakan melalui latihan relaksasi otot yang bertahap, visual imagery, latihan kognitif, latihan
biofeedback.Dasar pengobatan ini adalah relaksasi otot dan ketegangan otot tidak timbul pada
waktu yang sama, karena itu wanita hamil yang belajar untuk melemaskan ototnya tidak akan
mengalami gejala gangguan kecemasan. Obat anti cemas dapat menghilangkan gejala cemas.
Penggunaan obat anti cemas sebaiknya dihindari pada kehamilan trimester I. Bila kecemasan
berlebihan dan mengganggu dapat diberikan obat anti cemas golongan benzodiazepin dan non
benzodiazepin. Pasien yang hamil dengan adanya gejala panik yang serius dapat diberikan
alprazolam dengan dosis minimum. Wanita hamil yang mendapat obat golongan benzodiazepin,
bayinya akan memberikan 2 tipe reaksi toksik, yaitu : sindrom floppy infant dan reaksi
withdrawal. Gilberg menghubungkan penggunaan benzodiazepin dosis rendah yang lama dengan
sindrom floppy infant dengan gejala : hipotoni, letargi, sulit mengisap, sianosis dan hipotermia.
Rementeria dan Bhatt menggambarkan gejala withdrawal pada bayi baru lahir dengan
penggunaan diazepam selama kehamilan yang timbul 2 – 6 jam setelah kelahiran, terdiri dari :
tremor, iritabel,
hipertonia dan semangat menghisap. Gejala ini berhasil diatasi dengan pemberian fenobarbital
selam 6 minggu. Erkkola dan Kanto menrekomendasikan wanita yang menggunakan
benzodiazepin sebaiknya tidak menyusui. Penggunaan obat anti cemas tentang terjadinya
kelainan kongenital masihkontroversi. Namun, beberapa penelitian melaporkan penggunaan
diazepam selama kehamilan meningkatkan resiko terjadinya labiopalatoskisis.

F. Tanda dan Gejala psikologis pada ibu hamil


Tanda dan gejalanya adalah :
a. Kehabisan tenaga atau kebanyakan gerak.
b. Tidak bisa tidur walaupun mempunyai kesempatan.
c. Menangis tidak tertahan dan mata terasa berlinang.
d. Menyadari bahwa perasaan amat cepat berubah.
e. Sangat judes atau peka terhadap bunyi dan sentuhan .
f. Senantiasa berfikiran negatif.
g. Tanpa berwujud merasa tidak mampu.
h. Tiba-tiba takut atau gugup.
i. Tidak bisa memusatkan perhatian.
j. Lebih sering lupa
k. Rasa bingung dan bersalah.
l. Makan amat sedikit atau amat banyak.
m. Asik dengan fikiran yang menghantui dan mengerikan.
n. Kehilangan kepercayaan dan harga diri.

