ABORTUS PROVOCATUS
Disusun Oleh :
1. Evita sari
2. Nadia mayang sari
3. Tri damayanti
4. Reliska nasution
5. Wulan upiani
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami.
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................
Kata Pengantar................................................................................................
Daftar isi...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
Latar Belakang...................................................................................................
Rumusan Masalah..............................................................................................
Tujuan................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
Penyebab............................................................................................................
Diagnosis...........................................................................................................
Aspek hukum.....................................................................................................
BAB IV PENUTUP..........................................................................................
Kesimpulan........................................................................................................
Saran .................................................................................................................
Daftar Pustaka.................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Secara etimologis akar kata aborsi berasal dari bahasa Inggris, abortion (medical
operation to abort a child), dalam bahasa Latin disebut abortus yang berarti gugurnya
kandungan. Sedangkan dalam bahasa Arab, aborsi dikenal dengan istilah imlas atau al-
ijhadl. Secara terminologi aborsi didefinisikan: Pengeluaran (secara paksa) janin dalam
kandungan sebelum mampu hidup hidup di luar kandungan. Hal ini merupakan bentuk
pembunuhan karena janin tidak diberi kesempatan untuk tumbuh di dalam kandungan.
[ CITATION htt \l 1033 ]
BAB II
PEMBAHASAN
1. Infeksi akut
2. virus, misalnya cacar, rubella, hepatitis.
3. Infeksi bakteri, misalnya streptokokus.
4. Parasit, misalnya malaria.
5. Infeksi kronis, dll
Penyebab yang bersifat lokal:
1. Fibroid, inkompetensia serviks.
2. Radang pelvis kronis, endometrtis.
3. Retroversi kronis.
4. Hubungan seksual yang berlebihan sewaktu hamil, sehingga
menyebabkan hiperemia dan abortus.
Penyebab dari segi Janin:
1. Kematian janin akibat kelainan bawaan.
2. Mola hidatidosa.
3. Penyakit plasenta dan desidua, misalnya inflamasi dan degenerasi.
BAB III
ASUHAN
Sebagai seorang bidan pada kasus perdarahan awal kehamilan yang harus dilakukan
adalah memastikan arah kemungkinan keabnormalan yang terjadi berdasarkan hasil tanda dan
gejala yang ditemukan, yaitu melalui
a. Anamnesa
Usia kehamilan ibu (kurang dari 20 minggu).
Adanya kram perut atau mules daerah atas sympisis, nyeri pinggang akibat
kontraksi uterus.
Perdarahan pervaginam mungkin disertai dengan keluarnya jaringan hasil
konsepsi.
b. Pemeriksaan fisik Hasil pemeriksaan fisik di dapat:
Biasanya keadaan umum (KU) tampak lemah.
Tekanan darah normal atau menurun.
Denyut nadi normal, cepat atau kecil dan lambat.
Suhu badan normal atau meningkat.
Pembesaran uterus sesuai atau lebih kecil dar]i usia kehamilan.
c. Pemeriksaan ginekologi Hasil pemeriksaan ginekologi didapat: Inspeksi vulva untuk
menilai perdarahan pervaginam dengan atau tanpa jaringan hasil konsepsi.
Pemeriksaan pembukaan serviks.
Inspekulo menilai ada/tidaknya perdarahan dari cavum uteri, ostium uteri terbuka
atau tertutu, ada atau tidaknya jaringan di ostium.
Vagina Toucher (VT) menilai portio masih terbuka atau sudah tertutup teraba atau
tidak jaringan dalam cavum uteri, tidak nyeri adneksa, kavum doglas tidak nyeri.
d. Pemeriksaan penunjang dengan ultrasonografi (USG) oleh dokter (Irianti, 2014:
76-77).
a. Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum ibu termasuk tanda-tanda
vital (nadi, tekann darah, pernapasan, suhu).
b. Pemeriksaan tanda-tanda syok (akral dingin,pucat, takikardi, tekanan sistolik
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Abortus provocatus adalah pengguguran kandungan yang disengaja, terjadi karena
adanya perbuatan manusia yang berusaha menggugurkan kandungan yang tidak
diinginkan, meliputi abortus provocatus medicinalis dan abortus provocatus
criminalis.
