Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

OTAK

Pembimbing Kelompok:
Neli Octapiani

Disusun oleh:
Kelompok 9
1. Muhammad Ghifar 6. Anggun Prayoga
2. Neng Tesya 7. Indria Julia
3. Aradea Fany 8. Hafidz Yusuf
4. Diva Adelia 9. Widi Rosdianti
5. Mely Ramahanti 10. Winda

AKADEMI KEPERAWATAN
YPIB MAJALENGKA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nyalah
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Otak Manusia” dengan
keadaan sehat dan dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Makalah ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas yang diberikan oleh seluruh panitia
agar mampu memahami dan menganalisa fungsi-fungsi psikis manusia serta dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan juga semoga makalah ini bermanfaat bagi
kami dan juga bagi para pembacanya

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak luput dari kesalahan sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran demi terbangunnya makalah kami di kemudian hari.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Majalengka, 24 Agustus 2022

Penyusun

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................3

A. Latar Belakang...........................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah......................................................................................................................3

C. Tujuan........................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................5

A. Pengertian Dan Anatomi Otak...................................................................................................5

B. Bagian-Bagian Dan Fungsi Otak...............................................................................................9

C. Penyakit Otak..........................................................................................................................10

D. Patofisiologi Otak....................................................................................................................11

BAB III PENUTUP...........................................................................................................................13

A. Kesimpulan dan Saran.............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ. Suatu sistem
organ terdiri dari berbabagai organ tubuh atau alat-alat tubuh. Dalam melaksanakan
kegiatan fisiologisnya diperlukan adanya hubungan atau kerjasama anatara alat-alat
tubuh yang satu dengan yang lainnya. Agar kegiatan sistem-sistem organ yang tersusun
atas banyak alat itu berjalan dengan harmonis (serasi), maka diperlukan adanya sistem
pengendalian atau pengatur. Sistem pengendali itu disebut sebagai sitem koordinasi.
Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik
gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak sistem
saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang.

Otak manusia merupakan organ vital yang harus dilindungi oleh tulang tengkorak.
Sementara itu, sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang

Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf, sistem indera, dan sistem endokrin.
Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap terhadap adanya perubahan keadaan
lingkungan yang merangsangnya. Semua kegiatan tubuh manusia dikendalikan dan
diatur oleh sistem saraf. Sebagai alat pengendali dan pengatur kegiatan alat-alat tubuh,
susunan saraf mempunyai kemampuan menerima rangsang dan mengirimkan pesan-
pesan rangsang atau impuls saraf ke pusat susunan saraf, dan selanjutnya memberikan
tanggapan atau reaksi terhadap rangsang tersebut. Impuls saraf tersebut dibawa oleh
serabut-serabut saraf. (Kus Irianto. 2004)

B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan sistem saraf manusia?
2) Apa yang dimaksud otak ?
3) Apa saja bagian-bagian dan fungsi otak ?
4) Apa saja macam-macam gelombang otak?
5) Apa dampak cedera otak terhadap prilaku manusia

3
C. Tujuan
Mampu memahami dan menganalisa fungsi-fungsi psikis manusia serta dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
1) Mengetahui pengertian otak
2) Mengetahui bagian-bagian dan fungsi otak
3) Mengetahui macam-macam gelombang otak
4) Mengetahui dampak cedera otak terhadap prilaku manusia

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Anatomi Otak


Otak merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks. Berat total otak
dewasa adalah sekitar 2% dari total berat badannya atau sekitar 1,4 kilogram dan
mempunyai sekitar 12 miliar neuron. Pengolahan informasi di otak dilakukan pada
bagian-bagian khusus sesuai dengan area penerjemahan neuron sensorik. Permukaan
otak tidak rata, tetapi berlekuk-lekuk sebagai pengembangan neuron yang berada di
dalamnya. Semakin berkembang otak seseorang, semakin banyak lekukannya. Lekukan
yang berarah ke dalam (lembah) disebut sulkus dan lekukan yang berarah ke atas
(gunungan) dinamakan girus.

