Anda di halaman 1dari 22

Perdarahan Cerebelum


Widya G Simanjuntak
Pembimbing: dr. Budi Santoso, Sp.S

KEPANITERAAN KLINIK ILMU NEUROLOGI


RS MURNI TEGUH MEMORIAL HOSPITAL
Pendahuluan
• Perdarahan intraserebral (PIS) adalah perdarahan yang terjadi secara
langsung pada bagian atau substansi otak. PIS meliputi disfungsi neurologi
fokal yang akut dan disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yang
terjadi secara spontan
• Perdarahan serebelum adalah jenis perdarahan intrakranial di mana
perdarahan terletak di fossa posterior dan menyumbang 9 dari 10% dari
semua perdarahan intraserebral
• Gangguan pada serebelum mengakibatkan gangguan gerak berupa
gangguan sikap dan tonus. Selain itu dapat juga terjadi ataksia, dismetria
dan tremor intensi.
Anatomi
Fisiologi

• Mempertahankan keseimbangan tubuh


• Orientasi dalam ruangan
• Mengatur tonus otot
• Mengatur postur tubuh
Cerebelum menerima impuls proprioseptif dari seluruh tubuh, baik impuls
motorik ataupun sensorik dari cerebrum
Definisi Etiologi
Perdarahan cerebelum adalah salah satu • Hipertensi
jenis perdarahan intraserebral yang terjadi
pada daerah cerebelum di fosa posterior.
• Malformasi arteriovenosa (AVM)
• Amiloid angiopati
• Penyaahgunaan obat
Patofisiologi
Kerusakan spesifik pembuluh darah

pulsatile flow, endothelial denudation, dan


replikasi sel otot polos

Medionekrosis, aneurisma, dan perdarahan

Pembuluh darah pecah

Perdarahan terus berlanjut dengan volume


Tekanan perfusi otak menurun
yang besar

Merusak struktur anatomi otak, ditambah lagi Destruksi massa otak dan terjadi peninggian
terjadinya edema awal tekanan intracranial
PEMERIKSAAN

• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Neurologik
• GCS
• Test Keseimbangan
• Pemeriksaan Sensoris
• Pemeriksaan Penunjang
Tes Keseimbangan
Tes Sensorik
Penatalaksanaan
• Pemasangan ETT dapat dilakukan untuk penanangan jalan nafas pada pasien
penurunan kesadaran
• Resusitasi cairan dengan cairan isotonik
• Pemberian terapi hiperosmolar dengan manitol atau cairan hipertonis dapat
dipertimbangkan.
• Hipertensi menetap (MAP >130 mmHg) mungkin dapat menggunakan labetalol
atau dapat menggunakan antihipertensi jenis lainnya seperti nicardipin
• Atropin (0,5-1 mg) dapat dipergunakan jika hipotensi.
• Pasien dengan perdarahan serebelar > 30-40 mm atau lebih lebar dengan
perburukan klinis (GCS <9) atau kompresi batang otak dan hidrosefalus dari
obstruksi ventrikel harus secepatnya dibedah.
Kesimpulan
• Perdarahan intraserebral (PIS) adalah perdarahan yang terjadi secara langsung
pada bagian atau substansi otak.
• Perdarahan cerebelum adalah jenis perdarahan intrakranial (ICH) di mana
perdarahan terletak di fosa posterior dan menyumbang 9 dari 10% dari semua ICH
• Gangguan pada cerebelum mengakibatkan gangguan gerak berupa gangguan
sikap dan tonus. Selain itu, juga terjadi ataksia, dismetria dan tremor intensi
• Pada hipertensi kronis, pembuluh darah arteriol akan mengalami perubahan
degeneratif yang menyebabkan dinding pembuluh darah arteriol menjadi lemah
sehingga akan menimbulkan mikroaneurisma yang tersebar disepanjang
pembuluh darah
Laporan Kasus
Ringkasan
• Perdarahan cerebelum adalah perdarahan yang terletak di fosa posterior.
Fungsi cerebelum adalah mempertahankan keseimbangan tubuh, pada
pasien yang mengalami perdarahan cerebelum akan didapati gangguan
keseimbangan.
• Berdasarkan anamnessa keluhan pertama kali adalah nyeri kepala yang
terjadi pagi hari sebelum masuk Rumah Sakit. Pada pemeriksaan kesadaran
didapat skor GCS 15. Pasien memiliki riwayat hipertensi.
• Anamnesis
Seorang laki-laki usia 59 tahun dengan keluhan nyeri kepala pagi hari sebelum masuk
Rumah Sakit. Sebelumnya pukul 04.30 pagi pasien merasa mual dan muntah 1 kali.
Setelah nyeri kepala pasien mulai sulit bicara, bicara celat dan tidak sanggup berdiri
maupun berjalan pasien merasa lemas.
Riwayat trauma sebelumnya tidak ada
riwayat demam sebelumnya tidak ada
riwayat kejang sebelumya tidak ada
riwayat peyakit yang diderita pasien adalah hipertensi.
• Pemeriksaan Fisik
Tampak sakit sedang, gizi baik kesadaran baik. Tanda vital tekanan darah
140/100 mmHg, denyut jantung 74xi, suhu tubuh 36,30C, pernafasan
20x/menit, jenis abdominalthoraca. Thorax: Cor/pulmo dalam batas normal.
Abdominal: Hepar/lien tidak teraba membesar.
• Pada pemeriksaan neurologis:
Glasgow coma scale: E4, M6, V5. Tes koordinasi, tes jari hidung positif. Fungsi
kortikal luhur baik. Tidak di dapatkan tanda rangsang meningeal. Nervus
cranialis: pupil bundar, isokor diameter 2mm/2mm, refleks cahaya +/+. Pada
pemeriksaan fungsi motorik; pergerakan: melemah (+/-), kekuatan otot
(4444/5555), tonus otot (normotonus) dan refleks patologis ekstremitas
inferior Babinsky (-), chadock (-)
• Hasil pemeriksaan laboratorium: haemoglobin 11,4 g/dl, leukosit 17,13/mm3,
neutrofil 90,6 %.
• Pemeriksaan CT-Scan Routine Brain dijumpai, perdarahan cerebellum kiri
disertai efek massa berupa obliterasi sulci cerebellaris dan cisterna ambiens,
serta kompresi ventricle 4 dan aquaductus sylvii. Sudah ada hydrocephalus
disebabkan gangguan aliran liquor cerebrospinalis di dalam aquaductus dan
ventricle 4.
• Pasien didiagnosa dengan klinis mual muntah, sakit kepala, diagnosa topis
pada cerebelum dan diganosa etiologis perdarahan cerebelum
Follow Up
15 september 2019 GCS E4, M6, V5. TD: 140/100mmHg
Nyeri kepala. Kelemahan anggota gerak sebelah
kanan
Tes koordinasi: Jari-hidung +
Citicolin 500mg/12 jam
16 september 2019 GCS E4, M6, V5. TD: 150/90 mmHg
Nyeri kepala
tes koordinasi, jari-hidung positif
17 sepetember 2019 GCS E4, M6, V5. TD:165/70 mmHg
Nyeri kepala
Tes koordinasi: Jari-hidung +
Amlodipin 10mg 1x1
18 september 2019 GCS E4, M6, V5. TD: 130/90 mmHg
Nyeri kepala
tes koordinasi, jari-hidung positif
Concor 2,5 1x1, gratizin 5 mg 2x1.
19 sepetember 2019 GCS E4, M6, V5. TD: 130/70 mmHg
Nyeri kepala. tes koordinasi, jari-hidung positif
Manitol 100cc/6 jam/drips habis dalam 20 menit
20 september 2019 GCS E4, M6, V5. TD: 130/80 mmHg
Nyeri kepala . Tes koordinasi, jari-hidung positif
Meislon 12 mg 3x1. Manitol 100cc/8 jam/drips habis
dalam 20menit
Ct-Scan Head

