Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah Cerebellum ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Neuroscience.
Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang Fungsi,, bagian dan struktur dari Cerebellum

Dalam penyusunan makalah ini kami banyak memperoleh bantuan serta bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu,kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
teman – teman yang sudah memberikan konstribusinya dalam penyelesaian makalah.

Kami menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak,sehingga dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan.Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun. Dan semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua kalangan pihak yang menggunakannya.

....., 18 Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………...........……………………..i

KATA PENGANTAR………………………………………..........….…..….ii

DAFTAR ISI ………………………………………………............……..….iii

BAB I PENDAHULUAN………………………….…………….........….….4

I.1.LATAR BELAKANG MASALAH………………..….............…4

I.2. RUMUSAN MASALAH.. …………….....…………….........….7

I.3.TUJUAN MAKALAH……………………………….........……..7

BAB III PEMBAHASAN……………………………………....…......…....27

BAB IV PENUTUP…………………………………………...…….....…....41

KESIMPULAN……………………………………. ……..….........41

SARAN

DAFTAR PUSTAKA………………………………………..….….......….43
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Otak adalah organ vital yang terdiri dari 100-200 milyar sel aktif yang saling
berhubungan dan bertanggung jawab atas fungsi mental dan intelektual kita. Otak terdiri dari
sel-sel otak yang disebut neuron (Leonard, 1998). Otak merupakan organ yang sangat mudah
beradaptasi meskipun neuron-neuron di otak mati tidak mengalami regenerasi, kemampuan
adaptif atau plastisitas pada otak dalam situasi tertentu bagian-bagian otak dapat mengambil
alih fungsi dari bagian-bagian yang rusak. Otak sepertinya belajar kemampuan baru. Ini
merupakan mekanisme paling penting yang berperan dalam pemulihan stroke (Feigin, 2006).
Secara garis besar, sistem saraf dibagi menjadi 2, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat (SSP) terbentuk oleh otak dan medulla spinalis. Sistem saraf disisi
luar SSP disebut sistem saraf tepi (SST). Fungsi dari SST adalah menghantarkan informasi
bolak balik antara SSP dengan bagian tubuh lainnya (Noback dkk, 2005).
Gerakan tubuh atau anggota tubuh yang tepat dan halus selalu membutuhkan
koordinasi dari berbagai organ. Suatu gerakan volunter akan melibatkan cerebellum (untuk
penyusunan konsep gerakan), sistem penglihatan (untuk memberi informasi tentang usaha
yang harus dibuat dan pengarahan urutan gerakan), sistem motorik (sebagai pelaksana),
sistem sensorik (sebagai monitor), dan cerebellum (sebagai pengawas, pengatur dan pengarah
informasi). Disini akan dibahas tentang fungsi, Struktur dan gangguan dari cerebellum yang
dianggap sebagai pusat koordinasi.
Cerebellum dan batang otak terletak di fossa kranii posterior dengan atap tentorium yang
memisahkan cerebellum dengan cerebrum. Secara umum dapat dikatakan fungsi cerebellum
adalah untuk memelihara keseimbangan dan koordinasi aksi otot pada gerakan stereotype dan
non stereotype.
Cerebellum melakukan pengaturan kerja otot, sehingga terjadi kontraksi otot yang
tepat pada saat yang tepat. Hali ini terutama penting pada gerakan involunter sehingga lesi
cerebellum menyebabkan gangguan fungsi otot tanpa paralysis volunteer. Ukuran cerebellum
pada manusia  berkembang dibandingkan vertebrata lain, dimana pada manusia hal ini perlu
untuk pengaturan gerakan yang membutuhkan ketelitian.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu cerebellum beserta fungsinya?
2. Bagaimana struktur dari cerebellum?
3. Apa saja bagian-bagian dari Cerebellum?
4. bagaimana cara kerja dari cerebellum?
5. apa akibat yang terjadi jika cerebellum terganggu?

