Anda di halaman 1dari 17

Penulisan Status Burn Injury

Anamnesa
• Keluhan utama : luka bakar pada area ?
• Keluhan penyakit sekarang :
• Waktu kejadian sebelum masuk rumah sakit, riwayat penurunan kesadaran,
kejang?, dada berdebar?, BAK?(myoglobinuria?), mual dan muntah,
• Mekanisme injury : mekanisme kejadian, waktu paparan listrik,
secondary trauma.
Anamnesa
• Keluhan utama : luka bakar pada wajah, dada, perut dan kedua paha
• Keluhan penyakit sekarang :
• Dialami sejak 4 jam smrs akibat terkena kabel yang dialiri arus listrik. Riwayat
mual dan muntah tidak ada, penurunan kesadaran tidak ada, riwayat kejang
tidak ada, dada berdebar tidak ada. Pasien dirujuk dari ibnusina dengan
terpasang kateter warna urin jernih
• Mekanisme injury : pasien sedang memperbaiki atap rumah tiba tiba
terkena arus listrik melalui kabel selama kurang lebih 10 detik lalu
terpental dan badan sisi kiri terkena tiang.
Primary survey
• Airway : Clear/unclear (tidak ada suara tambahan),(serak, jelaga
hidung, mekanisme trauma pada ruangan tertutup, terbakar
kumis/alis mata  trauma inhalasi)
• Breathing : respirasi rate, spontan, sonor simeteris dan vesikuler
• Circulation : TD , Nadi , teratur kuat penuh
• Disability : GCS (E?V?M?), pupil isokor/anisokor 3mm/3mm
• Exposure : suhu febris/afebris
Primary survey
• Airway : Clear (tidak ada suara tambahan),
• Breathing : rr 22x/menit, spontan, sonor simeteris dan vesikuler
• Circulation : TD 110/70, N: 80x/menit teratur kuat penuh
• Disability : GCS15 (E4V5M6), pupil isokor 3mm/3mm
• Exposure : suhu 36.8oC
Secondary survey
• Pemeriksaan head to toe
• Penjabaran status lokalis terdiri dari
• Inspeksi : persentase luka bakar, warna luka,
• Palpasi : nyeri, temperatur, CRT
• Kedalaman luka bakar
• Pada kasus luka bakar deep dermal & full thickness > 3 minggu perlu
dicurigai adanya parut hipertrofik dan kontraktur
• Look : warna kulit, parut hipertrofik, deformitas
• Feel : nyeri, temperatur, CRT, nadi distal luka
• Movement : ROM
Secondary survey
Regio Kepala :
Telinga, hidung, tenggorokan : normal
Mata : normal
Lidah : licin
Mukosa palatum : licin
Secondary survey
Regio Thorax :
Paru
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : vokal fremitus simetris kanan dan kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : pekak
Auskultasi : bunyi jantung I/II murni, Murmur (-)
Secondary Survey (Status lokalis)
• Regio Facialis
• Inspeksi : tampak luka bakar 4%, warna merah muda, blister -
• Palpasi : sensorik + (nyeri)
• Kedalaman luka : mid-dermal
• Regio thoracoabdominal
• Inspeksi : Tampak luka bakar 16%, warna merah muda, blister -
• Palpasi : sensorik + (nyeri)
• Kedalaman luka : mid-dermal
• Regio femur dextra
• inspeksi : Tampak luka bakar 10%, warna merah muda, blister -
• Palpasi : sensorik + (nyeri), CRT <2s
• Kedalaman luka : mid-dermal
• Regio Femur sinistra
• inspeksi : Tampak luka bakar 4%, warna merah muda, blister -
• Palpasi : sensorik + (nyeri), CRT <2s
• Kedalaman luka : mid-dermal
Diagnosa klinis
• Persentase dan kedalaman luka bakar  electrical burn injury 34%
mid-dermal
Pemeriksaan penunjang
• EKG (pada kasus trauma eletrikal)
• Laboratorium • Hb :…  Albumin :…
• Thorax x-ray • Hct :…  Ur :…
• WBC :…  Cr :…
 PLT :…  GDS :…
 INR :…  Na :…
 PT :…  K :…
 APTT :…  Cl :…
 SGOT :…
 SGPT :…
Diagnosa kerja
• Persentase dan kedalaman luka bakar  electrical burn injury 34%
mid-dermal
• Secondary injury
Terapi
• Resusitasi cairan : 3 cc x berat badan x persentase luka bakar  8 jam
pertama  16 jam berikut
• Mentenance cairan dengan 421 paska fase akut (24 jam post trauma)
• Medicamentosa
• Antibiotik
• Analgetik
• Perawatan luka dengan brunazine  dressing kassa kering
• Debridement
Laporan operasi
Foto laporan operasi
Prognosa dan pemantauan lanjutan
• PROGNOSIS
• Quo at vitam : Dubia
• Quo at sanactionam : dubia
• Quo at functionam : dubia
• FOLLOW UP
• Wound healing
• Balance fluid

Anda mungkin juga menyukai