Abstract
Vertigo and balance disorders are among the most common symptoms encountered in patients who visit ENT
outpatient department. This is associated with risk of falling and is compounded in elderly persons with other
neurologic deficits and chronic medical problems. BPPV is the most common cause of peripheral vertigo. Benign
paroxysmal positioning vertigo is a disorder characterized by brief attacks of vertigo, with associated nystagmus,
precipitated by certain changes in head position with respect to gravity. The incidence is difficult to estimate because
of the benign, typically self-limited course of the disease. The most common known cause was closed head injury,
followed by vestibular neuritis. Other cited predisposing events include infections and certain surgical procedures,
including stapedectomy and insertion of a cochlear implant. The Dix-Hallpike test combined with an appropriate history
is key in making the diagnosis. First-line therapy for BPPV is organized around repositioning manuvers.
sehubungan dengan gravitasi. BPPV adalah penyebab Patogenesis terjadinya BPPV adalah adanya
vertigo yang paling umum. Kejadiannya sulit endapan granular di cupula kanal semisirkularis
diperkirakan karena dapat hilang dengan sendirinya. (cupulolitiasis) atau adanya partikel yang
Kejadinanya diperkirakan berkisar antara 10,7 per mengambang bebas di kanalis semisirkularis
100.000 sampai 17,3 per 100.000 penduduk di Jepang (kanalitiasis). Pemeriksaan posisional (uji Dix-Hallpike)
dan telah dilaporkan sebanyak 64 per 100.000 dalam penting untuk mengidentifikasi BPPV. Manuver Dix-
sebuah studi populasi di Minnesota.1 Hallpike menghasilkan vertigo transien dan nistagmus
Usia rata-rata saat onset yaitu pada dekade yang bersifat diagnostik. Tes Dix-Hallpike di samping
keempat dan kelima, namun BPPV juga dapat terjadi tempat tidur dikombinasikan dengan riwayat penyakit
pada masa kanak-kanak. Secara keseluruhan, yang tepat adalah kunci dalam membuat diagnosis.
kejadiannya meningkat seiring dengan bertambahnya Terapi lini pertama untuk BPPV adalah manuver
usia. Gejala terjadi tiba-tiba dan berakhir dalam reposisi. Untuk kanal posterior BPPV, manuver yang
hitungan detik tapi tidak pernah lebih dari satu menit. dikembangkan oleh Epley merupakan manuver yang
Pada kebanyakan kasus BPPV, tidak ada kelainan sangat efektif.1
penyebab spesifik yang dapat diidentifikasi. Penyebab
yang paling umum diketahui adalah cedera kepala
terjadi hiperpolarisasi.3
Kupula adalah sensor
gerak untuk kanal semisirkular
dan ini teraktivasi oleh defleksi
yang disebabkan oleh aliran
endolimfe. Pergerakan kupula
oleh karena endolimfe dapat
menyebabkan respon, baik
berupa rangsangan atau
hambatan, tergantung pada
arah dari gerakan dan kanal
semisirkular yang terkena.
Kupula membentuk barier
yang impermeabel yang
melintasi lumen dari ampula,
sehingga partikel dalam kanal
semisirkular hanya dapat
masuk atau keluar kanal
melalui ujung yang tidak
mengandung ampula.
Ampulofugal berarti pergerakan yang
4
Gambar 1. Labirin tulang dan membran. menjauhi ampula, sedangkan ampulapetal berarti
gerakan mendekati ampula. Pada kanal semisirkular
bangun pagi dan disertai mual muntah. rhonki -/-, wheeing -/-
- Jantung : Bunyi jantung reguler,
Pasien merasakan lingkungan sekitar murmur (-)
berputar hebat. Pasien merasakan - Abdomen : Supel, bising usus (+)
normal, hepar dan lien tidak teraba
pusing berputar terutama jika melihat ke
arah kanan dan merasa lebih baik bila Status Lokalis THT
melihat ke arah kiri Telinga
DAFTAR PUSTAKA