oleh:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayahnya dan rahmat-Nya
kepada kita semua yang saat ini selalu dalam lindungan-Nya. Sholawat serta salam kehadirat
jungjungan alam nabi besar Muhammad SAW, yang selalu diharapkan syafaatnya di yaumul
akhir.
Kami menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan- kekurangan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kmai. Oleh karena itu, semua
kritik dan saran pembaca akan kami terima dengan senang hati demi plerbaikan makalah ini.
Makalah Karya Ilmiah yang berjudul “Aborsi” dapat kami selesaikan berkat adanya
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu sepantasnyalah pada kesempatan
ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama dosen
Keperawatan Kesehatan Reproduksi yang telah memberikan masukan demi kelancaran dan
kelengkapan penulisan makalah karya ilmiah, semoga tulisan yang jauh dari sempurna ini ada
manfaatnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
3.1 Tujuan.................................................................................................................................2
4.1 Manfaat...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Secara etimologis, kata aborsi berasal dari bahasa Inggris yaitu abortion (medical
operation to abort a child), sedangkan dalam bahasa Latin disebut abortus yang berarti
gugurnya kandungan. Serta dalam bahasa Arab, aborsi dikenal dengan istilah imlas atau
al-ijhadl. Secara terminologi, aborsi dapat di artikan pengeluaran (secara paksa) janin
dalam kandungan sebelum mampu hidup di luar kandungan. Hal ini merupakan bentuk
pembunuhan karena janin tidak diberi kesempatan untuk tumbuh di dalam kandungan.
Berbeda dengan KUHP yang tidak memberikan ruang terhadap aborsi, Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pada dasarnya melarang aborsi namun
1
terdapat pengecualian dengan syarat tertentu yaitu adanya indikasi kedaruratan medis dan
kehamilan akibat pemerkosaan.
3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari aborsi
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya aborsi
3. Untuk mengetahui cara pencegahan agar tidak terjadi aborsi
4. Untuk mengetahui faktor resiko aborsi
5. Untuk mengetahui aborsi menurut islam, dalil dan hadits
6. Untuk mengetahui dasar hukum yang ada di Indonesia terkait dengan aborsi
7. Untuk mengetahui masalaah, penatalaksanaan dan diagnosa keperawatan
8. Untuk mengetahui data statistik di Indonesia
4.1 Manfaat
1. Manfaat teoritis
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan mengenai aborsi di
Indonesia dan keperawatan agar tidak adanya aborsi secara ilegal dan hukum
pidana berkaitan dengan aborsi
2. Manfaat praktis
a) Bagi pemerintah bermanfaat untuk memberikan masukan dalam membenahi
peraturan perundang- undangan yang berlaku saat ini terkait aborsi
b) Bagi masyarakat untuk menambah wawasan yang lebih banyak terkait aborsi,
faktor resiko dan juga pencegahan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Menurut Eastman
Aborsi adalah keadaan terputusnya suatu kehamilan diimana fetus belum
sanggup berdiri sendiri diluar uterus. Belum sanggup diartikan apabila fetus
itu beratnya 400-1000 gr atau kehamilan kurang dari 28 minggu.
2. Menurut Holmer
Aborsi adalah terputusnya kehamilan sebelumm minggu ke-16 dimana
plasentasi belum selesai.
Aborsi Abortus provocatus atau aborsi buatan (disengaja) dibagi menjadi dua
yaitu:
1. Abortus provocatus
a) Abortus provocatus medicalis atau Aborsi Artificialis Therapicus
Adalah penghentian atau pengakhiran kehamilan yang disengaja
karena alasan medis. Tindakan ini bisa dibenarkan secara hukum,
dipertimbangkan atau dipertanggungjawabkan. Tindakan ini hanya
dibenarkan apabila ada alasan medis tertentu yang apabila kehamilan
itu dipertahankan, maka akan mengancam keselamatan ibu dan janin.
b) Abortus provocatus criminalis
Adalah penghentian atau pengakhiran kehamilan yang disengaja dan
melanggar kode etik kedokteran, artinya perbuatan ini melanggar
3
hukum dan bisa dikenakan sanksi. Contoh pada kasus kehamilan diluar
nikah yang dilakukan oleh remaja, pekerja seksual yang hamil dan
ingin menggugurkan kandungannya dan semua kasus yang ingin
mengakhiri kehamilan tanpa ada indikasi medis.
