Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ervina Damayanti

NIM : 31210005
Prodi : DIV MIK/Semester 3

Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf (Nervous System)


Sistim saraf adalah sistim koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impuls saraf ke
susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf, dan perintah untuk memberi tanggapan
terhadap rangsangan.
 Komponen penting dalam sistim saraf :
1. Reseptor, yaitu alat penerima rangsangan atau impuls, dan di dalam tubuh manusia
sebagai alat penerima rangsangan atau impuls ini adalah organ penginderaan;
2. Penghantar impuls, yaitu saraf itu sendiri tanpa bantuan organ-organ lain;
3. Efektor adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah dihantarkan oleh
penghantar impuls. Bagian utama efektor pada manusia adalah otot dan kelenjar.

 Sistem saraf dibentuk oleh jaringan saraf :


1. Sel saraf (neuron) Menghantarkan & memproses informasi; menjalankan fungsi
sistem saraf seperti mengingat, berfikir, dan mengontrol semua aktivitas tubuh
2. Sel penunjang(neuroglia/sel glia) memberi support, melindungi, merawat, dan
mempertahankan homeostasis di sekililing neuron.

 Bagian – bagial sel saraf


1. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang cabang berfungsi untuk
menerima serta mengantarkan rangsangan ke badan sel. Pada umumnya neuron
terdiri dari beberapa dendrit.
2. Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
3. Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada
dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf
ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap
neuron.
4. Selubung Mielin adalah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi
untuk melindungi akson dari kerusakan.
5. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit
(akson) dan membantu regenerasi neurit (akson)
6. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf.
7. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung
dendrit di sel saraf lainnya.
 Sel Glia
Sel glia adalah sel non-neuron yang menyediakan dukungan dan nutrisi, pertahankan
homeostasis, bentuk mielin, berpartisipasi dlm transmisi sinyal dalam sistem saraf.
 Jenis sel Glia
a. Astrocyte
Jenis sel glia yang paling banyak terdapat dalam CNS, bentuknya seperti
bintang, berfungsi memberikan dukungan secara fisik terhadap neuron
(memperkuat rekatan glia pada neuron), membersihkan substansi-substansi yang
tidak berguna di dalam otak, mengatur pencairan substansi kimia di sekeliling
neuron, melindungi sinapse untuk meminimalkan penyebaran pengaruh substansi
transmitter yang dilepaskan oleh terminal buttons, dan melindungi komunikasi
antara neuron yang satu dengan yang lain agar tetap bersifat privat (tidak
tercampur aduk).
b. Ologodendroglia
Mendukung axon dan memproduksi serat-serat myelin yang melindungi axon
yang satu dari axon yang lain (beberapa axon tidak dilindungi oleh myelin dan
beberapa axon yang lain hanya dilindungi oleh lapisan myelin yang tipis).
c. Mikroglia
Fagosit untuk sel saraf yang rusak
d. Ephendimal
Fagosit untuk sel saraf yang rusak
 Klasifikasi fungsional :
1. Neuron sensorik Membawa informasi dari reseptor pesan sensorik untuk dibawa ke
SSP
2. Neuron motorik Membawa instruksi dari SSP menuju organ efektor
3. Interneuron Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak
dan sumsum tulang belakang. Neuron (sel saraf) tersebut berfungsi untuk
menghubungkan atau meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel
saraf motorik.
 Cara komunikasi neuron :
1. Impuls Listrik
2. Neurotransmitter (zat kimiawi) : ACh, Adneralin, Noradrenalin, Dopamin, Serotonin,
GABA

 Sistem saraf pusat (SSP) atau Central Nervous System (CNS) terdiri dari 3 bagian
yaitu
Sistem saraf pusat (SSP) atau Central Nervous System (CNS) terdiri dari 3 bagian yaitu :
1. Otak
2. Sumsum lanjutan (medula oblongata)
3. Sumsum tulang belakang (medula spinalis) dan sistim limbik

