Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BIOLOGI

(Sistem Koordinasi)

Oleh: Kelompok Ihamahu(Marhuno)


1. Melany Sopacua
2. Friska Luhulima
3. Valencia Leatemia
4. Jenesia Sahetapy

Kelas XI IPA(2)
Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam
SMA 12 Negeri Maluku Tengah
Saparua
Tahun 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “SISTEM KOORDINASI”. Penulisan makalahini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengajar kami dalam
mata kuliah “BIOLOGI UMUM” dan juga sekaligus untuk menambahpengetahuan
kami mengenai SISTEM KOORDINASI.
Terima kasih pula kami sampaikan kepada dosen pengajar kami dalam mata kuliah
ini dan juga rekan-rekanmahasisawa-mahasiswi yang dalam hal ini telah
membimbing kami untuk menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Semoga
makalah dapat memberi manfaat bagi kita semua. Memang makalah ini jauh dari
kata sempurna, karena itu kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan
menuju arah yang lebih baik
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………i
Daftar isi……………………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN
1,1 latar Belakang Masalah…………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masaalah………………………………………………………………….2
1.3 Tujuan ………………………………………………………………………………….3
1.4 Manfaat…………………………………………………………………………………..4

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Sistem Saraf………………………………………………………………………………5
2.2 Sistem Endokrin (Hormon)……………………………………………………….6
2.3 Perbedaam system Saraf Dan Endokrin………………………………………7
2.4 Sistem Indra……………………………………………………………………………..8
2.5 Pengaruh NAPZA terhadap system Koordinasi…………………………….9

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………10
3.2 Saran………………………………………………………………………………………..11
3.3 Daftar Pustaka…………………………………………………………………………12
BAB I PENDAHULUAN
1.1 .latar Belakang
Tubuh manusia dilengkapi berbagai sistem untuk mengatur segala gerak-gerik
setiap harinya, Saat kita jatuh akan terasa sakit karena indra kita menangkap setiap
rangsangan, rangsangan tersebut akan disalurkan ke otak.
Tubuh manusia dilengkapi tiga perangkat pengatur kegiatan tubuh yang terdiri
dari syaraf, endokrin(hormon), dan pengindra’an. Sistem saraf bekerja dengan cepat
untuk menanggapi adanya perubahan lingkungan yang merangsangnya. Pengaturan
sistem dilakukan oleh benang-benang saraf, sistem hormon mengatur pertumbuhan,
keseimbangan internal, reproduksi dan tingkah laku. Hormon bekerja jauh lebih
lambat tetapi teratur dan beraturan dalam jangka waktu yang lama. Dalam
pengangkutan hormon dilakukan melalui pembuluh darah, dan alat indra
merupakan reseptor rangsang dari luar.

1.2 Rumusa Masalah


Dengan memperhatikan latar belakang tersebut,agar dalam penulisan ini dapat
sesuai dengan apa yang diinginkan, maka kali mengemukakan beberapa rumusan
masalah. Rumusan masalah tersebut adalah Pembahasan dari Apa yang Ada dalam
Sistem Koordinasi.

