Anda di halaman 1dari 56

Adi Trisnawan

i
Hipertensi
Penyusun : Adi Trisnawan

Editor : Ade
Lay out : Myke
Perwajahan : Fajar
Ilustrator : Fajar
Sampul : Sucipto

Penerbit: Aneka Ilmu


Jl. Semarang-Demak Km 8,5 Semarang
Telp. (024) 6580335, 6582901
Fax. (024) 6582903, 6581440

ISBN : 978-979-070-127-4
Cetakan Tahun 2009

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

ii
Pernahkah melihat orang tua kalian merasa pusing atau tengkuk
pegal-pegal? Itulah salah satu gejala tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Apabila sudah demikian, maka sebaiknya segera memeriksakan tekanan
darah. Tujuannya agar mengetahui dengan cepat, benar atau tidak terkena
hipertensi. Bila terlambat, hipertensi akan semakin bertambah parah dan
menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Komplikasi yang dimaksud
antara lain gagal ginjal, serangan jantung, dan stroke.
Berdasarkan hal tersebut, maka disusunlah buku Hipertensi.
Melalui buku ini, kalian akan memperoleh pengetahuan dan informasi
yang berkaitan dengan penyakit tekanan darah tinggi atau yang lebih
dikenal dengan hipertensi. Beberapa hal yang dimuat di dalam buku ini
yaitu kategori tekanan darah, penyebab, pencegahan, diet, dan olahraga
yang baik untuk penderita hipertensi. Selanjutnya, setelah membaca buku
ini, kalian diharapkan dapat membiasakan pola hidup sehat sejak dini.
Hanya dengan pola hidup sehat berbagai penyakit yang merugikan bagi
kesehatan dapat dicegah, termasuk hipertensi.

Penyusun

iii
Kata Pengantar ___ iii
Daftar Isi ___ iv

Bagian 1 Pendahuluan ___ 1

Bagian 2 Penyebab Hipertensi ___ 7

Bagian 3 Pencegahan Hipertensi ___ 16

Bagian 4 Tindakan bila Positif Hipertensi ___ 21

Bagian 5 Diet untuk Hipertensi ___ 30

Bagian 6 Pentingnya Olahraga bagi Penderita Hipertensi ___ 45

Glosarium ___ 50
Daftar Pustaka ___ 52

iv
Pendahuluan

Hipertensi bukan istilah penyakit yang asing lagi bagi sebagian


masyarakat. Bahkan tanpa kita sadari kemungkinan hipertensi untuk
menghampiri kita dapat terjadi. Terlebih lagi apabila kita kurang
memperhatikan dan menjaga kesehatan.
Hipertensi atau yang kita kenal dengan tekanan darah tinggi
merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan
suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah, terhambat sampai
ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Dengan demikian tubuh
menunjukkan reaksi lapar dan menyebabkan jantung harus bekerja lebih
keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Apabila keadaan tersebut
berlangsung lama dan tidak segera diatasi, maka gejala penyakit tekanan
darah tinggi akan timbul. Adapula yang mengartikan bahwa hipertensi
adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai
dengan peningkatan tekanan darah.
Hipertensi termasuk penyakit yang mematikan. Seringkali pen-
deritanya tidak mengetahui gejala-gejalanya. Kalaupun muncul, gejala-
gejala tersebut dianggap sebagai gangguan biasa sehingga tidak jarang
penderita terlambat menyadari terserang penyakit tersebut sebelum
memeriksakan tekanan darahnya. Hipertensi datang begitu saja. Oleh
karena itu, hipertensi disebut sebagai pembunuh gelap (the silent

Hipertensi 1
killer). Hipertensi juga dikenal sebagai heterogeneous group of disease.
Maksudnya, hipertensi dapat menyerang setiap orang dari berbagai
kelompok umur dan kelompok sosial ekonomi.
Gejala-gejala hipertensi pada setiap orang berbeda-beda. Parahnya
lagi, gejala-gejalanya hampir sama dengan gejala penyakit lainnya, di
antaranya berikut.
1) Sakit kepala atau
pusing.
2) Jantung berdebar-
debar.
3) Tengkuk terasa pegal
dan mudah lelah.
4) Penglihatan kabur.
5) Sulit bernapas setelah
bekerja keras atau
mengangkat beban Sumber: www.media-aesculapius.org
Gambar 1.1 Sakit kepala atau pusing adalah salah satu gejala
berat. hipertensi

6) Wajah memerah.
7) Keluar darah dari hidung dengan tiba-tiba.
8) Sering buang air kecil di malam hari.
9) Telinga berdenging.
10) Merasa seolah-olah dunia berputar (vertigo).

Untuk memastikan hipertensi, seseorang hendaknya melakukan


pengukuran tekanan darah. Tekanan darah adalah kekuatan darah
mengalir di dinding pembuluh darah yang keluar dari jantung (pembuluh
arteri) dan yang kembali ke jantung (pembuluh balik).
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi dan terjadi
secara alami. Pada bayi dan anak-anak mempunyai tekanan darah jauh
lebih rendah daripada tekanan darah pada orang dewasa. Tekanan darah

2 Hipertensi
dapat dipengaruhi oleh aktivitas fisik seseorang. Pada saat ia melakukan
aktivitas, tekanan darahnya akan tinggi. Sebaliknya, pada saat ia sedang
beristirahat, tekanan darahnya lebih rendah.
Tekanan darah dapat dikatakan normal tergantung dari usia dan
kegiatan sehari-hari seseorang. Apabila usia semakin bertambah maka
tekanan darah cenderung tinggi. Selain itu, keadaan pikiran seperti stres,
takut, dan cemas juga dapat meningkatkan tekanan darah.

Sumber: www.media-aesculapius.org
Gambar 1.2 Orang sedang mengukur tekanan darah (tensi).

Menurut World Health Organization (WHO), batas normal tekanan


darah sistolik/diastolik adalah 120 - 140/80 - 90 mmHg. Sistolik adalah
tekanan darah pada saat jantung memompa darah ke dalam pembuluh
nadi atau saat jantung mengkerut. Dengan kata lain, jantung pada
saat ini berkontraksi. Diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung
mengembang dan menyedot darah kembali atau pembuluh nadi
mengempis. Atau, jantung pada saat ini berelaksasi. Dengan demikian,
seseorang dikatakan mengidap hipertensi apabila tekanan darahnya
melebihi 140/90 mm Hg. Lebih lanjutnya, berikut ini klasifikasi tekanan
darah pada orang dewasa.

Hipertensi 3
Tabel 1.1 Klasifikasi Tekanan Darah Pada Orang Dewasa
Tekanan Darah Tekanan Darah
Kategori
Sistolik Diastolik

Normal <120 mmHg (dan) <80 mmHg


Prahipertensi 120 - 139 mmHg (atau) 80 - 89 mmHg
Stadium 1 140 - 159 mmHg (atau) 90 - 99 mmHg
Stadium 2 > = 160 mmHg (atau >= 100 mmH

Pengaturan Tekanan Darah

1. Meningkatnya Tekanan Darah


Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui
beberapa cara berikut.
1) Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak
cairan pada setiap detiknya
2) Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga
mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah
melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung
dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya. Hal
inilah yang menyebabkan naiknya tekanan darah. Keadaan seperti ini
biasa terjadi pada usia lanjut. Dinding arteri pada usia lanjut telah
menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama,
tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi “vasokonstriksi”,
yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut
karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
3) Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya
tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal
sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam

4 Hipertensi
tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan
darah juga meningkat.

2. Menurunnya Tekanan Darah


Menurunnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui
beberapa cara yang merupakan kebalikan dari meningkatnya tekanan
darah, yaitu:
1) aktivitas memompa jantung berkurang,
2) arteri mengalami pelebaran,
3) banyak cairan keluar dari sirkulasi.

Tekanan darah perlu diusahakan atau dijaga hingga mencapai


keadaan normal pada setiap hari. Dengan tekanan darah yang normal
seseorang akan dapat melakukan semua aktivitas dengan baik. Untuk itu,
ia harus melakukan berbagai upaya agar tekanan darahnya bisa normal.
Pada umumnya, hal ini dapat diupayakan melalui pengaturan diet, gaya
hidup, dan pengobatan yang disarankan. Selain itu, untuk mendapatkan
tekanan darah yang normal, ia juga dapat melakukan beberapa upaya
berikut.

(1) Membina hubungan kerja sama antara pasien dengan dokter.


Hal ini dapat membantu seseorang (pasien) untuk lebih meningkatkan
pemahaman dan berkomunikasi mengenai pengobatan yang efektif.
Selain itu, hal ini secara tidak langsung dapat memberi dorongan
atau motivasi kepada seseorang (pasien) untuk memperhatikan dan
mengatur kesehatannya.

(2) Menjadikan pengobatan mudah dilakukan.


Pengobatan akan mudah dilakukan bila dalam setiap harinya seseorang
mengonsumsi obat sebanyak satu dosis. Namun, adakalanya ia harus
mengonsumsi obat lebih dari satu untuk mencapai tekanan darah yang
diinginkan. Masih ada satu cara pengobatan yang lebih membawa

Hipertensi 5
pada keberhasilan, yaitu pengobatan
dilakukan secara rutin. Utamanya bila
obat-obatan tersebut diresepkan menjadi
satu pil, tidak menjadi dua pil atau lebih
dan terpisah.

(3) Melakukan pengobatan secara tepat.


Salah satu cara pengobatan ini yaitu
dengan memanggil orang yang ahli atau
Sumber: www.klikdokter.com
profesional di bidang kesehatan. Di sini, G a m b a r 1 . 3 M e n g o n s u m s i
ia dapat berkonsultasi atau menanyakan obat-obatan secara teratur dan
berdasakan resep dokter berarti
mengenai perawatan penyakitnya. melakukan pengobatan secara
tepat.
Dengan demikian, ia dapat melanjutkan
pengobatan di rumah dan tidak harus pergi ke rumah sakit atau
tempat tempat praktik dokter.

