Anda di halaman 1dari 37

Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izinya penulis
dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul “Kematian Janin Dalam
Kandungan (KJDK)” lapkas ini dibuat untuk melengkapi persyaratan dalam
mengikuti kegiatan Kepanitriaan Klinik Senior dibagian Ilmu Obstetri dan
Ginekology yang dilaksanakan di RSUD Tarutung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr.Tunggul


Pasaribu, Sp.OG selaku dokter pembimbing dan dokter-dokter di SMF obgyn yang
telah membimbing:
1.Dr.Andre Hutabarat.Sp.OG

2.Dr.Ronal Nababan.Sp.OG

3.Dr.Eka Tobing.Sp.OG

Yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan agar


laporan kasus ini ini lebih akurat dan bermanfaat.
Tentunya penulis menyadari bahwa laporan kasus ini banyak kekurangan
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca agar kedepannya penulis dapat meperbaiki dan menyempurnakan
kekurangan tersebut.
Besar harapan penulis agar laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca serta dapat memberikan suatu pengetahuan baru bagi mahasiswa untuk
meningkatkan keilmuannya.

Tarutung, Oktober2019

Penulis

RSUD TARUTUNG Page 1


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..…...1

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...….2

Pendahuluan……………………………………………………………………….....3

Definisi……………………………………………………………………………......4

Perkembangan Janin Dalam Rahim………………………………………………..4

Zat Berbahaya Bagi Janin…………………………………………………………10

Pergerakan Janin Dalam Rahim………………………………………………..…15

Etiologi………………………………………………………………………............16

Gambaran Klinis…………………………………………………………………....20

Diagnosa…………………………………………………………………………….20

Diagnosa Banding…………………………………………………………………..22

Penanganan…………………………………………………………………………22

Pencegahan………………………………………………………………………….23

Komplikasi…………………………………………………………………………..26

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………....27

RSUD TARUTUNG Page 2


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

BAB 1

PENDAHULUAN

Kehidupan manusia dimulai sejak masa janin dalam rahim ibu. Sejak itu, manusia
kecil telah memasuki masa perjuangan hidup yang salah satunya menghadapi kemungkinan
kurangnya zat gizi yang diterima dari ibu yang mengandungnya. Jika zat gizi yang diterima
dari ibunya tidak mencukupi maka janin tersebut akan mempunyai konsekuensi kurang
menguntungkan dalam kehidupan berikutnya. Sejarah klasik tentang dampak kurang gizi
selama kehamilan terhadap outcome kehamilan telah banyak didokumentasikan. Fenomena
the Dutch Famine menunjukkan bahwa bayi-bayi yang masa kandungannya (terutama
trimester 2 dan 3) jatuh pada saat-saat paceklik mempunyai rata-rata berat badan, panjang
badan, lingkar kepala, dan berat placenta yang lebih rendah dibandingkan bayi-bayi yang
masa kandungannya tidak terpapar masa paceklik dan hal ini terjadi karena adanya penurunan
asupan kalori, protein dan zat gizi essential lainnya.

Perbaikan dalam angka kematian perinatal dapat dicapai dengan pemberian


pengawasan antenatal untuk semua wanita hamildan dengan menemukan dan mempebaiki
factor-faktor yang mempengarui keselamatan janin dan neonates.2

Kematian janin dalam kandungan adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan
janin dalam kandungan. Kematian janin dalam kandungan (KJDK) atau Intra uterine fetal
Death (IUFD) sering dijumpai dan dibagi dalam 4 golongan

 Golongan I

Sebelum kehamilan 20 minggu ; kematian janin dapat terjadi dan biasanya berakhir
dengan abortus. Bila hasil konsepsi yang sudah mati tidak dikeluarkan dan tetap
tinggal dalam rahim disebut dengan missed abortion.1,9

 Golongan II

Sesudah 20 minggu ; biasanya ibu telah merasakan gerakan janin sejak kehamilan 20
minggu dan seterusnya. Apabila wanita tidak merasakan gerakan janin dapat disangka
terjadi kematian janin dalam rahim.1,9

 Golongan III

RSUD TARUTUNG Page 3


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

Kematian sesudah masa kehamilan lebih 28 minggu (late fetal death).2


 Golongan IV
Kematian yang tidak dapat digolongkan pada ketiga golongan diatas.2

Definisi
Adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan.
Kematian janin dalam kandungan (KJDK) atau Intra uterine fetalDeath (IUFD) sering
dijumpai, baik pada kehamilan dibawah 20 minggu maupun sesudah kehamilan 20 minggu

 Sebelum kehamilan 20 minggu ; kematian janin dapat terjadi dan biasanya berakhir
dengan abortus. Bila hasik jbnseosi yang sudah mati tidak dikeluatkan dan tetap
tinggal dalam rahim disebut dengan missed abortion.
 Sesudah 20 minggu ; biasanya ibu telah merasakan gerakan janin sejak kehamilan 20
minggu dan seterusnya. Apabila wanita tidak merasakan gerakan janin dapat disangka
terjadi kematian janin dalam rahim.9

Perkembangan Janin Dalam Kandungan


Proses pertumbuhan janin selama 40 minggu itu merupakan proses yang sangat pesat
terutama pada trimester pertama. Pembuahan dimana sperma dan ovum bertemu
membentuk zygote. Proses multiplikasi sel-sel ini akan terjadi dengan pesatnya sehingga
terdapat tiga lapisan sel-sel yang berlainan, yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm. Dari
lapisan-lapisan ini akan tumbuh berbagai organ dan sistem janin.

Kecacatan janin dan kematian janin dapat terjadi karena berbagai faktor. Ada
penyebab kecacatan pada janin yang kini dapat diketahui selama masih dalam kandungan
tetapi ada juga yang masih tidak dapat diketahui walaupun pada saat ini terdapat teknologi
yang begitu maju ( USG ).

RSUD TARUTUNG Page 4


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

Masa kehamilan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu trimester pertama, trimester kedua
dan trimester ketiga. Satu trimester itu adalah selama 12 minggu. Trimester pertama yaitu
kehamilan 12 minggu pertama yang merupakan waktu yang sangat penting karena suatu masa
pembentukan organ yang sangat rentan terhadap bahan-bahan kimia, obat dan hal-hal yang
lain. Itulah sebabnya penyakit Rubella jika terjadi pada seorang wanita yang hamil lebih
berbahaya jika terkena pada trimester pertama. Suatu gangguan pertumbuhan janin pada
trimester pertama seperti penyakit yang dihadapi oleh ibu , radiasi, bahan -bahan kimia di
udara dan obat -obat yang teratogenik bukan saja akan mengganggu pertumbuhan janin tapi
juga menyebabkan keguguran. Jika keguguran tidak terjadi, pertumbuhan janin akan terus
berjalan tetapi janin itu besar kemungkinan akan cacat. Jika kecacatan pada organ-organ
terlampau parah janin itu mungkin akan mati saat masih didalam kandungan (KJDK).

Gangguan pertumbuhan janin yang terjadi pada trimester kedua dan ketiga biasanya
tidak menyebabkan masalah pertumbuhan janin yang berat. Umpamanya, jika wanita hamil

RSUD TARUTUNG Page 5


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

menderita penyakit Rubella pada kehamilan usia 18 minggu, bayi yang dilahirkan mungkin
hanya tuli saja. Sedangkan, jika menderita penyakit ini pada waktu trimester pertama, bayi
yang dilahirkan akan lebih kecil dari biasa, mengalami radang hati (neonatal hepatitis),
selaput dimata (cataract), atau gangguan jantung dan ukuran kepalanya kecil serta tuli dan
sebagainya.

