DI
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah senantisa
memberkati kami dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga kami bisa
menyelesaikannya tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen, teman–teman, dan semua pihak yang telah memberi bantuan dan
dukungan kepada kami dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Selaku manusia biasa, kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih
banyak kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena itu kami
membutuhkan kritik dan saran untuk menyempurnakan pembuatan makalah
selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB II
PEMBAHASAN
Saat ini Aborsi menjadi salah satu masalah yang cukup serius,
dilihat dari tingginya angka aborsi yang kian meningkat dari tahun ke
tahun.Di Indonesia sendiri, angka pembunuhan janin pertahun sudah
mencapai 3 juta.Angka yang tidak sedikit mengingat besarnya tingkat
kehamilan di Indonesia.Selain itu, ada yg mengkategorikan aborsi itu
pembunuhan. Ada yang melarang atas nama agama. Ada yang menyatakan
bahwa jabang bayi juga punya hak hidup sehingga harus dipertahankan,
dan lain-lain.
4
Aborsi atau pengguguran kandungan seringkali identik dengan hal-
hal negatif bagi orang-orang awam.Bagi mereka, aborsi adalah tindakan
dosa, melanggar hukum dan sebagainya.Namun, sebenarnya tidak semua
aborsi merupakan tindakan yang negatif karena ada kalanya aborsi
dianjurkan oleh dokter demi kondisi kesehatan ibu hamil yang lebih baik.
Tidak ada data yang pasti tentang besarnya dampak aborsi terhadap
kesehatan ibu, WHO memperkirakan 10-50% kematian ibu disebabkan
5
oleh aborsi (tergantung kondisi masing-masing negara). Diperkirakan di
seluruh dunia setiap tahun dilakukan 20 juta aborsi tidak aman, 70.000
wanita meninggal akibat aborsi tidak aman, dan 1 dari 8 kematian ibu
disebabkan oleh aborsi tidak aman. Di Asia tenggara, WHO
memperkirakan 4,2 juta aborsi dilakukan setiap tahunnya, di antaranya
750.000 sampai 1,5 juta terjadi di Indonesia. Risiko kematian akibat aborsi
tidak aman di wilayah Asia diperkirakan antara 1 dari 250, negara maju
hanya 1 dari 3700.Angka tersebut memberikan gambaran bahwa masalah
aborsi di Indonesia masih cukup besar.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
Aborsi adalah kematian dan pengeluaran janin dari uterus baik
secara spontan atau disengaja sebelum usia kehamilan 22 minggu. Jumlah
minggu kehamilan yang spesifik dapat bervariasi antar Negara, begantung
pada perundangan setempat.
8
penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang
dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya.
Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak
tergesa-gesa.
9
dijelaskan dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes,
yaitu:
1. Kematian mendadak karena pendarahan hebat
2. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
3. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
4. Rahim yang sobek (Uterine Perforation)
5. Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan
menyebabkan cacat pada anak berikutnya.
6. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen
pada wanita)
7. Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
8. Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
9. Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan
menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat
pada saat kehamilan berikutnya.
10. enjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic
Pregnancy)
11. Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease)
12. Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)
10
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan
mengalami hal-hal seperti berikut ini:
1. Kehilangan harga diri (82%)
2. Berteriak-teriak histeris (51%)
3. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)
4. Ingin melakukan bunuh diri (28%)
5. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%)
6. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)
11
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut,
diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
4. Pasal 349 : “Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu
melakukan kejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun membantu
melakukan salah satu kejahatan dalam pasal 347 dan 348, maka
pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan
sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam
mana kejahatan dilakukan”.
Aborsi Menurut Hukum Islam
Semua ahli fiqih sepakat mengenai keharaman menggugurkan
janin yang telah memiliki ruh, kecuali jika dokter yang berpengalaman
dan profesional berpendapat bahwa apabila kehamilan
tersebutditeruskan sampai masa melahirkan akan dapat mengakibatkan
sang ibu meninggal. Dalam kondisi seperti itu, karena ibu merupakan
asal adanya janin.Ibu juga memiliki hak dan kewajiban, yakni hak untuk
meneruskan hidupnya dan kewajiban mengurus keluarganya. Oleh
karena itu, merupakan tindakan yang tidak masuk akal jika kita
mengorbankan jiwa sang ibu demi menyelamatkan nyawa janin yang
belum jelas kehidupannya dan belum sama sekali memiliki hak dan
kewajiban.
