VAKSINOLOGI DASAR
PELATIHAN
SATGAS IMUNISASI VAKSINOLOGI DASAR
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA
Cakupan
Imunisasi > 80%
Herd immunity
(kekebalan komunitas)
Mengapa Jadwal Vaksinasi harus diatur?
Umur
Cara pemberian Rantai vaksin
Interval Safety injection
Imunisasi ulangan Pencacatan KIPI
(booster)
Faktor-faktor
yang Perlu Dipertimbangkan
• Antibodi maternal
• Respons antibodi
• Indikasi kontra
• Jenis vaksin
• Cara & dosis vaksin
• Keadaan khusus
– Bayi lahir kurang bulan
– Imunokompromais (defisiensi imun)
Pengaruh Antibodi Maternal
(Contoh antibodi anti campak)
Kadar Antibodimaternal
(imunisasi pasif) Vaksinasi Ambang antibodi
antibodi
(Imunisasi aktif) pencegahan
Endemisitas
Karier kronik
Transmisi maternal
Penularan Virus Hepatitis B
Penting
Jarak HepB-1 & HepB-2: 4-8 minggu (terbaik 4 mgg)
Jarak HepB-2 & HepB-3: 2-12 bln (terbaik 5 bulan)
Imunisasi Hepatitis B pada bayi BB< 2000g
Imunisasi Hepatitis B bayi BB <2000gram
Polio
(OPV = oral polio vaccine)
Niger
Nigeria
Endemic countries
Re-established transmission countries
In HQ as of 4 May 2005
Case or outbreak following importation
Melnick J. Bull Who 1978;56:21-38
DTwP (whole pertussis) atau
DTaP (acelluler pertussis)
Chi square p p p p
Fisher’s exact <0.0001 <0.0006 <0.0003 <0.013
test
• Data
– umur 10-12 th : 50% titer antibodi di atas
ambang pencegahan
– umur 5-7 th : 29,3% pernah menderita
campak walaupun pernah diimunisasi
• BIAS: ulangan campak saat masuk SD
• Program: reduksi campak
Cakupan Campak Harus Tetap Tinggi
Sepanjang Masa
Follow-up (periodik)
Umur 1-4 tahun, tiap 4 tahun
Mempertahankan pemutusan transmisi
PAHO
Reported measles cases by month
Cuba, 1971-1998
Reported cases (thousands) M-M-R vaccine coverage (%)
6 100
5
80
Keep-up
vaccination
4
60
3
Catch-up Follow-up 40
2 vaccination vaccination
20
1
0 0
1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998
550,000
Constant routine
500,000 “Catch-up” + Constant routine
450,000
400,000
350,000
300,000
Strengthen routine only
250,000
100,000
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
• Conjugate polysaccharide
• Diberikan sejak umur 2-4-6 bl, ulangan
pada 18 bulan
• Kombinasi (DTaP/Hib atau DTwP/Hib)
• Dapat tukar menular (interchangeability)
– dengan pabrik lain (apabila isi antigen
sama)
– vaksin monovalen dengan kombinasi
Vaksin Hib
4 existing vaccines
OMP
PRP D D D D PRP
C C
T T T PRP
Hboc PRP
CRM 197 C
Hepatitis A
Populasi target
Anak sehat, imunokompromais, kontak dalam 72 jam
Vaksin Influenza
Cara pemberian
vaksin influenza diberikan secara intramuskular pada
paha anterolateral atau deltoid
Dosis vaksin
Umur 6-35 bulan : 0,25ml
Umur 3 tahun : 0,5 ml
Umur kurang dari 9 tahun : harus mendapat 2 dosis dengan
interval minimal 4 minggu.
Umur dosis
Imunisasi dasar Dosis ulangan*
pertama
2- 6 bulan 3 dosis, interval 6-8 mgg 1 dosis, 12-15 bln
7-11 bulan 2 dosis, interval 6-8 mgg 1 dosis, 12-15 bln
12-23 bulan 2 dosis, interval 6-8 mgg
24 bulan 1 dosis
•Dosis ulangan diberikan minimal 6-8 minggu setelah dosis terakhir dari imunisasi
dasar (dikutip dari AAP, Committee on Infectious Diseases 2006)
•Pada umur < 12 bulan, vaksin dapat diberikan dengan interval minimum antara 2
dosis adalah 4 minggu (CDC edisi ke-7 tahun 2005)
Vaksin PCV
Kelompok umur 24 bulan-59 bulan dengan risiko tinggi
Juni 2006:
1. Tetravalen
(HPV type 6, 11, 16, dan 18)
2. Bivalen (HPV type 16 dan 18 )
•Vaksin HPV : Sebelum aktivitas seksual
•Indonesia : 10 tahun
Keuntungan Kerugian
• Mengurangi • Menurunkan respons imun
– jumlah suntikan, tiap antigen
– jumlah kunjungan, • Jadwal harus disesuaikan
– ketidaknyamaan bayi/ • Mempengaruhi suplai &
dokter harga vaksin
• Memudahkan • Menambah ruang
– mengejar imunisasi yg penyimpanan
tertunda, • Dapat membingungkan
– menambah vaksin baru perawat dalam membantu
dalam jadwal dokter
• Mengurangi pengadaan
• Mengurangi kunjungan
semprit
dokter
Imunisasi sesuai Kelompok Umur