Perkembangan janin dalam kandungan pada trimester I mulai 1 minggu samapi


12 minggu
1. Minggu ke 1
Pada minggu ini, menjadi menstruasi yang terakhir sebelum kehamilan.
Perdarahan terjadi dan hormone-hormon ditubuh mempersiapkan sel telur untuk
dilepaskan.
2. Minggu ke 2
Uterus (dinding rahim) menebal dan mempersiapkan untuk tahap ovulasi.
3. Minggu ke 3
Merupakan masa ovulasi (pelepasan telur). Kehamilan terjadi pada saat ini.
Pembuahan terjadi pada saat sperma bertemu dengan ovum di tuba falopi.
Pembuahan memerlukan waktu 4 hari, setelah telur dibuahi maka dinamakan
zygote
4. Minggu ke 4
Zygote menuju kedalam rahim. Dengan berakhirnya minggu ini, maka mentruasi
tidak terjadi lagi, dan menjadi tanda pertama kemungkinan kehamilan. Pada
beberapa wanita mendapatkan sedikit perdarahan yang disebut dengan hartmen
sign
5. Minggu ke 5
Ukuran bayi sekarang sebesar biji apple dan disebut sebagai embrio. Bayi sudah
mempunyai detak jantung sendiri, plasenta dan tali pusat sudah berkerja
sepenuhnya pada minggu ini. Vesikel-vesikel otak primer mulai terbentuk, sistim
saraf mulai berkembang.
6. Minggu ke 6
Embrio terlihat seperti berudu. Pada minggu ini dapat mengenali kepala, ekor,
tangan dan anggota badan masih seperti tunas. Pada minggu ini pembentukan
awal dari hati, pancreas, paru-paru,kelenjar tiroid dan jantung.
7. Minggu ke 7

RSUD TARUTUNG Page 6


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan unutk pertama
kalinya. Bayi mempunyai reflek dan bergerak spontan(tetapi belum dapat
merasakannya). Akhir minggu ke ini otak akan terbentuk lengkap
8. Minggu ke 8
Embrio sekarang berukuran panjang sekitar 25-30 mm. Lengan dan kaki sudah
terbagi menjadi komponen paha, kaki,tangan, lengan, dan bahu. Organ
reproduksinya mulai terbentuk begitu juga dengan kartilago dan tulang. Telinga
luar sudah terbentuk sempurna, mata membentuk pigmen. Didalam otak, jaringan
saraf berhubungan dengan lobi penciuman di otak. Jantung sudah memompa
dengan kuat dan irama teratur.
9. Minggu ke 9
Pergerakan pertama fetus dapat dideteksi dengan USG. Pada minggu ini perut dan
rongga dada sudah terpisah dan otot mata dan bibir atas terbentuk.
10. Minggu ke 10
Tulang sedang menggantikan kartilago. Diafragma memisahkan jantung dan paru-
paru dari perut. Otot leher terbentuk. Otak berkembang cepat dalam bulan terakhir
ini sehingga proporsi kepala lebih besar daripada tubuh.
11. Minggu ke 11
Organ seks luar sudah terbentuk, juga folikel-folikel rambut dan gigi. Bayi sudah
dapat menelan cairan amnion dan mengeluarkan kembali(kencing).
12. Minggu ke 12
Ukuran fetus sekarang sekitar 8 cm. Semua organ vital bayi sudah terbentuk.
Dengan signal dari otak, otot akan merespon dan bayi sudah dapat menendang.6

Akhir trimester pertama,organ-organ tubuh bayi sudah terbentuk. Rasa mual dan lelah
pada sudah hilang.
Ketika memasuki trimester ke dua ini maka perut sudah mulai terlihat. Bersamaan
dengan rasa mual, lemas menghilang pada akhir trimester pertama, bayi akan terus tumbuh.

Perkembangan janin dalam kandungan pada trimester II mulai 12 minggu


samapi 28 minggu
1. Minggu ke 13

RSUD TARUTUNG Page 7


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

Panjang bayi sekitar 7,5 cm dengan trakea, paru-paru, perut,hati, pancreas, dan usus
berkembang ke fungsi terakhir. Pita suara mulai terbentuk, dan tunas gigi muncul
dengan 20 gigi bayi. Pada minggu ini jari tangan, telapak kaki, mulai terlihat.
2. Minggu ke 14
Pada minggu ini organ seks bayi sudah dapat dibedakan antara laki dan perempuan.
Denyut jantung bayi berdetak kuat (detak jantung hampir 2X lebih cepat dari anda)
dan dapat mendengarkannya. Sudah memberi respon terhadap dunia diluar rahim ibu,
bayi mungkin akan bergerak bila perut diusap
3. Minggu ke 15
Bayi sudah mulai dapat mendengarkan kita, mendengarkan denyut jantung kita, suara
perut kita, juga suara kita. Sekarang bayi sudah mulai mempunyai rambut di
kepalanya, juga bulu mata dan alis. beratnya sekarang 114 gram dengan panjang
sekitar 15cm.
4. Minggu ke 16
Jika melakukan USG saat ini mungkin sudah dapat mengetahui jenis kelamin. Otot
bayi sudah berkembang dan menjadi kuat. Gerakannya semakin aktif. Mulai mengisap
ibu jarinya, menguap, merenggangkan tubuhnya, sudah menelan-kencing. Pada
minggu ini jika sinar terang diletakkan diperut bayi akan mengerakkan tangan –
matanya.
5. Minggu ke 17
Masih banyak ruang dalam rahim, bayi akan bergerak merasakan sekitarnya. Kulit
bayi berkembang dan transparan. Terlihat merah sebab pembluh darah masih terlihat
jelas.
6. Minggu ke 18
Sekarang bayi sudah dapat mendengarkan suara dari luar tubuh kita, bayi akan
bergerak atau melompat ketika mendengarkan suara keras. Otot bayi sudah dapat
berkontraksi dan relaksasi, bayi sudah dapat menendang atau meninju. Bergerak
sangat aktif , dalam minggu ini mungkin sudah dapat merasakan gerakan putarannya
untuk pertama kali.
7. Minggu ke 19:
Sekarang panjang bayi sekitar 23 cm. Jika minggu sebelumnya belum merasakan
gerakan bayi , maka akan mulai mersakan gerakkanya minggu ini.
8. Minggu ke 20