1.3 Tujuan
1. untuk mengetahui apa itu cerebellum beserta fungsi dari cerebellum
2. untuk mengetahui apa saja bagian-bagian dari cerebellum
3. Untuk mengetahui struktur dari cerebellum
4. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari cerebellum
5. Untuk mengetahui apa akibat yang terjadi jika cerebellum terganggu
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian cerebellum beserta Fungsinya


A. pengertian Otak Kecil (Cerebellum)

Otak kecil (Cerebellum) merupakan salah satu bagian otak yang terletak di atas
batang otak. Fungsi utama dari otak kecil adalah untuk mengontrol gerakan dan
keseimbangan tubuh manusia.

Otak kecil ini bentuknya seperti otak besar, mengkerut di bagian tengah, berat otak
kecil kurang lebih sekitar 1/8 dari berat otak secara keseluruhan, sedangkan ukurannya
hampir sekepalan tangan.

Otak kecil akan menerima informasi sensorik mengenai posisi dari sendi dan dan
panjang dari otot, sama baiknya dengan masukkan dari auditorik dan sistem visual. Jika otak
kecil rusak, maka mata akan mengikuti gerak benda tetapi tidak akan berhenti tepat di mana
benda itu berhenti.

2.1 Fungsi Otak Kecil (Cerebellum)

 Sebagai pengontrol gerakan dan keseimbangan tubuh manusia, yaitu gerakan tubuh
secara dalam keseharian misalnya memberi perintah untuk berjalan dan berlari, dan
juga melakukan kesimbangan tubuh manusia untuk selalu dapat berdiri dan menahan
berat tubuh.
 Melakukan pengendalian otot untuk pergerakan tubuh, fungsinya adalah melakukan
perintah terhadap kerja otak dan sendi untuk menjalankan tugasnya dengan baik
menjadikan tubuh bisa bergerak bebas tanpa adanya rasa sakit.
 Sebagai pengatur postur tubuh dan gerak bola mata, manusia bisa berdiri tegap sebab
perintah dari otak kecil. Bola mata bisa bergerak seperti melirik, dan hal itu adalah
tanggung jawab dan dikontrol oleh otak kecil.
 Membantu fungsi kognitif yakni seperti bahasa, emosi, dan juga perhatian seseorang.
Otak kecil mempunyai peranan atas sebuah ungkapan bahasa dan emosi menajdi
sesuatu yang dapat dipahami oleh orang lain dan juga merekamnya dari pengalaman
atau peristiwa yang menjadi perhatiannya.
 Sebagai pengatur gerakan dan informasi dari rangsangan supaya bisa melakukan
gerakan yang tepat. Sel-sel pada otak kecil sebagai pengatur supaya tubuh melakukan
hal yang tepat di semua keadaan, misalnya menghindar dari cahaya, tersenyum pada
saat bahagia dan lain sebagainya.

2.3 Struktur Otak Kecil (Cerebellum)

Otak kecil memiliki mekanisme bertindak lebih cepat daripada bagian otak –otak lain
karena disusun oleh lebih dari 40 juta serat saraf. Otak Kecil (Cerebellum) tersusun atas dua
hemisfer (sama seperti otak besar) yang membaginya menjadi dua bagian, kira dan kanan.
Sama seperti banyak struktur yang menjadi bagian dari sistem saraf pusat, otak kecil disusun
oleh 2 jaringan yaitu sebagai berikut ini :

 Grey Matter (Materi Abu –Abu)yakni sebuah materi abu-abu ini merupakan
komponen utama dalam sistem saraf pusat, yang mengandung bagian badan sel saraf,
sel glia dan pembuluh kapiler. Gray matter berfungsi sebagai pusat menganalisa
informasi.

