Anda di halaman 1dari 10

PRE PLANNING

PENDIDIKAN KESEHATAN HIV/AIDS

Disusun oleh : Kelompok 2

1. Aniroh Nuraini (114007)


2. Bagas Aditya Pradana (114015)
3. Dessy Wahyu Ningrum (114022)
4. Diah Ayu Istikomah (114027)
5. Dwi Untari (114032)
6. Fajril Uyun (114042)
7. Fikri Sahilla Ubadillah (114047)
8. Khana Khoirunnisa (114055)
9. Lina Rahmawati (114059)
10. Mesra Laraswati (114066)
11. Yulia Sri Latifah (114124)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKES TELOGOREJO SEMARANG

2017
HIV/AIDS

A. LATAR BELAKANG

Infeksi HIV (human immunodeficiency virus) dapat menyebabkan penyakit AIDS

(acquired immunodeficiency syndrome) (Kowalak, 2014, hlm.483).

Penyakit infeksi HIV & AIDS masih merupakan masalah kesehatan global, termasuk di

Indonesia. Masalah yang berkembang sehubungan dengan penyakit infeksi HIV & AIDS

adalah angka kejadian dan kematian yang masih tinggi.

Meskipun telah dicapai berbagai kemajuan di bidang kedokteran dan farmasi, serta telah

dilakukan berbagai upaya pencegahan primer maupun sekunder, tetai angka kesakitan

dan kematiannya tetap tinggi. Menurut WHO, hingga Desember 2000, dilaporkan 58 juta

jiwa penduduk dunia terinfeksi HIV, dalam kurun waktu tersebut 22 juta jiwa meninggal

atau 7000 jiwa meninggal akibat AIDS setiap hari

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit pasien dan keluarga dapat

memahami tentang HIV/AIDS.

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit pasien dan keluarga

diharapkan mampu:

a. Menjelaskan pengertian HIV/AIDS

b. Menjelaskan penyebab HIV/AIDS

c. Menjelaskan cara penularan HIV/AIDS

d. Menjelaskan tanda dan gejala HIV/AIDS


e. Menjelaskan akibat lanjut HIV/AIDS

f. Menjelaskan cara pencegahan HIV/AIDS

g. Menjelaskan penatalaksanaan HIV/AIDS

C. METODE PELAKSANAAN

No. Metode Kegiatan Leader Kegiatan Audience Media


Tahapan
1. Ceramah a. Memberi salam. a. Menjawab salam.
Pendahuluan b. Memperkenalkan b. Mendengarkan.
Waktu: 5 diri. c. Berpartisipasi
menit. c. Menjelaskan aktif.
maksud dan d. Menjawab
tujuan. pertanyaan.
d. Mengkaji
pengetahuan
pasien dan
keluarga
mengenai
HIV/AIDS.
e. Mengingatkan
kontrak.
2. Ceramah dan a. Menjelaskan a. Mendengarkan. Flipchart
diskusi pengertian b. Berpartisipasi
Penyajian HIV/AIDS. aktif.
Waktu: 20 b. Menjelaskan
menit penyebab
HIV/AIDS.
c. Menjelaskan
cara penularan
HIV/AIDS
d. Menjelaskan
tanda dan gejala
HIV/AIDS.
e. Menjelaskan
akibat lanjut
HIV/AIDS.
f. Menjelaskan
cara pencegahan
HIV/AIDS.
g. Menjelaskan
penatalaksanaan
HIV/AIDS

3. Evaluasi Tanya jawab. Mampu menjawab


Waktu: 5 pertanyaan. Leaflet
menit.
4. Penutup Berpamitan Menjawab salam.
Waktu: 1
menit.

D. SASARAN DAN TARGET

Sasaran dan target pendidikan kesehatan adalah pasien HIV/AIDS di ruang ... dan

keluarganya

E. MEDIA DAN ALAT

1. Flip Chart

2. Leaflet

F. SETTING TEMPAT

Keterangan:

: Perawat

: Observer

: Flipchart
: Pasien

HIV dan

keluarga

Ruang .....

G. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

Persiapan media dan izin tempat palaksanaan pendidikan kesehatan sudah selesai dan

siap 3 hari sebelum acara. Penyaji menguasai materi HIV/AIDS yang akan

disampaikan. Acara diikuti oleh pasien HIV/AIDS dan keluarga pasien HIV/AIDS

rumah sakit......

2. Evaluasi Proses

Acara dilaksanakan pada hari selasa, 4 mei 2017, jam 08.00 WIB. Acara dilakukan

selama kurang lebih 30 menit. Pembukaan dilakukan 5 menit dengan memberi salam,

memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan, mengkaji tingkat pengetahuan

peserta mengenai HIV/AIDS, dan mengingatkan kontrak. Penyajian selama 20 menit,

menyampaikan mengenai pengertian HIV/AIDS, penyebab HIV/AIDS, cara

penularan HIV/AIDS, tanda dan gejala HIV/AIDS, akibat lanjut HIV/AIDS, cara

pencegahan HIV/AIDS, penatalaksanaan HIV/AIDS. Evaluasi dan penutup selama 5

menit.

3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit pasien HIV/AIDS dan

keluarga pasien HIV/AIDS diharapkan 85% dapat mengetahui pengertian HIV/AIDS,

85% dapat mengetahui penyebab HIV/AIDS, 85% dapat mengetahui cara penularan

HIV/AIDS, 85% dapat mengetahui tanda dan gejala HIV/AIDS, 85% dapat

mengetahui akibat lanjut HIV/AIDS, 85% dapat mengetahui cara pencegahan

HIV/AIDS, 85% dapat mengetahui penatalaksanaan HIV/AIDS.

H. LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian

Acquired Immune Deficienncy Syndrome (AIDS) adalah suatu kumpulan gejala

penyakit kerusakan sistem kekebalan tubuh ; bukan peyakit bawaan tetapi didapat dari

hasil penularan. Penyakit ini disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV)

(Widoyono, 2011, hlm.108).

2. Penyebab

Menurut Kowalak, Welsh, dan Mayer (2014, hlm.483) retrovirus HIV-1 merupakan

agens etiologi yang primer.

3. Cara penularan

Menurut Kowalak, Welsh, dan Mayer (2014, hlm.483) penularan terjadi melalui

kontak dengan darah atau cairan tubuh dan berkaitan dengan perilaku resiko-tinggi

yang bisa dikenali. Keadaan ini secara kurang proporsional tergambar pada:

a. Laki-laki homoseksual (laki-laki dengan laki-laki) dan biseksual

b. Para pemakai obat IV (intravena/suntik)

c. Neonatus (bayi baru lahir) dari ibu yang terinfeksi

d. Resipien darah (produk darah yang terkontaminasi)

e. Pasangan heteroseksual pada individu yang masuk dalam kelompok sebelumnya


Cara penularan HIV / AIDS menurut, Widoyono (2011, hlm.111), yaitu :

a. Ibu hamil, melalui proses bersalin dan pemberian Air Susu Ibu (ASI)

b. Jarum suntik secara bersamaan dan bergantian dengan orang yang sudah

terinfeksi HIV

c. Transfusi darah

d. Hubungan Seksual

4. Tanda dan Gejala

Infeksi HIV bermanifestasi melalui banyak cara. Sesudah pajanan risiko-tinggi dan

inokulasi, biasanya orang yang terinfeksi akan mengalami sindrom mirip-

mononukleosis (mononucleosis-like syndrome) yang bisa disebabkan oleh penyakit

flu atau infeksi virus lain dan kemudian berada dalam keadaan tanpa gejala

(asimptomatik) selama bertahun-tahun. Pada stadium yang laten ini, satu-satunya

tanda yang menunjukkan infeksi HIV adalah hasil pemeriksaan laboratorium yang

membuktikan serokonversi (Kowalak, Welsh, dan Mayer, 2014, hlm.484).

