1. Pokok bahasan
: Hipertensi
2. Sub pokok bahasan :
a) Menjelaskan pengertian hipertensi
b) Peningkatan pemahaman terhadap hipertensi
c) Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
d) Menjelaskan cara pencegahan agar tidak terjadi hipertensi
e) Menjelaskan makanan yang boleh dikonsumsi untuk
3.
4.
5.
6.
A. LATAR BELAKANG
Penyakit Hipertensi sering di temukan pada usia lanjut. Adapun
besarnya angka dari perkembangan penyakit Hipertensi ini merupakan
faktor resiko dari penyakit jantung dan stroke, dimana menurut para ahli
angka kematian akibat penyakit jantung pada usia lanjut dengan Hipertensi
adalah Tiga kali lebih sering dibandingkan usia lanjut tanpa Hipertensi
pada usia yang sama.
Berdasarkan hal diatas maka kami merasakan perlu kiranya
memberikan suatu informasi atau pengetahuan kepada masyarakat
mengenai penyekit hipertensi. Diharapkan dengan adanya informasi yang
diberikan masyarakat mengerti tentang penyakit Hipertensi sehingga
sehingga dapat mengurangi timbulnya penyakit hipertensi serta dapat
mencegah meningkatnya angka kesakitan dari penderita Hipertensi .
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan lansia dapat
memahami arti dari hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, cara
pencegahan agar tidak terjadi hipertensi, dan Menjelaskan makanan
yang boleh di konsumsi untuk mencegah penyakit hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapakan masyarakat dapat :
a. Menyebutkan arti dari hipertensi.
b. Menyebutkan tanda dan gejala
c. Mengidentifikasi cara mencegah hipertensi
WAKTU
5 Menit
KEGIATAN PENYULUHAN
Pembukaan
a. a. Membuka acara dengan mengucapkan salam
kepada keluarga
b. b. Perkenalan diri kepada keluarga
c. c. Menyampaikan topik penyuluhan kepada
keluarga
d. d. Menjelaskan Tujuan
e. Apersepsi
f. e. Kontrak Waktu
2
2.
15 Menit
Pelaksanaaan
Penyampaian materi mengenai :
a. Menjelaskan
tentang
pengertian
penyakit
hipertensi
b. Menjelaskan tentang hal-hal baik penyebab,
tanda-tanda dan gejala penyakit hipertensi
c. Memberi kesempatan kepada peserta untuk
bertanya
d. Menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan
pencegahan terjadinya hipertensi dan pada saja
respon sakit
e. Memberi kesempatan kepada peserta untuk
bertanya
3.
5 Menit
Penutup
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan
b. Melakukan
evaluasi
penyuluhan
dengan
D. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Kesiapan pelaksana memberikan materi penyuluhan
b. Media dan alat memadai
c. Waktu dan tempat penyuluhan sesuai dengan rencana kegiatan
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan lokasi waktu
b. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan aktif
c. Peserta penyuluhan menanyakan tentang hal-hal yang dianjurkan
oleh penyuluh pada saat evaluasi
3. Evaluasi hasil
Peserta mampu menjawab 80% pertanyaan yang diajukan oleh
pelaksana saat evaluasi.
E. MATERI PENYULUHAN
A. Definisi Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada
sistem peredaran darah yang sering terjadi pada usia setengah umur atau
lebih di mana terjadi peningkatan dari tekanan sistolik di atas standard
dihubungkan dengan usia dan merupakan penyebab utama jantung
koroner, cidera cerebro vaskuler.
Menurut
Departemen
Kesehatan
RI
(1990)
Hypertensi
a.
b.
c.
d.
e.
C. Klasifikasi Hipertensi
a. Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VII
Klasifikasi Tekanan
Tekanan Darah
Tekanan Darah
Darah
Normal
Prehipertensi
Hipertensi derajat I
Hipertensi derajat II
Sistolik (mmHg)
< 120
120 139
140 159
160
Diastolik (mmHg)
< 80
80 89
90 99
100
Tekanan Darah
Tekanan Darah
Darah
Hipertensi berat
Hipertensi sedang
Hipertensi ringan
Hipertensi perbatasan
Hipertensi
sistolik
Sistolik (mmHg)
180
160 179
140 159
120 149
120 149
Diastolik (mmHg)
110
100 109
90 99
90 94
< 90
perbatasan
Hipertensi
< 90
< 140
< 120
< 90
< 80
terisolasi
Normotensi
Optimal
2) Ras/etnik
garam.