21 september 2019 GCS E4, M6, V5. TD: 130/70 mmHg


Nyeri kepala. Tes koordinasi, jari-hidung positif
Manitol 100cc/12 jam/drips habis dalam 20 menit.
22 september 2019 GCS E4, M6, V5. TD: 120/80 mmHg
Nyeri kepala. tes koordinasi, jari-hidung positif
Manitol 100cc/hari/drips habis dalam 20 menit.
23 september 2019 GCS E4, M6, V5. TD: 130/80 mmHg
CT-Scan terakhir masih tampak perdarahan cerebelum
kiri, dibandingkan dengan foto sebelumnya (tanggal 15-
09-2019) tampak ada perbaikan. Masih ada
hydrocephalus.
Pembahasan
Pada kasus ini melalui anamnesis, pasien Berdasarkan teori etiologi perdarahan cerebelum
mengeluhkan nyeri kepala, mual dan muntah, non traumatis yang paling umum adalah
dan tidak bisa berdiri, berdiri dan duduk oyong, hipertensi yang menyebabkan mikoranuerisma
waktu terjadinya keluhan terjadi tiba-tiba, dan dan resultan pecah. Gejala klinis pada pasien
pasien memiliki riwayat penyakit sebelumnya, dengan perdarahan cerebelum adalah nyeri
yaitu hipertensi. kepala, muntah dan gangguan keseimbangan.
Pada kasus ini selama perawatan di ruangan skor Penentuan GCS dilakukan untuk menentukan
GCS pasien adalah 15 dimana pasien dalam tindakan terapi konservatif ataupun operatif
keadaan compos mentis. terhadap pasien. Skor tertinggi GCS menunjukkan
pasien sadar penuh/komposmentis yakni GCS 15
dan skor terendah menunjukkan koma dengan
GCS 3 ( E1 M1 V1).
Pada pemeriksaan neurologis, tes koodinasi jari- Hal ini berkaitan dengan fungsi cerebellum yang
hidung positif. berhubungan dengan keseimbangan. Dimana
fungsi dari cerebelum adalah mempertahankan
keseimbangan.
Pada pasien ini telah dilakukan pemeriksaan Pemeriksaan penunjang yang relevan untuk
penunjang baik pencitraan maupun diagnosis perdarahan cerebellum adalah CT-Scan
laboratorium. Pada pencitraan CT-SCAN otak Otak untuk menentukan seberapa luas
didapatkan perdarahan cerebellum kiri disertai perdarahan pada cerebelum.
efek massa berupa obliterasi sulci cerebellaris
dan cisterna ambiens, serta kompresi ventricle 4
dan aquaductus sylvii. Sudah ada hydrocephalus
disebabkan gangguan aliran liquor
cerebrospinalis di dalam aquaductus dan
ventricle 4
Pada kasus ini telah diberikan penatalaksanaan Pengobatan yang diberikan adalah konservatif. Hal
dengan konservatif yang meliputi pemberian itu berkaitan dengan kondisi pasien dengan GCS 15
manitol compos mentis dan volume perdarahan ± 7cc,
maka dilakukan observasi klinis pada akhir minggu
pertama dan akhir minggu ketiga.
Pemeberian Manitol dilakukan untuk menangani
peningkatan tekanan intrakranial.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai