Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH MANUSIA

DISUSUN OLEH :

ULIK DWI LESTARI (2012402050)

D-III KEPERAWATAN GIGI TINGKAT 1

SEMESTER 1

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN POLTEKKES


TANJUNG KARANG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN GIGI 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya, kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini membahas tentang apa itu Hipertensi, penyebab terjadinya hipertensi dan faktor-
faktor resiko serta pengobatannya.

Besar harapan kami makalah ini dapat berguna bagi pembaca. Namun kami menyadari bahwa
masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................... 1

B. Tujuan.................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian hipertensi............................................................ 2

B. kasus hipertensi......................................................... 3

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan.......................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika
darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan
mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120)
menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan
sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara
pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah
adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring

B. Tujuan
1. Mengetahui gejala hipertensi dan faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya hipertensi

2. Mengetahui pencegahan untuk mengatasi hipertensi

c. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hipertensi ?
2. Kasus kasus hipertensi?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)


Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah itu sendiri adalah kekuatan
aliran darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah (arteri).

Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa
yang sedang dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga atau dalam keadaan
normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya.

Pengertian hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 milimeter
merkuri (mmHG).

Angka 140 mmHg merujuk pada bacaan sistolik, ketika jantung memompa darah ke seluruh
tubuh atau saat berkontraksi. Sementara itu, angka 90 mmHg mengacu pada bacaan diastolik,
ketika jantung beristirahat atau dalam keadaan rileks sembari mengisi ulang bilik-biliknya
dengan darah.

Hipertensi adalah salah satu penyakit yang sering disebut dengan “pembunuh diam-diam” karena
penyakit ini tidak menyebabkan gejala jangka panjang. Namun, penyakit ini mungkin
mengakibatkan komplikasi yang mengancam nyawa, seperti penyakit jantung koroner, gagal
jantung, stroke, dan  gagal ginjal.

Berapa seharusnya tekanan darah normal?

Tekanan darah normal berkisar di angka 120/80 mmHg. Saat angka sistolik dan diastolik berada
di kisaran ini, maka Anda dapat disebut memiliki tekanan darah normal.

Seseorang baru disebut memiliki darah tinggi atau mengidap hipertensi jika hasil pembacaan
tekanan darah menunjukkan 140/90 mmHg. Tekanan darah yang terlalu tinggi akan mengganggu
sirkulasi darah.

Meski demikian, memiliki tekanan darah normal bukan berarti Anda bisa bersantai. Saat angka
sistolik Anda berada di antara 120-139, atau jika angka diastolik (angka bawah) berkisar di 80-
89, ini artinya Anda memiliki “prehipertensi”. Walaupun angka ini belum bisa dianggap
hipertensi, tetap saja ini di atas angka normal yang patut diwaspadai.
Apabila pembacaan tekanan darah Anda berada di atas 180/120 mmHg, atau jika memiliki
tekanan sistolik atau diastolik yang lebih tinggi dari angka ini, Anda berisiko menghadapi
masalah kesehatan yang sangat serius. Angka ini menunjukkan kondisi yang disebut krisis
hipertensi.

Jika tekanan darah Anda sampai setinggi ini, dokter biasanya akan mengukur kembali setelah
beberapa menit. Jika masih sama tingginya, Anda akan segera diberi obat darah tinggi darurat.

B. Ciri-ciri & gejala


 Sakit kepala parah.
 Pusing.
 Penglihatan buram.
 Mual.
 Telinga berdenging.
 Kebingungan.
 Detak jantung tak teratur.
 Kelelahan.
 Nyeri dada.
 Sulit bernapas.
 Darah dalam urine.
 Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga.

C. Penyebab
Ada dua klasifikasi atau jenis hipertensi berdasarkan penyebabnya. Hipertensi primer atau
esensial umumnya terjadi karena faktor keturunan atau gaya hidup yang tidak sehat, seperti
merokok, terlalu banyak mengonsumsi natrium (garam), stes, malas bergerak, mengonsumsi
alkohol berlebihan, dan obesitas.

Sebagai contoh, kebiasaan merokok. Merokok satu batang saja dapat menyebabkan lonjakan
langsung dalam tekanan darah dan dapat meningkatkan kadar tekanan darah sistolik sebanyak 4
mmHg. Nikotin dalam produk tembakau memacu sistem saraf untuk melepaskan zat kimia yang
dapat menyempitkan pembuluh darah dan berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi.

Terlalu banyak konsumsi makanan asin, yang mengandung natrium (makanan olahan, makanan
kalengan, makanan cepat saji), dapat meningkatkan kolesterol dan/atau tekanan darah tinggi.
Demikian juga konsumsi makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan.

Selain itu, ada pula yang disebut dengan hipertensi sekunder. Penyebab hipertensi pada jenis ini,
yaitu karena kondisi medis lain yang menyertainya. Beberapa kondisi medis yang bisa
menyebabkan darah tinggi, yaitu sleep apnea, masalah pada ginjal, tumor pada kelenjar adrenal,
masalah pada tiroid, atau diabetes.
Darah tinggi juga bisa muncul sebagai efek samping obat gagal ginjal dan perawatan penyakit
jantung. Pil KB atau obat flu yang dijual di toko obat juga bisa menyebabkan tekanan darah
tinggi. Wanita hamil atau yang menggunakan terapi pengganti hormon mungkin juga mengalami
tekanan darah tinggi.

Adapun anak di bawah 10 tahun juga sering kali mengalami tekanan darah tinggi karena
penyakit lain, misalnya penyakit ginjal. Dalam kasus tersebut, tekanan darah anak akan kembali
normal setelah mengonsumsi obat darah tinggi.

