Anda di halaman 1dari 14

PRE PLANNING

PENYULUHAN HIV&AIDS DI RW 01 KELURAHAN AMBACANG


KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG

OLEH:
KELOMPOK U&V 17

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
PRE PLANNING
PENYULUHAN HIV & AIDS DI RW 01 KELURAHAN AMBACANG
KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG

A. Latar Belakang
Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang selayaknya mempunyai ilmu
dan etika yang baik, sehubungan dengan proses perkembangan biologis masa remaja
merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, sehingga orang tua sulit
untuk melepaskan otoritasnya yang seringkali muncul konflik antara orang tua dan
remaja karena anak ingin melakukan aktivitasnya sementara orang tua mempunyai hak
untuk mengontrol aktivitasnya
Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai
pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru termasuk pengalaman berinteraksi
dengan lawan jenis sebagai bekal manusia untuk mengisi kehidupan mereka kelak
(Boyke, 2000). Diusia muda proses menjadi manusia dewasa berlangsung. Sayangnya,
banyak diantara mereka yang tidak sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya
menyenangkan justru dapat menjerumuskan.
Daya tarik persahabatan antar kelompok, rasa ingin tahu dianggap sebagai
manusia dewasa, kaburnya nilai-nilai yang dianut, kurangnya kontrol dari pihak yang
lebih tua, berkembangnya naluri seks akibat matangnya alat-alat kelamin sekunder,
kurangnya informasi mengenai seks dari sekolah atau lembaga formal serta berbagai
informasi seks dan media massa yang tidak sesuai dengan norma yang dianut
menyebabkan keputusan-keputusan yang diambil mengenai masalah cinta dan seks
begitu komplek dan menimbulkan gesekan-gesekan dengan orang tua maupun
lingkungan.
Permasalahan yang banyak muncul pada remaja salah satunya adalah pengaruh
lingkungan seperti pemakaian NAPZA, seks bebas yang dapat berakibat terinfeksi
penyakit HIV/AIDS. Generasi muda harus mengetahui tentang HIV&AIDS karena
sampai sekarang AIDS masih belum ada obatnya, sekali tertular virus HIV, sampai
selamanya virus itu ada dalam tubuh kita, hingga pada akhirnya meninggal pada
kondisi AIDS. Jumlah kasus AIDS sekarang melonjak di kalangan anak muda. Data
dari bulan Desember 2017 jumlah infeksi HIV yang dilaporkan sebanyak 13.287
orang, diikuti persentase kelompok generasi mudasebanyak 18,1%. Didapatkan
persentase faktor risiko HIV tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada
heteroseksual (53%), LSL (Lelaki Seks Lelaki) (35%), lain-lain (11%) dan penggunaan
jarum suntik tidak steril (1%).
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan wawancara kepada masyarakat di
wilayah RW 01 Kelurahan Ambacang Kecamatan Kuranji bahwa 32% remaja belum
mendapatkan pengetahuan tentang penyakit HIV dan remaja lainnya yang belum
mengetahui penyebab dari penyakit tersebut. Berdasalkan hasil kuesioner didapatkan
55% remaja di RW 01 pernah berpacaran dan 27% pernah melakukan seks bebas
seperti (berpegangan tangan, berpelukan, berciuman). Dari hasil wawancara dengan
tokoh masyarakat yang ada di RW 01 didapatkan bahwa ada anak remaja yang
berhubungan intim sehingga melahirkan diluar nikah. Dari data ini dapat disimpulkan
tingginya resiko angka penyebaran Infeksi Menular Seksual (IMS) di wilayah RW 01.
Adapun faktor resiko lain akan terinfeksinya remaja dengan HIV yaitu terdapat satu
orang remaja yang menggunakan NAPZA namun belum diketahui jenisnya. Akan
tetapi tidak menutup kemungkinan pemakaian zat terlarang menggunakan jarum suntik
sehingga bisa menjadi alat penularan penyakit HIV/AIDS .
Berdasarkan data di atas, Mahasiswa Praktek Profesi Komunitas dan Keluarga
Fakultas Keperawatan UNAND Padang bermaksud mengadakan penyuluhan tentang
HIV AIDS.
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti Penyuluhan diharapkan kepada para Peserta mengetahui dan
memahami tentang HIV / AIDS
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan remaja mampu menyebutkan :
- Pengertian HIV / AIDS
- Cara penularan dan kegiatan yang tidak menularkan HIV /AIDS
- Gejala-gejala HIV / AIDS
- Cara pencegahan HIV / AIDS
- Cara perawatan dan pengobatan HIV / AIDS
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Pokok Bahasan
HIV / AIDS
2. Sub Pokok Bahasan
- Defenisi HIV / AIDS
- Cara penularan dan Kegiatan yang tidak menularkan
- Tanda dan Gejala
- Cara Pencegahan
- Cara Perawatan dan Pengobatan
3. Sasaran dan target
- Remaja di RW I kelurahan Ambacang kecamatan Kuranji
4. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
5. Media dan alat
- Leaflet
- infocus
6. Waktu dan Tempat
- Hari / Tanggal : Sabtu / 7 Juli 2018
- Jam : 20.00 WIB
- Waktu Pertemuan : 30 menit
- Tempat : Mesjid Jamiek Pauh
7. Pengorganisasian
- Moderator : Ega Silvia Roza, S.Kep
- Narasumber : Ns.Syafrizal, S.Kep
- Operator : Ririn Ajeng Kartiningsih, S.Kep
- Fasilitator : :- Dwi Kurnia Piardani, S.Kep
-Ricca Tami Febrianti, S.Kep
-Riry Ayuza Putri, S.Kep
-Muhammad Ridwan, S.Kep
-Afrianti, S.Kep
-Putri Dahlia, S.Kep
-Ega Silvia Roza, S.Kep
-Tini Sumanti, S.Kep
- Syurpa Wahyuni, S.Kep
- Puti Kulindam Suto, S.Kep
- Fini Marta Vertisya, S.Kep
- Hayati Umar, S.Kep
- Nurul Arvina, S.Kep
- Raudhatin Jinan, S.Kep
- Uci Sri Wahyuni, S.Kep
- Ririn Ajeng Kartiningsih, S.Kep
- Faradina Haniahrahmah, S.Kep
- Suci Khairiyah, S.Kep
- Notulen : Gina Rahmawati, S.Kep
- Observer : Joniza Lestari, S.Kep