1.3 Tujuan
Untuk memenuhi tugas Biologi Umum.Untuk menambah pengetahuan
tentang Sistem Koordinasi pada

1.4 Manfaat
Mendapat lebih banyak ilmu

BAB II PEMBAHASAAN
 Sistem Saraf
PENGERTIAN SISTEM KOORDINASI
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua
sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi bekerja
untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya
untuk menanggapi rangsangan.
Pernahkah kamu menginjak benda yang panas? Tanpa kamu sadari, kamu
langsung menarik kakimu. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena
kamu memiliki sistem saraf yang berfungsi untuk merespons rangsangan
dan melaporkannya ke otak. Sistem saraf merupakan salah satu sistem
koordinasi tubuh. Selain sistem saraf, terdapat sistem hormon yang
mengendalikan sistem fisiologis tubuh. Sistem saraf berhubungan erat
dengan alat indera manusia. Misalnya, ketika kamu menyentuh batang
bunga yang berduri, kamu terlebih dahulu melihat batang tersebut dengan
mata. Kemudian, kamu menyentuh duri tersebut, lalu kamu terkejut
karena duri tersebut melukai kulitmu. Dari responmu tersebut pun sistem
saraf telah bekerja.
a) Sistem Saraf
Sistem saraf disusun oleh satuan terkecil yang disebut sel saraf. Sistem
saraf terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, dan saraf (neuron). Fungsi
sistem saraf adalah sebagai pengatur koordinasi alat-alat tubuh dan sebagai
pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran.
1. Sel Saraf
Sel saraf atau neuron merupakan unit dasar dari sistem saraf.
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibagi menjadi dua macam, yaitu
neuron dan neuroglia. Neuron berfungsi sebagai pembawa
impuls dari organ ke saraf pusat atau sebaliknya. Sedangkan,
neuroglia berperan untuk mendukung neuron melaksanakan
tugasnya dengan baik. Neuron terdiri atas tiga bagian, yaitu:
badan sel, dendrit, dan neurit.
2. Gerak Biasa dan Gerak Refleks
Gerak adalah suatu aktivitas tubuh karena adanya rangsangan
oleh saraf. Gerak dibagi menjadi dua macam, yaitu gerak biasa
dan gerak refleks. Gerak biasa adalah gerak yang dilakukan
dengan kesadaran. Sedangkan, gerak refleks dilakukan di luar
kesadaran.
3. Sistem Saraf Pusat dan Saraf Tepi
Sistem saraf dibagi menjadi dua macam, yaitu sistem saraf
pusat dan saraf tepi.
 Sistem Endokrin (Hormon)
Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel.
Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan, memproduksi
hormon. Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan cairan sel untuk
mencari sel target.
Sistem endokrin adalah kumpulan kelenjar yang menghasilkan hormon-
hormon. Sistem tersebut menggunakan hormon-hormon untuk
pengendalian dan pengaturan metabolisme tubuh, pertumbuhan dan
perkembangan, tingkat energi, reproduksi dan respons terhadap cedera,
stres dan suasana hati. Jadi dimana kelenjar-kelenjar ini? Mereka berada di
seluruh tubuh.
Hipotalamus
Hipotalamus terletak di dasar otak. Ini menggerakkan sistem endokrin dan
bertanggung jawab terhadap suhu tubuh, tekanan darah, nafsu makan dan
rasa haus, tidur, suasana hati dan epelepasan hormon-hormon dari kelenjar
lain.
Hipofisis
Kelenjar pituitari berada di bawah otak dan biasanya berukuran tidak lebih
besar dari kacang polong. Ini dianggap sebagai kelenjar kontrol utama yang
mengontrol banyak fungsi kelenjar-kelenjar endokrin lainnya.
Tiroid dan Paratiroid
Keduanya terletak di bagian depan leher. Tiroid menghasilkan hormon-
hormon yang berhubungan dengan pembakaran kalori dan detak jantung.
Kelenjar-kelenjar paratiroid mengontrol jumlah kalsium dalam tubuh.
Timus
Timus berada di bagian atas dada dan menghasilkan sel-sel darah putih
yang melawan infeksi dan menghancurkan sel-sel abnormal.
Adrenal
Kelenjar adrenal terletak di bagian atas setiap ginjal. Mereka menghasilkan
hormon kortikosteroid dan epinefrin yang bereaksi terhadap stres, menjaga
tekanan darah serta mengatur metabolisme.
Pankreas
Pankreas berada di bagian belakang lambung. Ini menghasilkan insulin dan
glukagon, yang mengatur kadar gula darah.
Ovarium

