Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KELOMPOK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Agama Buddha

Dosen Mata Pelajaran: Sukhitta Dewi, S.Pd.B

Disusun oleh :

1. Heru Khoeruddin 18.035


2. Samuel Sebastian Tamba 18.069
3. Muhammad Riqza Maulana 18.052
4. Mardianti ‘Aini 18.043
5. Mita Wulansari 18.048
6. Nezdy Puspitahesti 18.054
7. Nur Setyo Sukmaharum 18.058
8. Nur Sholiha Rositayani

Program Study DIII Keperawatan


Akademi Keperawatan Kesdam IV/Diponegoro
Semarang
2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT segala rahmat dan
anugerah-Nya sehingga akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah
dengan judul "" ini dibuat bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan dan sebagai
referensi mahasiswa di masa depannya. Kami berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman untuk ke depannya. Kami menyadari bahwa
dari penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala dan ganjaran atas semua
bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada kami.

Semarang, 29 Oktober 2018

Penyusun

2
DAFTAR IS

KATA PENGANTAR....................................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................5
2.1 Pengertian aborsi...........................................................................................................5
2.2 Penyebab Aborsi...........................................................................................................5
2.3 Akibat.............................................................................................................................6
2.4 Pandangan Aborsi dari Berbagai Aspek..........................................................................6
BAB III PENUTUP...................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................10
3.2 Saran............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aborsi dapat dikatakan sebagai pengguguran kandungan yang
disengaja dan saat ini menjadi masalah yang hangat diperdebatkan. Pengertian
aborsi menurut kamus besar bahasa Indonesia (1996)
abortus(aborsi)didefinisikan sebagai terjadinya keguguran janin,melakukan
abortus sebagai melakukan pengguguran(dengan sengaja karena tidak
menginginkan bakal bayi yang dikandung itu).
Menurut Potter dan Perry(2010),setengah dari kehamilan di Amerika
Serikat adalah tidak direncanakan;sebagian besar kehamilan yang tidak
direncanakan terjadi pada remaja,wanita berusia diatas 40 tahun,dan wanita
Afrika-Amerika yang berpenghasilan rendah.Hampir setengah dari kehamilan
yang tidak diharapkan berakhir dengan aborsi.
Sementara itu,kendati dilarang,baik oleh KUHP ,UU, maupun Fatwa
MUI atau Majelis Tarjih Muhammadiyah,praktik aborsi di Indonesia tetap
tinggi dan mencapai 2,5 juta kasus setiap tahunnya dan sebagian besar
dilakukan oleh para remaja.
Aborsi atau pengguguran kandungan sering kali identik dengan hal-hal
negatif bagi orang-orang awam.Bagi mereka,aborsi adalah tindakan
dosa,melanggar hukun dan sebagainya.Namun,sebenarnya tidak semua aborsi
merupakan tindakan yang negatif karena ada kalanya aborsi dianjurkan oleh
dokter demi kondisi kesehatan ibu hamil yang lebih baik.
Ketika seorang wanita memilih aborsi sebagai jalan untuk mengatasi
kehamilan yang tidak diinginkan,maka wanita tersebut dan pasangannya akan
mengalami perasaan kehilangan,kesedihan yang mendalam,dan rasa bersalah.
Dalam kasus aborsi yang dianjurkan dokter,perawat tak hanya sebagai
concelar atau peran dan fungsi perawat yang lain,tetapi juga dapat

4
menjalankan prinsip dan asas etik keperawatan yang ada untuk membantu
pasien menghadapi pilihan yang dipilih(aborsi).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan aborsi dan jenis-jenisnya?
2. Apakah faktor yang menyebabkan remaja melakukan aborsi?
3. Apa akibat aborsi untuk tubuh ?
4. Bagaimana pandangan aborsi dari berbagai aspek.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian aborsi dan jenisnya.
2. Mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan remaja melakukan aborsi.
3. Mengetahui akibat yang timbul setelah aborsi.
4. Mengetahui pandangan aborsi dari berbagai aspek.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian aborsi
Dalam dunia kedokteran, dikenal dengan abortus. Secara sederhana kata
aborsi adalah mati (gugurnya) hasil konsepsi. P engertian aborsi adalah tindakan
penghentian kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan (sebelum
usia 20 minggu kehamilan), bukan semata untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil
dalam keadaan darurat tapi juga bisa karena sang ibu tidak menghendaki
kehamilan itu.