2. Pengelompokan abortus provokatus
Abortus Provokatus Medisinalis/Artificialis/TherapeuticusAbortus Provokatus
Kriminalis, aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanya indikasi medik (ilegal).
Biasanya pengguguran dilakukan dengan menggunakan alat-alat atau obat-obat
tertentu.
Abortus Provokatus Medisinalis Abortus yang mengancam (threatened abortion)
disertai dengan perdarahan yang terus menerus, atau jika janin telah meninggal
(missed abortion).
Abortus Provokatus Kriminalis
3. Ditinjau dari aspek hukum, pelarangan abortus justru tidak bersifat mutlak. Abortus
buatan atau abortus provokatus dapat digolongkan ke dalam dua golongan yakni:
abortus legal dan illegal
4. Diagnosis abortus: Sekitar 20 persen kehamilan berakhir dengan keguguran, sebagian
besar terjadi 5-6 minggu pertama kehamilan.
5. Penyebab abortus :umur, Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat, paritas ibu, dll.
4.1 Saran
1. Saran untuk klien
a. Menganjurkan kepada ibu agar banyak beristrahat.
b. Menganjurkan kepada ibu untuk mengomsumsi makanan dengan gizi seimbang.
c. Menganjurkan kepada ibu untuk mengomsumsi obat secara teratur sesuai instruksi
dokter.
d. Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga kebersihan organ genetalianya.
e. Menganjurkan kepada ibu untuk mobilisasi dini.
2. Saran untuk bidan
a. Bidan sebagai tenaga kesehatan diharapkan mampu memberikan pelayanan yang
professional sehingga dapat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu
(AKI). Oleh karena itu bidan harus meningkatkan kemampuan, pengetahuan,
keterampilan, melalui program pendidikan, pelatihanpelatihan, seminar agar
menjadi bidan yang berkualitas sesuai dengan perkembangan perkembangan ilmu
pengetahuan (IPTEK).
b. Bidan harus memberikan asuhan sesuai wewenang untuk itu manajemen
kebidanan perlu dikembangkan karena merupakan alat yang mendasari bagi bidan
untuk memecahkan masalah klien dan berbagai kasus.
c. Seorang bidan hendaknya menganggap bahwa semua ibu hamil mempunyai resiko
untuk komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu dan janin, oleh karena itu bidan
diharapkan mampu mendeteksi secara dini adanya tandatanda bahaya kehamilan
dan menganjurkan ibu dan keluarga segerah kepelayanan kesehatan bila
mengalami hal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Adil,Ferdinand.”Kajian yuridis tentang pengguguran kandungan karena alasan kesehatan ibu
menurut pasal 299 KUH Pidana”Lex Crimen Vol.I/No.1/JanMrt/2012.
Andriza.“hubungan Umur dengan Paritas Ibu Hamil dengan Kejadian Abortu sInkomplit di
Rumah sakit Muhammadiya Palembang 2013”Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No. 1, Juli 2013.
C.Benson Ralph dan Martin L.Pernoll.Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta:
EGC.2013.
Fauziah, Yulia. Obstetri Patologi. Yogyakart: Nuha Medika. 2012. Fathala, Mahmoud dan
Robecca J Cook.”women, Abortion and the new Thecnical and Policy Guidance from
WHO”Competing interests: None declared.Bull World Health Organ 2012;90:712
doi:10.2471/BLT.12.107144.
Irianti, Bayu dkk. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta : Sagung Seto.2014.
Kemenkes RI. “Pusat Data dan Informasi Kementrian kesehatan RI” Jakarta. 2014.
Kementrian Agama RI. AL-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung :Jabal. 2010. Mangkuji,
Abetty dkk. Asuhan Kebidanan 7 Langkah SOAP. Jakarta: EGC.2013.