RSUD TARUTUNG Page 8


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

Otot bayi semakin kuat tiap minggu. Jika masih belum juga dapat meraakan
gerakkanya, minggu ini pasti akan merasakan gerakkanya . Bayi bergerak sekitar 200
kali sehari , tapi hanya sedikit dari semua gerakan ini yang kita rasakan
9. Minggu ke 21
Panjang sekitar 28 cm. Akan merasakan lebih banyak gerakan bayi sekarang karena
bayi makin aktif.
10. Minggu ke 22
Bayi sadar akan lingkungannya dan bayi akan merasa tenang ketika mendengarkan
suara dan sentuhan diperut. Tubuh bayi mulai memproduksi sel darah putih. Ini
penting untuk bayi dalam melawan penyakit dan infeksi.
11. Minggu ke 23
Panjangnya sekitar 23 cm. Sekarang ukuran kepalanya sudah sesuai dengan tubuhya .
Saat ini bayi terlihat sama seperti akan lahir nanti tapi lebih kecil dan kurus saat ini.
Dapat mendengarkan detak jantung bayi dengan stestoskop. Pertumbuhan otak sangat
cepat.
12. Minggu ke 24
Pendengaran bayi sudah terbentuk sempurna. Bayi akan bergerak dengan suara musik
dari luar. Bayi membentuk pola kapan saat tidur dan kapan saat bangun, kita akan
merasakan dengan suatu saat bayi bergerak terus, dan saat lain tidak.
13. Minggu ke 25
Bayi mulai berlatih bernafas dengan menghirup dan menhembuskan cairan amnion,
yang mana kadang membuat bayi cegukan—dan kita akan dapat merasakannya juga.
14. Minggu ke 26
Bayi sudah mempunyai lemak dibawah kulit, yang akan membantu mengontrol suhu
tubuhnya pada saat lahir. Wajah dan tubuhnya secara umum akan terlihat bayi saat
lahir. Panjang sekitar 28-32 cm dengan berat sekitar 680 gram.
15. Minggu ke 27
Matanya sudah terbuka dan melihat sekelilingnya untuk pertama kalinya. Bayi terlihat
seperti bernafas tetapi sebenarnya bayi mengambil air bukan udara. Ini merupakan
latihan yang baik untuk paru-parunya.
16. Minggu ke 28:
Pada bayi laki testis akan turun ke kantung skrotum. Jaringan otak berkembang.
Sekarang bayi mulai dapat bermimpi.6

RSUD TARUTUNG Page 9


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

Zat Berbahaya Bagi Janin Dalam Kandungn


Masa-masa kehamilan merupakan masa-masa penting dan kritis bagi perkembangan
dan pertumbuhan bayi yang dikandung. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut sangat
dipengaruhi oleh zat-zat yang masuk ke dalam tubuh ibu hamil dan janin. Banyak zat-zat
berbahaya yang beredar di sekeliling kita. Zat-zat berbahaya tersebut sangat membahayakan
kesehatan ibu-ibu hamil beserta bayi yang dikandungnya.

Berikut adalah zat-zat berbahaya bagi kehamilan yang patut dihindari :

1. Rokok
Beberapa fakta tentang rokok dan kehamilan :
 Dalam rokok, terkandung zat-zat kimia yang bisa membatasi pertumbuhan
janin. Zat-zat kimia tersebut mereduksi jumlah sel yang dihasilkan di
dalam tubuh dan otak janin. Nikotin yang terandung di dalam rokok
membuat pembuluh-pembuluh darah menjadi mengkerut, sehingga
mengurangi persediaan darah untuk plasenta yang berakibat terganggunya
pertumbuhan janin.
 Dalam darah perokok kadar karbon moniksidanya lebih tinggi. Perempuan
perokok yang hamil harus menghentikan kebiasaan merokoknya karena
akan sangat merugikan kesehatan janin yang dikandung. Karbon
monoksida akan terkonsentrasi dalam darah janin. Karbondioksida akan
meracuni dan mengurangi jumlah oksigen yang dibawa ke dalam darah.
Semakin banyak jumlah karbonmonoksida dalam darah janin, maka akan
semakin rendah berat badan bayi saat lahir.

RSUD TARUTUNG Page 10


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

 Menurut penelitan, ibu perokok biasanya akan melahirkan bayi dengan


berat badan yang lebih rendah 200 gram dari bayi yang dilahirkan dari ibu
bukan perokok. Bayi dengan berat badan rendah lebih rentan terhadap
berbagai infeksi, bisa terkena berbagai masalah kesehatan dan lebih kecil
kemungkinannya untuk bertahan hidup.
 Masih menurut hasil penelitian, kemungkinan bayi lahir premature pada
perempuan perokok hampir dua kali lipat.
 Orang yang merokok biasanya makan lebih sedikit, sehingga janin yang
dikandung tidak akan mendapatkan gizi yang cukup untuk tumbuh dengan
baik. Ibu perokok sering mengalami defisiensi (kekurangan) zinc (seng),
mangan, vitamin A, B6, B12, dan C.
 Perokok lebih mungkin melahirkan anak dengan segala jenis cacat
bawaan, khususnya pecah-pecah pada langit-langit mulut, bibir sumbing,
kelainan system saraf pusat. Resiko-resiko kelainan tersebut akan semakin
besar pada perokok berat.
 Resiko keguguran (aborsi spontan) dan bayi lahir mati juga semakin besar
(dua kali lipat) pada perokok. Hal tersebut dikarenakan merokok
menyebabkan resiko plasenta turun ke bawah di dalam rahim.
 Merokok juga bisa menyebabkan plasenta bayi menjadi lebih tipis,
pembuluh-pembuluh darah menjadi rusak.
 Kematian neonatal lebih sering terjadi pada janin yang ibunya perokok.
Ibu-ibu yang masih terus merokok setelah bulan keempat kehamilan
memiliki resiko hampir sepertiga bayinya mati dalam seminggu setelah
lahir.
 Asap rokok menyebabkan bayi sangat beresiko mengalami gangguan
kesehatan selama tahun pertama kehidupannya. Bayi cenderung menderita
bronchitis dan memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kematian
mendadak atau SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).
 Wanita yang sebelumnya merokok lalu mengurangi atau berhenti merokok
sebelum minggu ke-20 kehamilan bisa saja melahirkan bayi dengan berat
badan yang sama dengan bayi yang lahir dari wanita bukan perokok,
namun masih tetap menyisakan resiko abnormalitas/kelainan bawaan

RSUD TARUTUNG Page 11


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

karena pernah merokok pada fase-fase awal kehamilan atau sebelum


pembuahan.
 Resiko kelainan pada bayi juga dimiliki oleh wanita-wanita perokok pasif
yang terbiasa hidup dengan asap rokok. Anak-anak yang ayahnya perokok
berat beresiko dua kali lipat terkena abnormalitas/kelainan.

2. Alkohol
Alkohol merupakan racun yang dapat mengganggu perkembangan janin.
Dampak alcohol terhadap kehamilan baru benar-benar diperhatikan secara serius
dalam 15 tahun terakhir. Alkohol bisa masuk ke dalam aliran darah bayi dan
sangat mengganggu selama masa-masa penting perkembangan bayi, yaitu sekitar
minggu ke-6 sampai minggu ke-12, dan minggu-minggu selanjutnya selama
kehamilan.
Jika meminum alcohol lebih dari dua kali (dua gelas) sehari, satu diantara
sepuluh janin akan mengalami fetal alcohol syndrome (FAS) yang bisa
mengakibatkan kelaianan-kelainan pada wajah seperti pecah-pecah pada langit-
langit mulut, dan bibir sumbing. Kelainanan lain yang bisa muncul adalah
kelainan jantung, perkembangan anggota badan yang tidak normal, dan bayi
dengan tingkat kecerdasan yang lebih rendah.
Jika ibu hamil meminum alcohol kurang dari dua gelas sehari, maka resiko
kelainan pada janin masih tetap ada. Hal ini disebabkan karena sebagian tubuh ibu
hamil mengolah alcohol menjadi acetaldehyde, zat yang sangat beracun. Bayi
yang lahir dari wanita peminum alcohol, beresiko memiliki berat badan yang lebih
rendah dari bayi rata-rata yang ibunya bukan peminum. Selain itu, bayi yang

RSUD TARUTUNG Page 12


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

ibunya peminum biasanya tidak bisa lama bertahan hidup. Menurut hasil
penelitian, sekecil apapun kadar alcohol yang diminum selama hamil bisa
beresiko mengalami berbagai kelainan, baik kelainan fisik maupun kelainan
mental.