Otak mendapatkan impuls dari sumsum tulang belakang dan 12 pasang saraf
kranial. Setiap saraf tersebut akan bermuara di bagian otak yang khusus. Otak manusia
dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Para
ahli mempercayai bahwa dalam perkembangannya, otak vertebrata terbagi menjadi tiga
bagian yang mempunyai fungsi khas. Otak belakang berfungsi dalam menjaga tingkah
laku, otak tengah berfungsi dalam penglihatan, dan otak depan berfungsi dalam
penciuman (Campbell, et al, 2006: 578)

5
1. Otak depan
Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum), talamus, dan hipotalamus.
a) Otak besar
Merupakan bagian terbesar dari otak, yaitu mencakup 85% dari volume seluruh
bagian otak. Bagian tertentu merupakan bagian paling penting dalam
penerjemahan informasi yang Anda terima dari mata, hidung, telinga, dan bagian
tubuh lainnya. Bagian otak besar terdiri atas dua belahan (hemisfer), yaitu
belahan otak kiri dan otak kanan. Setiap belahan tersebut akan mengatur kerja
organ tubuh yang berbeda.besar terdiri atas dua belahan, yaitu hemisfer otak kiri
dan hemisfer otak kanan. Otak kanan sangat berpengaruh terhadap kerja organ
tubuh bagian kiri, serta bekerja lebih aktif untuk pengerjaan masalah yang
berkaitan dengan seni atau kreativitas. Bagian otak kiri mempengaruhi kerja
organ tubuh bagian kanan serta bekerja aktif pada saat Anda berpikir logika dan
penguasaan bahasa atau komunikasi. Di antara bagian kiri dan kanan hemisfer
otak, terdapat jembatan jaringan saraf penghubung yang disebut dengan corpus
callosum.

b) Talamus
Mengandung badan sel neuron yang melanjutkan informasi menuju otak besar.
Talamus memilih data menjadi beberapa kategori, misalnya semua sinyal
sentuhan dari tangan. Talamus juga dapat menekan suatu sinyal dan memperbesar
sinyal lainnya. Setelah itu talamus menghantarkan informasi menuju bagian otak
yang sesuai untuk diterjemahkan dan ditanggapi.

c) Hipotalamus
Mengontrol kelenjar hipofisis dan mengekspresikan berbagai macam hormon.
Hipotalamus juga dapat mengontrol suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar, rasa

6
haus, dan hasrat seksual. Hipotalamus juga dapat disebut sebagai pusat kecanduan
karena dapat dipengaruhi oleh obatobatan yang menimbulkan kecanduan, seperti
amphetamin dan kokain. Pada bagian lain hipotalamus, terdapat kumpulan sel
neuron yang berfungsi sebagai jam biologis. Jam biologis ini menjaga ritme tubuh
harian, seperti siklus tidur dan bangun tidur. Di bagian permukaan otak besar
terdapat bagian yang disebut telensefalon serta diensefalon. Pada bagian
diensefalon, terdapat banyak sumber kelenjar yang menyekresikan hormon,
seperti hipotalamus dan kelenjar pituitari (hipofisis). Bagian telensefalon
merupakan bagian luar yang mudah kita amati dari model torso.

Beberapa bagian dari hemisfer mempunyai tugas yang berbeda terhadap


informasi yang masuk. Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut.
 Temporal, berperan dalam mengolah informasi suara.
 Oksipital, berhubungan dengan pengolahan impuls cahaya dari penglihatan.
 Parietal, merupakan pusat pengaturan impuls dari kulit serta berhubungan
dengan pengenalan posisi tubuh.
 Frontal, merupakan bagian yang penting dalam proses ingatan dan
perencanaan kegiatan manusia.
2. Otak tengah
Otak tengah merupakan bagian terkecil otak yang berfungsi dalam sinkronisasi
pergerakan kecil, pusat relaksasi dan motorik, serta pusat pengaturan refleks pupil
pada mata. Otak tengah terletak di permukaan bawah otak besar (cerebrum). Pada
otak tengah terdapat lobus opticus yang berfungsi sebagai pengatur gerak bola mata.
Pada bagian otak tengah, banyak diproduksi neurotransmitter yang mengontrol
pergerakan lembut. Jika terjadi kerusakan pada bagian ini, orang akan mengalami