Abortus atau aborsi adalah pengakhiran kehamilan atau konsepsi sebelum


janin dapat hidup di luar kandungan.  Berarti pengeluaran hasil konsepsi
(pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan
untuk bertumbuh.
Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah berhentinya
kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian
janin.
Aborsi dalam bahasa Arab disebut “ijhadh”, yang memiliki beberapa
sinonim yakni; isqath (menjatuhkan), ilqa’ (membuang), tharah (melempar) dan
imlash (menyingkirkan)) .Aborsi secara terminology adalah keluarnya hasil
konsepsi (janin, mudgah) sebelum bisa hidup sendiri (viable).

2.2 Penyebab Aborsi


Banyak hal yang mendorong terjadinya aborsi. Namun kebanyakan adalah
dikarenakan pergaulan bebas yang dimulai dengan pacaran. Pada awalnya,
perilaku pacaran dikalangan remaja ini masih dianggap normal dan wajar, namun
dengan melihat fenomena saat ini,banyak norma0norma yang dilanggar seakan-
akan para muda-mudi menganggap mereka adalah pasangan yang sudah sah.
Mulai dari memberi perhatian yang lebih sampai kahirnya terjadi kontak fisik
hingga berlanjut ketindak asusila, yakni melakukan hubungan seksual pra nikah.

6
Jika lebih jauh kita telusuri , sebenarnya pacaran bukanlah satu-satunya
variabel atas mencuatnya kasus aborsi dikalangan remaja. Tapi kontrol keluarga
dan masyarakat di era modern ini semakin melemah dan berkurang. Masing-
masing menganggap bahwa itu aalah urusan pribadi yang tidak boleh
dicampurtangani oleh orang lain. Hal ini cukup memprihatinkan karena
memperlihatkan pemikiran masyarakat yang mulai mengkerucut pasa sikap
individualis dan liberal. Padahal norma agama telah jelas memerintahkan dan
mengantisipasi mengenai pergaulan bebas dikalangan manusia.

2.3 Akibat
1. Efek` jangka pendek

a)      Rasa sakit yang hebat.


b)      Pendarahan yang banyak.
c)      Infeksi serius disekitar kandungan, rongga panggul dan pada
lapisan rahim.
d)     Bagian bayi yang tertinggal didalam Rahim.
e)      Shock atau koma.
f)       Merusak organ tubuh lainnya ( rusaknya rahim dan leher
rahim).
g)      Kematian mendadak karena pendarahan hebat dan pembiusan
yang gagal.
2.      Efek jangka panjang
a)      Tidak dapat hamil kembali.
b)      Keguguran kandungan pada kehamilan berikutnya.
c)      Kelahiran premature pada kehamilan berikutnya.
  
2.4 Pandangan Aborsi dari Berbagai Aspek
a. Sudut Pandang Agama
Dalam Agama Budha Aborsi adalah suatu tindakan pengguguran
kandungan atau membunuh makhluk hidup yang sudah ada dalam rahim

7
seorang ibu. Agam Budha menentang dan tidak menyetujui adanya
tindakan aborsi karena telah melanggar Pancasila Budis, menyangkut sila
pertama yaitu Panatipata ( pembunuhan ). Dalam Majjhima Nikaya 135
Budha bersabda “ seorang pria dan wanita yang membunuh makhluk
hidup, kejam dan gemar memukul serta membunuh tanpa belas kasihan
kepada makhluk hidup, akibat perbuatan yang telah dilakukannya itu ia
akan dilahirkan kembali sebagai manusia dimana saja ia akan bertuminbal
lahir, umurnya tidak akan panjang”. Oleh karena itu, menurut Agama
Budha tindakan aborsi itu berhubungan jelas dengan karma dn akan
berakibat buruk yang berat atau ringannya tergantung pada kekuatan yang
mendorong dan sasaran pembunuhan itu, serta akan mendapatkan akibat
dikemudian hari, baik dalam kehidupan sekarang aupun yang akan
datang.
Suatu pembunuhan telah terjadi bila terdapat beberapa faktor sebagai
berikut :
 Ada makhluk hidup ( pano ).
 Mengetahui atau menyadari ada makhluk hidup ( panasanita ).
 Ada kehendak ( cetana ) untuk membunuh ( vadhabacittam ).
 Melakukan pembunuhan ( upakkamo ).
b. Sudut Pandang Kesehatan
Dari sudut pandang kesehatan aborsi :
 Dilegalkan
Dilegalkan dinegara yang melegalkan tindakan aborsi,
negara tersebut beralasan karena sudah mempunyai tenaga
kesehatan dan teknologi kesehatan yang sudah baik. Sehingga
resiko untuk terkena komplikasi lebih kecil. Sekaligus mereka
dapat memanfaatkan kemajuan teknologi kedoteran.
Selain itu, tindakan aborsi ini akan dilakukan karena telah melalui
syarat-syarat, seperti tindakan ini memang harus dilakukan untuk
menyelamatkan nyawa ibu yang kritis. Tetapi tetap saja tenaga
kesehatan tetap harus meminimalkan intervensi untuk melakukan