Ovarium terletak di kedua sisi rahim wanita. Mereka mengandung telur yang
diperlukan untuk reproduksi dan juga menghasilkan estrogen dan
progesteron.
Testis
Testis berada di dalam kantong yang bergantung di luar tubuh laki-laki.
Mereka menghasilkan testosteron dan sperma.
Manajemen & Perawatan
Gejala-gejala gangguan endokrin sangat bervariasi dan tergantung pada kelenjar
tertentu yang terlibat.Namun, kebanyakan penderita penyakit endokrin
merasa lelah dan lemas. tes darah dan air seni untuk memeriksa kadar
hormon Anda dapat membantu dokter menentukan apakah Anda memiliki
gangguan endokrin. Tes pencitraan dapat dilakukan untuk membantu
menemukan atau menunjukkan nodul atau tumor.
 Perbedaan Sistem Saraf dan Sistem Endokrin
Sistem saraf adalah sistem yang menerima dan mengirim sinyal
(neurotransmitter) ke sistem saraf pusat. Sistem saraf sendiri terbagi
menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar yang memproduksi hormon. Organ
yang terlibat adalah hipotalamus, timus, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal,
pankreas, dan gonad.
Sistem saraf menggunakan sel saraf (neuron) yang mengantarkan impuls
berupa listrik. Sedangkan endokrin menggunakan pesan kimiawi. Organ
yang terlibat. Sistem saraf melibatkan otak dan sumsum tulang belakang,
sedangkan sistem endokrin melibatkan berbagai kelenjar. Sel yang terlibat.
Sel saraf adalah neuron, sel Schwann, dan sel glia (neuroglia). Sel pada
sistem endokrin adalah sel epitel. Sinyal sistem saraf spesifik dialirkan ke
bagian tubuh tertentu. Sedangkan sistem endokrin menyebarkan hormon
ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan mengenai sel mana saja
yang memiliki reseptor hormon tersebut. Respons sistem saraf sangat cepat,
dalam hitungan detik. Sedangkan respons sistem endokrin lebih lambat.
Respons sistem saraf cepat menghilang, sedangkan hasil respons hormon
dari sistem endokrin bertahan lebih lama. Kontrol kedua sistem. Sistem
saraf melibatkan kontrol sadar dan tidak sadar. Sedangkan sistem endokrin
hanya melibatkan kontrol tidak sadar.
 Sistem Indra
Tubuh manusia mempunyai berbagai organ indera. Masing-masing organ
indera dikhususkan untuk mendeteksi adanya rangsang tertentu. Mata
mendeteksi adanya cahaya. Hidung dan lidah mendeteksi adanya molekul-
molekul zat kimia. Telinga mendeteksi adanya getaran atau gelombang
udara. Kulit mendeteksi adanya panas, dingin, sentuhan, dan tekanan.
Organ indera bisa menentukan adanya rangsang tertentu karena ada sel-sel
reseptor. Reseptor adalah bagian saraf yang menanggapi rangsang. Reseptor
tertentu peka terhadap rangsang tertentu.
1. Indera Penglihatan
Mata merupakan indera penglihatan yang dibentuk untuk menerima
rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina.
a. Struktur Mata
Mata manusia berbentuk agak bulat, dilapisi oleh tiga lapis jaringan yang
berlainan, yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam mata.
1.Lapisan luar mata
2.Lapisan tengah mata
3.Lapisan dalam mata
b. Reseptor Mata
Reseptor penglihatan mata ialah sel batang dan sel kerucut, yaitu sel-sel
yang tersusun rapat di bawah permukaan retina.
1.Sel Batang
2.Sel kerucut
c. Otot pada Mata
Mata memiliki enam otot penggerak mata, empat di antaranya lurus,
sementara yang dua lagi agak serong. Aksi otot-otot ini memungkinkan bola
mata diputar ke segala arah.
2. Indera Pendengaran (Telinga)
Telinga merupakan organ pendengaran. Telinga terdiri atas tiga bagian,
yaitu telinga luar, telinga tengah, dan rongga telinga dalam.
1.Telinga Luar
2.Telinga Tengah
3.Telinga dalam
4.Saraf pendengaran
. 3 Indera Peraba (Kulit)
Kulit merupakan indera peraba. Kulit menutupi dan melindungi
permukaan tubuh dan bersambung dengan selaput lendir yang melapisi
rongga-rongga dan lubanglubang masuk.
1.Epidermis
2.Dermis
4. Indera Perasa ( Pengecap)
Lidah merupakan indera perasa. Selain membantu proses pencernaan,
lidah juga dapat merasakan rasa makanan. Permukaan lidah kasar karena
terdapat tonjolan yang disebut papila.
5. Indera Penciuman
Indera penciuman terdapat di rongga hidung. Sel-sel sensori penerima
rangsang berupa bau terdapat di lapisan epitel dalam rongga hidung dan
dilindungi oleh mukus (lendir). Di akhir setiap sel sensori terdapat silia atau
rambut pembau.

 Pengaruh NAPZA terhadap system Koordinasi


Napza dapat membuat kita berhalusinasi, sistem saraf terganggu, otak
dipaksa bekerja keras dan menahan rasa sakit.
NAPZA atau Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif dapat memberikan
efek yang lebih buruk bagi kesehatan dibalik kenikmatan yang sesaat.
Banyak sekali efek narkoba yang dapat dirasakan dan sebenarnya narkoba
ini ilegal di Indonesia. Bahkan, narkoba ini memicu kematian yang jauh
lebih cepat.
Efek Penggunaan NAPZA
Perasaan dimanipulasi dan perilaku dan cara pikir berubah secara tiba-tiba.
Kerja otak dibuat berlebihan hingga membuat jantung berdebar cukup
cepat.
Halusinasi
Cukup berbahaya sekali efek ini. Efek ini memang tidak dirasakan secara
langsung bahkan jangka pendek. Efek ini dirasakan berjangka panjang. Bisa
saja, orang yang menggunakan narkoba 10-20 tahun kemudian akan
merasakannya.
Tidak hanya itu, narkoba juga membuat seseorang yang depresi mengambil
jalan keluar sebagai bentuk pelampiasan.
Efek bagi Sistem Saraf
Gangguan sensorik
Gangguan sensorik ini maksudnya adalah indera kita tidak dapat berjalan
normal misalnya buta, kebas-kebas.
Gangguan otonom
Gangguan otonom adalah gangguan yang tidak diinginkan oleh gerak
sensorik. Dalam keadaan mabuk akan napza, hal-hal yang diluar nalar akan
terjadi dengan mudah.
Gangguan motorik
Gangguan motorik adalah gangguan dimana kita tidak dapat berkoordinasi
dengan sistem motorik. Misalnya, bergoyang-goyang sendiri.
Gangguan vegetatif
Gangguan vegetarif ialah gangguan dimana bahasa yang dikeluarkan tidak
terkendali.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Dalam sistem koordinasi diperlukan tiga komponen agar fungsi koordinasi
dapat berlangsung, yaitu reseptor, konduktor, dan efektor.
1. Reseptor
Reseptor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Bagian
yang berfungsi sebagai penerima rangsangan tersebut adalah indra.
2. Konduktor
Konduktor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan.
Bagian tersebut adalah sel-sel saraf (neuron) yang membentuk sistem saraf. Sel-sel
saraf ini ada yang berfungsi membawa rangsangan ke pusat saraf ada juga yang
membawa pesan dari pusat saraf.
3. Efektor
Efektor adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan, yaitu otot dan kelenjar
(baik kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin).
3.2 Saran
Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami materi-
materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita harus dapat
mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih
mudah untuk paham dan akan selalu diingat.

3.3 Daftar Pusaka


Reni Agustina, 2010 Sistem Koordinasi dan Sistem Indera Pada Manusia,
wordpress.com, diakses online pada tanggal 28 April 2014.
http://bumidawetayuku.wordpress.com/ipa-3/sistem-
koordinasi-dan-sistem-inder/
Anonymous, 2011 Sistem Koordinasi. Biologimediacentre.com, diakses
online pada tanggal 28 April 2014
http://biologimediacentre.com/sistem-koordinasi-saraf-1/
Tugino, 2013 Sistem Koordinasi Pada Manusia. Blogspot.com, diakses
online pada tanggal 28 April 2014
http://mastugino.blogspot.com/2013/11/sistem-
koordinasi.html
Marsela Nitohis, 2013 Makalah Sistem Koordinasi. Webnode.com, diakses
online pada tanggal 28 April 2014
http://chitoymath.webnode.com/news/makalah-sistem-
koordinasi/

Anda mungkin juga menyukai