Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH MENGENAI ABORSI DARI BERBAGAI

PANDANGAN

Disusun Oleh Kelompok

 FIRANTI ( A1C220040)
 RADIAH H MUKMIN ( A1C220039)
 NURUL THALIA (

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

S1 ILMU KEPERAWATAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat ALLAH SWT, karena atas berkah
rahmat dan karuniaNyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat
pada waktunya adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas 1 di tahun ajaran 2020, dengan
judul “ Aborsi”.
Dalam penyelesaian makalah ini , kami banyak mengalami kesulitan,
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang kami miliki. Namun,
berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak kami dapat menyelesaikan
makalah tepat pada waktu yang telah ditentukan oleh guru pembimbing, sudah
sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat.
  Kami sadar, sebagai seorang Mahasiswa yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna
penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami,
semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi kesadaran tersendiri bagi
generasi muda. 

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 2

A. Definisi Aborsi .................................................................................. 2


B. Jenis-Jenis Aborsi............................................................................... 2
C. Penyebab Aborsi ................................................................................
D. Resiko Kesehatan Terhadap Pelaku Aborsi .......................................
E. Sudut Pandang Masyarakat Tetntang Aborsi .....................................
F. Pandangan 3 Agama Tentang Aborsi .................................................
G. Pandangan Hukum Tentang Aborsi ...................................................
H. Pandangan Kesehatan Tetntang Aborsi .............................................
I. Pandangan Negara Lain Tentang Aborsi.............................................

BAB III PENUTUP .........................................................................................

A.Kesimpulan ..........................................................................................
B.Saran ....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menjalani kehamilan itu berat, apalagi kehamilan yang tidak


dikehendaki. Terlepas dari alasan apa yang menyebabkan kehamilan, aborsi
dilakukan karena terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Apakah
dikarenakan kontrasepsi yang gagal, perkosaan, ekonomi, jenis kelamin atau
hamil di luar nikah.Hasil riset Allan Guttmacher Institute ( 1989 ) melaporkan
bahwa setiap tahun sekitar 55 juta bayi digugurkan. Angka ini memberikan
bukti bahwa setiap hari 150.658 bayi dibunuh, atau setiap menit 105 nyawa
bayi direnggut sewaktu masih dalam kandungan.
Janin : ( Manusia dalam Rahim ) Pengguguran kandungan alias aborsi
( abortus, bahasa Latin ) secara umum dapat dipilah dalam dua kategori, yakni
aborsi alami ( abortus natural ) dan aborsi buatan ( abortus provocatus ), yang
termasuk didalamnya abortus provocatus criminalis, yang merupakan tindak
kejahatan dan dilarang di Indonesia ( diatur dalam pasal 15 ayat 2 Undang -
undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 ).A.Aborsi tidak hanya
dilakukan oleh para wanita berstatus istri yang bermaksud menghentikan
kelangsungan kandungannya, tetapi juga banyak penyandang hamil pra-nikah
melakukannya.
Kecenderungan melakukan aborsi ini tak lepas dari pandangan
terhadap hakikat kapan kehidupan anak manusia dimulai.Aborsi merupakan
masalah yang kompleks, mencakup nilai-nilai religius, etika, moral dan
ilmiah serta secara spesifik sebagai masalah biologi. Maraknya berita
mengenai aborsi menggugah penulis untuk mengerjakan tugas makalah Mata
Kuliah Ilmu Keperawatan mengenai fenomena Aborsi .

B. Rumusan Masalah
Bertitik masalah dari latar belakang di atas maka penulis merumuskan maslah
sebagai beikut :
a. Definisi Aborsi ?
b. Jenis-jenis Aborsi ?
c. Resiko Kesehatan Terhadap Pelaku Aborsi ?
d. Bagaimana pandangan agama mengenai praktek aborsi ?
e. Bagaimana Sudut Pandang Masyarakat Tetntang Aborsi ?
f. Bagaimana Pandangan 3 Agama Tentang Aborsi ?
g. Bagaimana Pandangan Hukum Tentang Aborsi ?
h. Bagaimana Pandangan Kesehatan Tetntang Aborsi ?
i. Bagaimana Pandangan Negara Lain Tentang Aborsi ?

4
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulis membuat makalah tentang aborsi yaitu :
a. Melaksanakan tugas dari Dosen Mata Kuliah Ilmu Keperawatan
b. Menambah wawasan penulis mengenai praktek Aborsi

5
BAB II
TINJAUN PUSTAKA

A. Definisi Aborsi
Secara sederhana kata aborsi adalah mati (gugurnya) hasil konsepsi.
Pengertian aborsi adalah tindakan penghentian kehamilan sebelum janin
dapat hidup di luar kandungan (sebelum usia 20 minggu kehamilan), bukan
semata untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dalam keadaan darurat tapi juga
bisa karena sang ibu tidak menghendaki kehamilan itu.
Dalam dunia kedokteran disebut Abortus atau aborsi adalah
pengakhiran kehamilan atau konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan.  Berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel
sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu proses
pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.