G. Cara Mengatasi Gangguan Psikologis Kehamilan


Ibu yang sedang hamil, pasti akan mengalami berbagai macam perubahan bukan hanya
perubahan secara fisik namun juga secara psikologis. Jangan heran jika ibu yang hamil tiba-tiba
menangis atau marah. Ini terjadi karena adanya perubahan hormonal yang lazim dialami oleh
ibu-ibu yang sedang hamil. Untuk itu ibu-ibu yang kini sedang mengandung buah hati, harus
selalu menjaga kondisi psikologisnya agar tetap baik dan seimbang. Jika kondisi psikologis sang
ibu baik pastinya sang ibu akan lebih tenang atau rileks saat menjalani masa-masa kehamilannya.
Berikut beberapa cara yang dapat menyeimbangkan kondisi psikologis saat ibu sedang
mengandung:
1) Informasi
Cari informasi seputar kehamilan terutama mengenai perubahan yang terjadi dalam diri ibu
termasuk hal-hal yang perlu dihindari saat sedang mengandung agar janin tumbuh sehat.
Pengetahuan atau informasi yang tepat akan membuat ibu merasa lebih yakin sekaligus bisa
mengurangi rasa cemas yang sering muncul karena ketidaktahuan mengenai perubahan yang
terjadi.
2) Komunikasi dengan suami
Bicarakan perubahan yang terjadi selama hamil dengan sang suami, sehingga ia juga tahu dan
dapat memaklumi perubahan yang terjadi. Apabila sudah dikomunikasikan, sang suami akan
memberikan dukungan psikologis yang dibutuhkan.
3) Rajin check-up
Periksakan kehamilan secara teratur. Cari informasi dari dokter atau bidan terpercaya mengenai
kehamilan. Jangan lupa, ajaklah suami saat berkonsultasi ke dokter atau bidan.
4) Makan
Pahami benar pengetahuan mengenai asupan makanan yang sehat bagi perkembangan janin.
Hindarilah mengonsumsi bahan yang dapat membahayakan janin, seperti makanan yang
mengandung zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau obat-obatan yang tidak dianjurkan bagi ibu
hamil. Jauhkan juga zat berbahaya seperti gas buang kendaraan yang mengandung timah hitam
yang berbahaya bagi perkembangan kecerdasan otak janin.
5) Jaga penampilan
Perhatikanlah penampilan fisik dengan menjaga kebersihan dan berpakaian yang sesuai dengan
kondisi badan yang sedang berbadan dua. Jangan lupa untuk melakukan latihan fisik ringan,
seperti berenang atau jalan kaki ringan untuk memperlancar persalinan.
6) Kurangi kegiatan
Lakukanlah penyesuaian kegiatan dengan kondisi fisik saat hamil. Memasuki masa persalinan,
ibu hamil dan suami harus sudah siap dengan berbagai perubahan yang akan terjadi setelah
kelahiran sang bayi.
7) Dengarkan musik
Upayakan berbagai cara agar terhindar dari stres. Atasilah kecemasan maupun emosi negatif
lainnya dengan mendengarkan musik lembut, belajar memusatkan perhatian, berzikir, yoga atau
relaksasi lainnya.
8) Senam hamil
Bergabunglah dengan kelompok senam hamil sejak usia kandungan menginjak usia 5-6 bulan.
Jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Senam hamil tidak
hanya bermanfaat melatih otot-otot yang diperlukan dalam proses persalinan, melainkan juga
memberi manfaat psikologis. Pertemuan sesama calon ibu biasanya diisi dengan acara berbagi
pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran positif. Melalui kegiatan itu pula secara perlahan
kesiapan psikologis calon ibu dalam menghadapi persalinan menjadi semakin mantap.
9) Latihan pernafasan
Lakukanlah latihan relaksasi dan latihan pernapasan secara teratur. Latihan ini bermanfaat untuk
ketenangan dan kenyamanan sehingga kondisipsikologis bisa lebih stabil.
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN
A. Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Gangguan Psikologis/Perilaku

1. Pengkajian
a. Riwayat Obstetri

Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar perawat


dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-sekarang.
Riwayat Obstetri meliputi hal-hal di bawali ini :

a) Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).

b) Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.

c) Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong


persalinan.
d) jenis anestesi dan kesulitan persalinan.

e) Komplikasi maternal seperti diabetes, hiperlensi, infeksi, dan perdarahan.

f) Komplikasi pada bayi.

g) Rencana menyusui bayi.

b. Riwayat Kontrasepsi

Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau keduanya.
Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada saat kunjungan pertama.
Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut.
c. Riwayat Penyakit dan Operasi

Kondisi kronis (menahun/terus menerus) seperti DM, hipertensi, dan penyakit ginjal
bisa berefek buruk pada kehamilan. Oleh karena itu adanya penyakit infeksi,
prosedur infeksi dan trauma pada persalinan sebelumnya harus didokumentasikan.
d. Riwayat Kesehatan

Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut :


a) Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok risiko
tinggi untuk masalah genelis seperti anemia sickle sel, talasemia).
b) Penyakit pada masa kanak-kanak dan imunisasi.

c) Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.

d) Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan pinggang).

e) Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan


tuberkulosis.
f) Riwayat dan perawalan anemia.

g) Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).

h) Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan minuman
ringan.
i) Merokok (Jumlah batang per hari).

j) Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan risiko


terinfeksi toxoplasma.
k) Alergi dan sensitif dengan obat.

l) Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit.

m) Riwayat keluarga.

Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit kronis


(menahun/terus--menerus) seperti diabetes melilus dan jantung, infeksi seperti
tuberkulosis dan hepatitis, serta riwayat kongenital yang perlu dikumpulkan.
n) Riwayat kesehatan pasangan.

Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan


dengan masalah genetik, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obatobatan
seperti kokain dan alkohol akan berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk
menghadapi kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan oleh ayah akan
berpengaruh pada ibu dan janin, terulama risiko mengalami komplikasi.
Pernapasan akibat sebagai perokok pasif. Golongan darah dan tipe Rhesus
ayah penting jika ibu dengan Rh negatif dan kemungkinan inkompabilitas
darah dapat terjadi.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan TTV

a) Tekanan darah

Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan


memengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah diukur
pada posisi duduk dengan lengan sejajar posisi jantung.
Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan darah yang didapatkan.
b) Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa terjadi pada
keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu menit
penuh untuk dapat menentukan keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa
untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan
teratur.
c) Pernapasan

Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per menit.
Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung.
Suara napas hams sama bilateral, ekspansi paru simetris, dan lapangan paru
bebas dari suara napas abdominal.
d) Suhu

Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6°C. Peningkatan suhu


menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
b. Sistem Kardiovaskuler

1. Bendungan vena

Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan


vena, yang bisa berkembang menjadi varises. Bendungan vena biasanya
terjadi pada tungkai, vulva, dan rektum.
2. Edema

Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada ekstremitas
akibat perpindahan cairan intravaskular ke ruang intertisial. Ketika dilakukan
penekanan dengan jari atau jempol menyebabkan terjadinya bekas tekanan,
keadaan ini disebut pitting edema. Edema pada tangan dan wajah memerlukan
pemeriksaan lanjut karena merupakan tanda dari hipertensi pada kehamilan.
c. Sistem Muskuloskeletal

(1) Postur dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan.

Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai.

(2) Tinggi dan berat badan

Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat
menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat badan sebelum
konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan kurang dari 150 cm ibu
berisiko melahirkan bayi prematur dan berat badan lahir rendah. Berat
badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes
pada kehamilan, hipertensi pada kehamilan, persalinan seksio caesarea,
dan infeksi postpartum.
(3) Pengukuran pelviks

Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan


diameternya yang berguna untuk persalinan per vaginam.
(4) Abdomen

Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus
diukur jika fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih
harus dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk menetukan
keakuratannya. Pengukuran metode Mc Donald dengan posisi ibu
berbaring.
d. Sistem Neurologi

Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki
tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan refleks
tendon sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya komplikasi
kehamilan.
e. Sistem Integumen

Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis, jaundice
menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti cloasma
gravidarum, serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat.
Penampang kuku berwarna merah muda menandakan pengisian kapiler baik.

f. Sistem Endokrin

Pada trimester kedua kelenjar tiroid membesar, pembesaran yang berlebihan


menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.
g. Sistem Gatsrointestinal

a) Mulut

Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari
ulserasi, gusi berwarna kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan
estrogen yang menyebabkan hiperplasia. Gigi terawat dengan baik, ibu dapat
dianjurkan ke dokter gigi secara teratur karena penyakit periodontal
menyebabkan infeksi yang memicu terjadinya persalinan prematur.
Trimester kedua lebih nyaman bagi ibu untuk melakukan perawatan gigi

b) Usus

Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk ibu
hamil. Bising usus bisa berkurang karena efek progesteron pada otot polos,
sehingga menyebabkan konstipasi. Peningkatan bising usus terjadi bila
menderita diare.
h. Sistem Urinarius

a) Protein

Protein seharusnya tidak ada dalam urine. Jika protein ada dalam urine, hal ini
menandakan adanya kontaminasi sekret vagina, penyakit ginjal, serta
hipertensi pada kehamilan.
b) Glukosa

Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urine bisa dikatakan normal pada ibu
hamil. Glukosa dalam jumlah yang besar membutuhkan pemeriksaan gula
darah.
c) Keton

Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktivitas yang berat atau
pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat.
d) Bakteri

Peningkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi saluran kemih yang
biasa terjadi pada ibu hamil.
i. Sistem reproduksi

1) Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi puling, dan pengeluaran kolostrum


perlu dicatat. Adanya benjolan dan tidak simetris pada payudara
membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
2) Organ reproduksi eksternal

Kulit dan membran mukosa perineum, vulva, dan anus perlu diperiksa dari
eksoriasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut pada perineum.
3) Organ reproduksi internal

Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan berwarna
merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda Chadwik.

3. Diagnosa Keperawatan & Intervensi

No. Diagnosa Intervensi Rasional


Keperawatan
1. Gangguan citra a. Terima persepsi a. Untuk
tubuh b.d diri klien dan memvalidasi
perubahan berikan jaminan perasaannya.
penampilan. bahwa ia dapat b. untuk
mengatasi krisis meningkatkan
ini. rasa
b. Dorong klien kemandirian.
melakukan c. Keterlibatan
perawatan diri. dapat
c. Kaji kesiapan memberikan rasa
klien, kemudian kontrol dan
libatkan klien meningkatkan
dalam harga diri.
pengambilan d. agar klien dapat
keputusan mengungkapkan
tentang keluhannya dan
perawatan bila memperbaiki
memungkinkan. kesalahpahaman.
d. Berikan e. untuk
kesempatan mendukung
kepada klien adaptasi dan
untuk kemajuan
menyatakan yang
perasaan berkelanjutan
tentang citra
tubuhnya.

e. Bimbing dan
kuatkan fokus
klien pada
aspek-aspek
positif dari
penampilannya
dan upayanya
dalam
menyesuaikan
diri dengan
perubahan citra
tubuhnya.
f. Berikan
informasi sesuai
tingkat
pemahaman
atau penerimaan
klien .
g. Orientasikan
klien ke
lingkungan
sekitar.