1. Faktor ekonomi atau faktor individual. Faktor ekonomi akan timbul dikarenakan
khawatir dengan mengalami kemiskinan sehingga tidak ingin mempun yai banyak
anak. Sementara itu, faktor individual timbul karena ingin menjaga kelangsingan
bentuk tubuh.
2. Faktor kecantikan. Faktor ini timbul apabila ada kekhawatiran bahwa janin yang
ada dalam kandungan akan lahir dalam keadaan cacat akibat dari radiasi, obat-
obatan ataupun keracunan.
3. Faktor moral. Faktor ini muncul dikarenakan wanita yang hamil tidak sanggup
lagi menerima sanksi sosial dari masyarakat akibat kehamilan di luar nikah
4. Faktor lingkungan. Faktor ini muncul karena adanya pihak yang menyediakan
fasilitas aborsi, seperti dokter, bidan, dukun pijat ataupun klinik pengobatan
alternatif.
5. Ingin menutupi aib dirinya
6. Kehamilan akibat dari pemerkosaan atau kehamilan tidak diharapkan (KTD) ,
tentu saja kehadiran anak yang dalam keadaan demikian sangat tidak diharapkan
walaupun anak tersebut tidak berdosa
4
c) Kematian secara lambat akibat adanya infeksi yang serius disekitar
kandungan
d) Rahim sobek (Uterine Perporation)
e) Kerusakan pada leher rahim (Cervical Laceration) yang akan
menyebabkan cacat pada anak berikutnya
f) Kanker pada payudara karena ketidakseimbangan hormon estrogen
pada perempuan
g) Kanker indung telur (ovarium cancer)
h) Kanker hati (liver cancer)
i) Kelainan pada plasenta ( plasenta previa) yang akan menyebabkan
kecacatan pada anak berikutnya dan pendarahan yang hebat pada saat
kehamilan berikutnya
j) Terjadinya mandul (ectopic pragnancy)
k) Infeksi rongga panggul (pelvic inflammatory disease)
l) Infeksi pada lapisan dinding rahim (endometriotis)
2. Resiko gangguan psikologis
Resiko aborsi tidak hanya terjadi pada aspek fisik akan tetapi juga memiliki
dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seseorang perempuan yang
akan dialami. Gejala ini dalam dunia psikologi disebut Post Abortion Syndrom
(Sindrom setelah terjadinya aborsi), seperti :
a) Kehilangan harga diri
b) Berteriak histeris
c) Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi
d) Percobaan bunuh diri
e) Mulai mencoba menggunkan obat-obatan terlarang (narkoba)
f) Tidak bisa menikmati dan merasakan hubungan seksual lagi
1. Penerimaan stimuli secara inderawi, yaitu melalui pendidikan moral (etika dan
agama), pendidikan tentang bahaya aborsi, pendidikan seks pra nikah dan
kesehatan alat reproduksi
5
2. Proses yang mengantarai stimulus dan respon yaitu proses berjalannya pikiran dan
perasaan untuk tidak bertindak aborsi.
3. rediksi respon yaitu dengan menanggap secara positif terhadap pendidikan yang
diberikan.
4. Peneguhan responds yaitu adanya feed back untuk meresponds stimulus yang
diberikannya.
Terdapat dalil dan hadist yang melarang aborsi, Sesuai dengan firman Allah
tentang aborsi terdapat pada surat al- Isra ayat 33 yang berbunyi :
ۗ
ْس الَّتِ ْي َح َّر َم هّٰللا ُ اِاَّل بِ ْال َحقِّو
َ َواَل تَ ْقتُلُوا النَّ ْف
Artinya: “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya),
melainkan dengan suatu (alasan) yang benar.” (QS Al-Isra: 33)
“Sesungguhnya ada dua wanita dari Bani Hudzail, salah satu dari keduanya melempar
lainnya sehingga gugur kandungannya. Maka Rasulullah memutuskan harus membayar
diyat sebesar seorang budak laki-laki atau budak wanita.” (HR Bukhari Muslim)
6
Sebagaimana penjelasan di atas, meski hukum aborsi adalah haram, namun tidak
semua aborsi dilarang dalam Islam. Dalam pembagiannya, aborsi yang disengaja terbagi
menjadi dua macam, yakni:
Pasal 346
Pasal 347
7
Pasal 348
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan
pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Jika KUHP melarang aborsi tanpa pengecualian, maka Undang- undang Nomor
36 tahun 2009 tentang Kesehatan memberikan pengecualian sebagaimana diatur
dalam Pasal 75, Pasal 76 dan Pasal 77 sebagai berikut :
Pasal 75
(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan berdasarkan
(3) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan setelah
melalui konseling dan/atau penasehatan pra tindakan dan diakhiri dengan
konseling pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan
berwenang.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan perkosaan,
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Pasal 76
Pasal 77
9
3. Diagnosa Keperawatan
Ansietas berhubungan dengan krisis situasional dibuktikan dengan merasa
khawatir dan gelisah dengan akibat yang dihadapi.