B. Jenis – Jenis Aborsi


Aborsi dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tingkat kejadiannya, seperti
berikut ini
1. Abortus completes (keguguran lengkap) artinya seluruh hasil konsepsi
dikeluarkan sehingga rongga rahim kosong.
2. Abortus inkompletus (keguguran bersisa) artinya hanya ada sebagian dari
hasil konsepsi yang dikeluarkan yang tertinggal adalah deci dua dan
plasenta
3. Abortus iminen, yaitu keguguran yang membakat dan akan terjadi dalam
hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat-obat
hormonal dan anti pasmodica
4. Missed abortion, keadan di mana janin sudah mati tetapi tetap berada
dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama dua bulan atau lebih.
5. Abortus habitualis atau keguguran berulang adalah keadaan dimana
penderita mengalami keguguran berturut-turut 3 kali atau lebih.

6
6. Abortus infeksious dan abortus septic, adalah abortus yang disertai infeksi
genital.

Kehilangan janin tidak disengaja biasanya terjadi pada kehamilan usia


muda (satu sampai dengan tiga bulan). Ini dapat terjadi karena penyakit
antara lain: demam; panas tinggi; ginjal, TBC, Sipilis atau karena
kesalahan genetik. Pada aborsi spontan tidak jarang janin keluar dalam
keadaan utuh.
7. Abortus provokatus (indoset abortion)
Adalah aborsi yang disengaja baik dengan memakai obat-obatan maupun
alat-alat, ini terbagi menjadi dua:
a. Abortus provocatus medicinalis adalah aborsi yang dilakukan oleh
dokter atas dasar indikasi medis, yaitu apabila tindakan aborsi
tidak diambil akan membahayakan jiwa ibu.
b. Abortus provocatus criminalis adalah aborsi yang terjadi oleh
karena tindakan-tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan
indikasi medis, sebagai contoh aborsi yang dilakukan dalam
rangka melenyapkan janin sebagai akibat hubungan seksual di luar
perkawinan.

C. Penyebab Aborsi
Dilihat dari kata aborsi pasti beberapa orang berpendapat negatif dengan
kata tersebut, namun dilihat dari ilmu kedokteran tindakan-tindakan aborsi
juga perlu dilakukan apabila calon ibu atau calon anak memiliki memiliki
riwayat kesehatan yang kurang dan akan berakibat fatal bagi si Ibu ,berikut
ini beberapa alasan seseorang melakukan aborsi :
1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi. Kelainan inilah yang paling umum
menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum umur kehamilan 8
minggu. Beberapa faktor yang menyebabkan kelainan ini antara lain :
kelainan kromoson/genetik, lingkungan tempat menempelnya hasil
pembuahan yang tidak bagus atau kurang sempurna dan pengaruh zat zat

7
yang berbahaya bagi janin seperti radiasi, obat obatan, tembakau, alkohol
dan infeksi virus.
2. Kelainan pada plasenta. Kelainan ini bisa berupa gangguan pembentukan
pembuluh darah pada plasenta yang disebabkan oleh karena penyakit
darah tinggi yang menahun.
3. Faktor ibu seperti penyakit penyakit khronis yang diderita oleh sang ibu
seperti radang paru paru, tifus, anemia berat, keracunan dan infeksi virus
toxoplasma.
4. Kelainan yang terjadi pada organ kelamin ibu seperti gangguan pada
mulut rahim, kelainan bentuk rahim terutama rahim yang lengkungannya
ke belakang (secara umum rahim melengkung ke depan), mioma uteri,
dan kelainan bawaan pada rahim.
5. Kehamilan diluar pernikahan yang disebabkan, korban perkosaan, dan sex
bebas yang memang calon si Ibu tidak menginginkan kehamilannya.

D. Resiko Kesehatan Terhadap Pelaku Aborsi


Pada umumnya dokter kandungan tidak bisa membantu siapapun
menggugurkan kandungan tanpa alasan yang jelas. Moralitas manusia yang
normal tentu juga tidak akan menghalalkan usaha menggugurkan kandungan
ini. Menurut beberapa ahli kesehatan, ada banyak sekali dampak buruk dari
aborsi yang dilakukan dengan proses yang tidak aman. Dampak tersebut
sering sekali menyebabkan kematian pada ibu hamil.
Aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun
keselamatan seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa jika seseorang
melakukan aborsi ia “tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang”.
Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita,
terutama mereka  yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan
kehamilan yang sudah terjadi. Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap wanita
yang melakukan aborsi:
1.   Resiko kesehatan dan keselamatan secara fisik
2.   Resiko gangguan psikologis

8
1. Resiko Kesehatan dan Keselamatan secara Fisik
ada saat melakukan aborsi  dan setelah melakukan aborsi ada beberapa
resiko yang akan dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan
dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd yaitu:
 Pendarahan hebat yang dapat menyebabkan kematian.
 Kematian secara tiba-tiba yang disebabkan karena proses
pembiusan yang gagal
 Infeksi serius di sekitar Rahim juga rentan sekali menyebabkan
kematian.
 Rahim menjadi sobek.
 Kerusakan leher Rahim yang dapat menyebabkan cacat pada anak.
 Kanker payudara.
 Kanker leher Rahim
 Kanker indung telur,
 Kanker hati,
 Kelainan pada placenta pada kehamilan,
 Infeksi pada rongga panggul
 Mandul, dan
 Infeksi pada lapisan Rahim.

