i
Hipertensi
Penyusun : Adi Trisnawan
Editor : Ade
Lay out : Myke
Perwajahan : Fajar
Ilustrator : Fajar
Sampul : Sucipto
ISBN : 978-979-070-127-4
Cetakan Tahun 2009
ii
Pernahkah melihat orang tua kalian merasa pusing atau tengkuk
pegal-pegal? Itulah salah satu gejala tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Apabila sudah demikian, maka sebaiknya segera memeriksakan tekanan
darah. Tujuannya agar mengetahui dengan cepat, benar atau tidak terkena
hipertensi. Bila terlambat, hipertensi akan semakin bertambah parah dan
menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Komplikasi yang dimaksud
antara lain gagal ginjal, serangan jantung, dan stroke.
Berdasarkan hal tersebut, maka disusunlah buku Hipertensi.
Melalui buku ini, kalian akan memperoleh pengetahuan dan informasi
yang berkaitan dengan penyakit tekanan darah tinggi atau yang lebih
dikenal dengan hipertensi. Beberapa hal yang dimuat di dalam buku ini
yaitu kategori tekanan darah, penyebab, pencegahan, diet, dan olahraga
yang baik untuk penderita hipertensi. Selanjutnya, setelah membaca buku
ini, kalian diharapkan dapat membiasakan pola hidup sehat sejak dini.
Hanya dengan pola hidup sehat berbagai penyakit yang merugikan bagi
kesehatan dapat dicegah, termasuk hipertensi.
Penyusun
iii
Kata Pengantar ___ iii
Daftar Isi ___ iv
Glosarium ___ 50
Daftar Pustaka ___ 52
iv
Pendahuluan
Hipertensi 1
killer). Hipertensi juga dikenal sebagai heterogeneous group of disease.
Maksudnya, hipertensi dapat menyerang setiap orang dari berbagai
kelompok umur dan kelompok sosial ekonomi.
Gejala-gejala hipertensi pada setiap orang berbeda-beda. Parahnya
lagi, gejala-gejalanya hampir sama dengan gejala penyakit lainnya, di
antaranya berikut.
1) Sakit kepala atau
pusing.
2) Jantung berdebar-
debar.
3) Tengkuk terasa pegal
dan mudah lelah.
4) Penglihatan kabur.
5) Sulit bernapas setelah
bekerja keras atau
mengangkat beban Sumber: www.media-aesculapius.org
Gambar 1.1 Sakit kepala atau pusing adalah salah satu gejala
berat. hipertensi
6) Wajah memerah.
7) Keluar darah dari hidung dengan tiba-tiba.
8) Sering buang air kecil di malam hari.
9) Telinga berdenging.
10) Merasa seolah-olah dunia berputar (vertigo).
2 Hipertensi
dapat dipengaruhi oleh aktivitas fisik seseorang. Pada saat ia melakukan
aktivitas, tekanan darahnya akan tinggi. Sebaliknya, pada saat ia sedang
beristirahat, tekanan darahnya lebih rendah.
Tekanan darah dapat dikatakan normal tergantung dari usia dan
kegiatan sehari-hari seseorang. Apabila usia semakin bertambah maka
tekanan darah cenderung tinggi. Selain itu, keadaan pikiran seperti stres,
takut, dan cemas juga dapat meningkatkan tekanan darah.
Sumber: www.media-aesculapius.org
Gambar 1.2 Orang sedang mengukur tekanan darah (tensi).
Hipertensi 3
Tabel 1.1 Klasifikasi Tekanan Darah Pada Orang Dewasa
Tekanan Darah Tekanan Darah
Kategori
Sistolik Diastolik
4 Hipertensi
tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan
darah juga meningkat.
Hipertensi 5
pada keberhasilan, yaitu pengobatan
dilakukan secara rutin. Utamanya bila
obat-obatan tersebut diresepkan menjadi
satu pil, tidak menjadi dua pil atau lebih
dan terpisah.
6 Hipertensi
Penyebab Hipertensi
Hipertensi 7
mengidap hipertensi jenis ini. Ada berbagai faktor yang diduga turut
berperan sebagai penyebab hipertensi ini. Berbagai faktor yang dimaksud
antara lain:
1) faktor lingkungan,
2) bertambahnya usia,
3) faktor psikologis,
4) stres,
5) keturunan,
6) kelainan metabolisme intraseluler,
7) obesitas,
8) konsumsi alkohol,
9) merokok, dan
10) kelainan darah (polisitemia).
8 Hipertensi
1. Bertambahnya Usia
Bertambahnya usia seseorang dapat
menyebabkan pengaturan metabolisme
terutama zat kapur atau kalsium terganggu.
Ini ditunjukkan oleh banyaknya zat kapur
atau kalsium yang beredar bersama darah
(hypercalcidemia). Apabila sudah demikian,
darah akan menjadi lebih padat sehingga
tekanan darah juga ikut meningkat.