Bagaimana dengan tekanan darah Anda? Rutinkah Anda memeriksakan


tekanan darah? Cegahlah hipertensi sejak dini dengan mengenali gejala-
gejalanya. Nah, untuk mengenal lebih lanjut penyakit hipertensi simaklah
uraian berikut.

6 Hipertensi
Penyebab Hipertensi

Hipertensi dapat disebabkan berbagai faktor. Ternyata, faktor pemicu


hipertensi ada yang tidak dapat dikontrol dan ada yang dapat dikontrol.
Faktor pemicu hipertensi yang tidak dapat dikontrol antara lain genetika
atau keturunan, jenis kelamin, dan usia. Adapun faktor pemicu hipertensi
yang dapat dikontrol antara lain kurangnya gerak atau olahraga, merokok,
kegemukan, pola makan atau konsumsi yang salah, konsumsi alkohol dan
garam yang berlebihan.
Dilihat dari jenis kelamin, peluang pria terhadap risiko mengidap
tekanan darah tinggi atau hipertensi lebih besar daripada wanita. Ada
sebuah diagnosa yang menyatakan bahwa hipertensi merupakan suatu
penyakit yang berdiri sendiri. Namun, hipertensi yang sering dijumpai
merupakan penyakit yang memiliki keterkaitan dengan penyakit lainnya,
seperti obesitas dari diabetes mellitus dan kelainan ginjal.
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dibedakan menjadi dua
yaitu hipertensi primer (esensial) dan hipertensi sekunder (renal).

A. Hipertensi Primer (Esensial)


Hipertensi primer adalah hipertensi yang penyebabnya belum
diketahui dengan jelas. Menurut penelitian, sebagian besar orang (90%)

Hipertensi 7
mengidap hipertensi jenis ini. Ada berbagai faktor yang diduga turut
berperan sebagai penyebab hipertensi ini. Berbagai faktor yang dimaksud
antara lain:
1) faktor lingkungan,
2) bertambahnya usia,
3) faktor psikologis,
4) stres,
5) keturunan,
6) kelainan metabolisme intraseluler,
7) obesitas,
8) konsumsi alkohol,
9) merokok, dan
10) kelainan darah (polisitemia).

B. Hipertensi Sekunder (Renal)


Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat
dikatakan sudah diketahui dengan jelas atau pasti. Adapun penyebab
hipertensi ini antara lain:
1) gangguan hormonal,
2) penyakit jantung,
3) diabetes,
4) tidak berfungsinya ginjal,
5) penyakit pembuluh darah, dan
6) pemakaian kontrasepsi oral atau gangguan yang berhubungan dengan
kehamilan.

Berdasarkan penyebab-penyebab yang telah disebutkan (penyebab


hipertensi primer dan sekunder) di atas, selanjutnya akan dijelaskan
faktor-faktor yang memengaruhi hipertensi secara umum.

8 Hipertensi
1. Bertambahnya Usia
Bertambahnya usia seseorang dapat
menyebabkan pengaturan metabolisme
terutama zat kapur atau kalsium terganggu.
Ini ditunjukkan oleh banyaknya zat kapur
atau kalsium yang beredar bersama darah
(hypercalcidemia). Apabila sudah demikian,
darah akan menjadi lebih padat sehingga
tekanan darah juga ikut meningkat.
Begitu pula jika kalsium mengendap di
dinding pembuluh darah (arteriosclerosis)
akan menyebabkan penyempitan pembuluh
Sumber: minaeddymesakh.files.
darah. Akibatnya, terganggulah aliran wordpress.com
darah yang menjadikan tekanan darah ikut Gambar 2.1 Orang yang semakin
bertambah usia sangat memungkinkan
meningkat. terserang hipertensi.

2. Gaya Hidup Modern


Gaya hidup modern yang selalu menjanjikan kesuksesan pasti
tidak terlepas dari kerja keras. Kerja keras biasa terjadi dalam situasi
penuh tekanan. Akibatnya, timbullah stres yang berkepanjangan. Hal
tersebut memang sering terjadi dan dijumpai di sekitar kita. Untuk
mempertahankan kewaspadaan dan meningkatkan motivasi diri terkadang
memang diperlukan sedikit tekanan dan tantangan. Namun, apabila
keadaan tersebut berlangsung lama maka sudah dapat dipastikan
berakibat stres berat. Sementara, stres berat menjadi sumber pemicu
datangnya berbagai penyakit antara lain sakit kepala, sulit tidur, tukak
lambung, hipertensi, stroke, dan jantung.
Bukan hanya itu, gaya hidup modern yang penuh kesibukan dapat
menyebabkan berkurangnya kesempatan atau waktu untuk melakukan
olahraga serta kegiatan menjaga kesehatan diri. Oleh karena itu, gaya
hidup modern tidak selalu terlihat menyenangkan. Gaya hidup modern

Hipertensi 9
tidak selalu hidup royal dan glamor seperti yang sering kita lihat, baik
di sekitar kita maupun melalui media massa.
Justru, apabila berada dalam kondisi gaya hidup modern, seseorang
harus senantiasa mewaspadai dan bersikap hati-hati untuk menjaga
kesehatan. Dengan kata lain, ia harus dapat menciptakan gaya hidup
modern yang sehat, antara lain dengan tidak merokok maupun minum-
minuman yang beralkhohol untuk mengatasi stres.

Sumber: www.media-aesculapius.org
Gambar 2.2 Gaya hidup modern yang salah satunya ditunjukkan oleh
kesibukan kerja seseorang terkadang mengabaikan kesehatan.

3. Pola Makan Siap Saji (Fast Food)


Sekarang ini tidaklah sulit untuk memperoleh makanan dan minuman
instan. Bahkan, menjamurnya restoran yang menyajikan berbagai
makanan dan minuman siap saji (fast food) hingga di perkotaan kecil
sangat mudah ditemui.
Ternyata, kehadiran restoran fast food justru memperoleh tanggapan
(respons) yang cukup besar dari sebagian besar masyarakat (konsumen).
Kehadirannya juga menyedot sebagian besar konsumen lebih memilih

10 Hipertensi
mengunjungi restoran-restoran tersebut daripada repot-repot memasak
sendiri. Terlebih lagi jika konsumen termasuk orang yang sibuk. Bagi
mereka, pilihan mengonsumsi fast food merupakan yang terbaik,
bergengsi, praktis, dan terdapat kelezatan.

Sumber: www.hot-screensaver
Gambar 2.3 Restoran yang menyediakan makanan siap saji (fast
food).

Namun, perlu diketahui bahwa di balik lezatnya fast food tersebut


mungkin saja tersimpan beberapa kandungan zat yang kurang
menguntungkan bagi kesehatan tubuh. Misalnya, sering mengonsumsi
makanan yang diawetkan terdapat kandungan
garam dapur dalam jumlah tinggi. Begitu
pula bila mengonsumsi makanan yang
diberi tambahan bumbu penyedap masakan
(monosodium glutamate/msg).
Makanan yang mengandung bumbu
penyedap masakan dan garam dapur dalam
jumlah tinggi diduga dapat meningkatkan
atau menaikkan tekanan darah seseorang.
Sumber: zulliesikawati.files.wordpress
Ini dikarenakan jumlah kandungan natriumnya Gambar 2.4 Penggunaan penyedap
berlebihan dan dapat menahan air (retensi) masakan (MSG) dapat memicu
datangnya hipertensi.

Hipertensi 11
sehingga jumlah volume darah meningkat. Akibatnya, jantung harus bekerja
keras untuk memompa dan hal ini menjadikan tekanan darah naik. Jadi,
faktor makanan modern atau siap saji terutama yang bahan dasarnya
daging menjadi penyumbang terbesar datangnya hipertensi.

4. Berat Badan Berlebih atau Obesitas


Pola makan yang salah atau tidak terkendali dapat menyebabkan
seseorang memiliki berat badan yang berlebih atau obesitas. Secara
ilmiah, obesitas cenderung terjadi akibat seseorang mengonsumsi kalori
yang lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Adapun penyebab
obesitas di antaranya berikut.

Sumber: gendutdepotsehat
Gambar 2.5 Obesitas termasuk faktor penyebab hipertensi.

1) Faktor genetis
Ada dugaan bahwa obesitas terjadi karena faktor genetis. Sebuah
keluarga tidak hanya berbagi gen, melainkan juga makanan dan
kebiasaan gaya hidup yang memicu terjadinya obesitas. Apabila
salah satu dari orang tua ada yang menderita hipertensi, maka
kemungkinan besar anak-anaknya akan ada yang menderita

12 Hipertensi
hipertensi. Sebenarnya memang agak sulit untuk membedakan antara
faktor genetik dengan gaya hidup yang diduga penyebab obesitas.
Meskipun demikian, sekitar 33% faktor genetik adalah penyumbang
terjadinya obesitas.

2) Faktor lingkungan
Lingkungan turut memengaruhi seseorang
mengalami obesitas. Lingkungan yang
dimaksud di sini meliputi perilaku
atau pola gaya hidup. Misalnya, jenis
makanan yang dikonsumsi, frekuensi
seseorang mengonsumsi makanan, dan
jenis aktivitas seseorang.

3) Faktor psikis
Sesuatu yang ada di pikiran seseorang Sumberwww.cooldesak.com
dapat memengaruhi kebiasaan terhadap Gambar 2.5 Melampiaskan stres
dengan makan tanpa terkendali
konsumsi makanan. Misalnya, tidak dapat menyebabkabn obesitas.
sedikit orang yang memberikan reaksi
atas emosinya dengan makan, seperti pada saat stres.

