Anda di halaman 1dari 30

BAB 1

Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG Dalam bahasa kedokteran Inggris, pinggang dikenal sebagai. low back Secara anatomik pinggang adalah daerah tulang belakang L-1 sampai seluruh tulang sacrum dan otot-otot sekitarnya. Tulang belakang lumbal sebagai unit struktural dalam berbagai sikap tubuh dan gerakan ditinjau dari sudut mekanika. Daerah pinggang mempunyai fungsi yang sangat penting pada tubuh manusia. Fungsi penting tersebut antara lain, membuat tubuh berdiri tegak, pergerakan, dan melindungi beberapa organ penting.Peranan otot-otot erektor trunksi adalah memberikan tenaga imbangan ketika mengangkat benda. Dengan menggunakan alat petunjuk tekanan yang ditempatkan didalam nukleus pulposus manusia, tekanan intradiskal dapat diselidiki pada berbagai sikap tubuh dan keadaan. Sebagai standar dipakai tekanan intradiskal ketika berdiri tegak.Tekanan intradiskal yang meningkat pada berbagai sikap dan keadaan itu diimbangi oleh tenaga otot abdominal dan torakal. Hal ini dapat diungkapkan oleh penyelidikan yang menggunakan korset toraks atau abdomen yang bias dikembungkempiskan yang dikombinasi dengan penempatan alat penunjuk tekanan di dalam lambung. Hasil penyelidikan tersebut mengungkapkan bahwa 30% sampai50% dari tekanan intradiskal torakal dan lumbal dapat dikurangi dengan

mengencangkan otot-otot torakal dan abdominal sewaktu melakukan pekerjaan dan dalam berbagai posisi. Kontraksi otot-otot torakal dan abdominal yang sesuai dan tepat dapat meringankan beban tulang belakang sehingga tenaga otot yang relevan merupakan mekanisme yang melindungi tulang belakang. Secara sederhana, kolumna vertebralis torakolumbal dapat dianggap sebagai tong dan otot-otot torakal serta lumbal sebagai simpai tongnya. Hernia Nukleus Pulposus merupakan salah satu dari sekian banyak Low Back Pain akibat proses degeneratif. Penyakit ini banyak ditemukan di masyarakat,dan biasanya dikenal sebagai loro boyok. Biasanya mereka mengobatinya dengan pijat urat dan obat-obatan gosok, karena anggapan yang salah bahwa penyakit inihanya sakit otot biasa atau karena capek bekerja. Penderita penyakit ini sering mengeluh sakit pinggang yang menjalar ke tungkai bawah terutama pada saat aktifitasmembungkuk (sholat, mencangkul). Penderita mayoritas

melakukan suatu aktifitas mengangkat beban yang berat dan sering membungkuk. Hernia Nukleus Pulposus (HNP) merupakan salah satu penyebab dari nyeri punggung (NPB) yang penting. Prevalensinya berkisar antara 1-2% dari populasi.HNP lumbalis paling sering (90%) mengenai diskus intervertebralis L5-S1 dan L4-L5. Biasanya NBP oleh karena HNP lumbalis akan membaik dalam waktu kira-kira 6 minggu. Tindakan pembedahan jarang diperlukan kecuali pada keadaan tertentu.

BAB II Tinjauan Pustaka

A. DEFINISI HNP (Hernia Nukleus Pulposus) yaitu keluarnya nukleus pulposus dari discusmelalui robekan annulus fibrosus hingga keluar ke belakang atau dorsal menekan medulla spinalis atau mengarah ke dorsolateral menekan radix spinalis sehingga menimbulkan gangguan.