Begitu pula jika kalsium mengendap di
dinding pembuluh darah (arteriosclerosis)
akan menyebabkan penyempitan pembuluh
Sumber: minaeddymesakh.files.
darah. Akibatnya, terganggulah aliran wordpress.com
darah yang menjadikan tekanan darah ikut Gambar 2.1 Orang yang semakin
bertambah usia sangat memungkinkan
meningkat. terserang hipertensi.
Hipertensi 9
tidak selalu hidup royal dan glamor seperti yang sering kita lihat, baik
di sekitar kita maupun melalui media massa.
Justru, apabila berada dalam kondisi gaya hidup modern, seseorang
harus senantiasa mewaspadai dan bersikap hati-hati untuk menjaga
kesehatan. Dengan kata lain, ia harus dapat menciptakan gaya hidup
modern yang sehat, antara lain dengan tidak merokok maupun minum-
minuman yang beralkhohol untuk mengatasi stres.
Sumber: www.media-aesculapius.org
Gambar 2.2 Gaya hidup modern yang salah satunya ditunjukkan oleh
kesibukan kerja seseorang terkadang mengabaikan kesehatan.
10 Hipertensi
mengunjungi restoran-restoran tersebut daripada repot-repot memasak
sendiri. Terlebih lagi jika konsumen termasuk orang yang sibuk. Bagi
mereka, pilihan mengonsumsi fast food merupakan yang terbaik,
bergengsi, praktis, dan terdapat kelezatan.
Sumber: www.hot-screensaver
Gambar 2.3 Restoran yang menyediakan makanan siap saji (fast
food).
Hipertensi 11
sehingga jumlah volume darah meningkat. Akibatnya, jantung harus bekerja
keras untuk memompa dan hal ini menjadikan tekanan darah naik. Jadi,
faktor makanan modern atau siap saji terutama yang bahan dasarnya
daging menjadi penyumbang terbesar datangnya hipertensi.
Sumber: gendutdepotsehat
Gambar 2.5 Obesitas termasuk faktor penyebab hipertensi.
1) Faktor genetis
Ada dugaan bahwa obesitas terjadi karena faktor genetis. Sebuah
keluarga tidak hanya berbagi gen, melainkan juga makanan dan
kebiasaan gaya hidup yang memicu terjadinya obesitas. Apabila
salah satu dari orang tua ada yang menderita hipertensi, maka
kemungkinan besar anak-anaknya akan ada yang menderita
12 Hipertensi
hipertensi. Sebenarnya memang agak sulit untuk membedakan antara
faktor genetik dengan gaya hidup yang diduga penyebab obesitas.
Meskipun demikian, sekitar 33% faktor genetik adalah penyumbang
terjadinya obesitas.
2) Faktor lingkungan
Lingkungan turut memengaruhi seseorang
mengalami obesitas. Lingkungan yang
dimaksud di sini meliputi perilaku
atau pola gaya hidup. Misalnya, jenis
makanan yang dikonsumsi, frekuensi
seseorang mengonsumsi makanan, dan
jenis aktivitas seseorang.
3) Faktor psikis
Sesuatu yang ada di pikiran seseorang Sumberwww.cooldesak.com
dapat memengaruhi kebiasaan terhadap Gambar 2.5 Melampiaskan stres
dengan makan tanpa terkendali
konsumsi makanan. Misalnya, tidak dapat menyebabkabn obesitas.
sedikit orang yang memberikan reaksi
atas emosinya dengan makan, seperti pada saat stres.
4) Faktor kesehatan
Obesitas dapat disebabkan oleh beberapa penyakit yang diderita
seseorang, seperti:
- kelainan syaraf yang menyebabkan banyak makan,
- pengaruh konsumsi obat-obatan (antidepresi dan steroid),
- hipotiroidisme,
- sindrome cushing.
5) Faktor perkembangan
Perkembangan yang dimaksud di sini adalah terjadinya penambahan
ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) yang menyebabkan
Hipertensi 13
bertambahnya jumlah lemak yang disimpan di dalam tubuh. Seseorang
yang mengalami obesitas, terutama ketika ia masih kanak-kanak
dapat memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan
dengan orang yang memiliki berat badan normal. Sementara, jumlah
sel-sel lemak tidak dapat dikurangi. Karena itu, untuk menurunkan
berat badan harus dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak
di dalam setiap sel.
14 Hipertensi
Untuk mengatasi obesitas atau pengaturan berat badan, yang
terpenting dilakukan pembatasan asupan kalori dan peningkatan aktivitas
fisik. Sebagai langkah awal adalah menaksir atau mengukur lemak tubuh
orang yang mengalami obesitas dan risiko kesehatannya dengan cara
menghitung BMI. BMI adalah singkatan dari Body Mass Index. BMI merupa-
kan suatu pengukuran yang menghubungkan atau membandingkan
antara berat badan dengan tinggi badan. Dalam rumus matematika, BMI
merupakan perbandingan berat badan (kg) dengan tinggi badan (dalam
meter) pangkat dua.
Contoh:
Bu Anis mempunyai berat badan 60 kg dan tinggi badan 150 cm.
