Anda di halaman 1dari 7

TEKANAN DARAH

Tugas Mata Kuliah : KKPMT

Disusu Oleh :

Catharina Novita Clara (31210001)


Egnatius Permadi (31210004)
Ervina Damayanti (31210005)
Kristiana yohana E. Assan (31210007)
Marssya Intan Viorella (31210009)
Veronica Ayuningtyas (31210012)

PRODI DIV MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN


PENDAHULUAN

Pada Tugas kali ini kami kelompok 2 akan mambahas mengenai Tekanan
Darah,Sebelumnya kami haturkan Puji Syukur yang sebesar-besarnya Kepada Tuhan Yang Maha
Esa karna berkatnya kami masih diberi kesehatan tanpa kekurangan suatu apapun.Tujuan
pengerjaan Tugas ini adalah agar pembaca dapat mengerti tentang Tekanan Darah,oleh karena
itu kami mohon maaf bila banyak kesalahan dalam pengerjaan dan penulisan tugas tersebut.Serta
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kebaikan tugas kami.

Pengertian

Apa itu tekanan darah? Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh
jantung terhadap dinding arteri.Tekanan darah seseorang meliputi Tekanan Darah Sistolik dan
Tekanan Darah Diastolik.Tekanan Darah Sistolik adalah tekanan darah waktu jantung
menguncup.Tekanan darah diastolic adalah tekanan darah saat jantung istirahat Selain untuk
diagnosis dan klasifikasi, tekanan darah diastolik memang lebih penting daripada sistolik.

Klasifikasi Tekanan Darah

Menurut JNC 7 klasifikasi tekanan darah dibedakan menjadi 4 yaitu normal,


prehipertensi, hipertensi stadium I, dan hipertensi stadium II dengan rentang tekanan sistolik dan
diastolik sebagai berikut :

Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Sistolik dan Diastolik (mmHg)


Normal Sistolik <120 dan Diastolik <80
Prehipertensi Sistolik 120-139 dan Diastolik 80-89
Hipertensi Stadium I Sistolik 140-159 dan Diastolik 90-99
Hipertensi Stadium II Sistolik > 160 dan Diastolik > 100

Pengukuran Tekanan Darah

Tekanan darah umunya di ukur menggunakan alat ukur yang disebut


sphygmomanometer. Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, pengukur tekanan, dan
sebuah manset dari karet. Alat ini mengukur tekanan darah dalam unit yang disebut millimeter
air raksa (mmHg)
Penyimpangan yang terjadi terhadap nilai normal tekanan darah

1.Hipertensi

Hipertensi adalah penyakit dengan tanda adanya gangguan tekanan darah sistolik maupun
diastolik yang naik di atas tekanan darah normal. Tekanan darah sistolik (angka atas) adalah
tekanan puncak yang tercapai ketika jantung berkontraksi dan memompakan darah melalui arteri.
Tekanan darah sistolik dicatat apabila terdengar bunyi pertama pada alat pengukur tekanan
darah. Tekanan darah diastolik (angka bawah) diambil ketika tekanan jatuh ketitik terendah saat
jantung rileks dan mengisi darah kembali. Tekanan darah diastolik dicatat apabila bunyi tidak
terdengar

Jenis hipertensi:

A. Hipertensi primer

Hipertensi esensial merupakan etiologi kesakitan dan kematian yang cukup banyak dalam
masyarakat. Bila dilihat persentase kasus hipertensi secara keseluruhan, maka hipertensi 13
esensial meliputi kurang lebih 90-95% dan 5-10% lainnya adalah kasus hipertensi sekunder.
Hipertensi esensial adalah penyakit multifaktoral yang timbul pertama karena interaksi antara
faktor risiko tertentu.

Faktor utama yang berperan dalam patofisiologi hipertensi adalah interaksi faktor genetik
dan faktor lingkungan. Hipertensi primer ini tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol.
Penderita hipertensi esensial sering tidak menimbulkan gejala sampai penyakit menjadi parah
bahkan sepertiganya tidak menunjukan gejala selama 10 atau 20 tahu.

B. hipertensi sekunder

hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, sering


berhubungan dengan beberapa penyakit misalnya ginjal, jantung koroner, diabetes, kelainan
sistem saraf pusat.