D. KASUS HIPERTENSI
1. STRES
Stres merupakan suatu perasaan yang tegang dan tertekan secara emosional dan fisik. Kondisi ini
bisa terjadi karena peristiwa atau pemikiran tertentu yang membuat Anda frustasi, marah, atau
gugup.Stres juga bisa berlanjut meski peristwa yang menyebabkan stres hilang. Kondisi ini yang
kemudian disebut dengan kecemasan atau cemas.Dilansir dari MedlinePlus, stres merupakan
reaksi tubuh terhadap suatu ancaman, tantangan, tuntutan, atau permintaan tertentu. Reaksi
ini bisa bersifat positif, seperti membantu Anda menghindari ancaman yang berbahaya atau
mendorong Anda untuk mencapai target tertentu yang menantang.Namun, stres dan cemas
juga bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik Anda, termasuk pada kenaikan tekanan darah.
Lalu, bagaimana stres bisa memengaruhi tekanan darah?Jantung dan pembuluh darah
merupakan dua elemen penting dalam menyediakan nutrisi dan oksigen ke berbagai organ
tubuh. Namun, aktivitas kedua elemen ini juga terhubung dengan respon tubuh terhadap
stres.=Saat stres terjadi, tubuh Anda melepaskan hormon stres, yaitu adrenalin, kortisol, dan
norepinefrin, yang menyebabkan peningkatan denyut jantung dan kontraksi otot jantung yang
lebih kuat.Selain itu, pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung pun melebar sehingga
meningkatkan jumlah darah yang dipompa. Adapun peningkatan jumlah darah dapat pula
meningkatkan tekanan darah pada seseorang.Dilansir dari Mayo Clinic, pelepasan hormon stres,
terutama kortisol, pun dapat meningkatkan gula (glukosa) dalam aliran darah. Hal ini juga
berperan dalam kenaikan tekanan darah pada seseorang. Meski demikian, respons tubuh akibat
stres ini hanya berlangsung sementara. Detak jantung, pembuluh darah, dan tekanan darah
Anda akan kembali normal setelah hormon stres tersebut menghilang. 

Berikut ini beberapa cara menghilangkan stres yang praktis dan ampuh.

1. Olahraga. Selain membuat tubuh sehat, olahraga juga bisa meredakan stres.
2. Meditasi.
3. Jalani hobi yang menyenangkan.
4. Sharing dengan orang terdekat.
5. Jalani hidup pada masa sekarang.
6. Atur pola hidup sehat.

2. MEROKOK

Rokok memiliki lebih dari 4.000 zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Terdapat tiga komponen
utama di dalam rokok yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yakni:  
 Nikotin. Nikotin yang beredar di dalam tubuh akan memberi sinyal kepada otak untuk
melepaskan hormon adrenalin. Adanya hormon ini akan membuat pembuluh darah
menjadi menyempit dan memaksa jantung untuk bekerja lebib berat.
 Tar. Tar yang masuk ke dalam darah dapat memaksa jantung bekerja dan memompa
darah lebih kuat, sehingga dapat meningkatkan tekanan darah di dalam tubuh.
 Karbon monoksida. Zat ini dapat mengikat hemoglobin di dalam darah sekaligus
mengentalkan darah, sehingga mudah menempel di dinding pembuluh darah. Pembuluh
darah akan menyempit dan akhirnya memaksa jantung untuk memompa darah lebih
cepat.

Rokok dan Hipertensi

Berikut hubungan antara rokok dan hipertensi berdasarkan berbagai penelitian yang sudah
dilakukan:

 Merokok menyebabkan lonjakan langsung dalam tekanan darah, serta dapat


meningkatkan kadar tekanan darah sistolik sebanyak empat mmHg.
 Nikotin dalam produk tembakau memacu sistem saraf untuk melepaskan zat kimia yang
dapat menyempitkan pembuluh darah dan berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi.
 Setelah sepuluh menit merokok, nikotin yang ada dalam rokok dapat memengaruhi
tekanan darah sesorang.
 Jenis rokok nonfilter lebih banyak meningkatkan risiko seseorang menderita hipertensi
bila dibandingkan dengan rokok filter.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hipertensi ini dapat didefinisikan tekanan darah sistolik dan diastolik, hipertensi juga dapat
menyebabkan kecelakaan dalam meningkatkan aktivitas saraf yaitu seperti meningkatkan
tekanan darah tinggi.juga dapat memeproduksi tinggi kanar rennin,hipertensi ini dapat
mengembangkan kontribusi.

Didalam penyakit hipertensi ini juga kita mengenal berbagai macam gangguan yang dikenal
dengan meningkatnya tekanan darah tinggi,stroke,aneurisme,gagal jantung dan serangan
jantung,yang kita kenal dengan tekanan darah tinggi sistolik dan tekanan darah diastolic

B. DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwikpuPO2pDrAhUSVH0KHbzLC6kQFjACegQIDBA
F&url=https%3A%2F%2Fhellosehat.com%2Fjantung%2Fhipertensi%2Fstres-menyebabkan-hipertensi
%2F&usg=AOvVaw0cUp1zOPFsEhFQk348mefl

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiMpe7q2pDrAhXYXisKHeljA0
UQFjALegQIARAB&url=https%3A%2F%2Fwww.alodokter.com%2Fciri-detak-jantung-normal-dan-
gangguan-yang-bisa-terjadi&usg=AOvVaw1BlEjmBZ_PmWTwCcu-zVJh

Anda mungkin juga menyukai