7
penyakit parkinson. Sebagai pusat relaksasi, bagian otak tengah banyak
menghasilkan neurotransmitter dopamin.
3. Otak belakang
Otak belakang tersusun atas otak kecil (cerebellum), medula oblongata, dan pons
varoli. Otak kecil berperan dalam keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan otot.
Otak kecil akan mengintegrasikan impuls saraf yang diterima dari sistem gerak
sehingga berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh pada saat
beraktivitas. Kerja otak kecil berhubungan dengan sistem keseimbangan lainnya,
seperti proprioreseptor dan saluran keseimbangan di telinga yang menjaga
keseimbangan posisi tubuh. Informasi dari otot bagian kiri dan bagian kanan tubuh
yang diolah di bagian otak besar akan diterima oleh otak kecil melalui jaringan saraf
yang disebut pons varoli. Di bagian otak kecil terdapat saluran yang
menghubungkan antara otak dengan sumsum tulang belakang yang dinamakan
medula oblongata. Medula oblongata berperan pula dalam mengatur pernapasan,
denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, dan
batuk. Batas antara medula oblongata dan sumsum tulang belakang tidak jelas. Oleh
karena itu, medula oblongata sering disebut sebagai sumsum lanjutan.

Pons varoli dan medula oblongata, selain berperan sebagai pengatur sistem sirkulasi,
kecepatan detak jantung, dan pencernaan, juga berperan dalam pengaturan
pernapasan. Bahkan, jika otak besar dan otak kecil seseorang rusak, ia masih dapat
hidup karena detak jantung dan pernapasannya yang masih normal. Hal tersebut
dikarenakan fungsi medula oblongata yang masih baik. Peristiwa ini umum terjadi
pada seseorang yang mengalami koma yang berkepanjangan. Bersama otak tengah,
pons varoli dan medula oblongata membentuk unit fungsional yang disebut batang
otak (brainstem).

8
B. Bagian-Bagian Dan Fungsi Otak

Otak memiliki lima bagian utama, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil
(cerebelum), batang otak (brainstem), sistem limbik (lymbic system).

1. Otak besar (cerebrum)


Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan22 semua aktivitas mental, yaitu
yang berkaitkan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran dan
pertimbangan. Otak besar sumber dari semua kegiatan atau gerakan sadar atau sesuai
dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan reaksi otak. Cerebrum
ditutup oleh satu lapis substansi kelabu, korteks cerebral, tebalnya 2 dan 5 mm. Zona
ini memegang peran fundamental dalam menghinterpretasikan informasi sensoris,
mengatur gerakan, serta untuk fungsi intelektual.

2. Otak kecil (cerebellum)


cerebelum memiliki fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara
sadar, keseimbangan dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau
berbahaya, maka gerakan sadar normal tidak mungkin dilaksanakan.
Otak kecil atau cerebelum terletak dibagian belakang kepala, dekat dengan ujung
leher bagian atas. Cerebelum mengontrol banyak fungsi otomatis otak antaranya :
mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan
gerak tubuh. Otak kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan
otomatis yang dipelajari. Seperti, gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat
menulis, gerakan mengunci pintu. Jika terjadi pada otak kecil dapat mengakibatkan
gangguan pada sikap dan gerak otot. Gerakan menjadi tidak koordinasi, seperti
orang itu tidak mampu memasukan makanan kedalam mulutnya atau tidak mampu
mengancingkan baju.

