Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH TENTANG ABORSI

Dosen pengampu : Ayu Lestari,S.kp.

KELOMPOK : 1( satu)

KELAS : 1B

PRODI : S1 KEPERAWATAN

PENYUSUN :

1. Elfany Azis Kandora 5. Rahmadaini


(18 3145 105 068) ( 18 3145 105 080)
2. Muh Alif Aqsal 6. Nurmawati
( 18 3145 105 065 ) (18 3145 105 075)
3. Husnaeni 7. Nurwahida
(18 3145 105 086) (18 3145 105 101)
4. Diah Febrianti 8. Nabila Syahriani
(18 3145 105 085) (18 3145 105 077)

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat ALLAH SWT, karena atas berkah
rahmat dan karuniaNyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat
pada waktunya adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Ilmu Keperawatan Dasar I, pada semester I, di tahun ajaran
2018/2019, dengan judul “ Aborsi”.
Dalam penyelesaian makalah ini , kami banyak mengalami kesulitan,
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang kami miliki. Namun,
berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak kami dapat menyelesaikan
makalah tepat pada waktu yang telah ditentukan oleh guru pembimbing, sudah
sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat.
Kami sadar, sebagai seorang Mahasiswa yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna
penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami,
semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi kesadaran tersendiri bagi
generasi muda.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2

2.1 Definisi Aborsi .............................................................................. 2

2.2 Bagian-bagian Aborsi.................................................................... 3

2.3 Penyebab Aborsi ........................................................................... 4

2.4 Resiko Kesehatan Terhadap Pelaku Aborsi ..................................5

2.5 Pandangan Menurut Islam, Hukum,Sosial dan Budaya,serta


Kesehatan (perawat) Tentang Aborsi ..................................................6

BAB III PENUTUP .........................................................................................

A.Kesimpulan ............................................................................................
B.Saran .......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

Makassar 10 Oktober 2018

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menjalani kehamilan itu berat, apalagi kehamilan yang tidak dikehendaki.
Terlepas dari alasan apa yang menyebabkan kehamilan, aborsi dilakukan karena
terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Apakah dikarenakan kontrasepsi yang
gagal, perkosaan, ekonomi, jenis kelamin atau hamil di luar nikah.Hasil riset
Allan Guttmacher Institute ( 1989 ) melaporkan bahwa setiap tahun sekitar 55 juta
bayi digugurkan. Angka ini memberikan bukti bahwa setiap hari 150.658 bayi
dibunuh, atau setiap menit 105 nyawa bayi direnggut sewaktu masih dalam
kandungan.
Janin : ( Manusia dalam Rahim ) Pengguguran kandungan alias aborsi ( abortus,
bahasa Latin ) secara umum dapat dipilah dalam dua kategori, yakni aborsi alami (
abortus natural ) dan aborsi buatan ( abortus provocatus ), yang termasuk
didalamnya abortus provocatus criminalis, yang merupakan tindak kejahatan dan
dilarang di Indonesia ( diatur dalam pasal 15 ayat 2 Undang - undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 ).A.Aborsi tidak hanya dilakukan oleh para
wanita berstatus istri yang bermaksud menghentikan kelangsungan
kandungannya, tetapi juga banyak penyandang hamil pra-nikah melakukannya.
Kecenderungan melakukan aborsi ini tak lepas dari pandangan terhadap hakikat
kapan kehidupan anak manusia dimulai.Aborsi merupakan masalah yang
kompleks, mencakup nilai-nilai religius, etika, moral dan ilmiah serta secara
spesifik sebagai masalah biologi. Maraknya berita mengenai aborsi menggugah
penulis untuk mengerjakan tugas makalah Mata Kuliah Ilmu Keperawatan
mengenai fenomena Aborsi .