Secara umum orang dengan hipertensi terlihat sehat dan sebagian besar tidak
menimbulkan gejala. Tapi ada pula gejala awal yang mungkin timbul dari hipertensi seperti,
sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan, dan kelelahan.
Pada hipertensi sekunder, gejala yang muncul adalah gejala penyakit penyebabnya.
Misalnya, pada hipertensi yang disebabkan kelainan ginjal, gejala yang dirasakan pasien adalah
gejala-gejala kelainan ginjal. Berbahaya jika gejala-gejala itu sudah menyerang target organ
hipertensi, yaitu organ-organ yang akan mengalami gangguan atau kerusakan akibat tekanan
darah yang tidak terkontrol dan tidak diobati

Reaksi dalam tubuh untuk mempertahankan keseimbangan

 Menjaga berat badan tetap ideal


Cara mencegah tekanan darah tinggi yang pertama adalah menjaga berat badan. Orang dengan
berat badan berlebih disarankan untuk segera berolahraga dan menjalani pola makan sehat untuk
menurunkan berat badannya. Jika Anda tidak tahu berat badan ideal yang harus dicapai,
berkonsultasilah dengan dokter.

 Mengonsumsi makanan sehat


Mengonsumsi makanan sehat bisa menjadi cara mencegah tekanan darah tinggi yang efektif.
Anda sebaiknya menyantap buah dan sayuran sebagai makanan sehari-hari, terutama yang
mengandung kalium (potassium) tinggi.

 Mengurangi asupan garam


Jika ingin mencegah tekanan darah tinggi, kurangilah porsi garam dalam makanan Anda.
Makanan yang diproses juga mengandung garam yang tinggi. Mulailah menjalani pola makan
dengan garam secukupnya, agar terhindar dari tekanan darah tinggi.

 Berolahraga secara teratur


Beraktivitas fisik seperti olahraga adalah salah satu cara mencegah tekanan darah tinggi, yang
bisa dilakukan dengan banyak pilihan gerakan. Berolahraga ringan selama 30 menit sebanyak 3
kali dalam seminggu bisa menjadi awal yang baik.

 Memeriksa tekanan darah


Tanpa melakukan tes pemeriksaan tekanan darah, Anda tidak akan pernah menyadari kondisi
tekanan darah tinggi. Maka dari itu, Anda disarankan untuk menjalani medical check-up dengan
rutin.

Negatif feedback terhadap penyimpangan nilai normal tekanan darah

1. Sakit kepala parah


Ciri-ciri darah tinggi yang pertama adalah sakit kepala parah. Mungkin Anda bertanya-tanya,
mengapa tekanan darah tinggi bisa menyebabkan sakit kepala parah?Sebab, ciri-ciri darah tinggi
ini terjadi karena otak merasakan tekanan dan dapat menyebabkan darah bocor dari otak.
Kemudian, edema atau pembengkakan otak pun dapat terjadi.Pembengkakan tersebut menambah
tekanan pada otak, sehingga sakit kepala parah pun akan dirasakan oleh orang yang mengidap
hipertensi.

2. Merasa sering lelah dan lemah


Saat tekanan darah tinggi terjadi, jantung pun bekerja lebih ekstra dan membesar. Ketika jantung
membesar, organ vital ini akan meminta lebih banyak oksigen. Tetapi, jantung akan kesulitan
dalam mempertahankan aliran darah yang tepat.Hasilnya, penderita tekanan darah tinggi akan
merasa lelah dan dan tidak bisa melakukan aktivitas fisik.

3.masalah penglihatan

Masalah penglihatan dapat menjadi salah satu tanda Anda mempunyai tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di bagian belakang
mata yang dikenal sebagai retina (tempat gambar difokuskan).Kondisi ini dikenal sebagai
retinopati hipertensi dan bisa semakin parah jika tekanan darah tinggi yang menyebabkannya tak
diobat

4. Kesulitan bernapas
Penderita tekanan darah tinggi juga bisa kesulitan bernapas, karena arteri yang membawa darah
dari jantung ke paru-paru menyempit, sehingga darah sulit mengalir melalui pembuluh darah.
Kondisi ini disebut sebagai hipertensi paru.

5. Detak jantung tidak normal


Detak jantung tidak teratur adalah salah satu ciri-ciri tekanan darah tinggi selanjutnya. Lebih
spesifiknya lagi, aritmia yang dimaksud adalah fibrilasi atrium. Jangan anggap remeh kondisi ini.
Sebab, komplikasi seperti stroke, gagal jantung, hingga pembekuan darah bisa terjadi.

6. Darah dalam urine


Darah dalam urine atau hematuria seringkali ditemukan pada ginjal yang besar dan penderita
darah tinggi. Hal ini disebabkan oleh pecahnya kista atau pembuluh darah kecil di sekitaran
kista.

7. Nyeri dada
Penyempitan pembuluh darah bisa menyumbat pembuluh darah ke jantung. Akibatnya, aliran
darah ke otot jantung terganggu dan menyebabkan otot kekurangan oksigen dan nutrisi. Hal ini

bisa memicu nyeri dada bahkan serangan jantung.

Anda mungkin juga menyukai