2. Resiko kesehatan mental


Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko
tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik,
tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan
mental seorang wanita.Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi
sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS.
Gejala-gejala ini dicatat dalam “Psychological Reactions Reported
After Abortion” di dalam penerbitan The Post-Abortion Review
(1994).

9
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami
hal-hal seperti berikut ini:
1.    Kehilangan harga diri (82%)
2.    Berteriak-teriak histeris (51%)
3.    Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)
4.    Ingin melakukan bunuh diri (28%)
5.    Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%)
6.    Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)

Diluar hal-hal tersebut diatas para wanita yang melakukan aborsi akan
dipenuhi perasaan bersalah yang tidak hilang selama bertahun-tahun
dalam hidupnya.

E. Sudut Pandang Masyarakat Tetntang Aborsi


Aborsi dipandang sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan
norma dan etika budaya ketimuran, karena budaya timur masih memegang
kuat agamanya. Saat ini, masalah aborsi, dan, karenanya, masalah anti-
aborsi menjadi sangat penting terutama untuk berkembang dengan baik,
masyarakat pasca-industri. Jelas bahwa ini bukan masalah individu lagi
tapi benar-benar masalah sosial karena tidak hanya menyangkut kesehatan
perempuan tetapi juga menghasilkan dampak serius terhadap situasi
demografis di seluruh negeri dan pada suasana psikologis dalam
masyarakat pada umumnya dan dalam keluarga pada khususnya.
Tradisional, aborsi adalah titik argumen serius bagi dan melawan
fenomena ini di sebagian besar masyarakat. Sebagai aturan, sebagian besar
dari masyarakat adalah melawan aborsi tapi pada kondisi tertentu bahkan
konservatif setuju bahwa aborsi mungkin diperlukan atau bahkan tak
terelakkan. Lagi pula, masyarakat harus sangat berhati-hati mengatasi
masalah cuaca untuk mendukung atau menolak sepenuhnya ide-ide aborsi
tapi pada saat yang sama perempuan harus memiliki pilihan dan
kesempatan untuk aborsi.

10
Pertama-tama, akan sangat penting untuk merujuk kepada beberapa
data statistik yang membuktikan bahwa aborsi tidak dapat dilarang
pointblank, khususnya di negara berkembang dengan baik. Tapi perlu
untuk menggaris bawahi bahwa aborsi bukanlah masalah perempuan
hanya itu masalah seluruh masyarakat. Untuk membuktikan pernyataan ini
akan cukup untuk menyebutkan bahwa lebih dari 1000 serangan kekerasan
terhadap klinik aborsi dan dokter berkomitmen 1977-1991 dan banyak
serangan tetap tidak dilaporkan (Grimes, 1991). Jadi, itu berarti bahwa
kelompok-kelompok sosial yang pasti sudah siap untuk mempertahankan
kepercayaan mereka antiaborsi bahkan oleh pelanggaran hukum.
Pada saat yang sama, aborsi dapat menyebabkan masalah dalam keluarga
yang merupakan bagian dari masyarakat. Faktanya adalah bahwa sangat
penting bagi seorang wanita untuk memiliki suasana yang mendukung dari
bagian dari kerabat terdekat, yakni suami dan orangtua. Spesialis sangat
merekomendasikan mengambil keputusan aborsi oleh kedua pasangan
yang dapat membuat keluarga kuat sedangkan perselisihan dapat
mengakibatkan perceraian. Tetapi juga penting bahwa perempuan tidak
dapat dipaksa untuk aborsi juga. Jadi peran keluarga dalam mengambil
keputusan tidak kurang penting dibandingkan pengaruh masyarakat atau
keyakinan pribadi.
Dengan mempertimbangkan semua tersebut di atas, perlu untuk
mengatakan bahwa aborsi, menjadi fenomena sosial, memiliki banyak
lawan serta pendukung tetapi hanya sebagian kecil yang cukup radikal dan
siap untuk menyangkal titik pandang yang berlawanan. Sebagian besar
siap untuk menerima aborsi walaupun dalam kondisi tertentu. Ini berarti
bahwa aborsi harus disahkan tetapi pada saat yang sama harus diatur
secara ketat agar tidak membahayakan kesehatan wanita atau anak-anak
mereka dalam kasus-kasus ketika aborsi mungkin yang dpt dihindari.

F. Pandangan 3 Agama Tentang Aborsi


Praktek Aborsi dengan alasan apapun pada dasarnya berstatus
haram. Kendati demikian, praktik aborsi masih dimungkinkan sejauh

11
kondisi darurat mengancam nyawa ibu atau janin atau keduanya
sekaligus.“Status ‘keadaan darurat yang mengancam’’, ini berangkat dari
pertimbangan medis dari tim dokter ahli.