4) Faktor kesehatan
Obesitas dapat disebabkan oleh beberapa penyakit yang diderita
seseorang, seperti:
- kelainan syaraf yang menyebabkan banyak makan,
- pengaruh konsumsi obat-obatan (antidepresi dan steroid),
- hipotiroidisme,
- sindrome cushing.

5) Faktor perkembangan
Perkembangan yang dimaksud di sini adalah terjadinya penambahan
ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) yang menyebabkan

Hipertensi 13
bertambahnya jumlah lemak yang disimpan di dalam tubuh. Seseorang
yang mengalami obesitas, terutama ketika ia masih kanak-kanak
dapat memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan
dengan orang yang memiliki berat badan normal. Sementara, jumlah
sel-sel lemak tidak dapat dikurangi. Karena itu, untuk menurunkan
berat badan harus dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak
di dalam setiap sel.

6) Faktor aktivitas fisik


Seseorang yang kurang atau jarang melakukan aktivitas fisik
cenderung mudah terkena obesitas. Apalagi ia banyak mengonsumsi
makanan kaya lemak tetapi tidak diimbangi dengan aktivitas fisik
sangat mempercepat terkena obesitas.

Selain keenam faktor di atas,


ternyata obesitas juga dapat di-
sebabkan oleh pola makan. Pola makan
penyebab obesitas (abnormal) dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu makan
dalam jumlah sangat banyak (binge)
dan makan di malam hari (sindroma
makan pada malam hari). Seseorang
yang melakukan kedua pola makan
ini biasanya dipicu oleh stres dan
Sumber: img.dailymail.co.uk
kekecewaan.
Gambar 2.5 Berat badan terkontrol dengan
baik bila seseorang menimbang berat badan
Apabila sudah demikian (obesitas), secara berkala.
seseorang menjadi merasa tidak
nyaman dalam pergaulan sosial. Selain itu, ia akan mengalami kesulitan
dalam bergerak. Jantungnya harus bekerja lebih keras untuk memompa
darah agar dapat menggerakkan beban yang berlebihan dari tubuhnya.
Oleh karena itu, obesitas merupakan faktor peningkat terjadinya risiko
hipertensi dan serangan jantung.

14 Hipertensi
Untuk mengatasi obesitas atau pengaturan berat badan, yang
terpenting dilakukan pembatasan asupan kalori dan peningkatan aktivitas
fisik. Sebagai langkah awal adalah menaksir atau mengukur lemak tubuh
orang yang mengalami obesitas dan risiko kesehatannya dengan cara
menghitung BMI. BMI adalah singkatan dari Body Mass Index. BMI merupa-
kan suatu pengukuran yang menghubungkan atau membandingkan
antara berat badan dengan tinggi badan. Dalam rumus matematika, BMI
merupakan perbandingan berat badan (kg) dengan tinggi badan (dalam
meter) pangkat dua.

Berat Badan (kg)


BMI =
Tinggi Badan x Tinggi Badan (m)

Contoh:
Bu Anis mempunyai berat badan 60 kg dan tinggi badan 150 cm.

60
BMI = = 26, 67
1,5 x 1,5

Berikut ini nilai BMI yang sekaligus menunjukkan risiko kesehatan


seseorang berhubungan dengan obesitas.
(1) Risiko rendah: BMI <27
(2) Risiko menengah: BMI 27 - 30
(3) Risiko tinggi: BMI 30 - 35
(4) Risiko sangat tinggi: BMI 35 - 40
(5) Risiko sangat sangat tinngi: BMI 40 atau lebih.

Hipertensi 15
Pencegahan
Hipertensi

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Itulah ungkapan


masyarakat yang sering terdengar di telinga kita. Sementara, hal
ini memang dapat dibenarkan. Alasannya, semua orang tentu tidak
menginginkan sakit. Karena, jika sakit ia harus mengonsumsi obat-
obatan secara rutin dalam waktu tertentu sesuai dengan dosis yang telah
ditentukan oleh dokter. Sebenarnya, bagi orang yang sudah terbiasa
mengonsumsi obat-obatan hal ini bukan menjadi masalah. Namun,
berbeda halnya bila yang menghadapi adalah orang yang antiobat. Orang
seperti ini ketika sakit biasanya susah sekali dianjurkan untuk minum
obat. Apabila keadaan ini berlangsung lama, maka ia bukannya cepat
sembuh melainkan semakin parah sakitnya. Berikut ini ada beberapa
cara untuk mencegah hipertensi.

A. Olahraga yang Cukup


Untuk mencegah hipertensi, seseorang sangat dianjurkan melakukan
olahraga yang cukup. Olahraga yang dapat dilakukan antara lain:
1) aerobik, seperti jalan, jogging, lari, bersepeda, dan renang;
2) yoga;
3) meditasi.

16 Hipertensi
Sumber: www.eastleigh.gov.uk
Gambar 3.1 Lari dan bersepeda adalah contoh
olahraga ringan yang dapat dilakukan oleh
penderita hipertensi.

Olahraga tersebut harus dilakukan secara teratur. Dengan olahraga,


peredaran darah menjadi lancar. Olahraga juga dapat membakar lemak
penyebab kelebihan berat badan.

B. Tidak Merokok
Tidak merokok itu baik bagi kesehatan.
Namun, apabila sudah mempunyai kebiasaan
merokok, maka ia akan sulit untuk meng-
hentikannya. Meskipun demikian, ia masih
mempunyai peluang untuk berhenti merokok
atau setidaknya mengurangi kebiasaan
merokoknya secara perlahan-lahan. Dalam
hal ini, keberhasilannya tidak atau bahkan
berhenti merokok sama sekali tergantung Sumber: independent.livjm.ac
G a m b a r 3 . 2 Simbol larangan
pada kesungguhan niatnya. merokok.

Hipertensi 17
Kebiasaan merokok dapat mening-
katkan risiko kerusakan pembuluh
darah dengan mengendapkan
kolesterol pada pembuluh darah
jantung koroner. Karena itu, jantung
akan bekerja lebih keras.
Berikut ini beberapa cara untuik
menghindari pengaruh rokok. Sumber: www.sinarharapan.co.id
Gambar 3.3 Melintas di daerah yang banyak
1) Menghindari atau menjauhi daerah asap rokok sebaiknya menutup hidup dengan
masker.
atau ruangan yang terkena asap
rokok. Tutuplah hidung jika terpaksa melintas di daerah atau ruangan
tersebut.
2) Bagi perokok dapat mengurangi atau membatasi konsumsi rokok,
misalnya jumlah batang rokok serta mengurangi lama, kekuatan,
dan banyaknya isapan rokok.
3) Bagi yang pernah merokok, mencoba berhenti merokok sama sekali
dengan didasari kesungguhan niat.

C. Tidak Minum Alkohol


Tidak minum alkohol baik yang dibuat pabrik maupun tradisional dapat
mencegah hipertensi. Karena, alkohol akan membahayakan penderita
hipertensi. Alkohol juga terkandung dalam air tape dan brem. Jadi, bagi
penderita hipertensi lebih baik tidak mencoba minum alkohol. Atau, bagi
yang pernah minum alkohol sebaiknya segera menghentikannya.

D. Mengatur Pola Makan


Pola makan yang dianjurkan yaitu sedikit-dikit tetapi sering, bukan
makan banyak tetapi jarang. Hal yang terpenting adalah memperhatikan
kandungan zat gizi dalam menu makanan. Selain itu, harus memperbanyak
minum air putih.

18 Hipertensi
E. Istirahat Cukup
Istirahat yang cukup dapat mengurangi
ketegangan dan kelelahan otot bekerja.
Dengan istirahat yang cukup dapat mengem-
balikan kesegaran tubuh dan pikiran.
Istirahat yang baik yaitu tidur. Ada anggapan
bahwa tidur dengan posisi badan berbaring
dapat mengembalikan aliran darah ke
otak. Karena itu, penderita hipertensi Sumber: 4.bp.blogspot
Gambar 3.4 Penderita hipertensi harus
mengusahakan istirahat setelah melakukan mengusahakan istirahat yang cukup
seperti tidur nyenyak.
kegiatan atau sibuk rutinitas.

F. Pencegahan secara Medis


Pencegahan hipertensi secara medis melibatkan penanganan dokter
dan tenaga medis lainnya. Orang yang memiliki risiko terkena hipertensi
dapat melakukan pemeriksaan ke dokter secara berkala. Ingat, mencegah
lebih baik dan lebih mudah daripada mengobati. Pengobatan hipertensi
harus menurut petunjuk dokter. Jangan sekali-kali minum obat tanpa
petunjuk dari dokter. Karena hal tersebut dapat menimbulkan kekebalan
terhadap obat tertentu dan kerusakan ginjal.

G. Pencegahan secara Tradisional


Banyak ramuan tradisional dan terapi yang secara turun-temurun
dipercaya dapat menurunkan hipertensi. Meskipun sifatnya tradisional,
ramuan tersebut harus melalui penelitian dan pengujian secara laboratoris.
Ada beberapa bahan yang mempunyai khasiat untuk menurunkan
hipertensi.
- Mengkudu - Bawang merah
- Avokad - Belimbing
- Ketimun - Melon

Hipertensi 19
- Daun seledri - Daun tapak dara
- Bawang putih - Akar pepaya

Sumber: dokumen penerbit.


Gambar 3.5 Seledri, melon, dan avokad dapat digunakan untuk menurunkan hipertensi secara
tradisional.

Semua bahan tersebut mudah dijumpai di sekitar kita seperti di pasar-


pasar tradisional. Harganya pun relatif murah. Dengan mengonsumsi salah
satu bahan tersebut secara teratur, hipertensi dapat diturunkan. Apabila
tekanan darah sudah normal, maka konsumsi terhadap bahan tersebut
dapat dihentikan. Karena pemakaian berlebihan dapat menurunkan
tekanan darah di bawah normal. Terapi yang berupa pijat/refleksi dan
akupuntur pada tempat tertentu juga termasuk pengobatan secara
tradisional.