60
BMI = = 26, 67
1,5 x 1,5
Hipertensi 15
Pencegahan
Hipertensi
16 Hipertensi
Sumber: www.eastleigh.gov.uk
Gambar 3.1 Lari dan bersepeda adalah contoh
olahraga ringan yang dapat dilakukan oleh
penderita hipertensi.
B. Tidak Merokok
Tidak merokok itu baik bagi kesehatan.
Namun, apabila sudah mempunyai kebiasaan
merokok, maka ia akan sulit untuk meng-
hentikannya. Meskipun demikian, ia masih
mempunyai peluang untuk berhenti merokok
atau setidaknya mengurangi kebiasaan
merokoknya secara perlahan-lahan. Dalam
hal ini, keberhasilannya tidak atau bahkan
berhenti merokok sama sekali tergantung Sumber: independent.livjm.ac
G a m b a r 3 . 2 Simbol larangan
pada kesungguhan niatnya. merokok.
Hipertensi 17
Kebiasaan merokok dapat mening-
katkan risiko kerusakan pembuluh
darah dengan mengendapkan
kolesterol pada pembuluh darah
jantung koroner. Karena itu, jantung
akan bekerja lebih keras.
Berikut ini beberapa cara untuik
menghindari pengaruh rokok. Sumber: www.sinarharapan.co.id
Gambar 3.3 Melintas di daerah yang banyak
1) Menghindari atau menjauhi daerah asap rokok sebaiknya menutup hidup dengan
masker.
atau ruangan yang terkena asap
rokok. Tutuplah hidung jika terpaksa melintas di daerah atau ruangan
tersebut.
2) Bagi perokok dapat mengurangi atau membatasi konsumsi rokok,
misalnya jumlah batang rokok serta mengurangi lama, kekuatan,
dan banyaknya isapan rokok.
3) Bagi yang pernah merokok, mencoba berhenti merokok sama sekali
dengan didasari kesungguhan niat.
18 Hipertensi
E. Istirahat Cukup
Istirahat yang cukup dapat mengurangi
ketegangan dan kelelahan otot bekerja.
Dengan istirahat yang cukup dapat mengem-
balikan kesegaran tubuh dan pikiran.
Istirahat yang baik yaitu tidur. Ada anggapan
bahwa tidur dengan posisi badan berbaring
dapat mengembalikan aliran darah ke
otak. Karena itu, penderita hipertensi Sumber: 4.bp.blogspot
Gambar 3.4 Penderita hipertensi harus
mengusahakan istirahat setelah melakukan mengusahakan istirahat yang cukup
seperti tidur nyenyak.
kegiatan atau sibuk rutinitas.
Hipertensi 19
- Daun seledri - Daun tapak dara
- Bawang putih - Akar pepaya
20 Hipertensi
Tindakan bila
Positif Hipertensi
Hipertensi 21
blocker memberikan efek sulit tidur, kelelahan, dan gangguan pencernaan
bagi orang yang meminumnya.
Sebenarnya, penderita yang dapat memahami keadaannya tersebut
(positif hipertensi) berarti ia telah mengelola penyakitnya tanpa obat
dan berhasil mengatasi lebih baik. Namun, ia tetap harus mengontrolnya
dengan mengonsumsi obat penurun hipertensi dan menjalankan sehat.
Berkaitan dengan pengobatan, ada penderita hipertensi yang
dinyatakan bisa berhenti minum obat karena tekanan darahnya sudah
normal menganggap dirinya sudah sembuh. Parahnya lagi, ia menganggap
bahwa kesembuhannya permanen. Sementara, pada kenyataannya
seseorang yang sudah divonis atau positif hipertensi, ia akan terus
berpotensi terkena hipertensi. Mungkin ada benarnya dalam satu atau
dua tahun tekanan darahnya normal. Namun, hal ini tidak menutup
kemungkinan hipertensi akan menyerangnya kembali. Dengan demikian,
hipertensi dapat dikatakan penyakit yang susah untuk disembuhkan total.
Kalaupun bisa, persentasenya kecil. Itu pun hanya hipertensi ringan.
22 Hipertensi
risiko penyakit jantung meningkat dua kali dan risiko stroke meningkat
delapan kali. Bahaya lainnya yaitu dapat mengakibatkan gangguan pada
ginjal dan kebutaan. Hipertensi juga dapat mengecilkan volume otak
sehingga kemampuan fungsi kognitif dan intelektual menurun. Fatalnya
lagi, hipertensi mempunyai efek jangka panjang yang berupa kematian
mendadak.
Sumber: www.bkn.go.id
Gambar 4.3 Hubungan baik antara penderita hipertensi (pasien) dengan
dokter dapat membantu memudahkan pengobatan.
Hipertensi 23
hipertensi juga dapat melakukan pencatatan terhadap obat-obatan yang
diberikan oleh dokter beserta efek sampingnya.
Singkatnya, dalam hal ini penderita bertanggung jawab atas
pemulihan kesehatannya. Karena penderita sendirilah yang dapat
merasakan penyakitnya. Dokter hanya dapat membantu dan yang perlu
diingat, pasien dokter tidak hanya satu penderita saja.