 Aborsi Menurut Hukum Islam


Dr. Abdurrahman Al Baghdadi (1998) dalam bukunya Emansipasi
Adakah Dalam Islam halaman 127-128 menyebutkan bahwa aborsi dapat
dilakukan sebelum atau sesudah ruh (nyawa) ditiupkan. Jika dilakukan
setelah setelah ditiupkannya ruh, yaitu setelah 4 (empat) bulan masa
kehamilan, maka semua ulama ahli fiqih (fuqoha) sepakat akan
keharamannya. Tetapi para ulama fiqih berbeda pendapat jika aborsi
dilakukan sebelum ditiupkannya ruh. Sebagian memperbolehkan dan
sebagiannya mengharamkannya.
Yang memperbolehkan aborsi sebelum peniupan ruh, antara lain
Muhammad Ramli (w. 1596 M) dalam kitabnya An Nihayah dengan
alasan karena belum ada makhluk yang bernyawa. Ada pula yang
memandangnya makruh, dengan alasan karena janin sedang mengalami
pertumbuhan.
Yang mengharamkan aborsi sebelum peniupan ruh antara lain Ibnu
Hajar (w. 1567 M) dalam kitabnya At Tuhfah dan Al Ghazali dalam
kitabnya Ihya` Ulumiddin. Bahkan Mahmud Syaltut, mantan Rektor
Universitas Al Azhar Mesir berpendapat bahwa sejak bertemunya sel
sperma dengan ovum (sel telur) maka aborsi adalah haram, sebab sudah
ada kehidupan pada kandungan yang sedang mengalami pertumbuhan dan
persiapan untuk menjadi makhluk baru yang bernyawa yang bernama
manusia yang harus dihormati dan dilindungi eksistensinya. Akan makin
jahat dan besar dosanya, jika aborsi dilakukan setelah janin bernyawa, dan
akan lebih besar lagi dosanya kalau bayi yang baru lahir dari kandungan
sampai dibuang atau dibunuh (Masjfuk Zuhdi, 1993, Masail Fiqhiyah
Kapita Selekta Hukum Islam, halaman 81; M. Ali Hasan, 1995, Masail
Fiqhiyah Al Haditsah Pada Masalah-Masalah Kontemporer Hukum Islam,
halaman 57; Cholil Uman, 1994, Agama Menjawab Tentang Berbagai

12
Masalah Abad Modern, halaman 91-93; Mahjuddin, 1990, Masailul
Fiqhiyah Berbagai Kasus Yang Yang Dihadapi Hukum Islam Masa Kini,
halaman 77-79).
Pendapat yang disepakati fuqoha, yaitu bahwa haram hukumnya
melakukan aborsi setelah ditiupkannya ruh (empat bulan), didasarkan pada
kenyataan bahwa peniupan ruh terjadi setelah 4 (empat) bulan masa
kehamilan. Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasulullah Saw telah
bersabda:
“Sesungguhnya setiap kamu terkumpul kejadiannya dalam perut ibumu
selama 40 hari dalam bentuk ‘nuthfah’, kemudian dalam bentuk ‘alaqah’
selama itu pula, kemudian dalam bentuk ‘mudghah’ selama itu pula,
kemudian ditiupkan ruh kepadanya.” [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud,
Ahmad, dan Tirmidzi].
Maka dari itu, aborsi setelah kandungan berumur 4 bulan adalah haram,
karena berarti membunuh makhluk yang sudah bernyawa. Dan ini
termasuk dalam kategori pembunuhan yang keharamannya antara lain
didasarkan pada dalil-dalil syar’i berikut. Firman Allah SWT:

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena kemiskinan.


Kami akan memberikan rizki kepada mereka dan kepadamu.” (Qs. al-
An’aam [6]: 151).
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut miskin.
Kami akan memberikan rizki kepada mereka dan kepadamu.” (Qs. al-
Isra` [17]: 31).
“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) melainkan dengan (alasan) yang benar (menurut
syara’).” (Qs. al-Isra` [17]: 33).

Berdasarkan dalil-dalil ini maka aborsi adalah haram pada kandungan


yang bernyawa atau telah berumur 4 bulan, sebab dalam keadaan demikian
berarti aborsi itu adalah suatu tindak kejahatan pembunuhan yang

13
diharamkan Islam, kecuali dengan alasan yang benar misalkan : dengan
kehamilan tersebut akan membahayakan nyawa ibu yang mengandung.

 Aborsi Menurut Hukum Kristen Protestan


Aborsi dalam agama Kristen sangat dilarang, dan dikatakan
bahwa betapa Tuhan sangat tidak berkenan atas pembunuhan seperti yang
dilakukan dalam tindakan aborsi.
Dalam Alkitab dikatakan dengan jelas betapa Tuhan sangat tidak
berkenan atas pembunuhan seperti yang dilakukan dalam tindakan aborsi.
a.              Jangan pernah berpikir bahwa janin dalam kandungan itu
belum memiliki nyawa. 

Yer 1:5 ~ “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu,


Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari
kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan
engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”

Kej 16:11; Kej 25:21-26; Hos 12:2-3; Rom 9:10-13; Kel 21-22; Yes


7:14; Yes 44:2,24; Yes 46:3; Yes 49:1-2; Yes 53:6; Ayb 3:11-16; Ayb
10:8-12; Ef 1:4; Mat 25:34; Why 13:8; Why 17:8

b.            Hukuman bagi para pelaku aborsi sangat keras.