3. Obat-obatan
Ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi obat-obat herbal dan vitamin dosis
tinggi, atau obat-obatan lainnya tanpa pengawasan dokter. Obat-obatan dapat
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin, khususnya pada masa-masa
awal kehamilan masa sensitive antara minggu ke-6 sampai minggu ke -12, yaitu
fase kehamilan dimana semua organ vital bayi sedang dibentuk.Obat-obatan
mungkin saja aman bagi ibu hamil, namun berbahaya bagi janin apalagi jika
dikombinasikan dengan obat-obatan lainnya atau makanan-makanan tertentu. Jika
obat-obat yang biasanya diperbolehkan saja tidak diizinkan untuk dikonsumsi
sembarangan selama hamil, apalagi obat-obatan terlarang seperti narkotika. Obat-
obatan semacam itu tentu memberikan efek yang lebih buruk dan lebih parah lagi
untuk Anda dan bayi Anda.
Bila Anda sedang sakit, beritahukan kepada dokter bahwa Anda sedang hamil
agar dokter tahu harus meresepkan obat-obatan yang boleh dikonsumsi oleh Anda.
Jangan minum obat dengan resep yang kedaluwarsa atau obat yang diresepkan
untuk orang lain.Sebagian obat –obatan memang harus diminum untuk
menyembuhkan penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, masalah tiroid,
rematik, dan lainnya yang tetapi harus berdasarkan resep dokter.

RSUD TARUTUNG Page 13


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

Beberapa obat yang masih relative aman untuk wanita hamil diantaranya
amoxicillin, ampicillin, ephedrine, paracetamol. Namun, ingat semuanya harus
tetap sepengetahuan dokter .6

Pergerakan Janin Dalam Kandunagn


Gerakan janin merupakan gerakan spontan yang dilakukan oleh janin dalam
kandungan.Ibu mulai dapat merasakan gerakan janin pada kehamilan 4 bulan. Adanya variasi
waktu memang biasa terjadi. Seorang ibu yang pernah memiliki anak sebelumnya akan lebih
cepat mengenali gerak janin, ini karena otot rahimnya sudah lemas terlebih dahulu. Seorang
wanita yang ramping akan dapat merasakan lebih awal dari pada seorang wanita yang tertalu
gemuk.

Janin akan aktif bergerak pada :

 Satu jam pertama setelah makan


 waktu tengah malam

Gerakan janin yang normal menurut penelitian akan bergerak lebih dari 10x dalam 12
jam. Cara menghitung gerakan janin :

1. Metode sederhana
 Letakkan uang logam dalam mangkok.
 Keluarkan dan letakkan diatas meja.
 Masukkan lagi uang logam ke dalam mangkok setiap kali janin bergerak.
 Jika logam tidak kembali lagi seluruhnya ke dalam mangkok dalam 12
jam, segera hubungi atau konsultasikan dengan tenaga kesehatan / bidan
setempat.

RSUD TARUTUNG Page 14


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

2. Menghitung gerakkan sehari-hari


 Ibu hamil menentukan satu waktu dalam satu hari dan ibu hamil
mempunyai waktu untuk benar-benar memperhatikan pada gerakkan
kandungannya.
 Setiap hari pada saat yang sama, tentukan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk memperoleh 10 gerakan.
 Jika untuk mencapai 10 gerakkan membutuhkan waktu lebih lama dari
biasannya atau tisak terjadi gerakkan maka di harapkan anda menghubungi
tenaga kesehatan / bidan setempat untuk berkonsultasi masalah tersebut.

Sebab sebab dimana ibu hamil tidak merasakan gerakan janinnya

 Aktivitas ibu sendiri, misalnya ibu banyak berjalan atau bergerak, janin dibuai
untuk tidur
 Ibu tertidur pada saat bayi aktif bergerak.6

Hubungi Tenaga Kesehatan Jika Gerakan Janin Tidak Terasa Atau Melemah

Etiologi

faktor yang menyebabkan kematian janin dalam kandungan, antara lain:

1. Ketidakcocokan rhesus darah ibu dengan janin

Akan timbul masalah bila ibu memiliki rhesus negatif, sementara bapak rhesus
positif. Sehingga anak akan mengikuti yang dominan; menjadi rhesus positif.
Akibatnya antara ibu dan janin mengalami ketidakcocokan rhesus.
Ketidakcocokan ini akan mempengaruhi kondisi janin tersebut. Misalnya, dapat
terjadi hidrops fetalis; suatu reaksi imunologis yang menimbulkan gambaran

RSUD TARUTUNG Page 15


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

klinis pada janin, antara lain pembengkakan pada perut akibat terbentuknya cairan
berlebih dalam rongga perut (asites), pembengkakan kulit janin, penumpukan
cairan di dalam rongga dada atau rongga jantung, dan lain-lain. Akibat
penimbunan cairan yang berlebihan tersebut, maka tubuh janin akan
membengkak. Bahkan darahnya pun bisa tercampur air. Biasanya kalau sudah
demikian, janin tak akan tertolong lagi. Sebenarnya, hidrops fetalis merupakan
manifestasi dari bermacam penyakit. Bisa karena kelainan darah, rhesus, atau
kelainan genetik. Biasanya bila kasusnya hidrops fetalis, maka tak ada manfaatnya
kehamilan dipertahankan. Karena memang janinnya pasti mati. Sayangnya,
seringkali tidak dilakukan otopsi pada janin yang mati tersebut, sehingga tidak
bisa diketahui penyebab hidrops fetalis. Padahal dengan mengetahui penyebabnya
bisa untuk tindakan pencegahan pada kehamilan berikutnya.

2. Ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan janin

Terutama pada golongan darah A,B,O. Yang ksering terjadi antara golongan darah
anak A atau B dengan ibu bergolongan O atau sebaliknya." Sebab, pada saat
masih dalam kandungan, darah ibu dan janin akan saling mengalir lewat plasenta.
Bila darah janin tidak cocok dengan darah ibunya, maka ibu akan membentuk zat
antibodinya.

3. Gerakan sangat aktif

Gerakan bayi dalam rahim yang sangat berlebihan, terutama jika terjadi gerakan
satu arah saja. Karena gerakannya berlebihan, terlebih satu arah saja, maka tali
pusat yang menghubungkan janin dengan ibu akan terpelintir. Kalau tali pusat
terpelintir, maka pembuluh darah yang mengalirkan plasenta ke bayi jadi
tersumbat. Kalau janin sampai memberontak, yang ditandai gerakan "liar",
biasanya karena kebutuhannya ada yang tidak terpenuhi misalnya kekurangan
oksigen, atau makanan. Karena itu, harus segera dilakukan tindakan yang
mengarah pada pemenuhan kebutuhan janin. Kalau ibu punya riwayat sebelumnya
dengan janin meninggal, maka sebaiknya aktivitas ibu jangan berlebihan. Sebab,
dengan aktivitas berlebihan, maka gizi dan zat makanan hanya dikonsumsi ibunya
sendiri, sehingga janin relatif kekurangan.