D. Uraian Tugas
1. Penanggung jawab
- Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Nara Sumber
- Mempresentasikan materi
3. Moderator
- Membuka acara
- Memperkenalkan mahasiswa, nara sumber dan pembimbing
- Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
- Menjelaskan kontrak waktu dan bahasa
- Mengarahkan jalannya diskusi
- Mengevaluasi peserta tentang materi yang diberikan
- Meyimpulkan materi penyuluhan
- Menutup acara
4. Fasilitator
- Memotivasi peserta agar berperan aktif
- Membuat absensi penyuluhan
- Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
5. Observer
- Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
- Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan

E. Setting Tempat
Keterangan : : Narasumber : Moderator

: Peserta : Media

: Fasilitator : Pembimbing

: Observer
F. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 5 Menit Pembukaan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Perkenalkan mahasiswa  Memperhatikan &
 Perkenalkan dosen akademik dan mendengarkan
pembimbing lapangan  Memperhatikan &
 Menjelaskan tujuan mendengarkan
 Menjelaskan kontrak waktu  Memperhatikan &
mendengarkan
 Memperhatikan &
menyetujui

2. 30 Menit Materi
 Menggali persepsi Audien tentang HIV / AIDS  Mengemukakan pendapat
(pengertian dan penyebab)
 Memberikan reinforcement (+)
 Menjelaskan pengertian dan penyebab HIV /  Memperhatikan
AIDS  Memperhatikan &
 Menggali persepsi Audien mengenai cara mendengarkan
penularan penyakit HIV / AIDS
 Memberikan reinforcement (+)
 Menjelaskan cara penularan dan kegiatan yang
 Mengemukakan pendapat
tidak menularkan HIV / AIDS
 Menggali persepsi Audien mengenai tanda dan  Memperhatikan
gejala penyakit HIV / AIDS  Memperhatikan &
 Memberikan reinforcement (+) mendengarkan
 Menjelaskan tanda dan gejala penyakit HIV /
AIDS
 Menggali persepsi Audien mengenai cara
 Mengemukakan pendapat
pencegahan penyakit HIV / AIDS
 Memberikan reinforcement (+)
 Menjelaskan cara pencegahan penyakit.
 Menggali persepsi Audien mengenai cara  Memperhatikan
 Memperhatikan &
perawatan & pengobatan penyakit HIV / AIDS
 Memberikan reinforcement (+) mendengarkan
 Menjelaskan cara perawatan dan pengobatan
HIV / AIDS
 Mengemukakan pendapat

