Anda di halaman 1dari 15

OSTEOMIELITIS

OLEH:
PUTRI JUSTICARICI N
(1102014213)

PEMBIMBING:
D R . A B I D I N , S P. O T
DEFINISI
suatu proses inflamasi akut ataupun kronis dari tulang dan struktur-struktur disekitarnya
akibat infeksi dari kuman-kuman piogenik

ETIOLOGI
Paling sering disebabkan oleh kuman Staphylococcus aureus (89-90%)
Osteomielitis hematogenus akut Osteomielitis langsung

 Bayi baru lahir (kurang dari 4 bulan): S.  Umumnya disebabkan oleh S. Aureus, spesies


Aureus, Enterobacter, dan kelompok Streptococcus α enterobacter, dan spesies pseudomonas.
dan β.  Tusukan melalui separtu atletik : s. aureus dan
 Anak-anak (usia 4 bulan sampai 4 spesies pseudomonas.
tahun): Streptococcus α dan  Penyakit sel sabit : staphylococcus dan
β, Haemophilus influenzae, dan Enterobacter. salmonella.
 Remaja (usia 4 tahun
sampai dewasa): S. aureus (80%), kelompok
Streptococcus α, H influenzae, dan Enterobacter
 Dewasa: S. aureusdan kadang-
PATOGENESIS
Tulang yang normal sangat tahan terhadap infeksi, yang hanya bisa terjadi sebagian besar
diakibatkan oleh inokulum, trauma, atau adanya benda  asing.
Kuman bisa masuk tulang dengan berbagai cara, termasuk beberapa cara dibawah ini :

Kuman di bagian lain dari tubuh misalnya, dari pneumonia


Melalui aliran atau infeksi saluran kemih  dapat masuk melalui aliran darah ke
tempat yang melemah di tulang. Pada anak-
darah anak, osteomielitis paling umum terjadi di daerah yang lebih
lembut, yang disebut lempeng pertumbuhan,di kedua
ujung tulang panjang pada lengan dan kaki.

Luka tusukan yang parah dapat membawa kuman jauh di


Dari infeksi di
dalam tubuh. Jika luka terinfeksi, kuman dapat
dekatnya menyebar ke tulang di dekatnya.

Hal ini dapat terjadi jika terjadi fraktur sehingga terjadi kontak


Kontaminasi langsung tulang yang fraktur dengan dunia luar sehingga dapat
langsung terjadi kontaminasi langsung. Selain itu juga dapat terjadi selama
operasi untuk mengganti sendi atau memperbaiki fraktur.
KLASIFIKASI
Cierny-Mader
Waldvogel mengembangkan staging
mengkategorisasikan osteomielitis berdasarkan
infeksi muskuloskeletal penyebaran anatomis
berdasarkan etiologi dari infeksi dan status
dan kronisitasnya fisiologis dari
penderitanya

Osteomielitis akut : 7-14 hari. Stadium 1 : medular


Osteomielitis subakut: 14 hari sampai 3 Stadium 2 : korteks superfisial
bulan. Stadium 3 : medular dan kortikal yang
Osteomielitis kronik: Lebih dari 3 bulan. terlokalisasi
Stadium 4 : medular dan kortikal difus
OSTEOMIELITIS HEMATOGENIK AKUT
 Biasanya terjadi pada tulang yang sedang tumbuh.
 Penyakit ini disebut sebagai osteomielitis primer karena kuman penyebab infeksi masuk ke tubuh secara
langsung dari infeksi lokal di daerah orofaring, telinga, gigi, atau kulit secara hematogen.
 Berbeda dengan osteomielitis sekunder berasal dari infeksi kronik jaringan yang lebih superfisial seperti
ulkus dekubitum, ulkus morbus hensen ulkus tropikum, akibat fraktur terbuka yang mengalami
infeksi berkepanjangan, atau dari infeksi akibat pemasangan protesis sendi.
 Lokasi infeksi tersering adalah di daerah metafisis tulang panjang femur, tibia, humerus, radius, ulna dan
fibula.
Bila terapi tidak memadai, Sekuester meninggalkan
Pada awalnya terjadi fokus osteolisis akan terus rongga yang secara
inflamasi kecil di daerah berlangsung sehingga perlahan membentuk
metafisis tulang panjang. kuman dapat menyebar dinding tulang baru yang
keluar ke sendi dan terus menguat untuk
sirkulasi sistemik dan mempertahankan
Jaringan tulang tidak menyebabkan sepsis. biomekanika tulang.
dapat meregang, maka
proses inflamasi akan
Penyebaran ke arah dalam
menyebabkan
akan menyebabkan infeksi Rongga
peningkatan tekanan
medula dan dapat terjadi ditengah
intraoseus yang
abses yang akan mencari tulang ini
menghalangi aliran darah
jalan keluar sehingga disebut
lebih lanjut.
membentuk fistel. involukrum.

Bagian tulang yang


jaringan tulang mati akan terlepas
tersebut mengalami dari tulang yang
iskemi dan nekrosis. hidup dan disebut
sebagai sekuester.
Osteomielitis hematogenus tulang panjang
Demam yang memiliki onset tiba-tiba tinggi (demam hanya terdapat dalam 50% dari
osteomielitis pada neonates)
Kelelahan
Rasa tidak nyaman
Irritabilitas
Keterbatasan gerak (pseudoparalisis anggota badan pada neonates)
Edema lokal, eritema dan nyeri.