Kel 21:22-25 ~ Apabila ada orang berkelahi dan seorang dari mereka
tertumbuk kepada seorang perempuan yang sedang mengandung,
sehingga keguguran kandungan, tetapi tidak mendapat kecelakaan
yang membawa maut, maka pastilah ia didenda sebanyak yang
dikenakan oleh suami perempuan itu kepadanya, dan ia harus
membayarnya menurut putusan hakim.  Tetapi jika perempuan itu
mendapat kecelakaan yang membawa maut, maka engkau harus
memberikan nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi,
tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, lecur ganti lecur, luka ganti luka,
bengkak ganti bengkak.

c.              Aborsi karena alasan janin yang cacat tidak dibenarkan Tuhan. 

14
Yoh 9:1-3 ~ Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta
sejak lahirnya.  Murid-muridNya bertanya kepadaNya: “Rabi,
siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya,
sehingga ia dilahirkan buta?"” Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan
juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus
dinyatakan di dalam dia…”

Kis 17:25-29; Mzm 94:9; Rom 8:28; Im 19:14; Yes 45:9-12

d.            Aborsi karena ingin menyembunyikan aib tidak dibenarkan


Tuhan. 
Kej 19:36-38 ~ Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah
mereka.  Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan
menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang.  Yang
lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya
Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.

Kej 50:20; Rom 8:28

e.              Tuhan tidak pernah memperkenankan anak manusia


dikorbankan. Apapun alasannya.

Kel 1:15-17 ~ Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan


yang menolong perempuan Ibrani, seorang bernama Sifra dan yang
lain bernama Pua, katanya: “Apabila kamu menolong perempuan
Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak
itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika
anak perempuan, bolehlah ia hidup.”  Tetapi bidan-bidan itu takut
akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir
kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.

Yeh 16:20-21; Yer 32:35; Mzm 106:37-42 ; II Raj 16:3;


17:17 ; 21:6 ; Ul 12:31; 18:10-13;Im 18:21, 24 dan 30

f.              Anak-anak adalah pemberian Tuhan. Jagalah sebaik-baiknya.

15
Kej 30:1-2 ~ Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak melahirkan anak
bagi Yakub, cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada
Yakub: “Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan
mati.”  Maka bangkitlah amarah Yakub terhadap Rahel dan ia
berkata:” Akukah pengganti Allah, yang telah menghalangi engkau
mengandung?”

Mzm 127:3-5 ~ Sesungguhnya, anak laki-laki adalah milik pusaka dari


pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah.  Seperti anak-anak
panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa
muda.  Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya
dengan semuanya itu.  Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara
dengan musuh-musuh di pintu gerbang.

 Aborsi Menurut Hukum Budha


Dalam pandangan agama Buddha aborsi adalah suatu tindakan
pengguguran kandungan atau membunuh makhluk hidup yang sudah ada
dalam rahim seorang ibu.Dari sudut pandang Buddhis aborsi bisa di
toleransi dan dipertimbangkan untuk dilakukan.Agama Buddha, umat
Buddha terdiru dari dua golongan yaitu pabbajita dan umat awam.Seorang
pabbajita mutlak tidak boleh melakukan aborsi karena melanggar vinaya
yaitu parajjika.Tetapi sebagai umat awam aborsi boleh dilakukan dengan
alasan yang kuat.Misal janin dalam kandungan dalam kondisi abnormal
yang dapat membahayakan kesehatan ibu bahkan dapat mengancam
keselamatan ibu.Aborsi dalam agama Buddha merupakan suatu
pembunuhan yang tidak diperbolehkan yang dapat menimbulkan karma
buruk.Tetapi agama Buddha tidak melarang secara multak orang yang
melakukan aborsi.Dengan alasan yang sangat kuat aborsi dapat dilakukan
dengan berbagai pertimbangan.Hal terbaik untuk tidak melakukan aborsi
adalah menghindari terjadinya aborsi misal tidak melakukan hubungan
seks bebas yang bisa memungkinkan terjadinya aborsi. Dalam kasus lain
yang tidak dapat dihindari untuk terjadinya aborsi boleh dilakukan dengan

16
alasan tidak ada cara lain yang terbaik dan dengan alasan yang sangant
kuat. Aborsi boleh dilakukan dengan kondisi yang sangat sulit akan tetapi
seminimal mungkin untuk menghindari terjadinya aborsi karena dalam
agama buddha aborsi merupakan suatu pembunuhan yang tidak
diperbolehkan karena menghilangkan nyawa suatu mahluk yang
mengakibatkan karma buruk.

Dalam agama budha perlakuan aborsi tidak dibenarkan karena


suatu karma harus diselesaikan dengan cara yang baik, jika tidak maka
akan timbul karma yang lebih buruk lagi.

