Disusun oleh:
Kelompok 6
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….…....7
3.1 Kesimpulan.……………………………………………………...………...15
3.2 Saran.……………………………………………………...……….............15
Daftar Pustaka.……………………………………………………...………....16
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Fisiologi Veteriner yang berjudul Sistem Saraf Pusat pada Manusia ini
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dan tidak lupa juga kami berterima kasih kepada dosen pembimbing
karena telah membimbing kami sebagai mahasiswa, dan juga berterima kasih
kepada teman-teman yang telah mendukung kami dalam pembuatan makalah ini.
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Badan sel mengandung inti sel dan sitoplasma. Di dalam
sitoplasma terkandung mitokondria sebagai penyedia energi untuk
membawa rangsangan
2. Dendrit
Dendrit adalah serabut- serabut yang merupakan penjuluran
sitoplasma. Pada umumnya sebuah neuron mempunyai banyak dendrit
dan ukuran dendrit pendek. Dendrit berfungsi membawa rangsangan ke
badan sel.
3. Neurit (akson)
Neurit atau akson adalah serabut-serabut yang merupakan
penjuluran sitoplasma yang panjang. Sebuah neuron memiliki satu
akson. Neurit berfungsi untuk membawa rang-sangan dari badan sel ke
sel saraf lain. Neurit dibungkus oleh selubung lemak yang disebut
myelin yang terdiri atas perluasan membran sel Schwann. Selubung
ini berfungsi untuk isolator dan pemberi makan sel. Antara neuron
satu dengan neuron satu dengan neuron berikutnya tidak bersambungan
secara langsung tetapi membentuk celah yang sangat sempit. Celah
antara ujung neurit suatu neuron dengan dendrit neuron lain tersebut
dinamakan sinapsis Pada bagian sinaps inilah suatu zat kimia yang
disebut neurotransmiter (misalnya asetilkolin) menyeberang untuk
membawa impuls dari ujung neurit suatu neuron ke dendrit neuron
berikutnya. (Erlina Rosmaida Sitorus, 2014)
Bagian-bagian sistem saraf dapat dikelompokkan berdasarkan struktur
atau fungsinya. Pembagian sistem saraf secara anatomis atau secara
strukturai adalah sebagai berikut
1. Sistem saraf sentral /pusat (SSS), meliputi otak (encephalon) dan
sumsum tulang belakang (medulla spinalis).
2. Sistem saraf perifer / tepi (SSP) terdiri dari seluruh saraf di luar SSS,
yang meliputi saraf kranial (nervus cranialis) dan saraf spinal (nervus
spinalis). Saraf kranial adalah saraf yang membawa impuls dari dan ke
otak; sedangkan saraf spinal adalah saraf yang membawa pesan-pesan
dari dan ke sumsum tulang belakang. (Staff Uiversitas Lampung, 2013).
5
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem saraf pusat?
2 Apa saja bagian sistem saraf pusat beserta fungsinya?
3 Bagaimana mekanisme kerja sistem saraf pusat?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui apa itu sistem saraf pusat.
2. Dapat mengetahui bagian-bagian sari sistem saraf pusat beserta
fungsinya.
3. Dapat mengetahui bagaimana mekanisme kerja sistem saraf pusat.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Otak merupakan organ tubuh yang sangat penting yang memiliki fungsi
antara lain untuk mengontrol dan mengkoordinasi semua aktivitas normal
tubuh serta berperan dalam penyimpanan memori. Jaringan otak memiliki
fungsi utama yakni sel saraf (neuron) yang berfungsi untuk menyampaikan
sinyal dari satu sel ke sel lainnya, serta sel-sel glia yang berfungsi untuk
melindungi, mendukung, merawat, serta mempertahankan homeostatis cairan
di sekeliling neuron. (Djiwita et al,2012)
1. Sistem saraf sentral /pusat (SSS), meliputi otak (encephalon) dan sumsum
tulang belakang (medulla spinalis).
2. Sistem saraf perifer / tepi (SSP), terdiri dari seluruh saraf di luar SSS, yang
meliputi saraf kranial (nervus cranialis) dan saraf spinal (nervus spinalis).