3. Batang otak (brainstem)


Batang otak ini berada didalam tulang tengkorak atau rongga di bagian dasar dan
memanjang sampai ketulang punggung atau sumsum tulang belakang. Bagian otak
ini mengatur bagian dasar manusia termasuk pernafasan, denyut jantung, mengatur
suhu tubuh, mengatur proses pencernaan.

4. Limbic sistem (system limbic),


Limbic sistem terletak dibagian tengah otak, membungkus batang otak. Kegunaan
dari sistem limbik sebagai sebuah struktur yang terintegrasi, kini dibantah karena

9
struktur-struktur ini juga memiliki fungsi lain, dan karena bagian-bagian otak diluar
sistem limbik ikut terlibat dalam emosi. Komponen limbik antara lain amigdala,
hipokampus.

Bagian otak manusia memiliki fungsi sebagai berikut.


Fungsi dibagi menjadi dua yaitu fungsi otak kanan dan otak kiri. Perbedaan fungsi otak
sebelah kiri dan kanan akan membentuk sifat, karakteristik dan kemampuan yang
berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio,
kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar
menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat intelligence quotient (IQ). Sementara,
otak kanan berfungsi dalam perkembangan emotional quotient (EQ). Misalnya
sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Setiap
belahan fungsi masing-masing penting bagi kelangsungan hidup manusia.

C. Penyakit Otak
Saat otak sehat, ia bekerja dengan cepat dan normal sebagaimana mestinya. Namun,
beberapa penyakit atau kelainan di otak bisa muncul sehingga dapat mengganggu fungsi
otak Anda dan menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu, seperti sakit kepala,
pusing, atau tanda lainnya yang terkait dengan sistem saraf.
Beberapa penyakit atau kelainan yang mungkin terjadi di otak manusia adalah:
1. Cedera otak
Cedera otak adalah cedera terkait otak yang memengaruhi seseorang secara fisik,
emosional, dan sikap. Ada dua bentuk cedera yang mungkin terjadi, yaitu cedera
traumatik dan nontraumatik.
Cedera traumatik umumnya disebabkan oleh faktor eksternal, seperti kecelakaan,
jatuh, dan sebagainya. Sementara cedera nontraumatik terjadi karena kerusakan pada
otak akibat faktor internal, seperti kekurangan oksigen. Beberapa contoh cedera
nontraumatik, yaitu stroke, meningitis, ensefalitis, kejang, tumor otak , dan
sebagainya.
2. Demensia dan Alzheimer
Dimensia adalah sindrom yang melibatkan kehilangan memori dan penurunan fungsi
intelektual yang cukup parah sehingga mengganggu kemampuan individu untuk
melakukan tugas rutin. Sementara penyakit Alzheimer adalah bentuk demensia yang
paling umum dan berkembang paling cepat pada lansia.
3. Parkinson
Penyakit parkinson adalah kelainan otak yang menyebabkan tubuh gemetar (tremor)
dan kesulitan berjalan, bergerak, dan koordinasi.

10
4. Epilepsi
Epilepsi adalah kelainan yang terjadi ketika aktivitas otak menjadi tidak normal dan
menyebabkan kejang hingga kehilangan kesadaran.
5. Gangguan mental
Gangguan mental atau sering disebut dengan penyakit kejiawaan adalah kondisi
medis yang berkembang dan memengaruhi otak. Kondisi ini dapat mengganggu
pemikiran, perasaan, suasana hari, fungsi sehari-hari, dan kemampuan seseorang
untuk berhubungan dengan orang lain. Beberapa tipe gangguan mental yang
mungkin terjadi seperti, depresi, kecemasan, atau gangguan psikotik seperti
skizofrenia.
Untuk mengetahui kondisi Anda, Anda bisa melakukan cek gejala dengan kalkulator
kesehatan yang ada di Hello Sehat. Namun, Anda pun bisa berkonsultasi dengan
dokter untuk memastikan perubahan atau gejala tertentu pada diri Anda.