B. ANATOMI Anatomi tulang belakang perlu diketahui agar dapat ditentukan elemen yang terganggu pada timbulnya keluhan nyeri punggung bawah.Columna vertebralis adalah pilar utama tubuh. Merupakan struktur fleksibelyang dibentuk oleh tulang-

tulang

tak

beraturan,

disebut

vertebrae.Vertebrae

dikelompokkan sebagai berikut :- Cervicales (7) - Thoracicae (12)

Tulang vertebrae merupakan struktur kompleks yang secara garis besar terbagi atas 2 bagian. Bagian anterior tersusun atas korpus vertebra, diskus intervertebralis (sebagai artikulasi), dan ditopang oleh ligamentum longitudinal anterior dan posterior. Sedangkan bagian posterior tersusun atas pedikel, lamina,kanalis vertebralis, serta prosesus tranversus dan spinosus yang menjadi tempat otot penyokong dan pelindung kolumna vertebrale. Bagian posterior vertebrae antara satudan lain dihubungkan dengan sendi apofisial (fascet joint).
4

Tulang vertebrae ini dihubungkan satu sama lainnya oleh ligamentum dan tulang rawan. Bagian anterior columna vertebralis terdiri dari corpus vertebrae yang dihubungkan satu sama lain oleh diskus fibrokartilago yang disebut discus invertebralis dan diperkuat oleh ligamentum longitudinalis anterior dan ligamentum longitudinalis

posterior. Diskus invertebralis menyusun seperempat panjang columna vertebralis. Diskus ini paling tebal di daerah cervical dan lumbal, tempat dimana banyak terjadi gerakan columna vertebralis, dan berfungsi sebagai

sendi dan shock absorber agar kolumna vertebralis tidak cedera bila terjadi trauma.

Discus intervertebralis terdiri dari lempeng rawan hyalin (Hyalin Cartilage Plate), nukleus pulposus (gel), dan annulus fibrosus. Sifat setengah cair dari nukleus pulposus, memungkinkannya berubah bentuk

dan vertebrae dapat mengjungkit ke depan dan kebelakang diatas yang lain, seperti pada flexi dan ekstensi columnavertebralis. Diskus intervertebralis, baik anulus fibrosus maupun nukleus pulposusnya adalah bangunan yang tidak peka nyeri. Stabilitas vertebrae tergantung pada integritas korpus vertebra dan diskusintervertebralis serta dua jenis jaringan penyokong yaitu ligamentum (pasif) dan otot(aktif). Untuk menahan beban yang besar terhadap kolumna vertebrale ini stabilitas daerah pinggang sangat bergantung pada gerak kontraksi volunter dan refleks otot-otot sakrospinalis, abdominal, gluteus maksimus, dan hamstring. Dengan bertambahnya usia, kadar air nukleus pulposus menurun dan diganti oleh fibrokartilago. Sehingga pada usia lanjut, diskus ini tipis dan kurang lentur, dan sukar dibedakan dari anulus. Ligamen longitudinalis posterior di bagian L5-S1 sangat lemah, sehingga HNP sering terjadi di bagian postero lateral. diskus intervertebralis terdiri dari dua bagian utama yaitu: 1. Anulus fibrosus, terbagi menjadi 3 lapis: Lapisan terluar terdiri dari lamella fibro kolagen yang berjalan menyilang konsentris mengelilingi nucleus pulposus sehingga bentuknya seakan-akan menyerupai gulungan per (coiled spring) Lapisan dalam terdiri dari jaringan fibro kartilagenus Daerah transisi.

Mulai daerah lumbal 1 ligamentum longitudinal posterior makin mengecil sehingga pada ruang intervertebra L5-S1 tinggal separuh dari lebar semula sehingga mengakibatkan mudah terjadinya kelainan didaerah ini. 2. Nucleus Pulposus Nukleus Pulposus adalah suatu gel yang viskus terdiri dari proteoglycan (hyaluronic long chain)

mengandung kadar air yang tinggi (80%) dan mempunyai sifat sangat higroskopis. Nucleus pulposus berfungsi sebagai bantalan dan berperan menahan tekanan/beban. Kemampuan menahan air dari nucleus pulposus berkurang secara progresif dengan bertambahnya usia. Mulai usia 20 tahun terjadi perubahan degenerasi yang ditandai dengan penurunan vaskularisasi kedalam diskus disertai berkurangnya kadar air dalam nucleus sehingga diskus mengkerut dan menjadi kurang elastic.