20 Hipertensi
Tindakan bila
Positif Hipertensi

Orang yang sudah mengetahui dirinya berisiko tinggi menderita


hipertensi sebisanya lebih ekstra dalam memperhatikan kesehatannya.
Misalnya, melakukan pengecekan atau kontrol sebelum benar-benar
terkena penyakit ini.
Berbeda halnya bagi orang yang
sudah divonis positif menderita
hipertensi. Mereka memerlukan
perawatan intensif dan mewaspadai
gejala lanjutan yang lebih berbahaya.
Penderita dalam hal ini dapat
meminta bantuan dokter untuk
memperoleh saran pengobatan yang
tepat. Sumber: www.sleepmaker.com
Gambar 4.1 Menguap terus menerus
Menurut penelitian, penderita menandakan penderita hipertensi sulit tidur
setelah mengonsumsi betablocker.
hipertensi stadium satu cukup
minum satu obat tunggal saja.
Berbeda dengan penderita hipertensi yang lebih berat diperlukan
berbagai jenis obat. Namun, perlu diketahui bahwa obat hipertensi
umumnya mempunyai efek samping yang cukup serius. Misalnya, beta

Hipertensi 21
blocker memberikan efek sulit tidur, kelelahan, dan gangguan pencernaan
bagi orang yang meminumnya.
Sebenarnya, penderita yang dapat memahami keadaannya tersebut
(positif hipertensi) berarti ia telah mengelola penyakitnya tanpa obat
dan berhasil mengatasi lebih baik. Namun, ia tetap harus mengontrolnya
dengan mengonsumsi obat penurun hipertensi dan menjalankan sehat.
Berkaitan dengan pengobatan, ada penderita hipertensi yang
dinyatakan bisa berhenti minum obat karena tekanan darahnya sudah
normal menganggap dirinya sudah sembuh. Parahnya lagi, ia menganggap
bahwa kesembuhannya permanen. Sementara, pada kenyataannya
seseorang yang sudah divonis atau positif hipertensi, ia akan terus
berpotensi terkena hipertensi. Mungkin ada benarnya dalam satu atau
dua tahun tekanan darahnya normal. Namun, hal ini tidak menutup
kemungkinan hipertensi akan menyerangnya kembali. Dengan demikian,
hipertensi dapat dikatakan penyakit yang susah untuk disembuhkan total.
Kalaupun bisa, persentasenya kecil. Itu pun hanya hipertensi ringan.

A. Tindakan bila Positif Hipertensi


Seseorang yang sudah positif atau benar-
benar menderita hipertensi tidak perlu
khawatir bahkan berkecil hati. Berikut ini
hal-hal yang perlu dilakukan oleh orang yang
positif menderita hipertensi.

1. Sejak Dini Menyadari Bahayanya


Membiarkan hipertensi bersarang berarti
pula membiarkan jantung bekerja lebih
keras. Kalau sudah demikian, proses perusakan
dinding pembuluh darah berlangsung lebih
Sumber: portal.cbn.net
cepat. Hipertensi juga dapat menyebabkan Gambar 4.2 Salah satu risiko
hipertensi adalah stroke.

22 Hipertensi
risiko penyakit jantung meningkat dua kali dan risiko stroke meningkat
delapan kali. Bahaya lainnya yaitu dapat mengakibatkan gangguan pada
ginjal dan kebutaan. Hipertensi juga dapat mengecilkan volume otak
sehingga kemampuan fungsi kognitif dan intelektual menurun. Fatalnya
lagi, hipertensi mempunyai efek jangka panjang yang berupa kematian
mendadak.

2. Mencari Dokter Pendamping


Bagi penderita hipertensi sebaiknya terus dalam pengawasan dokter.
Terutama pada tiga bulan pertama setelah didiagnosa. Karena hal ini
meru-pakan kunci sukses kesembuhan dari hipertensi. Namun, bagi
penderita hipertensi sendiri harus memperhatikan saran dokter. Satu hal
yang terpenting, penderita hipertensi tidak boleh menghentikan obat
secara drastis dengan tiba-tiba karena justru dapat memicu serangan
jantung.

Sumber: www.bkn.go.id
Gambar 4.3 Hubungan baik antara penderita hipertensi (pasien) dengan
dokter dapat membantu memudahkan pengobatan.

Penderita hipertensi yang secara rutin berkonsultasi pada dokter,


maka perubahan tekanan darah segera dapat diketahui. Dengan demikian,
pengobatan untuk pemulihan dapat dilakukan dengan tepat. Penderita

Hipertensi 23
hipertensi juga dapat melakukan pencatatan terhadap obat-obatan yang
diberikan oleh dokter beserta efek sampingnya.
Singkatnya, dalam hal ini penderita bertanggung jawab atas
pemulihan kesehatannya. Karena penderita sendirilah yang dapat
merasakan penyakitnya. Dokter hanya dapat membantu dan yang perlu
diingat, pasien dokter tidak hanya satu penderita saja.

3. Menurunkan Tekanan Darah


Memanglah tidak mudah orang yang sudah divonis hipertensi segera
dapat menurunkan tekanan darahnya. Terlebih lagi bagi penderita
hipertensi yang mempunyai tekanan berat badan berlebih atau gemuk.
Karena berat badan adalah faktor yang berkaitan erat dengan munculnya
hipertensi. Untuk mengetahui upaya-upaya menurunkan tekanan darah,
akan diuraikan berikut ini.

B. Menurunkan Hipertensi
Hipertensi dapat dikatakan suatu penyakit yang memerlukan
pengobatan secara teratur. Di sini, obat-obatan memang dapat
mengatasi masalah hipertensi. Namun, bukan berarti obat-obatan
dapat menyembuhkan hipertensi. Fungsi obat hanya membuat tekanan
darah kembali normal. Meskipun demikian, bagi penderita hipertensi
masih dapat melakukan upaya-upaya untuk menurunkan hipertensi, di
antaranya berikut.

1. Mengetahui Risiko Hipertensi


Seseorang dapat mengetahui bahwa dirinya memiliki risiko
hipertensi dengan cara bertanya pada dirinya sendiri. Hal-hal yang
perlu dipertanyakan dan diperhatikan kaitannya dengan risiko hipertensi
sebagai berikut.

24 Hipertensi
1) Ada atau tidaknya sejarah keluarga yang menderita hipertensi.
2) Keadaan berat badan (berlebih atau tidak).
3) Suka atau tidaknya makan makanan yang berkadar garam tinggi.
4) Cukup atau tidaknya olahraga.
5) Suka atau tidaknya merokok.

Dari kelima hal di atas, apabila jawaban lebih banyak “ya”, maka
ia termasuk orang yang memiliki risiko terkena hipertensi.

2. Kontrol Pola Makan


Dua cara utama mengontrol pola
makan untuk menurunkan hipertensi
yaitu menjauhi makanan berlemak
dan makanan yang mengandung
garam. Lemak memang dibutuhkan
tubuh, tetapi dalam jumlah kecil.
Karena, lemak hanya untuk menjaga
tubuh agar tetap berfungsi dengan
baik. Dengan demikian, penderita
hipertensi dianjurkan mengonsumsi
Sumber: judichung.files.wordpress
makanan yang mengandung lemak Gambar 4.4 Makanan siap saji seperti diatas
yang mengandung lemak dan garam dengan
kurang dari 30 persen dari konsumsi
kadar tinggi harus dihindari oleh penderita
kalori setiap hari. hipertensi.

3. Meningkatkan Aktivitas
Di sini, aktivitas berarti bergerak atau berolahraga. Tubuh perlu
digerakkan. Sedikit atau banyak gerak yang kita lakukan menjadikan
tubuh sehat dan bugar. Terutama bagi penderita hipertensi, bergerak
sangat dibutuhkan.
Menurut pendapat seorang dokter, gerak fisik pada taraf tertentu
dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga mekanisme pengatur tekanan
darah agar tetap bekerja sebagaimana mestinya. Ada juga hasil penelitian

Hipertensi 25
juga mengungkap bahwa kurang gerak fisik dapat menyebabkan arteri-
arteri kecil mengerut. Dengan demikian hormon pengatur tekanan darah
menjadi malas dan tidak terkontrol kerjanya.
Olahraga tidak selalu menggunakan aktivitas fisik untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang berat. Akan tetapi, aktivitas fisik yang ringan
pun seperti jalan, lari atau bersepeda dapat dilakukan. Seseorang cukup
melakukan 30 sampai 45 menit lima hari dalam seminggu. Jadi, dengan
meningkatkan aktivitas ternyata dapat menurunkan hipertensi.

4. Makan Makanan Jenis Padi-Padian


Semakin banyak mengonsumsi
makanan jenis padi-padian, semakin
rendah risiko terkena hipertensi.
Makanan jenis padi-padian ini antara
lain roti gandum atau beras merah.

5. Meningkatkan Konsumsi Potasium


dan Magnesium
Pola makan yang rendah potasium Sumber: wb8.itrademarket
Gambar 4.5 Risiko terkena hipertensi
dan magnesium dapat memicu terkena dapat dikurangi dengan mengonsumsi beras
hipertensi. Sumber terbaik potasium merah.
dan magnesium berasal dari sayuran
segar dan buah-buahan. Karena itu, dengan mengonsumsi banyak sayu-
sayuran dan buah-buahan dapat menurunkan tekanan darah.

6. Mencari Pendukung Pola Hidup Sehat


Keluarga atau sekelompok orang yang mempunyai pola hidup sehat
sangat dibutuhkan oleh penderita Hipertensi sebagai pendukungnya. Hal
ini membuatnya ikut menjalani gaya hidup sehat yang pada akhirnya
dapat mencegah atau menurunkan hipertensi.

