Anda di halaman 1dari 5

TREN DAN ISSUE KOMUNIKASI KEPERAWATAN

“ISSUE UMUM KESEHATAN

COVER

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah
dengan judul “Trend dan Issue Komunikasi Keperawatan” untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Komunikasi Keperawatan. Dalam menyelesaikan makalah ini, banyak kesulitan
yang kami hadapi. Namun berkat kerja sama anggota kelompok, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung serta membantu
penyelesaian makalah ini. Besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila ada kesalahan penulisan. Kritik yang
terbuka dan membangun sangat kami nantikan demi kesempurnaan makalah. Demikian kata
pengantar ini kami sampaikan.

Jakarta, Juni 2021

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………..I
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………..II
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….III
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………....4
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………...4
B. Tujuan……………………………………………………………………………………5
C. Rumusan Masalah………………………………………………………………………..5

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Abortus merupakan suatu masalah kontroversi yang sudah ada sejak sejarah di tulis orang.
Kontroversi karena di satu pihak abortus ada di masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan dengan
adanya jamu dan obat-obat peluntur serta dukun pijat untuk mereka yang terlambat bulan. Di
pihak lain abortus tidak dibenarkan oleh agama. Bahkan dicaci, dimaki dan dikutuk sebagai
perbuatan tidak bermoral. Pembicaraan tentang abortus dianggap tabu. Sulit ditemukan
seorang wanita yang secara sukarela mengaku bahwa ia pernah di abortus, karena malu.

Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil kehamilan sebelum janin dapat
hidup di luar kandungan. Sampai saat ini janin yang terkecil, yang dilaporkan dapat hidup di
luar kandungan, mempunyai berat badan 297 gram waktu lahir. Akan tetapi karena
jarangnya janin yang dilahirkan dengan berat badan di bawah 500 gram dapat hidup terus,
maka abortus dianggap sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500
gram atau usia kehamilan kurang dari 20 minggu. Abortus dapat berlangsung spontan secara
alamiah atau buatan. Abortus buatan ialah pengakhiran kehamilan sebelum 20 minggu
dengan obat-obatan atau dengan tindakan medik.

Frekuensi abortus sukar ditentukan karena abortus buatan banyak tidak dilaporkan, kecuali
apabila terjadi komplikasi. Abortus spontan kadang-kadang hanya disertai gejala dan tanda
ringan, sehingga pertolongan medik tidak diperlukan dan kejadian ini dianggap sebagai
terlambat haid. Diperkirakan frekuensi abortus spontan berkisar 10-15%. Frekuensi ini dapat
mencapai angka 50% bila diperhitungkan mereka yang hamil sangat dini, terlambat haid
beberapa hari, sehingga wanita itu sendiri tidak mengetahui bahwa ia sudah hamil. Di
Indonesia, diperkirakan ada 5 juta kehamilan per-tahun. Dengan demikian setiap tahun
500.000-750.000 abortus spontan.

4
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan definisi dari abortus.
2. Untuk
3.
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan aborsi ?

Anda mungkin juga menyukai