 Memperhatikan
 Memperhatikan &
mendengarkan
 Mengemukakan pendapat

3. 15 Menit Penutup
 Meminta peserta untuk memberikan  Mengajukan pertanyaan
pertanyaan atas penjelasan yang tidak
dimengerti
 Menjawab pertanyaan yang diajukan
peserta  Memperhatikan &
 Menyimpulkan dan menutup acara
mendengarkan
 Mengucapkan salam
 Memperhatikan &
mendengarkan
 Menjawab salam

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- 75 % peserta menghadiri penyuluhan
- 60% peserta yang hadir tidak meninggalkan ruangan penyuluhan
- Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
- Waktu yang direncanakan sesuai dalam pelaksanaannya
- Materi diberikan sesuai dengan rencana kegiatan
- 60% peserta berpartisipasi dalam bertanya atau menjawab
- Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
3. Evaluasi hasil
- 60% dari peserta penyuluhan yang hadir mampu menyebutkan pengertian
HIV / AIDS
- 60% dari peserta penyuluhan yang hadir mampu menyebutkan cara
penularan dan kegiatan yang tidak menularkan HIV /AIDS
- 60% dari peserta penyuluhan mampu menyebutkan gejala-gejala
HIV/AIDS
- 60% dari peserta penyuluhan mampu menyebutkan cara pencegahan HIV /
AIDS
- 60% dari peserta penyuluhan mampu menyebutkan cara perawatan dan
pengobatan HIV / AIDS
Lampiran : Materi
Human Immunodeficiency Virus (HIV) / Acquired Immunodeficiency Syndrome
(AIDS)
1. Pengertian

HIV / AIDS adalah suatu infeksi oleh salah satu dari 2 jenis virus yang secara
progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit, menyebabkan AIDS
(Acquired Immunodeficiency Syndrome) dan penyakit lainnya sebagai akibat dari
gangguan kekebalan tubuh.
Kegagalan system kekebalan tubuh yang mengakibatkan timbulnya 2 jenis
penyakit yang jarang ditemui ini sekarang dikenal dengan AIDS. Kegagalan
sisitem kekebalan juga ditemukan pada para pengguna obat-obatan terlarang yang
disuntikkan, penderita hemofilia, penerima transfusi darah.
2. Cara penularan dan kegiatan yang tidak menularkan

Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang mengandung
sel terinfeksi atau partikel virus.
Yang dimaksud dengan cairan tubuh disini adalah: darah, semen, cairan vagina,
cairan serebrospinal dan air susu ibu.
a. HIV / AIDS ditularkan melalui cara – cara berikut:
1) Hubungan seksual dengan penderita, dengan resiko penularan 0,1 –
1 % tiap hubungan seksual.
2) Melalui darah, yaitu :
- Transfusi darah yang mengandung HIV, resiko penuarannya 90-98%
- Tertusuk jarum yang mengandung HIV, resiko penularannya 0,03 %
- Terpapar mukosa yang mengandung HIV, resiko penularannya 0,0051%
3) Transmisi dari ibu ke anak
- Selama kehamilan
- Saat persalinan, resiko penularan 50%
- Melalui air susu Ibu (ASI), resiko penularannya 14%
b. HIV / AIDS tidak menular melalui :
1) Makan, minum bersama
2) Memakai peralatan makan / minum mereka
3) Bersentuhan, berjabat tangan
4) Berpelukan, berciuman
5) Hidup serumah
6) Menggunakan wc / toilet bersama
7) Berenang bersama
8) Bergantian pakaian, handuk, saputangan
9) Hubungan social lainnya
10) Gigitan serangga
3. Tanda dan Gejala
Beberapa penderita menampakkan gejala yang menyerupai mononukleosi
infeksiosa dalam waktu beberapa minggu setelah terinfeksi. Penderita bisa
menunjukkan gejala-gejala infeksi HIV dalam waktu beberapa tahun sebelum
terjadinya infeksi AIDS.
Gejalanya berupa :
a. Pembengkakan kelenjar getah bening
b. Penurunan berat badan
c. Demam yang hilang timbul
d. Perasaan tidak enak badan
e. Lelah
f. Diare berulang
g. Anemia ( hb menjadi rendah)
h. Thrush ( infeksi jamur di mulut )

