Anda di halaman 1dari 32

SINDROMATOLOGI

SESAK NAFAS

Oleh :
CIVA JUSRIMAR NUHA
(1408010074)
1
Pembimbing :
dr. Mariam Mauko, Sp.PD

SMF ILMU PENYAKIT DALAM


RSUD PROF. W.Z. JOHANNES KUPANG 26/07/2019

2019
2 DEFINISI

American Thoracic Society (ATS):


• Ketidaknyamanan bernapas
• Bersifat subyektif
• Kualitas dan intensitas keluhan
bervariasi

26/07/2019
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2019. EIMED
PAPDI Buku I EIMED Dasar. Jakarta. Interna Publishing
3 FISIOLOGI PERNAPASAN

Keterangan:
CO2 : Karbon dioksida
O2 : Oksigen
ATP : Adenosin Trifosfat
26/07/2019

Sumber: Silverthorn. 2014. Fisiologi Manusia Edisi 6. Jakarta. EGC


4 JENIS-JENIS SESAK NAFAS
 Ortopnea  Sesak napas saat berbaring
 Platipnea  sesak napas saat tegak (berdiri) dan hilang
ketika berbaring
 Tropopnea  sesak saat berbaring ke kiri/ kanan
 Paroxysmal nocturnal dyspnea  sesak pada posisi
berbaring yang akan membangunkan pasien dari tidur
secara tiba-tiba
 Dsypnea d’effort  sesak nafas setelah melakukan aktivitas

26/07/2019
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2019. EIMED
PAPDI Buku I EIMED Dasar. Jakarta. Interna Publishing
Skala Dyspnea menurut American Thoracic
Society
5 Tingkat Derajat Deskripsi

0 Normal Tidak ada kesulitan bernapas kecuali aktivitas berat

1 Ringan Terdapat kesulitan bernapas, napas pendek-pendek


ketika terburu-buru

2 Sedang Berjalan lebih lambat dari pada kebanyakan orang


yang berusia sama karena sulit bernapas atau harus
berhenti berjalan untuk bernapas
3 Berat Berhenti berjalan setelah 90 meter untuk bernapas atau
setelah berjalan beberapa menit

4 Sangat Terlalu sulit untuk bernapas bila meninggalkan rumah


berat atau sulit bernapas ketika memakai baju atau
membuka baju
26/07/2019
Sumber: Sylvia Price, Lorraine W. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta. EGC
6 MEKANISME DYSPNEA

26/07/2019
7 ETIOLOGI SESAK NAPAS

RESPIRASI KARDIOVASKULAR NEUROMUSKULER

PSIKOGENIK SISTEMIK

26/07/2019

Sumber:Rawat, Deepa. 2019. Dyspnea. NCBI


8 • Asma
• PPOK
• Pneumonia
RESPIRASI • Emboli Paru
• Keganasan Paru
• Pneumotoraks
• Aspirasi

• Gagal jantung kongestif


• Edema paru
• Sindrom koroner akut
KARDIOVASKULAR • Tamponade perikardial
• Defek jantung valvular
• Hipertensi paru
• Aritmia jantung
26/07/2019

Sumber:Rawat, Deepa. 2019. Dyspnea. NCBI


9 • Flail chest
• Obesitas masif
• Disfungsi medula spinalis
NEUROMUSKULER • Kyphoscoliosis
• Kelumpuhan saraf frenikus
• Miopati
• Neuropati

• Sindrom hiperventilasi
• Dispnea psikogenik
PSIKOGENIK • Sindrom disfungsi pita suara
• Aspirasi benda asing

26/07/2019

Sumber:Rawat, Deepa. 2019. Dyspnea. NCBI


10

•Anemia
•Gagal ginjal akut
•Asidosis metabolik
•Tiroktoksikosis
SISTEMIK •Sirosis hepatis
•Sepsis
•Syok anafilaksis
•Angioedema
•Epiglottitis

26/07/2019

Sumber:Rawat, Deepa. 2019. Dyspnea. NCBI


11 Diagnosis sesak nafas

 ANAMNESIS
 PEMERIKSAAN FISIK
 PEMERIKSAAN PENUNJANG

26/07/2019
Sumber:Setiati, Alwi, dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Ke 6 Jilid II.
Jakarta. Interna Publishing
12 ANAMNESIS
 KELUHAN AWAL : Gangguan fisiologis akut/ berkepanjangan

 Gejala yang menyertai : - Nyeri dada yang disertai sesak


- Batuk yang disertai sesak
- Demam dan menggigil
- Hemoptisis

 Terpajan keadaan lingkungan atau obat tertentu : - Zat alergen


- Debu, asap dan bahan kimia
- Obat-obatan

26/07/2019
Sumber:Setiati, Alwi, dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Ke 6 Jilid II.
Jakarta. Interna Publishing
13 PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
1. Suhu
<35º C atau >41ºC  keadaan gawat darurat
2. Pulsus paradoksus
Peningkatan tekanan arterial > 10 mmHg  air trapping 
asma dan PPOK eksaserbasi akut
3. RR
< 5x/m  hipoventilasi
> 35x/m  gagal napas