B. Menurunkan Hipertensi
Hipertensi dapat dikatakan suatu penyakit yang memerlukan
pengobatan secara teratur. Di sini, obat-obatan memang dapat
mengatasi masalah hipertensi. Namun, bukan berarti obat-obatan
dapat menyembuhkan hipertensi. Fungsi obat hanya membuat tekanan
darah kembali normal. Meskipun demikian, bagi penderita hipertensi
masih dapat melakukan upaya-upaya untuk menurunkan hipertensi, di
antaranya berikut.
24 Hipertensi
1) Ada atau tidaknya sejarah keluarga yang menderita hipertensi.
2) Keadaan berat badan (berlebih atau tidak).
3) Suka atau tidaknya makan makanan yang berkadar garam tinggi.
4) Cukup atau tidaknya olahraga.
5) Suka atau tidaknya merokok.
Dari kelima hal di atas, apabila jawaban lebih banyak “ya”, maka
ia termasuk orang yang memiliki risiko terkena hipertensi.
3. Meningkatkan Aktivitas
Di sini, aktivitas berarti bergerak atau berolahraga. Tubuh perlu
digerakkan. Sedikit atau banyak gerak yang kita lakukan menjadikan
tubuh sehat dan bugar. Terutama bagi penderita hipertensi, bergerak
sangat dibutuhkan.
Menurut pendapat seorang dokter, gerak fisik pada taraf tertentu
dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga mekanisme pengatur tekanan
darah agar tetap bekerja sebagaimana mestinya. Ada juga hasil penelitian
Hipertensi 25
juga mengungkap bahwa kurang gerak fisik dapat menyebabkan arteri-
arteri kecil mengerut. Dengan demikian hormon pengatur tekanan darah
menjadi malas dan tidak terkontrol kerjanya.
Olahraga tidak selalu menggunakan aktivitas fisik untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang berat. Akan tetapi, aktivitas fisik yang ringan
pun seperti jalan, lari atau bersepeda dapat dilakukan. Seseorang cukup
melakukan 30 sampai 45 menit lima hari dalam seminggu. Jadi, dengan
meningkatkan aktivitas ternyata dapat menurunkan hipertensi.
26 Hipertensi
7. Kontrol Stres
Stres adalah suatu kondisi
keadaan tubuh seseorang terganggu
karena tekanan psikologis.
Biasanya, stres sering dikaitkan
dengan penyakit kejiwaan, bukan
penyakit fisik. Di sini, penyakit fisik
justru bisa muncul karena pengaruh
stres. Terutama bagi orang yang
memiliki daya tahan tubuh yang
Sumber: i.telegraph.co
lemah ketika ia sedang mengalami Gambar 4.6 Stres yang tidak dikontrol dengan
stres. Stres dapat disebabkan baik dapat mendatangkan berbagai penyakit, di
antaranya hipertensi.
berbagai hal, di antaranya:
1) rasa khawatir,
2) perasaan kesal,
3) kelelahan atau kecapaian,
4) frustasi,
5) perasaan tertekan,
6) pekerjaan yang berlebihan,
7) terlalu fokus atau konsentrasi pada satu hal,
8) perasaan bingung,
9) premenstrual syndrome
(PMS).
Hipertensi 27
Oleh karena itu, sedapat mungkin kita berusaha berpikiran yang
positif dan optimis serta menghadapi suatu masalah dengan lebih tenang
dan bijak. Atau, rekreasi tempat-tempat yang sejuk, rindang dan alam
bebas juga dapat dijadikan upaya untuk menghindari stres. Dengan
menjalankan hal seperti ini, mudah-mudahan dapat memperkecil risiko
terserang hipertensi.
C. Dampak Hipertensi
Seperti yang sudah disinggung sedikit sesblumnya bahwa stroke
adalah salah satu dampak hipertensi. Ternyata, hipertensi tidak hanya
memberi dampak penyakit itu saja. Berikut ini beberapa penyakit yang
ditimbulkan/dampak hipertensi.
1) Sakit kepala, pegal-pegal, perasaan
tidak nyaman dari tengkuk, perasaan
berputar atau ingin jatuh, detak
jantung cepat, telinga berdenging.
2) Gagal jantung, karena jantung
bekerja lebih keras sehingga otot
jantung membesar.
3) Menumpuk atau berkembangnya
plak lemak dalam dinding pembuluh
darah (atherosclerosis) dan plak
garam-garaman (arteriosclerosis).
4) Pecahnya pembuluh darah kapiler di
Sumber: www.antarasumut.com
otak yang menyebabkan pendarahan Gambar 4.8 Salah satu dampak hipertensi
sehingga sel-sel saraf dapat mati yaitu menyebabkan pecahnya pembuluh
darah retina sehingga penglihatan kabur
atau tidak berfungsi. Penyakit ini lebih bahkan buta.
dikenal dengan stroke pendarahan
(stroke hemorogik) dan sering menimbulkan kematian mendadak.
28 Hipertensi
5) Pecahnya pembuluh darah yang menyebabkan beberapa organ
sehingga terjadi kelumpuhan.
