Pembimbing:
dr. Sholeh, Sp. S
Disusun Oleh:
Prahasta Listiyaning Renny
112019112
Disusun oleh:
Prahasta Listiyaning Renny
112019112
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas nikmat yang diberikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Referat dengan judul “Hernia Nukleus
Pulposus”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan
Klinik di Stase Ilmu Penyakit Saraf. Dalam kesempatan kali ini, penulis mengucapkan
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan
penyelesaian makalah ini, terutama kepada dr. Sholeh, Sp.S selaku pembimbing atas
pengarahannya selama penulis belajar dalam Kepaniteraan Klinik. Dan kepada para dokter
dan staff Ilmu Penyakit Saraf RSAU Dr. Esnawan Antariksa, serta rekan-rekan seperjuangan
dalam Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf. Penulis sangat terbuka dalam menerima
kritik dan saran karena penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.
Penulis
2
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UKRIDA
LEMBAR PENILAIAN
Nama Prahasta Listiyaning Renny
NIM 112019112
Tanggal 8 April 2021
Judul kasus Hernia Nukleus Pulposus
Skor
Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5
Pengumpulan data
Analisa masalah
Penguasaan teori
Referensi
Pengambilan keputusan klinis
Cara penyajian
Bentuk laporan
Total
Nilai %= (Total/35)x100%
Keterangan : 1 = sangat kurang (20%), 2 = kurang (40%), 3 = sedang (60%), 4 = baik (80%),
dan 5 =sangat baik (100%)
Komentar penilai
Nama Penilai
Paraf/Stempel
3
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak orang pernah menderita akibat mengalami nyeri pada leher, bahu, dan lengan.
Nyeri tumpul maupun tajam yang bersifat menjalar dari leher hingga ke lengan dan jari, dan
kadang juga disertai dengan rasa tebal dan kesemutan. Bahkan pada beberapa kasus dapat
terjadi gangguan motorik ekstremitas bawah. Gejala-gejala tersebut sering disebut dengan
nyeri radix cervical (Radicular Cervical Pain) yang paling sering disebabkan oleh herniasi
diskus intervertebralis cervicalis sehingga menekan radix (akar saraf) pada cervical dan
menyebabkan nyeri pada daerah yang dipersarafi radix tersebut. Keadaan ini disebut sebagai
HNP cervicalis dapat terjadi akibat proses degeneratif maupun trauma yang mencederai
vertebra cervicalis. Proses degeneratif dan trauma ini menyebabkan perubahan pada struktur
cervicalis, sehingga fungsinya sebagai penahan tekanan (shock absorbers) terganggu dan
menyebabkan substansi diskus keluar (herniasi) hingga menekan radix saraf bahkan medula
HNP secara umum dapat terjadi pada semua columna vertebralis, dari cervical hingga
lumbal. HNP cervicalis merupakan HNP tersering kedua setelah kasus HNP lumbalis. Sekitar
51% dari orang dewasa pernah mengalami periode nyeri pada leher dan lengan sepanjang
hidupnya. 25% diantaranya terdapat gambaran herniasi diskus pada hasil MRI (Magnetic
Resonance Imaging) yang terjadi pada kelompok usia kurang dari 40 tahun, dan 60%
diantaranya terjadi pada kelompok usia lebih dari 60%. Di Indonesia angka kejadian HNP
cervicalis sekitar 5-10% dari seluruh populasi penderita HNP. Sekitar 60% diantaranya terjadi
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tubuh yang tersusun dari 33 ruas vertebra, yaitu: 7 ruas vertebra cervicalis, 12 ruas
vertebra thorakalis, 5 ruas vertebra lumbalis, 5 ruas vertebra sakralis, dan 4 ruas
tulang tengkorak (Skull), yang terdiri dari 7 ruas, yaitu cervicalis-1 (C1) hingga
Secara umum seperti struktur vertebra yang lain, vertebra cervicalis juga
tersusun dari struktur yang berupa tulang (bone) dan jaringan lunak (soft tissues).
Struktur yang berupa tulang termasuk diantaranya adalah bagian corpus dan
5
Tulang vertebra ini dihubungkan satu sama lainnya oleh ligamentum dan
tulang rawan. Bagian anterior columna vertebralis terdiri dari corpus vertebra
yang dihubungkan satu sama lain oleh diskus fibrokartilago yang disebut diskus
panjang columna vertebralis. Diskus ini paling tebal di daerah cervical dan
lumbal, tempat dimana banyak terjadi gerakan columna vertebralis, dan berfungsi
sebagai bantalan sendi dan shock absorber agar columna vertebralis tidak cedera
Plate), nukleus pulposus (gel), dan annulus fibrosus. Sifat setengah cair dari
mengjungkit ke depan dan ke belakang di atas yang lain, seperti pada flexi dan
nukleus pulposusnya adalah bangunan yang tidak peka nyeri. Stabilitas vertebra
tergantung pada integritas korpus vertebra dan diskus intervertebralis serta dua
Gambar 2.4 Diskus Intervertebralis (terdiri dari Anulus Fibrosus dan Nucleus Pulposus)
6
Gambar 2.5 Ligamentum Penyokong Vertebra
2.2 Definisi
Herniation adalah rupturnya atau penonjolan (bulge) annulus fibrosus pada diskus
(herniasi) dan menekan radix saraf pada foramina intervertebralis atau medula
2.3 Epidemiologi
HNP lumbalis, yaitu sekitar 5-10% dari populasi penderita HNP di Indonesia.
7
Secara umum kejadian HNP bertambah seiring dengan pertambahan usia, namun
pada HNP cervicalis sekitar 60% penderita berada pada kelompok usia 30-40
tahun. Lebih sering terjadi pada laki-laki dari pada perempuan yaitu sekitar 2:1. 4-6
Trauma
Biasanya terjadi pada kelompok usia yang lebih muda. Trauma pada vertebra
cervical dapat terjadi akibat adanya gerakan tiba-tiba pada daerah leher,
Proses Degeneratif
Terjadi pada kelompok usia yang lebih tua. Proses degeneratif menyebabkan
elastis atau kaku sehingga apabila mendapatkan beban yang berlebihan atau
8
Faktor risiko yang dapat menyebabkan HNP cervicalis diantaranya adalah:1,2,13
3. Pola hidup tidak sehat, misalnya merokok, alkohol, kurang gizi, kurang olah
raga, yang akan berakibat penurunan kualitas tubuh sehingga lebih mudah
4. Vibrational Stress
2.5 Patogenesis
diskus intervertebralis cervicalis yang menekan radix saraf atau medula spinalis
terdiri dari nukleus pulposus yang tersusun dari komonel gel dan anulus fibrosus
nukleus pulposus dan kolagen dari anulus fibrosus lambat laun akan berkurang
Pada keadaan normal, apabila tubuh menerima beban, oleh gel nukleus
9
sehingga vertebra dan tubuh tetap pada posisi seimbang dan tidak terjadi prolaps
atau keluarnya nukleus pulposus dari diskus. Namun pada keadaan degeneratif,
kondisi nukleus pulposus yang tidak lagi berupa gel tidak dapat menyebarkan
beban ke segala arah, namun hanya arah tertentu saja, sehingga nukleus pulposus
akan menonjol ke arah tertentu saja, dan pada kondisi yang berat dapat sampai
medula spinalis.12,13
Pada kasus trauma, beban atau gerakan yang tiba-tiba akan menimbulkan efek
kejut bagi diskus intervertebralis, sehingga beban tidak dapat diterima secara
imbang dan tidak dapat disebarkan ke segala arah, atau trauma tersebut secara
pulposus.13
10
Gambar 2.9 HNP Cervicalis pada Trauma (trauma menyebabkan kerusakan pada
anulus fibrosus sehingga nuleus pulposus keluar)
foramina intervertebralis yang terletak lateral dari kolumna vertebra, dan medula
spinalis terletak pada kanalis vertebralis yang terletak di sebelah posterior dari
posterior yang tebal, herniasi dari diskus intervertebralis paling sering terjadi ke
arah postero-lateral dan menekan radix saraf, sehingga gajala yang ditimbulkan
Gambar 2.10 HNP Menekan Radix Saraf dan Menimbulkan Iritasi pada Radix
Derajat HNP:1,2,4,14
apabila ada beban nukleus pulposus menonjol ke salah satu sisi dengan anulus
11
Prolapse atau Bulging Disc atau Protrution Disc, terjadi penonjolan nukleus
posterior masih utuh, sudah terjadi herniasi dan mulai terjadi penekanan pada
intak.
HNP cervicalis paling sering terjadi pada segmen vertebra C5-C6, C6-C7, dan
C4-C5. Hal ini terjadi karena pada vertebra tersebut (C5-C6 dan C6-C7)
merupakan daerah yang paling banyak menerima beban diantara vertebra cervical
yang lain dan yang paling banyak mengalami pergerakan. Apabila terjadi herniasi
pada C5-C6 maka radix yang tertekan adalah radix C6, sedangkan apabila terjadi
herniasi pada C6-C7, efek yang terjadi adalah gangguan pada radix C7, dan
seterusnya. 4,6
Pada umumnya herniasi terjadi pada salah satu sisi (unilateral). Gejala-gejala
12
yang dapat timbul pada HNP cervicalis diantaranya adalah nyeri yang dapat
bersifat tajam maupun tumpul pada leher atau daerah bahu, yang dapat memberat
radiculopathy, yaitu nyeri yang menjalar dari legan hingga jari-jari tangan. Rasa
tebal, kesemutan, hingga kelemahan dari bahu hingga jari-jari tangan. Namun
dapat juga herniasi terjadi dan menekan medula spinalis sehingga terjadi
gangguan bilateral, gangguang dapat berupa nyeri dan kelemahan pada kedua
Beberapa gejala yang dapat muncul pada HNP cervicalis adalah sesuai
C5-C6 (gangguan pada radix C6), terjadi kelemahan pada muskulus biseps
dan wrist ekstensor, nyeri yang disertai rasa tebal dan kesemutan pada ibu jari
tangan
C6-C7 (gangguan pada radix C7), terjadi kelemahan pada muskulus triceps
dan ekstensor jari-jari tangan, nyeri menjalar yang disertai rasa tebal dan
2.8 Diagnosis
Anamnesis
Menanyakan kepada pasien tentang gejala yang muncul dan mencari faktor
risiko maupun penyebab yang mungkin. Seperti bagaimana sifat gejala yang
13
yang telah dilakukan. Ditanyakan juga tentang riwayat penyakit atau trauma
sebelumnya dan riwayat penyakit keluarga serta riwayat sosial dan kebiasaan-
kebiasaan penderita.1
Pemeriksaan Klinis
yang ada pada regio yang dipersarafi oleh radix cervicalis maupun medula spinalis
Pemeriksaan Penunjang
antara lain:1,2,6,15
diskus intervertebralis dan foramina intervertebralis pada HNP. Selain itu juga
dan soft tissue vertebra, namun masih belum dapat menunjukkan dengan jelas
proses herniasi.
14
3. Magnetic Resonance Imaging (MRI), merupakan gold standart pemeriksaan
untuk HNP. Karena dapat menunjukkan lebih jelas keadaan soft tissue
dapat menunjukkan adanya stuktur yang menekan radix dan medula spinalis
15
Abses atau Tumor, adanya massa yang berupa abses atau tumor pada daerah
sekitar vertebra cervicalis yang menekan saraf cervical sehingga
menimbulkan gejala mirip HNP cervicalis.
Discitis, adalah keradangan yang terjadi pada diskus intervertebralis yang
disebabkan oleh inokulasi hematogen atau post operasi spinal.
Osteomyelitis, adalah proses inflamasi akut atau kronik pada tulang dan
struktur sekundernya karena infeksi oleh bakteri piogenik.
2.10 Penatalaksanaan
- Cervical collar/bracing
- Bed Rest
- Analgesik
- Muscle Relaxan
Surgical Treatment1,2,4,15
16
dari arah anterior cervical, kemudian tempat yang kosong tersebut dapat
2.11 Komplikasi
Komplikasi pada kasus HNP cervicalis dapat terjadi apabila tidak diterapi
dengan baik dan tuntas. Komplikasi yang dapat terjadi antara lain adalah
gangguang saraf permanen, nyeri kronik, paralisis, dan gangguan postur tubuh
yang permanen.6
17
2.12 Prognosis
penderita, stadium yang terjadi, terapi yang dilakukan, serta faktor penyebab.
Semakin ringan stadium, dan dini serta tepat terapinya, prognosis semakin bagus
diterapi. P ada pasien yang dioperasi : 90% akan membaik terutama nyeri tungkai,
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Back Pain & Spine Physicians. 2012. Explaining Spinal Disorders: Cervical
Disc Herniation. Colorado Comprehensive Spine Institute. Colorado. h.30-6
2. Sasso Rich C, MD; Traynelis Vincent, MD. 2012. Cervical Herniated Disc or
Rupture Disc: From Diagnosis to Treatments.h.301-79
5. Nurekawati. 2011. Referat HNP. SMF Ilmu Penyakit Saraf. Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya
6. Pratami HA. Spinal disc herniation L4-S1 with crhonic erosive gastritis.Jur Kes
Agr 2 (1); 2015
8. Micheav Antoine, MD; Hoa Denis, MD. 2009. Section: Anatomy of The Spine
and The Spinal Cord. Diunduh dari:
https://nba.uth.tmc.edu/neuroscience/m/s2/chapter03.html#:~:text=The%20spinal
%20cord%20is%20a,is%20comprised%20of%20several%20segments.
9. Njoto Ibrahim, dr., M.Hum., M.Ked., PA. 2013. Anatomi II: Vertebra
Cervicalis. Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya
10. Gill Nav B.Sc, DC. 2008. The Causes of Severe Neck Pain Resulting from
Cervical Radiculopathy. www.neckpainsupport.com
11. Humpreys Craig S, MD; Eck Jason C, MS. 1999, American Family Physicion
Journal on: Clinical Evaluation & Treatment Option for Herniated Disc
12. Pate Deborah, DC, DACBR. 1999. Radiographic Terms for Disc Herniating
Dynamic Chiropractic Journal. Vol.31. No.6
13. Alanay Ahmet, dr., Prof. 2011. Cervical Disc Hernia (Neck hernia).
www.ALeadingExpertinPediatricandAdultSpineSurgery.com
14. Herniated Cervical Disc. 2006. North American Spine Society Public
Education Series. Pages: 3. www.spine.org
19