26/07/2019
Sumber:Setiati, Alwi, dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Ke 6 Jilid II.
Jakarta. Interna Publishing
14 PEMERIKSAAN FISIK
A. INSPEKSI
1. Kemampuan bicara
2. Penggunaan otot bantu napas
3. Pengembangan dinding dada simetris/tidak
4. Munculnya peningkatan JVP

26/07/2019
Sumber:Setiati, Alwi, dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Ke 6 Jilid II.
Jakarta. Interna Publishing
15 PEMERIKSAAN FISIK
B. PALPASI
1. Pengembangan dinding dada
2. Taktil fremitus

26/07/2019
Sumber:Setiati, Alwi, dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Ke 6 Jilid II.
Jakarta. Interna Publishing
16 PEMERIKSAAN FISIK
C. PERKUSI
1. HIPERSONOR
2. REDUP (DULLNESS)

26/07/2019
Sumber:Setiati, Alwi, dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Ke 6 Jilid II.
Jakarta. Interna Publishing
17 PEMERIKSAAN FISIK
D. AUSKULTASI
1. Berkurangnya intensitas suara napas
2. Ronki kasar dan nyaring
3. Ronki basah dan halus
4. Adanya egofoni ( diucapkan huruf “i” seperti huruf “e
“datar)
5. Friction rub

26/07/2019
Sumber:Setiati, Alwi, dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Ke 6 Jilid II.
Jakarta. Interna Publishing
18

Rontgen thorax PPOK

Rontgen thorax Edema


Paru 26/07/2019
19

Rontgen thorax
Rontgen thorax
Pneumonia
Pneumotoraks

26/07/2019
Penyakit Faktor INSPEKSI PALPASI PERKUSI AUSKULTA LAINNYA
resiko SI
ASMA Faktor Sianosis, - - Mengi TTV:
20 pejamu gelisah, Takikardi,
dan sukar pulsus
faktor bicara, paradoks
lingkunga penggun us
n aan otot-
otot
bantu
pernapas
an

26/07/2019
Penyakit Faktor INSPEKSI PALPASI PERKUSI AUSKULTA LAINNYA
resiko SI
PPOK Perokok Sianosis, - - Menurun TTV:
21
aktif atau barrel nya suara takipneu
pasif, chest, nafas,
tinggal di retraksi rhonki, Radiologi
daerah interkostal wheezing :
berpolusi, , suara meningka
lingkunga jantung tkannya
n kerja melemah diameter
AP,
diafragm
a
mendatar
, paru
hiperinflas
i.

Spirometri
:
VEP1/KVP
atau
FEV1/FVC 26/07/2019

< 70%
Penyakit Faktor INSPEKSI PALPASI PERKUSI AUSKULTASI LAINNYA
resiko

22 EDEMA Gagal Distress - - Ronki atau Gejala:


PARU jantung, pernapas crackles mudah
gagal an lelah,
ginjal takipnea,
sputum
berbusa
dan warna
merah
jambu

Radiologi,
cardiomega
ly, kerley B,
efusi pleura,
edema
alveolar

26/07/2019
Penyakit Faktor INSPEKSI PALPASI PERKUSI AUSKULTA LAINNYA
resiko SI
ACS Hiperlipid Diaphore - - Ronki Gejala:
23 emia, sis, basah Nyeri
DM, Meningka halus, S3 dada
Obesitas nya JVP yang
usia, menjalar,
riwayat mual/mu
keluarga, ntah,
merokok, nyeri
hipertensi abdomin
al, sinkop.

Pemeriks
aan
Marker
Jantung:
meningka
tnya
troponin I,
meningka
tnya
CKMB 26/07/2019
Penyakit Faktor INSPEKSI PALPASI PERKUSI AUSKULTASI LAINNYA
resiko
PNEUMO Merokok, Sianosis, - Redup Ronki Gejala:
24 NIA usia,DM, perubaha basah, batuk
pasca n status egofoni, dengan
infeksi mental menurunny dahak
virus, a suara berwarna
imunodefi nafas, gelap,
siensi friction rub pleuritic
chest
pain,anorek
sia.
Laboratoriu
m:
leukositosis,
kultur darah
dan dahak
Radiologi
:Kondosilasi,
efusi pleura,
air
bronchogra
m 26/07/2019
Penyakit Faktor INSPEKSI PALPASI PERKUSI AUSKULTA LAINNYA
resiko SI
PNEUMOT Trauma, Distress Deviasi Meningka Suara Gejala:
25
HORAX PPOK, pernapas Trakea tnya nafas pleuritic
olahraga an, bunyi asimetris chest
yang pucat, timpani pain
berlebiha meningka yang
n, diving tnya JVP tiba-tiba
dan
tajam,
sianosis.