D. Patofisiologi Otak
Cedera kepala, kerusakan otak seringkali menyebabkan kelainan fungsi yang
menetap, yang berfariasi tergantung pada kerusakan yang terjadi.apakah terbatas
(terkolisir) ataupun lebih menyebar (difus). kelainan fungsi yang terjadi juga tergantung
kepada bagian otak mana yang terkna. Gejala yang terlokalisir bisa berupa perubahan
dalam gerakan, sensasi, berbicara, penglihatan dan pendengaran. Kelainan fungsi otak
yang difus bisa mempengaruhi ingatan dan pola tidur penderita, dan bisa menyebabkan
kebingungan dan koma. Contoh cedera antara lain :

1. Konkusio
Hilangnya kesadaran tapi terkadang ingat sekejab, setelah terjadinya pada otak yang
tidak menyebabkan kerusakan fisik yang nyata. Konkusio menyebabkan kelainan
fungsi otak tetapi tidak menyebabkan kerusakan struktural yang nyata. Hal ini bisa
terjadi pada cedera ringan, tergantung pada goncangan yang menimpa otak didalam
tulang tengkorak. Konkusio bisa menyebabkan kebingungan, sakit kepala, dan rasa
ngantuk yang abnormal. Beberapa penderita mengalami pusing, kesulitan dalam
berkonsentrasi, menjadi pelupa, depresi, emosi atau kecemasan.

2. Gagar otak dan robekan otak


Merupakan memar pada otak, yang biasanya disebabkan oleh pukulan langsung dan
kuat kekepala. Robekan otak adalah robekan pada jaringan otak, yang seringkali
disertai oleh luka dikepala yang nyata dan patah tulang tengkorak. Gagar otak atau
robekan otak lebih serius dari pada konkusio.

11
3. Pendarahan intrakranial
Pendarahan intrakranial adalah penimbunan darah didalam otak atau diantara otak
dengan tulang tengkorak. Pendarahan intrakranial bisa terjadi karena cedera atau
stoke. Pendarahan didalam pembungkus otak sebelah luar (hematoma subdural) atau
diantara pembungkus otak sebelah luar dengan tulang tengkorak (hematoma
epidural).

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran


Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling
berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan
mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya. Sel saraf terdiri atas
milyaran sel neuron dan sel pendukung (neuroglia). Berdasarkan fungsinya, neuron
dapat dibagi menjadi neuron sensorik, motorik dan konektor. Berdasarkan bentuknya,
neuron dapat dibagi menjadi neuron unipolar, bipolar dan multipolar. Pengolahan
informasi di otak dilakukan pada bagian-bagian khusus sesuai dengan area
penerjemahan neuron sensorik. Permukaan otak tidak rata, tetapi berlekuk-lekuk
sebagai pengembangan neuron yang berada di dalamnya. Semakin berkembang otak
seseorang, semakin banyak lekukannya. Lekukan yang berarah ke dalam (lembah)
disebut sulkus dan lekukan yang berarah ke atas (gunungan) dinamakan girus.
Otak mendapatkan impuls dari sumsum tulang belakang dan 12 pasang saraf
kranial. Setiap saraf tersebut akan bermuara di bagian otak yang khusus. Otak manusia
dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
Para ahli mempercayai bahwa dalam perkembangannya, otak vertebrata terbagi
menjadi tiga bagian yang mempunyai fungsi khas. Otak belakang berfungsi dalam
menjaga tingkah laku, otak tengah berfungsi dalam penglihatan, dan otak depan
berfungsi dalam penciuman

13
DAFTAR PUSTAKA

Feriyawati, Lita. 2006. Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya dalam Regulasi
Kontraksi Otot Rangka. Medan : Fakultas Kedokteran USU
Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung :
Yrama Widya
Nur, Iis. 2013 . sistem saraf pada manusia. Bandung : sinar pena.
Strenberg,robert j.2008.cognitive psychology fourth edition.yogyakarta : pustaka
belajar
Wade,carole& tavris,carol.2007.psychology,9 th edition.jakarta:erlangga

14

Anda mungkin juga menyukai