26 Hipertensi
7. Kontrol Stres
Stres adalah suatu kondisi
keadaan tubuh seseorang terganggu
karena tekanan psikologis.
Biasanya, stres sering dikaitkan
dengan penyakit kejiwaan, bukan
penyakit fisik. Di sini, penyakit fisik
justru bisa muncul karena pengaruh
stres. Terutama bagi orang yang
memiliki daya tahan tubuh yang
Sumber: i.telegraph.co
lemah ketika ia sedang mengalami Gambar 4.6 Stres yang tidak dikontrol dengan
stres. Stres dapat disebabkan baik dapat mendatangkan berbagai penyakit, di
antaranya hipertensi.
berbagai hal, di antaranya:
1) rasa khawatir,
2) perasaan kesal,
3) kelelahan atau kecapaian,
4) frustasi,
5) perasaan tertekan,
6) pekerjaan yang berlebihan,
7) terlalu fokus atau konsentrasi pada satu hal,
8) perasaan bingung,
9) premenstrual syndrome
(PMS).

Stres dapat dikontrol sejak


dini. Stres atau tidaknya yang
lebih tahu adalah diri kita.
memang, tekanan jiwa yang
berlangsung lama, misal di tempat
kerja dapat meningkatkan risiko
terkena hipertensi tiga kali lebih Sumber: nita.goblogmedia.com
Gambar 4.7 Salah satu cara menghindari atau
besar. mengurangi stres yaitu dengan piknik.

Hipertensi 27
Oleh karena itu, sedapat mungkin kita berusaha berpikiran yang
positif dan optimis serta menghadapi suatu masalah dengan lebih tenang
dan bijak. Atau, rekreasi tempat-tempat yang sejuk, rindang dan alam
bebas juga dapat dijadikan upaya untuk menghindari stres. Dengan
menjalankan hal seperti ini, mudah-mudahan dapat memperkecil risiko
terserang hipertensi.

C. Dampak Hipertensi
Seperti yang sudah disinggung sedikit sesblumnya bahwa stroke
adalah salah satu dampak hipertensi. Ternyata, hipertensi tidak hanya
memberi dampak penyakit itu saja. Berikut ini beberapa penyakit yang
ditimbulkan/dampak hipertensi.
1) Sakit kepala, pegal-pegal, perasaan
tidak nyaman dari tengkuk, perasaan
berputar atau ingin jatuh, detak
jantung cepat, telinga berdenging.
2) Gagal jantung, karena jantung
bekerja lebih keras sehingga otot
jantung membesar.
3) Menumpuk atau berkembangnya
plak lemak dalam dinding pembuluh
darah (atherosclerosis) dan plak
garam-garaman (arteriosclerosis).
4) Pecahnya pembuluh darah kapiler di
Sumber: www.antarasumut.com
otak yang menyebabkan pendarahan Gambar 4.8 Salah satu dampak hipertensi
sehingga sel-sel saraf dapat mati yaitu menyebabkan pecahnya pembuluh
darah retina sehingga penglihatan kabur
atau tidak berfungsi. Penyakit ini lebih bahkan buta.
dikenal dengan stroke pendarahan
(stroke hemorogik) dan sering menimbulkan kematian mendadak.

28 Hipertensi
5) Pecahnya pembuluh darah yang menyebabkan beberapa organ
sehingga terjadi kelumpuhan.
6) Pecahnya pembuluh darah ginjal penyebab pendarahan pada ginjal
dan terjadinya gagal ginjal.
7) Pecahnya pembuluh darah retina penyebab penglihatan kabur bahkan
buta.
8) Pecahnya pembuluh darah tajuk di jantung penyebab tidak
berfungsinya sebagian sel otot jantung sehingga gagal jantung.
9) Terjadi sumbatan aliran darah dan berpontensi pada kebocoran
pembuluh darah. Sumbatan di pembuluh nadi leher dapat
menyebabkan suplai oksigen ke sel-sel otak berkurang. Apabila
demikian keadaannya, maka dapat menimbulkan tidak berfungsinya
atau matinya sel-sel saraf otak (stroke iskhemik), rematik, dan
meningkatkan kadar lemak (hyperlipidemia).
10) Bersamaan hipertensi seseorang dapat menderita kencing manis
(diabetes millitus), rematik, dan meningkatkan kadar lemak
(hyperlipidemia).

Hipertensi 29
Diet untuk Hipertensi

Kita masih sering menjumpai beberapa orang yang lebih memilih


minum obat-obatan daripada berusaha untuk menjalani diet untuk
pengobatan maupun pencegahan berbagai penyakit. Tentu saja, diet
yang dimaksud di sini bukanlah diet ketat.
Begitu pula halnya dengan
penderita hipertensi. Mereka
dapat menjalani diet sebagai
salah satu cara untuk mengatasi
hipertensi tanpa efek samping
yang serius. Mengapa di-
katakan demikian? Karena diet
merupakan cara yang ampuh
untuk mengendalikan hipertensi
Sumber: dokumen penerbit
secara alami. Memang, bagi Gambar 5.1 Keju termasuk makanan yang harus dihindari
oleh penderita hipertensi.
beberapa orang diet masih
dianggap sebagai sesuatu yang
merepotkan dan tidak menyenangkan. Terlebih lagi jika makanan atau
minuman kesukaan atau favorit orang tersebut termasuk daftar makanan
atau miniman yang harus dihindari atau pantangan, misalnya popcorn
asin dan keju.

30 Hipertensi
A. Pentingnya Diet Hipertensi

Beberapa orang mengartikan bahwa diet mengurangi makan atau


minum agar berat badan cepat turun atau langsing. Kalau sudah demikian
timbullah apa yang disebut diet ketat. Justru, diet seperti ini sebaiknya
dihindarkan, terutama bagi penderita hipertensi. Diet ketat atau tanpa
memperhatikan hal-hal seperti yang telah disebutkan sebelumnya dan
berlangsung lama, dikhawatirkan malah mengundang berbagai penyakit
yang tidak diharapkan. Dalam diet yang perlu diketahui oleh penderita
hipertensi adalah asupan zat-zat pemicu naiknya tekanan darah, seperti
garam. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan diet akan
dijelaskan pada bagian selanjutnya.
Menjaga kesehatan merupakan hal yang harus selalu diper-
hatikan bagi penderita hipertensi. Dalam hal ini, penderita hiper-
tensi dapat menjalankan diet. Diet berarti program penurunan berat
badan. Keberhasilan diet seseorang harus tetap memperhatikan faktor
keamanan. Hal-hal yang perlu diperhatikan seseorang ketika menjalani
diet di antaranya berikut.
1) Diet harus aman dan memenuhi
semua kebutuhan harian seperti
vitamin, mineral, dan protein.
Diet untuk menurunkan berat
badan berupa diet rendah
kalori.
2) Diet diarahkan kepada penu-
runan berat badan secara per- Sumber: www.kapanlagi.com
Gambar 5.2 Diet bagi penderita hipertensi haruis
lahan dan stabil. dilakukan secara tepat.

3) Sebelum memulai menjalankan


diet harus melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
4) Diet harus meliputi pemeliharaan berat badan setelah penurunan
berat badan tercapai.

Hipertensi 31
B. Prinsip Diet Hipertensi

Pada dasarnya, setiap orang harus membiasakan mengonsumsi


beragam makanan sehingga gizinya seimbang, termasuk penderita
hipertensi. Selanjutnya, penderita hipertensi dalam menjalankan diet
harus berpegang pada prinsip-prinsip berikut.

1. Diet Rendah Garam


Kebiasaan memakan dengan kadar
garam yang cukup berasa di lidah
tidak selalu memberi kenikmatan
dan membawa kesehatan terutama
bagi penderita hipertensi. Penderita
hipertensi justru dianjurkan untuk
mengurangi kadar garam. Pengurangan
kadar garam yang dimaksud lebih Sumber: whatscookingamerica.net
Gambar 5.3 Mengurangi garam dalam
ditujukan untuk pembatasan jumlah makanan termasuk diet rendah garam bagi
garam (natrium klorida), penyedap penderita hipertensi.
masakan (MSG) dan sodium karbonat.
Memang, dengan berkurangnya kadar garam berarti asupan kalsium,
magnesium, dan kalium juga berkurang. Namun, dengan puasa garam
untuk kasus tertentu dapat menurunkan tekanan darah secara nyata.
Anjuran mengonsumsi garam dapur yang mengandung iodium
yaitu sebanyak 6 gram per hari atau setara dengan satu sendok teh.
Kenyataannya, konsumsi garam dapur berlebih. Ini dikarenakan kebiasaan
atau budaya masak-memasak masyarakat pada umumnya dan seseorang
pada khususnya menyukai rasa asin. Indra perasa mereka sejak kecil
sudah dibiasakan menerima makanan yang rasanya mengandung asin
cukup tinggi. Dengan demikian, mereka sulit menerima makanan yang
rasanya agak tawar. Parahnya, untuk mengontrol konsumsi garam ini
cukup sulit, terutama bagi mereka yang terbiasa mengonsumsi makanan
di luar rumah, seperti warung dan restoran.

32 Hipertensi
Bagi penderita hipertensi, kadar garam perlu dijaga. Salah satu cara
yaitu mengurangi kadar garam dalam masakan. Tentu saja hal ini akan
terasa tawar bagi orang biasa. Akan tetapi, bagi penderita hipertensi
justru menjadi suatu keharusan. Artinya, penderita hipertensi sudah
seharusnya menyadari dan mengubah pola makan demikian. Namun,
jangan khawatir, meskipun masakan dengan dengan sedikit garam masih
dapat diolah menjadi hidangan yang nikmat. Caranya, menyiasatinya
dengan bumbu dan rempah-rempah. Sebenarnya, untuk menjalani diet
ini sangat mudah yaitu:
1) penggunaan garam disesuaikan
dengan penyakit yang diderita,
2) membatasi konsumsi kalori,
protein, dan mineral,
3) menyesuaikan garam natrium
yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sumber: www.preventionindonesia
Untuk memudahkan menjalankan Gambar 5.4 Ikan asin makanan yang harus
diet ini, seseorang dapat melakukan dihindari oleh penderita hipertensi.
hal-hal berikut.
1) Tidak meletakkan atau menyediakan garam di atas meja makan.
2) Memilih sayuran dan buah-buahan seger yang segar.
3) Menghindari makanan kaleng, sosis, fast food, dan aneka makanan
ringan (ikan asin, keripik, kacang asin).
4) Tidak mengonsumsi makanan yang mengandung sodium.
5) Mengurangi atau tidak sama sekali menambahkan saus tomat, terasi,
petis, MSG, tauco pada makanan.