6) Pecahnya pembuluh darah ginjal penyebab pendarahan pada ginjal
dan terjadinya gagal ginjal.
7) Pecahnya pembuluh darah retina penyebab penglihatan kabur bahkan
buta.
8) Pecahnya pembuluh darah tajuk di jantung penyebab tidak
berfungsinya sebagian sel otot jantung sehingga gagal jantung.
9) Terjadi sumbatan aliran darah dan berpontensi pada kebocoran
pembuluh darah. Sumbatan di pembuluh nadi leher dapat
menyebabkan suplai oksigen ke sel-sel otak berkurang. Apabila
demikian keadaannya, maka dapat menimbulkan tidak berfungsinya
atau matinya sel-sel saraf otak (stroke iskhemik), rematik, dan
meningkatkan kadar lemak (hyperlipidemia).
10) Bersamaan hipertensi seseorang dapat menderita kencing manis
(diabetes millitus), rematik, dan meningkatkan kadar lemak
(hyperlipidemia).
Hipertensi 29
Diet untuk Hipertensi
30 Hipertensi
A. Pentingnya Diet Hipertensi
Hipertensi 31
B. Prinsip Diet Hipertensi
32 Hipertensi
Bagi penderita hipertensi, kadar garam perlu dijaga. Salah satu cara
yaitu mengurangi kadar garam dalam masakan. Tentu saja hal ini akan
terasa tawar bagi orang biasa. Akan tetapi, bagi penderita hipertensi
justru menjadi suatu keharusan. Artinya, penderita hipertensi sudah
seharusnya menyadari dan mengubah pola makan demikian. Namun,
jangan khawatir, meskipun masakan dengan dengan sedikit garam masih
dapat diolah menjadi hidangan yang nikmat. Caranya, menyiasatinya
dengan bumbu dan rempah-rempah. Sebenarnya, untuk menjalani diet
ini sangat mudah yaitu:
1) penggunaan garam disesuaikan
dengan penyakit yang diderita,
2) membatasi konsumsi kalori,
protein, dan mineral,
3) menyesuaikan garam natrium
yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sumber: www.preventionindonesia
Untuk memudahkan menjalankan Gambar 5.4 Ikan asin makanan yang harus
diet ini, seseorang dapat melakukan dihindari oleh penderita hipertensi.
hal-hal berikut.
1) Tidak meletakkan atau menyediakan garam di atas meja makan.
2) Memilih sayuran dan buah-buahan seger yang segar.
3) Menghindari makanan kaleng, sosis, fast food, dan aneka makanan
ringan (ikan asin, keripik, kacang asin).
4) Tidak mengonsumsi makanan yang mengandung sodium.
5) Mengurangi atau tidak sama sekali menambahkan saus tomat, terasi,
petis, MSG, tauco pada makanan.
2. Memperbanyak Serat
Prinsip lain menjalankan diet hipertensi yaitu memperbanyak serat.
Mengonsumsi bahan makanan yang mengandung serat lebih banyak dapat
membantu memperlancar buang air besar dan menahan sebagian asupan
natrium.
Hipertensi 33
Bahan makanan tersebut di antaranya
terdapat di dalam sayur-sayuran, buah-buahan,
dan daging. Serat juga dapat diperoleh dari
semangkuk sereal. Penderita hipertensi sebaiknya
berusaha menghindari atau mengurani makanan
kaleng maupun makanan siap saji (fast food).
Hal ini dikhawatirkan di dalam makanan tersebut
banyak mengandung pengawet dan kurang serat
sehingga merugikan bagi kesehatan.
Sumber: image.google.co.id
34 Hipertensi
Penelitian menunjukkan bahwa dengan mengonsumsi kalium sebanyak
3.500 mg dapat membantu mengatasi kelebihan natrium. Jika demikian
keadaannya, volume darah yang ideal dapat dicapai kembali tekanan yang
normal. Kalium juga berfungsi dalam mengusir natrium dan senyawanya
sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Sumber: image.google.co.id
Gambar 5.7 Asupan kalium untuk diet hipertensi dapat di penuhi dengan mengonsumsi
kentang, kobis, dan brokoli.
Hipertensi 35
Namun perlu diketahui, apabila mengonsumsi terlalu banyak
suplemen magnesium dapat menyebabkan diare.
36 Hipertensi
C. Menu Makanan Hipertensi
Penderita hipertensi sudah seharusnya mengatur menu makanannya.
Tujuannya untuk menghindari dan membatasi makanan yang dapat
meningkatkan kadar kolesterol darah serta meningkatkan tekanan darah.
Dengan demikian, penderita hipertensi tidak mengalami stroke dan
penyakit jantung.
Penyakit hipertensi juga harus memperhatikan dengan sakasama
kandungan makanan yang dikonsumsi. Penderita hipertensi harus dapat
memilah makanan, yaitu makanan yang dianjurkan, dikurangi, dan
dihindari.
Hipertensi 37
3) Serealia
Serealia mempunyai fungsi untuk
membantu menyerap lemak. Adapun
kandungan seratnya dapat membantu
dalam proses pencernaan makanan.