Saraf kranial adalah saraf yang membawa impuls dari dan ke otak; sedangkan
saraf spinal adalah saraf yang membawa pesan-pesan dari dan ke sumsum
tulang belakang. (Elisa,2010)
Sistem saraf pusat merupakan sistem yang pertama kali dibentuk pada
saat embriogenesis, serta merupakan sistem yang paling akhir selesai
pembentukan dan perkembangannya. (Setiawan et al,2013)
7
oleh sel glia yang menunjang secara mekanik dan metabolik.
(Choirunnisa,2017)
2.2.1 Otak
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan
sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia yang terletak
di dalam rongga tengkorak. Bagian utama otak adalah otak besar
(cerebrum), otak kecil (cereblum) dan otak tengah. Otak besar
merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak
besar ini dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan
kiri. Tiap belahan tersebut terbagi menjadi 4 lobus yaitu frontal,
parietal, okspital, dan temporal. Sedangkan disenfalon adalah
bagian dari otak besar yang terdiri dari talamus, hipotalamus, dan
epitalamus. Otak belakang/ kecil terbagi menjadi dua subdivisi
yaitu metensefalon dan mielensefalon. Metensefalon berubah
menjadi batang otak (pons) dan cereblum. Sedangkan
mielensefalon akan menjadi medulla oblongata. Otak tengah/ Pada
otak terdapat suatu cairan yang dikenal dengan cairan
serebrospinalis. Cairan cerebrospinalis ini mengelilingi ruang
sub araknoid disekitar otak dan medula spinalis. Cairan ini juga
mengisi ventrikel otak. Cairan ini menyerupai plasma darah dan
cairan interstisial dan dihasilkan oleh plesus koroid dan sekresi
oleh sel-sel epindemal yang mengelilingi pembuluh darah serebral
dan melapisi kanal sentral medula spinalis. Fungsi cairan ini
adalah sebagai bantalan untuk pemeriksaan lunak otak dan
medula spinalis, juga berperan sebagai media pertukaran nutrien
dan zat buangan antara darah dan otak serta medula spinalis.
(Choirunnisa,2017)
Otak menempati rongga kranial dan dibungkus oleh membran,
cairan, serta tulang tengkorak. Meskipun berbagai macam daerah otak
saling berhubungan dan berfungsi bersama, otak dapat dibagi ke
dalam daerah-daerah yang berbeda-beda yaitu:
1. Hemispherium
8
Cerebralis merupakan bagian otak yang paling besar, dibagi
menjadi hemispherium cerebralis kiri dan kanan oleh suatu
lekukan dalam yang dikenal sebagai fissura longitudinalis. Daerah
antara hemisferium cerebralis dan batang otak adalah
diencephalon.
Jaringan saraf sebelah luar hemisferium cerebralis adalah
bahan abu-abu (substansia grisea) yang disebut dengan cortex
cerebralis. Cortex cerebralis ialah lapisan bahan abu-abu yang
membentuk permukaan setiap hemisfer otak. Di dalam cortex
cerebralis inilah semua impuls diterima dan dianalisa. Semua itu
menyusun dasar pengetahuani: otak "menyimpan" informasi,
banyak di antaranya yang dapat ditampilkan. kembali sesuai
permintaan melalui suatu fenomena yang dinamakan memory
(ingatan). Di dalam cortex cerebralis inilah proses berpikir seperti
asosiasi, pertimbangan, dan diskriminasi terjadi. Dari cortex
cerebralis pula pengendalian kesadaran dan kegiatan yang
disengaja berasal. (Elisa,2010)
2. Truncus Encephali
Truncus Encephali atau batang otak menghubungkan
cerebrum dengan sumsum tulang belakang. Daerah di bawahnya
dan tampak jelas dari arah bawah otak terdapat pons dan medulla
oblongata. Pons menghubungkan midbrain dengan medulla,
sementara medulla oblongata menghubungkan otak dengan
sumsum tulang belakang melalui suatu pembukaan yang besar di
dasar tengkorak (foramen magnum). Batang otak terdiri dari
midbrain, pons, dan medulla oblongata. (Elisa,2010)
3. Cerebellum
Cerebellum artinya otak kecil terletak persis di bawah bagian
belakang hemisfer cerebralis dan dihubungkan dengan cerebrum,
batang otak, serta sumsum tulang belakang oleh pons. Adapun
fungsi cerebellum adalah:
9
Membantu pengkoordinasian otot voluntar sehingga dapat
berfungsi secara lembut dan dalam pola yang teratur.