2. Memperbanyak Serat
Prinsip lain menjalankan diet hipertensi yaitu memperbanyak serat.
Mengonsumsi bahan makanan yang mengandung serat lebih banyak dapat
membantu memperlancar buang air besar dan menahan sebagian asupan
natrium.

Hipertensi 33
Bahan makanan tersebut di antaranya
terdapat di dalam sayur-sayuran, buah-buahan,
dan daging. Serat juga dapat diperoleh dari
semangkuk sereal. Penderita hipertensi sebaiknya
berusaha menghindari atau mengurani makanan
kaleng maupun makanan siap saji (fast food).
Hal ini dikhawatirkan di dalam makanan tersebut
banyak mengandung pengawet dan kurang serat
sehingga merugikan bagi kesehatan.
Sumber: image.google.co.id

Ada hasil penelitian, dengan mengonsumsi Gambar 5.5 Daging.


7 (tujuh) gram serat per hari dapat membantu
menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 5 (lima) poin.

3. Menghentikan Kebiasaan Kurang Baik


Diet hipertensi dapat menghentikan beberapa
kebiasaan buruk, di antaranya merokok, sering minum
kopi, dan minum-minuman alkohol. Setidaknya,
dengan berhentinya kebiasaan-kebiasaan kurang
baik tersebut akan mengurangi beban jantung
sehingga jantung dapat bekerja dengan lebih
baik.
Misalnya, kebiasaan seseorang sering minum
kopi dapat memacu detak jantung. Dengan
Sumber: dokumen penerbit.
mengurangi atau meng-hentikan kabiasaan ini Gambar 5.6 Kebiasaan
berarti beban jantung untuk bekerja lebih keras minum kopi harus dihindari
penderita hipertensi.
juga akan berkurang.

4. Memperbanyak Asupan Kalium


Diet hipertensi yang bertujuan untuk memperbanyak asupan kalium
dapat diperoleh dengan mengonsumsi beberapa asupan makanan
sehari-hari, di antaranya kentang, pisang, sari jeruk, jagung, kobis, dan
brokoli.

34 Hipertensi
Penelitian menunjukkan bahwa dengan mengonsumsi kalium sebanyak
3.500 mg dapat membantu mengatasi kelebihan natrium. Jika demikian
keadaannya, volume darah yang ideal dapat dicapai kembali tekanan yang
normal. Kalium juga berfungsi dalam mengusir natrium dan senyawanya
sehingga lebih mudah dikeluarkan.

Sumber: image.google.co.id
Gambar 5.7 Asupan kalium untuk diet hipertensi dapat di penuhi dengan mengonsumsi
kentang, kobis, dan brokoli.

Untuk memenuhi asupan kalium, orang dapat makan atau minum


dengan suplemen kalium. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam
mengonsumsi suplemen kalium yaitu jangan sampai terlalu berlebihan.
Kelebihan kalium dapat mengganggu ginjal. Jadi, sebaiknya konsultasikan
dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen kalium.

5. Memenuhi Kebutuhan Magnesium


Asupan magnesium mempunyai hubungan
dengan hipertensi. Kebutuhan magnesium
menurut kecukupan gizi yang dianjurkan
adalah sebanyak 350 mg. Asupan magnesium
dapat berkurang jika konsumsi makanan
olahan semakin banyak. Sumber makanan
yang mengandung magnesium antara lain
kacang tanah, bayam, ikan, dan kacang
polong.
Sumber: image.google.co.id
Gambar 5.8 Salah satu sayuran yang
memberi asupan magnesium.

Hipertensi 35
Namun perlu diketahui, apabila mengonsumsi terlalu banyak
suplemen magnesium dapat menyebabkan diare.

6. Melengkapi Kebutuhan Kalsium


Kebutuhan kalsium 800 mg atau
setara dengan tiga gelas susu per hari
dirasa sudah lebih dari cukup. Meskipun
masih menjadi perdebatan, kalsium
yang terpenuhi dapat menurunkan
Sumber: organicall.files.wordpress
tekanan darah. Sumber makanan yang Gambar 5.9 Kebutuhan kalsium dipenuhi
mengandung kalsium antara lain keju dengan mengonsumsi ikan salmon.

rendah lemah dan ikan salmon.

7. Memanfaatkan Bumbu Dapur dan Rempah-Rempah


Mengontrol tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat memanfaatkan
bumbu dapur dan rempah-rempah. Bumbu dapur dan rempah-rempah
berguna untuk menyiasati masakan yang rendah garam. Keduanya
dipercaya dapat meningkatkan cita rasa masakan tanpa banyak
menambahkan garam.

Sumber: dokumen penerbit


Gambar 5.10 Bawang putih, bawang merah, dan kunyit termasuk bumbu dan dapur dan
rempah-rempah untuk menyiasati masakan diet rendah garam.

Bumbu dapur dan rempah-rempah yang dimaksud antara lain seledri,


daun bawang, bawang merah, bawang putih, bawang bombay, lada, dan
jahe. Pemanfaatan kedua bahan ini bisa dalam keadaan kering maupun
segar.

36 Hipertensi
C. Menu Makanan Hipertensi
Penderita hipertensi sudah seharusnya mengatur menu makanannya.
Tujuannya untuk menghindari dan membatasi makanan yang dapat
meningkatkan kadar kolesterol darah serta meningkatkan tekanan darah.
Dengan demikian, penderita hipertensi tidak mengalami stroke dan
penyakit jantung.
Penyakit hipertensi juga harus memperhatikan dengan sakasama
kandungan makanan yang dikonsumsi. Penderita hipertensi harus dapat
memilah makanan, yaitu makanan yang dianjurkan, dikurangi, dan
dihindari.

1. Makanan yang Dianjurkan


Setiap orang ingin merasakan kelezatan sebuah makanan. Bagi
penderita hipertensi, makanan yang kurang tepat malah mendatangkan
atau semakin memperburuk penyakitnya. Untuk menurunkan hipertensi,
ada beberapa makanan yang dianjurkan.
1) Sayur-sayuran dan buah-buahan segar.
Keduanya banyak mengandung
serat dan vitamin C yang
dipercaya dapat menurunkan
hipertensi.
2) Ikan
Ikan termasuk makanan yang
berasal dari hewani dan yang
paling menyehatkan di antara
makanan hewani lainnya. Sumber: dokumen penerbit
Ikan mengandung tinggi Gambar 5.11 Salah satu buah-buahan (berair) yang
dipercaya menurunkan hipertensi yaitu ketimun.
protein, rendah lemak, dan
kaya asam lemak omega-3.

Hipertensi 37
3) Serealia
Serealia mempunyai fungsi untuk
membantu menyerap lemak. Adapun
kandungan seratnya dapat membantu
dalam proses pencernaan makanan.
4) Minyak zaitun
Minyak zaitun dipercaya mempunyai
manfaat untuk menurunkan hipertensi.
Biasanya, minyak zaitun disertakan
dalam masakan maupun salad. Sumber: prop-arazzi.com
Gambar 5.12 Mengonsumsi serelia
(5) Cuka apel dianjurkan untuk penderita hipertensi
karena mampu menyerap lemak.
Cuka apel berasal dari fermentasi
buah apel. Cuka apel dapat mengencerkan darah, memperlancar
perncernaan, dan menurunkan hipertensi.
(6) Semua bahan makananan segar atau diolah tanpa garam natrium,
seperti beras, kentang, ubi, kacang-kacangan, dan margarin tanpa
garam.

2. Makanan yang Dibatasi


Berikut ini beberapa makanan yang
harus dibatasi untutk diet rendah garam.
1) Konsumsi daging/ayam/ikan paling
banyak 100 gram setiap hari.
2) Telur ayam/bebek paling banyak 1
butir setiap hari.
3) Susu paling banyak 200 cc setiap hari.
4) Mi n u m a n d a n s a r i b u a h d a l a m
kemasan.
Sumber: image.google.co.id
Gambar 5.13 Penderita hipertensi
minum susu paling banyak 200 cc
setiap hari.

38 Hipertensi
3. Makanan yang Dihindari
Berikut ini beberapa makanan yang harus dihindari oleh penderita
hipertensi.
1) Makanan yang berlemak jenuk tinggi, seperti jeroan (paru-paru,
ginjal, otak), minyak kelapa, gajih.
2) Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium, seperti
keripik, makanan kering yang asin, dan biskuit.
3) Makanan dan minuman dalam
kaleng, seperti sarden, sosis,
korned, sayuran dalam kaleng, dan
soft drink.
4) Makanan yang diawetkan, seperti
dendeng, asinan sayur atau buah,
abon, ikan asin, udang kering, telur
asin, dan selai kacang.
5) Susu full cream, mentega, margarin,
keju,serta sumber protein hewani
yang tinggi kolesterol (daging
merah sapi atau kambing), kulit Sumber: todaysseniorsnetwork
Gambar 5.14 Minum dalam kaleng
ayam, dan kuning telur. (softdrink) adalah pantangan bagi
penderita hipertensi.
6) Bumbu-bumbu seperti kecap, saus
tomat, tauco, saus sambal, terasi,
serta bumbu-bumbu penyedap makanan yang mengandung tinggi
garam natrium.
7) Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian dan
tape.
Contoh menu makanan untuk penderita hipertensi laki-laki, usia 55
tahun, tinggi badan 175 cm, berat badan 80 kg, tekanan darah 160/100
mmHg dengan aktivitas ringan.