RSUD TARUTUNG Page 16


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

4. Berbagai penyakit pada ibu hamil

Salah satu contohnya preeklampsia dan diabetes. Itulah mengapa pada ibu hamil
perlu dilakukan cardiotopografi (CTG) untuk melihat kesejahteraan janin dalam
rahim.

5. Kelainan kromosom

Bisa disebut penyakit bawaan, misalnya, kelainan genetik berat trisomy.


"Kematian janin akibat kelainan genetik biasanya baru terdeteksi saat kematian
sudah terjadi, yaitu dari otopsi bayi. Sebab, jarang sekali dilakukan pemeriksaan
kromosom saat janin masih dalam kandungan. Selain biayanya mahal, risikonya
juga tinggi. Karena harus mengambil air ketuban dari plasenta janin sehingga
berisiko besar terinfeksi, juga bisa lahir prematur. Kecuali kalau memang ada
keganjilan dalam kehamilan tersebut yang dicurigai sebagai kelainan kromosom.

6. Trauma saat hamil

Trauma bisa mengakibatkan terjadi solusio plasentae atau plasenta terlepas.


Trauma terjadi, misalnya, karena benturan pada perut, misalnya karena kecelakaan
atau pemukulan. Benturan ini bisa saja mengenai pembuluh darah di plasenta,
sehingga timbul perdarahan di plasenta atau plasenta lepas sebagian. Akhirnya
aliran darah ke bayi tidak ada

7. Infeksi pada ibu hamil

Ibu hamil sebaiknya menghindari berbagai infeksi, seperti infeksi akibat bakteri
maupun virus. Bahkan demam tinggi pada ibu hamil bisa menyebabkan janin tak
tahan akan panas tubuh ibunya.

8. Kelainan bawaan bayi

Kelainan bawaan pada bayi sendiri, seperti jantung atau paru-paru, bisa
mengakibatkan kematian di kandungan.5,7

9. Gawat janin

RSUD TARUTUNG Page 17


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

Bila air ketuban habis otomatis tali pusat terkompresi antara badan janin dengan
ibunya. Kondisi ini bisa mengakibatkan janin 'tercekik' karena suplai oksigen dari
ibu ke janin terhenti. Gejalanya dapat diketahui melalui cardiotopografi (CTG).
Mula-mula detak jantung janin kencang, lama-kelamaan malah menurun hingga di
bawah rata-rata.
10. Kehamilan lewat waktu (postdate)

Kehamilan lebih dari 42 minggu.Jika kehamilan telah lewat waktu, plasenta akan
mengalami penuaan sehingga fungsinya akan berkurang. Janin akan kekurangan
asupan nutrisi dan oksigen. Cairan ketuban bisa berubah menjadi sangat kental
dan hijau, akibatnya cairan dapat terhisap masuk ke dalam paru-paru janin. Hal ini
bisa dievaluasi melalui USG dengan color doppler sehingga bisa dilihat arus arteri
umbilikalis jantung ke janin. Jika demikian, maka kehamilan harus segera
dihentikan dengan cara diinduksi. Itulah perlunya taksiran kehamilan pada awal
kehamilan dan akhir kehamilan melalui USG.4

Bila terjadi hal-hal di atas, segera periksakan diri ke dokter. Bila terdapat infeksi,
maka akan diobati infeksinya. Tetapi, apabila keadaan sudah sangat parah, seringkali dokter
memutuskan agar janin segera dilahirkan atau lahir prematur guna menghindari terjadinya
kematian janin. Jika bayi sudah terlanjur meninggal saat masih dalam kandungan, maka
bayi harus segera dikeluarkan. Persalinan sebaiknya dilakukan secara normal agar tidak
terlalu berisiko bagi ibu. Tetapi bila ada penghalang, misal posisi bayi sungsang, ibu
mengalami preeklampsia, plasenta previa dan sebagainya, maka operasi cesar terpaksa
dilakukan. Janin yang meninggal sebaiknya jangan dibiarkan di dalam rahim lebih dari 2
minggu, sebab jika terlalu lama akan mempengaruhi faktor-faktor pembekuan darah Mibu.
Zat pembekuan darah atau fibrinogen bisa turun dan menyebabkan darah agak sulit
membeku. Bila ini terjadi, akan berakibat fatal pada saat ibu melahirkan. Jika fibrinogen
rendah, maka perdarahan yang terjadi pada proses persalinan akan sulit berhenti. Bisa-bisa
nyawa ibu tidak tertolong akibat perdarahan tersebut. ,4
Gambaran Klinis

 Ibu tidak merasakan gerakan jnin dalam beberapa hari atau gerakan janin
sangat berkurang

RSUD TARUTUNG Page 18


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

 Ibu merasakan perutnya tidak bertambah besar, bahkan bertambah kecil atau
kehamilan tidak seperti biasanya.
 Wanita belakangan ini merasa perutnya sring menjadi keras dan merasakan
sakit seperti mau melahirkan.
 tidak kelihatan gerakan-gerakan janin, yang biasanya dapat terlihat terutama
pada ibu yang kurus
 Penurunan atau terhentinya peningkatan bobot berat badan ibu
 Terhentinya perubahan payudara
 Baik memamakai setetoskop monoral maupun dengan Deptone tidak
terdengar DJJ
 Tinggi fundus uteri lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan ; tdak teraba
gerakan-gerakan janin
 Dengan palpasi yang teliti dapat dirasakan adanya krepitasi pada tulang kepala
janin.
 Reaksi kehamilan negatif

Diagnosis

Kematian jann Dalam Kandungan Ditegakkan berdasarkan 8,9

Anamnesa

 Ibu tidak merasakan gerakan jnin dalam beberaopa hari atau gerakan janin
sangat berkurang
 Ibu merasakan perutnya bertambah besar, bahkan bertambah kecil atau
kehamilan tidak seperti biasanya.
 Wanita belakangan ini merasa perutnya sring menjadi keras dan merasakan
sakit seperti mau melahirkan.

Pemerksaan Fisik

Inspeksi

 tidak kelhiatan gerakan-gerakan janin, yang biasanya dapat terlihat


terutama pada ibu yang kurus

RSUD TARUTUNG Page 19


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

 Penurunan atau terhentinya peningkatan bobot berat badan ibu


 Terhentinya perubahan payudara

Palpasi

 Tinggi fundus uteri lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan ; tdak
teraba gerakan-gerakan janin
 Dengan palpasi yang teliti dapat dirasakan adanya krepitasi pada tulang
kepala janin.

Auskultasi
 Baik memamakai setetoskop monoral maupun dengan Deptone tidak
akan terdengar DJJ
Pemeriksan penunjang
USG
 Tidak kelihatan denyut jantung janin dan gerakan-gerakan janin.
Rontgen abdomen
 Adanya akumulasi gas dalam jantung dan pembuluh darah besar janin
 Tanda nojoks ; adanya angulasi yang tajam tulang belakang janin
 Tanda spalding ; overlapping tulang-tulang kepala (sutura) janin
 Disintegrasi tulang janin bila ibu berdiri tegak
 Kepala janin kelihatan seperti kantong berisi benda padat.
 Kepala janin terkulai
Laboratorium
Reaksi kehamilan baru negatif setelah beberapa minggu janin mati
dalam kandungan.