Sebagian besar HNP terjadi pada L4-L5 dan L5-S1 karena: Daerah lumbal, khususnya daerah L5-S1

mempunyai tugas yang berat, yaitu menyangga berat badan. Diperkirakan 75% berat badan disangga oleh sendi L5-S1. Mobilitas daerah lumbal terutama untuk gerak fleksi dan ekstensi sangat
9

tinggi. Diperkirakan hampir 57% aktivitas fleksi dan ekstensi tubuh dilakukan pada sendi L5-S1. Daerah lumbal terutama L5-S1 merupakan daerah rawan karena ligamentum longitudinal posterior hanya separuh menutupi permukaan posterior diskus. Arah herniasi yang paling sering adalah postero lateral. 3. Perjalanan Nervus ischidicus

C. PATOFISIOLOGI Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya HNP : 1. Aliran darah ke discus berkurang 2.Beban berat 3. Ligamentum longitudinalis posterior menyempit

10

Jika beban pada discus bertambah, annulus fibrosus tidak kuat menahan nukleus pulposus (gel) akan keluar, akan timbul rasa nyeri oleh karena gel yang berada dicanalis vertebralis menekan radiks. Bangunan peka nyeri mengandung reseptor nosiseptif (nyeri) yang terangsang oleh berbagai stimulus lokal (mekanis, termal, kimiawi). Stimulus ini akan direspon dengan pengeluaran berbagai mediator inflamasi yang akan menimbulkan persepsi nyeri. Mekanisme nyeri merupakan proteksi yang bertujuan untuk mencegah pergerakan sehingga proses penyembuhan

dimungkinkan. Salah satu bentuk proteksi adalah spasme otot, yang selanjutnya dapat menimbulkan iskemia. Nyeri yang timbul dapat berupa nyeri inflamasi pada jaringan dengan terlibatnya berbagai mediator inflamasi; atau nyeri neuropatik yang

diakibatkan lesi primer pada sistem saraf. Iritasi neuropatik pada serabut saraf dapat menyebabkan 2 kemungkinan. Pertama, penekanan hanya terjadi pada selaput pembungkus saraf yang kayanosiseptor dari nervi nevorum yang menimbulkan nyeri inflamasi. Nyeri dirasakan sepanjang serabut saraf dan bertambah dengan peregangan serabut saraf misalnya karena pergerakan. Kemungkinan kedua, penekanan mengenai serabut saraf. Pada kondisi ini terjadi perubahan biomolekuler di mana terjadi akumulasi saluran ion Na dan ion lainnya. Penumpukan ini menyebabkan timbulnya mechano-hot spot yang

11

sangat peka terhadap rangsang mekanikal dan termal. Hal ini merupakan dasar pemeriksaan Laseque. D. ETIOLOGI Hernia nukleus pulposus dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut : 1. Degenerasi diskus intervertebralis 2. Trauma minor pada pasien tua dengan degenerasi 3. Trauma berat atau terjatuh 4. Mengangkat atau menarik benda berat E. FAKTOR RISIKO Faktor risiko yang tidak dapat dirubah : 1.Umur: makin bertambah umur risiko makin tinggi 2.Jenis kelamin: laki-laki lebih banyak dari wanita 3.Riawayat cedera punggung atau HNP sebelumnya Faktor risiko yang dapat dirubah : 1.Pekerjaan dan aktivitas: duduk yang terlalu lama, mengangkat atau menarik barang-barang berta, sering

membungkuk atau gerakan memutar pada punggung, latihan fisik yang berat, paparan pada vibrasi yang konstan sepertisupir.