Hipertensi 39
Tabel 1.4 Menu Makanan Penderita Hipertensi

Pembagian Makanan Sehari

Bahan Makanan Berat (gram) Ukuran Rata-Rata

Pagi : Nasi 250 1 3/4 gelas


Telor ayam/susu skim 55/45 1 butir/3 sendok makan
Tempe/tahu 50 1 potong
Sayuran 100 1 gelas
Jam 10.00 : Buah 100 1 potong besar
Siang : Nasi 250 1 3/4 gelas
Daging/ayam 50 1 potong
Tempe/tahu 50 1 potong
Sayuran 100 1 gelas
Buah 150 1 1/2 potong besar
Minyak untuk menggoreng 15 1 sendok makan
Jam 16.00 : Buah 200 2 potong besar
Malam : Nasi 200 1 1/2 gelas
Ikan 50 1 potong
Tempe/tahu 50 1 potong
Sayuran 100 1 gelas
Buah 150 1 1/2 potong besar
Minyak untuk menumis 15 1 sendok makan

Sumber: Seminar Hipertensi Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran YARSI, 2002.

Pisang, Buah Penurun Hipertensi


Pisang, buah yang mudah ditemui di pasar-pasar tradisional dan ada
hampir di sepanjang tahun. Dagingnya yang lembut mudah dikunyah
dan dicerna, terutama bagi bayi dan orang lanjut usia. Keunggulan
lainnya, pisang dapat dijadikan alternatif pengobatan tradisional untuk
menurunkan hipertensi.

40 Hipertensi
Pisang banyak mengandung kalium.
Sementara, kalium memiliki fungsi
untuk meningkatkan keteraturan denyut
jantung, mengaktifkan kontraksi otot,
dan membantu mengatur tekanan darah.
Untuk mendapatkan manfaatnya, penderia
hipertensi cukup mengonsumsi pisang
sebanyak dua buah setiap harinya. Hasilnya
pun terlihat setelah satu minggu yakni
Sumber: image.google.co.id
tekanan darah turun 10%. Sebagai informasi Gambar 5.15 Pisang dipercaya
menjadi obat tradisional untuk
saja, bahwa kandungan kalium dalam pisang menurunkan hipertensi.
yang berukuran rata-rata atau sedang
sebesar 440 mg dan kandungan natrium sebesar 1 mg. Jadi, semakin
besar ukuran pisang, semakin banyak pula kandungan kaliumnya.
Memilih pisang yang baik perlu diperhatikan agar memberi manfaat
yang optimal bagi kesehatan. Caranya, pilih pisang yang kering tapi
ujungnya hijau serta bebas noda hitam dan memar. Untuk memperoleh
kadar kemanisan tertinggi, pilihlah pisang saat kuning padat dan
berbintik-bintik cokelat. Namun, pisang dalam keadaan seperti ini
harus diperhatikan penyimpanannya (dimasukkan ke dalam lemari
es). Itulah pisang, buah murah sekaligus berkhasiat untuk menurunkan
hipertensi.

 Jus Apel Seledri


Siapa tidak mengenal seldri? Seledri, sayuran yang biasa digunakan
sebagai hiasan atau penyedap masakan ternyata memiliki manfaat untuk
kesehatan. Daun dan batangnya mengandung berbagai vitamin (vitamin
A, B1, B2, B6, C), kalium, asam folic, kalsium, magnesium, zat besi,
posfor, dan asam amino esensial.
Mengingat kandungan vitamin yang ada di dalamnya, seledri dapat
digunakan untuk menurunkan hipertensi. Selain itu, seledri dapat

Hipertensi 41
memperlancar urin, mengobati sakit kepala, dan alergi. Khusus dalam
hal ini, seledri yang dimanfaatkan untuk menurunkan hipertensi dapat
dibuat sebagai minuman dengan menambahkan apel hijau. Adapun cara
membuatnya sebagai berikut.
Š Bahan
1) 250 gram seledri segar dicuci
bersih.
2) 1 – 2 buah apel hijau dicuci bersih
dan dipotong-potong dadu.

ŠCara membuat
1) Didihkan air secukupnya.
2) Rebuslah seledri selama kurang
lebih 2 menit.
3) Tiriskan seledri.
Sumber: fitnessnyc.files.wordpress

4) Rebusan seledri dan potongan apel Gambar 5.16 Mengonsumsi jus apel seledri
setiap 2 hari sekali dapat menurunkan
hijau diblender. hipertensi.

Untuk memperolah khasiat, penderita hipertensi dapat minum jus


apel seledri setiap dua hari sekali. Minum jus ini tidak boleh berlebihan.
Karena jus ini dipercaya sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah.
Bila berlebihan minum jus ini dapat mengakibatkan pusing.

Tempe
Tempe merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia, hasil
fermentasi kaping rhizopus ohgosporis atau rhizopusoryzal pada biji
kedelai yang telah direbus. Tempe yang terbuat dari kedelai ini termasuk
produk kompak, terbungkus rata oleh miselium kaping sehingga nampak
berwarna putih, dan bila diiris kelihatan keping biji kedelai berwarna
kuning pucat, di antara miselium. Fermentasi kaping menghasilkan

42 Hipertensi
perubahan pada tekstur kedelai, menjadi empuk dan nilai zat gizi tempe
lebih baik dari kacang kedelai.

Nilai Gizi Tempe


Tempe mengandung nilai-nilai gizi, seperti protein, karbohidrat,
lemak, mineral, dan vitamin.
1) Protein
Enzim-enzim yang dihasilkan
kaping, menghasilkan asam
amino bebas, sehingga kadarnya
meningkat sampai 85 kali kadar
protein kedelai.
2) Karbohidrat
Kedelai mengandung karbohidrat
berupa sakrosa dan stakhiosa dan
rifinosa (2 terakhir menyebabkan
Sumber: dokumen penerbit
pembentukan gas dalam perut). Gambar 5.17 Tempe merupakan makanan
yang baik untuk penderita hipertensi.
Fermentasi kedelai menjadi tempe
menghasilkan karbohidrat.
3) Lemak
Enzim dalam kaping dapat menurunkan kadar lemak total dari 22,2%
menjadi 14,4% dan meningkatkan kadar asam lemak bebas dari 0,5%
menjadi 21%.
4) Mineral
Di dalam kedelai terdapat asam fitat yang merupakan senyawa
forfose, yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Dengan
fermentasi, kaping menghasilkan enzim fitase yang menguraikan
asam fitat, sehingga forfosenya dapat dimanfaatkan tubuh.

Hipertensi 43
5) Vitamin
Proses fermentasi dapat meningkatkan kadar vitamin B2 (Riboferum),
Vitamin Bb (Piridoksin), asam folat, asam panthotenat, dan asam
nikotinat. Sedangkan kadar vitamin B1 menurun karena untuk
pertumbuhan kaping dan terbentuk pula vitamin B12 oleh bakteri
yang tidak ada dalam produk nabati lainnya.

Manfaat Tempe
Tempe merupakan sumber zat gizi yang baik, terutama bagi penderita
hiper kolesterolemia. Dari berbagai penelitian ternyata tempe dapat
menurunkan kadar kolesterol dalam darah serta mencegah timbulnya
penyempitan pembuluh darah.Ini dikarenakan tempe mengandung asam
lemak tidak jenuh ganda. Karena itu, penderita hipertensi dianjurkan
untuk mengonsumsi tempe setiap hari, selain menjalankan diet rendah
lemak jenuh. Tempe juga mengandung zat anti bakteri yang dapat
menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri granpositif serta
penyebab diare (salmonella sp dan shigella sp). Tempe juga dianjurkan
untuk dikonsumsi balita yang menderita diare.

44 Hipertensi
Pentingnya Olahraga
bagi Penderita Hipertensi

Sebenarnya, olahraga tidak hanya dilakukan bagi penderita


hipertensi melainkan bagi siapa pun dapat melakukan olahraga. Olahraga
mempunyai manfaat besar bagi kesegaran dan kesehatan tubuh. Olahraga
juga tidak selalu harus berat. Olahraga ringan pun seperti senam dapat
dilaksanakan. Apabila Anda menjalankannya secara teratur, maka dapat
mengurangi berat badan, mengelola stres, membakar lebih banyak lemak
di dalam darah, dan memperkuat otot-otot jantung.
Untuk dapat melakukan olahraga, terutama senam hipertensi
tidak selalu harus menginjungi ke tempat latihan khusus. Karena kunci
utamanya yaitu menjalankan olahraga sesuai kesenangan dilaksanakan
secara teratur. Kegiatan sehari-hari pun dapat dijalankan sebagai senam.
Misalnya, berjalan, berlari, bersepeda, dan menggunakan tangga daripada
lift.
Apabila Anda termasuk pengguna kendaraan umum, cobalah turun
pada satu atau dua halte sebelum sampai tempat tujuan lalu berjalan
kaki. Atau, parkirlah mobil yang cukup jauh sehingga memungkinkan Anda
untuk berjalan kaki. Hal terpenting yang harus diketahui ketika melakukan
olahraga sendiri yaitu jangan sampai melebihi batas kemampuan Anda.

Hipertensi 45
Berbeda jika olahraga seperti senam aerobik yang dilakukan di
tempat latihan khusus serta di bawah bimbingan dan pengawasan
instruktur senam. Di sini, instruktur akan mengarahkan peserta senam
untuk menjalankan beberapa tahap selama senam berlangsung. Tahapan
tersebut atas pemanasan, latihan inti, dan pendinginan.