RSUD TARUTUNG Page 20


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

Diagnosa Banding
1. Mssed abortion
Karena denyut jantung tidak terdengar,pembesaran uterus tidak bertambah dan
pergerakan janin tidak dirasakan tetapi pda KJDK dapat dirasakan krepitasi pada saat
palpasi sedangkan missed abortion tidak.
2. Kehamilan ektrauterin
Pada KJDK planotes negative sedangkan pada kehamilan ektrauterin positif
3. Mola hidatidosa
Memang DJJ dan gerakan janin tidak ada tetapi planotes positif malah HCG nya
tinggi sedangkan pada KJDK planotes negative
Penanganan
1. Bila disangka telah terjadi kematian janin dalam rahim tidak usah terburu-buru
bertindak, sebaiknya diobservasi dulu dalam 2-3 minggu untuk mencari kepastian
diagnosis.
2. Biasanya selama masih menunggu ini 70-90 % akan terjadi persalinan yang spontan.9
3. Jika persalinan tidak terjadi dalam 2 minggu, trombosit menurun dan serviks belum
matang, matangkan servik dengan misoprostol. Tepatkan misoprostol 25 mcg di
puncak vagina, dapat diulangi sesudah 6 jam. Jika tidak ada respon sesudah 2x 25
mcg isoprostol naikkan dosis menjadi 50 mcg setiap 6 jam.8
4. Bila setelah 3 minggu kematian janin dalam kandungan atau 1 minggu setelah
diagnosis. Partus belum mulai maka wanita harus dirawat agar dapat dilakukan
induksi persalinan

RSUD TARUTUNG Page 21


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

5. Induksi partus dapat dimulai dengan pemberian esterogen untuk mengurangi efek
progesteron atau langsung dengan pemberian oksitosin drip dengan atau tanpa
amniotomi.9

Pencegahan

Tips-tips yang sangat dianjurkan bagi Ibu hamil dalam masa pertumbuhan bayi di
dalam kandungan :

1. Kontrol teratur ke dokter untuk memeriksakan kehamilan. Bulan-bulan terakhir


kehamilan, kontrol harus dilakukan lebih sering lagi.

2. Hindari bahan atau zat-zat kimia yang yang menimbulkan keracunan seperti
insektisida, cat, bahan-bahan yang mengandung merkuri (air raksa) atau timah hitam.

3. Berhenti merokok atau menjadi perokok pasif, karena asap rokok akan membuat si
kecil lahir dengan berat badan yang kurang, kematian si kecil dalam kandungan atau
si kecil mudah jatuh sakit atau lambat dalam mempelajari sesuatu nantinya, dapat juga
menyebabkan keguguran.

4. Minumlah yang lebih banyak, terutama air putih. Cairan yang masuk berguna untuk
membantu peningkatan volume darah yang terjadi selama kehamilan. Minumlah
sedikitnya 6 – 8 gelas sehari, dapat berupa jus buah, susu, atau air putih biasa. Cara
mudah untuk melihat kecukupan cairan dalam tubuh ialah dengan melihat warna air
seni. Bila air seni, jernih seperti air putih atau hanya sedikit kuning, itu menunjukkan
cukup mengkonsumsi cairan.

5. Konsumsi makanan yang bergizi, untuk memenuhi kecukupan gizi untuk ibu dan si
kecil dalam kandungan. Makanan harus memenuhi 5 kelompok makanan utama: nasi
atau sumber karbohidrat lainnya, daging dan protein lainnya, sayuran, buah-buahan
dan susu. Kurangi makanan berlemak dan perbanyak makanan berserat

6. Konsumsi vitamin Asam Folat 400 mikrogram perhari, sebelum kehamilan hingga
beberapa bulan pertama dalam kehamilan. Hal ini berguna untuk mencegah cacat
tabung saraf dan tulang belakang pada si kecil. Asam Folat ini juga penting diperoleh

RSUD TARUTUNG Page 22


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

dari makanan yang mengandung Asam Folat seperti pada sereal, beras merah, jeruk,
sayuran hijau, kacang-kacangan, brokoli, dan lainnya.

7. Konsumsi juga tablet penambah darah, yaitu tablet yang mengandung zat Besi
sebanyak 30 miligram sehari selama masa kehamilan, atau sesuai yang dianjurkan
oleh dokter. Zat Besi ini berguna untuk mencegah terjadinya anemia pada saat
kehamilan, yang dapat menyebabkan terjadinya risiko untuk terjadinya perdarahan
saat persalinan.
Sebenarnya semua wanita yang berusia subur, sebaiknya mengkonsumsi makanan
yang mengandung banyak Zat besi.

8. Cuci tangan sesering mungkin, terutama setelah memegang daging mentah pada saat
memasak atau setelah menggunakan kamar kecil. Karena dengan cuci tangan akan
mencegah penyebaran kuman dan virus yang dapat menyebakan penyakit.

9. Kenali keadaan diri sendiri. Bila ada tanda atau gejala yang tidak biasanya seperti
nyeri, perdarahan vagina, merembesnya air ketuban, pusing, pingsan, nafas menjadi
pendek, gemetar, nadi menjadi cepat, mual dan muntah, pembengkakan pada sendi,
tidak merasakan pergerakan janin, dan gejala atau tanda lainnya, konsultasikanlah
dengan dokter .

10. Berhati-hatilah dalam mengkonsumsi obat-obatan termasuk juga obat-obat tradisional.


Termasuk juga alkohol dan kafein. Kafein yang ada pada teh, kopi, minuman ringan
dan coklat perlu juga dibatasi.

11. Obat-obatan yang sering diminum sebelum hamil, misalnyaobat-obatan untuk


hipertensi, epilepsi, asma atau kencing manis, perlu dikonsultasikan kembali dengan
dokter Anda. ini aman digunakan dalam kehamilan

12. Obat-obatan yang dijual bebas seperti untuk mengatasi flu dan batuk, mungkin dapat
membahayakan janin dalam kandungan. Oleh sebab itu, konsultasikanlah dulu dengan
dokter sebelum meminumnya.

13. Bergabung dalam kelas untuk ibu hamil seperti kelas senam hamil.
Selain dapat mengambil manfaat dari kelas tersebut, calon-calon ibu juga dapat
membagi pengalaman dan menambah pengetahuan dengan sesama calon ibu lainnya.

RSUD TARUTUNG Page 23


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

14. Tetaplah beraktifitas karena akan baik untuk sang ibu maupun sang calon bayi.
Olahraga yang biasanya aman untuk ibu hamil seperti berjalan, berolahraga,
bersepeda statis. Tapi ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum
memulainya.

15. Makanlah dalam porsi kecil tapi sering, sekitar 5 – 6 kali perhari. Ini jauh lebih baik
daripada makan dalam 3 porsi besar sehari. Pola makan dengan porsi kecil yang lebih
sering, dapat mengurangi mual-muntah di pagi hari dan nyeri lambung. Hindarilah
makanan yang dapat membuat lambung nyeri, walaupun menyukainya. Gantilah
dengan makanan yang lebih bergizi.

16. Hindari mandi atau berendam dengan air panas saat hamil. Karena panas yang tinggi
dapat membahayakan kehamilan.

17. Hindarilah daging yang belum dimasak atau yang dimasak kurang matang, cucilah
tangan setelah memegang hewan peliharaan atau berkebun. Ini untuk mencegah
terjangkit parasit toksoplasma yang menyebabkan penyakit toksoplasmosis, yang
dapat membahayakan janin dalam kandungan.