2. Ketakutan a. Berikan informasi a. Untuk mengurangi


sesuai tingkat ansietas klien dan
ketidakbiasaan
pemahaman atau meningkatkan kerja sama.
penerimaan klien. b. Untuk berorientasi
b. Orientasikan klien ke terhadap waktu, tempat,
lingkungan sekitar. orang, kejadian.
c. Orientasikan keluarga c. Tindakan ini dapat
pada kebutuhan membantu memberikan
khusus klien dan dukungan yang efektif.
izinkan anggota
keluarga d. Untuk membantu klien
berpartisipasi dalam
memberikan mengurangi ketakutannya.
perawatan.
d. Atur anggota
keluarga untuk
tinggal bersama klien.

3. Gangguan pola a. Berikan kesempatan a. Mendengar aktif dapat


tidur b.d faktor klien untuk membantu
psikologis mendiskusikan menentukan penyebab
keluhan yang kesulitan tidur.
mungkin b. Tindakan ini
menghalangi tidur. memungkinkan
b. Rencanakan asuhan asuhan keperawatan
keperawatan rutin yang konsisten dan
yang memungkinkan memberikan waktu
pasien tidur tanpa untuk tidur tanpa
terganggu selama terganggu.
beberapa jam. c. Susu dan beberapa
c. Berikan bantuan kudapan tinggi protein,
tidur, kepada klien, seperti keju dan
seperti bantal, mandi kacang, higiene
sebelum tidur, pribadi secara rutin
makanan atau yang dapat
minuman, dan bahan mempermudah tidur.
bacaannya.
d. Ciptakan lingkungan d. Tindakan ini dapat
tenang yang kondusif mendorong istirahat
untuk tidur. dan tidur.
e. Berikan pendidikan
kesehatan kepada e. Upaya relaksasi yang

klien tentang teknik bertujuan biasanya


relaksasi dapat membantu
meningkatkan tidur.

4. Ansietas b.d a. Kaji tingkat ansietas a. Untuk mengurangi


ancaman (ringan, sedang, berat, tingkat kecemasan.
terhadap konsep panik). b. Untuk mengurangi rasa
diri atau status b. Beri kenyamanan dan khawatir klien.
peran sekunder ketentraman hati pada c. Agar klien menjadi lebih
akibat klien. tenang.
kehamilan c. Singkirkan stimulasi
yang berlebihan
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
Kehamilan adalah suatu proses yang normal akan tetapi kebanyakan wanita akan
mengalami perubahan baik dari segi psikologis maupun emosional selama kehamilan.
Gangguan psikologis adalah perubahan psikologi pada ibu hamil dan merupakan hal yang
wajar dan merupakan hal yang individual. Menurut teori Revarubin menekankan pada
pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini diperlukan proses belajar
melalui serangkai aktifitas.
a. Perubahan fisiologis kehamilan
 Trimester 1 ditandai dengan mual, perubahan fisik, peningkatan ukuran
perut
 Trimester 2 ditandai dengan peningkatan hormone estrogen dan
progesterone serta terhambatnya pembentukan FSH dan LH
 Trimester 3 hormon somatomamotropin, estrogen, dan progesterone
merangsang mammae semakin membesar
b. Perubahan psikologis
 Trimester 1 merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan
kehamilannya, muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan dan
kesedihan dan hubungan seksual menurun
 Trimester 2 merasa lebih sehat dari pada trimester 1, mulai menerima
kehamilannya, hubungan seksual meningkat, ketertarikan aktifitas
terfokus pada kehamilan dan kelahiran
 Trimester 3 timbul kembali rasa tidak nyaman, merasa dirinya jelek dan
aneh, khawatir menuju persalinan, perasaan sensitive, merasa kehilangan
perhatian

Cara mengatasi gangguan psikologis kehamilan

 Informasi
 Kominikan dengan suami
 Rajin check-up
 Makan
 Jaga penampilan
 Kurangi kegiatan
 Dengarkan musik
 Senam hamil
 Latih pernafasan

B. SARAN
Meyadari bahwa kelompok masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kelompok
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan makalah kesehatan jiwa pada ibu hamil
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggungjawabkan. Saran
terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan
makalah yang sudah di jelaskan.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, S. (2013). Kecemasan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan. Wiraraja
Medika: Jurnal Kesehatan, 3(2), 67-72.

Nuryati Tati & Yulmaida Amir. 2020. ANALISIS KESEHATAN MENTAL IBU HAMIL,
FAKTOR PENYEBAB, DAN KEBUTUHAN DUKUNGAN SOSIAL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BOJONG MENTENG, KECAMATAN RAWALUMBU, KOTA BEKASI
TAHUN 2020

https://www.scribd.com/document/385455970/Lp-Jiwa-Masa-Ibu-Hamil

Anda mungkin juga menyukai