8
tindakan aborsi, selagi hal ynag menjadi penyebab aborsi dapat
dicegah dan diatasi
 Ilegal
Dinegara yang pengakhiran kehamilan yang belum legal,
karena mereka masih menggunakan tenaga penolong persalinan
yang masih tradisional, seperti dukun yang memakai alat-alat yang
sangat primitif dan tidak bersih. Sehingga resio komplikasi yang
didapatkan lebih besar.

c. Sudut Pandang Sosial Masyarakat


Aborsi dipandang sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan
norma dan etika budaya ketimuran, karena budaya Timur masih
memegang kuat agamanya. Hal ini bukan masalah individu lagi tapi benar-
benar masalah sosial karena tidak hanya menyangkut kesehatan
perempuan tetapi belum juga menghasilkan dampak serius terhadap situasi
demografis diseluruh negri dan pada suasana psikologis dalam masyarakat
pada umumnya dan dalam keluarga pada khususnya.

d. Sudut Pandang Hukum


Sebagai upaya untuk mengatasi masalah aborsi yang tidak aman,
dalam pelayanan kebidanan, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang
tentang aborsi yaitu :
 Pasal 299 KUHP diatur untuk mengatur orang – orang yang
“mengobati” perempuan melalui sesuatu terhadap perempuan
memberitahui atau menimbulkan harapaan bahwa perbuatan itu
dapat terjadi pengguguran kandungan.
 Pasal 346 KUHP mengatur pidana 4 tahun dapat dikenakan pada
perempuan yang mencari pertolongan aborsi.
 Pasal 347 KUHP mengatur pidana pada siapa saja yang sengaja
menyebabkan gugur kandungan tanpa seizin perempuan tersebut.

9
 Pasal 348 KUHP mengatur pihak yang terkena sanksi pidana
maksimal 5-6 tahun bila melakukan pengguguran kandungan
dengan seizin perempuan tersebut.

e. Sudut pandang HAM

Kesepakatan-kesepakatan dikonferensi Internasional Kependidikan


dan Pembangunan ( ICPD) 1994 dan Koferensi Perempuan Sedunia
( Beijing conference 1995 dan Beijing plus five, 2000)

 Hak perempuan atas kehidupan dan keamanan pribadi:hak


reproduksi individu yang tercantum dalam Pasal 1 dan 3 Deklarasi
Umum HAM PBB dan Pasal 6.1 dan 9.1 dari Konvensi
Internasinal Hak-hak sipil dan politik.
 Hak perempuan untuk memperoleh standar kesehatan yang
tertinggi: hak asasi yang tercantum dalam Pasal 25 DUHAM.
 Hak perempuan untuk memperoleh manfat dari kemajuan ilmiah
dan hak untuk memperoleh informasi: diakui dalam Pasal 27.1 dan
19 DUGHAM.
 Dengan perkembangan HAM bila ditinjau dari kesepakatan dan
komitmen Internasional dan hukum nasional, Indonesia termasuk
diantara negara-negara yang memperbolehkan aborsi hanya untuk
menyelamtan ibu.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Abortus atau aborsi adalah pengakhiran kehamilan atau konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kandungan.  Berarti pengeluaran hasil konsepsi
(pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan
untuk bertumbuh.
Aborsi dikalangan remaja kini senantiasa terus meningkat dan berfariasi
untuk persebaran usianya. Hal ini tentu menjadi suatu keprihatinan bagi kita
semua yang ujungnya menjadi sebuah momok yang “mengerikan” bagi generasi
muda penerus bngsa dikemudian hari.

3.2 Saran
Aborsi hendaknya dilakukan jika benar-benar terpaksa karena
bagaimanapun di dalam kehamilan berlaku kewajiban untuk menghormati
kehidupan manusia dan abortus hendaknya dilakukan oleh tenaga profesional
yang terdaftar.

11
DAFTAR PUSTAKA
http://artiassofftiani.blogspot.com/2013/12/makalah-aborsi-dalam-berbagai-
aspek.html?m=1

https://www.google.co.id/amp/s/dianmutiarach.wordpress.com/2012/12/12/makal
ah-kasus-aborsi/amp/

12

Anda mungkin juga menyukai