4) Minyak zaitun
Minyak zaitun dipercaya mempunyai
manfaat untuk menurunkan hipertensi.
Biasanya, minyak zaitun disertakan
dalam masakan maupun salad. Sumber: prop-arazzi.com
Gambar 5.12 Mengonsumsi serelia
(5) Cuka apel dianjurkan untuk penderita hipertensi
karena mampu menyerap lemak.
Cuka apel berasal dari fermentasi
buah apel. Cuka apel dapat mengencerkan darah, memperlancar
perncernaan, dan menurunkan hipertensi.
(6) Semua bahan makananan segar atau diolah tanpa garam natrium,
seperti beras, kentang, ubi, kacang-kacangan, dan margarin tanpa
garam.
38 Hipertensi
3. Makanan yang Dihindari
Berikut ini beberapa makanan yang harus dihindari oleh penderita
hipertensi.
1) Makanan yang berlemak jenuk tinggi, seperti jeroan (paru-paru,
ginjal, otak), minyak kelapa, gajih.
2) Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium, seperti
keripik, makanan kering yang asin, dan biskuit.
3) Makanan dan minuman dalam
kaleng, seperti sarden, sosis,
korned, sayuran dalam kaleng, dan
soft drink.
4) Makanan yang diawetkan, seperti
dendeng, asinan sayur atau buah,
abon, ikan asin, udang kering, telur
asin, dan selai kacang.
5) Susu full cream, mentega, margarin,
keju,serta sumber protein hewani
yang tinggi kolesterol (daging
merah sapi atau kambing), kulit Sumber: todaysseniorsnetwork
Gambar 5.14 Minum dalam kaleng
ayam, dan kuning telur. (softdrink) adalah pantangan bagi
penderita hipertensi.
6) Bumbu-bumbu seperti kecap, saus
tomat, tauco, saus sambal, terasi,
serta bumbu-bumbu penyedap makanan yang mengandung tinggi
garam natrium.
7) Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian dan
tape.
Contoh menu makanan untuk penderita hipertensi laki-laki, usia 55
tahun, tinggi badan 175 cm, berat badan 80 kg, tekanan darah 160/100
mmHg dengan aktivitas ringan.
Hipertensi 39
Tabel 1.4 Menu Makanan Penderita Hipertensi
40 Hipertensi
Pisang banyak mengandung kalium.
Sementara, kalium memiliki fungsi
untuk meningkatkan keteraturan denyut
jantung, mengaktifkan kontraksi otot,
dan membantu mengatur tekanan darah.
Untuk mendapatkan manfaatnya, penderia
hipertensi cukup mengonsumsi pisang
sebanyak dua buah setiap harinya. Hasilnya
pun terlihat setelah satu minggu yakni
Sumber: image.google.co.id
tekanan darah turun 10%. Sebagai informasi Gambar 5.15 Pisang dipercaya
menjadi obat tradisional untuk
saja, bahwa kandungan kalium dalam pisang menurunkan hipertensi.
yang berukuran rata-rata atau sedang
sebesar 440 mg dan kandungan natrium sebesar 1 mg. Jadi, semakin
besar ukuran pisang, semakin banyak pula kandungan kaliumnya.
Memilih pisang yang baik perlu diperhatikan agar memberi manfaat
yang optimal bagi kesehatan. Caranya, pilih pisang yang kering tapi
ujungnya hijau serta bebas noda hitam dan memar. Untuk memperoleh
kadar kemanisan tertinggi, pilihlah pisang saat kuning padat dan
berbintik-bintik cokelat. Namun, pisang dalam keadaan seperti ini
harus diperhatikan penyimpanannya (dimasukkan ke dalam lemari
es). Itulah pisang, buah murah sekaligus berkhasiat untuk menurunkan
hipertensi.
Hipertensi 41
memperlancar urin, mengobati sakit kepala, dan alergi. Khusus dalam
hal ini, seledri yang dimanfaatkan untuk menurunkan hipertensi dapat
dibuat sebagai minuman dengan menambahkan apel hijau. Adapun cara
membuatnya sebagai berikut.
Bahan
1) 250 gram seledri segar dicuci
bersih.
2) 1 – 2 buah apel hijau dicuci bersih
dan dipotong-potong dadu.
Cara membuat
1) Didihkan air secukupnya.
2) Rebuslah seledri selama kurang
lebih 2 menit.
3) Tiriskan seledri.
Sumber: fitnessnyc.files.wordpress
4) Rebusan seledri dan potongan apel Gambar 5.16 Mengonsumsi jus apel seledri
setiap 2 hari sekali dapat menurunkan
hijau diblender. hipertensi.
Tempe
Tempe merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia, hasil
fermentasi kaping rhizopus ohgosporis atau rhizopusoryzal pada biji
kedelai yang telah direbus. Tempe yang terbuat dari kedelai ini termasuk
produk kompak, terbungkus rata oleh miselium kaping sehingga nampak
berwarna putih, dan bila diiris kelihatan keping biji kedelai berwarna
kuning pucat, di antara miselium. Fermentasi kaping menghasilkan
42 Hipertensi
perubahan pada tekstur kedelai, menjadi empuk dan nilai zat gizi tempe
lebih baik dari kacang kedelai.