10
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Aborsi merupakan penghentian kehamilan sebelum janin dapat hidup diluar
kandungan sebelum usia kehamilan 20 minggu, aborsi dibagi menjadi dua yaitu aborsi
spontan dan abortus provocatus atau aborsi yang disengaja. Aborsi spontan merupakan
aborsi yang ilmiah tanpa ada bantuan orang lain. Sedangkan abortus provocatus terbagi
menjadi 2 antara lain abortus provocatus medicalis yaitu abrostus yang dilakukan dengan
indikasi medis serta dibenarkan secara hukum dan abortus provocatus criminalis adalah
aborsi yang dilakukan karena secara sengaja akibat kehamilan tidak diinginkan (KDT)
yang ilegal melanggar hukum dan bisa dikenakan sanki. Penyebab seseorang perempuan
melakukan aborsi adalah ingin menutupi aib, kehamilan hasil pemerkosaan dan
kehamikan tidak diinginkan (KTD) dan juga faktor ekonomis, individu, lingkungan dan
moral serta kecantikan. Melakukan aborsi dapat menimbulkan resiko antara nya resiko
kesehatan dan keselamatan fisik serta resiko gangguan psikologis. Aborsi menurut islam
diharamkan dan tidak diperbolehkan sesuai dengan QS Al-Isra ayat 33. Dan untuk dasar
hukum yang berlaku di indonesia terkait aborsi ada pada KUHP pasal 346, 347 dan 348
serta pada UU No. 36 tahun 2009 pasal 75, 76 dan 77.
11
DAFTAR PUSTAKA
Susilawati, Nida. (2015). Aborsi Dalam Tinjauan Hukum Islam. Jurnal Ilmiah Mizani, 25(2),
113-125. DOI : http://dx.doi.org/10.29300/mzn.v2i2.72
Wati, Rahma Alifah, dkk. (2014). Motif Pelaku Aborsi Di Kalangan Remaja Dan Solusinya
(Studi Kasus Terhadap Mahasiswa di Universitas Trunojoyo Madura dengan
Pendekatan Psikologi Komunikasi). Personifikasi, 5(1), 74-91.
Suryani, Lilis. (2021). Faktor-Faktor Pendorong dan Praktik Aborsi di Indonesia. JSGA:
Journal Studi Gender dan Anak, 8(2), 25-44.
Purnama, Yati, dkk. (2019). Kronologis Kasus Dan Faktor Penyebab Aborsi, Pembunuhan
Dan Pembuangan/Penguburan Bayi. Syntax Idea, 1(7), 137-145.
Stikes Surabaya. Aborsi. Diakses pada 17 February 2023, dari
https://stikessurabaya.ac.id/2019/04/12/aborsi/
Lisnawati, Lilis. (2022). Sudahkah Kebijakan Aborsi Di Indonesia Jamin Perlindungan Hak
Perempuan atas Tubuhnya?. Diakses pada 17 Februari 2023, dari
https://www.konde.co/2022/07/sudahkah-kebijakan-aborsi-di-indonesia-jamin-
perlindungan-hak-perempuan-atas-tubuhnya.html/
file:///C:/Users/V.I.V.O.B.O.O.K/Downloads/Bab%202%20(3).pdf
file:///C:/Users/V.I.V.O.B.O.O.K/Downloads/HK117682.pdf
file:///C:/Users/V.I.V.O.B.O.O.K/Downloads/BAB%20II%20(14).pdf
file:///C:/Users/V.I.V.O.B.O.O.K/Downloads/06%20Bab%20III.pdf
12