1. Tahap Pemanasan (Warming-up)


Tujuan dilakukan pemanasan yaitu mempersiapkan jantung dan
paru-paru, meningkatkan suhu tubuh, memperlancar peredaran darah,
serta mencegah cedera otot. Pemanasan dijalankan tidak berlangsung
lama, hanya sekitar 5-10 menit. Contoh gerakan pemanasan yaitu jalan
di tempat. Selanjutnya di dalam pemanasan terdapat gerakan-gerakan
peregangan (stretching), di antaranya berikut.
1) Peregangan otot leher
- Menundukkan kepala 4 x hitungan.
- Menengadahkan kepala 4 x hitungan.
- Menggelengkan kepala ke kanan dan ke kiri 4 x hitungan.
- Mematahkan kepala ke kanan dan ke kiri 4 x hitungan.
2) Peregangan otot bahu dan lengan
- Menyilangkan tangan kanan secara horizontal di depan dada ke
arah kiri.
- Menarik siku kanan dengan tangan kiri.
- Lakukan dengan tangan kiri, caranya sama saat melakukan
gerakan ini dengan tangan kanan.
3) Peregengan otot badan atas dan pinggang
- Mengepalkan kedua tangan di depan dada, siku ke samping.
- Memutar badan atas (dari pinggang ke atas) 900 ke kanan dan
ke kiri.
- Kembali menghadap ke depan dan meluruskan tangan di samping
badan.

46 Hipertensi
- Badan condong ke kiri, menarik sisi badan bagian kanan.
4) Otot paha dan betis
- Membuka kaki lebih lebar dari bahu.
- Menekuk kaki kanan 900 sehingga badan condong ke kanan.
(ujung kaki hingga bahu kiri satu garis)
- Tangan kanan memegang pinggang.
- Memutar badan ke kanan dengan posisi kaki tetap.
- Menekuk kaki kiri, kaki kanan diluruskan.
- Memegang ujung jari kaki kiri dengan jari tangan kanan.
- Tangan kiri lurus ke atas, dan sebaliknya.
- Jari-jari tangan terkait dan di dorong ke depan.

Sumber: sukasenam.dagdigdug.com
Gambar 6.1 Memegang ujung jari kaki kiri dengan jari tangan kanan atau sebaliknya
termasuk gerakan peregangan terutama pada otot paha dan betis.

Intinya, gerakan stretching dilaksanakan secara runtut dan kon-


sisten. Misalnya, gerakan yang dimulai dari kepala urutannya kepala-
lengan-dada-pinggang-kaki.

Hipertensi 47
2. Tahap Latihan Inti
Apabila melakukan dengan sungguh-sungguh, keringat akan keluar
dari tubuh Anda. Itu pertanda pembakaran kalori sedang berlangsung.
Selain itu, napas dan denyut jantung meningkat. Namun, apabila timbul
sesak napas segeralah berhenti. Tentunya, latihan inti mempunyai tujuan
yang berbeda pada tahap pemanasan. Latihan inti dilakukan untuk
memperkuat jantung, melancarkan peredaran darah, dan mengontrol
tekanan darah.

3. Tahap Pendinginan
Apabila latihan inti dirasakan sudah cukup, Anda jangan tergesa-
gesa berhenti seketika. Tubuh Anda memerlukan pendinginan artinya
memperlambat gerakan olahraga atau latihan senam sambil meregangkan
otot-otot agar tidak kaku dan nyeri otot. Dengan demikian denyut
nadi juga akan menurun perlahan dan tidak menimbulkan pening pada
kepala.
Gerakannya menurun dari intensitas tinggi ke gerakan intensitas
rendah. Gerakan inilah yang dimaksud pendinginan. Biasanya, setiap
selesai pendinginan diakhiri dengan menepuk punggung atau tepuk
tangan. Jadi, pendinginan mempunyai tujuan sebagai berikut.
1) Menurunkan kerja jantung atau denyut nadi.
2) Mencegah aliran darah berhenti secara mendadak.
3) Mencegah pemborosan dalam penggunaan tenaga.
Bagi beberapa orang terutama kaum perempuan ada yang enggan
untuk mengikuti senam atau olahraga sejenis karena tidak mempunyai
perlengkapan seperti pakaian dan sepatu. Justru anggapan ini tidaklah
tepat, karena sebenarnya olahraga tidak memerlukan pakaian dan sepatu
khusus. Cukup dengan mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman
dipakai. Begitu pula halnya dengan sepatu, pakailah sepatu olahraga
yang sesuai untuk melindungi kaki.

48 Hipertensi
Ada hal lain yang lebih penting untuk diketahui ketika melakukan
olahraga, di antaranya:
1) tidak melakukan olahraga setelah makan, sebaiknya memberi jeda
waktu 1 jam;
2) selama berolahraga bernapas normal;
3) jangan takut minum banyak air baik sebelum, selama, dan sesudah
berolahraga;
4) jangan melanjutkan berolahraga apabila tiba-tiba ada bagian tubuh
yang terasa nyeri.

Berdasarkan uraian di atas, olahraga sangat penting sebagai usaha


untuk meminimalkan risiko terkena hipertensi.

Yoga
Penderita hipertensi dapat
melakukan yoga sebagai pengobatan
alternatif. Di dalam yoga juga
terdapat latihan pernapasan
dan olah tubuh. Yoga mengajak
penderita hipertensi memusatkan
seluruh pikiran untuk mengontrol
tubuh secara keseluruhan melalui
Sumber: deshinta.files.wordpress.com
aktivitas meditasi atau tapa. Medi- Gambar 6.2 Yoga dapat dijadikan pengobatan
alternatif (olahraga) bagi penderita hipertensi.
tasi bukan hanya menghasilkan
relaksasi tetapi dapat pula meningkatkan kebugaran, mengurangi
kegelisahan, insomnia, hipertensi, dan mengurangi penggunaan obat.
Dengan demikian, meditasi bermanfaat untuk meningkatkan stamina
para penderita berbagai penyakit, termasuk hipertensi.

Hipertensi 49
abnormal ‘sesuai dengan keadaan yang biasa; mempunyai
kelainan’
arteri ‘pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke
seluruh bagian badan; nadi’
bugar ‘sehat dan segar’
diet ‘aturan makanan khusus untuk kesehatan (biasanya atas
petunjuk dokter)’
dosis ‘takaran obat untuk sekali pakai (dimakan, diminum,
disuntikan) dalam jangka waktu tertentu’
efek samping ‘akibat atau gejala yang timbul secara tidak langsung di
samping proses atau tujuan utamanya’
esensial ‘perlu sekali; mendasar; hakiki’
fast food ‘makanan yang cara penyiapan dan pelayanannya dibuat
sedemikian rupa sehingga dengan cepat dihidangkan’
fermentasi ‘penguraian metabolis senyawa organik oleh mikro
organisme yang menghasilkan energi yang pada umumnya
berlangsung dengan kondisi anaerobik dan dengan
pembebasan gas’
gejala ‘keadaan yang menjadi tanda-tanda akan timbulnya
(terjadinya, berjangkitnya) sesuatu’
hipotiroidisme ‘gejala aktivitas sekresi yang kurang dari kelenjar
gondok’
hormon ‘zat yang dibentuk oleh bagian tubuh (misal kelenjar
gondok) dalam jumlah kecil dan dibawa ke jaringan tubuh
lainnya serta mempunyai pengaruh khas alat-alat tubuh,
merangsang, dan menggiatkan kerja’

50 Hipertensi
intensif ‘secara sungguh-sungguh dan terus-menerus dalam
mengerjakan sesuatu hingga memperoleh hasil yang
optimal’
kontraksi ‘penegangan; pengerasan; penguncupan (tentang obat)’
laboratoris ‘berdasarkan hasil penelitian dari laboratorium’
medis ‘termasuk atau berhubungan dengan bidang kedokteran’
metabolisme ‘pertukaran zat pada organisme yang meliputi proses fisika
dan kimia, pembentukan dan penguraian zat di dalam
badan yang memungkinkan berlangsungnya kehidupan’
nutrisi ‘proses pemasukan pengolahan zat makanan oleh tubuh;
makanan bergizi’
obsitas ‘penumpukan lemak yang berlebihan di dalam badan;
kegemukan yang berlebihan’
pasien ‘orang yang sakit (yang dirawat dokter); penderita yang
sakit’
pembuluh arteri ‘pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung’
pembuluh darah ‘urat tempat darah mengalir’
relaksasi ‘pengenduran otot’
renal ‘bertalian dengan ginjal’
sindrom ‘himpunan gejala atau tanda yang terjadi serentak (muncul
bersama-sama) dan memandai ketidak normalan; hal-hal
(seperti emosi atau tindakan) yang biasanya secara bersama-
sama membentuk pola yang dapat diidentifikasi’
steroid ‘senyawa organis dengan struktur daur, khas yang satu
dengan lainnya berbeda dengan rantai sampingnya’
tensi ‘desakan atau aliran darah dalam tubuh; tekanan darah’
tukak lambung ‘luka pada lambung’

Hipertensi 51
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT Balai Pustaka.
Seminar Hipertensi Mahasiswa Fakultas Kedokteran YARSI. 2002
http://asybalulfidaa.multiply.com.htm
http://budiboga.blogspot.com
http://id.answers.yahoo.com
http://id.88db.com
http://kesehatan.liputan6.com
http://klikharry.wordpress.com
http://onclinic.files.wordpress.com
http://overhundred.wordpress.com
http://www.blogdokter.net
http://www.dechacare.com
http://www.depkes.go.id.htm
http://www.femina-online.com
http://www.gizi.net.htm
http://www.homecare.griyakami.com
http://www.indonesiaindonesia.com
http://www.rajawana.com
http://www.rsbk-batam.co.id.htm
http://www.tribunjabar.co.id

52 Hipertensi

Anda mungkin juga menyukai