12

2. Olahraga yang tidak teratur, mulai latihan setelah lama tidak berlatih, latihanyang berat dalam jangka waktu yang lama 3. Merokok. Nikotin dan racun-racun lain dapat mengganggu kemampuandiskus untuk menyerap nutrien yang diperlukan dari dalam darah. 4. Berat badan berlebihan, terutama beban ekstra di daerah perut dapatmenyebabkan strain pada punggung bawah. 5. Batuk lama dan berulang F. GEJALA KLINIS Manifestasi klinis yang timbul tergantung lokasi lumbal yang terkena. HNP dapat terjadi kesegala arah, tetapi kenyataannya lebih sering hanya pada 2 arah, yang pertama ke arah posterolateral yang menyebabkan nyeri pinggang,dan gejala dan tandatanda sesuai dengan radiks dan saraf mana yang terkena. Berikutnya ke arah postero-sentral menyebabkan nyeri pinggang dan sindroma kauda equina. Gejala klinis yang paling sering adalah iskhialgia (nyeri radikuler sepanjang perjalanan nervus iskhiadikus). Nyeri biasanya bersifat tajam seperti terbakar dan berdenyut menjalar sampai di

13

bawah lutut. Bila saraf sensorik yang besar (A beta) terkena akan timbul gejala kesemutan atau rasa tebal sesuai dengan

dermatomnya.Gejala yang sering ditimbulkan akibat ischialgia adalah : Nyeri punggung bawah. Nyeri daerah bokong. Rasa kaku atau tertarik pada punggung bawah. Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum dan dapat disertai baal, yangdirasakan dari bokong menjalar ke daerah paha, betis bahkan sampai kaki,tergantung bagian saraf mana yang terjepit. Rasa nyeri sering ditimbulkan setelah melakukan aktifitas yang berlebihan,terutama banyak membungkukkan badan atau banyak berdiri dan berjalan . Rasa nyeri juga sering diprovokasi karena mengangkat barang yang berat, batuk, bersin akibat bertambahnya tekanan intratekal. Jika dibiarkan maka lama kelamaan akan mengakibatkan kelemahan anggota badan bawah/ tungkai bawah yang disertai dengan mengecilnya otot-otot tungkai bawah dan hilangnya refleks tendon patella (KPR) dan achilles (APR).

14

Bila mengenai konus atau kauda ekuina dapat terjadi gangguan defekasi, miksidan fungsi seksual. Keadaan ini merupakan kegawatan neurologis yang memerlukan

tindakan pembedahan untuk mencegah kerusakan fungsi permanen. Kebiasaan penderita perlu diamati, bila duduk maka lebih nyaman duduk padasisi yang sehat. G.DIAGNOSIS Diagnosis ditegakkan berdasarkan amanesis,

pemeriksaan klinis umum, pemeriksaan neurologik dan pemeriksaan penunjang. 1. AnamnesisMula timbul nyeri: apakah didahului trauma atau aktivitas fisik, ataukah spontan Sifat nyeri: nyeri tajam, menusuk dan berdenyut sering bersumber darisendi, tulang dan ligamen; sedangkan pegal, biasanya berasal dari otot.

15

Lokasi nyeri: nyeri yang disertai penjalaran ke arah tungkai menunjukkanketerlibatan radiks saraf. Hal-hal yang meringankan atau

memprovokasi nyeri: bila berkurang setelah melakukan tirah baring mungkin HNP tetapi bila bertambah, mungkin disebabkan tumor; bila berkurang setelah berjalan jalan

mungkin tumor dalam kanalis vertebralis; nyeri dan kaku waktu bangun pagi dan berkurang setelah melakukan gerakan tubuh mungkin disebabkan spondilitis

ankilopoetika; batuk, bersin dan mengejan akan memprovokasi nyeri pada HNP. - Klaudikasio intermitens dibedakan atas jenis vaskuler dan neurogenik, jenis neurogenik memperlihatkan pulsasi pembuluh darah perifer yangnormal dan nyeri berkembang menjadi parestesia dan kelumpuhan. - Adanya demam selama beberapa waktu terakhir menyokong adanya infeksi,misalnya spondiliti.