Osteomielitis hematogenus vertebral


 Onset cepat
 Adanya riwayat episode bakterimia akut
 Diduga berhubungan dengan insufisiensi pembuluh darah disampingnya
 Edema lokal, eritema dan nyeri
 Kegagalan pada anak-anak untuk berdiri secara normal.
OSTEOMIELITIS SUB AKUT
 Infeksi ini biasanya disebabkan oleh organisme dengan virulensi rendah dan tidak
memiliki gejala.

 Osteomielitis subakut memiliki gambaran radiologis yang merupakan kombinasi dari


gambaran akut dan kronis. Seperti osteomielitis akut, maka ditemukan adanya osteolisis
dan elevasi periosteal. Seperti osteomielitis kronik, maka ditemukan adanya zona
sirkumferensial tulang yang sklerotik.
 Apabila osteomielitis subakut mengenai diafisis tulang panjang, maka akan sulit
membedakannya dengan Histiositosis Langerhans’ atau Ewing’s Sarcoma.
 Terdapat “Brodie Abses” Bentuk lokal osteomielitis subakut, dan sering disebabkan oleh
Staphylococcus aureus. Insiden tertinggi (sekitar 40%), Abses, biasanya terlokalisasi di
metaphysis dari tibia atau tulang paha, dan dikelilingi oleh sclerosis reaktif. jarang
terlokalisir
OSTEOMIELITIS KRONIK
 Osteomielitis kronis merupakan hasil dari osteomielitis akut dan subakut yang tidak
diobati.
 Kondisi ini dapat terjadi secara hematogen, iatrogenik, atau akibat dari trauma tembus.
 Infeksi kronis seringkali berhubungan dengan implan logam ortopedi yang digunakan
untuk mereposisi tulang. Inokulasi langsung intraoperatif atau perkembangan hematogenik dari
logam atau permukaan tulang mati merupakan tempat perkembangan bakteri yang baik karena
dapat melindunginya dari leukosit dan antibiotik. (Pada hal ini, pengangkatan implan dan
tulang mati tersebut harus dilakukan untuk mencegah infeksi lebih jauh lagi. Gejala klinisnya
dapat berupa ulkus yang tidak kunjung sembuh, adanya drainase pus atau fistel, malaise,
dan fatigue
 Pemeriksaan rongent memperlihatkan gambaran sekuester dan penulangan baru.
PEMERIKSAAN FISIK
Pada pemeriksaan fisik didapatkan :
• Demam (terdapat pada 50% dari neonates)
• Edema
• Teraba hangat
• Fluktuasi
• Penurunan dalam penggunaan ekstremitas (misalnya ketidakmampuan
dalam berjalan jika tungkai bawah yang terlibat atau terdapat
pseudoparalisis anggota badan pada neonatus).
• Kegagalan pada anak-anak untuk berdiri secara normal.
• Drainase saluran sinus (biasanya ditamukan pada stadium lanjut atau jika
terjadi infeksi kronis).
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan
Kultur Foto polos
darah lengkap

Ultrasound Radionuklir CT Scan

MRI
TERAPI
SESUAI GAMBARAN RONTGEN DAN HASIL KULTUR
1. Bila ada fistel dan reaksi periosteal : beri antibiotik sesuai kultur dan di
tunggu sampai 1 minggu, bila tidak ada reaksi, baru lakukan tindakan
operasi berupa debridement + guttering (buat parit di daerah tibia,
kerok sumsum tulang, irigasi lalu beri antibiotik). Reaksi periosteal dilihat
dari keluar atau tidaknya discharge, hasil lab LED, leukosit dan keluhan
pasien.
2. Bila ada squester / involucrum : Langsung berikan antibiotik sesuai
kultur, debridement + squestrectomy lalu fiksasi luar.
3. Bila ada fratur patologis : berikan antibiotik sesuai kultur, debridement +
fiksasi luar (traksi + gips)
4. Bila sudah metaplasia : beri antibiotik sesuai kultur, debridement + eksisi
luas / amputasi
DIAGNOSIS BANDING
Histiocytosis
Ewing
Osteomielitis sel
Sarkoma
Langerhans
• Jaringan • Tidak terlihat • Jaringan
lunak terjadi secara lunaknya
pembengkak signifikan terlihat
an yang pembengkak sebuah
difus an jaringan massa
• 4-6 minggu lunak atau • 4-6 bulan
untuk massa untuk
menghancur • 7-10 hari menghancur
kan tulang untuk kan tulang
menghancur
kan tulang
KOMPLIKASI
• Kematian tulang (osteonekrosis)
• Infeksi pada tulang dapat menghambat sirkulasi darah dalam tulang, menyebabkan kematian
tulang. Jika terjadi nekrosis pada area yang luas, kemungkinan harus diamputasi untuk
mencegah terjadinya penyebaran infeksi.
• Arthritis septic
• Dalam beberapa kasus, infeksi dalam tuolang bias menyebar ke dalam sendi di dekatnya.
• Gangguan pertumbuhan
• Pada anak-anak lokasi paling sering terjadi osteomielitis adalah pada daerah yang lembut,
yang disebut lempeng epifisis, di kedua ujung tulang panjang pada lengan dan kaki.
Pertumbuhan normal dapat terganggu pada tulang yang terinfeksi.
• Kanker kulit
• Jika osteomielitis menyebabkan timbulnya luka terbuka yang menyebabkan keluarnya nanah,
maka kulit disekitarnya berisiko tinggi terkeba karsinoma sel skuamosa.
• Dalam kepustakaan lain, disebutkan bahwa osteomielitis juga dapat menimbulkan komplikasi
berikut ini:
 Abses tulang
 Bakteremia
 Fraktur

Anda mungkin juga menyukai