Anda di halaman 1dari 29

RHINITIS

Bimbingan:
Dr. Lina Marlina, SpTHT-KL
RHINITIS AKUT dan KRONIK
• Rhinitis adalah suatu inflamasi ( peradangan ) pada membran
mukosa di hidung.
a. Rhinitis akut (coryza, commond cold) merupakan peradangan
membran mukosa hidung sehingga terjadi kerusakan epitel
berambut getar yang disebabkan oleh suatu virus dan
bakteri.
b. Rhinitis kronis adalah suatu peradangan kronis pada
membran mukosa yang disebabkan oleh infeksi yang
berulang, karena alergi, atau karena rinitis vasomotor.
RHINITIS AKUT
• Masa inkubasi bervariasi satu sampai tiga hari disusul tahap
viral selama tiga hari setelah itu sering timbul suatu super
infeksi bakterial.
• Ingus mulanya seperti air sampai menjadi serosa, yang
kemudian pada umumnya berubah menjadi sekresi
mukopurulen yang kental. Terutama disebabkan oleh
streptococcus, pneumokoccus, Haemophylus influenzae atau
staphylococcus.
• Gejala berkurang setelah satu sampai dua minggu.
• Pengobatan biasanya tidak perlu. Jika mungkin pasien
beristirahat di tempat tidur, hidung dicuci dengan larutan
garam fisiologis atau selama satu minggu diberi tetes hidung
dekongestan.
RHINITIS
ALERGI
Classification according to ARIA (2001)

ARIA = Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma (J Allergy Clin Immunol 2001; 108:
S147-S334)
DIAGNOSIS

ANAMNESIS PEMERIKSAAN
PENUNJANG

PEMERIKSAAN
FISIK
ANAMNESIS
• Bersin berulang-ulang
(khas)
• Keluar ingus (rinore) yang
encer dan banyak
• Hidung tersumbat
• Hidung dan mata gatal
• Banyak air mata keluar /
lakrimasi (kadang-kadang)
PEMERIKSAAN FISIK
 Rinoskopi Anterior
 Mukosa edem, basah, bewarna pucat (livid), disertai sekret
encer dan banyak
 Bila gejala persisten  mukosa inferior hiperemis
 Nasoendoskopi (bila fasilitas tersedia)

• Gejala Spesifik lain pada Anak:


• Allergic shiner
• Allergic salute
• Allergic crease
PEMERIKSAAN PENUNJANG
In Vitro In Vivo

 Hitung eosinofil dalam darah tepi  Tes cukit kulit, uji intrakutan
(normal atau meningkat) atau intradermal yang tunggal
 IgE Total (normal) atau berseri (SET)
 IgE Spesifik dengan RAST  Alergi makanan:
 Pemeriksaan Sitologi hidung dari  IPDFT
sekret hidung atau kerokan mukosa  Diet eliminasi dan provokasi
 Eosinofil dalam jumlah banyak  (Challenge Test)
alergi inhalan
 Basofil >5 sel/lap  alergi makanan

 Ditemukan Sel PMN  Infeksi bakteri


PENATALAKSANAAN

NON
MEDIKAMENTOSA
MEDIKAMENTOSA

OPERATIF IMUNOTERAPI
NON-MEDIKAMENTOSA
• Menghindari kontak dengan alergen penyebabnya
(avoidance) dan eliminasi
• Amati benda-benda apa yang menjadi pencetus (debu, serbuk
sari, bulu binatang, dll)
• Jika perlu, pastikan dengan skin test
• Jaga kebersihan rumah, jendela ditutup, hindari kegiatan
berkebun. Jika harus berkebun, gunakan masker wajah
MEDIKAMENTOSA
• Antihistamin
• Antagonis histamin H-1  Lini Pertama (Kombinasi atau tanpa
kombinasi dengan dekongestan secara oral)
• Preparat simpatomimetik golongan agonis adrenergik alfa
(dekongestan hidung oral)
• Kortikosteroid topikal
• Beklometason, budesonid, flunisolid, flutikason, mometason furoat,
triamsinolon
• Antikolinergik topikal
• Ipatropium bromida
• Anti leukotrien
OPERATIF
• Tindakan konkotomi parsial (pemotongan sebagian konka
infeior), konkoplasti atau multiple outfractured, inferior
turbinoplasty perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi
berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi
memakai AgNO3 25% atau triklor asetat
IMUNOTERAPI
Note:
Immunoterapi dilakukan jika langkah farmakoterapi tidak menunjukkan hasil yang
optimal