1) Otak : merupakan organ tubuh yang sangat penting karena berfungsi sebagai pusat
pengatur segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak. Otak terdiri
atas 3 bagian utama yaitu
 Otak besar (Cerebrum): Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang
disadari. Berfikir, berbicara, melihat, bergerak, mengingat adalah kegiatan yang
disadari. Bagian otak besar, yaitu
a) Lobus frontalis. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan sesorang tentang
perencanaan, penyelesaian masalah, kognisi, memberi penilaian, kreativitas,
kontrol perasaan, membuat alasan, kemampuan gerak, kontrol perilaku seksual,
dan kemampuan bahasa secara umum.
b) Lobus parietalis. Lobus parietalis adalah lobus yang berada di tengah berhubungan
dengan proses sensor perasaan seperti rasa sakit, sentuhan, dan tekanan
c) Lobus temporalis. Lobus temporalis adalah lobus yang berada di bagian bawah
berhubungan dengan kemampuan pemaknaan informasi, bahasa dalam bentuk
suara dan pendengaran
d) Lobus oksipitalis. Lobus oksipitalis adalah lobus yang berada di bagian paling
belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia
mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.

 Diensefalon: Menghubungkan otak besar kepada batang otak diensefalon terdiri dari 3
wilayah utama yaitu talamus adalah, epithalamus dan hypothalamus.
 Otak tengah (Mesensefalon) : Berfungsi sebagai berikut menyebabkan dilatasi pupil
dan gerakan konjugasi mata kearah yang berlawanan dengan tempat perangsangan,
menimbulkan gejala yang menyebabkan gerakan mata ke atas dan mengontrol
pendengaran.
 Otak kecil (Cerebelum): Mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya:
mengontrol keseimbangan, mengatur sikap atau posisi tubuh, serta koordinasi otot dan
gerakan tubuh.
 Batang otak (Brainstem) : mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan, denyut
jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber
insting dasar manusia atau insting primitive seperti merasa tidak nyaman.

2. Sumsum lanjutan (medula oblongata) :


Medulla oblongata berperan dalam mengontrol fungsi-fungsi otonom tubuh seperti
mengontrol ritme pernapasan, mengatur ritme pencernaan, mengatur ritme jantung,
mengatur fungsi pembuluh darah, dan lain-lain.
3. Sumsum tulang belakang (medula spinalis), bagi menjadi 5 segmen
1) 8 segmen servical yang terletak di bagian leher;
2) 12 segmen thoracal di bagian dada;
3) 5 segmen lumbal di bagian pinggang;
4) 5 segmen sakral yang terletak di bagian tulang kelangkang; dan
5) 1 segmen koksigeal di bagian tungging

4. Sistim limbik: berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon,


memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang,
metabolisme dan juga memori jangka panjang.
 Meninges Dan Cairan Serebrospinal
Meninges terdiri dari 3 (tiga) lapis membrane yang mengelilingi dan memproteksi otak
dan korda spinalis:
1) Durameter: bagian terluar, kuat terdiri dari jaringan ikat putih menempel ke
tengkorak kepala.
2) Arachnoid membrane: jaringan tersusun mirip struktur sarang laba-laba yang
melekat ke lapisan membrane bagian dalam.
3) Piamater: membrane bagian dalam yang langsung melekat pada permukaan jaringan
otak dan korda spinalis.
4) Cerebrospinal fluid (CSF) (cairan otak mengalir di sekeliling otak dan korda
spinalis, berfungsi sebagai bantalan dan penyuplai nutrisi ke struktur yang ada)

 Sistem Saraf Tepi (Peripheral Nervous System)


Susunan saraf tepi terbagi menjadi dua:
1) Saraf kranial 12 pasang saraf yang keluar dari otak.
2) Saraf spinal 31 saraf spinal
 Delapan (8) pasang saraf servikal yang keluar dari segmen servikal;
 Dua belas (12) pasang saraf thorakal yang keluar dari segmen thorakal;
 Lima (5) pasang saraf lumbal yang keluar dari segmen lumbal;
 Lima (5) pasang saraf sakral yang keluar dari segmen sacral
 Satu (1) pasang saraf koksigeal yang keluar dari segmen koksigel.

Anda mungkin juga menyukai