1.2 Rumusan Masalah


a. Definisi Aborsi ?
b. Bagian-bagian Aborsi ?
c. Apa Penyebab Aborsi?
d. Apa resiko Kesehatan Terhadap Pelaku Aborsi?
e. Bagaimana pandangan agama islam mengenai praktek aborsi ?
f. Bagaiman pandangan Hukum mengenai praktek aborsi?
g. Bagaimana pandangan sudut sosial budaya mengenai praktek aborsi?
h. Bagaimana pandangan kesehatan terutama dalam dunia keperawatan
tentang aborsi?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulis membuat makalah tentang aborsi yaitu :
1. Melaksanakan tugas dari Dosen Mata Kuliah Ilmu Keperawatan
2. Menambah wawasan penulis mengenai praktek Aborsi
BAB II
TINJAUN PUSTAKA

2.1 Definisi Aborsi


Secara sederhana kata aborsi adalah mati (gugurnya) hasil konsepsi.
Pengertian aborsi adalah tindakan penghentian kehamilan sebelum janin
dapat hidup di luar kandungan (sebelum usia 20 minggu kehamilan), bukan
semata untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dalam keadaan darurat tapi juga
bisa karena sang ibu tidak menghendaki kehamilan itu.
Dalam dunia kedokteran disebut Abortus atau aborsi adalah pengakhiran
kehamilan atau konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Berarti
pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin
dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari
janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.

2.2 Jenis – Jenis Aborsi


Aborsi dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tingkat kejadiannya, seperti
berikut ini :
1. Abortus completes (keguguran lengkap) artinya seluruh hasil konsepsi
dikeluarkan sehingga rongga rahim kosong.
2. Abortus inkompletus (keguguran bersisa) artinya hanya ada sebagian dari
hasil konsepsi yang dikeluarkan yang tertinggal adalah deci dua dan
plasenta
3. Abortus iminen, yaitu keguguran yang membakat dan akan terjadi dalam
hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat-obat
hormonal dan anti pasmodica
4. Missed abortion, keadan di mana janin sudah mati tetapi tetap berada
dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama dua bulan atau lebih.
5. Abortus habitualis atau keguguran berulang adalah keadaan dimana
penderita mengalami keguguran berturut-turut 3 kali atau lebih.
6. Abortus infeksious dan abortus septic, adalah abortus yang disertai infeksi
genital.
Kehilangan janin tidak disengaja biasanya terjadi pada kehamilan usia muda (satu
sampai dengan tiga bulan). Ini dapat terjadi karena penyakit antara lain: demam;
panas tinggi; ginjal, TBC, Sipilis atau karena kesalahan genetik. Pada aborsi
spontan tidak jarang janin keluar dalam keadaan utuh.
7. Abortus provokatus (indoset abortion)
Adalah aborsi yang disengaja baik dengan memakai obat-obatan maupun
alat-alat, ini terbagi menjadi dua:
1. Abortus provocatus medicinalis adalah aborsi yang dilakukan oleh
dokter atas dasar indikasi medis, yaitu apabila tindakan aborsi tidak
diambil akan membahayakan jiwa ibu.
2. Abortus provocatus criminalis adalah aborsi yang terjadi oleh
karena tindakan-tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan
indikasi medis, sebagai contoh aborsi yang dilakukan dalam rangka
melenyapkan janin sebagai akibat hubungan seksual di luar
perkawinan.

2.3 Penyebab Aborsi


Dilihat dari kata aborsi pasti beberapa orang berpendapat negatif dengan
kata tersebut, namun dilihat dari ilmu kedokteran tindakan-tindakan aborsi
juga perlu dilakukan apabila calon ibu atau calon anak memiliki memiliki
riwayat kesehatan yang kurang dan akan berakibat fatal bagi si Ibu ,berikut
ini beberapa alasan seseorang melakukan aborsi :
 Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi. Kelainan inilah yang paling umum
menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum umur kehamilan 8
minggu. Beberapa faktor yang menyebabkan kelainan ini antara lain :
kelainan kromoson/genetik, lingkungan tempat menempelnya hasil
pembuahan yang tidak bagus atau kurang sempurna dan pengaruh zat zat
yang berbahaya bagi janin seperti radiasi, obat obatan, tembakau, alkohol
dan infeksi virus.
 Kelainan pada plasenta. Kelainan ini bisa berupa gangguan pembentukan
pembuluh darah pada plasenta yang disebabkan oleh karena penyakit
darah tinggi yang menahun.
 Faktor ibu seperti penyakit penyakit khronis yang diderita oleh sang ibu
seperti radang paru paru, tifus, anemia berat, keracunan dan infeksi virus
toxoplasma.
 Kelainan yang terjadi pada organ kelamin ibu seperti gangguan pada
mulut rahim, kelainan bentuk rahim terutama rahim yang lengkungannya
ke belakang (secara umum rahim melengkung ke depan), mioma uteri,
dan kelainan bawaan pada rahim.
 Kehamilan diluar pernikahan yang disebabkan, korban perkosaan, dan sex
bebas yang memang calon si Ibu tidak menginginkan kehamilannya.