Menurut Kowalak, Welsh, dan Mayer (2014, hlm.484), ketika muncul keluhan dan

gejalanya timbul dalam banyak bentuk, yang meliputi:

a. Limfadenopati persisten di seluruh tubuh yang terjadi sekunder karena fungsi sel-

sel CD4+ mengalami kerusakan.

b. Gejala nonspesifik, termasuk penurunan berat badan, rasa mudah lelah, keringat

malam, demam yang berhubungan dengan perubahan fungsi sel-sel CD4+,

imunodefisiensi, dan infeksi pada sel-sel lain yang membawa antigen CD4+.

c. Gejala neurologi yang terjadi karena ensefalopati HIV dan infeksi pada sel-sel

neuroglia.

d. Infeksi oportunis atau penyakit kanker yang berhubungan dengan imunodefisiensi.


e. Masa inkubasi selama 6 bulan sampai 5 tahun, window periode selama 6 – 8

minggu yaitu tubuh sudah terinfeksi HIV namun belum dapat terdeteksi oleh

pemeriksaan laboratorium, Pasien yang terkena HIV bila tidak diobati maka

penyakit ini bermanifestasi mnjadi AIDS, Diare kronis, kandidiasis mulut yang

luas ( Widoyono, 2011, hlm.111).

5. Akibat lanjut HIV/AIDS

Komplikasi medis HIV/AIDS pada wanita antara lain esofarigitis kandida dan

Pneumocysis carinni. Selain itu juga bisa ditemukan virus Human Papiloma dan

penyakit serviks, virus Herpes simpleks, chancroid, sifilis, ulkus genetal HIV,

penyakit inflamasi pelvis, dan kandidiasis vagina. (asuhan keperawatan pada pasien

yang terinfeksi HIV/AIDS, (Nursalam dan Kurniawati, hlm. 165)

Akibat lanjut HIV/AIDS meliputi Infeksi oportunitis yang berulang, seperti :

a. Pneumonia pneumocystis carinii

b. Kriptosporidiosis

c. Toksoplasmosis

d. Histoplasmosis

e. Kandidiasis

f. Kriptokokosis

g. Herpes simpleks 1 dan 2

h. Retinitis sitomegalovirus

i. Tuberkulosis

j. Mikobakteriosis

k. Sarkoma kaposi

l. westing disease (penyakit lisut)

m. kompleks dimensia AIDS


6. Pencegahan HIV/AIDS

Pencegahan HIV / AIDS menurut Widoyono (2011, hlm.113-114), yaitu :

a. Menghindari hubungan seksual dengan penerita HIV/AIDS

b. Mencegah hubungan berganti-ganti pasangan

c. Menghindari hubungan dengan penderita pecandu napza

d. Memberikan transfusi darah hanya yang benar-benar memerlukan

e. Memastikan sterilisasi alat suntik

f. Test HIV secara berkala

7. Penatalaksanaan HIV/AIDS

Penatalaksanan HIV/AIDS menurut Widoyono (2011, hlm.114-122) yaitu:

a. Terapi VCT (Voluntary Counselling and Testing): kegiatan sukarela untuk

melakukan tes HIV.

b. Terapi ARV (Anti-retroviral virus) sesuai indikasi dokter.

c. Mengikuti terapi PMTCT (Preventing mother-to-child transmission): pencegahan

penularan HIV dari ibu ke anak.

d. Mengikuti program CST (Care, support, and treatment): program dukungan,

perawatan dan pengobatan untuk penderita HIV/AIDS.


DAFTAR PUSTAKA

asuhan keperawatan pada pasien yang terinfeksi HIV/AIDS, (Nursalam dan Ninuk Dian Kurniawati,

2007, Jakarta: Salemba Medika,

Anda mungkin juga menyukai