18. Karena ukuran rahim yang semakin besar, seiring dengan kurang efisiennya fungsi
ginjal akibat kehamilan, dapat menyebabkan ibu lebih sering buang air kecil. Dapat
juga terjadi keluar air seni saat bersin, batuk atau ketawa. Ini disebabkan karena
adanya tekanan rahim pada kandung kemih, yang sering terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan. Jika buang air kecil disertai rasa panas, nyeri dan lebih sering,
periksakanlah ke dokter.

19. Berat badan yang berlebihan atau kurang selama kehamilan dapat menyebabkan
masalah bagi si kecil yang masih dalam kandungan. Janganlah melakukan diet selama
hamil untuk menurunkan berat badan yang berlebih sebelum berkonsultasi dengan
dokter.

20. Melakukan vaksinasi untuk kehamilan. Tanyakanlah pada dokter mengenai hal ini,
kapan sebaiknya vaksinasi diberikan.

21. Hindari pemeriksaan dengan sinar X (ronsen). Jelaskan pada dokter bila Anda sedang
hamil bila dokter meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan itu.

RSUD TARUTUNG Page 24


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

22. Istirahatlah yang cukup. Pada saat beristirahat sebaiknya berbaring ke samping,
terutama ke sisi kiri bila sesuai saran dokter. Posisi ini akan memberikan sirkulasi
darah terbaik untuk sang janindan dapat mengurangi pembengkakan pada tungkai
kaki.

Komplikasi

Kematian janin dalam kandungan 3-4 minggu, biasanya tidak memvbahayakan ibu.
Setelah lewat 4 minggu maka kemungkinan terjadinya kelainan darah (hipofibrinogenemia)
akan lebih besar karena itu pemeriksaan pembekuan darah harus dilakukan setiap minggu
selah diagnosis ditegakkan. Bila terjdai hipofibrinogenemia bahayanya adalah perdarahan
postpartum. Terapinya adalah dengan pemberian darah segar atau pemberian fibrinogen.
Resiko yang perlu ditangani adalah koagulasi intravaskuler (DIC). Koagulasi intravaskuler
yang mungkin terjadi yaitu protombin, partial protombin, fibrinogen dan platelet yang
dimonitor tiap minggu. Bila hasil tes tetap pada rentang normal dapat dilakukan penantian
kelahiran spontan. Bila platelet fibrinogen menurun dan atau peningkatan protombin dan
partial protombin, konsultasi dengan dokter untuk melakukan induksi kelahiran.selain itu
maka komplikasi yang lain adalah:
Trauma emosional yang berat terjadi bila waktu antara kematian janin
dan persalinan cukup bulan.
Dapat terjadi infeksi bila ketuban pecah.
Dapat terjadi koagulasi bila kematian janin berlangsung > 2 minggu. 8.9

DAFTAR PUSTAKA

1. Moctar,rustam.Sinopsis Obstetri,EGC,Jakarta,1998

2. Prawirobihardjo,sarwono,1999,Ilmu Kebidanan, edisi kedua,yayasan bina pustaka,

Jakarta

3. Taber Ben-Zion,Kedaruratan Obstetric dan Ginekologi,EGC,Jakarta,1994

4. http://cpddokter.com/home/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=938

RSUD TARUTUNG Page 25


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

5. http://obstetriginekologi.com/penyakit-penyakit-yang-dapat-mempengaruhi-

kehamilan

6. http://obstetriginekologi.com/perkembangan-janin-dalam-kandungan

7. http://www.anak-ibu.com/panduan/tanda-tanda-dan-dampak-kematian-janin-di-

kandungan

8. http://www.google.co.id/imgres?

imgurl=http://www.pathguy.com/lectures/hydrops.jpg&imgrefurl=http://dokterrosfant

y.blogspot.com/2009/07/kematian-janin-dalam-kandungan-iufd.html

9. http://www.medical-journal.co.cc/2010/02/kematian-janin-dalam-kandungan.html

STATUS PASIEN
ANAMNESA PRIBADI

Nama : Ny. Lailum Zuraidah

Umur : 31 Tahun

Pekerjaan : IRT

RSUD TARUTUNG Page 26


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

Agama : Islam

Suku/bangsa : BMelayu/Indonesia

Pendidikan : SLTA

Alamat : Jl.GUnung Bendahara LK VII

Nama Suami : Walidi

Tgl. Masuk :22 Maret 2011 pukul 12:00 Wib

ANAMNESA PENYAKIT

KU : Perdarahan pervagina

Telaah : Os datang ke RSUD.DR.R.M.DJOELHAM dengan keluhan keluar


darah dari vagina berwarna coklat kemerah-merahan, berupa flak-flak (+) ,
satu kali ganti duk lebih kurang 10 cc.,Hal ini dialami os lebih kurang 1
minggu yang lalu, os juga mengaku perutnya keras (+) seperti mau
melahirkan,gerakan janin tidak dirasakan lagi selama 5 har ini sebelumnya
gerakannya sangat kuat sekali,os mengaku 2 minggu sebelum keluar darah os
sempat demam selama 5 hari tetapi sekarang sudah sembuh tidak demam lagi.
Satu hari sebelum kerumah sakit os sempat ke puskesmas dan dilakukan tes
urin hasilnya negative.

Riwayat mentruasi sebelumnya:

Menarche : 14 Tahun
Siklus : 28 hari
Banyak : 2 kali ganti duk
Lamanya : 7 hari
HPHT : 20 September 2010
TTP : 27 Juni2011

Riwayat persalinan:

Perempuan, Aterem,PSP, Bidan, 3500 gr, Hidup 3 tahun


Hamil ini dengan Kematian janin Dalam Kandungan

RSUD TARUTUNG Page 27


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

RPT : (-)

RPO : (-)

PEMERIKSAAN FISIK

Status Present

1. Keadaan Umum

Sensorium : Compos Mentis

Tekanan darah : 110/80mmHg

Respirasi Rate : 20x/menit

Heart Rate : 80x/menit

Suhu : 36,5 0 C

2. Keadaan Penyakit

Anemia : (-)

Sianosis : (-)

Dyspnoe : (-)

Ikterus : (-)

Edema : (-)

Status Lokalisata

1. Kepala

Mata : conjungtiva palpebra superior pucat (-/-)

Telinga : dbn

Hidung : dbn

Leher : pembesaran kelenjar getah brning (-/-)

RSUD TARUTUNG Page 28


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

2. Thorax

Inspeksi : simetris

Palpasi : Sterm fremitus kanan dan kiri sama

Perkusi : Sonor (+/+)

Auskultasi : Vesikuler (+/+),suara tambahan (-/-)

3. Abdomen

Inspeksi : Abdomen sudah tampak membesar,striae gravidarum (+),


bekas operasi (-),

Palpasi : Hati tidak teraba, Lien tidak teraba, nyeri tekan abdomen (+)

Perkusi : Timpani

Auskultasi : Peristaltic usus normal

4. Ektremitas

Superior : dbn

Inferior : dbn

Status Obstetri dan Ginekologi

1. Abdomen

Inspeksi : Abdomen sudah tampak membesar, striae gravidarum (+),


bekas operasi (-)

Palpasi : Fundus uteri teraba 2 jari diatas pusat, nyeri tekan abdomen
(+),gerakan janin (-),krepitasi (+),HIS (+)

Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan

Auskultasi : Tidak terdengar denyut jantung janin dengan menggunakan


monoral dan doppler

2. Genetalia Ekterna

RSUD TARUTUNG Page 29


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

Inspeksi :Perdarahan (+),Massa (-),Lesi (-),Udem (-)