16

- Nyeri bersifat stasioner mungkin karena gangguan mekanik kronik; bila progresif mungkin tumor - Adakah gangguan fungsi miksi dan defekasi, fungsi genitalia, siklus haid, penggunaan AKDR (IUD), fluor albus, atau jumlah anak.- Nyeri berpindah-pindah dan tidak wajar mungkin nyeri psikogenik - Riwayat keluarga dapat dijumpai pada artritis rematoid dan osteoarthritis 2. Pemeriksaan Fisik umum ` Posisi berdiri: - Perhatikan cara penderita berdiri dan sikap berdirinya. - Perhatikan bagian belakang tubuh: adakah deformitas, gibus, skoliosis,lordosis lumbal (normal, mendatar, atau

hiperlordosis), pelvis yang miring tulang panggul kanan dan kiri tidak sama tinggi, atrofi otot.

17

- Derajat gerakan (range of motion) dan spasmus otot. Hipersensitif denervasi (piloereksi terhadap hawa dingin). - Palpasi untuk mencari trigger zone, nodus miofasial, nyeri pada sendi

sakroiliaka, dan lain-lain. -Perhatikan berjalan/gaya jalannya. Posisi duduk: Perhatikan cara penderita cara penderita

duduk dan sikap duduknya. Perhatikan bagian belakang tubuhnya. Posisi berbaring : Perhatikan berbaring berbaringnya. Pengukuran ekstremitas inferior Pemeriksaan abdomen, rektal, atau urogenital panjang cara dan penderita sikap

18

3. Pemeriksaan neurologik, a. sensorik b.Pemeriksaan motorik dicari apakah ada kelemahan, atrofi atau fasikulasi otot c. Pemeriksaan tendon. Pemeriksaan yang sering dilakukanTes untuk meregangkan saraf ischiadikus (tes laseque, tesbragard, tesSicard)Tes untuk menaikkan tekanan intratekal (tes Nafzigger, tes Valsava)Tes Patrick dan Tes Contra Patrick Tes Distraksi dan Tes Kompresi.

4. Pemeriksaan penunjang. a. Pemeriksaan neurofisiologi. Terdiri dari: Elektromiografi (EMG) Bisa mengetahui akar saraf mana yang terkena dan sejauh managangguannya, masih dalam tahap iritasi atau tahap kompresi b.SomatoSensoric Evoked Potential ( SS EP) Berguna untuk menilai pasien spinal stenosis atau mielopati

19

c. Myelogram Berguna untuk menjelaskan ukuran dan lokasi dari hernia. maka Bila operasi

dipertimbangkan

myelogram

dilakukan untuk menentukan tingkat protrusi diskus. Juga digunakan untuk membedakan kompresi radiks dari neuropati perifer. d. MRI tulang belakangBermanfaat untuk diagnosis kompresi medulla spinalis atau kaudaequina. Alat ini sedikit kurang teliti daripada CT scan dalam hal mengevaluasi gangguan radiks saraf. MRI merupakan standar baku emasuntuk HNP. e. Pemeriksaan Radiologi Foto rontgen tulang belakang. Pada penyakit diskus, foto ini normal atau memperlihatkan perubahan degeneratif

dengan penyempitan selain vertebrata dan pembentukan osteofit f. pemeriksaan Laboratorium klinik h. Pemeriksaan lain,