Biasanya gejala demam, ruam-ruam, pembengkakan kelenjar getah bening


dan rasa tidak enak badan yang berlangsung selama 3-14 hari. Sebagian besar
gejala akan hilang, meskipun kelenjar getah bening tetap membesar.
4. Cara Pencegahan

Program pencegahan penyebaran HIV / AIDS dipusatkan teruatama pada


pendidikan masyarakat mengenai cara penularan, dengan tujuan merubah
kebiasaan orang-orang yang beresiko tinggi untuk tertular.
Cara – cara pencegahan ini adalah :
a. Untuk orang sehat
1) Abstinens (tidak melakukan hubungan seksual bebas)
2) Seks aman (terlindung)
3) Seks dengan pasangan yang sah ( suami – istri )
b. Untuk penderita HIV / AIDS positif
1) Abstinens
2) Seks aman
3) Tidak mendonorkan darah atau organ
4) Mencegah kehamilan
5) Memberi tahu mitra seksualnya sebelum dan sesudah diketahui
terinfeksi
c. Untuk penyalahguna obat – obatan
1) Menghentikan penggunaan suntikan bekas atau bersama-sama
2) Mengikuti program rehabilitasi
d. Untuk professional kesehatan
1) Menggunakan sarung tangan lateks pada setiap kontak dengan
cairan tubuh
2) Menggunakan jarum sekali pakai.
5. Cara Perawatan dan Pengobatan
Penatalaksanaan infeksi HIV / AIDS meliputi penatalaksanaan fisik, psikologis,
dan social.
Penatalaksanaan medic terdiri dari :
a. Pengobatan suportif
3) Nutrisi dan vitamin yang cukup
4) Pandangan hidup yang positif
5) Dukungan psikologis dan sosial
b. Pencegahan serta pengobatan infeksi opurtunistik dan kanker
c. Pengobatan antiretroviral
CURICULUM VITAE
A. Biodata

Nama : Ns. Syafrizal, S.Kep


Tempat/Tgl. Lahir : Padang / 03 Mei 1988
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kapuk Kalumbuk Rt.004/004 Kel. Kalumbuk
Kec.Kuranji Padang
B. Riwayat Pendidikan

NO Pendidikan Tahun

1 SDN 22 Andalas Padang 1994-2000

2 MTsN Kuranji Padang 2000-2003

3 SMA N 5 Padang 2003-2006

4 S1 Keperawatan ALIFAH Padang 2007-2011

5 Profesi Ners ALIFAH Padang 2011-2012

C. Pengalaman Organisasi

NO Organisasi Jabatan Periode

1 OSIS SMA 5 Padang Ketua Osis 2001-2002

2 BEM ALIFAH PADANG Ketua BEM 2008-2009


2009-2010

3 Lantera Minangkabau Anggota 2011-2012

4 LSM SUCI HATI ( NAPZA & HIV) Sekretaris 2011-Sekarang

5 PKVHI ( Perhimpunan Konselor VCT Admin 2013-Sekarang


HIV Indonesia )

D. Riwayat Pekerjaan

NO Instansi Jabatan Tahun


1 Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Staff 2013-Sekarang
Kota Padang

E. Pelatihan

NO Pelatihan Tempat Tahun

1 Pelatihan Konselor VCT (HIV) Padang 2012


oleh Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Barat

2 Pelatihan Perencanaan SOP Jakarta Selatan 2013


Rehabilitasi Napza Utusan
Sumatera Barat

3 Pelatihan Konselor ADIKSI Jakarta Selatan 2013


(NAPZA) utusan Sumatera Barat

Anda mungkin juga menyukai