2.4 Resiko Kesehatan Terhadap Pelaku Aborsi


Pada umumnya dokter kandungan tidak bisa membantu siapapun menggugurkan
kandungan tanpa alasan yang jelas. Moralitas manusia yang normal tentu juga
tidak akan menghalalkan usaha menggugurkan kandungan ini. Menurut beberapa
ahli kesehatan, ada banyak sekali dampak buruk dari aborsi yang dilakukan
dengan proses yang tidak aman. Dampak tersebut sering sekali menyebabkan
kematian pada ibu hamil.
Aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan
seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa jika seseorang melakukan
aborsi ia “tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang”.
Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama
mereka yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang
sudah terjadi. Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan
aborsi,yaitu :
1. Resiko kesehatan dan keselamatan secara fisik
2. Resiko gangguan psikologis
1. Resiko Kesehatan dan Keselamatan secara Fisik
ada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa
resiko yang akan dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan
dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd yaitu:
 Pendarahan hebat yang dapat menyebabkan kematian.
 Kematian secara tiba-tiba yang disebabkan karena proses
pembiusan yang gagal
 Infeksi serius di sekitar Rahim juga rentan sekali menyebabkan
kematian.
 Rahim menjadi sobek.
 Kerusakan leher Rahim yang dapat menyebabkan cacat pada anak.
 Kanker payudara.
 Kanker leher Rahim
 Kanker indung telur,
 Kanker hati,
 Kelainan pada placenta pada kehamilan,
 Infeksi pada rongga panggul
 Mandul, dan
 Infeksi pada lapisan Rahim.

2. Resiko kesehatan psikologis


Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko
tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik,
tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan
mental seorang wanita.Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi
sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS.
Gejala-gejala ini dicatat dalam “Psychological Reactions Reported
After Abortion” di dalam penerbitan The Post-Abortion Review
(1994).
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami
hal-hal seperti berikut ini:
1. Kehilangan harga diri (82%)
2. Berteriak-teriak histeris (51%)
3. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)
4. Ingin melakukan bunuh diri (28%)
5. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%)
6. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)
2.5 Pandangan Agama,hukum,sosial budaya,dan kesehatan Tentang
Aborsi
Praktek Aborsi dengan alasan apapun pada dasarnya berstatus haram. Kendati
demikian, praktik aborsi masih dimungkinkan sejauh kondisi darurat mengancam
nyawa ibu atau janin atau keduanya sekaligus.“Status ‘keadaan darurat yang
mengancam’’, ini berangkat dari pertimbangan medis dari tim dokter ahli.
1) Aborsi Menurut Pandangan Agama
 Aborsi Menurut Agama Islam
Dr.Abdurrahman AlBaghdadi (1998) dalam bukunya
Emansipasi Adakah Dalam Islam halaman 127-128 menyebutkan bahwa
aborsi dapat dilakukan sebelum atau sesudah ruh (nyawa) ditiupkan. Jika
dilakukan setelah setelah ditiupkannya ruh, yaitu setelah 4 (empat) bulan
masa kehamilan, maka semua ulama ahli fiqih (fuqoha) sepakat akan
keharamannya. Tetapi para ulama fiqih berbeda pendapat jika aborsi
dilakukan sebelum ditiupkannya ruh. Bahkan Mahmud Syaltut, mantan
Rektor Universitas Al Azhar Mesir berpendapat bahwa sejak bertemunya
sel sperma dengan ovum (sel telur) maka aborsi adalah haram, sebab
sudah ada kehidupan pada kandungan yang sedang mengalami
pertumbuhan dan persiapan untuk menjadi makhluk baru yang bernyawa
yang bernama manusia yang harus dihormati dan dilindungi
eksistensinya. Akan makin jahat dan besar dosanya, jika aborsi dilakukan
setelah janin bernyawa, dan akan lebih besar lagi dosanya kalau bayi yang
baru lahir dari kandungan sampai dibuang atau dibunuh
“Sesungguhnya setiap kamu terkumpul kejadiannya dalam perut ibumu
selama 40 hari dalam bentuk ‘nuthfah’, kemudian dalam bentuk ‘alaqah’
selama itu pula, kemudian dalam bentuk ‘mudghah’ selama itu pula,
kemudian ditiupkan ruh kepadanya.” [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud,
Ahmad, dan Tirmidzi].
Maka dari itu, aborsi setelah kandungan berumur 4 bulan adalah
haram, karena berarti membunuh makhluk yang sudah bernyawa. Dan ini
termasuk dalam kategori pembunuhan yang keharamannya antara lain
didasarkan pada dalil-dalil syar’i berikut. Firman Allah SWT:
 Aborsi Menurut Agama Kristen
Agama Kristen dan kasus aborsi menurut agama Kristen mempunyai
perjalanan yang cukup panjang dan sulit, sebab aborsi bukan menjadi hal
sederhana untuk umat Kristen dan terdapat pandangan yang berbeda-beda tentang
aborsi dalam Kristen. Secara garis besar, aborsi dalam Kristen bisa dibagi menjadi
2 bagian yakni pro dan choice,yaitu :