20

misalnya; biopsi, termografi, zygapophy seal joint block (melakukan blok langsung pada sendi yang nyeri atau pada saraf yang menuju ke sana). H. TERAPI Pada prinsipnya penanganan LBP dapat mencakup: 1.Medikamentosa Pemberian obat anti inflamasi non steroid (OAINS) diperlukan untuk jangka waktu pendek disertai dengan penjelasan kemungkinan efek samping dan interaksi obat.Tidak dianjurkan penggunaan muscle relaxan karena memiliki efek depresan. Pada tahap awal, apabila didapati pasien dengan depresi premorbid atau timbul depresi akibat rasa nyeri, pemberian anti depresan dianjurkan. Untuk pengobatan simptomatis lainnya, kadang-kadang

memerlukan campuran antara obat analgesik, antiinflamasi, OAINS, dan penenang. 2. Rehabilitasi Medik a. High frequency current (HFC CFM) Arus kontinu elektromagnetik (CEM) berfrekuensi 27 MHz dan panjang gelombang 11,06 m, dapat memberikan efek lokal antara lain :

21

- Mempercepat resolusi inflamasi kronik - Mengurangi nyeri - Mengurangi spasme - Meningkatkan ekstensibilitas jaringan fibrous b. Traksi Mekanik Traksi merupakan proses mekanik menarik tulang sehingga sendi saling menjauh.Efek mekanis traksi pada tulang belakang adalah : Mengulur otot-otot paravertebralis, ligamen dan kapsul sendi Peregangan terhadap diskus intervertebralis Peregangan dan penambahan gerakan sendi apofisial pada prosesus artikularis. Mengurangi nyeri sehingga efek relaksasi akan lebih mudah diperoleh. c. Bugnet Exercises Bugnet exercises (terapi tahanan sikap) adalah metode pengobatan berdasarkan

kesanggupan dan kecenderungan manusia untuk mempertahankan sikap badan melawan

22

kekuatan

dari

luar. sikap tubuh

Kemampuan melibatkan

mempertahankan

aktivitas sensomotorik dan mekanisme refleks sikap. Aktivitas motorik terapi ini bersifat umum yang diikuti oleh fungsi sensorik untuk

bereaksimempertahankan sikap tubuh. Tujuan terapi ini: - Memelihara dan meningkatkan kualitas postur tubuh dan gerakan tubuh - Mengoreksi sikap tubuh yang mengalami kelainan - Memelihara dan meningkatkan kekuatan dan kemampuan fisik dan psikis sehingga tidak mudah lelah melalui perbaikan sirkulasi darah dan pernafasan Mengurangi nyeri

23

Double knee-to-chest stretch

Pelvic tilt exercise

Alternate arm-leg extension exercise

24

Curl-up exercise

Lower trunk rotation stretch

Prone Lumbar Extension Alternate leg extension

I.

Pembedahan ; Merupakan tindakan yang paling jarang di lakukan. Pada umumnya dilakukan bila nyeri karena tonjolan discus hernia nucleus pulposus ( HNP). Bila nyeri tidak teratasi dan kelemahan tungkai beranjak memburuk, karena tekanan pada saraf

25

Pencegahan Latihan Punggung Setiap Hari 1.Berbaringlah terlentang pada lantai atau matras yang keras. Tekukan satu lututdan

gerakkanlah menuju dada lalu tahan beberapa detik. Kemudian lakukan lagi pada kaki yang lain. Lakukanlah beberapa kali. 2. Berbaringlah terlentang dengan kedua kaki ditekuk lalu perut luruskanlah dan bokong ke lalu

lantai.Kencangkanlah

tekanlah punggung ke lantai, tahanlah beberapa detik kemudian relaks. Ulangi beberapa kali. 3. Berbaring terlentang dengan kaki ditekuk dan telapak kaki berada flat dilantai. Lakukan sit up parsial,dengan melipatkan tangan di tangan dan mengangkat bahu setinggi 6 -12 inci dari lantai. Lakukan beberapa kali. Berhati-Hatilah Saat

Mengangkat 1. Gerakanlah tubuh kepada barang yang akan diangkat sebelum

mengangkatnya

26

2. Tekukan lutut , bukan punggung, untuk mengangkat benda yang lebih rendah 3. Peganglah benda dekat perut dan dada 4.Tekukan lagi kaki saat menurunkan benda 5. Hindari memutarkan punggung saat mengangkat suatu benda