Melakukan exercise untuk mengendalikan dari perasaan well
being.
b. Pencegahan Lain
- Menurunkan berat badan pada penderita gemuk.
- Diet rendah garam dan diet lunak.
- Mengubah kebiasaan hidup.
- Olahraga secara teratur.
- Kontrol tekanan darah secara teratur.
- Obat-obatan anti hypertensi.
F. Komplikasi Hipertensi
Umumnya, hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Kerusakan organ-organ yang umum ditemui
pada pasien hipertensi adalah:
1) Jantung
- hipertrofi ventrikel kiri
- angina atau infark miokardium
- gagal jantung
2) Otak
- stroke atau transient ishemic attack
3) Penyakit ginjal kronis
4) Penyakit arteri perifer
5) Retinopati
G. Pengobatan Hipertensi
Kelas obat utama yang digunakan untuk mengendalikan tekanan darah
adalah :
1. Diuretik
Diuretik menurunkan tekanan darah dengan menyebabkan
diuresis.Pengurangan volume plasma dan Stroke Volume (SV)
berhubungan dengan dieresis dalam penurunan curah jantung (Cardiac
Output, CO) dan tekanan darah pada akhirnya.Penurunan curah
jantung yang utama menyebabkan resitensi perifer. Pada terapi diuretik
pada hipertensi kronik volume cairan ekstraseluler dan volume plasma
hampir kembali kondisi pretreatment.
a. Thiazide
Thiazide adalah golongan yang dipilih untuk menangani hipertensi,
golongan lainnya efektif juga untuk menurunkan tekanan darah.
Penderita dengan fungsi ginjal yang kurang baik Laju Filtrasi
Glomerolus (LFG) diatas 30 mL/menit, thiazide merupakan agen
diuretik yang paling efektif untuk menurunkan tekanan darah.
Dengan menurunnya fungsi ginjal, natrium dan cairan akan
terakumulasi maka diuretik jerat Henle perlu digunakan untuk
mengatasi efek dari peningkatan volume dan natrium tersebut. Hal
ini akan mempengaruhi tekanan darah arteri. Thiazide menurunkan
tekanan darah dengan cara memobilisasi natrium dan air dari
dinding arteriolar yang berperan dalam penurunan resistensi
vascular perifer.
b. Diuretik Hemat Kalium
Diuretik Hemat Kalium adalah anti hipertensi yang lemah jika
digunakan tunggal. Efek hipotensi akan terjadi apabila diuretik
dikombinasikan dengan diuretik hemat kalium thiazide atau jerat
Henle. Diuretik hemat kalium dapat mengatasi kekurangan kalium
dan natrium yang disebabkan oleh diuretik lainnya.
c. Antagonis Aldosteron
Antagonis Aldosteron merupakan diuretik hemat kalium juga tetapi
lebih berpotensi sebagai antihipertensi dengan onset aksi yang
lama (hingga 6 minggu dengan spironolakton).
2. Beta Blocker
10
1.
2.
3.
4.
PERTANYAAN
Apakah hipertensi dapat dipengaruhi oleh umur ?
Bagaimana mencegah terjadinya hipertensi?
Mengapa jantung membesar pada penderita hipertensi?
Apakah obat pada penderita hipertensi itu semua sama?
JAWABAN
1. Bisa, hipertensi terutama terjadi pada usia lanjut akibat dari kompensasi tubuh
yang mulai menurun namun tidak menutup kemungkinan hipertensi juga
mengenai umur muda akibat dari gaya hidup yang tidak sehat dan factor lain
seperti stress,keturunan,dll.
2. Cara mencegah terjadi hipertensi
- Perbaiki pola hidup, contoh : kurangi makanan mengadung garam, santan ,
berlemak, olahraga yang cukup, hindari merokok dan minuman berakohol.
3. Pada penderita hipertensi kerja jantung meningkat sehingga terjadi pembesaran
otot-otot jantung yang memberikan kesan jantung membesar.
4. Tidak, karena pemberian obat antihipertensi mempertimbangkan kondisi dan
factor penyulit (umur,penyakit lain) pada pasien tersebut.
11
12