pro life yakin jika hidup manusia harus dihargai sampai pada
kematiannya.
pro choice memiliki pendapat jika perempuan mempunyai kendali penuh
atas fertilitas dan juga mempunyai hak untuk memilih akan meneruskan
atau menghentikan kehamilan tersebut
Dalam Alkitab memang tidak dijelaskan secara langsung mengenai larangan
aborsi. Namun, ada beberapa ajaran dalam Alkitab yang dikemukakan dan
menjelaskan tentang kehidupan manusia berbeda dengan bentuk kehidupan lain,
sebab manusia diciptakan serupa dengan Allah. Berikut ini adalah larangan aborsi
dalam Kristen dan ajaran Alkitab,sebagai berikut :

 Aborsi Berarti Menolak Keadilan Tuhan


Dari Alkitab dijelaskan jika anak yang berada di dalam rahim merupakan
manusia sesungguhnya yang juga memiliki hubungan dengan Allah sang
pencipta. Dalam Alkitab tertulis jika pembunuhan orang tidak bersalah
adalah perbuatan yang dikutuk. Alkitab mengeaskan jika Allah adalah
Tuhan dari segala keadilan dan dengan melakukan aborsi berarti menolak
keadilan yang diberikan Tuhan.
 Aborsi Merupakan Perbuatan Terkutuk
Dalam Alkitab dikatakan jika nyawa dari seorang bayi ataupun calon bayi
mempunyai nilai yang setara dengan manusia dewasa. Bagi kita orang
Kristiani, aborsi bukan persolan hak wanita untuk memilih, namun
berkaitan dengan hidup mati dari manusia yang sudah diciptakan serupa
dengan Allah.
 Aborsi Adalah Tindakan Dosa

Semua gereja berpendapat jika aborsi adalah tindakan yang berdosa.Akan tetapi,
ada beberapa gereja yang juga membuat pengecualian tentang aborsi. Aborsi bisa
dilakukan jika ibu mengandung janin hasil dari pemerkosaan atau janin yang ada
di dalam kandungan cacat serta tidak bisa bertahan apabila dilahirkan ke dunia

 Aborsi Melanggar Hak Asasi Manusia

Dalam Gereja Katolik dan juga Gereja Ortoodok sangat menentang pelaksanaan
aborsi. Sebab, semua janin mempunyai hal yang sama untuk hidup dan aborsi
menjadi tindakan yang melanggar hak asasi manusia. Ini merupakan dosa berat
yang harus dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan dan tidak ada alasan untuk
melakukan aborsi.