Hipertensi 43
5) Vitamin
Proses fermentasi dapat meningkatkan kadar vitamin B2 (Riboferum),
Vitamin Bb (Piridoksin), asam folat, asam panthotenat, dan asam
nikotinat. Sedangkan kadar vitamin B1 menurun karena untuk
pertumbuhan kaping dan terbentuk pula vitamin B12 oleh bakteri
yang tidak ada dalam produk nabati lainnya.
Manfaat Tempe
Tempe merupakan sumber zat gizi yang baik, terutama bagi penderita
hiper kolesterolemia. Dari berbagai penelitian ternyata tempe dapat
menurunkan kadar kolesterol dalam darah serta mencegah timbulnya
penyempitan pembuluh darah.Ini dikarenakan tempe mengandung asam
lemak tidak jenuh ganda. Karena itu, penderita hipertensi dianjurkan
untuk mengonsumsi tempe setiap hari, selain menjalankan diet rendah
lemak jenuh. Tempe juga mengandung zat anti bakteri yang dapat
menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri granpositif serta
penyebab diare (salmonella sp dan shigella sp). Tempe juga dianjurkan
untuk dikonsumsi balita yang menderita diare.
44 Hipertensi
Pentingnya Olahraga
bagi Penderita Hipertensi
Hipertensi 45
Berbeda jika olahraga seperti senam aerobik yang dilakukan di
tempat latihan khusus serta di bawah bimbingan dan pengawasan
instruktur senam. Di sini, instruktur akan mengarahkan peserta senam
untuk menjalankan beberapa tahap selama senam berlangsung. Tahapan
tersebut atas pemanasan, latihan inti, dan pendinginan.
46 Hipertensi
- Badan condong ke kiri, menarik sisi badan bagian kanan.
4) Otot paha dan betis
- Membuka kaki lebih lebar dari bahu.
- Menekuk kaki kanan 900 sehingga badan condong ke kanan.
(ujung kaki hingga bahu kiri satu garis)
- Tangan kanan memegang pinggang.
- Memutar badan ke kanan dengan posisi kaki tetap.
- Menekuk kaki kiri, kaki kanan diluruskan.
- Memegang ujung jari kaki kiri dengan jari tangan kanan.
- Tangan kiri lurus ke atas, dan sebaliknya.
- Jari-jari tangan terkait dan di dorong ke depan.
Sumber: sukasenam.dagdigdug.com
Gambar 6.1 Memegang ujung jari kaki kiri dengan jari tangan kanan atau sebaliknya
termasuk gerakan peregangan terutama pada otot paha dan betis.
Hipertensi 47
2. Tahap Latihan Inti
Apabila melakukan dengan sungguh-sungguh, keringat akan keluar
dari tubuh Anda. Itu pertanda pembakaran kalori sedang berlangsung.
Selain itu, napas dan denyut jantung meningkat. Namun, apabila timbul
sesak napas segeralah berhenti. Tentunya, latihan inti mempunyai tujuan
yang berbeda pada tahap pemanasan. Latihan inti dilakukan untuk
memperkuat jantung, melancarkan peredaran darah, dan mengontrol
tekanan darah.
3. Tahap Pendinginan
Apabila latihan inti dirasakan sudah cukup, Anda jangan tergesa-
gesa berhenti seketika. Tubuh Anda memerlukan pendinginan artinya
memperlambat gerakan olahraga atau latihan senam sambil meregangkan
otot-otot agar tidak kaku dan nyeri otot. Dengan demikian denyut
nadi juga akan menurun perlahan dan tidak menimbulkan pening pada
kepala.
Gerakannya menurun dari intensitas tinggi ke gerakan intensitas
rendah. Gerakan inilah yang dimaksud pendinginan. Biasanya, setiap
selesai pendinginan diakhiri dengan menepuk punggung atau tepuk
tangan. Jadi, pendinginan mempunyai tujuan sebagai berikut.
1) Menurunkan kerja jantung atau denyut nadi.
2) Mencegah aliran darah berhenti secara mendadak.
3) Mencegah pemborosan dalam penggunaan tenaga.
Bagi beberapa orang terutama kaum perempuan ada yang enggan
untuk mengikuti senam atau olahraga sejenis karena tidak mempunyai
perlengkapan seperti pakaian dan sepatu. Justru anggapan ini tidaklah
tepat, karena sebenarnya olahraga tidak memerlukan pakaian dan sepatu
khusus. Cukup dengan mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman
dipakai. Begitu pula halnya dengan sepatu, pakailah sepatu olahraga
yang sesuai untuk melindungi kaki.