Syarat yang harus dipenuhi terjadinya makhluk hidup :


a.    Mata utuni hoti: masa subur seorang wanita
b.    Mata pitaro hoti: terjadinya pertemuan sel telur dan sperma
c.    Gandhabo paccuppatthito: adanya gandarwa, kesadaran penerusan
dalam siklus kehidupan baru (pantisandhi-citta) kelanjutan dari kesadaran
ajal (cuti citta), yang memiliki energi karma

Dari penjelasan di atas agama Buddha menentang dan tidak


menyetujui adanya tindakan aborsi karena telah melanggar pancasila
Buddhis, menyangkut sila pertama yaitu panatipata. Suatu pembunuhan
telah terjadi bila terdapat lima faktor sebagai berikut:

a)    Ada makhluk hidup (pano)


b)   Mengetahui atau menyadari ada makhluk hidup (pannasanita)
c)    Ada kehendak (cetana) untuk membunuh (vadhabacittam)
d)   Melakukan pembunuhan (upakkamo)
e)    Makhluk itu mati karena tindakan pembunuhan ( tena maranam)

Apabila terdapat kelima faktor dalam suatu tindakan pembunuhan,


maka telah terjadi pelanggaran sila pertama. Oleh karena itu sila
berhubungan erat dengan karma maka pembunuhan ini akan berakibat
buruk yang berat atau ringannya tergantung pada kekuatan yang
mendorongnya dan sasaran pembunuhan itu. Bukan hanya pelaku saja

17
yang melakukan tindak pembunuhan, ibu sang bayi juga melakukan hal
yang sama. Bagaimanapun mereka telah melakukan tindak kejahatan dan
akan mendapatkan akibat di kemudian hari.

Dalam Majjhima Nikaya 135 Buddha bersabda "Seorang pria dan


wanita yang membunuh makhluk hidup, kejam dan gemar memukul serta
membunuh tanpa belas kasihan kepada makhluk hidup, akibat perbuatan
yang telah dilakukannya itu ia akan dilahirkan kembali sebagai manusia di
mana saja ia akan bertumimbal lahir, umurnya tidaklah akan panjang".

G. Pandangan Hukum Tentang Aborsi


Pelanggaran terhadap aborsi yang dilakukan menyangkut beberapa
undang-undang yang dapat menjerat tindakan human trafficking seperti
dibawah ini:

1. Menurut KUHP dinyatakan bahwa ibu yang melakukan aborsi, dokter atau


bidan atau dukun yang membantu melakukan aborsi, dan orang yang
mendukung terlaksananya aborsi akan mendapat hukuman.
Pasal 229

 Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau


menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan
harapan, bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan,
diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda
paling banyak empat puluh ribu
 Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau
menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau
jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah
sepertiga.
 Jika yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalani
pekerjaannya maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pekerjaan
 
Pasal 346
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana
penjara paling lama empat tahun.

18
Pasal 347

 Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan


seorang wanita tanpa persetujuan, diancam dengan pidana penjara paling
lama dua belas tahun.
 Jika perbuatan itu menyebabkan matinya wanita tersebut, dikenakan
pidana penjara paling lama lima belas tahun.

Pasal 348

 Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan


seseorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun enam bulan.
 Jika perbuatan tersebut mengakibatkan matinya wanita tersebut,
dikarenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

Pasal 349
Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan
yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan
salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka
pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga
dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencaharian dalam mana
kejahatan.dilakukan.

Pasal 535
Barang siapa secara terang-terangan mempertunjukkan suatu sarana untuk
menggugurkan kandungan, maupun secara terang-terangan atau tanpa
diminta menawarkan, ataupun secara terang-terangn atau dengan
menyiarkan tulisan tanpa diminta, menunjuk sebagai bisa didapat, sarana
atau perantaraan yang demikian itu, diancam dengan kurungan paling lama
tiga bulan atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

Dari rumusan pasal-pasal tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan:

 Seorang wanita hamil yang sengaja melakukan abortus atau ia menyuruh


orang lain, diancam hukuman empat tahun.
 Seseorang yang sengaja melakukan abortus terhadap ibu hamil, dengan
tanpa persetujuan ibu hamil tersebut diancam hukuman 12 tahun, dan jika
ibu hamil itu mati diancam 15 tahun
 Jika dengan persetujuan ibu hamil, maka diancam hukuman 5,5 tahun
penjara dan bila ibu hamil tersebut mati diancam hukuman 7 tahun
penjara.

19
 Jika yang melakukan dan atau membantu melakukan abortus tersebut
seorang dokter, bidan atau juru obat (tenaga kesehatan) ancaman
hukumannya ditambah sepertiganya dan hak untuk praktek dapat dicabut.

2. Selain KUHP, abortus buatan yang ilegal juga diatur dalam Undang


Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan :

Pasal 15

 Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu


hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.
 Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya
dapat dilakukan :
 berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan
tersebut;
 oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta
berdasarkan pertimbangan tim ahli;
 dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau
keluarganya;
 pada sarana kesehatan tertentu.

Pasal 80
Barang siapa dengan sengaja melakukan tindakan medis tertentu terhadap
ibu hamil yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 15 ayat (1) dan ayat (2), dipidana dengan penjara paling lama 15
(lima belas) tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah)

3. Pembaharuan Undang – Undang Kesehatan yaitu UU No.36 tahun 2009


Tentang Kesehatan, dijelaskan pula tentang aborsi.

Pasal 75

 Setiap orang dilarang melakukan aborsi.


 Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan
berdasarkan:
 indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan,
baik yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita
penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak
dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar
kandungan; atau
 kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma
psikologis bagi korban perkosaan;

20
 Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan
setelah melalui konseling dan/atau penasehatan pra tindakan dan
diakhiri dengan konseling pasca tindakan yang dilakukan oleh
konselor yang kompeten dan berwenang.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan
perkosaan, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur
dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 76
Aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 hanya dapat dilakukan:

 Sebelum kehamilan berumur 6 (enam) minggu dihitung dari hari


pertama haid terakhir, kecuali dalam hal kedaruratan medis;
 oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kewenangan
yang memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh menteri;
 dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan;
 dengan izin suami, kecuali korban perkosaan; dan
 penyedia layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang ditetapkan
oleh Menteri.

Pasal 77
Pemerintah wajib melindungi dan mencegah perempuan dari aborsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2) dan ayat (3) yang tidak
bermutu, tidak aman, dan tidak bertanggung jawab serta bertentangan
dengan norma agama dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 194
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)

H. Pandangan Kesehatan Tetntang Aborsi


Dari sudut pandang kesehatan aborsi:
1. Dilegalkan
Dinegara yang melegalkan tindakan aborsi, negara tersebut beralasan
karena sudah mempunyai tenaga kesehatan dan teknologi kesehatan

21
yang sudah lebih baik. Sehingga resiko untuk terkena komplikasi lebih
kecil., sekaligus mereka dapat memanfaatkan kemajuan teknologi
kedokteran.
Selain itu tidakan aborsi ini akan dilakukan karena telah melalui syarat-
syarat, seperti tindakan ini memang harus dilakukan untuk
menyelamatkan nyawa ibu yang kritis. Tapi tetap saja tenaga kesehatan
tetap harus meminimalkan intervensi untuk melakukan tidakan aborsi,
selagi hal yang menjadi penyebab aborsi dapat dicegah dan diatasi.
2. Ilegal
Di negara yang pengakhiran kehamilnya belum legal, karena mereka
masih menggunakan tenaga penolong persalinan yang masih tradisional
seperti dukun yang memakai alat-alat yang yang sangat primitif dan
tidak bersih. Sehingga resiko komplikasi yang akan didapatkan lebih
besar. Selain itu diseluruh dunia, di negara-negara yang pengakhiran
kehamilannya masih illegal, pengakhiran kehamilan ini merupakan
penyebab utama kematian ibu.
Apabila aborsi tersebut sudah dilakukan, dari petugas kesehatan
tetap harus memberikan konseling kontrasepsi yang pada intinya
memberikan informasi kepada klien untuk mencegah kehamilan yang
tidak diinginkan berikutnya yang pada akhirnya akan mencegah aborsi
sehingga tindakan aborsi semakin menurun.

I. Pandangan Negara Lain Tentang Aborsi


Sekitar sepekan lalu, setelah proses debat yang berkepanjangan,
kongres Argentina memutuskan untuk menyetujui rancangan undang-
undang tentang proses aborsi di seluruh negara mereka. 
Legalisasi aborsi di Argentina nantinya diperbolehkan lewat undang-
undang, dengan menyebut bahwa proses aborsi hanya bisa dilakukan
maksimal di usia kandungan 14 minggu. Jika aturan ini benar-benar
disahkan, maka Argentina, negara yang didominasi oleh penganut agama
Katolok dan juga negara kelahiran Paus Fransiskus, akan menjadi negara
dengan aturan aborsi paling liberal di Amerika Selatan.

22
Tadinya, aborsi tidak diizinkan dilakukan di Argentina, terkecuali
untuk kasus pemerkosaan atau jika dalam kondisi membahayakan nyawa
seorang wanita.

Tapi tahukah Anda jika aborsi dilarang untuk dilakukan di lebih dari 20
negara di dunia? Sementara beberapa negara lainnya memiliki aturan ketat
soal prosedur aborsi ini.

1. Negara mana yang sama sekali tidak memperbolehkan aborsi?  


Di kawasan Uni Eropa, hanya Malta yang secara keseluruhan
melarang praktik aborsi. Jika terjadi, maka ancaman penjara antara 18
bulan hingga 3 tahun menanti pelakunya.
Aborsi juga dilarang keras di Andorra, Vatican dan San Marino.
Ketiganya masih berada di wilayah benua Eropa meski tidak masuk ke
perkumpulan Uni Eropa.
Secara globa, ada beberapa negara yang benar-benar tidak
mengizinkan praktik aborsi dilakukan. Negara tersebut adalah Kongo,
Republik Dominika, Mesir, El Salvador, Gabon, Guinea-Bissau, Haiti,
Honduras, Laos, Madagaskar, Mauritania, Nikaragua, Filipina, Palau,
Senegal dan Suriname.
Khusus di El Salvador, aturan ini kerap disorot oleh pihak
internasional karena perempuan pelaku aborsi bisa terjerat hukuman
penjara hingga 30 tahun.

2. Bagaimana dengan aturan pelarangan terbatas? 


Banyak negara yang masih memperbolehkan pelaksanaan praktik
aborsi dengan beberapa syarat dan kondisi. Kebanyakan, jika kondisi sang
ibu dalam keadaan terancam.
Beberapa negara yang memberlakukan aturan terbatas ini antara lain:
Afganistan, Guatemala, Bangladesh, Irak, Pantai Gading, Lebanon,
Myanmar, Paraguay, Sudan Selatan, Suriah, Uganda, Venezuela, dan
Yemen.

