Anda di halaman 1dari 17

NECROTIZNG

ENTEROCOLITIS
Enterokolitis Nekrotikans
DEFINISI
Enterokolitis nekrotikans (Necrotizing Enterocolits, NEC):

• Kegawatan gastrointestinal (GI) yang paling sering terjadi pada periode


neonates dan penyakit yang sangat mematikan pada bayi premature.
(Lumban Gaol L, et a. Ilmu Bedah Anak. 2016. Ilmu Bedah Anak: kasus harian
UGD, bangsal, & kamar operasi. Jakarta: EGC, 2016)
EPIDEMIOLOGI
PATOFISIOLOGI

1. Kerusakan hipoksi-iskemik pada saluran pencernaan


2. Imaturitas fisiologis pada saluran pencernaan
3. Perubahan flora mikrobiologis normal pada intestinal
PATOFISIOLOGI
Kerusakan hipoksi-iskemik pada saluran pencernaan

• Menghasilkan kejadian hipoperfusi dan kerusakan hipoksia


• Pada hipoperfusi, reflex HerringBreus atau diving reflex terb
entuk, dimana darah akan meninggakan organ kurang pemti
ng seperti usus ke organ kritis seperti jantung dan otak
• Reperfusi memancing terjadinya kaskase proinflamasi meny
ebabkan kerusakan barrier mukosa
PATOFISIOLOGI
Imaturitas fisiologis pada saluran pencernaan

1. Rusaknya ketebalan dari dinding epithelial tight junction


2. Tidak adanya peristaltic usus
3. Defsiensi komponen selubung mukus
PATOFISIOLOGI
Perubahan flora mikrobiologis normal pada intestinal

• Bayi prematur resiko infeksi sehingga sering terekspos antib


acterial broad spectrum akhirnya menyebabkan perubahan f
lora normal usus
• Spesies predominan yang srering pada bayi sehat, cukup bu
lan, mendapat ASI: Bifidobacteria
• Predominan pada feses bayi premature yang di perawatan i
ntensif: Staphylococcus, Enterococcus, dan Clostridia
• Escherichia, bakteri lain, viral, jamur patogen termasuk rotav
irus, spesies candida: menyebabkan etiologic NEC
PATOFISIOLOGI
Pemberian makan enteral

Traktus GI imatur Perubahan mikroba GI


Kerusakan taut kedap ↓ Bakteri komensal
↓ Gerak peristaltic ↑ Bakteri pathogen  translokasi
↓ Lapisan mucus dan IgA bakteri

NEC

Cedera hipoksik-iskemik
↑ Keadaan hipoperfusi (PDA, sepsis, polisitimia, pajanan kokain, asfiksia, RDS,
penyakit jantung kongenital, transfuse sulit)
MANIFESTASI KLINIS

Tanda Klinis awal:


• Distensi abdomen 70-98%
• Intoleransi makanan dan pe↑ produk keluaran dari lambung >70%
• Mual >70%
• Keluar darah dari rectum 25-63%
• Perdarahan GI yang tersembunyi 22-59%
• Diare 4-26%
• Eritema pada dinting abdomen oleh nekrosis usus yang nempel pada dinding abdome
n yang tipis
• Asites
• Perforasi  abdomen akan warna kebiruan (gambaran meconium intraperitoneal)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium

• Hitung jenis leukosit yang tidak normal  menurun atau meninggkat (37%kas
us)
• Trombositopenia 87% kasus
• Abnormalitas factor pembekuan darah
• Instabilitas glukosa
• Asidosis metabolic
• Elektrolit Imbalance
• Peningkatan kadar C-RP (C Reaktive protein)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologis

• Foto anteroposterior dan left lateral decubitus


• Gas intramural (pneumotosis intestinal)
• Pneumoperitonium  indikasi absolut dan mutlak
untuk intervensi bedah
• Ileus intestinal
• Dilatasi dan penipisan lekuk usus (air fluid level)
• Free air  indikasi absolut tindakan bebas
KLASIFIKASI
Kriteria diagnostic NEC menggunakan Kriteria Bell yang sudah dimodifik
asi
Stadium I IIA IIB IIIA IIIB
Deskripsi tanda Suspek NEC, Keti NEC ringan = Stad I NEC moderat, asi NECberat, Asidosis res NEC berat, perbur
klinis dakstabilan, apne dosis ringan, tro piratorik & metabolik, ukan yg semakin
a, bradikardia mbositopenia ventilasi, mekanis, hipo menyolok & syok
tensi, oligouria, DIC

Tanda intestinal Pe↑ residu gaste Distensi abdomen y Nyeri & edema di Edema dinding abdom Bukti adanya perfo
r, distensi abdom g lebih bermakna ± nding abdomen en yg semakin buruk d rasi
en min, darah sa nyeri, BU tidak terd ± massa yg terab isertai dengan eritema
mar pada feses engar, darah dalam a dan indurasi
feses

Tanda radiografi Normal/ ileus rin Ileus, dilatasi lengk Pneumatosis ekst Asites yg menyolok, le Pneumoperitoneu
s gan ung usus pneumato ensif, asites dini ± ngkung usus yg tetap, m
sis lokak PVG tdk ada udara bebas
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN

1. Penanganan Farmakoterapi
2. Penanganan Pembedahan
PENATALAKSANAAN
Penanganan Farmakoterapi

 Untuk mengobati penyakit dan menghentikan perburukan


 Stadium awal (<3A), pengobatan u/ mengistirahatkan usus dan memberikan a
ntibiotic parenteral u/ invasi bakteri dan translokasi
 Neonatus terinfeksi: dipuasakan, diberikan total nutrisi parenteral u/ memenu
hi kebutuhan nutrisinya
 Evaluasi menyeluruh: kultur drah, urin, cairan serebrospinal,
 Antibiotik parenteral harus diberikan dan mencakup u/ kuman aerob dan anae
rob, termasuk golongan ampicillin atau vancomisin u/ spesies gram +
 Aminoglikosida seperti gentamisin atau sefalosporin generasi ke 3, seperti sef
otaksim, u/ mengatasi kuman gram- arobik, dan metronidazole/klindamisin u/
organisme anaerob
 Antibiotik parenteral diberikan bersamaan dgn mengiistirahatkan usus slma 7-
14 hari
KOMPLIKASI PASCA OPERASI
Free PPT _ Click to add title
Click to edit text styles - Widescreen(16:9)

This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted to any content and
meets various market segments. With this many slides you are able to make a complete PowerPoint
Presentation that best suit your needs.

This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted to any content and
meets various market segments. With this many slides you are able to make a complete PowerPoint
Presentation that best suit your needs.

This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted to any content and
meets various market segments. With this many slides you are able to make a complete PowerPoint
Presentation that best suit your needs.

Anda mungkin juga menyukai