Penyakit cerebellum menyebabkan kejang-kejang otot dan
tremors.
Membantu dalam menjaga keseimbangan pada waktu berdiri,
berjalan, dan duduk maupun waktu rnelakukan aktivitas yang
lebih giat. Pesan-pesan dari telinga bagian internal dan dari
reseptor sensorik di tendo serta otot membantu cerebellum.
Membantu di dalam memlihara tonus otot sehingga seluruh
serat otot cukup kencang dan siap menghasilkan perubahan-
perubahan posisi yang penting secepatnya bila diperlukan.
(Elisa,2010)
10
Konduksi impuls sensorik dari saraf afferen ke atas melalui tractus
naik menuju otak.
Konduksi impuls motorik (efferent) dari otak turun melalui tractus
ke saraf-saraf yang menginervasi otot atau kelenjar. (Elisa,2010)
11
sensoris di daerah mata dan kemudian diteruskan ke
mesenchepalon untuk diolah. (Wijayanti et al,2017)
3. Otak kecil (serebelum)
Cerebelum hanya akan mengkoordinasikan gerakan otot
yang terjadi secara sadar, maka apabila area sensorik
menerima rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka
gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan,
sehingga rangsangan akan diteruskan ke bagian lain yang
nantinya akan menghasilkan gerakan refleks . (Zulkarnaini et
al,2018)
4. Sumsum lanjutan (medulla oblongata)
Medula Oblongata akan menghantarkan impuls yang
datang dari medula spinalis menuju ke otak. Medula oblongata
sangat berpengaruh terhadap kerja jembatan varol, refleks
fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan
kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan. (Sitorus,2014)
5. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Penampang melintang medulla spinalis terdiri atas grey
matter yang berbentuk seperti sayap kupu-kupu dan white
matter yang terletak di bagian luar sayap kupu-kupu. Bagian
seperti sayap tersebut terbagi atas tanduk dorsal dan tanduk
ventral. (Sitorus,2014)
Rangsangan sensorik dari reseptor akan dihantarkan menuju
medulla spinalis melalui tanduk dorsal dari grey matter , kemudian
impuls motorik keluar dari medulla spinalis melalui tanduk ventral
menuju efektor. (Gerstner et al , 2013)
Impuls dari sel saraf sensorik akan diterima oleh badan sel
saraf penghubung (asosiasi konektor) yang terdapat pada tanduk
dorsal lalu menghantarkannya ke saraf motorik. Pada white matter
terdapat serabut saraf asosiasi , kumpulan serabut saraf tersebut
membentuk urat saraf. Urat saraf yang membawa impuls ke otak
12
adalah saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa
perintah dari otak merupakan saluran desenden. (Gerstner et al,
2013)
2.3.2 Area-Area Komunikasi
Kemampuan berkomunikasi baik secara verbal maupun tulis
merupakan contoh dari keterkaitan antar bagian bagian korteks
cereblralis. Perkembangan dan penggunaan daerah ini berkaitan erat
dengan proses belajar. (Squire et al,2008)
1. Area pendengaran
Salah satu area yang terletak di lobus temporal ini akan
mendeteksi impuls suara yang ditransmisikan dari lingkungan,
sementara di daerah lainnya (pusat bicara auditorik) suara akan
diinterpretasikan dan dipahami. Pada awalnya bahasa dipelajari
dengan menggunakan sarana pendengaran, dengan demikian
daerah pendengaran sangat dekat dengan daerah cortex yang
menerima-suara untuk memahami suara tersebut.(Squire et
al,2008)
2. Area motorik
Area motorik yang terletak di depan bagian bawah cortex
motorik dalam lobus frontalis ini berfungsi untuk berkomunikasi
berupa berbicara dan menulis. (Elisa,2010)
Bagian bawah cortex motorik mengontrol otot kepala dan
leher , sehingga pusat motorik bicara merupakan perluasan ke
delapan dalam area ini. Kontrol otot bicara berkaitan dengan
lidah, langit-langit lunak, dan larynx terjadi di sini. Begitu pula
halnya dengan pusat komunikasi tulis yang terletak di depan
daerah cortical yang mengontrol otot lengan dan tangan. Akan