23
Di Brasil, aborsi diizinkan jika terkait kasus pemerkosaan, saat
nyawa sang ibu terancam atau jika diketahui janin memiliki bagian otak
yang tidak sempurna.
September lalu, Chile baru saja merevisi aturan pelarangan total atas
praktik aborsi yang sudah berlangsung selama berpuluh tahun. Presiden
Chile, Michelle Bachelet menandatangani undang-undang dekriminalisasi
aborsi untuk kasus tertentu, termasuk soal kondisi kesehatan.
Mei lalu pun undang-undang soal pelarangan total aborsi sudah
dalam proses pengajuan revisi ke level mahkamah agung Korea Selatan.
Kebanyakan, negara di Eropa dan Amerika Utara sudah memiliki
aturan undang-undang soal legalisasi aborsi di wilayah mereka, meski
tidak seluruhnya. Irlandia Utara misalnya, tak seperti kawasan Inggris
Raya lainnya, aborsi masih ilegal di sana, kecuali jika nyawa sang ibu
dalam bahaya.
Amerika Serikat sudah menerapkan legalisasi aborsi sejak tahun
1973. Namun belakangan hal ini jadi tekanan tambahan untuk Presiden
Donald Trump karena keinginan sebagian anggota Partai Republik untuk
menerapkan batasan soal aturan ini.

3. Bagaimana dengan aturan aborsi di Indonesia


Tingkat kejadian aborsi di Indonesia berdasarkan data Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) dari mencapai 228 per 100
ribu angka kelahiran hidup, dan angka kematian ibu dari aborsi ilegal
tercapat mencapai 30%.
Hukum aborsi di Indonesia diatur dalam UU No. 36 tahun 2009
tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 2014 tentang
Kesehatan Reproduksi.
Aborsi di Indonesia tidak diizinkan, dengan perkecualian kedaruratan
medis yang mengancam nyawa ibu dan atau janin, serta bagi korban
pemerkosaan.

24
Tindakan aborsi atas dasar gawat darurat medis hanya dapat dilakukan
setelah mendapat persetujuan dari ibu hamil dan pasangannya (kecuali
bagi korban pemerkosaan), dan penyedia layanan kesehatan bersertifikat,
serta melalui konseling dan/atau konsultasi pra-tindakan yang dilakukan
oleh konselor yang kompeten dan berwenang.

25
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aborsi bukan sekedar masalah medis atau kesehatan masyarakat, namun
juga problem sosial yang muncul karena dapat disimpulkan bahwa aborsi
secara syari’at tidak melihat kepada usia kandungan, namun melihat kepada
kesempurnaan bentuk janin tersebut. Tidak ada satupun ayat didalam Al-
Quran yang menyatakan bahwa aborsi boleh dilakukan oleh umat
Islam.Sebaliknya, banyak sekali ayat-ayat yang menyatakan bahwa janin
dalam kandungan sangat mulia. Dan banyak ayat-ayat yang menyatakan
bahwa hukuman bagi orang-orang yang membunuh  sesama manusia adalah
sangat mengerikan. Aborsi dalam agama Kristen sangat dilarang, dan
dikatakan bahwa betapa Tuhan sangat tidak berkenan atas pembunuhan
seperti yang dilakukan dalam tindakan aborsi.
Dalam undang-undang pun pidana yang mengikatnya sangat rancu dan
lebih mengarah untuk tidak melakukan pengguguran (aborsi) terkecuali
dalam keadaan darurat yang menghawatirkan keselamatan salahsatu nya,
yaitu ibu dan bayi dilakukan tindakan medis.Namun, pernyataan itu juga
tidak mengatakan untuk melakukan tindakan aborsi.
Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasanya
tindakan aborsi sangat dilarang dalam semua agama.Tidak ada satu kitab pun
yang membenarkan tindakan aborsi dalam keadaan apapun.

B. Saran
Saran bagi penulis, jika diantara kalian ada yang berfikir akan melakukan
tindakan Aborsi! Fikirkanlah dampak kesehatan untuk diri kalian di masa yang
akan datang dan pertahankanlah karunia Allah swt yang telah diberikan kepada
kalian sebagai anugrah terindah yang tak bersalah.

26
DAFTAR PUSTAKA

Elga Sarapung dkk, Ed. 1999, Agama dan Kesehatan Reproduksi, Jakarta, Pustaka
Sinar Harapan
Sudraji Sumapraja, 2001, Aborsi Ditinjau Dari Perspektif Kesehatan ; Makalah
Disampaikan pada Lokakarya Aborsi dan Perspektif Fiqh Kontemporer di Hotel
Indonesia Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Gugur_kandungan
http://makalahaborsi.blogspot.co.id/
http://timoroman.com/13-dampak-negatif-aborsi-menurut-ahli/
http://www.aborsi.org/resiko.htm
https://konsultasi.wordpress.com/2007/01/18/aborsi-dalam-pandangan-hukum-
islam/

27
PROSES ABORSI

Anda mungkin juga menyukai