 Aborsi menurut agama budha


Peristiwa aborsi memang ada di sepanjang sejarah manusia.
Sesungguhnya di mana ada orang yang ingin hamil maka di tempat yang
sama juga ada kehamilan yang tidak diinginkan. Banyaknya kasus aborsi
di kalangan remaja saat ini yang berakibat merenggut nyawa menunjukkan
pendidikan seks bagi remaja sudah saatnya dipikirkan.
Dari fakta hasil penelitian selama ini jelas salah kalau kita menganggap
bahwa kehamilan yang tidak dikehendaki selalu dihubungkan dengan
akibat pergaulan bebas apalagi kalau berpikir bahwa itu hanya terjadi pada
remaja. Padahal masih banyak sikap-sikap di masyarakat kita sendiri yang
mendorong perempuan untuk terpaksa melakukan aborsi. Sikap yang
ditanamkan sesungguhnya memang mempunyai latar belakang yang
berbeda.
a) Keluarga yang tidak siap karena memiliki ekonomi pas-pasan sehingga
cenderung bersikap menolak kelahiran anak.
b) Masyarakat cenderung menyisihkan dan menyudutkan wanita yang hamil
di luar nikah. Wanita selalu disalahkan, tidak ditolong atau dibesarkan
jiwanya
c) Pergaulan yang sangat bebas bagi remaja yang masih duduk
di Bangku sekolah, misal SMA, mengakibatkan kecelakaan dan
membuahkan kehamilan
d) Dari segi medis diketahui umur reproduksi sehat antara 20-35 tahun. Bila
seorang wanita hamil di luar batasan umur itu akan masuk dalam kriteria

Sementara itu dalam RUU Kesehatan tentang aborsi terdapat pada pasal 60 ayat 1
dan 2 yang menyebutkan “pemerintah berkewajiban melindungi kaum perempuan
dari praktik pengguguran kandungan yang tidak bermutu, tidak aman dan tidak
bertanggungjawab melalui perundang-undangan”Dalam ayat 2 dijelaskan
“pengguguran kandungan yang tidak bermutu antara lain di lakukan tenaga kerja
tidak profesional dan dilakukan tanpa mengikuti standar profesi yang berlaku”

Apakah melakukan aborsi berarti melakukan pembunuhan?


Seringkali pertanyaan ini menjadi bahan perdebatan dari berbagai sudut
pengetahuan.
Dalam masalah aborsi pandangan medis maupun agama yang dikembangkan di
masyarakat adalah satu, aborsi identik dengan pembunuhan.Inilah yang kemudian
diadopsi di dalam substansi hukum sebagaimana yang diatur lewat KUHP.Dalam
pandangan medis Abortus yang diperbolehkan adalah abortus berdasarkan
indikasi medis (abortus artificialis therapicus) selebihnya aborsi yang dilakukan
tanpa indikasi medis dikategorikan sebagai abortus kriminal.

 Aborsi menurut agama Hindu


Aborsi dalam hukum adalah sebuah kegiatan yang ilegal. Tidak
hanya dalam pandangan hukum, dalam pandangan setiap agama juga
sangat dilarang. Hindu adalah salah satu agama yang melarang tindakan
aborsi. Dilansir dari stitidharma.org, aborsi menurut pandangan Hindu
adalah perbuatan dosa berikut adalah ulasan pandangan aborsi menurut
ajaran Hindu.
Aborsi dalam Teologi Hinduisme termasuk perbuatan yang disebut
“Himsa karma” yaitu salah satu perbuatan dosa yang disejajarkan dengan
membunuh, menyakiti, dan menyiksa. Membunuh dalam pengertian yang
lebih dalam adalah menghilangkan nyawa. berdasarkan falsafah “atma”
atau roh yang sudah berada dan melekat pada janin yang masih berbentuk
gumpalan darah.
Ketika cabang bayi sudah berusia 20 hari maka Kanda-Pat berubah nama
menjadi masing-masing: I Anta, I Preta, I Kala, dan I Dengen. Setelah
janin berusia 40 minggu barulah dinamakan sebagai: Ari-ari, Lamas,
Getih, dan Yeh-nyom.
Nyama Bajang yang artinya “saudara yang selalu membujang” adalah
kekuatan-kekuatan Hyang Widhi yang tidak berwujud. Jika Kanda-Pat
bertugas memelihara dan membesarkan jabang bayi secara fisik, maka
Nyama Bajang yang jumlahnya 108 bertugas menguatkan atma atau roh
dalam tubuh bayi.
Oleh karena itulah perbuatan aborsi disetarakan dengan menghilangkan
nyawa. Kitab-kitab suci Hindu antara lain Rgveda 1.114.7 menyatakan,
“Ma no mahantam uta ma no arbhakam” yang memiliki arti, “janganlah
mengganggu dan mencelakakan bayi.”
Selain itu pada kitab Atharvaveda X.1.29 juga menyatakan, “Anagohatya
vai bhima” yang berarti “jangan membunuh bayi yang tiada berdosa.”
Oleh karenanya hubungan seks yang dilakukan melalui upacara
pawiwahan atau pernikahan dilakukan semata-mata untuk memperoleh
anak. Dan, seperti dikuatkan ekatyani.blogspot.com, jelaslah sudah bahwa
aborsi dalam Agama Hindu tidak dikenal dan tidak dibenarkan, bahkan
termasuk perbuatan dosa.
2) Aborsi menurut pandangan Hukum di Indonesia