3. Genetalia Interna
Inspeksi : Tampak kepala di vulva
Vaginal Thoucer :Ada pembukaan 2 cm

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. USG
Dilakukan pada tanggal 18 Maret 2011 (dilakukan 3 hari sebelum kerumah sakit)
hasilnya adalah :
 Janin tunggal
 DJJ (-)
 Gerak (-)
 Usia kehamilan 16-18 minggu

Kesan Kematian janin dalam kandungan (IUFD)

2. Laboratorium
Dilakukan pada tanggal 18 Maret 2011 (dilakukan 3 hari sebelum kerumah sakit)
Darah rutin :
Hb : 13,6 gr/dl
Leukosit : 8000 mm3
Hematokrit : 37,4%
Trombosit : 223.000 mm3
Bleeding Time :3 menit
Cloting Time :9 menit
Golongan Darah : “O”
Urin rutin : Negatif
Planotest : Negatif

RSUD TARUTUNG Page 30


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

RESUME

ANEMNESA

KU : Perdarahan pervagina

Telaah : Os datang ke RSUD.DR.R.M.DJOELHAM dengan keluhan keluar


darah dari vagina berwarna coklat kemerah-merahan, berupa flak-flak (+) ,
satu kali ganti duk lebih kurang 10 cc.,Hal ini dialami os lebih kurang 1
minggu yang lalu, os juga mengaku perutnya keras (+) seperti mau
melahirkan,gerakan janin tidak dirasakan lagi selama 5 har ini sebelumnya
gerakannya sangat kuat sekali,os mengaku 2 minggu sebelum keluar darah os
sempat demam selama 5 hari tetapi sekarang sudah sembuh tidak demam lagi.
Satu hari sebelum kerumah sakit os sempat ke puskesmas dan dilakukan tes
urin hasilnya negative.

PEMERIKSAAN FISKIK

Status Lokalisata

1. Abdomen

RSUD TARUTUNG Page 31


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

Inspeksi : Abdomen sudah tampak membesar,striae gravidarum (+)

Palpasi : Nyeri tekan abdomen (+)

Status Obstetri dan Ginekologi

1. Abdomen

Inspeksi : Abdomen sudah tampak membesar, striae gravidarum (+)

Palpasi : Fundus uteri teraba 2 jari diatas pusat, nyeri tekan abdomen
(+),gerakan janin (-),krepitasi (+),HIS (+)

Auskultasi : Tidak terdengar denyut jantung janin dengan menggunakan


monoral dan doppler

2. Genetalia Ekterna
Inspeksi :Perdarahan (+)
3. Genetalia Interna
Inspeksi :Tampak kepala di vulva
Vaginal Thoucer :Ada pembukaan 2 cm

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. USG
Dilakukan pada tanggal 18 Maret 2011 (dilakukan 3 hari sebelum kerumah sakit)
hasilnya adalah :
 Janin tunggal
 DJJ (-)
 Gerak (-)
 Usia kehamilan 16-18 minggu

Kesan Kematian janin dalam kandungan (IUFD)

2. Laboratorium
Dilakukan pada tanggal 18 Maret 2011 (dilakukan 3 hari sebelum kerumah sakit)
Darah rutin normal
Cloting Time :9 menit
Golongan Darah : “O”

RSUD TARUTUNG Page 32


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

Urin rutin : Negatif


Planotest : Negatif

DIAGNOSA BANDING

 Missed abortion
 Mola hidatidosa
 Kehamilan ektrauterin

DIAGNOSA KERJA

 IUFD + SG + KDR ( 26-27 minggu) + JT

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 gtt/ menit


- Cytotek 3x1
- Ciprofloksasin 500 mg 3x1
- Diet MB

RENCANA

- Kurretage

LAPORAN KURRETAGE

Dilakukan pada tanggal 22 Maret 2011 pukul 22:45 wib

Operator :Dr.Herizal sp.OG

- Ibu dalam posisi litotomi


- Operator melakukan teknik sterilisasi
- Dilakukan anestesi local sebelumnya infuse terpasang baik
- Dilakukan hygiene vulva
- Vagina dibuka denghan menggunakan inspekulo sehingga tampak darah dan mulut
rahim dijepit dengan menggunakan cunam cervik
- Dimasukkan sonde uterus untuk menentukan kedalamam uterus

RSUD TARUTUNG Page 33


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

- Setelah sonde uterus dikeluarkan maka dimasukkan alat untuk mengikis konsepsi
yang ada dalam janin
- Setelah uterus bersih dikikis maka inspekulo dikeluarkan dan dikasih betadin
Kesan :Bersih

TERAPI POST KURRETAGE

- IVFD RL + 1 ampul pytogin 20 gtt/ menit


- Ciproflaksasin 500 mg 3x1
- Asam Mefenamat 500 mg 3x1
- Metronidazol 500 mg 3x1
- Viferron 1 x 1
- Diet MB

RSUD TARUTUNG Page 34


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

FOLLOW UP

FOLLOW UP Tgl 22 Maret 2011 pukul Tgl 22 Maret 2011 pukul Tgl 23 Maret 2011
14:00 Wib 23:00 Wib pukul 06:00 Wib
KU Baik, kontraksi uterus Baik,kontraksi uterus Baik,kontraksi uterus
baik baik baik
Kesadaran CM CM CM
Keluhan -Perdarahan pervagina -Nyeri bekas kurret(+) -Nyeri bekas kurret(+)
(+) 10 cc -Perdarahan pervagina -Perdarahan
-Mules (+) (+) 5 cc pervagina (+) 5 cc
-TFU 3 jari dibawah -TFU 3 jari dibawah
pusat pusat

Vital Sign TD :120/70 mmhg TD :120/70 mmHg TD :120/80 mmHg


RR :24x/i RR :20x/i RR :24x/i
HR :80x/i HR :84x/i HR :88x/i
T :36,5 0 C T : 37,2 0 C T : 36,5 0 C
Terapi -IVFD RL 20 gtt/ menit -IVFD RL + 1 ampul -IVFD RL + 1 ampul
-Cytotek 3x1 pytogin 20 gtt/ menit pytogin 20 gtt/ menit
-Ciprofloksasin 500 mg -Ciproflaksasin 500 mg -Ciproflaksasin 500
3x1 3x1 mg 3x1
-MB -Asam Mefenamat 500 -Asam Mefenamat
mg 3x1 500 mg 3x1
-Metronidazol 500 mg -Metronidazol 500 mg
3x1 3x1
-Viferron 1 x 1 -Viferron 1 x 1
-Diet MB -Diet MB

KESIMPULAN

 Bayi lahir spontan pada pukul 22:35 wib

RSUD TARUTUNG Page 35


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

 Berat badan 300 gr, panjang badan 10 cm


 Jenis kelamin belum tampak
 Kurretage dilakukan setelah bayi lahir tepatnya pada pukul 22:45wib
 Pada tanggal 23 Maret 2011 pukul 11:00 wib Pasien PBJ
 Terapi PBJ adalah
Ciprofloksasin 500 mg 3x1
Asam Mefenamat 500 mg 3x1
Metronidazol 500 mg 3x1
Viferron 1x1
 Pasien pulang dalam kondisi sehat

RSUD TARUTUNG Page 36


Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2019

RSUD TARUTUNG Page 37

Anda mungkin juga menyukai