Menggugurkan janin dinyatakan haram oleh ijma’ (kesepakatan
ulama) yaitu ketika janin tersebut telah memiliki ruh, karena pada fase
ini, janin tersebut telah dapat disebut sebagai manusia yang harus
dihormati dan dimuliakan, sehingga membunuhnya merupakan perbuatan
kriminal yang sangat diharamkan dalam agama. Sebagaimana firman
Allah Swt.:
“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil,
bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia,
bukanKarena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan Karena
membuat kerusakan di muka bumi, Maka seakan-akan dia Telah
membunuh manusia seluruhnya.” (QS. Al-Maidah: 32)
12
“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang
benar(menurut syara').” (QS Al Isra`: 33)
Faktor yang membolehkan tindakan aborsi setelah janin berumur
120 hari aantara lain:
1. Adanya penyakit turunan (genetik) pada janin.
2. Cacat yang tidak bisa disembuhkan.
3. Penyakit yang bisa menular kepada anak turun.
Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, jelaslah bahwa aborsi
adalah haram pada kandungan yang bernyawa atau telah berumur 4
bulan.Sebab, aborsi dalam keadaan demikian adalah suatu tindak
kejahatan pembunuhan yang diharamkan oleh Islam. Kecuali ada
keterangan dari dokter yang dapat dipercaya mengenai bahaya yang akan
dialami oleh sang ibu bila kehamilannya tetap diteruskan.
13
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, penggerebekan itu berawal
dari adanya laporan masyarakat yang menyebutkan bahwa satu rumah di
Jalan Lubuk Kuda Gang Marco Sentosa Lama kerap kali dijadikan tempat
praktek aborsi.
Kemudian anggota Unit VC Reskrim Poltabes Medan melakukan
penyelidikan di lapangan sekaligus menggerebek rumah tersebut.Dr J dan
Bidan M yang diduga sebagai pelaku aborsi tersebut selanjutnya diboyong
ke Mapoltabes Medan untuk diperiksa. (M16/y)
SOLUSI
Berdasarkan Undang-Undang Kesehatan No 23 tahun 1992,
dijelaskan bahwa tindakan medis dalam bentuk apapun dan atau
pengguguran kandungan dengan alasan apapun dilarang karena
bertentangan dengan norma hukum, norma agama, norma kesusilaan dan
norma kesopanan. Namun dalam keadaan darurat sebagai upaya
menyelamatkan jiwa ibu dan atau janin yang dikandungnya dapat diambil
tindakan medis tertentu.Indikasi medis adalah suatu kondisi yang benar-
benar mengharuskan diambil tindakan medis tertentu, sebab tanpa
tindakan medis tertentu itu, ibu hamil dan atau janinnya terancam bahaya
maut.
Tenaga kesehatan yang dapat melakukan tindakan medis tertentu
adalah tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan kewenangan untuk
melakukannya yaitu seorang dokter ahli kebidanan dan penyakit
kandungan. Sebelum melakukan tindakan medis tertentu tenaga kesehatan
harus terlebih dahulu meminta pertimbangan tim ahli yang dapat terdiri
dari berbagai bidang seperti medis, agama, hukum, dan psikologi.
Jadi, pada kasus aborsi di atas, pelaku (bidan) ditindak oleh
kepolisian dan dijerat KUHP Bab XIX Pasal 299, 348 dan 349 serta UU
Kesehatan No.23 tahun 1992 Pasal 80 ayat 1. Dan bidan tersebut dicabut
ijin praktiknya. Sedangkan korban dijerat KUHP pasal 346.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aborsi menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008) adalah
terpencarnya embrio yang tak mungkin lagi hidup (sebelum habis bulan
keempat dari kehamilan).
Aborsi merupakan masalah kesehatan masyarakat karena
memberikan dampak pada kesakitan dan kematian ibu.Sebagaimana
diketahui penyebab utama kematian ibu hamil dan melahirkan adalah
perdarahan, infeksi dan eklampsia.
Menurut agama Islam aborsi adalah haram pada kandungan yang
bernyawa atau telah berumur 4 bulan. Sebab, aborsi dalam keadaan
demikian adalah suatu tindak kejahatan pembunuhan yang diharamkan
oleh Islam
3.2 Saran
Diharapkan pembaca dapat menambah wawasan pengetahuan tentang
aborsi dan dapat bertindak lebih bijak dan benar.
15
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Online :
http://rahmatikhsanmubut.blogspot.com/2014/06/makalah-bahaya-aborsi.html
http://ronifansyuri.blogspot.com/2014/04/makalah-aborsi-lengkap.html
http://hakamabbas.blogspot.com/2014/01/aborsi-dalam-perspektif-hukum-
islam.html
http://sittisarti.blogspot.com/2015/01/tugas-humaniora-kasus-aborsi-dan.html
16