• Cara pengobatan ini dilakukan pada alergi inhalan dengan gejala


yang berat dan sudah berlangsung lama, serta dengan
pengobatan cara lain tidak memberikan hasil yang memuaskan.
• Tujuan:
• Pembentukan IgG blocking antibody dan penurunan IgE
• Ada 2 metode:
• Intradermal
• Sub-lingual
KOMPLIKASI
Komplikasi rinitis alergi yang paling sering adalah:
1. Polip hidung
2. Otitis media efusi yang sering residif, terutama pada
anak-anak
3. Rinosinusitis
RHINITIS VASOMOTOR
RHINITIS VASOMOTOR?
• Rhinitis Vasomotor adalah suatu keadaan
idiopatik yang didiagnosis tanpa adanya
infeksi, alergi, eosinofilia, perubahan
hormonal dan pajanan obat.
• Disebut juga : vasomotor catarrh, nasal
vasomotor instability atau non-allergic
perennial rhinitis.

17
JENIS RHINITIS VASOMOTOR
Gustatory Rhinitis
• Rinore muncul ketika makan atau minum alkohol

Irritant-sensitive Rhinitis
• Dipicu oleh bebauan yang kuat, rokok, polusi udara dan parfum

Weather / Temperature-sensitive Rhinitis


• Perubahan suhu, kelembaban, tek. barometri atau paparan
udara dingin atau kering
Pemicu Non-Alergik Lainnya
18
• Exercise, emosi dan rangsangan seksual (honeymoon rhinitis)
Diameter resistensi
PATOGENESI Sistem saraf otonom
pemb.darah diatur oleh
mengontrol aliran darah ke
S mukosa hidung dan sekresi
sistem saraf simpatis &
sekresi kelenjar diaturoleh
dari kelenjar
parasimpatis

“G a n g g u a n Peningkatan kerja
o to n o m i k Terjadi disfungsi parasimpatis yang
sistem saraf otonom disertai penurunan
n e u ro va s ku l a kerja simpatis
r ya n g
m e re g u l a s i
to n u s Dilatasi arteriola dan
pembuluh kapiler disertai
peningkatan
Transudasi cairan,
edema dan kongesti
m u ko s a permeabilitas kapiler
19
nasal”
GEJALA KLINIS
• Faktor Pencetus : asap/rokok, bau yang
menyengat, parfum, alkohol, makanan
pedas, udara dingin, perubahan
kelembaban, perubahan suhu, kelelahan,
stress/emosi.
• Gejala Klinis : hidung tersumbat
(bergantian kiri kanan), rinore yang
mukoid/serosa, dapat disertai gejala pada
mata, gejala dapat memburuk pada pagi
hari 20
BERDASARKAN GEJALA DIBAGI
3 GOLONGAN

• Golongan bersin
SNEEZERS • Respon baik dengan terapi antihistamin
dan glukokortikosteroid

• Golongan rinore
RUNNERS • Gejala dapat diatasi dengan
antikolinergik

• Golongan tersumbat
BLOCKERS • Respon baik dengan glukokortikosteroid
topikal dan vasokonstrikor oral 21
DIAGNOSIS
PEMERIKSA
ANAMNESI PEMERIKSA AN
S AN FISIK PENUNJAN
G

• Menyingkirkan Rinoskopi anterior: • Pemeriksaan Lab


adanya rhinitis • edemamukosa hidung • Pemeriksaan
alergi,infeksi,okupa • konkahiperemis eosinofil
si,hormonal dan merah gelap atau livid, padasekret hidung
akibat obat dapat licin atau • Skin Prick Test
• Mencari faktor berbenjol
yang • sekretmukoid (sedikit) 22
mempengaruhi atau serosa
gejala padagolongan runners
PENATALAKSANAAN
1. Menghindari faktor pencetus
2. Pengobatan simptomatis
• Dekongestan oral
• Obat cuci hidung
• Kortikosteroid topikal
• Antikolinergik topikal (pada rinore berat)
3. Bedah : Mengurangi ukuran konka dengan
elektrokoagulasi, ablasi laser, atau mukotomi
pada hiperplasia konka inferior. Septoplasti
bila ada deviasi septum. 23
RHINITIS
MEDIKAMENTOSA
Rhinitis Medikamentosa
• Suatu kelainan hidung berupa gangguan respons normal
vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor
topikal (tetes hidung atau semprot hidung) dalam waktu lama
dan berlebihan, sehingga menyebabkan sumbatan hidung
yang menetap.

Anda mungkin juga menyukai