Perdarahan Cerebelum
”
Widya G Simanjuntak
Pembimbing: dr. Budi Santoso, Sp.S
Merusak struktur anatomi otak, ditambah lagi Destruksi massa otak dan terjadi peninggian
terjadinya edema awal tekanan intracranial
PEMERIKSAAN
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Neurologik
• GCS
• Test Keseimbangan
• Pemeriksaan Sensoris
• Pemeriksaan Penunjang
Tes Keseimbangan
Tes Sensorik
Penatalaksanaan
• Pemasangan ETT dapat dilakukan untuk penanangan jalan nafas pada pasien
penurunan kesadaran
• Resusitasi cairan dengan cairan isotonik
• Pemberian terapi hiperosmolar dengan manitol atau cairan hipertonis dapat
dipertimbangkan.
• Hipertensi menetap (MAP >130 mmHg) mungkin dapat menggunakan labetalol
atau dapat menggunakan antihipertensi jenis lainnya seperti nicardipin
• Atropin (0,5-1 mg) dapat dipergunakan jika hipotensi.
• Pasien dengan perdarahan serebelar > 30-40 mm atau lebih lebar dengan
perburukan klinis (GCS <9) atau kompresi batang otak dan hidrosefalus dari
obstruksi ventrikel harus secepatnya dibedah.
Kesimpulan
• Perdarahan intraserebral (PIS) adalah perdarahan yang terjadi secara langsung
pada bagian atau substansi otak.
• Perdarahan cerebelum adalah jenis perdarahan intrakranial (ICH) di mana
perdarahan terletak di fosa posterior dan menyumbang 9 dari 10% dari semua ICH
• Gangguan pada cerebelum mengakibatkan gangguan gerak berupa gangguan
sikap dan tonus. Selain itu, juga terjadi ataksia, dismetria dan tremor intensi
• Pada hipertensi kronis, pembuluh darah arteriol akan mengalami perubahan
degeneratif yang menyebabkan dinding pembuluh darah arteriol menjadi lemah
sehingga akan menimbulkan mikroaneurisma yang tersebar disepanjang
pembuluh darah
Laporan Kasus
Ringkasan
• Perdarahan cerebelum adalah perdarahan yang terletak di fosa posterior.
Fungsi cerebelum adalah mempertahankan keseimbangan tubuh, pada
pasien yang mengalami perdarahan cerebelum akan didapati gangguan
keseimbangan.
• Berdasarkan anamnessa keluhan pertama kali adalah nyeri kepala yang
terjadi pagi hari sebelum masuk Rumah Sakit. Pada pemeriksaan kesadaran
didapat skor GCS 15. Pasien memiliki riwayat hipertensi.
• Anamnesis
Seorang laki-laki usia 59 tahun dengan keluhan nyeri kepala pagi hari sebelum masuk
Rumah Sakit. Sebelumnya pukul 04.30 pagi pasien merasa mual dan muntah 1 kali.
Setelah nyeri kepala pasien mulai sulit bicara, bicara celat dan tidak sanggup berdiri
maupun berjalan pasien merasa lemas.
Riwayat trauma sebelumnya tidak ada
riwayat demam sebelumnya tidak ada
riwayat kejang sebelumya tidak ada
riwayat peyakit yang diderita pasien adalah hipertensi.
• Pemeriksaan Fisik
Tampak sakit sedang, gizi baik kesadaran baik. Tanda vital tekanan darah
140/100 mmHg, denyut jantung 74xi, suhu tubuh 36,30C, pernafasan
20x/menit, jenis abdominalthoraca. Thorax: Cor/pulmo dalam batas normal.
Abdominal: Hepar/lien tidak teraba membesar.
• Pada pemeriksaan neurologis:
Glasgow coma scale: E4, M6, V5. Tes koordinasi, tes jari hidung positif. Fungsi
kortikal luhur baik. Tidak di dapatkan tanda rangsang meningeal. Nervus
cranialis: pupil bundar, isokor diameter 2mm/2mm, refleks cahaya +/+. Pada
pemeriksaan fungsi motorik; pergerakan: melemah (+/-), kekuatan otot
(4444/5555), tonus otot (normotonus) dan refleks patologis ekstremitas
inferior Babinsky (-), chadock (-)
• Hasil pemeriksaan laboratorium: haemoglobin 11,4 g/dl, leukosit 17,13/mm3,
neutrofil 90,6 %.
• Pemeriksaan CT-Scan Routine Brain dijumpai, perdarahan cerebellum kiri
disertai efek massa berupa obliterasi sulci cerebellaris dan cisterna ambiens,
serta kompresi ventricle 4 dan aquaductus sylvii. Sudah ada hydrocephalus
disebabkan gangguan aliran liquor cerebrospinalis di dalam aquaductus dan
ventricle 4.
• Pasien didiagnosa dengan klinis mual muntah, sakit kepala, diagnosa topis
pada cerebelum dan diganosa etiologis perdarahan cerebelum
Follow Up
15 september 2019 GCS E4, M6, V5. TD: 140/100mmHg
Nyeri kepala. Kelemahan anggota gerak sebelah
kanan
Tes koordinasi: Jari-hidung +
Citicolin 500mg/12 jam
16 september 2019 GCS E4, M6, V5. TD: 150/90 mmHg
Nyeri kepala
tes koordinasi, jari-hidung positif
17 sepetember 2019 GCS E4, M6, V5. TD:165/70 mmHg
Nyeri kepala
Tes koordinasi: Jari-hidung +
Amlodipin 10mg 1x1
18 september 2019 GCS E4, M6, V5. TD: 130/90 mmHg
Nyeri kepala
tes koordinasi, jari-hidung positif
Concor 2,5 1x1, gratizin 5 mg 2x1.
19 sepetember 2019 GCS E4, M6, V5. TD: 130/70 mmHg
Nyeri kepala. tes koordinasi, jari-hidung positif
Manitol 100cc/6 jam/drips habis dalam 20 menit
20 september 2019 GCS E4, M6, V5. TD: 130/80 mmHg
Nyeri kepala . Tes koordinasi, jari-hidung positif
Meislon 12 mg 3x1. Manitol 100cc/8 jam/drips habis
dalam 20menit
Ct-Scan Head