Lindungi Punggung Saat Duduk dan Berdiri 1. Hindari duduk di kursi yang empuk dalam waktu lama 2. Jika memerlukan waktu yang lama untuk duduk saat bekerja, pastikan bahwa lutut sejajar dengan paha. Gunakan alat Bantu (seperti ganjalan/bantalan kaki) jika memang diperlukan. 3.Jika memang harus berdiri terlalu lama, letakkanlah salah satu kaki pada bantalan kaki secara

27

bergantian. Berjalanlah sejenak dan mengubah posisi secara periodic. 4.Tegakkanlah kursi mobil sehingga lutut daapt tertekuk dengan baik tidak teregang. 5. punggung Gunakanlah bila bantal di

tidak

cukup

menyangga pada saat duduk dikursi Tetaplah Aktif dan Hidup Sehat 1.Berjalanlah dengan setiap hari

menggunakan

pakaian yang nyaman dan sepatu berhak rendah 2.Makanlah makanan

seimbang, diit rendah lemak dan banyak Mengkonsumi sayur dan buah untuk

mencegah konstipasi. 3.Tidurlah di nyaman. 4. Hubungilah petugas kasur yang

kesehatan bila nyeri

28

BAB III

Kesimpulan

1. Hernia Nukleus Pulposus merupakan salah satu dari sekian banyak Low Back Pain akibat proses degeneratif. Penyakit ini banyak ditemukan di masyarakat, dan biasanya dikenal sebagai loro boyok. 2. Penderita penyakit ini sering mengeluh sakit pinggang yang menjalar ke tungkai bawah terutama pada saat aktifitas membungkuk (sholat, mencangkul). Penderitamayoritas melakukan suatu aktifitas mengangkat beban yang berat dan seringmembungkuk. 3. Prevalensinya berkisar antara 1-2% dari populasi. HNP lumbalis paling sering(90%) mengenai diskus intervertebralis L5-S1 dan L4-L5. Biasanya HNP lumbalisakan membaik dalam waktu kira-kira 6 minggu. Tindakan pembedahan jarangdiperlukan kecuali pada keadaan tertentu. 4. Terapinya meliputi medikamentosa dan rehabilitasi medik. Terapi medikamentosaseperti obat AINS untuk pemberian jangka pendek.

29 25

DAFTAR PUSTAKA 1.Anonim.HerniaNukleusPulposus(HNP).Inhttp://kliniksehat.wordpress.com/2008 /10/02/hernia-nukleus-pulposus-hnp/ 2. Mansjoer, Arif, et all., 2007. In http : //www. inna-

ppni.or.id/index.php?name=News&file =article&sid=130 3. Nuarta B., 2004. Ilmu Penyakit Saraf. In: Kapita Selekta Kedokteran, edisi III,Jilid kedua, cetakan keenam. Jakarta : Media Aesculapius. 4.PartonoM. Mengenal Nyeri pinggang. In http://mukipartono.com/mengenalnyeri pinggang-hnp/ 5. Purwanto ET.Hernia Nukleus Pulposus Lumbalis. Jakarta: Perdossi 6. Putri altha funnisa, 2010. Rehabilitasi Medik Pada Penderita Hernia NukleusPulposus.In http://putrialthafunnisa.wordpress.com/2010/07/04/rehabilitasi-medikpenderita-hernia-nukleus-pulposus/ 7. Sidharta Priguna, 2004. Beberapa Segi Klinik dan Penatalaksanaan NyeriPinggang Bawah. In :http://www.kalbe.co.id 8. Sidharta Priguna, 1999. Neurologi Klinis Dasar, edisi IV, cetakan kelima. Jakarta:PT Dian Rakyat.9. Sidharta Priguna, 2005. Tata Pemeriksaan Klinis Dalam Neurologi. Jakarta : PTDian Rakyat pada-

30

Anda mungkin juga menyukai