Menurut UU Kesehatan tindakan aborsi dilarang. Namun larangan tersebut


dapat dikecualikan berdasarkan:
a) indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik
yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik
berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga
menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan
b) kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis
bagi korban perkosaan” .
Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi,
memperjelas tindakan aborsi. Tindakan Aborsi hanya dapat dilakukan
berdasarkan indikasi darurat medis dan kehamilan akibat perkosaan.
Tindakan aborsi akibat pemerkosaan hanya dapat dilakukan apabila usia
kehamilan paling lama berusia 40 hari dihitung sejak hari pertama haid
berakhir.
3) Aborsi menurut pandangan Sosial budaya

Salah satu penyebab aborsi adalah karena malu.Malu melahirkan anak di luar
nikah, malu menerima anggota keluarga dari perbuatan zina.Rasa malu itu
manusiawi.
Malu adalah salah satu bentuk emosi manusia yaitu kondisi yang dialami manusia
akibat sebuah tindakan yang dilakukannya di mana tindakan tersebut bertentangan
dengan aturan atau norma norma yang berlaku di masyarakat sehingga dia ingin
menutupinya.
Penyandang rasa malu secara alami ingin menyembunyikan diri dari orang lain
karena perasaan tidak nyaman jika perbuatannya diketahui oleh orang lain.
Dari pengertian di atas budaya malu adalah suatu yang sangat penting dalam
kehidupan manusia dalam masyarakat karena rasa malu adalah kontrol alami
manusia (early warning system) agar terhindar dari perbuatan – perbuatan yang
melanggar hukum, aturan atau norma – norma yang berlaku di kehidupan
masyarakat.

Menurut James W. Van der Zaden, penyimpangan sosial adalah perilaku yang
oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas
toleransi.
Sementara Robert M. Z. Lawang menyatakan bahwa penyimpangan sosial adalah
semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat
Menurut Paul B. Horton, penyimpangan sosial adalah setiap perilaku yang
dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau
masyarakat.

Dalam konteks ini, sebenarnya mass media turut berperan membantu memberikan
"sanksi" sosial kepada pelaku.Dengan pemberitaan yang mendapat porsi "khusus"
untuk kasus aborsi ini, kita berharap menjadi perhatian serius bagi masyarakat
khususnya yg rentan sebagai pelaku.

4) Aborsi Menurut Tinjauan Kesehatan


Dalam situs Aborsi dijelaskan bahwa Menggugurkan kandungan dalam
dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus”. Berarti pengeluaran
hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat
hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari
janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.
Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu:
1. Aborsi Spontan / Alamiah
2. Aborsi Buatan / Sengaja
3. Aborsi Terapeutik / Medis
Aborsi spontan / alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun.
Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel
sperma
Sedangkan aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum
usia kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja
dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi
Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan yang
dilakukan atas indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang
hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit
jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun
janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang
matang dan tidak tergesa-gesa.
Aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun
keselamatan seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa jika
seseorang melakukan aborsi ia “tidak merasakan apa-apa dan langsung
boleh pulang”.
Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama
mereka yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan
yang sudah terjadi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
aborsi itu sangat diharamkan karna menggugurkan anak hasil perkosaan
atau sex bebas bukanlah solusi yang tepat karna dalam hal ini janin yang
dikandung mempunyai hak untuk hidup dan mereka tidaklah bersalah.
Jalan keluar yang tepat sebelum melakukan aborsi dengan memberikan
konseling secara khusus dengan pemuka agama dan melakukan terapi
khusus kepada korban,janin yang dikandung sebaiknya tetap dilahirkan

B. Saran
Jika anda sedang memikirkan untuk melakukan aborsi,maka
tenangkanlah pikiran anda karna aborsi bukanlah solusi yang tepat dan
akan membuahkan masalah-masalah dan perasaan bersalah.

Anda mungkin juga menyukai