 White Matter (Materi Putih)ialah salah satu materi putih merupakan komponen sistem
saraf pusat yang terdiri dari akson bermielin. Fungsi utama white matter ini adalah
untuk menghubungkan pusat-pusat informasi yang didapatkan oleh otak.
Juga sama seperti kebanyakan bagian dari salah satu sistem saraf, bagian luar dari otak
kecil iini dapat disebut sebagai korteks dan bagian yang lebih dalam disebut medulla. Bagian
korteksnya memiliki tiga lapisan yakni seperti berikut ini :

 Lapisan Molekularialah sebuah lapisan terluar yang mengandung sel saraf kecil, sel saraf tak
bermielin, dan sel glia.

 Lapisan Purkinje (Ganglioner)yaitu sesuai dengan namanya, lapisan ini disusun oleh banyak
sel purkinje besar yang bentuknya seperti botol. Dendrit dari sel ini dapat bercabang dan juga
memasuki lapisan molekular.

 Lapisan Granularmerupakan salah satu lapisan terdalam yang tersusun atas sel –sel kecil dengan
sekitar 3 –6 dendrit.

2.4 Bagian – Bagian Otak Kecil (Cerebellum)

1. Bagian Otak Kecil Berdasarkan Lobusnya Secara Anatomi

 Lobus Anterior (Depan)


 Lobus Posterior (Belakang)
 Lobus Flocculonodular

Ketiga lobus tersebut dipisahkan oleh dua fisura yaitu Primary Fissure dan Posterolateral
Fissure.

 2. Bagian Otak Kecil Berdasarkan Zonanya


 Vermis yaitu sebuah zona yang memisahkan otak kecil menjadi dua hemisfer, kiri dan
kanan.
 Zona Intermediate
 Lateral Hemisfer

Diantara zona intermediate dengan zona lateral hemisfer ini yang tidak memiliki sebuah
perbedaan secara strukturnya.

3. Bagian Otak Kecil Berdasarkan Fungsinya


 Cerebrocerebellum

Cerebrocerebellum yaitu suatu bagian terbesar dari otak kecil. Fungsi utama bagian
Cerebrocerebellum yaitu untuk mengatur pergerakan motorik dan evaluasi terhadap informasi
sensoris agar bisa melakukan gerakan yang tepat. Cerebrocerebellum menerima input
informasi dari korteks serebral otak besar.

 Spinocerebellum

Spinocerebellum ialah sebuah bagian otak kecil yang berfungsi untuk mengatur pergerakan
tubuh melalui sistem propriosepsi, yaitu sensasi yang didapatkan tubuh melalui stimulasi dan
aktivitas otot tertentu.

Propriosepsi ini dipantau oleh proprioreseptor yang terdapat di ujung saraf, otot, tendon, dan
sendi. Informasi yag diterima dari bagian ini dapat berasal dari sumsum tulang belakang,
nervus trigeminal dan sistem auditory (pendengaran).

 Vestibulocerebellum

Vestibulocerebellum yakni salah satu bagian otak kecil yang berfungsi untuk mengatur
keseimbangan tubuh dan gerakan bola mata.
Untuk pengaturan keseimbangan tubuh, bagian ini menerima input dari sistem vestibular dari
semicircular kanal di telinga. Sedangkan untuk pergerakan bola mata, bagian ini menerima
informasi dari korteks visual.

2.5 Cara Kerja dari Otak Kecil

Bagian otak kecil bekerja dengan peran dari seluruh bagian sel syaraf yang terdapat di
dalamnya, bagian terbesar dari otak kecil (cerebellum) menerima informasi tentang gerakan
yang diinginkan dari kontraksi otot.

Informasi terus menerus dapat diperbaharui dari pinggiran sel tentang suatu keadaan otot
dan gerakan yang diinginkan, ia juga akan mendorong kinerja yang sangat tepat dan
memunculkan gerakan yang dikirim dari pusat syaraf.

Bagian Otak kecil memiliki kapasitas yang unik untuk menerima berbagai macam
informasi dari area motor pusat syaraf, daerah kognitif, daerah sensorik, daerah bahasa, dan
daerah yang terlibat dalam fungsi emosional, semuanya terletak pada bagian yang terhubung
dengan otak kecil.