Radiologi:
Hilangnya
vaskularis
asi/marki
ng paru
yang
terkena,
penarika
n
mediastin
um 26/07/2019
Penyakit Faktor INSPEKSI PALPASI PERKUSI AUSKULTA LAINNYA
resiko SI
Gagal Obesitas, Meningka Peningkat Cardiom Ronki Radiologi:
26
jantung DM, tnya JVP, an JVP, egali paru, Cardiom
Hiperlipid Edema Refluks gallop S3 egali,
emia, ekstremit hepatoju edema
PJR, as, gular, pulmo
Penyakit penggun hepatom
katup, aan otot- egali.
usia otot
bantu
pernapas
an

26/07/2019
27 TATALAKSANA

1. Sesuai dengan penyakit yang mendasari


2. Pemberian oksigen
3. Terapi farmakologi

26/07/2019
Sumber: American Thoracic Society. 2012. An Official American Thoracic Society
Statement: Update on the Mechanisms, Assessment, and Management Dyspnea
Semua tahapan : ditambahkan agonis beta-2 kerja singkat untuk pelega bila dibutuhkan, tidak melebihi 3-4 kali sehari.
Berat Asma Medikasi pengontrol harian Alternatif / Pilihan lain Alternatif lain
Asma Intermiten Tidak perlu -------- -------
Asma Persisten Ringan Glukokortikosteroid inhalasi  Teofilin lepas ------
(200-400 ug BD/hari atau lambat
28 ekivalennya)  Kromolin
 Leukotriene
modifiers
Asma Persisten Sedang Kombinasi inhalasi  Glukokortikosteroi  Ditambah agonis beta-2
glukokortikosteroid d inhalasi (400-800 ug BD kerja lama oral, atau
(400-800 ug BD/hari atau atau ekivalennya)
ekivalennya) dan ditambah Teofilin lepas  Ditambah teofilin lepas
agonis beta-2 kerja lama lambat ,atau lambat

 Glukokortikosteroi
d inhalasi (400-800 ug BD
atau ekivalennya)
ditambah agonis beta-2
kerja lama oral, atau

 Glukokortikosteroi
d inhalasi dosis tinggi (>800
ug BD atau ekivalennya)
atau

 Glukokortikosteroi
d inhalasi (400-800 ug BD
atau ekivalennya)
ditambah leukotriene
modifiers
Sumber: Asma
Pedoman Asma Persisten Berat Kombinasi inhalasi Prednisolon/
Diagnosis dan glukokortikosteroid metilprednisolon oral selang
Penatalaksanaa (> 800 ug BD atau ekivalennya) sehari 10 mg
n di Indonesia. dan agonis beta-2 kerja lama, ditambah agonis beta-2
ditambah  1 di bawah ini: kerja lama oral, ditambah
2003.
- teofilin lepas lambat teofilin lepas lambat
Perhimpunan - leukotriene modifiers 26/07/2019
Dokter Paru - glukokortikosteroid
Indonesia oral
29 Edema paru

 Suplementasi oksigen
 Obat-obat penurunan preload  nitrogliserin, loop diuretik (furosemide)
dan morfin sulfat
 Obat-obat penurunan afterload ACE inhibitor (captopril dan enalapril)
 Obat golongan inotropik  dobutamin atau dopamin

26/07/2019
Sumber: Rampengan Starry. 2014. Edema Paru Kardiogenik Akut. FK Sam Ratulangi
Manado. Jurnal Biomedik
30

A diagnostic approach to dyspnea.


(CXR = chest x-ray film; ABG =
arterial blood gases; CNS = central
nervous system; Pao2 = partial
pressure of oxygen; O2 = oxygen;
HCT = hematocrit; PFTs = pulmonary
function tests

26/07/2019
Sumber: Zoorob, Roger. 2003. Acute Dyspnea in the
Office. American Family Physician
31
TERIMA KASIH

26/07/2019
DAFTAR PUSTAKA
1. American Thoracic Society. 2012. An Official American Thoracic Society Statement:
32 Update on the Mechanisms, Assessment, and Management Dyspnea
2. Sylvia Price, Lorraine W. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Jakarta. EGC
3. Setiati, Alwi, dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Ke 6 Jilid II. Jakarta. Interna
Publishing
4. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut Edisi Ketiga. 2015. Perhimpunan Dokter
Spesialis Kardiovaskular Indonesia
5. Rampengan Starry. 2014. Edema Paru Kardiogenik Akut. FK Sam Ratulangi Manado.
Jurnal Biomedik
6. Silverthorn. 2014. Fisiologi Manusia Edisi 6. Jakarta. EGC
7. Longo DL, Fauci AS. Harrison’s gastroenterology and hepatology. NewYork: The
McGraw-Hill; 2010:47e1-5.
8. Rawat, Deepa. 2019. Dyspnea. NCBI
9. Zoorob, Roger. 2003. Acute Dyspnea in the Office. American Family Physician
10. Asma Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. 2003. Perhimpunan
Dokter Paru Indonesia

26/07/2019

Anda mungkin juga menyukai