tetapi , kemampuan untuk menuliskan kata-kata biasanya
merupakan salah satu bagian terakhir dalam perkembangan
belajar kata-kata dan artinya.(Squire et al,2008)
3. Area visual cortex
13
Area ini berperan dalam komunikasi dengan menerima
impuls visual dalam lobus occipital. Gambaran akan
diinterpretasikan sebagai kata-kata di dalam daerah visual yang
terletak di depan lokasi penerimaan.Namun, jika seseorang
melihat tulisan bahasa asing yang tidak ia mengerti, hal ini
hanya melibatkan daerah penerimaan visual saja dalam lobus
occipital. (Squire et al , 2008)
Kemampuan membaca dengan memahami juga
berkembang di daerah ini. Terdapat hubungan yang sangat
fungsional karena neuron neuron harus bekerja sama untuk
memudahkan seseorang dalam menerima, menginterpratasi,
serta merespon pesan-pesan verbal , tertulis, maupun rabaan
(tactile) dengan stimulus sensoris lainnya.(Elisa,2010)
2.3.3 Proses Belajar dan Memory (Ingatan)
Memory atau ingatan merupakan kemampuan mental untuk
memanggil kembali ide ide. Pada masa awal proses mengingat,
sinyal sensoris berupa pendengaran, penglihatan akan diterima
dalam sekejap dan sudah dapat dipergunakan untuk proses
selanjutnya. (Squire et al,2008)
Short-term memory mengacu pada penyimpanan informasi
yang sangat sedikit dan mungkin hanya beberapa detik atau menit,
dimanajika tidak diperkuat informasi tadi akan menghilang.
Sedangkan long-term memory mengacu pada simpanan informasi
yang dapat diingat kembali di kemudian hari. Hal ini berkaitan
dengan kecenderungan dimana semakin sering seseorang
mengulang kembali pengalaman-pengalaman yang diingat, akan
semakin kuat memory tersebut tertanam di otak sehingga dapat
diingat kembali dengan segera.(Wahyuningsih,2012)
Kajian psikologis menunjukkan bahwa pengulangan
(repetisi) informasi yang sama berulang kali akan mempercepat
dan memperkuat tingkat transfer dari short-term menjadi long-term
memory. (Squire et al,2008)
14
Seseorang dengan tingkat kesadaran penuh akan lebih
mudah mengingat dibanding orang yang sedang dalam keadaan
lelah mental. Dapat pula dicatat bahwa otak dapat mengatur
informasi sedemikian rupa sehingga ide-ide baru dapat disimpan
dalam daerah yang sama dengan yang dipakai untuk menyimpan
sebelumnya. (Elisa,2010)
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Otak dan medulla spninalis merupakan Sistem syaraf pusat utama
pada vetebrata yang terkoordinasi secara erat. Otak dan medulla spinalis
merupakan pusat integrasi dan kontrol seluruh aktifitas tubuh, yang
merupakan system syaraf pusat utama pada tubuh makhluk hidup yang
bertugas untuk merangsang gerakan secara sadar (otak) dan gerakan
reflex (medulla spinalis).
Otak secara utama dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar
(cerebrum), otak kecil (cereblum) dan otak tengah. Otak besar
merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari, otak kecil
(cereblum) berfungsi mengkoordinir gerakan dan keseimbangan, Otak
tengah (mesencephalon), dalam otak bagian ini terdapat cairan
cerebrospinal yang berfungsi sebagai bantalan untuk pemeriksaan
lunak otak dan medula spinalis, juga berperan sebagai media
pertukaran nutrien dan zat buangan antara darah dan otak serta medula
spinalis.
Medulla spinalis berfungsi sebagai pusat dari gerak reflex, dan
menghatantar impuls saraf sensorik maupum motorik menuju otak.
3.2 Saran
Penulis menyarankan pembaca untuk mempelajari lagi hal – hal
mengenai system syaraf pusat (SSP) dari berbagai litelatur agar pembaca
mengetahui pengetahuan yang lebih luas
16
Daftar Pustaka
17
Zulkarnaini et al. 2018 . The Potency of Sernai (Wedelia biflora) Leaf N-
hexan Extract as Analgesic Compared to Ibuprofen on Mice (Mus
Musculus). Jurnal Medika Veterinaria 12(2): 84-90.
18