2.6 akibat jika cerebellum terganggu

Fungsi utama cerebellum adalah mengatur gerakan. Itu sebabnya kerusakan atau
gangguan pada cerebellum akan menghasilkan gangguan dalam gerakan halus,
keseimbangan, postur, dan pembelajaran motorik. Anda jadi mudah goyah atau jatuh,
gerakan melambat, gemetar/tremor, hingga bahkan lumpuh.
Selain mengatur gerakan, otak kecil juga sedikit banyak terlibat dalam beberapa fungsi
kognitif seperti fokus perhatian dan bahasa serta mengatur respon ketakutan dan kesenangan.

Maka gejala atau tanda lainnya yang dapat terjadi ketika cerebellum terganggu adalah:

 Kurangnya kontrol otot dan koordinasi.


 Kesulitan berjalan dan berpindah-pindah tempat.
 Bicara cadel atau kesulitan berbicara.
 Gerakan mata yang abnormal.
 Sakit kepala.

Ada banyak penyebab gangguan pada cerebellum:

 Ataksia
 Perdarahan otak
 Hantaman pukulan benda tumpul.
 Keracunan
 Infeksi
 Kanker
BAB III

PENUTUP

3.2 Kesimpulan

Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling
berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol
interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur
kebanyakan aktivitas system – system tubuh lainnya. Sistem saraf berperan sebagai badan koordinasi
utama. Kondisi di dalam dan di luar tubuh selalu berubah, maka sistem saraf ini bertugas untuk
menanggapi perubahan-perubahan baik yang internal maupun ekstemal (dikenal sebagai stimulus)
sehingga tubuh dapat beradaptasi dengan kondisi yang baru. Melalui pengarahan dan instruksi yang
dikirim ke berbagai organ oleh sistem saraf, keharmonisan dan keseimbangan antara seseorang
dengan Iingkungannya dapat dipertahankan. Otak adalah organ vital yang terdiri dari 100-200 milyar
sel aktif yang saling berhubungan dan bertanggung jawab atas fungsi mental dan intelektual kita. Otak
terdiri dari sel-sel otak yang disebut neuron (Leonard, 1998). Otak merupakan organ yang sangat
mudah beradaptasi meskipun neuron-neuron di otak mati tidak mengalami regenerasi, kemampuan
adaptif atau plastisitas pada otak dalam situasi tertentu bagian-bagian otak dapat mengambil alih
fungsi dari bagian-bagian yang rusak. Otak sepertinya belajar kemampuan baru. Ini merupakan
mekanisme paling penting yang berperan dalam pemulihan stroke (Feigin, 2006). Secara garis besar,
sistem saraf dibagi menjadi 2, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat (SSP)
terbentuk oleh otak dan medulla spinalis. Sistem saraf disisi luar SSP disebut sistem saraf tepi (SST).
Fungsi dari SST adalah menghantarkan informasi bolak balik antara SSP dengan bagian tubuh lainnya
(Noback dkk, 2005). Gerakan tubuh atau anggota tubuh yang tepat dan halus selalu membutuhkan
koordinasi dari berbagai organ. Suatu gerakan volunter akan melibatkan cerebellum (untuk
penyusunan konsep gerakan), sistem penglihatan (untuk memberi informasi tentang usaha yang harus
dibuat dan pengarahan urutan gerakan), sistem motorik (sebagai pelaksana), sistem sensorik (sebagai
monitor), dan cerebellum (sebagai pengawas, pengatur dan pengarah informasi).

3.1 Saran

Kami kelompok 4 sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, kami akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

3.3 Lampiran

https://www.youtube.com/watch?v=Fir-v6EoZNE
DAFTAR PUSTAKA

“Nervous System”. Columbia Encyclopedia. Columbia University Press.


http://grandmall10.wordpress.com/2010/03/02/sistem-saraf-manusia/
Syaripudin. 2009. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: Salemba
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf

Anda mungkin juga menyukai