48 Hipertensi
Ada hal lain yang lebih penting untuk diketahui ketika melakukan
olahraga, di antaranya:
1) tidak melakukan olahraga setelah makan, sebaiknya memberi jeda
waktu 1 jam;
2) selama berolahraga bernapas normal;
3) jangan takut minum banyak air baik sebelum, selama, dan sesudah
berolahraga;
4) jangan melanjutkan berolahraga apabila tiba-tiba ada bagian tubuh
yang terasa nyeri.
Yoga
Penderita hipertensi dapat
melakukan yoga sebagai pengobatan
alternatif. Di dalam yoga juga
terdapat latihan pernapasan
dan olah tubuh. Yoga mengajak
penderita hipertensi memusatkan
seluruh pikiran untuk mengontrol
tubuh secara keseluruhan melalui
Sumber: deshinta.files.wordpress.com
aktivitas meditasi atau tapa. Medi- Gambar 6.2 Yoga dapat dijadikan pengobatan
alternatif (olahraga) bagi penderita hipertensi.
tasi bukan hanya menghasilkan
relaksasi tetapi dapat pula meningkatkan kebugaran, mengurangi
kegelisahan, insomnia, hipertensi, dan mengurangi penggunaan obat.
Dengan demikian, meditasi bermanfaat untuk meningkatkan stamina
para penderita berbagai penyakit, termasuk hipertensi.
Hipertensi 49
abnormal ‘sesuai dengan keadaan yang biasa; mempunyai
kelainan’
arteri ‘pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke
seluruh bagian badan; nadi’
bugar ‘sehat dan segar’
diet ‘aturan makanan khusus untuk kesehatan (biasanya atas
petunjuk dokter)’
dosis ‘takaran obat untuk sekali pakai (dimakan, diminum,
disuntikan) dalam jangka waktu tertentu’
efek samping ‘akibat atau gejala yang timbul secara tidak langsung di
samping proses atau tujuan utamanya’
esensial ‘perlu sekali; mendasar; hakiki’
fast food ‘makanan yang cara penyiapan dan pelayanannya dibuat
sedemikian rupa sehingga dengan cepat dihidangkan’
fermentasi ‘penguraian metabolis senyawa organik oleh mikro
organisme yang menghasilkan energi yang pada umumnya
berlangsung dengan kondisi anaerobik dan dengan
pembebasan gas’
gejala ‘keadaan yang menjadi tanda-tanda akan timbulnya
(terjadinya, berjangkitnya) sesuatu’
hipotiroidisme ‘gejala aktivitas sekresi yang kurang dari kelenjar
gondok’
hormon ‘zat yang dibentuk oleh bagian tubuh (misal kelenjar
gondok) dalam jumlah kecil dan dibawa ke jaringan tubuh
lainnya serta mempunyai pengaruh khas alat-alat tubuh,
merangsang, dan menggiatkan kerja’
50 Hipertensi
intensif ‘secara sungguh-sungguh dan terus-menerus dalam
mengerjakan sesuatu hingga memperoleh hasil yang
optimal’
kontraksi ‘penegangan; pengerasan; penguncupan (tentang obat)’
laboratoris ‘berdasarkan hasil penelitian dari laboratorium’
medis ‘termasuk atau berhubungan dengan bidang kedokteran’
metabolisme ‘pertukaran zat pada organisme yang meliputi proses fisika
dan kimia, pembentukan dan penguraian zat di dalam
badan yang memungkinkan berlangsungnya kehidupan’
nutrisi ‘proses pemasukan pengolahan zat makanan oleh tubuh;
makanan bergizi’
obsitas ‘penumpukan lemak yang berlebihan di dalam badan;
kegemukan yang berlebihan’
pasien ‘orang yang sakit (yang dirawat dokter); penderita yang
sakit’
pembuluh arteri ‘pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung’
pembuluh darah ‘urat tempat darah mengalir’
relaksasi ‘pengenduran otot’
renal ‘bertalian dengan ginjal’
sindrom ‘himpunan gejala atau tanda yang terjadi serentak (muncul
bersama-sama) dan memandai ketidak normalan; hal-hal
(seperti emosi atau tindakan) yang biasanya secara bersama-
sama membentuk pola yang dapat diidentifikasi’
steroid ‘senyawa organis dengan struktur daur, khas yang satu
dengan lainnya berbeda dengan rantai sampingnya’
tensi ‘desakan atau aliran darah dalam tubuh; tekanan darah’
tukak lambung ‘luka pada lambung’
Hipertensi 51
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT Balai Pustaka.
Seminar Hipertensi Mahasiswa Fakultas Kedokteran YARSI. 2002
http://asybalulfidaa.multiply.com.htm
http://budiboga.blogspot.com
http://id.answers.yahoo.com
http://id.88db.com
http://kesehatan.liputan6.com
http://klikharry.wordpress.com
http://onclinic.files.wordpress.com
http://overhundred.wordpress.com
http://www.blogdokter.net
http://www.dechacare.com
http://www.depkes.go.id.htm
http://www.femina-online.com
http://www.gizi.net.htm
http://www.homecare.griyakami.com
http://www.indonesiaindonesia.com
http://www.rajawana.com
http://www.rsbk-batam.co.id.htm
http://www.tribunjabar.co.id
52 Hipertensi